Sie sind auf Seite 1von 5

Khutbah idul adha 1439 H

Khutbah I

‫ ا أكبر ا أكبر ا أكبر‬،‫ ا أكبر ا أكبر ا أكبر‬،‫ا أكبر ا أكبر ا أكبر‬


‫صريلل لب االبهب االل اا بواا ابركببرر‬ ‫اا ابركببرر بكباريلرا بوالبحرماد ا ل ا‬
‫ل كثيرا وسبحان ا باركبرةل بوأ ا‬
‫اا ابركببرر بو لا رالبحرماد‬

‫ اذو‬،‫ أبرشهباد أبرن بل االبهب إالل ا بورحبدها ل بشاريِك بله‬،‫ بوأبرفهببمبنا بابشارريِبعاة النلبالي البكريِام‬،‫رالبحرماد لا رالبحرماد لا اللذّي هببدابنا اسبابل اللسلبام‬
‫صيل و بسليرم بوبااررك بعبلى بسييادنا امبحلمدد وعلى اله‬ ‫ الللهالم ب‬،‫ بوأبرشهباد أبلن بسييبدبنا بونببايلبنا امبحلملدا بعربادها بو برسواله‬،‫رالبجلال بوالركرام‬
‫ أوصيكم و نفسي بتقوى ا وطاعته لعلكم‬،‫ فيايِها الخإوان‬:‫ أما بعد‬،‫صحابااه بواللتاابعيبن ابإِرحساان إبلى يِبروام ال يديِن‬ ‫وأ ر‬
‫ بيِا أبيَيِبها اللاذّيِبن آببمانوا‬:‫ بسم ا الرحمان الرحيم‬،‫ أعوذ بال من الشيطان الرجيم‬:‫ قال ا تعالى في القران الكريِم‬،‫تفلحون‬
‫صلارح لباكرم أبرعبمالباكرم بويِبرغفارر لباكرم اذانوبباكرم بوبمرن يِااطاع ا بوبراسولبها فبقبرد بفابز فبرولزا بعاظيلما وقال‬
‫ يِا ر‬،‫اتلاقوا ا بواقوالوا قبرولل بساديِلدا‬
َ.‫ق تابقاتااه بولب تبامروتالن إالل بوأبرنتارم امرسلاامروبن‬
‫تعالى بيِا ابيَيِبها اللاذّريِبن آبمناروا اتلقاروا اب بح ل‬
‫صدق ا العظيم‬

Allohuakabar 3x walillahilham
Kaum Muslimin rahimakummullah,

Pada hari ini kaum Muslimin merayakan Hari Idul Adha dengan melaksanakan shalat id
karena telah sampai pada hari ke-10 bulan Dzulhijjahَ. Shalat Idul Adha adalah peristiwa
besar yang setiap tahun umat Islam sedunia melaksanakannya dan setelah itu
menyembelih hewan-hewan kurban sebagai sunnah muakkadahَ. Setiap kali merayakan
Idul Adha, kita tidak bisa lepas dari membicarakan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail ASَ.
Bapak - anak ini menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam banyak hal, seperti dalam
ketaatan dan kepasrahan diri kepada Allah SWT, kesabaran dan keikhlasan beribadah,
serta dalam menjalani hidup dan kehidupan iniَ.

Jamaah Muslimin rahimakummullah,

Nabi Ibrahim AS adalah seorang ayah sekaligus seorang hamba Allah yang lurus, berhati
lembut, lagi penyantunَ. Beliau seorang Nabi dengan teladan kepemimpinan yang
mencerahkanَ. Sedangkan sang anak, Nabi Ismail AS, adalah seorang anak yang sabar dan
berbakti kepada kedua orang tua; dan tentunya juga taat kepada Allah SWTَ.

Jamaah idul adhs rahimakummullah,

Nabi Ibrahim AS menikah dengan Siti Sarah sudah cukup lama–bertahun-tahun—namun


belum dikaruinai seorang anak punَ. Beliau telah lama mengidamkan hadirnya seorang
anakَ. Kemudian oleh Siti Sarah, Nabi Ibrahim dipersilakan untuk menikah lagi dengan
Siti Hajar yang tak lain adalah seorang pembatu bagi keluarga Ibrahimَ. Dan akhirnya
beliau mendapatkan seorang anak hasil pernikahannya dengan Siti Hajar dan diberinya
nama Ismailَ. Beliau merasa senang dan tenang bersama sang buah hatiَ. Beliau melihat
Ismail menikmati masa kanak-kanaknya dan menemani kehidupannya dengan tentram
dan damaiَ. Tetapi kemudian, Ibrahim bermimpi dalam tidurnyaَ. Beliau menyembelih
anak satu-satunya ituَ. Ibrahim pun menyadari bahwa itu adalah perintah dari Allah SWTَ.

