Sie sind auf Seite 1von 86

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

NUTRISI PADA NY. S DI RUANG BAROKAH RUMAH SAKIT PKU


MUHAMMADIYAH GOMBONG

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir ujian komprehensif

jenjang pendidikan pendidikan diploma III keperawatan

Disusun oleh :

Anggun Kusuma Dewi

A01301720

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

2016

i
LE_LIBAR PENGESAHAN PEⅣ IBIPIBING

Laporan hasil ujian komprehensif telah diterima dan distujui oleh pernbirnbing
karya tulis ilmiah diploma Ili keperar,vatan STIKES nuhamrnadiyah gornbong
pada .

Hari i Tanggal :SPnrn C( fig.l:tu" 2crc,

Tempat . STIKES Muhammadiyah Gombong


葺常

■1,

Pembimbing

鷺ヽ%
.Ⅲ

(Diah Astutiningrum M. Kep Ns)


ASUⅡAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEttNUIIAN KEBUTUⅡ AN
PEDIENUΠ AN NUTRISIPADA NY.S DIRUANG BAROKAⅡ RUⅣ量 Ⅱ
SAKIT PKU MUⅡ AⅣ IⅣIADIYAll GOMBONG

Yang dipcrsiapkan dan disustln olclh i

Anggun Kusuma Dewi

A01301720

Telah dipertahankan didepan Dervan Penguji

pada tanggal

t.lmtl o+ Arli,,sr.,( 2e/t


Susunan Dervan Penguji

1.Eka Riyanti卜 〔 Kep Sp Ⅳlat

2.Diah Astutiningrum pII Kcp Ns

Mengetahui.

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES Ⅳluhalllmadivah

(SaWli,S Ns, M. Sc)


Study Program DIII of Nursing
College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong
KTI, July 2016
Anggun Kusuma Dewi1, Diah Astutiningrum M. Kep, Ns2

ABSTRACT
MEETING THE NEEDS OF NURSING DISORDERS NUTRITIONAL NY.
S diruang BAROKAH RS PKU Muhammadiyah gombong

Assessment Ny. S age of 57 years with a diagnosis of liver cirrhosis when carried out
assessment studies patients complain of dizziness and weakness, the client is still often nausea and
vomiting, non-current BAB client, and the client not know for sure about his illness.
And the results of the assessment, diagnosis was appointed Imbalance Nutrition: less than
body requirement related to nausea and vomiting, constipation associated with not enough fiber
intake, deficiency of knowledge related to the lack of information
Interventions examines changes in diet and the amount eaten clients, weigh Weight Loss
clients, reviewing their food allergies, collaborate with nutritionists to determine the calorie and
nutrition for weight gain are ideal, collaborating with doctors in medicine and vitamins to increase
appetite , encourage clients to eat little but often, providing a high-fiber nutrition, health education
about the disease clients and good nutrition for the client and the author also makes an innovative
action that is giving oral diet with dietary therapy modification to address the client's nutritional
problems. Implementation has been done by the intervention. From the results of the evaluation
can be concluded that the nursing problems on the client can be resolved.

Keywords: Nutritional Requirements, Therapeutic Diet Modifications

1. University student Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute of


Gombong.
2. Lecturer Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.

iv
Program Study DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2016
Anggun Kusuma Dewi1, Diah Astutiningrum M. Kep, Ns2

ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI PADA NY. S DIRUANG BAROKAH RS PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG

Pengkajian Ny. S umur 57 tahun dengan diagnosa Sirosis Hepatis saat dilakukan
pengkajian pengkajian pasien mengeluh pusing dan lemas, klien juga masih sering mual dan
muntah, BAB klien tidak lancar, dan klien belum mengetahui secara pasti tentang penyakitnya.
Dan dari hasil pengkajian tersebut, diangkatlah diagnosa Ketidakseimbangan Nutrisi :
Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Mual dan Muntah, konstipasi berhubungan
dengan asupan serat tidak cukup, defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi
Intervensi mengkaji adanya perubahan pola makan dan jumlah makan klien, menimbang
Berat Badan Klien, mengkaji adanya alergi makanan, mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk
menentukan kebutuhan kalori dan nutrisi untuk kenaikan berat badan yang ideal,
mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat dan vitamin untuk menambah nafsu
makan, menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering, memberikan asupan nutrisi yang
tinggi serat, pendidikan kesehatan tentang penyakit klien dan nutrisi yang baik untuk klien dan
penulis juga membuat sebuah inovasi tindakan yaitu pemberian diet peroral dengan terapi diet
modifikasi untuk mengatasi masalah nutrisi klien. Implementasi sudah dilakukan berdasarkan
intervensi. Dari dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa masalah keperawatan pada klien
dapat teratasi.

Kata kunci : Kebutuhan Nutrisi, Terapi Diet Modifikasi

1. Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.


2. Dosen D III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

iv
Study Program DIII of Nursing
College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong
KTI, July 2016
Anggun Kusuma Dewi1, Diah Astutiningrum M. Kep, Ns2

ABSTRACT
MEETING THE NEEDS OF NURSING DISORDERS NUTRITIONAL NY.
S diruang BAROKAH RS PKU Muhammadiyah gombong

Assessment Ny. S age of 57 years with a diagnosis of liver cirrhosis when carried out
assessment studies patients complain of dizziness and weakness, the client is still often nausea and
vomiting, non-current BAB client, and the client not know for sure about his illness.
And the results of the assessment, diagnosis was appointed Imbalance Nutrition: less than
body requirement related to nausea and vomiting, constipation associated with not enough fiber
intake, deficiency of knowledge related to the lack of information
Interventions examines changes in diet and the amount eaten clients, weigh Weight Loss
clients, reviewing their food allergies, collaborate with nutritionists to determine the calorie and
nutrition for weight gain are ideal, collaborating with doctors in medicine and vitamins to increase
appetite , encourage clients to eat little but often, providing a high-fiber nutrition, health education
about the disease clients and good nutrition for the client and the author also makes an innovative
action that is giving oral diet with dietary therapy modification to address the client's nutritional
problems. Implementation has been done by the intervention. From the results of the evaluation
can be concluded that the nursing problems on the client can be resolved.

Keywords: Nutritional Requirements, Therapeutic Diet Modifications

1. University student Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute of


Gombong.
2. Lecturer Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahhi Wabarakatu.


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Pemenuhan Nutrisi Pada Ny. S Di Ruang Barokah Rumah Sakit Pku
Muhammadiyah Gombong” yang dibuat sebagai tugas akhir ujian komprehensif
DIII Keperawatan.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat sehingga kami dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan lancar.
2. Bapak Madkhan Anis, S. Kep. Ns selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. Bapak Sawiji Amani, S. Kep, Ns. M. Sc, selaku ketua program study DIII
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
4. Ibu Diah Astutiningrum S. Kep. Ns, selaku penguji pada ujian komprehensif
serta selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah, yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmah ini, sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar.
5. Ayahku Bapak Basirun Sastro Prawiro dan ibuku ibu Samirah yang sangat
saya cintai serta kakak-kakakku dan adik-adikku Aqis Cahyadi, Sri Utami
Palupi, Abdurrahman Yahya Khoirunnizam, Andien Okti Chairun Nisa,
serta Pak Dheku Bapak Gatot Sukarno yang telah mendukung penulis dalam
segi moril, materil, dan spiritual dalam proses pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Teman-teman seperjuanganku dari Kelas 3A khususnya Anis L, Annisa S I,
Ferina N, Fitroh A, dan teman terdekat saya A. M yang selalu saling
menyemangati dan membuat proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini

v
penuh dengan warna sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan baik.
Semoga pihak - pihak yang telah membantu pembuatan proposal ini
mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini mempunyai
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Penulis berharap agar dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah berikutnya
dapat lebih baik. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Gombong, 17 Juni 2016

Anggun Kusuma Dewi

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................. 5
C. Manfaat penulisan ................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia ...................................................... 8
B. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ..................................... 8
C. Konsep Nutrisi...................................................................................... 9
D. Tindakan Inovasi Keperawatan ............................................................ 14

BAB III RESUME KEPERAWATAN


A. Pengkajian ............................................................................................ 17
B. Analisa Data ......................................................................................... 21
C. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi ................................................ 23

BAB IV PEMBAHASAN
A. Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh ............. 30
B. Konstipasi ............................................................................................ 35
C. Defisiensi Pengetahuan ........................................................................ 39
D. Nyeri akut ............................................................................................ 42
E. Analisis Tindakan Inovasi .................................................................... 44

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 48
B. Saran .................................................................................................... 49

DAFTRAR PUSTAKA .................................................................................. 50


LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 51

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sirosis hepatis adalah keadaan patologis yang merupakan stadium
akhir fibrosis hepacitik yang berlangsung progresif yang ditandai oleh adanya
distorsi arsitektur hepar dan pembentukan nodules regenerate (Waluyo,
2007).
Organisasi kesehatan dunia (WHO), pada tahun 2000 sekitar 700 juta
umat manusia terinfeksi sirosis hepatis. Angka ini meliputi sekitar 3% dan
seluruh populasi manusia di dunia dan setiap tahunnya infeksi baru sirosis
hepatis bertambah 3-4 juta orang.
Etiologi dari sirosis hepatis dinegara barat yang tersering akibat
alkoholik. Dibeberapa negara Asia dan Afrika, penyebab utama dari sirosis
hepatis adalah hepatitis kronis, lebih dari 40% pasien sirosis hepatis
asimtomatis, pada keadaan ini sirosis ditemukan waktu pemeriksaan rutin
kesehatan atau pada waktu autopsi (WHO, 2007)
Sementara dinegara maju, sirosis hepatis merupakan penyebab
kematian terbesar ketiga pada pasien berumur 45-46 tahun (setelah penyakit
kardiovaskuler dan kanker). Angka kejadian sirosis hepatis dari hasil otopsi
sekitar 2,4% dinegara barat, sedangkan di Amerika diperkirakan 360 per
100.000 penduduk dan menimbulkan sekitar 35.000 kematian pertahun
(Nurdjanah, 2009)
Angka prevalensi sirosis hepatis di Indonesia secara pasti belum
diketahui. Menurut prevalensi penyakit sirosis hepatis pada tahun 2003 di
Indonesia sebanyak 1-2,4% dari rata-rata prevalensi (1,7%), diperkirakan
lebih dari 7 juta penduduk Indonesia menderita penyakit sirosis hepatis
(Anonim, 2008). Dan ini membuktikan bahwa di setiap tahunnya penderita
Sirosis Hepatis meningkat.

1
2

Sirosis hepatis merupakan penyakit yang sering dijumpai di seluruh


dunia termasuk Indonesia. Kasus ini lebih banyak ditemukan pada kaum pria
dibandingkan dengan kaum wanita dengan perbandingan 2-4 : 1 dengan umur
rata-rata yang menduduki peringkat pertama antara golongan umur 30-59
tahun dengan puncaknya sekitar 40-49 tahun (Hadi, 2008).
Dari hasil penelitian Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
pada tahun 2008, menunjukkan bahwa jawa tengan merupakan peringkat ke-5
provinsi dengan penyakit Sirosis Hepatis di Indonesia dengan jumlah
penderita sebanyak 26 orang di Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan hasil penelitian Karina (2007) dengan desain case
control, bahwa jumlah penderita sirosis hati tahun 2002-2006 di RSUP Dr.
Kariadi Semarang sebanyak 637 orang dengan proporsi angka kematian
sebesar 9,7%. Di RSU PKU Muhammadiyah sendiri telah ditemukan 7 klien
dengan diagnosa sirosis hepatis dalam satu tahun terakhir.
Sirosis (terbentuknya jaringan parut) di hati akan menyebabkan
vasokontriksi dan fibrotisasi sinusoid. Akibatnya terjadi peningkatan
resistensi pada sistem porta yang berujung kepada penyakit hipertensi porta.
Hipertensi porta dibarengi dengan vasodilatasi pembuluh splanchnic bed
(pembuluh darah splanknik) akibat adanya vasodilator endogen (seperti NO,
calcitone gene related peptide dan endotelin, dsb).
Belum ada klasifikasi etiologi yang memuaskan untuk sirosis, kecuali
spesifikasi etiologi yang diperkirakan mendasari yang bervariasi. Secara
geografis dan sosial, yang berikut adalah perkiraan frekuensi kategori etiologi
didunia barat : penyakit hati alkoholik 60% sampai 70%, hepatitis virus 10%,
penyakit empedu 5% sampai 10%, Hemokromatosis herediter 5%, penyakit
wilson tetapi jarang, sirosis kriptogenik (Robbins, 2007)
Satu tahun terakhir jumlah penderita penyakit sirosis hepatis sebanyak
62 orang, dimana 44 berjenis kelamin laki-laki dan 18 berjenis kelamin
perempuan (Depkes, 2007).
Menurut Robbin 2007, manifestasi klinis dari sirosis hepatis secara
umum adalah anoreksia, penurunan berat badan, tubuh lemah, dan penyakit
3

hati tahap lanjut, debilitas yang nyata. Jika telah terjadi gagal hati maka
penderita akan mengalami ikterus, edema perifer, perdarahan, eritema
palmari, anioma laba-laba, serta perdarahan pada saluran cerna. Sehingga
untuk mencegah gejala-gejala itu diperlukan nutrisi yang baik seperti nutrisi
Protein Hewani.
Menurut Hadi (2008) Penderita sirosis hepatis sangat membutuhkan
nutrisi yang baik untuk mencegah terjadi karena di negara Asia faktor
pemegang nutrisi memegang peranan penting untuk timbulnya Sirosis
Hepatis. Dari laporan Hadi didalam simposium Patogenesis Sirosis Hepatis di
Yogyakarta tanggal 22 November 1975, ternyata dari hasil penelitian
makanan terdapat 81,4 % penderita kekurangan protein hewani, dan
ditemukan 85 % penderita Sirosis Hepatis yang berpenghasilan rendah, yang
di golongan ini adalah : pegawai rendah, kuli-kuli, petani, buruh kasar,
mereka yang tidak bekerja.
MHE dengan malnutrisi dapat diberikan diet 35-40 kal / kgBB dan 1,5
g protein / kgBB termasuk BCAA substitusi untuk meningkatkan status gizi,
dan LOLA butiran dapat diberikan untuk meningkatkan encephalopathy.
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai lebih lanjut tentang khasiat
dan efek samping, dengan penelitian yang lebih baik desain, ukuran sampel
yang lebih besar dan lebih lama pengobatan (Suzanna, 2011).
Sedangkan nutrisi sendiri itu adalah zat-zat gizi atau zat-zat yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakitnya, termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk dapat menerima makanan atau bahan-
bahan lainnya dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisa-sisa dari
makanannya (Tarwoto, 2006).
Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi pada aktivitas
tubuh, membentuk kerangka serta jaringan tubuh, serta mengatur berbagai
macam proses metabolisme didalam tubuh. Didalam konsep dasar nutrisi kita
mengenal nutrisi disebut juga dengan nutrient. Setiap nutrien mempunyai
susunan kimia tertentu yang akan menampilkan sedikitnya satu fungsi khusus
4

sewaktu makanan dicerna dan diserap oleh tubuh. Nutrient memiliki 3 fungsi
utama yaitu menyediakan energi untuk proses metabolisme dan pergerakan
tubuh, menyediakan struktur material untuk jaringan-jaringan tubuh seperti
tulang dan otot, mengatur proses-proses dalam tubuh. (Ambarwati, 2014)
Peran perawat penting untuk memberikan asuhan yang sesuai dengan
standar keperawatan dan kode etik dalam menangani pasien dengan diagnosa
medis sirosis hepatis.
Sangat banyak tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang Dari Kebutuhan Tubuh,
salah satunya adalah pemberian nutrisi peroral, tetapi tindakan ini sering
sekali tidak efektif karena klien sering tidak nafsu makan sehingga akan
sangat sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi klien ditambah lagi
dengan menu makanan rumah sakit yang monoton dan rasanya yang hambar
sehingga akan sulit untuk bisa mengatasi masalah kebutuhan nutrisi klien.
Oleh karena itu penulis membuat inovasi tindakan untuk mengatasi masalah
keperawatan tersebut yaitu Pemberian Diet Peroral dengan Terapi Diet
Modifikasi yaitu usaha untuk memulihkan kesehatan klien dengan mengubah
diet (makanan) yang didapatkan klien dari rumah sakit dengan tetap mengacu
pada indikasi sesuai dengan penyakit yang diderita oleh klien. Dan terapi ini
dilakukan dengan cara menanyakan pada klien makanan apa yang disukai
oleh klien, mengkaji adanya alergi makanan tertentu, dan dalam menyajikan
makanan harus memperhatikan makanan klien, makanan harus disajikan
secara menarik dan merangsang selera makan semaksimal mungkin tetapi bau
yang kuat dan menyengat dapat merusak selera makan klien dengan tetap
memperhitungkan konsistensi dan tekstur, nilai energi, zat gizi, dan jumlah.
Karena dari laporan Hadi didalam simposium Patogenesis Sirosis Hepatis di
Yogyakarta tanggal 22 November 1975, ternyata dari hasil penelitian
makanan terdapat 81,4 % penderita kekurangan protein hewani, dan
ditemukan 85 % penderita Sirosis Hepatis yang berpenghasilan rendah
sehingga sangat penting bagi klien untuk terpenuhi kebutuhan nutrisinya agar
tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
5

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun karya


ilmiah yang diberi judul “Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi pada Ny. S di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah
Gombong”. Tindakan ini dilakukan untuk dapat meningkatkan keterampilan,
kemampuan, dan pengetahuan pembaca serta memberikan gambaran dalam
penerapan asuhan keperawatan pasien dengan masalah pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada pasien dengan Sirosis Hepatis di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gombong.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan serta
memberikan gambaran dalam penerapan Asuhan Keperawatan Pasien
Dengan Masalah Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Ny. S
dengan kasus Sirosis Hepatis di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Gombong.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Sirosis
Hepatis di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Gombong.
b. Penulis mampu menganalis masalah keperawatan yang muncul pada
klien dengan Sirosis Hepatis di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Gombong.
c. Penulis mampu menegakkan diagnosa dengan tepat sesuai kebutuhan
dasar manusia klien dengan Sirosis Hepatis di Ruang Barokah Rumah
Sakit Umum PKU Muhammadiyah Gombong.
d. Penulis mampu merencanakan tindakan yang sesuai dengan kondisi
klien dengan Sirosis Hepatis di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Gombong.
6

e. Penulis mampu melakukan implementasi dengan efisiensi, tepat dan


cermat untuk proses keperawatan klien dengan Sirosis Hepatis di
Ruang Barokah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Gombong.
f. Penulis mampu mengevalusi tindakan yang telah dilakukan pada Ny.
S di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Gombong.
g. Penulis mampu mengaplikasikan dan mendokumentasikan dengan
jurnal dan literatur tentang tindakan yang sudah dilakukan kepada Ny.
S di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Gombong.
h. Penulis mampu mendeskripsikan analisis inovasi tindakan
keperawatan kebutuhan dasar nutrisi pada Ny. S di ruang barokah
RSU PKU Muhammadiyah Gombong.

