Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya orang tak sadar dengan masalah membaca. Kebanyakan
orang puas dengan kemampuan yang dimilikinya dalam membaca, baik dalam
teoretis kecepatan dan pemahaman terhadap bacaan itu dapat ditingkatkan dua
kali atau tiga kali lipat dari kecepatan dan pemahaman semula.
Membaca sangat penting bagi setiap orang karena hal itu akan mampu
maju suatu bangsa, semakin besar kebutuhan terhadap membaca untuk meraih
sukses. Konsep membaca yang yang lebih luas mengasumsikan bahwa membaca
tidak hanya melibatkan kefasihan, pengenalan kata yang akurat, tetapi juga
mata rantai gagasan yang saling berhubungan. Akhir-akhir ini, studi di bidang
membaca mengarahkan kepada dua aspek penting dalam hal membaca, yaitu
sesuai dengan tujuan dan manfaat yang ditetapkan. Pada abad ini hampir di segala
1
2
informasi dari sumber manapun ada satu kemampuan yang harus dimiliki oleh si
membaca, Karena sifat digital dan elektrolis dari sumber informasi yang marak
harus dibaca sesuai dengan tujuan, yang ada relevansinya dengan membaca tanpa
diperlukan.
Membaca cepat terkadang di dalamnya terkandung pemahaman yang cepat
bukanya kecepatan. Akan tetapi, tidak berarti membaca secara lambat akan
suatu bacaan akan mengambil manfaat yang sangat besar dengan menerapkan
baik akan mengatur kecepatannya dan memilih jalan terbaik untuk mencapai
tujuannya. Kecepatan membaca anda tergantung pada bahan dan tujuan anda
membaca dapat ditingkatkan dengan teknik membaca yang benar. Nurhadi (2010:
35) mengatakan bahwa “ secar teoretis kecepatan membaca itu dapat ditingkatkan
yang telah dilakukan observasi awal bahwa siswa sekolah dasar kelas rendah
masih ditemukan banyak yang membaca dengan menggunakan jari agar tidak ada
kata yang terlewati, maka dilakukan dengan bantuan jari atau pensil yang
menunjukan kata demi kata, karena cara demikian itu dipraktikan terus menerus
dan tidak ada yang memberikan petunjuk lebih lanjut bahwa sebetulnya tidak
perlu dilakukan apabila kita telah pandai membaca, akhirnya itu menjadi
kebiasaan dan dilakukan sampai dewasa. Cara membaca dengan menunjuk jari itu
gerakan mata.
Selain itu karakter siswa sekolah dasar di SDN 04 Madiun lor ini membaca
dari kiri ke kanan untuk padat membaca baris-baris bacaan secara lengakap.
mata saja yang bergerak, membaca seperti itu akan menghambat proses membaca
sebab menggerakan mata lebih cepat dan lebih mudah daripada menggerakan
kepala.
4
membaca cepat ini akan terus terasah seiring berjalannya waktu yang dilalui
peserta didik apabila sudah diberikan dasar dalam kemampuan membaca cepat.
Siswa yang tidak mendapat bimbingan atau latihan khusus membaca cepat,
sering mudah lelah dalam membaca karena lamban dalam membaca, tidak ada
gairah, merasa bosan tidak tahan membaca buku dan terlalu lama menyelesaikan
buku yang tipis sekalipun. Selain itu, banyak siswa lebih cenderung memilih
bacaan yang menarik daripada bacaan yang lebih banyak manfaatnya misalkan
banyak siswa yang hobi membaca buku komik yang ceritanya itu sedikit
manfaatnya daripada buku pelajaran, oleh sebab itu materi pembelajaran harus
disajikan dengan kemasan yang menarik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
peserta didik dibutuhkan media yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran
yang akan diajarkan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik. Media pembelajaran merupakan alat bantu berupa fisik maupun non
fisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
keterampilan, atau sikap”. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
5
atau verbal.
Aplikasi penggunaan media visual ini merupakan salah satu langkah
pembejaran yang dapat menjadi motivasi agar siswa dapat terfokus kepada materi
yang diberikan oleh guru melalui media tesrsebut. Media ini dapat meningkatkan
imajinasi siswa agar hal yang abstrak dapat diuraikan menjadi suatu yng krongkrit
dalam pemikirannya sehingga dalam proses memahami dalam suatu bacaan akan
yang sebenarnya.
