Sie sind auf Seite 1von 7

‫…‪OPPO F7 SILVER‬‬

‫‪Rp 4,2 JT‬‬

‫‪Cicil Sekarang‬‬

‫‪Share‬‬

‫‪Khutbah Idul Adha: Mengurai Makna Ibadah Kurban dan Haji‬‬

‫‪Abah, NU Online | Kamis, 31 Agustus 2017 20:32‬‬

‫‪Khutbah I‬‬

‫َن‬
‫َﺎ‬
‫ْﺤ‬
‫ُﺒ‬
‫َﺳ‬‫ًا و‬
‫ْﺮ‬
‫ِﯿ‬
‫َﺜ‬
‫ُِ ﻛ‬‫ْﺪ‬
‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬
‫َاﻟ‬
‫ًا و‬
‫ْﺮ‬‫ِﯿ‬
‫َﺒ‬
‫ْﻛ‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َُ أ‬
‫ُ‪ .‬ا‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َُ أ‬‫ُا‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َُ أ‬
‫ُا‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َُ أ‬‫ُ‪ .‬ا‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َُ أ‬
‫ُا‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َُ أ‬‫ُا‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َُ أ‬‫ُ‪ .‬ا‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َُ أ‬ ‫ُا‬‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬‫َُ أ‬‫ُا‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َُ أ‬ ‫ا‬
‫َُ‬‫ُ‪ ،‬ا‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫َاُ أ‬
‫َ اُ و‬
‫ِﻻ‬
‫ّ‬ ‫َإ‬
‫ِﻟﻪ‬‫َإ‬
‫ُ‪ ،‬ﻻ‬
‫َه‬
‫ْﺪ‬
‫َﺣ‬
‫َو‬‫َاب‬‫ْﺰ‬
‫َﺣ‬
‫ْﺄ‬
‫َ اﻟ‬
‫َم‬
‫َﺰ‬
‫َھ‬
‫ُو‬‫َه‬
‫ْﺪ‬
‫ُﻨ‬
‫َﺟ‬
‫َﺰ‬
‫ّ‬‫َﻋ‬
‫َأ‬
‫ُو‬‫َه‬
‫ْﺪ‬
‫َﺒ‬
‫َﻋ‬‫َﺮ‬‫َﺼ‬‫َﻧ‬
‫ُو‬
‫َه‬
‫ْﺪ‬
‫َﻋ‬
‫َو‬‫َق‬‫َﺪ‬
‫ُ‪ ،‬ﺻ‬
‫َه‬
‫ْﺪ‬
‫َﺣ‬‫َ اُ و‬‫ِﻻ‬
‫ّ‬‫َإ‬‫ِﻟﻪ‬
‫َﺎإ‬
‫ً‪ ،‬ﻟ‬
‫ْﻼ‬‫ِﯿ‬
‫َﺻ‬‫َأ‬
‫ًو‬‫َة‬
‫ْﺮ‬
‫ُﻜ‬
‫اِ ﺑ‬
‫ْﺪ‬
‫ُ‬‫َﻤ‬‫ْﻟﺤ‬
‫َِ ا‬‫ُو‬‫َﺮ‬‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫‪.‬أ‬

‫ُﺮ‬
‫َﺟ‬
‫ْ‬‫َﺎ اﻷ‬
‫ْﻬ‬‫ِﯿ‬
‫ُﻓ‬
‫َﻢ‬
‫َﻈ‬
‫ّ‬ ‫ُﻌ‬
‫ِﻳ‬
‫ِﻞ‬‫َﺎﺋ‬
‫َﻀ‬‫َﻓ‬
‫َﺎ و‬
‫َاﻳ‬
‫َﺰ‬
‫ِﻤ‬‫ِﻲ ﺑ‬‫َﺎﻟ‬
‫َﻠﯿ‬
‫َاﻟ‬
‫ِو‬
‫َﺎم‬
‫َﻳ‬
‫ّ‬‫َاﻷ‬‫ِو‬
‫ْر‬
‫ُﻮ‬
‫ُﻬ‬
‫ُ اﻟﺸ‬
‫ّ‬ ‫ْﺾ‬‫َﻌ‬
‫َﺑ‬
‫َﺺ‬
‫ّ‬ ‫َﺨ‬‫ٍﻓ‬
‫ْﺾ‬‫َﻌ‬
‫َﻰ ﺑ‬
‫َﻠ‬
‫ُﻋ‬
‫َﻪ‬
‫ْﻀ‬‫َﻌ‬
‫َﺑ‬
‫َﻞ‬
‫َﻀ‬
‫ّ‬ ‫َﻓ‬
‫ِو‬
‫َﺎن‬
‫ّﻣ‬
‫َ اﻟﺰ‬
‫َﻖ‬
‫َﻠ‬
‫ْﺧ‬‫ِي‬
‫َﺬ‬
‫ِ اﻟ‬
‫ّ‬ ‫ِﻠﻪ‬
‫ُﻟ‬
‫ْﺪ‬
‫َﻤ‬
‫اﻟﺤ‬
‫َﺎد‬
‫ِ‪.‬‬ ‫َﺷ‬
‫َﻰ اﻟﺮ‬
‫ّ‬ ‫ِﻟ‬
‫ِإ‬
‫ِﻪ‬
‫ْﻠ‬
‫ِﻌ‬
‫َﻓ‬
‫ِو‬‫ِﻪ‬
‫ْﻟ‬
‫َﻮ‬‫ِﻘ‬
‫ِﻰ ﺑ‬
‫َاﻋ‬‫ُ اﻟﺪ‬
‫ّ‬ ‫ُﻪ‬‫ْﻟ‬
‫ُﻮ‬
‫َﺳ‬‫َر‬‫ُو‬‫ُه‬
‫ْﺪ‬
‫َﺒ‬
‫ًا ﻋ‬
‫َﺪ‬
‫َﻤ‬
‫ّ‬‫ُﺤ‬
‫َﻧﺎ ﻣ‬
‫ِﺪ‬
‫َﯿ‬
‫ّ‬‫َﺳ‬
‫َن‬
‫ّ‬‫ُأ‬
‫َﺪ‬
‫ْﻬ‬
‫َﺷ‬‫َأ‬
‫ُو‬
‫َﻪ‬
‫َﻟ‬
‫ْﻚ‬‫ِﻳ‬
‫َﺮ‬
‫َﺷ‬
‫ُﻻ‬‫َه‬
‫ْﺪ‬
‫َﺣ‬
‫َ اُ و‬
‫ِﻻ‬
‫ّ‬‫َإ‬
‫َﻪ‬
‫ِﻟ‬
‫َإ‬
‫ْﻻ‬ ‫َن‬
‫ُأ‬
‫َﺪ‬
‫ْﻬ‬
‫َﺷ‬
‫ُ‪ .‬أ‬
‫َﺎت‬‫َﻨ‬
‫َﺴ‬
‫واﻟﺤ‬
َ‫ُﻮا ا‬
‫َﻘ‬
‫ُ اﺗ‬
ّ ‫َﺎس‬‫َﺎ اﻟﻨ‬
ّ ‫ُﻬ‬
‫َﻳ‬
ّ‫َﺎ أ‬
‫ ﻓﯿ‬،ُ
‫ْﺪ‬
‫َﺎ ﺑﻌ‬
‫ أﻣ‬.ِ
ّ ‫َد‬
‫ِﻼ‬
‫ِ اﻟﺒ‬
‫َﺎء‬
‫ْﺤ‬
‫َﻧ‬
‫ِ ﻓﻲ أ‬‫َﺎم‬
‫َﻧ‬‫ِ اﻷ‬‫َاة‬
‫ُﺪ‬‫ِھ‬
‫ِﻪ‬‫َﺎﺑ‬
‫ْﺤ‬‫ِﻪ وأﺻ‬‫َﻰ آﻟ‬‫َﻠ‬
‫ِﻋ‬
‫ٍو‬‫ّﺪ‬
‫َﻤ‬‫ُﺤ‬
‫َﻣ‬ ‫ِﻚ‬‫ْﻟ‬
‫ُﻮ‬
‫َﺳ‬ ‫َر‬‫َو‬‫ِك‬‫ْﺪ‬
‫َﺒ‬
‫َﻰ ﻋ‬
‫ْ ﻋﻠ‬
‫ِﻢ‬
‫ّﻠ‬
ّ‫ّ وﺳ‬ ‫َﻞ‬‫َﺻ‬‫ُﻢ‬
ّ‫ّﻬ‬‫اﻟﻠ‬
‫َﺎت‬
ِ ‫َﺎﻋ‬
‫ِ اﻟﻄ‬
ّ ‫ْﻞ‬‫ِﻌ‬‫ِﻔ‬
‫َﻰ ﺑ‬
‫َﺎﻟ‬
‫َﻌ‬‫ﺗ‬
‫َﻰ‬‫َﻠ‬
‫ِﻋ‬‫َﻪ‬
‫ِﻠ‬
ّ‫َﻟ‬
‫ و‬: ‫وﻗﺎل اﻳﻀﺎ‬. ُ ‫َﺮ‬
‫ْﺘ‬
‫َﺑ‬
‫ْﺄ‬
‫َ اﻟ‬
‫ُﻮ‬
‫َھ‬ ‫َﻚ‬‫ِﺌ‬
‫َﺎﻧ‬
‫َﺷ‬ ‫ِن‬
ّ‫ إ‬.ْ
‫َﺮ‬
‫ْﺤ‬‫َاﻧ‬
‫َو‬ ‫ِﻚ‬‫َﺑ‬
ّ‫ِﺮ‬
‫ِﻟ‬
‫َﻞ‬
ّ ‫َﺼ‬ ‫ ﻓ‬.َ
‫َﺮ‬‫ْﺛ‬
‫َﻮ‬
‫ْﻜ‬
‫َ اﻟ‬
‫َﺎك‬
‫ْﻨ‬
‫َﯿ‬
‫ْﻄ‬
‫َﻋ‬
‫َﺎ أ‬
‫ِﻧ‬
ّ‫ إ‬:ِ
‫ْﻢ‬
‫ِﻳ‬
‫َﺮ‬
‫ْﻜ‬‫ِ اﻟ‬
‫ِﻪ‬
‫َﺎﺑ‬
‫ِﺘ‬
‫ِﻲ ﻛ‬‫َﻓ‬
‫َﺎﻟﻰ‬
‫َﻌ‬‫َ اُ ﺗ‬‫َﺎل‬‫ْﻗ‬
‫َﺪ‬‫َﻘ‬
‫ﻓ‬
‫ِﯿﻦ‬
َ ‫َﻤ‬
‫ٰﻠ‬
‫ْﻌ‬
َ ‫ِ ٱﻟ‬
‫َﻦ‬‫ٌﻋ‬‫ِﻰ‬
ّ ‫َﻨ‬
‫َﻏ‬ ‫َﻪ‬
‫َ ٱﻟﻠ‬
ّ ‫ِن‬
ّ ‫َﺈ‬
‫َﻓ‬ ‫َﺮ‬
‫َﻔ‬
‫َﻦ ﻛ‬
‫َﻣ‬
‫ًﺎ و‬‫ِﯿﻠ‬
‫َﺒ‬
‫ِﺳ‬ ‫ْﻪ‬
‫َﯿ‬
‫ِﻟ‬
‫َإ‬‫َﺎ ع‬‫َﻄ‬
‫ْﺘ‬
‫ِ ٱﺳ‬
‫َﻦ‬
‫ِﻣ‬‫ْﺖ‬‫َﯿ‬
‫ْﺒ‬
‫ُ ٱﻟ‬
‫ِﺞ‬
ّ ‫ِﺣ‬‫َﺎس‬‫ٱﻟﻨ‬
ّ