C. Manfaat penulisan
1. Manfaat keilmuan
Dapat memberikan referensi tentang asuhan keperawatan pemenuhan
kebutuhan nutrisi pada pasien dengan penyakit sirosis hepatis.
2. Manfaat aplikatif
a. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang tindakan keperawatan apa yang tepat untuk kita lakukan pada
klien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
b. Hasil karya ilmiah ini diharapkan akan memberikan masukan kepada
rumah sakit, agar dapat memberikan tindakan keperawatan yang tepat
terhadap klien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi.
c. Hasil karya ilmiah ini diharapkan akan menjadi masukan bagi
akademis dalam rangka merumuskan tindakan keperawatan yang
berkaitan dengan kondisi klien yang mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
7

d. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk


melakukan inovasi tindakan keperawatan pada klien dalam memenuhi
gangguan kebutuhan dasar nutrisi.
e. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi panduan oleh
masyarakat dalam melakukan tindakan untuk dapat mengatasi
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi dirumah masing-
masing.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarawati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta


: Parama Ilmu
Herdman, T. Heather. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi.
2015-2017. Jakarta : EGC
Kowalski, T. Mary. 2014. Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC
Kumboyono, dkk. 2013. Indikator Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Oleh Pasien
Rawat Inap Rumah Sakit Tentara dr. soepraoen Malang. Jurnal Ners
Volume 8 No 2, 183-189
Robbins Dan Kumar. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta : EGC
Sujono Hadi, 2008. Sirosis Hepatis Dalam Gastroenterologi. Edisi 7. P. T.
Alumni : Bandung
Supariasa, I Dewa Nyoman, Et Al. 2002. Penilaian Status Gizi. Edisi Revisi.
Jakarta : EGC
Suzanna Ndraha, Irsan Hasan, Marcellus Simadibrata. Vol 43 Number 1
January 2011. The Effect of L-ornithine L-aspartate and Branch Chain
Amino Acids
Tarwoto, Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Waluyo, Aru, Dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4, Fkui/Rsupn-
Cm : Jakarta
Wilkes, Gail M. 2012. Buku Saku Gizi Pada Kanker Dan Infeksi Hiv. Jakarta :
EGC
Wilkinson, J. M. 2007. Buku Saku Keperawatan Dengan Intervensi Nic Dan
Kriteria Hasil Noc. Jakarta : EGC

50
AsuUar-r LgpurzauJATAtN
にv_ざ lDEは (tpccrs lt+opatls
0t lpu,Atrts t3AtpoFA r{
たゞ Pに u ドu昭 国ロ ヘ loい /͡ は 60∼ [60NC

レt sLも は H O(C tt」


CUロ ハ 0レ ω l

30!う 20_

slb*koLAlt-t t- ill'r6c( tL(mtu lk(E sE$-{41-Atrt lloHArrtYt pLovY4fi-(

C OIM(301■ lc
ユ 〇 〔じ
Astrnrar r kr

″● ∂ S、

I unur ; ls nei teV r, 手
^
'∫
ムcィ ●魚/の


・,c― ∂ヽ ke*tm en .


Denclr

: ISに
I 16 “me[ aoub
: 3ι ′
6′ ,
`で ゞ′
ぐ 々. Q贅 、
`“
7(■ 0コ ム

H^ma .

2 laa - aqi
' 0/」
3 gunuh
bttpo 。 と つと⊇ぅ に⊇ηく
ジ年

-{ - Lgte h ψ′∂″,a

馘 θρ n,Oog c/υ ゎ [efias lan

t- klcaapt lpsena+an J€ears


6iipr7 daian= de &s p-.+,a sab$t, td net aa(L -ber.(tra

イ∂簡 ら 、 こ″ぐη {ne{'esd femas .J コ 価庁


rufi1}h satci-t , JAat h buen ,tam + krottex be P{sLesrna s bt
b be ps pbq N'tutnamna4 Gonboa? - dan .Co O * {ildtuk?n Pen
p(gOO rnastf sinn .{aq (cttS ″m∂ Siら Чコィよ mα ハfa4 ′

細 でra゛ ρgon ズdac′ ∂あ I&&a 3 nveq' WPer+i 4tl<stle u

Lqrt an kyn (ap{ EUen hefi eoran 夜 御 な ィ′′ ゴ′


どθ

へ .`
7eo m“ 9,(,3ξ ry^ t? sL, 。4(7“ ′るも P(`亀



1- ktU->aga, Pen_uac'6 Dahqtu.
btrcn rnpr12&latsan eunga Ltuagat pengac[e Av€n dan tQbelumrga Jqga @
Penah dtrauat €ttrumah raete Jee/tac caFq'lahan X9 @tu tarena penya|r'L
*hgpucl ( *.P<r. ) , bk'a\ beum fprnah ohoperasi se@tum{?ge -Jan d{4sF fien-
?un?ai Eu)aga+ Atergt inatanan a1&upttn lntnuman . L Oba+ - O6areq

こ ″ω∂ν∂f ′Cθ υ∂たと た


αα∂ゥp
´(`@O m θρ9a● taの ノつぃ たc(α ♂秘Q′ シЭ =08た ●dQ YOnЭ 0″ o"(o ′θn伊 にど

“ “
FePθ ftt ttα nga dθ η 鮨 ← oJ● ×D "9777′ q■8aノ ″ ω ∂ν辞 ′Cag針 に mOcq″ の sc′ α ((
+tt?Quaad L Jan*Qn? t€..1a ltaae ac. betuaga 't3 fiian?qnga,' Btu-sag*r lte
●り。 rt tteク ψ ∫でρprで ′ ↑gc ι 々cに 減rtな
`pr

q. foD fuaqsonet 'Vr4nia +lana@fioo


j. ?oa obcP,enasi
∫9♭ 0(qm nasu■ 7ξ = 繍 の οQ聾 9/∂ とaη ttα Oι ρθ ∂偽 m`rasQ 礎 ゞe卜 ょ ヨ θ(
`ど
“ “
bernaras ctr@ngan olrrl.at
gAsl cli kqli . Lftefi rnpnge+aA8A /i.dak mefasa rpJae & bt(en 4epa+
berpg4s, 4a nDtmst "lanPa &1J+ lpv,l .

L . Pota ftqtrci

teberum marq1 {2t -. tupo rnengJ.ata? olapa+ nebaO J€cara marcfud l@


n9● こ 3と ⊇ わ∂″ 多 ‐ゞ∂燿 ∂角 ョan ga8“ r
″ 鬱′ ん ・ ヨOQ斧 め の ar′ ブ ″ol
` `ピ `劉 “
フ′ a 格む
tll trx.l li1 ″
“ ``On
Jaaf 4t taT' = blrcn noenga*a&Bn irengae rn€eeo .bub<r- hatqc dan banAa
habK retenereh Forsi dO oltbans l.<tuarya. kar€na kken mas/a tprfig
ryrqt, r {efia El(€A rntnqm J/fS haUS f,QJa , terAa.-ti f€htJruns6 6€ f fg
4,POC ε″ /aぉ ′

sebe@m Ps = bkeo mengapee\ sefurumva 4pPa* b€refti{rnasi .19
/tJrcri€
berc dan fisnd(q' de{g?rL Prqcqeosi BAA L -e x rchan den gAk r--i
k 縫 あ∂η

taar c{lr-ali . b(teo rneQ3a{Ar€n .lttctoh 3 hari ,f(qs6 ba3 s dka B*B
l*ng, tearcit Y \frb J-.r- x tel*ri dqga sueie
4. PoE l<lrrahstt lL"tc.rr
tebe&m maile tLS * h-(fe1 tl1enala(ao sQbetumrUs o{apa+ {<flrahat .1a@p0
halk ya1u にィ
(∂′ 7 ノθ 、
`で “
Fこン タにo′ r μ喫 ″ 響ο崎 ∂′
θζ メ°m● (0″ θ4 (" 夜αα´ 如 [ヽ
■dθ に る r年 コ _
`ο "_ `ご
nva beasrh tehfizqe rnen&e@bkao fi4ae nga(nao.


e.. bta Abttrttas
sebe&n /xejq& fU bl@o {Y)€7gdlata7 dapat fne@.t(rcAn o(e1f / u/ta.l fE-
haci t€opa
har( - kps<tuc ae . rc@@maya bleo be@Qa lebag?i I R r .

可′ = れ〔 η 胸そ
ゞ0∂ ′ メ│た だ ′ρ θ″oη
g∂ ブ η o (c“ θ」 ″aη 力anv∂ 脅々
″er∂ ∫ _

"rた
`ο
raQ dttenpat 4<dct" . terapi Pkea maciu mafip< 'lafia@t Le bame,
α い●イ
θρ ∂q ″で49θ η み2′ ∂η′S響
/` ιC採メンをn を θ4 メめθハ子 q ttρ ゥ
“ `υ
“ `〆

f . po(a pesooat Hggtene


{ebeum . Pken mengalahsn SQletrlmrrya nranai A x $:Qhan &
(nalsc4r Kr
Clket gbl Q ( C€6Or/ WA?e 4an rne@e{kA? te(ard ,nan4in
Jea t d.tkadi - b\en me(VAlateo ha(yn 4tsE6n tafq kei rcnari da4 tast

rena k {tlcar a10


h" po@ berpratao
l€be&m tnasqc lz3 '= bken mer9a{atao dapa+ nenitil 4an terpaeaan sqa-
ra naρ α″ィ

ζa∂ / p● ∂o らc″a● 3ど Oη にc“Qり 0こ 炒


侵ぉ ′ r
″′ r″ でη ttcn3針 ノ θの れ ″ (た泡 翻数

Jlaq (>eraaa:t.ya
l0 ?otA ryeoJ aEa cqhct lqb.4q
{eborurn m sqq fzd , bkel rnstqatacan ,l4t mprnrliei SatWNan ds@n mp-
n」 ∂9∂ 型 hu ね り ´nり ,
ma"Pu ″θ●こα ο F● (`幹 Q m021で ″

(aAl o\kAaf -' le(pq rnpngaldra7 Atruan?ao “
lerasa Pa05s tehtn:fra blrcO

ln anz?tu oacAn Ps6eran Y9 fipis


i Aola. tofnuntras/
cebe(um rnarqr Od . Etten rn?n,qat7ken 4apU .kreonuntLasT <3 lrA*)
-
batk bepaaa bektargta a hasgarrea t d.t s€er€rngF .

(aar otrc&ti -- bttpO meAopla(An At(umah taC[L 4ap;d ber?oYunttcatt /.t


bae kefraqc Letuarya , Pq-acoa-r . a 4eman c€/canrarn5zo .

J. Pop I ptfifiat
lpbetutn &arqc fz{ . ElBn 4renqalaeea 1bilr *a6m Leabaaq g -

IrrpoJa(ankaa ro(af s baLfil


ヽョ

JAat <d( eali - bltQl meno,6raea n .lde nenlalontsah Jo(e r Apceoa m€r8sa
/a rna s ? (ils1na
k " po@ F-ecrpagt
(で らでご
α n9 0■ 0∫ α″ 四 ・ わ 口ρ いでれ●D糧 ∂ゎ 夕とさ ちO∫Эn と〃o9 3をさの arゎ

tayelylpatfe+aX*n“ ?faq
fnenol.,on "l*u ay
faar dkqJf . Etle n rnpnqalAb8n Jkcs borao aes0 rnenc,reJare lr€t,gJO
caL€@hn? a nbab@l


L . PO (a ;-:'' ' ''.

Jelr€yclm mesL(F Rt , FkQn man@l aFan b@ab b@n

(aB 1 cl1 keTt . bkeo +dF rnam2q bebarJa dao hanga tbLuraT Raa
θ:√ む。命′ar ttα αr
綺ヽ 趙 "句 ar
“ tab€ktm ne\um t?:d , b(ten qrQnga+aken 'tnenda(*tE'o 'tttPoqaast tentatb

af∂ o
とで受 わ ″οr7 ″ Lむ と a∫ 夕 rり ′cび ご
c77 C狩


ぬ∂ィ ″ ♂a」′ = ととでn mで nc%コ ィ∂とaη ttθnd∂ ′0チ (η ρわf7n叡 ) ■
ぷ0「 ′′(″ そ力a“ ′
Hb 6t*



よ 40●‐
fO「 ar ttθ n,an szg4 atfanYz bQQt nenJauaL


ft、 。〔
′ つ た09ρ n“ θn 4 ヽ9aFり n
Sabe(clm rnes1c R8 bien merVaPFAO 4necav smon e ngarnen (aa(
berwrnrut dJ PetqargarVa b l4c tn€oasab<,Q saeia '

caat dttqi - btrc1 fieaEekh rye,i Fe,qt e nerew He Wffi



と中 ldと ら ら
でと
「 。″鰤′ o し
り 匂θハ 」ε″ たド鮨″ 8ヨ lFe響 +
わ οttSゞ で クgr d″ uSuに 、“ ".ノ
ハvoだ ιO「 マamち ら Fe(平 合々e″
)夕′anし
T互 彊mみ
ね 槃 ●

菟薦夏嘉戸=黎 顧師¬デ¬ TEI=萱萱互


“ (

「 対 の

XOυ
│l

ガ : 物 ワ
/
とag,佐 り
っn

= l,ぼ ‐(θ ← = fte″ "つ
□ (

θttm′ u′ り
′ @ ′2∫
`ο

× Fgon7lzl
D n^gn n7@ I

tn eo lk2 L-

g、・ρθn70日 に鍮an Ftc′ ●

toa<664 Qtnqm ha{r..


J

にも 國 ∂ on 台0"ρ α ゎ θttc

アrt/ Tの iρ
/co ml.七

0々 /m

′た 2t"1rn
ご Strs C.


a(a わCη ′qκ れθsOCCaOれ dに た い け ′ 麺 れら軌ィ ιoq他 に ∫帥 ′
む針 ・ 豊l三│:蝉 輸
`で
aFa ・ わ 解r どmα は υθ_anemご ′fttυ m l冒 ο ′
,20mα 輌け′ を:′ qP′ l

“ 「

“ ″Or 恥 ・ /十
`0こ
= bpnrut. rtrn-prrri +db ada frouP. He aaa- Peqg$:an cc-LPtnJ hty(un}

―一一 一
一tltdarh
正 三 π 00溜 ttaゝ Q yピυ
耳 可 軍爾 顔 覇 盲 覇 露 βθ
(:手 多 ⊇ ur′

iダ ,a r77α Ha aaa sart6u)an ●θわ力 (α ( と0チ ο′


“ ′

=了 =F〒 last
a+oqpq n
Tcantta ・ らで翻賓← ″ mo日 ).チ θたね の ィ ′Cイ F´ た ∫で 四 m ορ′ ネ ィη
が , POndο ρ9aね ∩ ムprと

lphpr . .{48 ada pefltbesarAh peenXatltrot4.., dL.ietnr>ap d(/p


Deda . (art_t, . 1 * [en+at stme.tr..s Me aac (rgra y' ben7oao , tde aaa
笹 ″ ♂S'そ 4o ∂型

′∂ ( = Vokgt v(en(Fug

ct4"ofr(f
(2€tT = bungi sooDc-.
4 ftlerD ρθ角 vesleqtpr
JanrunA . I . bqlff(e 1ocma t . lEtctE eorarc ,ldk la.lihat .

laf = He Ada fzern;esaran /a7/-caQg). lbtus c.,cd1' teraOo-


″θ l*ngt (Nhse

ひυ
ハ , 々∂″ ∂コρイ
Чの ξι fz rP4ttQC

4ら dom oη ・ r = ?ぐ 冨 ∂d∂
の で詢らかQ9Э n ttmOfaζ ′ ノ ヒ ′0“ わ0,∂ ′
∂の θ有 ′ みイに

,4つ り,1イ θS 紹 tこ ρ dθ (crfp / lθ S'

ft . btst1A asue norfist u >"/ m.


Per b-rnp1i {Ubae.
‐ Cl学 とCr`t tt」 etel
″Эt 、他 z“ θ⊇/ れυθだ セ raの 、 ョ′ 在む9ι οη そ ` ′ ≠

.fanopo bIfi +elpasaqa in+!q_ 11,, Y::
ed-Sr.€nlrr;r コイコ∫ beepran oror *h, ,
Jds adema . 4{<ra1 fiangat
€(erlrprnr/as lyac.,"aA -- Leecta.ran otot a/'1 , +4t a4a (tdQma. ,brat
-lnngn

Pemorlesaan fenurttan-q
`0 d PQfiertksaao q sc
■た6F"baron μ 召θ′ 庵
'nを `嗜
― frd“ F● ′ pp F9さ 晨♂
ぼた 「 C“イ″ οり 80 ′t/F′ ιイ
クn′ ′∂0と as ′ υ ge
“ “

ena` ' ″OS/た θ ur′ nQ々 ゛
・ ′Ctt C″ とraa η `つ わ0贈 fo″ α″
あ ≠θ r 2, "0〆 崚oィ 6
′C"C″ マとξθ∂の *{3s t1 つOmコ /

こOα ιθSrし 之∂ F (`′ い g/.し


`ら
む∩ ♯に)il t 2.10 CrtO ′
々r′ οヽ"`92__0イ
0′ 6/生
Hprnr:qtobi, 7(8 12「 0‐ れ 0 フ イ■


て燈 ′サ ∂綸rFc 2o 3)- 1a 6,

/"

† om bos:こ 668 lscr - 4ro lo" I 1u e


壺≫
/t♭ υm m 2`0 3′ /ο O ″θ/以 こ
'0 -よ
Sε OT 120′ ∂ θ〔θ 一竹0′ ∂ P/L
」6 P↑ lr3, D 0ro-zll ,O "1,
c /erneri6SaAn (?t*ratonum +CIl 27 elet AotL
′Cnつ θr/ι saさ ρ tta∫ //
n6rm€ (

(資 歓DS′ L
′ ′々′ 多⊆ 1,Bo * lo,8o lols lLtc
こ∩ 子の Sで も 2761 1,2o - J-,9o (o"L1uc
flaQ rna3lat itt ,′ 12(o - |b,o glaL
'
「 omaρ にac
〔 ュぇ 3)- 7s %
T“ ゎasPc 3r8 lrd - zlro toaT /u..

4. fQmer(Fsaen (Sbocatortum +at 29 {nq eotb
″ ⊇ゞ′c
′θ〃CFノ と曽Qの ″οrrrla′

飩 にOSた
′ ρゞ
θ′ ,lrgo - 1o. do {o" I fuc
c nf″ sた つ′
す。 20´ 0ィ 費。
會′ o46/Ц t

晨 cnフ oっ ぃ ゎ′ゎ 7′ 夕 12,0 -/6to ".ac


, A/
ftp na+abrit ρ 2 3? - 'l 3 fa.
]'Tbrnbos rc z>6 ' ta-a - 4c-O lo's /uc.
e

ll- Pronra m
a- lnteeri.
lnJ . C2FfAcrdtme L Ar 1 iA ,7a-tfi.
hJ. ,.1t k tmL l Elam
hl . fampx z7 rnL / d Jam.
- . fzanruatn
{nl 2 /nL / t2 Jam.
旬 ・ ondancon+R)o. 1 na / Q Jarn
‐′

- t\J lastk 2-t c ,/ B Ja rn


m
- l\C J^{rtC 2 lmf ' / Ds ltto c c- ( ? han-
fr. 6{et.
-l\nemolar 3x /

ごq― ma 夕ゝ │



Ar,attsa 0*+a.

じ 景 OtOヵ ■ ′Юb`0“
夕∽ [0 10S, {-8tutaue,^
' b(ren /t) enga,/a re n h €rcs e A{qtnsr I kr
dsrl kekt+qdan
― `← HC n m

h'l(en rrre{b)at6e€ ,. nr €r3sa 1r

4aq Wri(
6(tpO fhencr€{ Of€n rrA(€s rn3/cen

Y- h a MP ft're nsh at>tc r€ .r jE e


tpah pocsi tl € Cd673a417 s
e((en riler€&/aE&a m€rasa 4tr

- baen 'ianpaF (omas.


- bttbo 6aara ,fp(uraa &t-t itactr .

- b@n hanqa naean f,erelt


Forsr ma65n€rrv€.
- b\ea sttdeh s hAll' .netHaervt,

Oen
_ さ(On_置← ″。n脅 わθらマ∫ ●´

Laaaa nc4a

- ob LUeq .kt,qo men.l&.i 7S

脅ご0● fe熙
_ ι mcη g∂ だそっ″ `β 6
3%r― 3 `racθ
& reitcrt
`6・
han' .ree.si
- iotte Q Npnqo./Jtsan BABnsa
{oeruarna <ohra+ +eb$+-
- lr(on tneneta(a bao AlkA ?€rll
aり ∂ ィピ
「 asa ′c● ィ
^

- kte a la npa e Jaq


11ι で rcr.11,11
"′

Я
Ftipc larnaat /.du o*r,nev Lro
?ewa,p ferasa fe4gh
t{ion Jaaoq .^n(ft.Im Jir Wtt"
互 愁rlp“ O句 も勧
ヰ91__L
麟 arao3a

an si 綽

- tqpn banq1akJ) ldy +ahct


´│で ,ra19 ″ ρ9ど)ご ′ グ
ッコ ,

'こ

* e(an nn€{?9rra6.5)n @e
腋Ottθ げ 麟 Q"組 晨たpo億 ο
ha+an rQbewmnEc.
' biteil menAQ't.J,aen l'agatmaoa.
ψで餡ω∂ゼ c つari
壇 これ 解(Ca ζ

- uubo 4an gae 6eut


saat 4t+anya -ie (xngAk
― 港ι
ざでη 観 ■ わら, 04`馘 め ′θ●^
“ "′
.l2ngga t1 .{sd @ra,ta+

i , . beaaabse(n bansen f*t+itsr furara daq η幻ゎ ふく 船γЭ√


"
a - .tonstrpas 1
ムヽ
ィ 争υ Jerat $da k fercctr
3 - De?tsteQ s1 PQnge'lahctan b.a k-urangnga ln Formay.