Berdasarkan penjabaran singkat di atas, media visual ini membuat siswa
psikologis terhadap siswa. Hal ini diperkuat oleh pendapat Nurseto, T. (2011: 20)
secara padat dan dapat digunakan sebagai alat pelatihan dalam membaca cepat.
Dengan menggunakan teknik membaca cepat ini para siswa diharapkan dapat
lebih efisien menggunakan waktu dalam belajar. Data survei menunjukan bahwa
lima dari empat puluh siswa yang telah mampu menggunaka pola speed reading
dapat memahami suatu bacaan sama baiknya dengan siswa yang belum
6
diharapkan siswa dapat membaca dengan kecepatan 80-200 kata per menit tanpa
membaca cepat maka penelitian ini diberi judul “Hubungan penggunaan Media
B. Batasan Masalah
Agar peneliti ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan tidak
kata/menit.
2. Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup aspek-aspek yang berhubungan
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 3 SDN 04 Madiun Lor Kota
Madiun
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Siswa
informasi pembelajaran.
2. Bagi Guru
pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian merupakan umpan balik dan hasil nyata dari
Madiun.
9
BAB II
A. Kajian Pustaka
1. Hakekat Media
a. Pengertian Media
Kata media adalah bentuk jamak dari kata medium yang berasal dari
bahasa latin yang berarti pengantar atau perantara hal tersebut sesuai dengan
dan penerim. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang
komunikasi”.
menuju komunikan”.
implisit mengatakan bahwa “media segala sesuatu yang dapat diindra yang
belajar mengajar)”
10
Dari berbagai definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
komunikator menuju komunikan yang terdiri dari antara lain buku, recorder,
kaset, vidio slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik dan lain - lain untuk
Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media
antara metode mengajar dan media pendidikan; 5) nilai atau manfaat media
pendidikan.
11
Dari beberapa pengertian media menurut para ahli di atas, maka dapat
dalam proses belajar mengajar agar mempermudah siswa belajar dalam upaya
2010: 12).
pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru. Akan tetapi harus
Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2017: 15-17) mengemukakan tiga ciri
media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja
yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang
efisien) melakukannya.
direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan diberbagai
informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan
aslinya.
sebagai bagian integral pembelajaran di dalam kelas atau sebagai cara utama
Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-
beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi
belaja
realita, film, radio, atau model; b) objek atau benda yang terlalu kecil
masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilan
objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
e. Media Visual
sebagaimana halnya media yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan
visual (gambar)”.
Selain itu media grafis juga berfungsi pula untuk menarik perhatian,
yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Beberapa media grafis dengan
mudah dipakai. Gambar atau Foto merupakan bahasa yang umum yang
gambar foto yang lain dijelaskan di bawah ini a) Sifatnya konkret; lebih
memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia
mata; b) Gambar/ foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
besa.
2) Sketsa
3) Diagram
objek secara garis besar. Diagram menunjukan hubungan yang ada antara
komponen dan sifat-sifat proses yang ada. Kriteria diagram yang baik
Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan yang perlu; b)
disesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri ke kanan
4) Bagan/Chart
Seperti halnya media grafis yang lain, Bagan atau chart termasuk
konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan
penting dari suatu presentasi. Sebagai media yang baik, bagan haruslah:
c) Diganti pada waktu tertentu agar selain tetap termasa juga tak
5) Grafik (Graphs)
21
oleh seluruh kelas; b) Hanya menyajikan satu ide setiap grafik; c) Ada
Ada beberapa jenis grafik yang dapat kita gunakan diantaranya adalah
6) Kartun
menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap
7) Poster
Sedehana; b) Menyajikan satu ide dan untuk mencapai suatu tujuan yang
Hubungan geografis.
23
yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga
a) Media realita
b) Model
c) Media grafis
fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui
(2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian
samapai organisme.
(4) bagan/ chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga
lambang verbal.
2) Media proyeksi
a) Transparansi OHP
sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap
diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film
bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir
2. Membaca Cepat
a. Pengertian Membaca
berarti dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor
minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan lain sebagainya. Faktor
eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, latar belakang sosial dan
ekonomi, dan tradisi membaca. Rumit artinya faktor eksternal dan internal
pemahaman bacaan
dalam bahasa tulisan terdapat ide - ide atau pikiran-pikiran baru anggota-
kebudayaannya.