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Ungkapan rasa syukur sudah seharusnya kita ungkapkan biqouli alhamdulillah karena sampai dengan
saat ini kita masih mendapat kepercayaan dari Allah SWT untuk tetap bisa menikmati karunia Allah untuk
tetap dapat menginjakan kaki kita di atas bumi-Nya. Terlebih lagi saat ini kita masih di berikan-Nya
kesempatan untuk bertemu dengan Hari Raya Idul Adha 1438 H. Mudah-mudahan semua ini mampu
menjadi motivasi kita untuk meningkatkan dan memperkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah
SWT.

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Idul Adha adalah salah satu hari raya dalam agama Islam yang di dalamnya menyimpan berbagai
peristiwa monumental dari peradaban kehidupan di bumi. Peristiwa tersebut selanjutnya diabadikan
dalam sebuah ritual ibadah. Dua ibadah yang sangat identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah
kurban dan haji. Kedua ibadah ini mengandung nilai keteguhan dan keimanan dan menjadi bukti
pengorbanan yang di dasari dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

‫ْﺪ‬
ُ‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬
‫َِ اﻟ‬
‫ و‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫ اُ أ‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬، ‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬

Hadirin Rahimakumullah 

Ibadah kurban adalah ibadah yang berawal dari sejarah ketika Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk
mengorbankan putranya, Ismail, dengan cara disembelih. Berbekal keimanan yang tinggi, Nabi Ibrahim
pun melaksanakan perintah yang disampaikan Allah melalui sebuah mimpi. Namun, sebelum Nabi
Ibrahim menyembelih Ismail, malaikat membawa seekor kambing dari surga sebagai ganti untuk
disembelih. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Asshoffat: 102

‫ِن‬
ْ‫ِﻲ إ‬
‫ُﻧ‬
‫ِﺪ‬
‫َﺠ‬
‫َﺘ‬
‫ۖﺳ‬‫َﺮ‬
ُ‫ْﻣ‬
‫ُﺆ‬
‫َﺎ ﺗ‬
‫ْﻣ‬
‫َﻞ‬
‫ْﻌ‬
‫ِ اﻓ‬
‫َﺖ‬
‫َﺑ‬
‫َﺎ أ‬
‫َﻳ‬
‫َﺎل‬
‫ۚﻗ‬
‫َى‬
ٰ‫َﺮ‬
‫َا ﺗ‬
‫َﺎذ‬
‫ْﻣ‬
‫ُﺮ‬
‫ْﻈ‬
‫َﺎﻧ‬
‫َﻓ‬
‫ُﻚ‬
‫َﺤ‬
‫ْﺑ‬
‫َذ‬
‫ِﻲ أ‬
‫َﻧ‬
ّ‫ِأ‬
‫َﺎم‬
‫َﻨ‬
‫ْﻤ‬
‫ِﻲ اﻟ‬
‫ٰﻓ‬
‫َى‬
‫َر‬
‫ِﻲ أ‬
‫ِﻧ‬
ّ‫َإ‬
‫َﻲ‬
ّ‫ُﻨ‬
‫َﺎ ﺑ‬
‫َﻳ‬
‫َﺎل‬
‫َﻗ‬‫ْﻲ‬
‫َﻌ‬‫ُ اﻟﺴ‬
ّ ‫َﻪ‬
‫َﻌ‬
‫َﻣ‬
‫َﻎ‬
‫َﻠ‬
‫َﺎ ﺑ‬
‫َﻤ‬
ّ ‫َﻠ‬
‫ﻓ‬
‫ِﻳﻦ‬
َ ‫ِﺮ‬
‫َﺎﺑ‬
‫َ اﻟﺼ‬
ّ ‫ِﻦ‬
‫ُﻣ‬
‫َﻪ‬
‫َ اﻟﻠ‬
ّ ‫َﺎء‬
‫ﺷ‬

Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;
insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Dari sejarah inilah umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban yang pada hakikatnya
merupakan sebuah ibadah untuk mengingatkan kita semua untuk kembali kepada tujuan hidup, yaitu
beribadah kepada Allah. Disebutkan dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzaariyaat: 56

‫ُون‬
ِ ‫ُﺪ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻌ‬
‫ِﯿ‬
‫َﺎ ﻟ‬
‫ِﻟ‬
ّ‫َإ‬
‫ِﻧﺲ‬
‫ْﺈ‬
‫َاﻟ‬
‫َو‬
‫ِﻦ‬
ّ‫ْﺠ‬
‫ُ اﻟ‬
‫ْﺖ‬
‫َﻘ‬
‫َﻠ‬
‫َﺎ ﺧ‬
‫َﻣ‬
‫و‬

“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.”
Hikmah dari ujian Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya adalah keikhlasan dalam
menjalankan perintah Allah SWT. Keikhlasan menjadi salah satu kunci untuk memperoleh ridha Allah
dengan menjalankan apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jika kita
melaksanakan ibadah tanpa didasari oleh keikhlasan maka niscaya yang kita lakukan akan menjadi
sebuah kesia-siaan belaka.

‫ُﻪ‬
ُ‫ْﻬ‬
‫َﺟ‬
‫ِو‬
‫ِﻪ‬
‫َﺑ‬
‫ِﻲ‬
‫ُﻐ‬
‫ْﺘ‬
‫َاﺑ‬
‫ًﺎ و‬
‫ِﺼ‬
‫َﺎﻟ‬
‫ُﺧ‬
‫َﻪ‬
‫َﻟ‬
‫َﺎن‬
‫َﺎ ﻛ‬
‫ِﻻ ﻣ‬
‫ِإ‬
‫َﻞ‬
‫َﻤ‬
‫ْﻌ‬
‫ْ اﻟ‬
‫ِﻦ‬
‫ُﻣ‬
‫َﻞ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻘ‬
‫َﻻﻳ‬
‫َﻪ‬
‫َ اﻟﻠ‬
ّ ‫ِن‬
ّ‫إ‬

Artinya: Allah tidak menerima amal, kecuali amal (ibadah) yang dilandasi keikhlasan dan karena mencari
keridhaan Allah SWT (HR. Nasa’i)

Dalam berkurban kita harus ikhlas dan siap mengorbankan sebagian harta kita untuk orang lain yang pada
hakikatnya perlu kita camkan bahwa semuanya adalah milik Allah SWT. Dikarenakan ibadah kurban
adalah untuk Allah SWT maka sudah seharusnya kita memberikan hewan kurban yang terbaik yang kita
punya. Prinsip ini akan menjadi bagian dari ketaatan kita kepada Allah.

Hikmah lain dari ibadah kurban dapat dilihat dari makna kata kurban itu sendiri. Kurban dalam Bahasa
Indonesia berarti dekat. Oleh karena itu, kurban dapat diartikan mendekatkan diri kepada Allah dengan
menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya melalui wasilah hewan ternak yang dikurbankan
atau disembelih.

‫ْﺪ‬
ُ‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬
‫َِ اﻟ‬
‫ و‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫ اُ أ‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬، ‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Ibadah selanjutnya yang identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah haji ke Tanah Suci Makkah.
Ibadah haji merupakan kewajiban bagi kita umat Islam yang memiliki kemampuan. Hal ini ditegaskan oleh
Allah dalam firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 97:

‫ِﯿﻦ‬
َ ‫َﻤ‬
‫ٰﻠ‬
‫ْﻌ‬
َ‫ِ ٱﻟ‬
‫َﻦ‬
‫ٌﻋ‬
‫ِﻰ‬
ّ‫َﻨ‬
‫َﻏ‬
‫َﻪ‬
‫َ ٱﻟﻠ‬
ّ ‫ِن‬
ّ‫َﺈ‬
‫َﻓ‬
‫َﺮ‬
‫َﻔ‬
‫َﻦ ﻛ‬
‫َﻣ‬
‫ًﺎ و‬
‫ِﯿﻠ‬
‫َﺒ‬
‫ِﺳ‬
‫ْﻪ‬
‫َﯿ‬
‫ِﻟ‬
‫َإ‬
‫َﺎ ع‬
‫َﻄ‬
‫ْﺘ‬
‫ِ ٱﺳ‬
‫َﻦ‬
‫ِﻣ‬
‫ْﺖ‬
‫َﯿ‬
‫ْﺒ‬
‫ُ ٱﻟ‬
‫ِﺞ‬
ّ‫ِﺣ‬
‫َﺎس‬
‫َﻰ ٱﻟﻨ‬
ّ ‫َﻠ‬
‫ِﻋ‬
‫َﻪ‬
‫ِﻠ‬
ّ‫َﻟ‬
‫و‬

Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya dari semesta alam.“

Mampu melaksanakan Rukun Islam yang kelima ini memiliki artian siap untuk mengorbankan harta yang
dimiliki sebagai wujud syukur atas nikmat harta dan kesehatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kesiapan kita mengorbankan harta untuk menjadi tamu Allah di Baitullah sekaligus mengajarkan kepada
kita untuk menjauhi sifat kikir dan cinta terhadap kekayaan materi.

Pengorbanan kita dalam berhaji juga mengajarkan kepada kita untuk tidak membangga-banggakan
kekayaan ataupun kelebihan yang kita miliki karena pada dasarnya semua itu adalah karunia dan
anugerah dari Allah. Sudah seharusnya semua itu kita syukuri untuk menjadi modal kita untuk tekun
beribadah kepada Allah SWT.

Ibadah haji juga mengajarkan kepada kita untuk saling membantu dan saling bekerja sama dengan orang
lain. Seperti yang kita ketahui, perjalanan ibadah haji ditempuh dengan berduyun-duyun dalam sebuah
perjalanan yang penuh dengan tantangan kesulitan dan pengorbanan.

Di dalamnya harus diikuti dengan semangat juang tinggi tanpa putus asa disertai dengan kedisiplinan dan
kesabaran untuk mencapai sebuah tujuan. Akhlaqul Karimah kepada sesama manusia juga harus
dikedepankan diiringi dengan kesadaran bahwa niat kebaitullah adalah untuk beribadah. Bukan untuk
yang lain.

Dengan niat yang benar, ibadah haji harus dapat membangkitkan semangat dan kesadaran diri untuk
saling mengingatkan dalam kebenaran, menasehati dalam kesabaran dan menebarkan kasih sayang
kepada seluruh ciptaan Allah SWT.
 
‫ْﺪ‬
ُ‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬
‫َِ اﻟ‬
‫ و‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫ اُ أ‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬، ‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Ibadah haji juga merupakan wujud ketaatan dan ketundukan kita kepada perintah Allah SWT. Ibadah haji
adalah ibadah yang sudah ditentukan waktunya dengan artian harus meninggalkan aktifitas duniawi untuk
fokus beribadah bagi kepentingah ukhrowi.