(nqee,zm n ie?&a-* an
'rcl6.1an I rtYecvensi
Qグ θ惨ぁ J√ ′
′にマとPの : - tuennbq)i -t{ane.r Peruba
ヨaを f∂Q SCa″ ´ Pメ 2 m´ βコη doO aα 申 ′∂ k 畑 にQη

」θ/1‐2′ ム⊃♂′ean
どイ 々口∫⊇raら 、
Agd.t r-a*, lerr+ea,.erm ム、 Cη F″ p♭ 2ゎ
っ と0に 辞 Cac。 . 4そ の

,tqflrsr' : brurane dari Sea, と、「γ mfugt!,)i
【■9台■〕
′ Pdens/€
」 J Cリ ノ
004ッ ゛ ノ〔 ξ釧 ∂η

l-< lna n *t altn da ゴ、 初 Fnθ むpraら ora劇 ぬ n 苑 処 ヨもrご
t
.*ora+rs 42 [ttPna #Psrt r 夕
夕′ αθ溜 ← ορ
′4■

し イ
「 tfctt a ∂ゴ√
6aO &a(o.i & oqtdfr <ln-k/tc me.
haで に な∂ り ÓB← ((cρ ´ざυ たJOa、

' I Atrsc llr*i Nqrnsl 狩‐ 彎 b彎 多


´叩」台
θρ 特 ■19翌 ■ 1


llsct(pn Nqtfrs i ノ,(つ い

α晨燿

F- nenSa Mrban "bkqn eot<1b


Q rna
(eCteit ,{a?i ferl

'aLd ten *traPtao ? . fiembOnt&'t ene/n€. d{


?Qper&t:*i,taq {ehtna 3 \.21 わ ″a Sau∂ ′ く,Iは で rc a,

∂aめ ´ ′
口 θρ∞ η

5. a$bqskao €ebrasoan €Q'tflnast
`ご

lereqg d1 Lr1+pn a *as,t . c. & dorrqg oltA+ {tn


fQs+rqksllcan
SPre+ y9 [elnbaoq , &
4- 4.oaa3 bupn clnrele btca men3bo
gqrnst kcah t dt^s r&q reo
Lqtgs'tenJ) fese,c e. .ttnek?O cai.3a y1 adpcxtat "lq-
marq* air b Qtaa y3 k
Jt gp Spr e't

fete@h dtt?eqkah llnastat a - rY'tengtg i kngbat p€nddreo U .

つあ ∂′′ η ゴでOttθ ヨメ ゼ

,d((tPaPFea MPsa@k " b_ 訪 0″ a銘 ″


たコn /́

f ahqAn c,14 fa.( {era+a"t fQ(etren d e ngao swe ei


a
Lrtl ert r(esil e - fiqibeft rae ??tdt4\c€n Aes€6or,

Lnrcia HaEi, aαθ 仁 でη 潔 乙g。 ∂ θ Sυ θ


でつ

eln (eOut<thart
``
-b.(tet 9- Lprctarqa “ (.erctars, a
'tn enqgana ka7 cacQ
(olen t keL.tprge o(. fneonL,rp t.za.sj ltQtlcterahqan €tcbO
dao L<rctDrga Jf{s kypormaa^
(a s(<3 n o(eh P rg--ra*
l.Tartan Pecacaa + .

bttett s Lei
d.apu ft1Q\rc@sbao
l*emtry11 /Y74+err \e
pStkao
".ksan .


に ltOnO I(Osi( υ7に , &oo tr;l1r<1kts/

P P'f ehar i c4 a p;t t J" f efibenan lebs6,+{P 1 ensna cesai ln
4tlcast anlUt PornPaf@/n(ar- BhA.
′。の た re/7/q
で ・蛭 呵に∂れ ごコど c4 lltLl k tr, q
leml u r (lemb?L 4vmb h s Orbsr' or)

spl€@a dt@e<trcan ,tt ″θη ″イ


′θρ多で/θ あ どでの 人 _

ゴで Q 」'ο (

“ ('€cara sederhaoa
..{( ha 6ppkso fnoeetsc Lq L

θn ノD絆 ≠/θ ra44j


θl∂ いヾ 花 で ど ′∂ 0√ 0久 ″ Oηヽ
製こ
`″
.lt Lnt ana ka slt と2n /の RЭ 49 ′つ″´ ι々でわ イt,
`こ “
Lcker"ia ilasi(

beoaga {np6rrnasr
rclrs{n {Px.tang . ao b(ten 4n cera zg

e . b{t qns bU qn+ue (renae6??ora&


θF/n′ マ alAq n4ed.ege C€(an-t OptOtoQ -{*9

a『 α も しcFa l
'Aala rta o Lqewan 6p-/
Pteng.Lel<1r9a @keo. |-tfl pengeQ"(

D . ln? leMOolast be\era<r:a(8n


lmρ ′θ認 印 ノa蜘 GvE tups i Pirna+iF
ご90ι め a . rnenen+uk'n. proTE(n drcr Je| S . H<en men-ra8ean hattre hse.
ita mstpo ktieo "2 bandtn n1.tyh l*W.tr ha(ts
-13 rnatzozn -ry dft oll€b1 a , kl(eo 6enyc fieretlpbtten t1, porsi
も,い じ献 _"n ′cttЭ《0 凝をめ ρ範
フ S -- beeerz ) Hre n menSa,rabao

Pet?o(a tuah makaa ieYte i l-tten {dt< blse matan lnaLetPn-
ρ
ノ ``ぞ

たこまア latn <pein Lubtr

a. m€tr3tlklt** tro(e depeearz laV) J , btten men7atabQ lanY 6rsp.


ι々での u4輝 14 綸Oρ ご
ついρどθη 64G 3 kan r€&siz + cedtbiu

C_rrl on/69"ハ ′
ぅ なら .
∫,ヽ 0‐ 6る ,ブ ξ し
,
∝ ′0● L *uri*nw -caran /∼ ⊇ と Oη / S L(reo menjatabon hanAe
2
た 印 θつθ 枕
'あ
co′

″鯉 召 に の -*, n"" ,"*^ n".t
“ “ `め
lra hdl<<ast' O '- b\(e.o r'111nurh henVc (€F(
+ar .r--3 zeos / ham'
・ハ%ウ η
マ ク ,α θ
しの ′でれ らυ
θη "(: bten menE"(a@o Rdpb
ご ι οttQ_ *ehq a(tange eeetZ @c.

“ .L lqer+i u(r3 boo4tsrQga.
O = (4teo (an?ab knTtne sae/'
ィ(√ ∂aF.

L . nengqqptso (aecrrnasi pada b(en ( : b(rcn tnoh?rataceo Lrboa.


′でη ″ ″ な′ f7ngっ /4● め ごで′pF ″ ρ0
以ι
`0つ a kaoaat
o , ktisp /Q /rerl,

J - memUerrtan Abat t/Uam7| Q


rre1om b)q na€sL4 /ncb9h ktten D' bUeO tnenaapalban <qr
どα ″0_ /ν Oも

h . menmbaqg bpre* l4co. 蜘


あoル ι)' `ら ′ 趨P も

d . fnetrn berteo cathbap?D Oq+d<; m@ngo( akA d I


Y3 Lefisat. @*let -Lt lnarcaq' btso r',1gcato0.surnsi Luch

″g妬 しO αn′ αた 命θりη《


」蝕 /



`. rnasl;, Letutn ktrc.
c) .llen
4e+etag, J€@cJ ru+h g
プロ C/「
"′
L . rneNberl(>4 cC(aq p)reniQre/
賀斜αに ″ Oρ θの食,ら ♂α″わ ら 〔
θ″釣 O: cel.An @c rnasq<- (v '(trW
l. tneqlE,eseao se(rr, (ierta+ ( ' LUen mq nfla+aten
lenQn=t lart.taek -(q .k4pnta. ob g(e zs Jr' hP- Jelxtoo
οあ ′θ'いコイ
() , LUen tedlkt t t'aAq
′ゝ_Oo L. tnenveatpb2o Lra tese (, Lg1r19rge bQert tt\a
I,n+o nna n _*jen EA_ e nn ar! u e rt
(akao. I-ndrs) b(teQ srd2t"
_b

yUeo .tA <arQ '.€ .lepa+ rndlEi tnom bett cl2n &3r
θ rtt Httρ みι
θttθ り 2慶 ん

rneρ enリ コと′ρ b彙ョピs, と々でゎ

GELATIЮ
コ.n,(`2(之 EDど α ヒ LLten ″70ゎ 」∂α l

o'
1o
^t^ hatan, .fahq ,/enlanq fen7eHtn
"
16_oo C , L&en tat .l?pu, O
4a n.zaan 4sq'
,「 ∂ω ∂イ

5. meny ls?k"?n Panen Afiletb J : btjen nenlal aken rudak Jfr


ク″(つ 4, q′ ∂″」 _ユ ″as´ ′θゎa々 』

0二 、lη Fが Sυ ′
ρら 4′ セ
タ≦〔 )ヽ P


sqdah AletDt
c. WqnbQr(k&n oba+ O(2 | f, : btrbn henre4abEq 17fio tt

lelaOlutxt Paslea P4 ta cl a P uhlub


btrcn bendo pg ot>at Aneoa.
「 σαρ00`′
εα Sθ βりlの
1つ +′ 「 Dの

tnast-ls ! dlrilnurn 3>.7

OELATIЮ
εじ●(car
Ew6)tu psi dqlTJ+[F
・ ― ι″をρ
」 ″θ/7040そ つρ わ昼iム /cn?』 ∫ 乃 ρ みマ句
―に
年 ま btten' f\Orqz{a\2| Hl" hefeq lnoba rr\
0=― ″との んり0他 ρク ゎcゎ o物 らなぬηFゴ ぞ ο
僧0ら クκ7ね
― らら , 4oの “

+ . \Psalah (ePeroura.tpn bpAa*sprmba@pn t{rt+fts ) Lqn

cte| beAruhcn Le&fn tQratas)


'P .. -(en ,1tt+ ten ,h+er<renxl
- Anaurasn L.lteo tna+so 4t PDrsl tedtbi+ l6i a=r245

つごο、 わ
S,一 餞その mOハ Eβ γ ら
で ね″
こor 040
- Htsn tnenga'l&kao,'St
““ 3 `ぐ
B4B lranAa bo'ti fe6.rn' { -
'bptua rns. cedtczi
CI , .4tten lempp 14.t"
Perq+ +eaba Lu o.i
bQen ,)arsnq mllnu n1

4 , lna s3tph f,4peraar-aten laahstlpa €1' JrEru t*', N-ptata*i .

@nfii4 t13o .lna Ervenn


- benkan rna&slneo XA beqeru+ -

.f -- - b(rcn tnenqz+alan r4r. lnensetahqi {enlann he


- l-l(en rne l7a t a&Q t4e. rfr€nget-thui ,leus"g c2ts hen
の′イ
θρ ′θρν′´/t ryコ

c, , ' bken knp"e Leatnaunta,t a2J't 4t+aqya .

* (c(t€n db mcmpu /r|ea,?2(J!.ab peqnayl2an. p€r&,.:g+


4 /lqase tsh (t(?eraa-st{pn b<rao1 Pen?)e(at0qon Letqm Lu'A( a8i .

(annubzo (nteruen s)
- /ertrso Partwxt secare sed-otrhene LN
1n k-(-ipn

4e{r b<tuarya lertong LonaA bUe n .

玉iヽ _ι イ
(eの 伸οハガ θttpp. 4sイ ら ″ο磁フ
s⊇ (Cイ ′
た′ でゎ
′ ′ s ユ ′篠″
3‰ =ら “
- btten fyengafaepo {qdeh l'xEa tnennhabtstu-n S;orcl /tgbah
6 -tA 6ebara0a bali /t?ah1n
b , - bkprt tLLdeh 4eft(hel lebt't, 6ene
― `ら , そb と0.

Pnotenpn L.4ten habtj


つ」 ム ∂ω θ√〔
η l.elr.lt+setm () f-kttrrsi ) /*ran
“ "レ
Lp U.ltu l.,en ,/eral a gl

kPo ln+Qr v
1

- Lerltcn v4+ 1 cqrc(trn> L-.r)t4lc t.nenam6a\ he+at.


納0´0わ ι(`″ わ

J,-l.1QO r\q€ngatcbpn nrasi,. bot<ra brsp Leb"'aAa


Ceqrro P Mth. t/ela+qr
- etrieo fh€ngpt€b.e n. .rzAB nga tQdteT{

o・ ・ ι cn ′0“ ′つた αdρ あ


′ ら に2の
`動
/ ηψr∂ ∫
o‐ ち こη´い2ハ_

`cる
‐ ″θ″≠ ι o
`ィ

ム ノ∋ ′っと ζC″ ル
わЮぐ′ ια″″こ.
`た
``む

4 , ft1As3(eh kePQr&c,ateh Aorrfp".,' /'eto,n +prallsi
, larypt kaa loler-uensi
_ bectsn pnerna. cecuel de /4α に導7

J: 'bt,'eo /^€nc€,talcJ n tqdch rn€€s, spbet a lnorn


ttc.l lp ne
- cudsh dedtbtl f zhv (enran3 Fen@tu+ g-
blt er't
0.-Aren rnenJ&.,rab (cs 4l+angc
b;f en L"rn Vc, X'aa h lebr't Aa tt.
4・ 物Qξ θむ│ たで桓僧η ィο
た 99 ″●9″ fο あυθの ≠でωィiギ
ψめ00生
_ ζ

P ' lcn6tli keo


― f yyq psuenst -

- [ertt,en P€nAlltLlhpo (enrs03 fehge@l€age g' cer--c.


-''h
erau-atsooas t

s " .blten menge.tabsn A,tenJdt lotlt 'bhg-_lg_..eJf


°
t/6ι ―
ι n9∂ ″ 七 θgQ

-bkpn r'oen.,a,tebaO. 9a4* bg*, skao mebbs'aDltsn.


ePa ^rcb stlQsta cil qartao
- Llqp "bpe r hen)ecoaL t srtahJ4)^
* bL[or> latppae '2aharn.
ωP/aρ
∂ 「θ
亀 elahctcn

llpn+tlca n lQ*srBn at

6ELATIЮ
J , 'hten ´賀dpム _二 i
I apt rttctah ,l-p ra+<, r

'kken brenqal sb-tn lgnqcb l'ttrulr,.. g Lnetan mot Anen

O , ,blten ("*?* (ebih (aAal


" Peat / tudp h Qe ktnqr
A , tylDs?tsh pq.,t-rqu:a6 o F-ehtang Lonsf ( pasl Lerald .

Hen+{ben ln+p rwen ti


LAPORAN PENDAHULUAN
SIROSIS HEPATIS

Disusun untuk memenuhi tugas


Keperawatan Komunitas

DISUSUN OLEH :
ANGGUN KUSUMA DEWI
A01301720

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016

1
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA Ny. S DENGAN SIROSIS HEPATIS

A. Pengertian
Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul (Fkui, 2006).
Sirosis hepatis juga didefinisikan sebagai penyakit hati kronik yang dicirikan oleh
distorsi arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodula-nodula
regenerasi sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur normal (Price, 2006).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa Sirosis Hepatis adalah
penyakit hati yang ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul di
organ hati.

B. Etiologi
Beberapa hal yang menjadi penyebab sirosis hepatis adalah (Fkui, 1996) :
1. Hepatitis virus tipe B dan C
2. Alkohol
3. Metabolik : DM
4. Kolestatis kronik
5. Toksik dari obat : INH
6. Malnutrisi

C. Klasifikasi
Secara makroskopik, sirosis dibagi atas :
1. Sirosis mikronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, didalam septa parenkim hati
mengandung nodul halus dan kecil merata diseluruh lobus, besar nodulnya sampai 3
mm. Sirosis mikronodular ada yang berubah menjadi makronodular.
2. Sirosis makronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa dengan ketebalan bervariasi, dengan besar
nodul lebih dari 3 mm.
3. Sirosis campuran
Umumnya sinosis hepatis adalah jenis campuran ini.

2
Selain klasifikasi diatas, sirosis hepatis terbagi dalam 3 pola yaitu :
1. Sirosis laennec/sirosis alkoholik, portal dan sirosis gizi
Sirosis ini berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol kronik. Sirosis jenis
ini merupakan 50% atau lebih dari seluruh kasus sirosis. Perubahan pertama pada hati
yang ditimbulkan alkohol adalah akumulasi lemak secara gradual didalam sel-sel hati
(infiltrasi lemak).
Akumulasi lemak mencerminkan adanya sejumlah gangguan metabolik. Pada
kasus sirosis laennec yang sangat lanjut, membagi parenkim menjadi nodula-nodula
halus. Nodula-nodula ini dapat membesar akibat aktifitas regenerasi sebagai usaha hati
untuk mengganti sel-sel yang rusak. Hati tampak terdiri dari sarang-sarang sel-sel
degenerasi + regenerasi yang dikemas padat dalam kapsula fibrosa yang tebal. Pada
keadaan ini sirosis sering disebut sebagai sirosis nodular halus.
Hati akan menciut, keras dan hampir tidak memiliki parenkim normal pada
stadium akhir sirosis, dengan akibat hipertensi portal dan gagal hati.
2. Sirosis post nekrotik
Terjadi menyusul nekrosis berbercak pada jaringan hati, menimbulkan nodula-
nodula degeneratif besar dan kecil yang dikelilingi dan dipisah-pisahkan oleh jaringan
parut, berselang-seling dengan jaringan parenkim hati normal.
Sekitar 25% kasus memiliki riwayat hepantis virus sebelumnya. Banyaknya
pasien dengan hasil tes HbsAg positif menunjukkan bahwa hepatitis kronik aktif
agaknya merupakan peristiwa yang besar peranannya.
Beberapa kasus berhubungan dengan intoksikasi bahan kimia industri, dan
ataupun obat-obatan seperti fosfat, kloroform dan karbon tetraklorida/jamur beracun.
Sirosis jenis ini merupakan predisposisi terhadap neoplasma hati primer.
3. Sirosis Billaris
Kerusakan sel hati dimulai disekitar duktus billaris, penyebabnya obstruksi
billaris post hepatik. Sifat empedu menyebabkan penumpukan empedu didalam masa
hati dengan akibat kerusakan sel-sel hati, terbentuk lembar-lembar fibrosa di tepi
lobulus.
Sumber empedu sering ditemukan dalam kapiler-kapiler,duktulus
empedu dan sel-sel hati seringkali mengandung pigmen hijau.
Klasifikasi CHILD pasien sirosis dalam terminologi cadangan fungsi hati
Derajat kerusakan Minimal Sedang Berat

3
Bil. Serum (m.u mol/dl) < 35 35-50 > 50
Alb serum (gr/dl) > 35 30-35 < 30
Asites Nihil Mudah sukar
PSE/ensefalopati Nihil dikontrol berat/koma
Nutrisi Sempurna Minimal kurang/kurus
Baik

D. Manifestasi Klinis
Terbagi dalam 2 fase, yaitu :
1. Fase kompensasi sempurna
Keluhannya samar-samar, yaitu :
a. Pasien merasa tidak fit/bugar
b. Anorexia
c. Mual
d. Diare/konstipasi
e. Berat badan menurun
f. Kelemahan otot
g. Cepat lelah
2. Fase dekompensasi
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya, terutama timbul komplikasi kegagalan hati dan
hipertensi portal dengan manifestasi :
a. Eritema palmaris
b. Spider nevi
c. Vena kolateral pada dinding perut
d. Ikterus
e. Edema pretibial
f. Asites
g. Gangguan pembekuan darah seperti perdarahan gusi, epistaksis, haid berhenti
h. Hematemesis
i. Melena
j. Ensefalopati hepatik

4
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah
HB darah, kolesterol darah yang selalu rendah mempunyai prognosis yang
kurang baik.
a. Kenaikan kadar enzim transaminase/sgot, sgpt ,Gamma gt
b. Kadar albumin yang rendah cerminan kemampuan sel hati yang kurang
c. Penurunan kadar albumin dan peningkatan kadar globulin merupakan tanda
kurangnya daya tahan hati dalam menghadapi stress
b. Pemeriksaan CHE (colinesterase)
Bila terjadi kerusakan sel hati, kadar CHE akan turun
c. Pemeriksaan kadar elektrolit penting dalam penggunaan diuretik dan pembatasan
garam dalam diet
Pada ensefalopati, kadar Na kurang dari 4 mg/l menunjukkan kemungkinan
telah terjadi sindrom hepatorenal.
d. Pemanjangan masa protombin merupakan petunjuk adanya penurunan fungsi hati
Pemberian vitamin K parenteral dapat memperbaiki masa protombin.
e. Peningkatan kadar gula darah, pada sirosis hati fase lanjut disebabkan kurangnya
kemampuan sel hati membentuk glikogen
f. Pemeriksaan masker serologi pertanda virus seperti HBsAg/HBsAb-
HBeAg/HBeAb, HBV DNA, HCV RNA untuk menentukan etiologi sirosis hepatis.
g. Pemeriksaan AFP (Alfa Feto Protein) menentukan apakah telah terjadi
transformasi ke arah keganasan Nilai AFP > 500-1000 mempunyai nilai diagnostik
suatu kanker hati primer.
2. Radiologi
Dengan barium swallow dapat dilihat adanya varises esofagus untuk konfirmasi
hipertensi portal.
3. Esofagoskopi
Dapat melihat langsung sumber pendarahan varises esofagus, besar dan panjang
varises serta kemungkinan terjadi perdarahan yang lebih besar.
4. USG
Melihat pinggir hati, permukaan, pembesaran, hemogenitas, asites, splenomegali,
gambaran vera hepatika, vena porta, pelebaran saluran empedu, SOL (Space Occupying
Lesion)

5
5. Sidikan hati
Terlihat pengambilan radionukleid secara bertumpuk-tumpuk dan difus
6. Tomografi komputerisasi
Walaupun mahal sangat berguna mendiagnosis kelainan fokal seperti tumor/kusta.
7. Angiografi
Mengukur tekanan vena porta, melihat keadaan sirkulasi portal, mendeteksi tumor.