Kaum Muslimin rahimakummullah,

Kita bisa membayangkan betapa Nabi Ibrahim tengah diuji Allah SWTَ. Anak satu-
satunya yang telah lama beliau nantikan kehadirannya hingga usia beliau hampir 100
tahun, pada akhirnya harus dikorbankan atas perintah Allah dengan cara disembelihnya
sendiriَ. Bagaimanakah sikap Nabi Ibrahim menghadapi perintah tersebut? Nabi Ibrahim
adalah seorang rasulَ. Maka beliau tidak ragu-ragu dalam memahami dan menerima
perintrah tersebutَ. Tidak ada kekacauan dalam pikiran beliau sehingga beliau tidak
melakukan protes atau mencoba bertanya kepada Allah untuk meminta klarifikasiَ.
Misalnya dengan bertanya, ”Kenapa ya Allah, harus saya sembelih anak tunggal saya
ini?”

Tidak ada pertanyaan-pertanyaan seperti ituَ. Yang ada pada Nabi Ibrahim AS adalah
penerimaan total, keridhaan yang mendalam, ketenangan dan kedamaian yang luar biasaَ.
Itulah sebabnya Nabi Ibahim AS mendapat berbagai macam gelar seperti:ulul
azmi (orang yang sangat sabar), khalilullah(kekasih Allah), hanifan muslima (orang yang
lurus yang berserah diri kepada Allah SWT), abul anbiya(bapak para nabi), dan
sebagainyaَ.

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Kisah bagaimana Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah Allah SWT bisa kita simak
sebagaimana termaktub dalam Al-Quran Surat Ash-Shaffat, ayat 102:

‫ي إايني أببرى افي ارلبمبناام أبيني أبرذبباح ب‬


‫ك‬ ‫بيِا بانب ل‬

Artinya: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu”َ.

Ayat tersebut merupakan perintah dari Allah SWT agar Nabi Ibrahim menyembelih
Ismail yang belum cukup dewasa atau masih anak-anak karena baru berusia kurang dari
14 tahunَ. Maka Nabi Ibrahim sebagai orang tua bertanya kepada Ismail bagaimana
pendapatnya tentang perintah tersebut sebagaimana dikisahkan dalam bagian ayat
berikutnya:

‫بفانظارر بمابذا تببرى‬

Artinya: “Maka pikirkan, apa pendapatmu tentang perintah itu”َ.


Pertanyaan Nabi Ibrahim kepada Ismail ini sebenarnya mengandung pelajaran berharga
bahwa seorang ayah atau orang tua tidak ada jeleknya, bahkan sangat bagus, memberikan
hak bertanya atau mengemukakan pendapat bagi anak-anaknya berkaitan dengan masa
depan merekaَ. Apalagi menyangkut soal hidup dan matiَ. Dengan kata lain, ini
sesungguhnya pelajaran tentang demokrasi atau musyawarah dimana dialog untuk
mencapai persepsi yang sama diperlukan untuk meraih tujuan baik yang akan dicapai
bersamaَ. Dengan cara seperti ini tentu keikhlasan untuk menerima sebuah keputusan bisa
dicapai dengan baik secara bersama pulaَ. Maka tidak mengherankan ketika memberikan
jawaban kepada Ibrahim , Ismail menjawab dengan jawaban yang sangat bagus, penuh
kesabaran dan keikhlasan sebagai berikut:

‫صابااريِبن‬
‫اا امبن ال ل‬ ‫بيِا أببب ا‬
‫ت ارفبعرل بما تارؤبمار بستباجاداني إارن بشابء ل‬

Artinya: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu
akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"َ.

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Dengan ketaatan kepada Allah SWT yang luar biasa sebagaimana ditunjukkan Nabi
Ibrahim dan Ismail, maka Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim sebagaimana termaktub
dalam Surat As-Shaffat, ayat 104 -105 sebagai berikut:

‫ت اليَررؤبيِا إالنا بكذبذّلا ب‬


‫ك نبرجازي ارلامرحاسانيبن‬ ‫َ قبرد ب‬.‫بوبنابدريِبناها أبرن بيِا إارببرااهيام‬
‫صلدرق ب‬

Artinya: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu; sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang- orang yang berbuat baik”َ.

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah hanya menghendaki ketundukan dan penyerahan diri
Nabi Ibrahim AS, sehingga tiada lagi tersisa dalam diri beliau kecuali ketaatan kepada
Allahَ. Nabi Ibrahim meyakini tidak ada perintah yang lebih berharga dan lebih tinggi
daripada perintah Allah SWTَ. Nabi Ibrahim rela mengorbankan segalanya, termasuk
yang paling berharga, yakni Ismail dengan pengorbanan yang penuh keridhaan,
ketenangan, kedamaian, dan keyakinan akan kebenaranَ. Maka, Allah kemudian menebus
putra itu, Ismail–dengan seekor hewan sembelihan yang besarَ.