Dalam ibadah haji para jamaah melakukan rangkaian ibadah sebagai upaya membersihkan diri dari dosa
seraya mengharapkan ampunan, rahmat, dan ridha Allah SWT. Mereka juga melatih kesabaran dengan
kedisiplinan rangkaian ibadah sekaligus melupakan urusan dunia yang sering membuat hati manusia lalai
mengingat Allah SWT.

Dengan hanya mengenakan kain ihram berwarna putih, para jamaah diingatkan dengan kain kafan ciri
khas dari kematian yang pasti akan datang kepada setiap yang bernyawa. Kita berasal dari Allah dan
hanya kepada-Nyalah kita akan kembali. Kita pasti akan berpisah dengan semua yang kita cintai dan
berpisah dengan yang mencintai kita. Semua akan kembali kepada sang pemilik yang hakiki, Allah SWT.

Dalam ibadah haji, jamaah juga melakukan ibadah lainnya seperti Tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak
tujuh kali dan melakukan lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah yang dinamakan dengan Sa'i. Dalam
ibadah ini para jamaah berdoa untuk senantiasa mendapatkan pertolongan Allah SWT dan perlindungan
dari dosa yang timbul dari hawa nafsu dan godaan Setan.

Ibadah Towaf dan Sa'i memiliki makna yang mendalam agar kita senantiasa berusaha tanpa henti dan
berhijrah melalui bentuk aktivitas berlari untuk meraih kemuliaan dengan berserah diri kepada Allah.
Dengan senantiasa membersihkan hati dari sifat yang tercela, kita harus menanamkan tekad untuk
mencapai puncak kesucian.

‫ْﺪ‬
ُ‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬
‫َِ اﻟ‬
‫ و‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫ اُ أ‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬، ‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Allah SWT telah menjanjikan Surga Allah SWT kepada umat Islam yang melaksanakan haji dengan niat
tulus karena Allah dan dapat meraih predikat mabrur.

‫َﺔ‬
ُ‫َﻨ‬
ّ‫ْﺠ‬
‫َﺎ اﻟ‬
‫ِﻟ‬
ّ‫ٌإ‬
‫َاء‬
‫َﺰ‬
‫ُﺟ‬
‫َﻪ‬
‫َﻟ‬
‫ْﺲ‬
‫َﯿ‬
‫ُﻟ‬
‫ُور‬
‫ْﺮ‬
‫َﺒ‬
‫ْﻤ‬
‫ُ اﻟ‬
‫َﺞ‬
ّ‫ْﺤ‬
‫اﻟ‬
Artinya: haji yang mabrur tiada balasan baginya kecuali surga (HR. Nasa’i).

Lalu, apa yang dimaksud dengan haji mabrur? Haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri kemaksiatan.
Hal ini sesuai dengan makna kata “al-mabrur” yang diambil dari kata al-birr yang artinya adalah ketaatan.
Dengan kata lain haji mabrur adalah haji yang dijalankan dengan penuh ketaatan sehingga tidak
tercampur dengan dosa. Haji mabrur juga merupakan haji yang maqbul atau diterima oleh Allah dan akan
dibalas dengan al-birr (kebaikan) yaitu pahala.

Haji mabrur dapat ditandai dengan terlihatnya seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tidak
mengulangi perbuatan maksiat dan dosa yang ia lakukan.

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Dengan hikmah dua ibadah ini yaitu kurban dan haji, sudah merupakan kewajiban bagi kita selaku umat
Islam untuk menyakini bahwa Allah memiliki tujuan dalam memberikan setiap perintah kepada manusia.
Allah pasti akan memberikan yang terbaik kepada kita jika kita juga berbuat baik dan mematuhi perintah-
Nya. Keyakinan dan keikhlasan untuk mematuhi perintah-Nya akan membawa kebaikan kepada kita.

‫ْﺪ‬
ُ‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬
‫َِ اﻟ‬
‫ و‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫ اُ أ‬،ُ
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬، ‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ أ‬

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Akhirnya marilah kita berdoa memohon kepada Allah SWT agar semua ibadah yang kita lakukan akan
mendapatkan ridha dari Allah SWT. Ya Allah, ya Rahman, limpahkanlah Rahman Rahim-Mu. Curahkanlah
hidayah-Mu sehingga kami dapat meraih keridhaan-Mu. Hanya kepada Engkaulah kami mempercayakan
diri kami. Janganlah Engkau membiarkan kami berjalan sendiri tanpa kendali hidayah-Mu. Ya Allah......

Ya Allah, ya Rahim, kami mempersembahkan ke hadirat-Mu, sekelumit pengorbanan berupa hewan


kurban, yang nilainya jauh tak sebanding dengan luas pemberianmu dan kasih sayang-Mu, yang tiada
terhingga banyaknya dan kami tidak mampu memperhitungkannya. 

Ya Allah perkenankanlah kami untuk sampai ke Mekkah, Madinah, dan Arafah untuk menjadi tamu-Mu
menjalankan ibadah haji. Berikanlah kami rezeki menjadi haji mabrur. Anugerahkanlah ridha-Mu dan
sayangilah kami.

‫ْﻢ‬
ُ‫ِﯿ‬
‫َﺣ‬
‫ُ اﻟﺮ‬
ّ ‫ْف‬
‫ُو‬
‫َؤ‬
‫ُ اﻟﺮ‬
ّ ‫َﺮ‬
ّ‫ْﺒ‬
‫َ اﻟ‬
‫ُﻮ‬
‫ُھ‬
‫َﻪ‬
‫ِﻧ‬
ّ‫ ا‬،ِ
‫ْﻢ‬
‫ِﯿ‬
‫َﻜ‬
‫ْﺤ‬
‫ِ اﻟ‬
‫ْﺮ‬
‫ِﻛ‬
‫َاﻟﺬ‬
ّ ‫ِو‬
‫َﺎت‬
‫ْﻵﻳ‬
‫ِﻰ ا‬
‫ْﻓ‬
‫ُﻢ‬
‫َﺎﻛ‬
‫ِﻳ‬
ّ‫َإ‬
‫ْو‬
‫ِﻲ‬
‫َﻨ‬
‫َﻌ‬
‫َﻔ‬
‫َﻧ‬
‫ و‬،ِ
‫ْﻢ‬
‫ِﯿ‬
‫َﻈ‬
‫ْﻌ‬
‫ِ اﻟ‬
‫ْآن‬
‫ُﺮ‬
‫ْﻘ‬
‫ِﻲ اﻟ‬
‫ْﻓ‬
‫ُﻢ‬
‫َﻜ‬
‫َﻟ‬
‫ْو‬
‫ِﻲ‬
‫َ اُ ﻟ‬
‫َك‬
‫َﺎر‬
‫ﺑ‬

Khutbah II

‫ْﻦ‬
َ‫ِﯿ‬
‫َﺣ‬
‫ًﺎ و‬
‫ِﯿ‬
ّ‫َﺸ‬
‫َﻋ‬
‫ِو‬
‫ْض‬
‫َر‬
‫َاﻷ‬
‫ِو‬
‫َات‬
‫َﻮ‬
‫َﻤ‬
‫ِﻰ اﻟﺴ‬
ّ ‫ُﻓ‬
‫ْﺪ‬
‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬
‫ُ اﻟ‬
‫َﻪ‬
‫َﻟ‬
‫ّا و‬
‫ِﻻ‬
‫َإ‬
‫َﻪ‬
‫ِﻟ‬
‫َإ‬
‫ﻻ‬،ً
‫ْﻼ‬
‫ِﯿ‬
‫َﺻ‬
‫َأ‬
‫ًو‬
‫َة‬
‫ْﺮ‬
‫ُﻜ‬
‫َ اِ ﺑ‬
‫َﺎن‬
‫ْﺤ‬
‫ُﺒ‬
‫َﺳ‬
‫ًا و‬
‫ْﺮ‬
‫ِﯿ‬
‫َﺜ‬
‫ُِ ﻛ‬
‫ْﺪ‬
‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬
‫َاﻟ‬
‫ًا و‬
‫ْﺮ‬
‫ِﯿ‬
‫َﺒ‬
‫ْﻛ‬
‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ ا‬
‫ْن‬‫ُو‬
‫ِﺮ‬
‫ْﻬ‬‫ُﻈ‬
‫ﺗ‬.