27
1) Kurmalasari, T., & Hamdan, A. R. (2014: 89) dalam jurnal ilmiahnya “he
understand the content of the readings in the not too long. Therefore, to
obtain the meaning of the text can be done with speed reading” hal ini
dapat diartikan bahwa kecepatan membaca adalah proses kognitif untuk dapat
membaca suatu bacaan untuk memahami isi suatu bacaan dengan cepat”.
28
Pada kelas rendah siswa harus diajarkan bagaimana teknik membaca yang
benar. Hal ini sangat penting untuk membentuk kebiasaannya dalam hal
membaca. Salah satu keterampilan membaca yang paling sulit untuk diajarkan
adalah bagaimana menarik kesimpulan dari suatu bacaan. Ini adalah suatu proses
yang komplek bagi murik SD untuk membaca suatu bacaan dan menyimpulkan
memadukan apa yang diketahui dan apa yang tersirat untuk menghasilkan satu
arti yang baru”, untuk itu perlu dibiasakan membaca dengan teknik yang benar
agar peserta didik kelas rendah lebih mudah menyimpulkan dari suatu bacaan
yang ia baca. Beberapa teknik dasar yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Mata melihat dan otak menginterpretasikan saat itu juga sehingga apa
yang anda lihat, itulah yang anda dapat. Otak menyerap apa yang dilihat
Gerakan mata tergantung pada jarak benda yang dilihat. Apabila kita
luas, mata bergerak halus dan rasa seperti kalau kita melihat gambar atau
pelebaran jangkauan mata: dalam satu baris tiga fiksasi. Perpendek waktu
Gerakan mata dikendalikan oleh otot kecil yang kuat. Otot-otot ini
6) Meningkatkan konsentrasi
gagasan dan gambaran tentang isi bacaan akan nampak jelas dan mudah
a) Vokalisasi
b) Gerakan Bibir
secara diam
c) Gerakan Kepala
kebiasaan membaca yang dibawa sejak kecil. Dulu kita melakukan hal
ini karena untuk menjaga agar tidak ada kata yang terlewatkan. Akan
jari atau benda lain dapat menghambat kecepatan membaca kita. Cara
32
membaca dengan menunjuk dengan jari atau benda lain itu sangat
gerakan mata
e) Regresi
unit-unit bahasa yang telah dibaca Hal tersebut biasanya terjadi karena
terhadap apa yang sedang di baca; (2). Merasa ada sesuatu yang
Mempersoalkan tentang salah cetak, yakin ada salah ejaan, dan kata
sulit.
dibaca.
f) Subvokalisasi
dalam pikiran kita. Jadi waktu kita membaca, di dalam pikiran kita seperti
fokus pada ide pokok bacaan tetapi terpecah menjadi cara pelafalannya
juga.
tetapi ada cara untuk meminimalisasi hambatan tesebut. Berikut ini adalah
(1) Vokalisasi
Pada waktu yang sama tangan diletakkan pada leher, dan diusahakan
permen karet; (c) Mengambil pensil atau sesuatu yang lain yang cukup
ringan, lalu menjepit dengan kedua bibir (bukan gigi), diusahakan agar
34
dua, tiga”; (e) Bibir dalam posisi bersiul, tetapi tidak bersuara.
jenggot dan bila kepala bergerak, maka gerakan itu harus segera
dihentikan.
melafalkanya.
merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan pihak lain melalui
dari pihak lain melalui media tulisan. Tes kecepatan membaca ini
dari suatu teks dengan waktu yang sudah ditentukan oleh peneliti sesuai
dengan standart usia subjek penelitian dimana pada penelitian kali ini subjek
adalah anak sekolah dasar kelas III. Secara umum wacana yang diambil
sebagai bahan tes untuk kecepatan membaca dibuat dengan sederhana sesuai
panjang pendek, isi, jenis atau bentuk wacana. Dalam penilaian peneliti
mengambil tes tulis sebagai bahan ukur dalam melihat tingkat kecepatan
membaca dengan pemahan, dalam prosesnya siswa melakukan pre test dengan
gerak berdurasi, dan dilakukan post test dengan materi sesuai dengan media
visual yang telah didemonstrasikan. Apabila ada Hubungan dari hasil post test
terhadap hasil pre test yang telah dilakukan maka media visual yang
III. Rentang penilaian diambil dari tingkat ingatan (C1) sampai pada tingkat
penerapan (C3)
B. Kerangka Berpikir
proses pembelajaran, pada sasaran penelitian telah didapatkan data bahwa masih
dewasa. Kebiasaan tersebut ialah siswa membaca tanpa terfokus terhadap isi
menggerakan kepala dll. Untuk itu peneliti akan melakukan pelatihan terhadap
menjadi lebih efektif dan efisien serta menciptakan kebiasaan membaca yang baik
dan benar.