F. Komplikasi
1. Kegagalan hati (hepatoselular)
2. Hipertensi portal
Bila penyakit berlanjut, dari kedua komplikasi diatas dapat timbul komplikasi lain, yaitu :
1. Asites
2. Encefalopali
3. Pentonitis bakterial spontan
4. Transformasi kanker hati primer (hepatoma)
5. Sindrom hepatorenal

H. Penatalaksanaan
a. Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan kontrol yang teratur,
istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori dan protein, lemak secukupnya.
b. Pasien sirosis dengan penyebab yang diketahui seperti :
1. Alkohol dan obat-obat lain dianjutkan menghentikan penggunaannya
Alkohol akan mengurangi pemasukan protein kedalam tubuh. Dengan diet
tinggi kalori (300 kalori), kandungan protein makanan sekitar 70-90 gr sehari
untuk menghambat perkembangan kolagenik dapat dicoba dengan pemberian D.
Penicilamine dan Colchicine.
2. Hemokromatosis
Dihentikan pemakaian preparat yang mengandung besi/terapi kelasi
(desferioxamine). Dilakukan vena seksi 2x seminggu sebanyak 500 cc selama
setahun.
3. Pada hepatitis kronik autoimun diberikan kortikosteroid
c. Therapi terhadap komplikasi yang timbul
1. Untuk asites
Diberikan diet rendah garam 0,5 gr/hari + total cairan 1,5 lt/hari. Spironolakton

6
(diuretik bekerja pada tubulus distal) dimulai dengan dosis awal 4 x 25 mg/hari,
dinaikkan sampai total dosis 800 mg sehari, efek optimal terjadi setelah pemberian
3 hari. Idealnya pengurangan berat badan dengan pemberian diuretik ini adalah 1
kg/hari. Bila perlu dikombinasikan dengan furosemid (bekerja pada tubulus
proksimal).
2. Perdarahan varises esofagus (hematemesis, hematemesis dengan melena atau
melena saja)
a. Lakukan pemasangan UB tube untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari saluran sama, disamping melakukan aspirasi cairan lambung
yang berisi darah, untuk mengetahui apakah perdarahan sudah
berhenti/masih berlangsung
b. Bila perdarahan banyak, tekanan sistolik dibawah 100 mmHg, nadi diatas
100 x/menit atau Hb dibawah 99% dilakukan pemberian IVFD dengan
pemberian dextrosa/salin dan transfusi darah secukupnya
c. Diberikan vasopresin 2 amp 0,1 gr dalam 500 cc cairan DS % atau salin
pemberian selama 4 jam dapat diulang 3x
d. Dilakukan pemasangan SB tube untuk menghentikan perdarahan serius
e. Dapat dilakukan skleroterapi sesudah dilakukan endoskopi kalau ternyata
perdarahan berasal dari pecahnya varises
f. Untuk mencegah rebleeding dapat diberikan propanolol
3. Untuk ensefalopati
a. Dilakukan koreksi faktor pencetus seperti pemberian KCL pada hipokalemia
b. Mengurangi pemasukan protein makanan dengan memberi diet sesuai
c. Aspirasi cairan lambung bagi pasien yang mengalami perdarahan pada
varises
d. Klisma untuk mengurangi absorbsi bahan nitrogen
e. Pemberian :
1. duphalac 2 x 2 sendok makan
2. neomisin per oral untuk sterilisasi usus
3. antibiotik campisilin/sefalosporin pada keadaan infeksi sistemik
f. Transplantasi hati
4. Peritonitis bakterial spontan
Diberikan antibiotik pilihan seperti sefotaksim 29/85 IV amoksisilin,

7
aminoglikosida
5. Sindrom hepatorenal/refnopati hepatik
a. Keseimbangan cairan dan garam diatur dengan ketat
b. Atasi infeksi dengan pemberian antibiotik

I. Diagnosa keperawatan dan intervensi


a. Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d Kehilangan
berlebihan melalui diare
1. Awasi masukan dan haluaran, bandingkan dengan berat badan harian
Catat kehilangan melalui diare.
2. Kajian tanda vital, nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan
membran mukosa.
3. Periksa adanya asites atau edema
4. Observasi tanda perdarahan
Kolaborasi :
1. Awasi nilai laboratorium, contoh Hb/Ht. Na+ albumin, dan waktu
pembekuan.
2. Berikan :
a. Cairan Intra Vena
b. Protein hidrolisat
c. Vitamin K
d. Antasida, simetidin
e. Obat-obatan anti diare
b. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan b.d Gangguan absorbsi dan
metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolic karena anoreksia, mual/muntah.
Mandiri :
1. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan sedikit dalam
frekuensi sering dan tawarkan pagi paling besar
2. Berikan perawatan mulut sebelum makan
3. Anjuran makan pada posisi duduk tegak

8
Kolaborasi :
1. Konsul pada ahli diet, dukungan tim nutrisi untuk memberikan diet sesuai
kebutuhan klien, dengan memasukkan lemak dan protein sesuai toleransi
2. Awasi glukosa darah
3. Berikan obat sesuai indikasi
c. Intoleransi aktivitas b.d Fatique, depresi, mengalami keterbatasan aktivitas
Mandiri :
1. Tingkatkan tirah baring, berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung
sesuai kebutuhan
2. Lakukan tugas dengan cepat dan sesuai toleransi
3. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan gerak
sendiri pasif/aktif.
4. Catat perubahan mental tingkat kesadaran
5. Hindari pengukuran suhu rektal, hati-hati memasukkan selang GI
d. Gangguan body image b.d Ikterik, perasaan isolasi
Mandiri :
1. Kontrak dengan pasien mengenai waktu untuk mendengar. Dorong
diskusi perasaan masalah
2. Hindari membuat penilaian moral tentang pola hidup
3. Kaji efek penyakit pada faktor ekonomi klien/orang terdekat
4. Diskusikan harapan penyembuhan
5. Anjurkan klien menggunakan warna merah terang atau biru/hitam
daripada kuning atau hijau
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi : sedatif, agen anti ansietas
e. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan b.d akumulasi garam
empedu dalam jaringan
Mandiri :
1. Gunakan air mandi dingin, hindari sabun alkali, berikan minyak kalamin
sesuai indikasi

9
2. Anjurkan menggunakan buku-buku jari untuk menggaruk, usahakan
kuku jari pendek, lepas baju ketat, berikan sprei katun
3. Berikan masase waktu tidur
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi, misal : antihistamin dan antilipemik
f. Resiko tinggi perdarahan b.d Gangguan faktor pembekuan, gangguan absorpsi
vit K
Mandiri :
1. Kaji adanya perdarahan GI, observasi warna dan konsistensi feses,
drainase NGT, atau muntah
2. Observasi adanya petekie, ekimosis, perdarahan dari satu atau lebih
sumber
3. Awasi nadi, tekanan darah, dan CVP bila ada
g. Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang program pengobatan
Mandiri :
1. Jelaskan dasar pemikiran program prinsip terapi hepatitis
2. Uraikan rasional bagi terapi, perawatan dan diet yang tepat
3. Bantu pasien menyusun jadwal dan checklist untuk memastikan
pelaksanaan sendiri
4. Uraikan tanda-tanda dan gejala pemberian obat dengan dosis yang
berlebihan dan kurang
5. Jelaskan perlunya tindak lanjut jangka panjang kepada pasien dan
keluarganya
h. Nyeri b.d inflamasi pada hati dan bendungan vena porta
Mandiri :
1. Yakinkan pasien bahwa Anda mengetahui nyeri yang dialami pasien
nyata dan akan membantunya dalam menghadapi nyeri tersebut
2. Gunakan skala pengkajian nyeri untuk mengidentifikasi intensitas nyeri
3. Kaji dan catat nyeri dan karakteristiknya : lokasi, kwalitas, frekuensi
dan durasi
4. Catat keparahan nyeri pasien dalam bagan

10
5. Identifikasi dan dorong pasien untuk menggunakan strategi yang
menunjukkan keberhasilan pada nyeri sebelumnya
i. Pola pernafasan tidak efektif b.d Pengumpulan cairan intraabdomen, asites
penurunan ekspansi paru, akumulasi sekret
1. Awasi frekwensi, kedalaman dan upaya pernafasan
2. Auskultasi bunyi tamabahan nafas
3. Ubah posisi sering dorong nafas dalam latihan dan batuk
4. Berikan O2 sesuai indikasi
5. Berikan posisi semi fowler

11
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn. E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan


dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih bahasa I Made Kaniasa, edisi 3,
Jakarta, EGC, 2009.
Himawan. Sutisna, Patologi, Jakarta, Bagian Patologi Anatomi FKUI, 2006.
Hudak, Carolyn. M, Keperawatan Kritis, Alih bahasa Adiyanti Monica. E.D, edisi
6, volume 2, Jakarta, EGC, 2007.
Price, Syivian Anderson, Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit, Alih
bahasa Agung Waluyo, edisi 8, Jakarta, EGC, 2001.
Sjaifoellah Noer, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 3, Jakarta, FKUI,
2006.
Smeltzar, Suzanna. C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner and
Suddarth, edisi 8, volume . 2, Jakarta : EGC, 2001.

12
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)
SIROSIS HEPATIS

Disusun untuk memenuhi tugas


Keperawatan Komunitas

DISUSUN OLEH :
ANGGUN KUSUMA DEWI
A01301720

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SIROSIS HEPATIS

Pokok Bahasan : Sirosis Hepatis


Sub Bahasan : Penanganan Sirosis Hepatis
Tempat : Ruang Barokah
Sasaran : Keluarga Ny. S
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Juni 2016
Pukul : 09.00
Waktu : 45 menit
Pelaksana : Anggun Kusuma Dewi

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pendidikan kesehatan ini, keluarg diharapkan mampu
memahami tentang penanganan perawatan Sirosis Hepatis pada Ny.R
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian Sirosis Hepatis.
b. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala Sirosis Hepatis.
c. Keluarga mampu menyebutkan cara perawatan Sirosis Hepatis.

B. Sub pokok Bahasan


a. Pengertian Sirosis Hepatis.
b. Manifestasi Klinis Sirosis Hepatis
c. Perawatan Sirosis Hepatis

C. Strategi Pembelajaran :
No Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Membalas salam 5 menit
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dengan
c. Menjelaskan kegiatan dengan aktif
singkat

2 Penyajian Penjelasan Materi : Mendengarkan dengan 25 menit


Pengertian Sirosis Hepatis aktif
Manifestasi Klinis Sirosis
Hepatis
Cara perawatan Sirosis Hepatis
3 Penutup a. Menyimpulkan a. Aktif bersama 15 menit
b. Memberi pertanyaan menyimpulkan materi.
c. Memberi salam b. Menjawab pertanyaan
c. Membalas salam

D. Evaluasi
a. Struktur
1. Mempersiapkan SAP, materi, dan media yang akan diberikan.
2. Datang tepat waktu dan pada tempat yang telah ditentukan.
3. Acara dimulai dan berakhir tepat waktu.
b. Evaluasi proses
1. Keluarga Ny. R mengikuti pendidikan kesehatan dari awal hingga akhir.
2. Keluarga mampu :
a. Menyebutkan kembali pengertian Sirosis Hepatis
b. Menyebutkan kembali tanda dan gejala Sirosis Hepatis
c. Menyebutkan kembali perawatan Sirosis Hepatis
3. Keluarga mengajukan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar.
c. Evaluasi hasil
Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil jika :
Lebih dari 75% kelurga mampu menjawab pertanyaan perawat

E. Metode
Ceramah, Diskusi dan tanya jawab
F. Media/ Alat
a. Leaflet
b. Lembar Balik

G. Setting Tempat

Keterangan

: Penyuluh

: Ny. R dan keluarga


MATERI
SIROSIS hEPATIS

A. Pengertian
Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul (Fkui, 2006).
Sirosis hepatis juga didefinisikan sebagai penyakit hati kronik yang dicirikan oleh distorsi
arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodula-nodula regenerasi
sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur normal (Price, 2006).

B. Manifestasi Klinis
Terbagi dalam 2 fase, yaitu :
1. Fase kompensasi sempurna
Keluhannya samar-samar, yaitu :

a. Pasien merasa tidak fit/bugar


b. Anorexia
c. Mual
d. Diare/konstipasi
e. Berat badan menurun
f. Kelemahan otot
g. Cepat lelah
2. Fase dekompensasi
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya, terutama timbul komplikasi kegagalan hati dan
hipertensi portal dengan manifestasi :

a. Eritema palmaris
b. Spider nevi
c. Vena kolateral pada dinding perut
d. Ikterus
e. Edema pretibial
f. Asites
g. Gangguan pembekuan darah seperti perdarahan gusi, epistaksis, haid berhenti
h. Hematemesis
i. Melena
j. Ensefalopati hepatik

C. Cara Pencegahan
1. Berhenti merokok
2. Kurangi efek estrogen
3. Ketahui status kesehatan tentang mitra seksual
4. Dunakan suatu jarum bersih untuk menyuntik
5. Batasi alcohol
6. Hindari obat yang dapat merusak hati
7. Hindari ekspose ke toksin lingkungan
8. Olahraga rutin
9. Pantau berat badan
10. Diet tinggi serat

D. Nutrisi Yang Baik Untuk Klien


1. Karbohidrat
Menentukan kebutuhan karbohidrat sangat menantang dalam penyakit gagal hati karena
fungsi hati dalam memetabolisme karbohidrat. Gagal hati mengurangi produksi glukosa
dan penggunaan glukosa perifer. Rasio terjadinya gluconeogenesis menurun, dengan
peningkatan lipid dan asam amino untuk energy. Perubahan dalam hormon insulin,
glucagon, kortisol dan epinefrin bertanggung jawab untuk pengubahan sumber energi
seperti sepsis, infeksi, perdarahan gastrointestinal, asites parah) minimal
1,5g/kgbb diperlukan.
2. Lemak
Pada sirosis, asam lemak bebas plasma, gliserol dan badan meningkat pada saat puasa.
Tubuh mengutamakan lemak sebagai substrat energy, dan lipolysis meningkat dengan
mobilisasi aktif deposit lemak, tetapi total net kapasitas penyimpanan lemak eksogen
tidak rusak. Direkomendasikan asupan lemak sebanyak 25-40% dari kalori.
3. Protein
Protein sejauh ini menjadi nutrient kontroversial dalam gagal hati, dan
membutuhkan penanganan yang rumit. Sirosis sejauh ini diperkirakan sebagai penyakit
katabolic dengan peningkatan pemecahan protein dan ketidakmampuan sintesis ulang
yang mengakibatkan pengurangan simpanan protein visceral dan pengurangan otot. Studi
tentang kinesis protein mencontohkan peningkatan buangan nitrogen hanya pada gagal
hepar fulminan atau dekompensasi, tetapi tidak dengan pasien sirosis stabil
4. Vitamin & mineral
Suplemen vitamin dan mineral dibutuhkan oleh semua pasien gagal hati stadium akhir
karena penurunan fungsi liver dalam transport, metabolism dan penyimpanan nutrisi.
Defisiensi dari vitamin dapat mengakibatkan komplikasi, seperti defisiensi folat & b12
mengakibatkan anemia makrositik, defisiensi b6, b1, b12 mengakibatkan
neuropati, defisiensi b1 mengakibatkan konfusi, ataxia, gangguan mata, rabun senja
sebagai akibat defisiensi vitamin a, dan osteodistrofi hepatic atau osteopenia dapat terjadi
karena defisiensi vitamin d (stickel et al., 2003). Defisiensi vitamin larut lemak terjadi
pada semua gagal hati, khususnya penyakit kolestatik dimana terjadi malabsorbsi dan
steatore. Maka dari itu diperlukan suplementasi menggunakan bentuk larut air vitamin k
secara iv/im 3 hari untuk mecegah defisiensi vitamin k sebagai penyebab pemanjangan
waktu protrombin. Kurang vitamin larut air dikaitkan dengan penyakit hati alcohol
termasuk tiamin (dapat mengakibatkan ensefalopati wernicke), piridoxin,
sianokobalamin, folat dan niasin. Dosis besar tiamin (100mg) diberikan jika dicurigai
defisiensi. Perubahan mineral terjadi juga pada penyakit hati. Cadangan besi
mungkin berkurang terutama pada pasien perdarahan saluran cerna; akan tetapi, suplemen
besi harus dihindari oleh pasien hemokromatosis/hemosiderosis. Peningkatan tembaga
serum terutama pada penyakit hati kolestasis, karena tembaga dan mangan diekskresi
terutama lewat empedu, harus memilih suplemen yang tidak mengandung mineral ini.
Penyakit wilson adalah gangguan metabolism tembaga dimana ekskresi pada urin tinggi,
pada serum rendah dan tembaga berlebih pada organ mengakibatkan kerusakan. Obat
kelasi seperti asetat zink atau penisilamin adalah pengobatan utama. Diet vegetarian
mungkin berguna karena kurang tembaga (brewer et al., 1993). Pembatasan asupan
tembaga tidak rutin dianjurkan kecuali terapi lain gagal. Zinc dan magnesium rendah
pada penyakit hati berhubungan alcohol, berkaitan dengan terapi diuretik. Jika terjadi
steatore, mungkin bisa terjadi malabsorbsi kalsium, magnesium dan zinc. Maka dari itu
pasien harus mengkonsumsi suplemen mineral untuk memenuhi kebutuhan harian.
5. Suplemen Herbal
Terdapat beberapa laporan mengenai suplemen herbal yang menyebabkan gagal hati.
Suplemen diet yang mengandung Terpenoid telah diteliti dapat menyebabkan
hepatotoksisitas, termasuk teucrium polium (germander), Sho-saiko-to, centella asiatica,
dan cohosh hitam (Chitturi dan Farrell, 2008). Kelainan hepar juga disebabkan karena N-
nitrosofenfluramine, ephreda alkaloids, Boh-Gol-Zhee, Kava, dan alkaloid pyrrolizidine
(Chitturi dan Farrell, 2008). Dua suplemen herbal telah menjadi popular dalam
penatalaksanaan penyakit hati. Milk thistle menjadi popular pada penderita hepatitis viral
atau penyakit hati alkoholik. Komponen aktif dari milk thistle ini ialah silymarin yang
dapat menurunkan produksi radikal bebas dan peroksidasi lipid dalam hubungannya
dengan hepatotoksisitas. S-adenosil-L-metionin (SAMe) merupakan obat komplementari
lainnya yang popular yang berfungsi sebagai donor methyl untuk reaksi methylation dan
berpartisipasi pada sintesis gluthatione (antioksidan). Cochrane membahas bahwa tidak
ada bukti untuk mendukung atau menyangkal efek menguntungkan dari milk thistle atau
SAMe pada pasien dengan penyakit hati alkoholik (Rambaldi et al., 2006,2007).