3ْ‫َﺮ‬
‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫اُ ا‬X ‫ْﺪ‬ ‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬‫َِ اﻟ‬
‫و‬.
‫َﻰ‬
‫َﺎﻟ‬
‫َﻌ‬
‫َﺗ‬
‫ُو‬
‫َﻪ‬
‫َﺎﻧ‬
‫ْﺤ‬‫ُﺒ‬
‫ُﺳ‬‫ُه‬‫َﺪ‬
‫ْﻤ‬‫َﺣ‬‫ أ‬، ‫ِﻪ‬‫َاﻣ‬‫ْﺮ‬‫ِﻛ‬
‫َإ‬
‫ِو‬‫ِه‬
‫ِﺮ‬
ّ ‫َﺑ‬
‫ِﺪ‬
‫َاﺋ‬
‫َﻮ‬
‫ِﻋ‬‫ّم‬‫َﺎ‬
‫َﻳ‬
ّ‫ِ اﻷ‬
‫ِه‬
‫َﺬ‬
‫ِﻰ ھ‬ ‫َﺎ ﻓ‬
‫ْﻨ‬
‫َﯿ‬
‫َﻠ‬
‫َﻋ‬ ‫َﺎد‬
‫َﻋ‬‫َأ‬
‫ و‬، ‫ِﻪ‬‫َﺎﻣ‬ ‫ْﻌ‬
‫ِﻧ‬
‫َإ‬
‫ِو‬‫ِﻪ‬‫َﺎﻧ‬
‫ْﺴ‬ ‫ِﺣ‬‫َإ‬
‫ِﺪ‬
‫َاﻋ‬
‫َﻮ‬
‫ِﻣ‬‫ِه‬‫َﺎد‬
‫ِﺒ‬
‫ِﻌ‬‫َﻟ‬
‫َﻂ‬‫َﺴ‬ ‫ْﺑ‬
‫ِى‬ ‫َﺬ‬
‫ُِ اﻟ‬
ّ ‫ْﺪ‬
‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬‫اﻟ‬
‫َﺪ‬
ُ‫ْﻬ‬
‫َﺷ‬‫َأ‬
‫و‬،ْ
‫ِﻪ‬
‫ْﻜ‬‫ُﻠ‬
‫ْﻣ‬‫ِﻰ‬‫ُﻓ‬ ‫َﻪ‬
‫َﻟ‬‫ْﻚ‬ ‫ِﻳ‬
‫َﺮ‬‫َﺷ‬ ‫ُﻻ‬ ‫َه‬
‫ْﺪ‬
‫َﺣ‬
‫َ اُ و‬ ‫ِﻻ‬
ّ ‫َإ‬
‫َﻪ‬
‫ِﻟ‬
‫َإ‬‫ْﻻ‬ ‫َن‬
‫ُأ‬
‫َﺪ‬‫ْﻬ‬
‫َﺷ‬ ‫أ‬،ِ‫ِه‬‫َﺎد‬
‫ِﺒ‬
‫ِﻌ‬‫ِﺑ‬
‫ِه‬‫ْد‬
‫ُﻮ‬‫ِﺟ‬ ‫َﺎل‬ ‫َﻤ‬
‫َﻰ ﻛ‬ ‫َﻠ‬
‫ُﻋ‬ ‫ُه‬‫ُﺮ‬
‫ْﻜ‬‫َﺷ‬‫َأ‬
‫و‬،ْ‫ِه‬‫َاد‬
‫ْﺪ‬
‫ِﻣ‬
‫َإ‬‫ِو‬‫ِﻪ‬‫َﺎﻟ‬
‫ْﻀ‬‫ِﻓ‬
‫ِإ‬‫ْﻞ‬‫ِﻳ‬
‫َﺰ‬‫َﻰ ﺟ‬‫َﻠ‬
‫ﻋ‬
‫ْل‬
ِ‫ُﻮ‬
‫َﺳ‬‫َاﻟﺮ‬
ّ ‫ِو‬‫ْﻢ‬
‫ِﻳ‬
‫َﺮ‬‫ِ اﻟﻜ‬‫ِﻲ‬
ّ ‫َﺒ‬
‫َا اﻟﻨ‬
ّ ‫َﺬ‬
‫َﻰ ھ‬ ‫َﻠ‬
‫ْﻋ‬‫ِك‬‫َﺎر‬
‫َﺑ‬
‫ْو‬‫ِﻢ‬‫َﻠ‬
ّ‫َﺳ‬
‫ِو‬ ‫َﻞ‬
ّ‫َﺻ‬ ‫ُﻢ‬
ّ ‫َﻬ‬
‫ اﻟﻠ‬، ْ
ّ ‫ِه‬‫َﺎد‬
‫ُھ‬
ّ‫َز‬‫ِو‬ ‫ِه‬‫َﺎد‬
‫ِﺒ‬
‫ُﻋ‬ ‫َف‬ ‫ْﺮ‬
‫َﺷ‬ ‫ُأ‬
‫ُﻪ‬ ‫ْﻟ‬
‫ُﻮ‬
‫َﺳ‬‫َر‬‫ُو‬
‫ُه‬
‫ْﺪ‬‫َﺒ‬
‫ًا ﻋ‬
‫َﺪ‬
‫َﻤ‬
ّ ‫ُﺤ‬
‫َﺎ ﻣ‬‫َﻧ‬
‫ْﻻ‬‫َﻮ‬
‫َﻣ‬‫َﺎ و‬
‫َﻧ‬
‫ِﺪ‬
‫َﯿ‬
ّ ‫َﺳ‬
‫َن‬
ّ ‫أ‬
‫ًا‬
‫ْﺮ‬‫ِﯿ‬
‫َﺜ‬
‫ًﺎ ﻛ‬
‫ْﻤ‬ ‫ِﯿ‬
‫ْﻠ‬
‫َﺴ‬ ‫َﺗ‬‫َﻢ‬
‫َﻠ‬
ّ ‫َﺳ‬‫ِو‬‫َام‬
‫َﺮ‬
‫ْﺤ‬
‫ِ اِ اﻟ‬ ‫َد‬
‫ِﻼ‬
‫ِﺒ‬
‫ِﻟ‬‫ْﺞ‬
‫ِﯿ‬
‫َﺠ‬‫ْﺤ‬‫َ اﻟ‬
‫َاء‬
‫َﺮ‬
‫ُﻣ‬‫ْا أ‬
‫ُﻮ‬
‫َﺎﻧ‬‫َﻛ‬
‫ْﻦ‬ ‫ِﻳ‬
‫َﺬ‬‫ِ اﻟ‬
ّ ‫ِﻪ‬
‫ْﺒ‬‫َﺤ‬
‫َﺻ‬‫ِو‬ ‫ِﻪ‬‫َﻟ‬
‫َﻰ ا‬‫َﻠ‬
‫َﻋ‬
‫ٍو‬‫َﺪ‬
‫َﻤ‬
ّ ‫ُﺤ‬‫َﺎ ﻣ‬
‫َﻧ‬
‫ْﻻ‬
‫َﻮ‬‫َﻣ‬‫َﺎ و‬
‫ِﻧ‬
‫ِﺪ‬
‫َﯿ‬
ّ‫ِﺳ‬ ‫ْﻢ‬
‫ِﯿ‬