membaca siswa. Media visual yang dimaksud adalah teks dongeng berjalan
bergambar berbasis video maker yang menarik sehingga siswa dapat membaca
cepat dan fokus dengan bacaan. Hal ini akan dilaksanakan sebanyak 3 kali
pelatihan yang diterapkan kepada kelas eksperimen dengan dua kali uji tes untuk
yang menyenangkan, kreatif dan inovatif serta tidak membosankan, media visual
siswa mengenai materi lebih maksimal membuat siswa dapat mengaitkan isi
materi pelajaran dengan dunia nyata agar lebih efektif. Berikut penulis sajikan
terhadap kecepatan membaca mata peljaran bahaa indonesia siswa kelas 3 SDN
Kebiasaan membaca siswa dengan teknik yang salah (menggerakan kepala, menujuk bacaan dengan jari,
Kurangnya pembiasaan dalam hal membaca dengan teknik yang sesuai
Akar Permasalahan
Solusi
Penggunaan media Visual teks bergerak materi dongeng pelajaran bahasa indon
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
informasi awal bahwa SDN 04 Madiun Lor tersedia sejumlah data yang
kurang.
2. Waktu Penelitian
sampai dengan objek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 04 Madiun
1 Pengajuan
judul
2 Pengajuan
proposal
3 Penyusuna
instrumen
4 Ijin penelitian
5 Pelaksanaan
penelitian
6 Pengumpulan
41
data
7 Analisis data
8 Penyusunan
laporan
B. Desain Penelitian
Indonesia Siswa Kelas 3 SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun” maka penelitian
membaca cepat siswa). Pada penelitian ini melibatkan dua kelas untuk
dijadikan sebagai sampel. Pada dua kelas ini masing-masing adalah kelas
bebas dan variabel terikat. Dimana variabel bebas ini peneliti melakukan
visual berbasis teks berjalan dengan dipadukan dengan materi dongeng pada
Keterangan:
X1 = pembelajaran konvensional
1. Populasi
siswa kelas III SDN 04 Madiun Lor. Adapun jumlah populasi pada kelas
siswa.
2. Sampel
dalam penelitian ini adalah siswa kelas III-A sebagai kelas kontrol dan
apabila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian
siswa tersebut dijadikan sebagai kelas kontrol dan siswa kelas III-B
sebagai kelas eksperiman jumlah siswa dari tiap kelas tersebut kurang dari
30 siswa. Peneliti ini mengambil kelas III-A sebagai kelas kontrol karena
1. Variabel Penelitian
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
a. Variabel Independen
b. Variabel Dependen
45
2. Definisi Operasional
variabel yang diteliti, konsep, indikator, serta skala pengukuran yang akan
penelitian.
teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata
yang telah dibaca. Ketika kita membaca cepat suatu bacaan, tujuan
data yang akurat, nyata, dan relevan berkaitan dengan apa yamg diteliti atau
diamati oleh peneliti. Ada beberapa cara yang bisa peneliti gunakan untuk
47
dan dokumentasi.
Jenis data pada penelitia ini adalah interval. Intervaladalah data
statistik yang mempumyai jarak yang sama antara satu sama lainnya tetapi
tidak memiliki nilai absolut. Data interval dalam penelitian ini adalah berupa
tes. Tabel rentang dalam penelitian ini sebagaimana berikut yaitu:Tabel 3.4
Kriteria Interval
Interval Kriteria
51 – 75 Baik
26 – 50 Cukup
0 - 25 Kurang
Adapun teknik yang digunakan adalah dengan melakukan tes. Tes ini
kelas 3 SDN Madiun Lor dalam penggunaan media visual dalam materi
Bahasa Indonesia. Menurut Arikunto (2016: 67) tes merupakan alat atau
kemampuan membaca cepat siswa SDN 04 Madiun Lor kota Madiun. Adapun
F. Instrumen Penelitian
yang digunakan peneliti untuk mengukur suatu fenomena atau kejadian alam
data adalah :
1. Silabus
kegiatan pembelajaran.