E. Obat Tradisional
1. Kunyit
Karena kunyit mengandung kurkumin dalam kunyit menghambat kerusakan hati
2. Gingseng
Karena gingseng mengoptimalkan kinerja hati
3. The hijau
Karena mengandung catechun untuk memperbaiki kerusakan sel dan jaringan hati
F. Penatalaksanaan
a. Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan kontrol yang teratur,
istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori dan protein, lemak secukupnya.
b. Pasien sirosis dengan penyebab yang diketahui seperti :
1. Alkohol dan obat-obat lain dilanjutkan menghentikan penggunaannya
Alkohol akan mengurangi pemasukan protein kedalam tubuh. Dengan diet tinggi
kalori (300 kalori), kandungan protein makanan sekitar 70-90 gr sehari untuk
menghambat perkembangan kolagenik dapat dicoba dengan pemberian D.
Penicilamine dan Colchicine.

2. Hemokromatosis
Dihentikan pemakaian preparat yang mengandung besi/terapi kelasi
(desferioxamine). Dilakukan vena seksi 2x seminggu sebanyak 500 cc selama
setahun.

3. Pada hepatitis kronik autoimun diberikan kortikosteroid


c. Therapi terhadap komplikasi yang timbul
1. Untuk asites
Diberikan diet rendah garam 0,5 gr/hari + total cairan 1,5 lt/hari. Spironolakton
(diuretik bekerja pada tubulus distal) dimulai dengan dosis awal 4 x 25 mg/hari,
dinaikkan sampai total dosis 800 mg sehari, efek optimal terjadi setelah pemberian 3
hari. Idealnya pengurangan berat badan dengan pemberian diuretik ini adalah 1
kg/hari. Bila perlu dikombinasikan dengan furosemid (bekerja pada tubulus
proksimal).

2. Perdarahan varises esofagus (hematemesis, hematemesis dengan melena atau melena


saja)
a. Lakukan pemasangan UB tube untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari saluran sama, disamping melakukan aspirasi cairan lambung yang berisi
darah, untuk mengetahui apakah perdarahan sudah berhenti/masih
berlangsung
b. Bila perdarahan banyak, tekanan sistolik dibawah 100 mmHg, nadi diatas 100
x/menit atau Hb dibawah 99% dilakukan pemberian IVFD dengan pemberian
dextrosa/salin dan transfusi darah secukupnya
c. Diberikan vasopresin 2 amp 0,1 gr dalam 500 cc cairan DS % atau salin
pemberian selama 4 jam dapat diulang 3x
d. Dilakukan pemasangan SB tube untuk menghentikan perdarahan serius
e. Dapat dilakukan skleroterapi sesudah dilakukan endoskopi kalau ternyata
perdarahan berasal dari pecahnya varises
f. Untuk mencegah rebleeding dapat diberikan propanolol
3. Untuk ensefalopati
a. Dilakukan koreksi faktor pencetus seperti pemberian KCL pada hipokalemia
b. Mengurangi pemasukan protein makanan dengan memberi diet sesuai
c. Aspirasi cairan lambung bagi pasien yang mengalami perdarahan pada varises
d. Klisma untuk mengurangi absorbsi bahan nitrogen
e. Pemberian :
1. duphalac 2 x 2 sendok makan
2. neomisin per oral untuk sterilisasi usus
3. antibiotik campisilin/sefalosporin pada keadaan infeksi sistemik
f. Transplantasi hati
4. Peritonitis bakterial spontan
Diberikan antibiotik pilihan seperti sefotaksim 29/85 IV amoksisilin,
aminoglikosida

5. Sindrom hepatorenal/refnopati hepatik


a. Keseimbangan cairan dan garam diatur dengan ketat
b. Atasi infeksi dengan pemberian antibiotik
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn. E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih bahasa I Made Kaniasa, edisi 3,Jakarta,
EGC, 2009.

Himawan. Sutisna, Patologi, Jakarta, Bagian Patologi Anatomi FKUI, 2006.

Hudak, Carolyn. M, Keperawatan Kritis, Alih bahasa Adiyanti Monica. E.D, edisi 6,
volume 2, Jakarta, EGC, 2007.

Price, Syivian Anderson, Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit, Alih bahasa
Agung Waluyo, edisi 8, Jakarta, EGC, 2001.

Sjaifoellah Noer, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 3, Jakarta, FKUI, 2006.

Smeltzar, Suzanna. C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner and Suddarth,
edisi 8, volume . 2, Jakarta : EGC, 2001.
A. Pengertian n. Melena
Sirosis hepatis adalah
penyakit hati menahun yang C. Cara Pencegahan
difus, ditandai dengan adanya 1. Berhenti merokok
pembentukan jaringan ikat 2. Kurangi efek estrogen
disertai nodul (Fkui, 2006). 3. Ketahui status kesehatan
tentang mitra seksual
4. Dunakan suatu jarum bersih
B. Maifastasi Klinis untuk menyuntik
1. Fase kompensasi sempurna 5. Batasi alcohol
Keluhannya samar-samar,
yaitu : D. Obat Tradisional
a. Pasien merasa tidak fit 1. Kunyit mengandung
b. Anorexia kurkumin dalam kunyit
c. Mual menghambat kerusakan hati
d. Diare/konstipasi 2. Gingseng mengoptimalkan
e. Berat badan menurun kinerja hati
f. Kelemahan otot 3. The hijau catechun untuk
g. Cepat lelah memperbaiki kerusakan sel
DISUSUN OLEH h. Vena kolateral pada dan jaringan hati
dinding perut
ANGGUN KUSUMA DEWI i. Ikterus
j. Edema pretibial
A01301720
k. Asites
l. Gangguan pembekuan
darah seperti
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
perdarahan gusi,
MUHAMMADIYAH GOMBONG
epistaksis, haid
2016 berhenti
m. Hematemesis
E. Nutrisi yg Baik
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Vitamin dan mineral
5. Suplemen

F. Perawatan
Pasien dalam keadaan kompensasi
hati yang baik cukup dilakukan
kontrol yang teratur, istirahat yang
cukup, susunan diet tinggi kalori dan
protein, lemak secukupnya.
Terima kasih
Semoga bermanfaat

Anggun Kusuma Dewi

A01301720
Disusun oleh

Anggun Kusuma Dewi

A01301720
Apa itu sirosis hepatis?
Pengertian

Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronis yang dicirikan dengan distorsi
arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodul-nodul
regenerasi sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulator normal (Price,
2006).
Manifestasi klinis
1. Pasien merasa tidak fit/bugar 3. Diare/konstipasi sehingga Berat badan menurun 5. Ikterus dan Asites

1. Anorexia dan Mual 4. Eritema palmaris dan Spider nevi


Manifestasi klinis
a. Pasien merasa tidak fit/bugar
b. Anorexia
c. Mual
d. Diare/konstipasi
e. Berat badan menurun
a. Eritema palmaris
b. Spider nevi
c. Ikterus
d. Asites
e. Hematemesis
f. Melena
Cara pencegahan
1. Berhenti merokok 2. Batasi alcohol 3. Hindari obat yang dapat merusak hati

4. Olahraga rutin 5. Pantau berat badan 6. Diet tinggi serat


Cara pencegahan
1. Berhenti merokok
2. Kurangi efek estrogen
3. Ketahui status kesehatan tentang mitra seksual
4. Gunakan suatu jarum bersih untuk menyuntik
5. Batasi alcohol
6. Hindari obat yang dapat merusak hati
7. Hindari ekspose ke toksin lingkungan
8. Olahraga rutin
9. Pantau berat badan
10. Diet tinggi serat
Nutrisi yang baik
1. Karbohidrat 2. Lemak 3. Protein

4. vitamin dan mineral 5. Suplemen


Nutrisi yang baik
1. Karbohidrat
Gagal hati mengurangi produksi glukosa dan penggunaan glukosa perifer. Rasio terjadinya gluconeogenesis menurun, dengan
peningkatan lipid dan asam amino untuk energy
2. Lemak
Tubuh mengutamakan lemak sebagai substrat energy, dan lipolysis meningkat dengan mobilisasi aktif deposit lemak, tetapi
total net kapasitas penyimpanan lemak eksogen tidak rusak
3. Protein
Protein sejauh ini menjadi nutrient kontroversial dalam gagal hati, dan membutuhkan penanganan yang rumit
4. Vitamin dan Mineral
Suplemen vitamin dan mineral dibutuhkan oleh semua pasien gagal hati stadium akhir karena penurunan fungsi liver
dalam transport, metabolism dan penyimpanan nutrisi.
5. Suplemen herbal
Milk thistle menjadi popular pada penderita hepatitis viral atau penyakit hati alkoholik. Cochrane membahas bahwa tidak ada
bukti untuk mendukung atau menyangkal efek menguntungkan dari milk thistle atau SAMe pada pasien dengan penyakit hati
alkoholik (Rambaldi et al., 2006,2007).
Obat tradisional
6. Kunyit 3. The hijau

2. Gingseng
Obat tradisional
1. Kunyit
Karena kunyit mengandung kurkumin dalam kunyit menghambat kerusakan hati
2. Gingseng
Karena gingseng mengoptimalkan kinerja hati
3. The hijau
Karena mengandung catechun untuk memperbaiki kerusakan sel dan jaringan hati
Cara penanganan
1. Kontrol teratur 2. Istirahat cukup

3. Susunan Diet tinggi kalori dan protein 4. Lemak


Cara penanganan

Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan kontrol yang teratur,
istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori dan protein, lemak secukupnya.
BAB

Terapi Diet dan Diet Khusus


32
TUJUAN PEMBELAJARAN
1." Mendeskiipsikan beberapa peran perawat dalam 7.
' MernbEdakan antara diet lunak pencernaan dan diet
memberi dukungan nutr.isi kcpada klien dalam'rumah lunak mekanis. Menyatakan rasional dan keterbatasan
sakit perawatan akut, fasilitas perawatan jangka panjang, untuk penggunaen diec ini.
dan t;Ltanarl perawatan di rurnah. B. N4en-rbedakan anrara dier tinggi serat dan diet rcndah
2. Mengidentifikasi rasional untuk'nrenarvarkan suplemen , s€rxt: l\4enyebuckan rasional dan keterbatasan untuk
mal<anan,,meningkatkan cairan, atau menurunlial penggunaan diet ini.
. cairan. 9. Membedakan a4tara diet berikut: leraak terkendali,
3. Mengldentifikasi alasan khusus Hicn yang memerlukan rpndah kolesterol, dan pernbatasan lemak jenuh.
bantuan dengan makan. Menyebutkan dua intervensi ) 0. Menjelaskan .lua kegunaan urama dier rcndah proreirt
keperawatan untuk setiap jenis kondisi. d": dier ringgi prorein.
,
Membedakan antara jenis d.iet berikut: diet rumah, diet i 11. X4engidentifikasi komponen diet pembatasan natrium
yang dimodi6kasi, dan,dier terapeurik. : ringan, sedang, dan berat.
.
Menyatakan beberapa metode rnemodifikasi diet dalam 12. Mendemonstrasikan prosedur pemasangan slang
hal gizi, konsistensi,,atau nilai energi. nasogastrik.
Mcrnbedakan ontara diet cairan jerriih drrr diet cairatr 1J. Menrbedakan antaraTPN dan PPN.
periuh. Menyebutkan rasional dan keterbatasan untuk
penggunaan seriap d iet.

1 丁ERMINOLOGI PENTING ハkronfm

■ anoreksla diet lunak infusi DAT Slang G


i diet cair diet modifikasi pemberian makan melalui GERD Siang」
r diet karbohldrat diet rendah seral slang IV Sian9 NG
l terkenda‖ diet terapeutik polidipsia , PEG 丁PN `
l d etkdOgenik disfagia rendah residu .
PPN
l dietlemak terkendali edentulosa stoma
l dietlembut hiperlipidemia
l■ ■ 1■ ■ │││‐「│││■ │■ ■
=

Nutnd mcruPakan kOmponcn pcndng tcraメ untuk 6anyよ Beberapa gangguan memerlukan diet khusus, baik selama
gangguan. Misalnya, Pada scmtta kOndiSi η mclibatkan
ン ng penyakit akut atau seumur hidup. trapi nutrisi adalah dasar
PCmulihan iaringan tubuh(mお .,sctdah luka bakar atau terapi untuk diabetes melitus. Individu yang mengalami
pcmbcdallan),asupan PrOtCin tinggi.pcndng untuk mcm― gangguan koroner atau vaskular sering kali harus membhtasi
bangun kcmbali dan ttcmpcibalki laHngan yang rusak. atau meinodifikasi asupan lemak dan natrium mereka. Orang
ScOran」 klicn yang mё ngalami hcmOragi,muntah,bcrkcringat yang sakit mungkin 'memerlukan bantuan untuk memenuhi
banyak karcna dcmam tinggi,, atttu. mcndcrita diarc keburuhan nutrisi mereka.
mcmcrlukan cairan dan clcktrOlit untuk menggantikan apa Bab ini mendiskusikan beberapa cara yang dapat
yang hilang. digunikin unruk membanu klien memenuhi kebutuhan

433
434 ∪NI丁 5 。'Nutnsi dan Terapl Diet

■●当
GAMBAR 32-1 .
Perawat nremiliki peran penttng dalam kesehatan GAfuIBAR 32-2 . Ketika menya.iikan makanan, selalu periksa nampah CAⅣ
nutrjsr klien. Penting uniuk rnelakukan observasi terkait dengan konsumsi untuk diet yang tepat dan periksa identifikasi kiien untuk memastikan bahwa men{
makanan dan kemampuan klien uniuk menyiapkan dan memakan makanan makanan diberikan kepada klien yang tepat. Beri perhatian khusus pada dan
seda untuk memantau dan mengajarkan kebiasaan diet yang baik. klien yang menlalani puasa. Pastikan bahwa makanan dan minuman tidak adek
Perhatikan bahwa dalam gambar ini, pelawat membuka produk makanan: diberikan pada saat puasa. (parter,2012.) men(
(Car1er.2012.\
dukU'

dasar n-rercka unrllli nurr,isi vang a.lekllxr. Sebagri perl\vnr, hlien. seperti menyajikan rnal(lnan sccara menai'il< dan
Anda dapat mclal<Lrkan al<tiviras khusus unruk rrcmbanru melrrberi bantuan ,pada lvakrtL ntakan. Vhktu rnakan adalah lvaL
n'let
meI
meI
mel
hep

MEMBANTU PADAWAKTU MAKAN DI

r惟孵運 胤鳥
可 i鳳 血
nu!
RUMAH SAKIT alte
Menyiapkan'Klien untuk lvlakan │‐ │
. Berikan seseorang kesempatan untuk menggunakan kamar MI
mandi atau pispot sebelum makan.
. Bantu klien untuk mencuci tangan dan wajahnya serta
KI
mungkin untuk berkumur atau me"nyikat gigi: Ma
. Bantu klien ke posisi senormal mungkin: duduk di kursi, di sedr
tepi tempat tidur, atau dengan. kepala tempat tidur ken
d itinggikan. kan
. peri[Ja gelang id'eniifikasi klien untuk mer.irastikan bahwa Lalh diⅢ ‐ enk,a selap hampah oenga,│ klt€

1鮒輪憶 』1鷺静IⅢ
gelang identifikasi tersebut sesuai ilengan nama di

I請 1漱 鳳
^OoalSendil untuk me商 per
nampan.
.

円四d
Letakl<An meja di atas tempat tidu.r (overbed table) pada

僕諄習臓鷺 謝 『糧署
tempatnya; bersihkan meja dari barang-barang yang tidak
diperlukan. :鶴 :il:J「 7ul写
1:]1:1∫


j │:χ
. Bawa nampan dehgan tepat ketika klien siap, untuk id
胤:::i'』 i,TI犠 ::a:』 ]T意 :濡 1雷 │
1淵ilぷ雷

tb
mencegah kelelahan berlebihan pada klien. ︲r
. │
:‐
em
Hindari terapi yang tiddk merryenangkan atau menimbutkan pち na三 ‐二
c賑議 ﹁ 取吐
nyeri tepat sebelum atau setelah makan.
. Coba untuk tidak memberi obat yang terasa tidak
menyenangkart sebelum atau selama makan.
β
: :1驚191「 ::r:[il::│:ょ fg::よ :報 [:[:Rし k meh」 り
nd:││
. Jika mungkin, beri setiap obat nyeri yang diresepkan pada
30 menit sebelum makan, yang dapat meredakan nyeri dan
memungkinkan klien makan de-nga'n lebih nyaman.
. Singkirkan barang,barang yang berbau tidak enak (pispot,
kursi buang air) dan yang kotor lbalutan, linen). ・ P nd。 ぃkan s9mua peralatan oё rak yang rusak ataし gelaSyang l
. Tutup hal-hal yang tidak menyenangkan (luka, darah, 66mpal l . . │ │
. Kantong intravena,;. 。」
adilah orang yan9 menyenangkan t_uanё kanwaktu beOerap9 1 rur
. Ganti linen dan gaun, sesuai kebutuhan. meniし htuk berbincano― blncang l l
. Berikan waktu y,ang banyak kepada individu sesuai
di

'kebutuhan. liti

. Tawarkan bantuan, sesuai kebutuhan. dit


詢﹄

. Anjurkan klien untuk mengisi menu tedentu sehingga


makanan yarig disukai yang akan disajikan.
. Jelaskan diet khusus dan tujuannya.
■¨
・・
´■ ︱︰ ■一

Terapi Diet dan Diet Khusus 435


untulく kC10mPok yallg scrillg kali rcntall mcngalanli masalah
asupan l■ akanan yang bllillk dan masalall l■ titriSi

Padaltatanan PcFawatan di rtlinah, PcraWat tcrkadang

一一 ■ヽ 一
bcrtanggting iawab untuk scmua asPCl(PCrawatan nutrisi
ruin,dari ll・ CnyiaPkan dan rncnyalikan makanan hingga

  ■ ﹁ ■一
nlClakLlkan Skrining nutrisi dan konscling nutrヽ 1(Gbr 32-3).
Kcunttingan tatanan PcraWatan di rumah adalah bahwa klicn
ddJく ■Cniadi Stibjck iadWal makan yang kctat dan Pi11lan

一一・ 
nnalぐ anan yang tcrbatas, scPCrti dalalln tatanan Pcrav′ atan

・ ・      一
場ョ
schatah lainnva laicn ccndcrting makan lcbih b(lil(Pada
bndisi)′ ang nyamall di rumah mcrcka scndiri,dan PcraWat
daPat ,cnggunakall 、



/alく tu varlg dihabiskan bcrsami klicn

一 ・ 
untuk nlё llguatkan pri1lsip dict Akan tctaPi,kliCn mungkin
GAMBAR 32-3 .

¨  一一 
Observasi untuk perawat pemberi perawatan di rumah ktirang kloPCra」 F mcmattlhi rcncana dict di rumah,temPat
mencakup memerhatikan apakah klien memiliki kemampuan untuk bangun yang Oiasinya nlcniadi WCWCnang tticn Pcrawat Pcmbcri
dan menyiapkan,makanan serta mempertahankan berat badaf yang

¨
pcra、 /ata,n di ruinah hartls bcrkonsuitasi Pada ahli giZi

一‘ ■
adekuat. Kunjungan rumah merupakan waktu yanq terbaik untuk
mendengarkan kekhawat ran K ien mengenai diet mereka dan rnemberi m,ngCnai klicn yang nlcllgalanli masalall nutrisi aktlldl atau
dukungan pendidikan mengenal kebutuhan nutrisi nrereka. (Canet, 2A12.) potcnsihl

Menyajikan Makanan
wakru yang sangat baik untuk memp,: rkenalken at.lu Makanttn harus distlilkan sccara mcnarik dan mcrangsang
orenguatkan pendidikan kesehatan teniang diet. Ilengan sclcra rnakan scinaksimallnungkin Karcna SikaP Anda daPat
mengobservasi klien selama waktlr makan, Anda dapat mcmcngaruhi klicn, hind.tri komcntar atau isyarat tub1lh
membantu mengidentilikasi individtr ),ang berisiko vang ncFtif tcrk」 t dcngan makanan Dorong Hkn untuk
mengalhfni masalah nirtrisi dan mengomLrnikasikan temuar-r makandanmcnyuaPidirinlcrckascndiri,jikamcmungklnkan,
hepada anggota tim yang tcpat (Ctir. 32-1).
Bab ini juga mendiskusikhn modi6kasi diet dan bantuan
nutrisi yang ciicapai mclalui jenis pemberian makanar.r
.rlrernatil:.