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Dengan peristiwa inilah, kemudian dimulailah sunnah berkurban pada shalat Idul Adha
hingga sekarangَ. Disembelihnya hewan-hewan kurban menjadi pengingat kita atas
kejadian besar tersebutَ. Peristiwa itu akan terus menyibak tabiat keimanan yang kita
genggam supaya kita lebih paham mengenai bagaimana kita berserah diri seutuhnya
kepada Allah SWT; bagaimana kita taat kepada Allah dengan ketaatan yang penuh
keridhaanَ. Semua itu agar kita makin mengerti, bahwa Allah tidak hendak menghinakan
manusia dengan cobaanَ. Pun tidak ingin menganiaya dengan ujianَ. Melainkan, Allah
menghendaki agar kita bersegera memenuhi panggilan tugas dan kewajiban secara totalَ.
Namun demikian, Allah mengingatkan kita dalam Surat Al Hajj ayat 37:

‫ك بسلخبربها لباكرم لاتابكبياروا ل‬


‫اب‬ ‫اب لااحوامبها بول ادبمااؤبها بولباكرن يِببنالاها التلرقبوى امرناكرم بكبذّلا ب‬ ‫لبرن يِببنابل ل‬
‫بعبلى بما هببدااكرم بوببيشار ارلامرحاسانيبن‬
Artinya:”Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainyaَ. Demikianlah
Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap
hidayah-Nya kepada kamuَ. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat
baikَ.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Shalat Idul Adha berlangsung pada bulan Dzulhijjah karena dalam bulan ini dilaksanakan
ibadah haji di Tanah Suci Makkah Al-Mukarramahَ. Mungkin, sayup-sayup terdengar
oleh kita kalimat talbiyah yang dikumandangkan mereka yang sedang menunaikan ibadah
haji melauli berbagai mediaَ. Mereka berseru:

‫ك لب ب‬
‫ك‬ ‫ك بوارلامرل ب‬
‫ك لببشارريِ ب‬ ‫ إالن ارلبحرمبد بوالنيرعبمةب لب ب‬،‫ك‬
‫ك لببلري ب‬
‫ك لب ب‬ ‫ك الللهالم لببلري ب‬
‫ لببلري ب‬،‫ك‬
‫ك لببشارريِ ب‬ ‫لببلري ب‬
Artinya: “Ya Allah, kami penuhi panggilan-Muَ. Sesungguhnya setiap getaran pujian
adalah bagi-Muَ. Sejatinya, setiap tetes kenikmatan berasal dari-Muَ. Sebenar-benarnya,
Engkaulah Raja dan Penguasa kami, tiada sekutu bagi-Muَ.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Semoga saudara-saudara kita umat Islam sedunia yang saat ini tengah menunaikan ibadah
haji di Tanah Suci akan menjadi haji yang mabrurَ. Dan bagi kita yang belum menunaikan
ibadah haji, semoga Allah mudahkan kita melaksanakan ibadah ini ketika saatnya telah
tibaَ. Amin ya rabbal 'alaminَ.َ.َ.

‫ك هابو البربتبار‬ ‫ك بوارنبحرر إالن بشانائب ب‬ ‫صيل لابربي ب‬‫ك ارلبكروثببر فب ب‬ ‫َ إالنا أبرع ب‬.‫َ بارسام اا اللررحمان اللراحيام‬.‫أاعرواذ ابالا امبن اللشريطان اللراجريام‬
‫طريبنا ب‬
‫َ بوتبقببلرل امنيري بوامرناكرم اتلبوتبها اانلها هابو‬.‫ت بواليذّركار ارلبحاكريام‬
‫ك اا الي بولباكرم افي ارلقاررآان ارلبعاظريام بونبفببعاني بوااييِااكرم بما فيه امبن البيِا ا‬ ‫ببابر ب‬
‫ا‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ر‬
‫َ فارستغفاارروا اانها هبوالغفروار اللراحريام‬.َ.‫اللسامرياع البعلاريام‬

Khutbah II

‫×( اا ابركببرر كبيرا بورالبحرماد لا بكثاريلرا بواسرببحابن ا باركبرةل بو أب ر‬4) ‫×( اا ابركببرر‬3) ‫اا ابركببرر‬
‫صريلل لب االبهب االل اا بواا ابركببرر اا‬
‫ابركببرر بولا رالبحرماد‬
‫ك لبها بوأبرشهباد ألن بسييبدبنا‬‫ابرلبحرماد لا بعلبى إارحبسانااه بواليَشركار لبها بعلبى تبروفاريقااه بواارمتابنانااه‪ َ.‬بوأبرشهباد أبرن لب االبهب إالل اا بواا بورحبدها لب بشارريِ ب‬
‫صيل بعبلى بسييادبنا امبحلمدد اوبعبلى ابلااه بوأب ر‬
‫صبحابااه بوبسليرم تبرسلاريلما اكثريلرا‬ ‫ضبوانااه‪ َ.‬اللهالم ب‬ ‫امبحلملدا بعربادها بوبراسرولاها اللدااعى إلبى ار ر‬