‫َﻈ‬
‫ْﻌ‬
‫اﻟ‬.
‫ْ‪3‬‬‫َﺮ‬‫ْﺒ‬‫َﻛ‬‫ُ ‪ X‬اُ ا‬ ‫ْﺪ‬
‫َﻌ‬
‫َﺎ ﺑ‬
‫َﻣ‬
‫ّ‬‫ْﺪ ‪ ،‬أ‬
‫َﻤ‬
‫ْﺤ‬‫َِ اﻟ‬ ‫‪:‬و‬
‫َ اَ‬ ‫ِن‬
‫ّ‬ ‫َﻰ إ‬‫َﻟ‬
‫َﻌﺎ‬‫َﺗ‬
‫َﺎل‬‫َﻗ‬‫ِو‬‫ِﻪ‬
‫ْﺳ‬ ‫ُﺪ‬
‫ِﻘ‬‫ِﺑ‬‫ِﻪ‬
‫َﺘ‬
‫ِﻜ‬‫َﻶ ﺋ‬
‫ِﻤ‬‫َﻰ ﺑ‬‫َـﻨ‬
‫َﺛ‬
‫ِو‬‫ِﻪ‬‫ْﺴ‬ ‫َﻔ‬
‫ِﻨ‬‫ِﺑ‬
‫ْﻪ‬
‫ِﯿ‬‫َﻓ‬‫َأ‬
‫َﺪ‬
‫ٍﺑ‬
‫ْﺮ‬‫َﻣ‬
‫ِﺄ‬
‫ْﺑ‬‫ُﻢ‬
‫َﻛ‬‫َﺮ‬
‫َﻣ‬
‫َ اَ أ‬‫َن‬
‫ّ‬ ‫ْا أ‬
‫ُﻮ‬
‫َﻤ‬‫ْﻠ‬
‫َاﻋ‬
‫ْو‬ ‫ِﻪ‬‫َﺎﺗ‬
‫ُﻘ‬‫َﺗ‬ ‫َﻖ‬
‫ّ‬ ‫ْا اَ ﺣ‬‫ُﻮ‬
‫َﻘ‬
‫ِﺗ‬
‫ّ‬‫ُا‬‫َﺎس‬‫َﺎ اﻟﻨ‬
‫ّ‬ ‫ُﻬ‬
‫َﻳ‬
‫ّ‬‫َﺎ أ‬
‫َﯿ‬
‫ﻓ‬
‫ِﻢ‬
‫ْ‬‫َﻠ‬
‫ّ‬‫َﺳ‬‫ِو‬‫ْﻪ‬
‫َﯿ‬
‫َﻠ‬
‫َﻰ اُ ﻋ‬ ‫َﻠ‬
‫ّ‬‫ٍﺻ‬ ‫َﺪ‬‫َﻤ‬
‫ّ‬‫ُﺤ‬‫َﺎ ﻣ‬
‫ِﻧ‬
‫ِﺪ‬‫َﯿ‬
‫ّ‬‫َﻰ ﺳ‬ ‫َﻠ‬
‫ِﻋ‬‫َﻞ‬
‫ّ‬ ‫َﺻ‬‫ُﻢ‬
‫ّ‬ ‫ًﺎ‪ .‬اﻟﻠﻬ‬
‫ْﻤ‬‫ِﯿ‬
‫ْﻠ‬
‫َﺴ‬‫ْا ﺗ‬
‫ُﻮ‬
‫ِﻤ‬
‫َﻠ‬
‫ّ‬‫َﺳ‬ ‫ِو‬‫ْﻪ‬
‫َﯿ‬
‫َﻠ‬
‫ْا ﻋ‬
‫ُﻮ‬
‫َﻠ‬
‫ّ‬‫ْا ﺻ‬‫ُﻮ‬‫َﻨ‬
‫َ آﻣ‬‫ْﻦ‬‫ِﻳ‬
‫َﺬ‬
‫َﺎ اﻟ‬
‫ّ‬ ‫ُﻬ‬
‫َﻳ‬
‫ّ‬ ‫ِﻰ ﻳﺂ ا‬ ‫َﺒ‬
‫َ اﻟﻨ‬
‫ّ‬ ‫َﻠﻰ‬
‫َﻋ‬ ‫ْن‬‫ُﻮ‬
‫َﻠ‬
‫ّ‬‫ُﺼ‬‫ُﻳ‬
‫َﻪ‬‫َﺘ‬
‫ِﻜ‬
‫َﻶﺋ‬‫َﻣ‬‫و‬
‫َﺎن‬
‫ْﻤ‬‫ُﺜ‬
‫َﻋ‬‫َﺮ و‬
‫ُﻤ‬‫َﻋ‬‫ٍو‬‫ْﺮ‬
‫َﻜ‬‫ِﻰ ﺑ‬‫َﺑ‬
‫َأ‬‫ْﻦ‬‫ِﻳ‬
‫ِﺪ‬‫َاﺷ‬‫ِ اﻟﺮ‬
‫ّ‬ ‫َﺎء‬
‫َﻔ‬‫ُﻠ‬
‫ْﻟﺨ‬
‫ِا‬
‫َﻦ‬‫َﻋ‬ ‫ُﻢ‬
‫ّ‬ ‫ّﻬ‬
‫َ اﻟﻠ‬
‫ْض‬ ‫َار‬
‫َو‬‫ْﻦ‬‫ِﯿ‬
‫َﺑ‬
‫َﺮ‬
‫ّ‬ ‫ُﻘ‬
‫ْﻟﻤ‬
‫ِا‬‫َﺔ‬
‫ِﻜ‬
‫َﻶﺋ‬
‫َﻣ‬‫َو‬‫ِﻚ‬ ‫ُﻠ‬
‫ُﺳ‬‫َر‬‫َو‬‫ِﻚ‬‫ِﯿﺂﺋ‬
‫ْﺒ‬‫َﻧ‬
‫َﻰ ا‬ ‫َﻠ‬
‫َﻋ‬
‫ٍو‬ ‫َﺪ‬
‫َﻤ‬
‫ّ‬‫ُﺤ‬‫َﻣ‬‫ِﻧﺎ‬
‫ِﺪ‬
‫َﯿ‬
‫ّ‬‫ِﺳ‬ ‫َﻰ آل‬ ‫َﻠ‬
‫َﻋ‬‫و‬
‫ْﻦ‬
‫َ‬‫ِﯿ‬
‫ِﻤ‬‫َاﺣ‬
‫َ اﻟﺮ‬
‫ّ‬ ‫َﻢ‬‫ْﺣ‬‫َر‬
‫َﺎ ا‬
‫َﻳ‬
‫ِﻚ‬ ‫َﺘ‬
‫ْﻤ‬
‫َﺣ‬‫ِﺮ‬
‫ْﺑ‬‫ُﻢ‬‫َﻬ‬
‫َﻌ‬‫َﺎ ﻣ‬‫َﻨ‬
‫ّ‬‫َﻋ‬‫ْض‬ ‫َار‬
‫ِو‬‫ْﻦ‬‫ِﻳ‬
‫ِ اﻟﺪ‬
‫ّ‬ ‫ْم‬‫َﻮ‬
‫َىﯿ‬‫ِﻟ‬
‫ٍا‬‫َﺎن‬
‫ْﺴ‬‫ِﺣ‬‫ِﺎ‬
‫ْﺑ‬
‫ُﻢ‬‫َﻬ‬
‫َﻟ‬‫ْﻦ‬
‫ِﯿ‬
‫ِﻌ‬
‫َﺎﺑ‬
‫ِﻲ اﻟﺘ‬
‫ّ‬ ‫ِﻌ‬‫َﺎﺑ‬
‫َﺗ‬
‫َو‬‫ْﻦ‬‫ِﯿ‬
‫ِﻌ‬ ‫َﺎﺑ‬‫َاﻟﺘ‬
‫ّ‬ ‫ِو‬‫َﺔ‬
‫َﺎﺑ‬
‫َﺤ‬
‫ِ اﻟﺼ‬
‫ّ‬ ‫َﺔ‬
‫ِﯿ‬
‫ّ‬‫َﻘ‬‫ْﺑ‬
‫َﻦ‬
‫َﻋ‬‫ِﻰ و‬ ‫َﻠ‬
‫َﻋ‬‫و‬