一 一一・〓た  .
I(EtsUTUI.IAN NUTRISI
Makan irclalah peristiwir c{i sepaniang hari }dien cl,rn harus

‘■・
sedapat mur-rgl<in menyenangkan. Ingat, beberapa <-,rang

 一
kembali pada perilaku makan dan pilihan makan di masa
kanak-kanak selama waktu sakir dan srres. Perar,var membanrlr
klien memenuhi kebtrtuhan nutrisi di berbagri rxrenan
pem\\ xriln kcscheran.
Setiap fasilitas perar\ratan kese hatan rnbmiliki sistern
pen1.ilia,-, makan sendiri. Nempan biasanya dibawa ke ruang
perawat pada sebuah troli di rr-Lmah sakir. Setiap r.ran.rpar.r
diberi label nama klien, nomor rlrlrngan, irornor rempar
tidur, dan diet y1ng repar. lnlormasi ini harus diperiksa
berkenaan dengan daltar diet yang diruiisl<an sebelunr
meprberi nampan kepada k1icn. I)asrikan bahwa gelang nima
klien sesuai der-rgan r-rama pada nampan makanan sebelr-rnr
menvajikan makanan (Gbr. 32-2). Prakrik: Pedomrn AsLrhan
Keperawatan 32-1 memberi saran unruh membantu
nre mbuat u,aktu ma}<an. di rumah sekit n.renjadi lcbiir
In( nvcnJngk,ln.
Pada tatanan perawatrn meman jang, seperti perawatan d.i
rum:1h atau unit k'eselr:rten jila, klien depar duduk bcrsama
cli mcja makan, rempat makanan disajikah dengan narnpan
ataupun dengan gaya keluarga. Meskipun kepalr-rhan terhadap
diet yang ketat dapat dikorbankan, makan malam dengan
g.rya keluarga (yar-rg biasa dilakukan di keluarga) meningkar-
kan makar.r yane lebih baik, sr-ratu perrimlrangan penring
438 ∪NI丁 o ・ Nutnsi dan Terapl Dlё t

Orang yang Mengalami Gangguan Menelln tolerated, DAT) dapat diprogramkan. Diet sesuai roleransi ur
Bcbcrapa klicn'mengalami、 cSulitan mcnclan scbagai akibat diinterpretasikan berdasarkan nafsu makan dan I(emalnPuan at:

.dari gangguan ncurologis atau gangguan lain.Disfttia adalah [<]ien untuk makan dan menoleransi makanan. m
istilah mcdis untuk gangguan mcnclan scOrang tcraPis ha
wicara scring dikOnsultaslkan untuk mcncntukan konslstcnSi DIET MODIFIKASI ya
dict yang tф at untuk klicn dヽ fa」 a;diCt bCrに sar daH hanya Diet rnodiffkasi merupakan bagian penting dari teraoi
cairan kcntal(tingkat I)hingga makanan padat dan cairan banyak ipepyakit. Ketika merencanrkan ai., f.t urur, aol l, M
, kcntal(tingkat I、 の Agcns yang mcngentalkan mungkin dan ahli gizi mempertimbangkan proses penyakit dan kondisi 'Ktド
ditambahkan kc cairan untuk mcmbant,轟 cnccgah tcrscdak. umum klien. Selalu laksanakan program diet secara saksanra.
,0
Kbnsultasikan kc ahli giζ i untuk memastikan bahwa dict Ketilca ragu mengenai diet, aia,r- ketika ada perranyaan, re
tcrscbut,adckuat scc■ a nutrisi.Tinggikan kcPala tcmpat konsultasikan ke ahli gizi dan manual diet yang terdapat di aC
tidut suaPi kliCn dcngan sangat perlahan, dan dOrOng fasilitas,perawatan keiehatan b′

menclan sctclah sctiap porsi malcanan dimaSukkan.Malukan Diet terapeutik mungkin diprogramkan sebagai bagian Ca
dict kc tingkat bcrikutnya saat kemamPuan kliCn untuk terapi lqbih dari satu penyakit atau kondisi. Misdnya, klien
mcnclan mcningkat yang mengalami masalah jantung dapat juga mengalami berat D
badan berlebih; klien yang baru pulih juga dapat menyandairg D
Orang yang Tidak Dapat Mengunyah i diabetes. Berikut ini adalah alasan umum unruk diei (S
Bcbcrapa Orang mcnliliki masalah mcngunyah karcna terapeutik ilan contoh umLlm gangguan terkait: Su
keS,hatan gigi yang buruk,gigi tanggal,atatl gigi palsu yahg tu
tidak tcrpasangi dcngan Pas Klien terscbut akan pcrlu . Merigaturjumlahgizitertenrupadagangguanmetabolisme
.la

mchOdinkasi konsistcnsi dictnya.Kali sctiap kcmampμ an (diabetes) m


dicn untuk mcnguhy」l dan mOnelan.Bcri informasi ini . Meningkatkan atau menurunkan berat badan dengan .g
kcPada kctua tirn atau dOktcr. : rnenambah atau membatasi kalori dan lemak (berat badan Ca
kurangaat berat badan bertebih)
Mendokumentasikan dan Melaporkan . Mengurangiaraumencegahedemadenganmengendalikan m
`,「

Jika HiCn mehiliki nattu makan yang buruk,mcllolak kadar natrium (kondisi jantung)
makanan, mcngalami ktsulitan Ⅲcnclan,atau mcngcluh .' Membantu pencernaan dengan menghindari makanan
rpl

IPl
mual, Anda lertanggung ja、 vab untuk mcngcnali dan yang mengiritasi saluran gastrointestinal arau mengganggu ,f
lllcndokumcntasikan Obscrvasi ini dan mcmbuat mcrcka kerja lambung (ulhus, diuertihuliti)
.

Fル
mCniadi perhadan kctua tim.Kclua tim dan doktcr kcmudian Membantu organ yang kelebihan beban kembali ke fungsi

しヽ 一
iぷ
ty∬ 庶 』 Ъ 紺譲 aど駄rlra蝿 彗
normal (nefins)

  ×   ︲′
. Mengeliminasi makanan yang tidak dapar ditolepansi
.mcrupakan sumbcr bcrharga untuk bcrkOnsultasi kapan pun


N  d す ・l
tubvh a le rgi, fe n i I k e t o nur i a)
(

muhctl masalahシ ang bCr卜 aitan dengan dict,nutrisi,atau . Melnperlambat motilitas usus yang rcrlafu aktif (holitis)
pilihan maょ anan.Dokumcntasikan Obsenrasi lain yang

r   Π  r
rclcvan Pada catatal kcSChitan klicn,tcrmasuk asuPan cairan, Klieir lebih cenderung mematuhi pembatasan diet iika

・l
asupan kaloH,atau jumlal■ pcmbcrian makan yang dibcrikan mereka'dd*k t"rrrr--enerus diingatkan mengenai penyakit
, mclalui slang. mereka dengan mengklasifikasi diet berdasarkan nama
penyakir. Misalnya, menyebut diet diabetik sebagai diet √
-*\- /-
*;rY''.Konsep "karbohidrat terkendali" mengurangi penekanan pada d
Kunci Diet merupakan bagian integrat diabetes, dan memfokl,skan perhatian p"d, k.bi*raan nurrisi h
dari seluruh rencana terapi total klien. Makanan yang tepat
yang haps dikembangkan oleh klien. il
harus disajikan, dan yang lebih penting, dikonsumsi. Tampilan
makanan clan sikap penyedia layanan kesehatan dapat sangat , Klasifikisi berikut ini mengindikasikan bagaimana diet
dimodifikasi dalam terapi: E
memengaruhi seberapa baik klien menerima makanan.
,I

. Koniistensi dan tekstur (caia lunak, mekanis, tinggi serat, tl


DIET RUMAH reirdah serat) n
Diet normal di fasilitas perawaran akut atau fasilitas perawatan . Nilai energi (tinggi kalori atau rendah kalori) J
men-ranjang disebr"rt diet rumah atav diet ,rgrlrr. Diet rumah , Zar. gizi (karbohidiat terkendali, tinggi lemak atau rendah. ,a`

adalah diet yang paiing sering diprogramkan dan disajikan ke lemak atau tinggi protein atau rendah protein, natrium :d

Idien yang kondisinya tidak memerlukan diet khusus. Anda terkendali, kalsium terkendali, fosfor terl<endali, atau 11

mungkin juga mendengar diet ini disebut diet umum, diet kalium terkendali) d
regttler, arau diet utuh. Diet ini rnemungkinkan beragam . Jumlah (mis., pemberian makan dalam jumlah sedikit,
pilihan makanan dan hampir mencakup semua makanan. sebanyak enam kali) iI
Pada banyak fasilitas, klien menerima sebuah menu dan dapat . , Alergen'tertentu (mis., telur, produk susu, kacang) ツ
rrremilih makanan mereka untuk keesokan hari, dalam l,
parameter program cliet mereka. Hal ini mungkin disebut Kategori ini mengindikasikan jenis diet y^ng II

diet pilihan arap diet pilihan klien. Dier sesuai toleransi (diet as diprogramkan, meskipun jumlah gizi tertentu akan bervariasi I
Teraρ ′Dわ Fdan Dた rK/7υ StrS 439

untuk klien, berdasarkan,program dokter. Jika pembatasan dict lunak/digCSll dOktcr dapat mcmprogramkan mOdinkasi
atau kebutuhan khusus tidak diperlukan, klien mungfln untuk dict lunak y,ng mcnghilangkan bcbcrapa makanan
memiliki daftar makanarl untuk jenis diet tersebut. Anda yang tcrcantum(lihat Tabc1 32-1).
harus memiliki pengetahuan umum mengenai ienis makanan
yang dibolehkan untuk diet khusus. 0盤 .轟 ,
Kgnsep Kunci Kemajuan diet harus terdiri dari:
Modifikasi Konsistensi diet cair jernih, cair penuh, diet lunak. diet reguler. Diet klien
jarus mengalami kemajuan dengan segera untuk memastikan
Konsistensi dan tekstur diet dapat dimodifikasi sebagai cairan
asupan nutrisi yang adekuat dan untuk meningkatkan rasa
jernih, cairan penuh, lunak, lunak mekanis, sup kental, sejahtera klien.
.rendah serat, dan tinggi serat. Pemberian makan melalui sldng

adalah bentuk modifikasi' dier yang didiskusikan pada akhir


, bab'ini, Tabel 32-l merangkum konsep penting mengenai Diet lunah mekanis, atau diet lunak gigi, digunakan untuk
cairan jernih, cairan penuh, dan diet lunak. drang yang mengalami kesulitan mengunyah atau menelan,
sep€rti klien yang edentulosa (tar.rpa gigi), memiliki masalah
Diet Cair " oral, atau mengalami cedera serebrovaskular. Diet ini ju$a
Diet cair, seperti nbmanya, sepenuhnya terdiri atas cairan. merupakan diet yang adekuat secara nutrisi, dan daging,
(Suatu cairan dideskripsikan sebagai makanan yang cair pada buah, dan sayur dapat dicincang, digiling, atau dihaluskan,
suhu ruang atau makanan yang menjadi cair pada suhu bergantung pada kemampuan kiien untuk mengunyalr dan
tubuh.) Diet cair diprogramkan setelah pembedahan,sebagai menelan. Jika perlu, dier mungkin diprogramkan sebagai diet
tairgkah pertama seseo(ang menuju makanan padat. Diet ini lunak mekanis, dihaluskan,
mungkin ligunakan selama penyakit , akut atau untuk
gangguan tubuh tertentu, seperti iritasi saluran cernar Diet
Diet T!nggii Serat
cair mudah diabsorbsi dan tidak merahgsang saluran cerna Diet tinggi serat meningkatkan jumlah serat larut dan serat
secara berlebihan. Berdasarkan kebutuhan klien, diet cair tidak larut. Serat tidak larut membantu meningkatkan
mungkin jernih, penuh, atau terbatas, dart sering,kali bersifat bongkalran feses dan menstimulasi peristalsis. Serat larut
progresif dari diet cair jernih hingga penuh sampai diet biasa. membantu menurunkan kadar kolesterol serum dan
Pemberlan makan dapat diberikan seriap 2, 3 arau 4 jam, meningkatkan toleransi glukosa pada diabetes. Dier'tinggi
sesuai program serat sefing diprogramkan sebagai bagian dari terapi konsripasi
dan divertikulosis. Kemungkinan masalah akibat diet tinggi
Diet CairJernib, Diet cair jernih tidak adekuat dalam hal serat adhlah kram, diare, dan gas, terutama jika serat
kalori, protein, dan' kebanyakan gizi lainnya. Diet ini ditambahkan ke diet terlalu cepar atau dalam jumlah
sebaiknya tidak digunakan selama lebih dari 3 hari, kecuali berlebihan. Untuk nrencapai diet tinggi serat, makanan tinggi
klien menerima bantuan nutrisi (pemberian makan mela,lui
slang nasogastrik [NG] atau pemberian . makan melalui
intravena [Vl) atau suplemen nutrisi lainnya. Pemberian
makan melalui NG dan IV didiskusikan kemudian pada bab
ini.

rKaya Serat,Tidak Larut


Diet Cair Penuh. Jika diet cair penuh akan digunakan . Gandum dan kulit jagung
'dalam waktu lama, suplemen nutrisi (mis.,
Ensure, Glucerna) . Roti gandum utuh dan sereal
harus ditambahkan. \Waspadai setiap efek samping suplemen . Nasi merah
' ini, seperti
diare, konstipasi, gas, dan kembung. ... Pisang
Kembang kol
Diet Lunak. . [(acang
. Lentil ,

Diet lunak dapat,bqralam dari satu fasilitas ke fasiiitas lain. . Bunbis Hijau
Grminologi ini terkadang samar dan perawar harus sdring . Kacang polong hijau
mengklarifikasi pgogram dokter mengenai jenis diet lunak
yang diprogramkan. Meng'etahui rasional atau tujuan diet Kaya'Serat Larut
.k3n membantu membedakan jenis diet lunak yang . Buah jeruk
diperlukan, yaitu reguler/biasa, digesrif, atau mekanis. Diet
. Pektin
lunak juga dapat dianggap sama sebagai diet yang hairrs atau
Kaya akan Serat Larut dan Serat Tidak
diet rendah serat. ,
Larurt ,
Salah satu bentuk diet lunak adalah diet lunah digattf, . Kulit gandum
Diet tersebut merupakan diet yang adekuar secara nutrisi . Barley
yang rendah serar, jaringan ikat, dan lemak; Makanan . Navy beans
Pembentuk gas dihitanglian dan bumbu ringan digunakan. . Kidney bean
Pada klien pascapembedahan, diet ini berfungsi
. Apel
sebagai
transisi antara diet cair dan diet penuh atau diet umum. Pada
. BrokoJi
. Wortel.
440 UNI丁 5 0 Nutrisi dan Terapi Diet

scra

MAKANAN YANG Pclt

KARAKTERISTIK DiPERBOLEHKAN INDIKASi KONTRA:NDIKASI II■ ting


bail
Diet Cair Jernih .
Diet yang berslfat sangat Kaldu, kaldu tanpa lemak, Pemberian makan awal setelah Penggunaan jangka panjang
resき iktif dan iangka pendek . pembedahan atau nutrisi
,た
Minuman'berkarbonasi: kopi
hany,tersuoun ataS Cairan reQuler dan tanpa kafein; teh parenteral; sebagai persiapan DiC
jernih atau makanan yang cair Jus buah, disaring dan jernih untuk pembedahan dan dial
pada suhu tubuh.Diet ini (apel, kraqberi, anggur) berbagai pemgriksaan
tcrsl
memerlukan pencernaan Gelatin; es loli diagnostik usus
mihimal dan menlnggalkan Gula, madu,'permen keras mal
minimum residu.Meskipun mel
melη berikan beberapa elektrolit dicI
dar karbbhidrat,diet Oa l.lerhlh
tida
tidak memberi kalori dah
dcn
Semua Zat gizi yangladekuat ‐ ‐ 1 11 ‐ │‐・

kё ёuali vLamin C . │ PCn


aku
Diet Cair Penuh
Tersusun atas makanan ybng. Semrja yang disebutkan di atas Dlgunakan sebagal diet Intoleransi laktosa berat (diet よu
ca r atau meniadi ca r pada ditambah: : transisional antara dietjernih yang sangat bergantung pada mcl
suhu tubuh Diet cair penuh . Semua susu dan minuman dan dietlunak,dan untuk kllen susu dan produk susu untuk 32‐
dapat direncanakan atau susu, puding. podeng, dan yang mengalami kesulitan mendapatkan protein dan calr
ditambahkan secara cermat pencuci mulut mengunyah atau menelan, kalori)
diP‐
hin(犯 a memiliki nilai nutlsi Semua sayur dan jus buah Kecuali dimodifikasi untuk
yan9 kira‐ kira sama dengan Sereal yang dihaluskan atau
gan
menurunkan kandungan

溝 伽 ”枷
dietteratur atau dlet t ng91 disaring kolesterol, diet cair tidak cocok scrt
kalori tinggi protein, Telur dalam podeng untuk penggunaan .jangka
membuatnya cocok untuk Mentega, margarin, krim panjang oleh klien
dlgunakan dalam iangka Suplemen diet, seperti Ensure' hiperkolesterolemia
panjan9 Diet cair penuh l
mungkin ldak adOkuat dalam
kandungan asam folat,zat
besi,vitamin B6'dan Serat 」lka
diel d gunakan s91ama lebih
da1 2 hingga 3 han,mOdfiKaSi
muhも kin dipe‖ ukan untuk
m9ningkatkan kalori dan
prote n Makanan ya09
dihaluskan atau dibiender .
・dapat diberikan sebagai bentuk
diet cair yang cocok'untuk
digunakan dalam iangka `
paniang(miS,° kelka fraktur
rahang dipasang ka、 ″at dan
klien idak dapat mengunyah)
Diet Lunak l‐ 1 ‐
Dは ,lng adlkllldl皓 卜ld l Semuayahg ijisebutkan di atas Diet dapat diguhakan untuk Tidak ada
yang rentth,erat,ianⅢ gan ikat ditambah: klien yang r;nemiliki kesulitan
dan lё mak.・ Pembatasan , Sayur yang dimasak, sesuai mengunyah,atail menelan., :

sangat bbrvbriaSi di antaち ││ toleransi Diet lunak regpler digunakan


institusil TOleransi individual l Selada dalam, jumlah sedikit sebagai trarisiqi' antara diet cair
harus menentukan isi diet Buah yang dimasak atau buah dan diet reguler.
kalengan Diet lunak drg6sllf adalah diet
Alpukat, pisang; jeruk besar yang iendah serat, jaringan
dan bagian jeruktanpa ':
ikat, dan lemak. Diet ini
membran melaran g' konsur.nsi makanan
Gandum utuh atau roti dan pembentuk gas dan bumbu
seteal yang diperkaya yang mengiritasi, yang mungkin
Kentang bersifat individual pada klien.
Nasi, barley, pasta yang Diet lunak mekanis adalah diet
diperkaya yang digunakan t,erutama untuk
Semua daging, ikan, unggas klien yang memiliki kesulitan
tanpa lemak dan lunal</empuk mengunyah fiarena mereka
Telur, keju lembut, mentega edentulosa (tanpq gigi) atau
kacang halus memiliki gigi palsu yang tidak
Mentega, margarin, bumbu terpaqang dengan tepat.
salad yang lembut
Terapi Diet dan Diet Khusus, 441

serat cligantil<an untuk makanan yang renda.h serat. Diet Lunak


Peningl<atan asupan cairan penting dalam mengikuti diet Diet lpnah sering diproeramkan untul( klien yang
tinggi serat. Kotal< 32-2 mcncantuml<an sttmtrer seraI yang m er.rgalami ulkus, esofagi tis, penyal<it refl Lrks gastroeso I agus
ba t l'. (gastraesophageal ref/ux disease, GERD) atau nyeri ulu hati,
gasiritis. hernia hiatal. atalr gangguan lain pada saluran
Diet Rendah Serat gastroi ntestinal.'Iuj u:rn cl iet ini ad a l a h rnem batas i makanan
Dier rendah serat tclsu\Lrn rrar mak.rnan vang dapar yang me nstimulasi 'prodr-rksi asam lambung. Dampak dlet
diabsorbsi tubrth secara komplc't, sehingga sedil<it residrr yang, lunak dapat efektif atau tidirk eFektif dalam rnengatasi
rersisa untttk pembentukan Feses. Bab 30 mendisl<r-rsikan gan[Jguan pencernaan. Banyak obat resep dan otrat bebas
manfaat serat. Beberapa klien tidak dapat atau tidak boleh saat ini rersedia untuk mengatasi dan/atau mengobati
mengcnsumsi serat. Diet rendah serat iuga dikenal clengan GERD dan Lrll<us lambung,
'diet "rendah residu". SLrsunan l<ata clil<enrbangkan karena Makanan beril<ut harus dihindari pada dict lunak:
tidak ada definisi resiclu yan!l diterirna secara ilnrirh drtn
'dengan demikian yumlah residu i,ang dihasill<en oleh . Alkohol
pencernaan berbagai makanan tidak dapat dir.rkur secara i K"f.in (termasuk cokclat clan minuman kola) dan kopi
tkurat. Rendah serat cliangurp sebrg.ri i.tilah vang lebih dan tch tanpa kafein
akLrrat. Diet ini serir-rg digun.rkan dal.rm pemherian makan . Cabai'merah dan lada hitan'r
melalui slang, vang didiskusikan pada akhir bab ini. Tabel . Bubuk.cabai
32-1 merangkum konscp pe nting mengenai diet cair jernih, ' Malcanan 1'ang digoreng dan makanan tinggi lcmap
cair penuh, dan dier l'rrnal<. Dier tersehrrt mungkin . Pepcrmin dan minyak spearmin
diprogramkan,untuk diare akut, koliris, divertihulitis,
ganggllan gastrointestinal lain, obstruksi usus, dan sebelum Individu yang menerapkan diet Ir-rnak hartrs dianjurkan
serta seteleh pembedahan usus. Diet ini mLrnekin tidak untuk,menghindari nrakanan lain yang clapat menyebabkan
adekuat mengat.rdung zat besi, kalsium. dan beberapa vitamin mereka tidak nyaman karena intoleransi sering kali bersifat
dan mineral karena l<eterbatasan pilihan makanan dan proses individual: Instruksikan klien r-rntuk tidak berbaring selama
berlebihan pada buah dan sayur, Makanan yang tepat pada satu janl setelah makan; untuk mempertahankan berat badan
diet rendah residu mencal<up: ideal; dan untuk makan dalam porsi sedikit, tetapi sering.
Jika mereka merokok, anjurkan mereka untuk mengurangi
. Daging, ayam, dan ikan vang digiling dan dilnasak atau mehghentikannya. l,arang diet berbasis susu-lambung
dengan beik harus rnen,vekresi abam iambung tambahan untuk m'embantu
. Makanan laut . menetralisasi sifat basa susu.
' Teltrr rbukan digo.cng) den keju lembtrL :