2. RPP
harapan.
50
4. Tes
memilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar dari pokok
menggunakan uji validitas, reabilitas, daya beda, dan uji taraf ukur
kesukaran soal.
a. Uji Validitas
51
XY
∑ ¿−(∑ X )(∑ Y )
¿
N¿
r xy =¿
Keterangan :
(Arikunto, 2016: 95)
X : skor tiap butir soal
Y : skor total subyek skor tiap butir soal
N : banyak peserta tes
Setelah rxy diketahui, kemudian dicocokkan dengan tabel r
rxy>rtabel maka soal dapat dikatakan valid, namun jika rxy<rtabel maka
jumlah soal yang valid dan berapa jumlah soal yang tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
V t −pq
k
( k −1
r 11 = )( Vt )
(Arikunto, 2013: 231)
Keterangan:
Vt = varians total
(q = 1 – p)
statistik yang bertujuan untuk mengolah data agar hasil penelitian atau
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti”.
Analisis yang dilaporkan berguna untuk memenuhi tujuan tersebut yaitu hasil
a. Mean (rerata)
Rumus untuk menghitung mean (rerata) dari data interval adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
X X = ∑ f=i . mean
xi
(rerata)
∑f i
∑ fi = jumlah data
∑ i . i = produk perkalian antara f i pada tiap interval data
f x
dengan tanda kelas ( x i ). Tanda kelas ( x i ) adalah nilai
sebagai berikut:
1
Me = b + p
( )
2
n−F
f
Keterangan:
Me = median
n = banyak data
c. Modus
berikut:
Mo = b + p
b1
Keterangan: (
b 1+ b 2 )
Mo = modus
b = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas
interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval
terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
interval berikutnya
Rentang data atau range dapat diketahui dengan jalan mengurangi data
yang terbesar dengan data terkecil yang ada pada kelompok itu. Rumus
Keterangan :
R = Xt – Xr
57
R = rentang
Xt = data terbesar dalam kelompok
Xr = data terkecil dalam kelompok
e. Varians
¿ x−¿
¿
S= f .¿
∑¿
¿ (Arikunto, 2016: 112)
Keterangan:
S2 = varians
xi = nilai x data ke-i
= rata – rata
n = ukuran sampel
¿ x−¿
¿ (Arikunto, 2016: 112)
Keterangan: f . ¿
S
S= ∑ ¿ deviasi (simpangan baku)
= standar
x ¿
= Simpangan x
√¿
= rata – rata
n = Banyaknya subjek pengikut teks
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada BAB I dan ulasan kajian pustaka pada BAB II,
B. Hipotesis Penelitian
Indonesia Siswa Kelas 3 SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun?”. Untuk menguji
C. Deskripsi Data
a. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Kelas III-A SDN 04 Madiun Lor
media visual.
59
penelitian yang terdapat pada BAB II. Deskripsi data ini akan
memaparkan data hasil belajar siswa kelas III-A SDN 04 Madiun Lor
media visual.
Tabel 4.1 Nilai Siswa Kelas III-A 3 SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun
pembelajaran Konvensional tanpa media visual.
No Nama Siswa Nilai
1 Akmal Nufail Al Ghifary 75
2 Alika Andina Khairunnisa 85
3 Ananda Djati Yunanto Putro 75
4 Aura Dhia Syarafana 80
5 Berta Aulia Rahmadhani 75
6 Denise Atresia Putri Wardoyo 75
7 Fatima Azzahra Risantylaily 80
8 Hanif Fawwas 85
9 Hasna Muthiah Raniyah 75
10 Iqbal Nuraziz 85
11 Irfan Hanif Rahmatullah 70
12 Macrola Kurnia Abdul Alim 70
13 Maysyita Mutiara Azzahroh Afriyanti 80
14 Mezwa Hariya Ilma 65
15 Muhammad Ikhsan Fayyadh 70
16 Muhammad Irsyaad Palhadis Syafiq 75
17 Nafiu Rara Safi 70
18 Raditya Tsaqif Subandono 75
19 Rahadion Reza Noerdica 65
20 Rahil Ibnu Al Fathaariq 70
Jumlah 1.500
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,30)
= 1 + 4,29 = 5,29 (dibulatkan menjadi 5)
R 21
I= K = 5
= 4,2 (dibulatkan menjadi 4)
Tabel 4.2 Kerja Distribusi Frekuansi Kelas III-A 3 SDN 04 Madiun Lor
Kota Madiun pembelajaran Konvensional tanpa media visual.