‫س ااتلاقوااب فاريبما أببمبر بوارنتبهاروا بعلما نببهى بوارعلبامروا أبلن اب أببمبراكرم باأ برمدر بببدأب فارياه بانبرفاساه بوبثـَبنى بابملَ ئابكتااه‬ ‫أبلما ببرعاد بفيا ب ابيَيِبها اللنا ا‬
‫صيل بعبلى‬ ‫صيَلروا بعلبرياه بوبسليامروا تبرسلاريلما‪ َ.‬اللهالم ب‬ ‫صيَلروبن بعلبى النلابى يِآ ابيَيِبها اللاذّريِبن آبمناروا ب‬
‫باقارداساه بوبقابل بتعا ببلى إالن اب بوبملَئابكتبها يِا ب‬
‫ل‬
‫ض اللهالم بعان‬ ‫ر‬
‫ك بوبملَئابكاة الامقبلرباريبن بوارر ب‬ ‫صللى اا بعلبرياه بوبسليرم بوبعبلى آال بسييادنا ب امبحلمدد بوبعبلى ابرنابيآئا ب‬
‫ك بواراسلا ب‬ ‫بسييادبنا امبحلمدد ب‬
‫ب‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫صبحابباة بوالتابااعريبن بوبتابااعي التابااعريبن لهارم باا ارحبسادن االىَيبروام اليدريِان‬ ‫رالاخلببفااء اللرااشادريِبن أابى ببكدر بواعبمر بواعثبمان بوبعالى بوبعرن ببقايلاة ال ل‬
‫ر‬ ‫ر‬ ‫ب‬
‫ك بيِا أبرربحبم اللرااحامريبن‬ ‫ض بعلنا بمبعهارم بابررحبمتا ب‬ ‫بوارر ب‬

‫ت اللهالم أباعلز راالرسلببم بورالامرسلاامريبن بوأباذلل‬ ‫ت ابلبرحيآاء امرنهارم بورالبرمبوا ا‬ ‫ت بورالامرسلاامريبن بورالامرسلابما ا‬ ‫باللهالم ارغفارر لارلامرؤامناريبن بورالامرؤامبنا ا‬
‫صبر اليدريِبن بوارخإاذّرل بمرن بخإبذّبل رالامرسلاامريبن بو بديمرر أبرعبدابء اليدريِان‬ ‫صرر بمرن نب ب‬‫ك رالامبويحاديِلةب بوارن ا‬ ‫صرر اعببابد ب‬ ‫ك بورالامرشاراكريبن بوارن ا‬ ‫اليشرر ب‬
‫ظهببر امرنبها بوبما‬ ‫ك إابلى يِبروبم اليدريِان‪ َ.‬اللهالم اردفبرع بعلنا رالببلببء بورالبوببابء بواللزلبازبل بورالامبحبن بواسروبء رالفارتنباة بورالامبحبن بما ب‬ ‫بوارعال بكلابماتا ب‬
‫ر‬ ‫ل‬
‫ب البعالبامريبن‪ َ.‬بربلبنا آاتنا ب افى اليَدرنبيا بحبسنبة بوافى الاخإبراة‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫صة بوبسائاار البالبداان الامرسلاامريبن عآلمة بيِا بر ل‬ ‫ل‬ ‫طبن بعرن ببلبادبنا اارنادونارياسليا خإآ ل‬ ‫بب ب‬
‫ر‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب‬
‫ب الناار‪ َ.‬بربلبنا ظلرمبنا انفبسبنا بواإن لرم تبغفارر لبنا بوتبرربحرمبنا لنبكرونبلن امبن البخااسارريِبن‪ َ.‬اعببابداا ! إالن اب يِبأاماربنا‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ل‬
‫بحبسنبة بوقابنا بعذّا ب‬
‫بارالبعردال بوراالرحبساان بوإاريِتآاء اذي رالقاررببى بويِبرنبهى بعان رالفبرحشآاء بورالامرنبكار بورالببرغي يِباعظااكرم لببعللاكرم تببذّلكارروبن بوارذاكاروا اب رالبعاظريبم‬
‫يِبرذّاكرراكرم بوارشاكارروها بعلبى نابعاماه يِبازرداكرم بولباذّركار اا أبركببرر‬

Das könnte Ihnen auch gefallen