' ]us buah dan salur taripa bubdr Modifikasi Nilai Energi
. Sap.rr yang dihaluskan ataLr disaring Modifikasi diet untuk energi mencakup diet tinggi kalori dan
' Buah kalengan dan pisang yang keras diet rendah kalori.
' Nasi purih, mie rawar, pasta tarvar, dan kentang
Diet Tinggi Kaloti
'' Roti dan b,iskuit/kraker gandum hiram ranpa bili atau
. roti putih yirng dihaluskan Berat batlan hurang sering terjadi pada orang yang
' 2 cangkir susLr atau yang setarx (mis., yoghurr) menderita sakit dalam waktu lama. Gcjala, seperti kurang
' Kaldu, air kaldu tanpa lemak, sup yang disaring atau sup nafsu makan, muntah, diare, dan demam tinggi, dapat
. krim yang dibuat dari makanan yar-rg diperbolehkan menyebabkan penurunan berat yang hebat. Diet tinggi
" Pencuci mulr.rt tarvar dalam jurnlah sedang kalori juga dapat digunakan untuk hipertiroidisme, nutrisi
kurar-rg. dan n-ralr-rutrisi umum. Individu yane mengaiami
' Makanan vans harts dihinJeri pe.1a diet rendah sisa Iuka bakar berat memerlul<an scjrrmlah besar prorein
mcnclkup: unruk n.rernbentrrk jaringan yang hilang dan
l<en.rLrali
,, karbohidrat untul< menghemat prorein. Diet tinggi kalori
' Rori g.tndrrm'rrruh dan sererl gantlrrrn Lrtrrh secara umum meneanclung lebih dari 3000 l<alori dan
' Kacang, biji-bijian, kelapa, dan apa pun 1,ang menganclung 1 30 gr protein.
' bahan tersebrrr Keberhasilan diet tinggi kalori ditentukan atas pilihan
' Kulit kentang, selai kacans, dan iagung brondo,ng makanan dan kebiasaan makan individu. Diet tinggi'kalori
'' Pasta gandr-rr'n utuh dan rui/d rice atllu nasi meralr adalah diet ringgi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan
' Sayur rnentah dan sayirr yar-rg menghasilkan gas mineral. Klien dengan penurunan nafsr-r makan mungkin
' Semua" buah segar ' l:rinnya dan semua br:ah, yang nremerlLrkan makanan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih
tl i kcri ngka n seringl416,,.11pan. I(lien cliizinkan mengonsumsi makanan
' L)aging kasar.Jan herserat darr kacrrrg serrr bunci' vrng padat jika mereka mudah mengunyah dan mencerna makanan
dil.:eringkan tersebut; kecuali terdapat kontraindikasi pasti unruk tidak
' Makanan pedas r
mehgonsr-rmsi makanan padat.
.4


∪NIT 5 0 Nutnsl dan Terapl Diet

暉一
D′ er Rer7CFaわ Ka′ ori

一一


Dict rcndah k310■ digunakan untuk lcbih mcHurunkan bcrat

一聾協 ¨■● 鰤b
badan Pada klicnン lang,atau bcrisiko,mcngalanll komplikasi
tcrkait dcngan obcsitas Karcna pcnclitian mcngindikasikan DIET RttNDAH KALORI ■
bahwa dict tintti l「 mak,bukan hanya dict kclcbihan k」 bH,
冊 鼎躙 i腑 旧:鰤七 響蹴 岬 Ⅲ keual
trcndalkmよ
bcrkont亘 busitcrhadap tettadinya Obcdtas,dに
rCn4ah kJOH mungkin mcruPakan cara tcrbJk untuk
,

… 露誤∬:籠 ぶ
an dan konsettras pada baЦ r,,│
:常
mcncapai pcnurunan bcrat.bada■ . IDiabctic Exchangc Lists . Makari beragam makanan yang rendah kalori dan tinggi
ヽr McJ HanningscH竜 kJi agunakan unぜ uk mcrcncanakan gizi-periksa lnformasi Nilai Gizi pada kemasan makanan.',,,:.:
diet pcnurunan bcrat badan.Daftar tcrscbut dijclaskan iada . Makan sedikit lemak dan lebih sedikit makanan tingg.ii;
bagian bcrikutnya dalam bab ini. , lё Makt'' ■
・ ヽ


lakan dalam porsilebih kec‖ dan batasi bantuan


Dict karcna trcn adalah dict yang bcrbahaya karcna
kedua vahq tinqqi lemak dan kalori.
hamPirsclalu ddak scimbang.Dict penurunin Fngscimbang . Makan'lebih banyak buah dan sayur yang tidak mendapat
mcmbcrikan kalori yang ctkup untuk mcnyuplal kcbutuhan tambahan lemak atau gula. . .:
tubuh,sclaya mcmunglcinkan Pcnurunan bcrat badan yang . Makan pasta, nasi; roti, dan sereal tanpa menambqhkan
aman scbanyak O,5 kg hingga l kg Pcr nlinggu.(Sctcngah Iemak dan gula yahg digunakan dalam penyiaprn ,utiunun
kl10granl lcmak tubuh sctara dcngan 3500 ka10ri; untuk atau yang digunakan di meja. :
. Makan,lebih sedikit gula dan makanan manis (mis., permen,
mcnurunkan lemak scbanyak O,5 kg/minggu scscorang Pcrlu Rer
: kue, bolu, soda).
mcngurangi asupan kllori. hariani scbanyak 500 ka10ri.
Mcnurunkan 1000 kJOri/handilcJukanuntukmcnurunkaA Rer
l kg bcrat badan pcr mingを tl,yang mcruPakan pcnurunin
Len
aSuPan sccara drastis Para ahli. mcnyarankan pcmbatasan
PCnurunan bcrat badan tidak lcbih dari l kg/minggu.)I」 ntuk kedua mct6dcini.LihatTabe1 32-2 untukinformasitambahan
bcbcrapapcdomah lncngcnai dict rcndah ka10ri,lihat Praktik: dan lihat Bab.30 untuk infOrmasi lcbih PcrinCi mcngcnai
Pcndidikan Kcschatan Klicn 32‐ 1. lnfOrmasi Nilai Gizi.
I Apcrican Diabctts Associa■ on dan Amcrican Dictcti`
AssociatiOh ttcrcnCanakan daftar Pcnggand(`χ ク ″″ 着ガ
Kewaspadaan NCLEX
':i j `カ
dan mcmp9rbarui daftar tcrscbut sctiap kali mcndaPat
Pertanyaan Cala, f.,lOt-gX
biasanya mengharuskan perawat menyadari mengenai diet pcngctahuall lcbih lanjut mcngcnai gizi dan diabctcs.
terapeutik dan diet modifikasi. Modifikasi diet dapat dilakukan Daftar tcrscbut mcmbagi makanan mcn,adi aga kc10mPOk,
oleh penyedia layanan kesehatan primer sesuai dengan yang dibagi lagi kc dalam daftar pcngganti.KelomPOk
permintaan perawat karena perawat yang biasanya membantu
karbOhidriti mcngandung Pё ngganti scbagai bcrikut:zat
mafian dan memodiflkasi pemberian makan.
tcpung,buah,s usLl,karbOhidrat lain,dan sayur.Kclompok



ai一
dagillg dani Pcngganti daging bcrisi cnnPat daftar yaig
attl淑

ll,管 騰 雄龍

一職一
Ivlodifikasi Gizi ittT軍 1藍 説,1箪


Mod.ifikasi gizi terrentu diperlukan untuk beberapa kondisi. tinggi).Kc10mpok lcmak bcrisi daftar Pcnggand Lcmak:
Pengetahuan Anda mengenai giz.i yang terkandung dalam Dattar pchggand juga mcmbantu dalam mcrcncanakan
berbagai makhnan akan membantu Anda menjelaskan diet modinka,i diCt lainnya.
ini kepada klien Andh. Diet mungkin diubah pada kandungan Scbuall saiian dari sctiap pcngganti mcmiliki nllai kaloli,
karbohidrat, lemak, protein, mineral, atau elektrolit. PrOtCini karbohidrat, dan icmak yang tclah ditctapkan,
Ukurln sttian daPat bcragam (untuk mcnstandardisasi 焔 Щ
D i et Ka rbo h i d rat Terke n d a t i
jumlah scti'P giZi pcr Pcngganti).Sお tcm ini mcmbcri klに n
Diet Dia'b.etih. Tujuan rerapi diabetes mdlitus adalah rcncana ttakan sedcrhana dan bcraganl JcniS makanan yang

鮒 ポ
mempertahankan kadar gula darah dan lemak sedekar Rel
mungkin dengan nilai normal dan mencegah atau menunda ii:i[1よ ││ユ litFll:ifltttli乱 i[il:ユ l謀 :i鼻
Kol
awitan komplikasi. Terapi nutrisi adalah pokok managemen sctiap pcngganti unttlk makanan dan kudapan.
diabetes, tanpa memerhatikan berat badan, kadar gula darah, 照 たn'dapat mdacak bcrat karbOhidrat dcngan
atau penggunaan obat seseorang. Metode "satu ukuran cocoh mcnggunakan lnfOrmasi Nllai Gizi pada produk makanai
dan buku yrang mcnuliskan daftar kandungan karbohidrat
Diet karbohidrat terkendali. mungkin didasarkan pada Pada makanan
Diabetic Exchange List for Meal Planning atau Carbohydrare Biasalya,dOkter mell■ crintahkan dict dcngan nilal kalori
Counting (penghitungan karbohidrat),'Penting untuk tcrtcntu. K9binyakan klicn diabctcs tipc l mcmiliki bcrat
men$gunakan Infolmasi. Nilai Gizi . dalam menggunak4n badan nOfinal atau di ba、 vah nOrmal, dan Olch scbab itu,
Terapi Diet dan Diet Khusus 443

PENDIDIKAN KESEHATAN KLIEN


TAKARAN SA」 :ATAU UKuRAN :DAN PERTIMBANoAN
OLttH PABRIK ●AHAN ATAU PENYAJIAN.│■ │ IIκ EPERAWATAN‐ │■ ││
κ′a′ rn trF7`υ 々 Ka′ ori― Reη rar7g.kaノ o″ 安力 as''adara力 2θ 00カ わgga 25θ 0 arOriゎ し
々 ′│々 a4■ ltap′ ′mraヵ ″山″ ││々 typ

ρe″ ルηわarlga″ υF7ι ″々eb“ lυ flan darl gaya力 ′ dIIp′ ndivd“ aノ "′ "│力

Bebas kalori Kurang dari 5 kalori per sajian Saran meliputi makanan atau minuman yang
mengandung kurang dari 20 kalori dan 5 gr
:(endah kalori 40 kalori atau kurang per sajian karbohidrat per sajian (mis., minuman ringan
diet, pop ice bebas gula, permen karet'
dengan sedikit gula, dan sirop bebas gula).
Klaim untuk Lemak-Satu sendok teh margarin memiliki herat sekitar 5 gr.
Bebas lemak Kurang dari 0,5 g lemak atau lemak jeni,rh,.per Makanan rendah lemak dapat memiliki
i sajian kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dan
mengandung kalori yang kira-kira sama
Bebas lemak jenuh Kurang d'ari 0.5 g lemak jenuh dan kurang dari dengan makanan yang digantikan (mis., kue
0.5 g asam lemal< trans bebas lemak adalah makanan yang tinggi
kalori, tinggi karbohidrat).
Rendah lemak' 3 g atau kurang lemak total .
Lemak trans adalah lemak yang
terhidrogenasi; lemak ini diproduksi ketika
Rendah Iemak jenuh 1 g atau kurang lemak jenuh , ,
minyak cair dibuat menjadi lemak padat. ,

Hindari produk tinggi lemak, seperti susu


Lemak dikurangi atau lebih sedikit Minimal 25% lebih sedikit lemak dari sajian utuh atau susu 2%, daging tinggi lemak, ,

biasa sosis, bacon, lemak babi, mentega, saus


krim, cokelat, minyak palem, minyak biji
palem, kelapa dan minyak kelapa, serta kulit
unggas.
:Krab ″″賄 m_Kons“ ms“ ●
υ fυ rang
rri● da″ 2300 ng narriυ m perゎ aィ ・
″s,″ ¨々reお gara"″ 可1,.

:Bebas natrium atau bebas garam Kurang dari 5 mg natrium per sajian .lndividu penderita hipertensi, orang Afro ,,

Amerika (khususnya pria), dan orang paruh


Sangat rendah natrium .35 mg nakiurn atau kurang baya dan lansia tidak boleh mengonsumsi
lebih dari 1500 mg natrium per hari. AnjurJ<an
Rendah natrium 140 mg natrium atau kurang ma(pnan yang tinggi kalium, seperti sayur
berdaun hijau, buah dari tanaman rambat,'
Natrium dikurangi atau lebih sedikit ' Minimal 25% lebih sedikit natrium dari verSi
I

dan sayur yang diambil dari akar. Orang


reguler dewasa harus mendapat sekitar4700 mg l
: kalium per hari yang sudah tersedia dalam
.Natrium sangat sedikit .
,
: 50% lebih sedikit natrium dari sajian diet sehat. Pengganti garam (NaCl).sering r'
.
tradisional atau makandn mengandung kalium (KCl) dan tidak
:
diindikasikan untuk banyak kondisi medis:
,',lldak asin atau tidak diberi garam. Tidak ada tambahan garam selama proqes konsultasikan ke dokter dan/atau ahli gizi. ,

,lambahan (tidak selalu berarti bahwa makanan bebas Pr,oduk individual sering memiliki kandungan
i
natriurn) natrium yang sangat beragam (mis.; sup I :
1.

tomat yang diolah kembali dapat memiliki


kandungan natrium dalam rentang 700
hingga 1260 mg per sajian)
Klaim untuk Kotesterol-Makan kurang dari 300 mg kolesterol per hari. .

Bebas kolesterol , Kurang dari 2 mg per salian Masukkan lemak tak-jenuh tunggal dan
lemak tak-jenuh ganda dalam diet Anda.
Lemak jenuh dan lemak trans dapat
.
meningkatkan kadar kolesterol darah dan
Kolesterol dikurangi atau lebih sedikit Minimal 25% lebih sedikit kolestercil daipada meningkatkan peluang terjadinya penyakit
' versi reguler I
jantung.
Produk tinggi kolesterol meliputi produk susu
tinggi lemak (susu murni, es krim), kuning ,

telur, daging hati dan daging organ lainnya,


daging tinggi lemak, dan kulit unggas.
Tubuh membuat kolesterol; kolesterol lain
berasal dari makanan yang dikonsumsi.
(berlanjut)
444 UNI丁 5 0 Nutnsl dan Terapl Diet

Di'
Llnl
ant

t‐ ‐
││

││‐ │■ ‐ `
TAKARAN SAJI ATAU UKURAN :那 :躙 編[:r‐ k.j
KLAIM OLEH PABRIK BAHAN ATAU PENYAJIAN KEPERAWATAN I ‐ ‐│ tit-t,

々ar7d″ ″ga"gし ′ lert


κ′
,′ m‐ ″ ●κG″ ■― Gυ ′
r7オ a yarg σ′
bυ ar secara arar7′ da′ am f77a々 arlan fFdaた OFcarar sebaga′ bagFan da″ a pada
rnfOrmaζ′Ⅳila′ IG′ オ │ viti

│ ‐‐
│ ‐
dar
│■ │,‐ 911 1′ ■ Kurang dan O,5 9 gula per salian .