Kelas Freku Nilai f i . xi xi−¿ xi−¿ xi−¿
Interval ensi Tengah ¿ ¿
f ( xi ¿ f .¿
¿ ) ) ¿ ¿
¿
¿
65- 68 2 66,5 217,5 -8 64 128
69 - 72 5 70,5 0 -4 16 80
73 - 76 7 74,5 178,5 0 0 0
77 - 80 3 78,5 607,5 4 16 48
81 - 85 3 82,5 302 8 64 192
Jumlah 20 1490 448
rata yakni:
X = ∑ f i . xi = 1490
= 74,5
∑f i 20
distribusi data dalam dua bagian yang sama besar. Sehingga dapat
diperoleh median atau nilai tengah pada data hasil belajar Kelas III-
1
Me = b + p
( ) 2
n−F
f
62
1
= 72,5 + 4
( )
2
20−7
7
=¿
72,5 + 1,7 = 74,2
c) Modus
Modus dari data tes siswa Kelas III-A 3 SDN 04 Madiun Lor Kota
Mo = b + p ( b 1+b 1b 2 )
= 72,5 + 4 ( 2+24 ) = 72,5 + 1,2 = 73,7
Sehingga nilai yang paling banyak muncul (modus) dari data hasil
d) Varians
¿ x−¿
¿
Ϭ2 = f .¿
∑¿
¿
448
= = 22,4
20
Sehingga varians dari data tes Kelas III-A 3 SDN 04 Madiun Lor
22,4.
e) Standar Deviasi
Standar deviasi dari data tes Kelas III-A 3 SDN 04 Madiun Lor
¿ x−¿
¿
f .¿
Ϭ=
∑¿
¿
√¿
=
√
448
20
= √ 22,4 = 4,7
Sehingga varians dari data tes Kelas III-A 3 SDN 04 Madiun Lor
4,7
64
Object 74 Be
oleh guru saat proses pembelajaran, hal ini membuat siswa kurang dapat
Konvensional tanpa media visual memiliki kriteria nilai hasil tes belajar
interval 65-68. Kelas interval tersebut berada di bawah nilai KKM yang
ditentukan sekolah untuk hasil belajar Bahasa Indonesia yakni 75. Hanya
34,5% atau 9 siswa saja yang mendapatkan nilai diatas 75. Hal ini dapat
66
b. Deskripsi Data Hasil tes Belajar Siswa kelas III-A SDN 04 Madiun
Deskripsi data ini akan memaparkan data hasil tes belajar siswa
Tabel 4.4 Nilai kelas III-A SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun
Menggunakan Pembelajaran dengan media visual.
No Nama Siswa Nilai
1 Akmal Nufail Al Ghifary 75
2 Alika Andina Khairunnisa 95
3 Ananda Djati Yunanto Putro 80
4 Aura Dhia Syarafana 85
5 Berta Aulia Rahmadhani 85
6 Denise Atresia Putri Wardoyo 100
7 Fatima Azzahra Risantylaily 80
8 Hanif Fawwas 90
9 Hasna Muthiah Raniyah 90
10 Iqbal Nuraziz 75
11 Irfan Hanif Rahmatullah 95
12 Macrola Kurnia Abdul Alim 100
13 Maysyita Mutiara Azzahroh Afriyanti 80
14 Mezwa Hariya Ilma 80
15 Muhammad Ikhsan Fayyadh 85
16 Muhammad Irsyaad Palhadis Syafiq 80
17 Nafiu Rara Safi 100
18 Raditya Tsaqif Subandono 90
19 Rahadion Reza Noerdica 90
20 Rahil Ibnu Al Fathaariq 80
Jumlah 1740
67
bantuan media visual, diperoleh data nilai tertinggi yakni sebesar 100,
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,30)
= 1 + 4,29 = 5,29 (dibulatkan menjadi 5)
R 26
I= = = 5,2 (dibulatkan menjadi 5)
K 5
Tabel 4.5 Kerja Distribusi Frekuansi siswa di kelas III-A SDN 04 Madiun
Lor Kota Madiun setelah Menggunakan Pembelajaran dengan
bantuan media visual.