‫َْ‬
‫ك‬ ‫ِﺮ‬
‫َ اﻟﺸ‬
‫ّ‬ ‫ِل‬
‫ّ‬ ‫َذ‬
‫َأ‬‫َو‬‫ْﻦ‬ ‫ِﯿ‬
‫ِﻤ‬‫ْﻠ‬
‫ُﺴ‬ ‫ْﻟﻤ‬‫َا‬
‫َو‬ ‫َم‬
‫ْﻼ‬‫ِﺳ‬‫ْﻹ‬‫َا‬‫ِﺰ‬
‫ّ‬ ‫َﻋ‬
‫َأ‬‫ُﻢ‬
‫ّ‬‫ِ اﻟﻠﻬ‬
‫َات‬ ‫ْﻮ‬
‫َﻣ‬‫ْﻻ‬‫َا‬
‫ْو‬‫ُﻢ‬
‫ْﻬ‬
‫ِﻨ‬
‫ُﻣ‬ ‫ْﯿﺂء‬
‫َﺣ‬
‫َﻻ‬‫ِا‬‫َﺎت‬‫ِﻤ‬‫ْﻠ‬
‫ُﺴ‬ ‫ْﻟﻤ‬‫َا‬
‫َو‬‫ْﻦ‬‫ِﯿ‬
‫ِﻤ‬
‫ْﻠ‬
‫ُﺴ‬ ‫ْﻟﻤ‬
‫َا‬‫ِو‬ ‫َﺎت‬‫ِﻨ‬
‫ْﻣ‬
‫ُﺆ‬‫ْﻟﻤ‬
‫َا‬
‫َو‬ ‫ْﻦ‬‫ِﯿ‬
‫ِﻨ‬
‫ْﻣ‬‫ُﺆ‬‫ْﻤ‬‫ِﻠ‬
‫ْﻟ‬‫ِﺮ‬‫ْﻔ‬
‫َ اﻏ‬
‫ُﻢ‬
‫ّ‬ ‫َﻟﻠﻬ‬‫ا‬
‫ْم‬
‫َ‬‫َﻮ‬
‫َﻰ ﻳ‬
‫ِﻟ‬‫َإ‬
‫ِﻚ‬ ‫َﺎﺗ‬
‫ِﻤ‬‫َﻠ‬
‫ِﻛ‬‫ْﻞ‬ ‫َاﻋ‬‫ِو‬ ‫ْﻦ‬‫ِﻳ‬
‫َاﻟﺪ‬
‫ّ‬ ‫َاء‬
‫ْﺪ‬
‫َﻋ‬
‫ْأ‬ ‫ِﺮ‬
‫َﻣ‬
‫ّ‬ ‫َد‬‫َو‬ ‫ْﻦ‬
‫ِﯿ‬
‫ِﻤ‬
‫ْﻠ‬
‫ُﺴ‬ ‫ْﻟﻤ‬
‫َا‬‫َل‬‫َﺬ‬‫ْﺧ‬‫َﻦ‬
‫ْﻣ‬ ‫ُل‬ ‫ْﺬ‬
‫َاﺧ‬‫َو‬‫ْﻦ‬‫ِﻳ‬
‫َ اﻟﺪ‬
‫ّ‬ ‫َﺮ‬
‫َﺼ‬ ‫ْﻧ‬‫َﻦ‬‫ْﻣ‬ ‫ُﺮ‬
‫ْﺼ‬‫َاﻧ‬
‫َو‬ ‫َﺔ‬‫ِﻳ‬
‫ّ‬‫ِﺪ‬
‫َﺣ‬
‫ّ‬ ‫ُﻮ‬‫ْﻟﻤ‬
‫َا‬‫َك‬‫َﺎد‬
‫ِﺒ‬
‫ْﻋ‬ ‫ُﺮ‬‫ْﺼ‬ ‫َاﻧ‬
‫َو‬‫ْﻦ‬ ‫ِﯿ‬
‫ِﻛ‬
‫ْﺮ‬‫ُﺸ‬‫ْﻟﻤ‬‫َا‬
‫و‬
‫َﺔ‬
‫ً‬‫َﺎ ﺧﺂﺻ‬
‫ّ‬ ‫ِﯿ‬
‫ّ‬‫ْﺴ‬ ‫ِﯿ‬
‫ُوﻧ‬‫ْﺪ‬‫ِﻧ‬
‫َﺎ ا‬
‫ِﻧ‬
‫َﺪ‬‫َﻠ‬
‫ْﺑ‬‫َﻦ‬ ‫َﻋ‬‫َﻦ‬‫َﻄ‬‫َﺎ ﺑ‬
‫َﻣ‬‫َﺎ و‬
‫ْﻬ‬
‫ِﻨ‬
‫َﻣ‬‫َﺮ‬‫َﻬ‬
‫َﺎ ﻇ‬‫َﻣ‬ ‫َﻦ‬‫ِﺤ‬‫ْﻟﻤ‬
‫َا‬
‫ِو‬‫َﺔ‬‫ْﻨ‬
‫ِﺘ‬
‫ْﻟﻔ‬‫َا‬
‫ْء‬
‫ُﻮ‬‫َﺳ‬ ‫َو‬‫َﻦ‬ ‫ِﺤ‬
‫ْﻟﻤ‬‫َا‬
‫َو‬‫ِل‬ ‫َز‬
‫َﻻ‬‫َاﻟﺰ‬
‫ّ‬ ‫َو‬ ‫َﺎء‬
‫َﺑ‬
‫ْﻟﻮ‬‫َا‬
‫َو‬‫َء‬
‫َﻼ‬‫ْﻟﺒ‬
‫َﺎ ا‬
‫َﻨ‬
‫ّ‬‫ْﻋ‬ ‫َﻊ‬‫ْﻓ‬‫َ اد‬
‫ُﻢ‬
‫ّ‬ ‫ِ‪ .‬اﻟﻠﻬ‬
‫ْﻦ‬‫ِﻳ‬
‫اﻟﺪ‬
‫ّ‬
‫َﺎ‬
‫ْﻨ‬
‫َﻤ‬
‫َﻠ‬
‫َﺎ ﻇ‬ ‫َﻨ‬
‫َﺑ‬
‫ّ‬‫ِ‪ .‬ر‬‫َﺎر‬‫َ اﻟﻨ‬
‫ّ‬ ‫َاب‬‫َﺬ‬‫َﺎ ﻋ‬
‫ِﻨ‬
‫َﻗ‬
‫ًو‬ ‫َﺔ‬‫َﻨ‬
‫َﺴ‬‫ِﺣ‬ ‫َة‬
‫ِﺮ‬
‫ْﻵﺧ‬ ‫ِﻰ ا‬ ‫َﻓ‬
‫ًو‬ ‫َﺔ‬
‫َﻨ‬
‫َﺴ‬‫َﺎ ﺣ‬‫ْﯿ‬
‫ُﻧ‬
‫ِﻰ اﻟﺪ‬
‫ّ‬ ‫َﻓ‬ ‫ِﻨﺎ‬
‫َﺎ آﺗ‬
‫َﻨ‬
‫َﺑ‬
‫ّ‬‫َ‪ .‬ر‬‫ْﻦ‬
‫ِﯿ‬‫َﻤ‬
‫َﺎﻟ‬
‫ْﻟﻌ‬
‫َا‬‫َب‬
‫ّ‬ ‫َﺎ ر‬‫ًﻳ‬‫َﺔ‬
‫َ ﻋﺂﻣ‬
‫ّ‬ ‫ْﻦ‬‫ِﯿ‬
‫ِﻤ‬‫ْﻠ‬
‫ُﺴ‬‫ْﻟﻤ‬‫ِا‬ ‫َان‬
‫ْﺪ‬‫ُﻠ‬
‫ْﻟﺒ‬
‫ِا‬‫ِﺮ‬
‫َﺎﺋ‬
‫َﺳ‬ ‫و‬
‫َﻦ‬
‫ِ‬ ‫َﻰ ﻋ‬‫ْﻬ‬
‫َﻨ‬
‫َﻳ‬
‫َو‬ ‫ْﺑﻰ‬ ‫ُﺮ‬‫ْﻟﻘ‬‫ِي ا‬ ‫ِذ‬‫ْﺘﺂء‬‫ِﻳ‬
‫َإ‬
‫ِو‬‫َﺎن‬‫ْﺴ‬ ‫ِﺣ‬‫ْﻹ‬
‫َا‬
‫ِو‬ ‫ْل‬
‫َﺪ‬
‫ْﻟﻌ‬‫ِﺎ‬
‫َﺎ ﺑ‬
‫ُﻧ‬
‫ُﺮ‬‫ْﻣ‬
‫َﺄ‬
‫َ اَ ﻳ‬‫ِن‬
‫ّ‬ ‫َاِ ! إ‬ ‫َﺎد‬
‫ِﺒ‬
‫َ‪ .‬ﻋ‬‫ْﻦ‬‫ِﻳ‬
‫ِﺮ‬‫َﺎﺳ‬ ‫ْﻟﺨ‬
‫َا‬‫ِﻦ‬‫َﻣ‬‫َﻦ‬
‫ّ‬ ‫ْﻧ‬
‫ُﻮ‬‫َﻜ‬‫َﻨ‬
‫َﺎ ﻟ‬
‫ْﻨ‬
‫َﻤ‬
‫ْﺣ‬‫َﺮ‬
‫َﺗ‬
‫َﺎ و‬‫َﻨ‬
‫ْﻟ‬‫ِﺮ‬‫ْﻔ‬
‫َﻐ‬ ‫ْﺗ‬‫َﻢ‬
‫ْﻟ‬‫ِن‬‫َا‬
‫َﺎو‬
‫َﻨ‬
‫ُﺴ‬ ‫ْﻔ‬‫َﻧ‬
‫ا‬
‫َﺮ‬
‫ْ‬ ‫ْﺒ‬
‫َﻛ‬
‫ُ اِ أ‬ ‫ْﺮ‬‫ِﻛ‬‫َﺬ‬
‫َﻟ‬
‫ْو‬ ‫ُﻢ‬‫ْﻛ‬‫ِد‬‫َﺰ‬
‫ِﻳ‬‫ِﻪ‬‫َﻤ‬
‫ِﻌ‬‫َﻧ‬‫َﻠﻰ‬‫ُﻋ‬ ‫ْه‬
‫ُو‬
‫ُﺮ‬
‫ْﻜ‬‫َاﺷ‬ ‫ْو‬ ‫ُﻢ‬
‫ْﻛ‬
‫ُﺮ‬‫ْﻛ‬
‫َﺬ‬
‫َﻳ‬‫ْﻢ‬
‫ِﯿ‬
‫َﻈ‬ ‫ْﻟﻌ‬‫ُوا اَ ا‬ ‫ُﺮ‬‫ْﻛ‬
‫َاذ‬‫َو‬‫ْن‬‫ُو‬‫َﺮ‬
‫َﻛ‬
‫ّ‬ ‫َﺬ‬
‫ْﺗ‬‫ُﻢ‬
‫َﻜ‬‫َﻠ‬
‫ّ‬‫َﻌ‬‫ْﻟ‬‫ُﻢ‬‫ُﻜ‬
‫ِﻈ‬‫َﻌ‬
‫ْﻲ ﻳ‬ ‫َﻐ‬‫ْﻟﺒ‬
‫َا‬
‫ِو‬ ‫َﺮ‬
‫ْﻜ‬‫ُﻨ‬
‫ْﻟﻤ‬‫َا‬
‫ِو‬ ‫ْﺸﺂء‬‫َﺤ‬‫ْﻟﻔ‬‫ا‬