聯ⅢⅢⅢ

ali'nd?百
Dir
ぃnlⅢ 9 25%9bih,ediht gvl,p9い
7,fl:マ 1%│■ ││‐ │││■ Di,
Tidak ada llmOanan gula l‐ 帯:湾 ζ
ふ 山
:a:`″ し
:」 :A:`│:皐 :│ ren
Klaim untuk Serat'Rekomendasi 25-30 E serat per hari `:よ de; ,'

Tinggi serat 5 g atau lebih serat per saiian Masyarakat Barat umumnya jdak . krl
mengonsums cukup serat Aniurkan jari
Sumber serat yang baik 2.5 h ngga 5 g serat oer salian penggunaan buncls kerlng,seperti々 丁
d/7ey
bei
bea,s atau ρ 7・

gandum utuh `O bea/7S,buah,sayur,dan


` ' Sin

Sumber:Amencan Diabetes Assoc a」 on,n di Dudek,2010


Per'
rad
hel:

Per
kadar ka10ri mcrcka harus ctlkup untuk incmpcrtah.lnkill menygrtakan sedikit slrsu dalam diet mereka guna menentu- der
bcrat badan atau mcnambah bcrat badan scsual kcbuttlhan kan tingkat toleransi mcreka. Sering kali, ir-rdividu yang tidak dia
Pada klicn diabctcs tiPC 2, 80%ち salnPa1 9096 mcngalami mampu menoleransi ,segelas susu di antara waktu makan ka'r
Obご sitas Dict r「 ndah ka10ri dan Pcntlr1lnan bcrat b.ldan dapat menoleransi yosl.rurt, keju tlla, susu yang kadar'

叫い 詢 ︺ 蹴 叫 虻
dapnt mcnurunkan kadar dukosa darah dan kadar icmak Ial<tosanya telah dikurangi, etau sLrsu yzrng dikonsumsi
mcrcka scrta mcningkatkan kcria inSulin Sayangnya,klicn bersama makanan. Susu pada rotiyang dimasak dan makanan
inilarang mcncaPai PCnurunan bcrat badan jangka paniang lain tidak diperi2olehkan unttik klien dengan intoleransi
Rcsidcn lansia Pada isilitas Pcraiatan mcmaniang daPat lal<tosa bbrat. Susu tanpa iaktosa dan obat bebas (mis.,
mcngikuti dict yang lcbih bcbas yang sccara scdcrhana Lactaid) dapat membantri klien yang mengalami intoleransi
pcmbatasi pcnggunaan gula dan mlkanan dnggilcmak laktosa.
Klicn diabctcs idak nicmcJukan makanan khusus Klicn
hartls mcngonstlmsi makanan dalani bcnttlk asli(buah uttlh
Diet Tinggi Lemak dan Rendah Lemak
b111(an jus b亡 :h, nasi mcrah bukan nasi plltih)tintuk Diet Lemale Tbrhendali. Diet lemak terkendali sering, Dヵ
mciirlgkatkan asupan scrat scrat mcmbantu mcngattlr kldar mcnjadi Iangkal-r pertama dalam menangani individu dengan dit`

glukOsa dcngan‐ mcnlPcrlambatwaktuPcngOSOngan lambung per.ringkatan lipid atar-r lenrak darah (hiperlipidemia). Kl'ien yl,
Pchanis padat(gula,madll,molas,st・ lai)jdi,dan Pcncuci ir.ri mungl<in n'remiliki kadar kolesterol tinggi' l<adar
(平 i

mulut)tidak lagi dilarang,tetaPi makanan tcrscbut harus triglise rida tinggi, atau kedu:rnya. Hiperlipidemia yang iidak SCb
dihitung untuk血 cmPcrtahankan asuPan karbOhidrat yang ditangani dapat menyebabkan penyakit arteri l<oroner, yang unt
sering menyebabkan l<onse kue nsi serius, seperti ser.rngan
鳳ftお li露 li灘 ゝ藁 ぶ
kcb
lttt■ i鳳 Iよ ln[覇 jantung; stroke, atau kematian. Hereditos atau diet yang kal(

PCnurunan bcrat Ьadan AlkOh01 1anva bOICh dikonsumsi tidal< tepat dapat menvebabkan hiperlipidemia, atau dapat bcr
dcngan PcrsCtulua■ dOktcr karcna daPat m「 nycbabkan rcaksi memiliki penvebab sekunder, sepe rti diabetes melitus, scla r

hiPOglikcnlia,tcrutama kctika dikonlbinasikan dcngan Obat hipotiroiclisme, sindrom nelrotik, atau gagal ginjal' Pada ‐ mu
diabctcs.Mcngindividualisasi dict bё rdasarkan kcstlkaal・ dan hiperlipidemia sekunder, rujuan utamanya adalah menangani ‐l bcr
kctidakξukaan dicn,crta POla asuPan makahain yang[)iasa penyakit
- 1,ang mendasari gangguan. kcr‐

dikOnsumsi klicn akan mcningkatkall Pcluang kcPatuhan Diet ,lnt.ik hipetlipidemia berubah dalam jumiaf lemak ora
dalam iangka Panjlng.DOrOng tticn untuk mcmatLlhi total din jenis lemal< vang disediakan. Individu yatlg
rcncana tcraPi guna mcnlinirnalkan kcmungkinan mer.rgalar4i kelebihan berat badan juga l.rarus menrtrunkan pヵ
kOmplikasi ` l bur"t b".lrrn1'a. Diet klien l-riperlipidemia juga mungkin hさ rl

berupa pembatasan kalori. SClll

Dノ ′ ″.
ιル ″み″撚 α″ Z″ 乃ヵ∫ Oring yang mcngalamiノ ″― dalそ

θルκ
′ ″″∫ ″tidak mcmiliki cnzim laktasc d■ lam iumllh
グルカ″■ Diet Rendab Lemah. Diet rendah lemak digunakan unluk │ ,9
cukuP yang diPcrlukan tintuk mcnccrna guli(laktOsa)Pada klien sindrom malabsorpsi karena lemak memperburuk diare 1 1 yan
Produk susu.巖 ibatnya,orang tcrscbut hlcngalami kram, clan meningkatkan kehilangan gizi. Pada kaius ini, lernak' l, nlq
gas,dan diarc sctclah mcngonsumsi laktosa.I(arcna tolcransi totai dibataii menjacli 25 hingga 50 g/hari, bergantung pada ll abs(
individu tcrhad.lP laktOsa sangat bcrvari.lsi)dan intOlcransi keparahan gejala. jenis Iemal< tidak climodifikasi. Diet rendah │・ daF
laktOsa sckundcr akibat bcrbagai gangsuan gastroilltcstin31 f .irok jugl dapat cliprr>gramkan untuk klien penyakit
. mcl
ふungkin scmcntara, klicn ini harus dianiurkan tintuk pankreas drn kanclung empedu.
Terapi Diet dan Diet K/:usus 445

piet Tinggi Lemab. Diet tirrg$i lcmak ciiproeramkan laktosa, tetap ada. Akan tetapi, beberapa klien mungkin
rrnrrrk,anak der.rgan gangguan kelane,' kerika obat memeilLlkan pembarasan gluter.r. Diet pembatasan gllrten
antikonvulsan dan diet yang seimbang gagal mengcndalikan mengeiimi nasi banyak n-rakanan, termasuk sej umlah,roti, dan
kejang. Diet ketogenik ini sangat'rendah karbohidrat dan sereal. bir, ale, susu cokelat yang banyak dijual bebas. susu
rinegi lemal< 1'ang terkadang mencapai 80% hingga 900/o gandum, bolu, [<ue, bumbu salad yang dijual di pxsaran
lenrak. Die t inj suJit dilal<sanakan dan harr.rs ditambah dengan (glrrten n.renrpakan peirstabil), dan pengganti daging, seperti
vitanrin dan mineral. Diet ini dapat kel.rilangan efel<tir iresnye produk protein bertel<stur. Roti, se real, dan pencuci mulut
d.r"i rvakttr Iic wrkrtr. vang dibuat clari beras, teplurg beras, jagung, tepung meizenr,
tepung kentang, ararlrt, repung kedelai, dan tapioka
Diet P n Terken da I i
rote i
diperbolehkan. Produk bebas gluten khusus tersedia secarp
Diet finggi Protein. Diet tinggi protein menekankan beba.s, tetapi cenderung mahal.
renrang asuPall 1>rotein vang bergantung pada l<eparahar-r
deplesi dan l:aktor penvebab. Kebrrtuharr protein meningkat Diet dengan Mineral dan Elektrolit Terkendali
kapan pun ter'.jac1i peningkatan metabolisme araLr ketika Diet Nanium Wrhendali. l)iet natriLrm terkenclali me-
jaringan perlrr dieanti, seperti serelah luka bal<ar, rr.ruma miliki tingkat pe mbarasan berbeda, bergantung;,ada penvakii
besar, pen.rbedahan, frahtur mtrlripel. hepatitis, dan sepsis. klien dan keparahan edema r.ang rcrjadi. Lldema adalah
.Sindiom malabsorpsi yang menghabiskan protein, sepcrri kelebi]ran akumulasi air dan garam di dalam jar:ingan, r€rurama
penyakit saluran gastrointesrinal dan lase akut pcnyakir pada ekstremitas bau,ah. vans tcrkadang dapat dikendalikan
radang ustts,serta penyakit scliak, jtrga meningkatkar-r derrgan mcmbatasi asr,rpan natirum. L)ier narrium terkendali
heburuhan protein. Pasien hemodialisis dan pasien clialisis sering cliprogramkan untuk klien penyal<ir jantung, vaskulai,
peritoneal yang mengalanri kehilangan prorein ditangani dan beberapa penvakit ginjal. Korak 32-2 menuliskan daftar
dcngan diet rinegi prorein. Klicn vang mendap3r rcr3pi zar vang hanrs dihindari dalam diet pembatasan narriurr.
dialisis harus membatasi produk susu karena tir-rL{ginv.l
kandungarr lbsibr dan kaiiurr.
'Sumbe r Kewaspadaan Keperawatan Mineral dan
prore in berk\ra[ita,. tineei (yi., prorein yang
elektroiit merupakan komponen penting dalam zat kimia alami
rnenganduqg semua dsam amino eser.siai) rr-rencakup telur
tubuh. Terapkan kehati-hatian saat membatasi zat penting ini.
(kualitas tertinggi), daging, Lrnggas, ikan, keju, dan susu.
Suplemen protein dalam bentuk cair vang dijual di pasaran
sering l<ali rLemperbesar asupan protein. Untuk memastikan Jumlah konsumsi natriurn harian vang direkomendasikan

/       .
L,ahwa proteir-r digunakan untuk .menyintesis protein dan untuk orang dewasa adalah kurar-rg dari 2300 mg atau sekitar
bul<an untuk kebutuhan energi, dier tinggi protein jLrga hanrs 1 sendolr teh garam mcja. _fika inidvidu mengonsumsi ,lebih
m engandung tinegi karbohidrat. dari 2500 mg/hari,. penyedia layanan kesehatan dapat
men garqj urkan p e m b atus,t n n d t r i u m r i nga n y e,n g disebur' diet
Diet Pembatasan Protein. Gangguen ginial dan hati tanpa tambahdil gdraru. Jr-rmlah tersebut dimaksudkan unruk,
ditaneani dengan diet protein terkendali. Jumlah protein membatasi kandungan narrium hingga kurang dari 4000 mg/
yang diperbolehkan dapat'dida.sarir oleh berar badan ldien hdri. Gararrl dalarn jumlah terbatas diperbolehkan dalam
(mis., 0,6-0,8 g/kg berat badan) atau mungkin diprogr:rmkar.r masakan, tetapi tidak ada tambahan garam vang diberikan
.sebagai jumlah total per l.rari (n'ris., 40 atau 60 g). Sekali lagi, ketika mal<an di meja. lvlakanan yang jelas asin, seperti sr,rp
Lrntuk memastikan bahwa protein diet digunakan unruk kalengan,r rebusan daging, cabai, asinan. zairun, keripik
kebut,-rhan protein, bukan untuk kebutuhan energi, asupan kentang dan daging'yang diasinkan tidak diperbolehkan:
kalori nonproteih harus tinggi. Kebanyakan prptein l.rarus Diet ini direrapkan ketika seseorang menderita hipertensi
berkuaiiras tingei dan harus dibagi sama rara untuk dimirkan ringan dan penyakit ginjal atau jantung yang stabil.
selama sehari. Pernbatasan lain, seperti natrium dan cairan, ' Pembatasan ndtrium sedang sebesar 1000 hingga 2000
mungkin jr,rga diperlukan. Karena diet rendah prore in srngar mg/hari diterapkan pada kasus edema berat, hiperiensi, dan,
beLl,eda dengan diet or;ang Ameril<a pada LrmLrnrnya, penyakit jantur.rg. Diet ini meniadakan makanan yang
kepatr-rhan jangka panjang sulit unrrrk dicap:ri oleh bar.ryak dicantumkan pacla Kotak 32-3. Garam tidak digunakan
ortn*. dalanr masakan atau kerika mahan di mcj:r. Slrsu dan produk
susu dibatasi hingga setara dcngan 2 cangkir sr:srr schari, dan
f'tiet Pembatd.sott Gluten. Penvakit seliak, garlgsuan pengglrnaarr rori biasa mLrngkin dibatasi.
herecliter, aclalah sinclpom rnala[.sorpsi yrrng disehabkan
olel.r Pembatasan ndylum ketar sebesar 500 n-rg/hari dan
sensitjvrras teLhadrp
gluten, sebtah protein yang diternukan ?entbdtasttr/, natrinm herat sebesa.r 250 mg/hari, tidak
dalam garrdLunl rye,...11. dan hlrlev. pursi
gluten (gii;rdinr menyenangkan dan sulit diterapkan. Pembatasan ini hanya
nenvebabkan vili usus mengalami atrofi dan menjadi datar, diterapkan pada kondisi berat dan untuk periode sirigkat
yan.q banl,ak (biasany.:r hanya pada ratanan rumah sakit). Diet ini
mer-rgurangi permukaan , absoprtif usus dan
nnerrgganqglr el<riviras enzim brush-border. │
│ │
Akibatnya, meniadakhn' hampir semua makanan dengan tambahan i

ban?ak zat gizi rerganggu. Eliminasi permanen glute r garam dan h'anya memungkinkan daging, susu, dan roti
los3resi
uarr d ier de ngrr, cepar dan hampir secara komplet reguler ldalam jumlah terbaras. Penggunaan air suling
nrengembalikan pembahan
usus, meskipun intoleransi mungkin diperlLrkan.
446 UNI丁 5 。 Nutnsl dan Terapl Diet

. Pengganti garam terscdia, tetapi han,va digunakan atas Per


persetujr"ran dokter. Pengglnri grram scring mengandung Pe“
elektiolir lain, seperti kalium, yang dapar juga dibatasi
bCrl・
(khr-rsusnva pada individrL yang mengalami peny,akit ginjal).
Contoh diberikan dalam tanda kurung. (GI)
Klien dapat lr.re,nggunakan campuran herba dan brrmbu irebas ″′カ
.' varam
Garam meja.
naqiuni sebagai . pcngganti garxm Lrntuk mernbr-Ln'rbui . Garam sayur (garam bawang merah, seledri, bawang putih); lllak

serpihan gayur (peterseli, seledri). nnCr


'" "B[n,,.rr.,k, .
k] i en penyakit ian tu n g aku t
dibagiterkadar.r g Setiap daging atau ikan yang dibakar, diproses, atau diasinkan adcl
menjadi lima atau enam porsi makanan kecil setiap hari. (ham,
'ikan bakar, daging babi [bacon], daging kornet qapi,
kcSa
' Makanan pen'rbentuk gas, makanan vang sulit untuk di- potongan daging dingin yang diasinkan, frankfurfers, sosis,
lam
lidah, daging babi yang diasinkan, daging potong, anchovies,
kunv:rh atau ditelan, dan stirnulan, seperti kopi dan teh harus anO
ikan hering asam).
dihindari. $1ien penl,akit jantr-rng atau hipertensi dengan . Ekstrak daging, kaldu blok, kuah daging. PCn
berat badan berlebihar-r biasanya juga menialani diet kalori . Makanan asin (keripik kentang,.lagung berondong). atat
terkendali karena berat badan tambahan menambah beban . Bumbu .yang disiapkan (makanan perangsang, saus bcb
kerja jantung. Klien ini harus dianjurkar ur.rtuk berhenti Worcestershire, saus steak, saus tomat, acar/asinan. mustard,
unt
zaitun, kocap).
merokok dan menghindari alkohol. . adc
Makanan beku kemasan, campuran saus kemasan, campuran
kaldu kemasan, campuran sup; kacang beku dan lima bepns n■ c

Diet Modifibasi Kakium atau Fosfon Asupan kalsium . Mie, nasl. atau kentang kemasan dcr
yang tinggi diindikasikan r-rntuk pencegahan dan terapi . Sup. cabai. rebusan daging kalengan

J F ぱ m 叫 = ・
e ︲
osteoporosis. Sumber kalsium terbaik mcliputi susu, yoghurt,
. Campuran tepung bumbu kemasan (lapisan untuk ayam atau


ikan goreng)
dan keju. Diet rer.rdah fosfor mungkin diindikasikan untuk , Campuran bahan-bahan yang dibakar yang tersedia dalam
klien gagal ginjal. Karena makanan berprotein tinggi fosfbr, I kemasan (bolu, kue beku. pancake)


klien pradialisis yang menderita genggLlan ginjai dan . Potongan ikan beku dan kerang-kerangan beku, kecuali
mengikuti diet rendah protein secara otomatis membatasi tirbm ..

asupan fosfor mereka


. Sauerkraut
.

d 一腰 i


Daging kalengan, sayur kalengan, saus spageti siap pakai
. Mentega' keju, selai kacang
Diet Kalium Mottif.hasi. Dier tinggi kalium cliberikan
.Beberapa makanan diizinkan jika disiapkan tanpa garam. Lihat

t・m・

untuk klien yang mengonsumsi diuretik. Diuretik membilas
label untuk informasi diet.
kelebihan garam dan air keluar'dari tubuh, tetapi juga


ia
menyebabkan kehilangan kalium. Kalium tersebar Iuas dalam
diet; surnber kalium terbaik meliputi susu, buah segar atau
buah. yang dikeringkan (khususnya pisang), saylrr segar. kacang, dan buah tertentu serir.rg teriadi. Meskipun tidak tCl

kacang dan buncis yang cJikeringkan, roti gandun.r utr-rh dan dianggap sebagai makanan berprotein, buah menganciung da
sereal gandum r.rtuh, ius buah, seperti jeruk dan prem, biji prore in clalam jumlah sedikit yang dapat n.renyebabkan reaksi yl
bur.rga matahari, sen.rangka, kacang, molas, biji cokelat, ikan alergi. ]ika perlu, makanan ini dihilangkan dari diet. P(
segar, daging, haml dan ur.rggas. Asupar-r kalium dapat dibatasi Bergantung pada jumlah alergen dan seberapa menyebarnya dを

selama gagal ginjal stadium akhir. alergen ter,sebut dalam diet, suplemen vitamin dan mineral BI

mungkin diperlukan untuk memastikan asupan nutrisi yang


Modifikasi Diet per Takaran Saji adekuar.
Serjng kali, pemberian makan secara serir.rg dengan ukuran
sedikit rnembantu memaksimalkan ssupan makanan pada.
klien yang memiliki kebutuhan nutrisi tinggi atau pada klien Y Konsep Kunci Modifikasi diet yang optimal dalam
anoreksia (kehilangan nafsu makan atau menblak untuk teOn mttngkin t dak dapat dio「 aklkkan untuk nd Vidu balk di
tatanan ruimah ataupun ditatanan rumah sakit Praktik diet
makan). Klien yang baru-baru ir.ri menjalani pembedahan
bergantung pada prognosis seseorang,tingkat kecerdasan dan
lambung biasanya dapat menoleransi makan sedikit, tetapi motivasi.slstem pendukung,status keuangan,latar belakan9
seri,.rg. Pemberian makan dalam uktrran sedikit sebanr.'ak 6 agama,atau etnik, dan kondisi medis penyerta.
ka.li biasa dilakukan, meskipun jumlahnya clapat beragam.
Setiap diet dapat dibagi menjadi enam kali makanan.
Suplemen cair sering menggantikan salah satu atau lebih DUKUNGAN NUTRISI
makanan karena padar gizi, mudah dikonsumsi,
dan ,Bantuan nutrisi dimulai ketika seseorang tidak mamPu
cenderung cepat meninggalkan lambung, membuat mereka memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral. Dukungan nutrisi
ridak rerlelu mengganggu maka.n beril<utnva. dapat iangka pendek atau iangka paniang. Rumah sakit sering
kali memulangkan klien yang tetap menerima dukungan
nutrisi. Pemberian makan me lalui slang terkadang di-
ltrkadang, orang rnemiliki 'reaksi alergi terhadap zat pertahankan secara tidak terbatas. Dukungan nutrisi meliputi
makanan tertentu. Reaksi ini disebabkan oleh respons pemberian makan melalui slang, nutrisi parenteral total, darl
auroimun terhadap protein spesifik yang disebut alergett pada pemberian cairan intravena. Lihat Bab 88 untuk informasi
makanarr ini. Alergi terhadap susu, telur, cokelat, biji-bijian, tambahan.
LE]Ⅵ BAR BIMBIhTGAN KTI

NAMA :Anggun Kustta Dev√ 1

NIM :A01301720

Paraf
Mahaslswa
o留 m´ キ ′
嫌 or 腕 T,

゛グ」al(ッ ク1し

い rら 屹 d′
3・


ら ■﹁
ら 、
^β ヽ

`oL,4 /
S/π ′


餡 」a`′ ‐2X`
l´

糊獨
Sqmq+
t2 Aai
r

2atb

笏り
ッび
'
3亀 l tO
rβ fb8hasan.ィ
より ´じ多n

AoattCtゝ
tnο vasi ↓ iタ キ
∂r
るa∂ り 物 .
帥h


V.

seoin,
︻′

ち科3ぜ
  σ

?s O'Lili rett


夢´
HDw) ′ハ01
B$B(P
L).1urI zottb ■hd l∩ θ」
a si

Faら . らから1メ

3D θ。こ12014
,  N
LEMBAR BIM131NGAN KTI

式AMA :ノ 場lggtln KuSuma DcWi

NIレ 1 l A01301720
NO Hari/Tanggai BAB MateriBimbingan Paraf Paraf
Pernbimbine Matrasiswa
,. <abh-t お卜らビ ろA6J
10, J'qli toi< ′ピhaチQP む ′ρ7
:

lehr n 玖 3V
`` 鉢 ら 唯
s I l\)us zole
?enu+up * p p
一       ‘り

refi6sa BNB ,i
.

らAら Ч
O Z 4gvt ;t*
?enqvra p ,
tTa Acc_

Jpn, n


BA31υ &/+ rt t-v
os fiqslDu
tod. Inov ?e1

Iz aeti 夕A61υ aAo g

フι
tr keqs '<,[,

TQ'nq F
Ti nd 1rU uJsl

I L tlxus zolc-
畿 ゎ tro Acc-
P€rn LtrnrJn3
″3 fuirn rrp ,4c.
lb 4nut zot e.
POn5ctg, .

, …

LEMBAR REV:Si

Das könnte Ihnen auch gefallen