Kelas Freku Nilai f i . xi xi−¿ xi−¿ xi−¿
Interval ensi Tengah ( ¿ ¿
f xi ) ¿ f .¿
¿ ) ¿ ¿
¿
¿
75- 79 2 77 154 -9,3 86,49 172,98
80 - 84 6 82 492 -4,3 18,49 110,94
85 - 89 3 87 261 0,7 0,49 1,47
90 - 94 4 92 368 5,7 32,49 129,96
68
rata yakni
X = ∑ f i . xi = 1760
= 88
∑f i 20
distribusi data dalam dua bagian yang sama besar. Sehingga dapat
diperoleh median atau nilai tengah pada data hasil tes belajar siswa
1
Me = b + p
( ) 2
n−F
f
1
= 84,5 + 5
( )
2
20−8
3
= 84,5 + 3,3 = 87,8
c) Modus
Modus dari data hasil tes belajar s siswa di kelas III-A SDN 04
berikut.
Mo = b + p ( b 1+b 1b 2 )
= 79,5 + 5 ( 4+4 3 ) = 79,5 + 2,8 = 82,3
Sehingga nilai yang paling banyak muncul (modus) dari data hasil
adalah 82,3.
d) Varians
berikut.
¿ x−¿
¿
Ϭ2 = f . ¿
∑¿
¿
987,8
= = 49,09
20
Sehingga varians dari data tes hasil belajar siswa di kelas III-A
e) Standar Deviasi
Standar deviasi dari data tes hasil belajar siswa di kelas III-A SDN
¿ x−¿
¿
f .¿
Ϭ=
∑¿
¿
√¿
=
√
987,8
20
= √ 49,09 = 7
Sehingga varians dari data tes hasil belajar siswa di kelas III-A
Object 117
Grafik 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Data tes siswa kelas III-
siswa.
gerak dengan materi dongeng pada mata pelajaran bahasa indonesia siswa
KKM membaca cepat sisa kelas rendah, dan di akhiri dengan tes tulis
dengan memateri sesuai video. Siswa yang dapat mengerjakan soal diatas
ketinggalan cerita, hal ini secara tidak langsung akan melatih kemampuan
pembelajaran konvensional.
interval tersebut berada di atas nilai KKM yang ditentukan sekolah untuk
atau 18 dari 20 siswa mampu memperoleh nilai diatas 75. Hal ini dapat
durasi teks gerak lebih tinggi dibanding dengan tanpa adanya media
visual.
74
a. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Kelas III-B SDN 04 Madiun Lor
media visual.
Tabel 4.7 Nilai tes hasil belajar siswa kelas III-B SDN 04 Madiun Lor
Kota Madiun menggunakan model pembelajaran konvensional
tanpa media pembelajaran visual.
No Nama Siswa Nilai
1 Adelia Fitria Okta F 70
2 Aditya Dwi Putra B 80
3 Anggita Lurida Sari 70
4 Aqila Galih M 75
5 Aurelia Meiwati Fadila A 85
6 Chintya Novita Andhara 70
7 Dhaffa Zubaxi 70
8 Davina Harliz Aulia 70
9 Dehan Raysa Agung N 85
10 Dhevan Andrianalis Pratama 90
11 Varel Tri Maryanto 75
12 Farrel Octaro Wijaya 85
13 Felillah Nabilah Ramadhan 70
14 Fiska Widayana Awiddah W 75
15 Ramka Ramdzane Samudra 65
16 Remanda Okta Risqiulah W 70
17 Julia Rahmawati 75
18 Keysa Rifha Kirana 80
19 Muhammad Rifai Firdaus 75
20 Natania Azzara 70
Jumlah 1505
75
tertinggi yakni sebesar 90, sedangkan nilai terendah sebesar 65. Langkah
berikut:
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,30)
R 26
I= = = 5,2 (dibulatkan menjadi 5)
K 5
76
Tabel 4.8 Kerja Distribusi Frekuansi siswa kelas III-B SDN 04 Madiun
Lor Kota Madiun menggunakan model pembelajaran
konvensional tanpa media pembelajaran visual.