‫‪Muhammad Faizin, Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu‬‬

‫‪Baca Juga‬‬
‫‪Siswa MAN Tambakberas Jombang Diajari Cara Sembelih Hewan Kurban (/post/read/80891/siswa-man-‬‬
‫)‪tambakberas-jombang-diajari-cara-sembelih-hewan-kurban‬‬

‫‪Khutbah Idul Adha: Meneguhkan Totalitas Kepatuhan kepada Allah melalui Kurban‬‬
‫)‪(/post/read/80886/khutbah-idul-adha-meneguhkan-totalitas-kepatuhan-kepada-allah-melalui-kurban‬‬

‫)‪Dua Jenis Takbir Idul Fitri atau Idul Adha (/post/read/80884/dua-jenis-takbir-idul-fitri-atau-idul-adha‬‬

‫‪LAZISNU Jember Siap Bagikan 500 Paket Daging Kurban (/post/read/80879/lazisnu-jember-siap-bagikan-‬‬


‫)‪500-paket-daging-kurban‬‬

‫)‪Lafal Niat Shalat Idul Adha (/post/read/80882/lafal-niat-shalat-idul-adha‬‬


 (https://www.facebook.com/situsresminu)  (https://twitter.com/nu_online) 
(https://www.youtube.com/channel/UChpbYgAvNyjJTE0VLe50pFQ) 

KONTAK
Nahdlatul Ulama
Jl. Kramat Raya 164, Jakarta 46133 - Indonesia, redaksi[at]nu.or.id

MEDIA PARTNER

(https://www.youtube.com/channel/UChpbYgAvNyjJTE0VLe50pFQ)

(http://radio.nu.or.id/)

© 2016 NU Online. All rights reserved. Nahdlatul Ulama (http://www.nu.or.id)

Das könnte Ihnen auch gefallen