Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DISUSUN :
(KELOMPOK 1)
RISKA PUTRI UTAMI (A031171035)
MUTHMAINNAH. J (A031171327)
NAURA NATASYA (A031171012)
EVELINE CLEARY ZANETA (A031171521)
b. Korupsi
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan dalam
bentuk kolusi dengan pihak luar. Penelitian oleh ACFE mengidentifikasikan
empat jenis umum korupsi:
a. Penyuapan. Penyuapan melibatkan pemberiaan, penawaran, permintaan,
atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk memengaruhi seorang
pejabat dalam melaksanakan kewajiban utamanya.
b. Hadiah Ilegal. Hadiah ilegal melibatkan pemberian, penerimaan,
penawaran, atau permintaan atas sesuatu yang bernilai karena tindakan
resmi yang telah dilakukan.
c. Konflik Kepentingan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang karyawan
bertindak atas nama pihak ketiga melaksanakan kewajibannya atau
memiliki kepentingan pribadi dalam aktivitas yang dilakukan.
d. Pemerasan Secara Ekonomi, yaitu penggunaan (atau mengancam
menggunakan) tekanan (termasuk sanksi ekonomi) oleh seseorang atau
perusahaan untuk mendapatkan sesuai yang bernilai.
c. Penyalagunaan Aktiva
Contoh berbagai skema penipuan yang melibatkan penyalagunaan aktiva
dijelaskan dalam bagian berikut ini.
a. Pembebanan ke Akun Beban. Pencurian aktiva menciptakan
ketidakseimbangan dalam persamaan akuntansi, yang harus disesuaikan
oleh pelaku kejahatan tersebut jika ingin pencuri itu tidak terdeteksi; cara
yang paling umum dilakukan untuk menutupi ketidakseimbangan tersebut
adalah membebankan aktiva ke akun beban serta mengurangi ekuitas dalam
jumlah yang sama.
b. Gali Lubang Tutup Lubang. Ini melibatkan penggunaan cek para
pelanggan,yang diterima untuk pembayaran tagihan mereka, untuk
menutupi uang yang sebelumnya dicuri oleh karyawan.
c. Penipuan Transaksi, ini melibatkan penghapusan, pengubahan, atau
penambahan transaksi yang tidak benar untuk mengalihkan aktiva ke pelaku
penipuan.
1. Memodifikasi Asumsi
Empat asumsi dasar tambahan yang membimbing para desainer serta auditor sistem
pengendalian internal:
a. Tanggung Jawab Manajemen.
b. Jaminan yang Wajar.
c. Metode Pemrosesan Data.
d. Keterbatasan. Setiap pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam
efektifitasnya. Hal ini meliputi (1) kemungkinan kesalahan, (2) pelanggaran, (3)
pelanggaran manajemen, (4) berubahnya kondisi.
2. Eksposur dan Resiko
Keberadaan atau kelemahan pengendalian disebut sebagai eksposur. Kelemahan
dalam pengendalian internal dapat mengekspos perusahaan ke satu atau lebih jenis
resiko berikut ini: (1) penghancuran aktiva, (2) pencurian aktiva, (3) kerusakan
informasi atau sistem informasi, (4) gangguan sistem informasi.
Boynton, William C., Walter G. Kell., 1996, “Modern Auditing”, 6th Edition, New York:
John Wiley& Sons, Inc.
Arens and Loebbecke. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi Indonesia, (Amir Abadi
Jusuf, Penterjemah), Salemba Empat, Jakarta.
ayumulyani97.blogspot.com/2016/11/general-control-and-application-
control.html?m=1(Diakses tanggal 11 Maret 2019)
Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Ikatan Akuntansi Indonesia (2012), Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.