Kelas Freku Nilai f i . xi xi−¿ xi−¿ xi−¿
Interval ensi Tengah ¿ ¿
f ( xi ¿ f .¿
¿ ) ) ¿ ¿
¿
¿
65- 69 1 77 77 -10 100 100
70 - 74 8 82 656 -5 25 200
75 - 79 5 87 435 0 0 0
80 - 84 2 92 184 5 25 50
85 - 90 4 97 388 10 100 400
Jumlah 20 1740 750
X = ∑ f i . xi = 1740
= 87
∑f i 20
Sehingga nilai rata-rata (mean) pada siswa siswa kelas III-B SDN
distribusi data dalam dua bagian yang sama besar. Sehingga dapat
diperoleh median atau nilai tengah pada data tes hasil siswa kelas
1
Me = b + p
( ) 2
n−F
f
1
= 74,5 + 5
( )
2
20−9
5
= 74,5 + 1 = 75,5
Sehingga diperoleh nilai tengah (median) dari siswa siswa kelas III-
75,5.
c) Modus
Modus dari data hasil belajar siswa siswa kelas III-B SDN 04
Mo = b + p ( b 1+b 1b 2 )
= 69,5 + 5 ( 7+37 ) = 69,5 + 3,5 = 73
Sehingga nilai yang paling banyak muncul (modus) dari data hasil
belajar siswa siswa kelas III-B SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun
d) Varians
Varians dari data hasil tes belajar konvensional tanpa media visual
¿ x−¿
¿
Ϭ2 = f . ¿
∑¿
¿
750
= = 37,5
20
Sehingga varians dari data tes hasil belajar siswa kelas III-B SDN
e) Standar Deviasi
Standar deviasi dari data hasil belajar siswa kelas III-B SDN 04
¿ x−¿
¿
f .¿
Ϭ=
∑¿
¿
√¿
=
=
√√ 750
20
37,5 = 6,1
Sehingga varians dari data hasil siswa kelas III-B SDN 04 Madiun
Tabel 4.9 Tabel Distribusi Frekuensi dan Presentase data tes siswa
kelas III-B SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun
menggunakan model pembelajaran konvensional tanpa
media pembelajaran visual .
Kelas Interval Frekuensi Prosentase
f (%)
¿ )
¿
¿
65- 69 1 5%
70 - 74 8 40%
75 - 79 5 25%
80 - 84 2 10%
85 - 90 4 20%
Jumlah 20 100%
Object 161
kepada siswa direspon pasif oleh siswa, siswa tidak dapat menyimak
dengan baik dengan teknik yang sampaikan peneliti sebelumya, dalam hal
ditentukan.
media memiliki kriteria nilai hasil tes yang cukup rendah, dimana
untuk hasil tes mata peloajaran Bahasa Indonesia yakni 75. Hal ini dapat
b. Deskripsi Data Hasil Tes Siswa Kelas III-B SDN 04 Madiun Lor
Deskripsi data ini akan memaparkan data tes siswa kelas III-B SDN
Tabel 4.10 Nilai Siswa kelas III-B SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun
Pembelajaran Konvensional dengan media visual.
No Nama Siswa Nilai
1 Adelia Fitria Okta F 90
2 Aditya Dwi Putra B 95
3 Anggita Lurida Sari 100
4 Aqila Galih M 90
5 Aurelia Meiwati Fadila A 85
6 Chintya Novita Andhara 100
7 Dhaffa Zubaxi 85
8 Davina Harliz Aulia 100
9 Dehan Raysa Agung N 90
10 Dhevan Andrianalis Pratama 80
11 Varel Tri Maryanto 75
12 Farrel Octaro Wijaya 90
13 Felillah Nabilah Ramadhan 75
14 Fiska Widayana Awiddah W 90
15 Ramka Ramdzane Samudra 85
16 Remanda Okta Risqiulah W 80
17 Julia Rahmawati 90
18 Keysa Rifha Kirana 80
19 Muhammad Rifai Firdaus 95
20 Natania Azzara 80
Jumlah 1755
Berdasarkan penilaian hasil belajar siswa di kelas III-B SDN 04
dengan media pembelajaran visual video teks gerak, diperoleh data nilai
berikut:
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,30)
= 1 + 4,29 = 5,29 (dibulatkan menjadi 5)
R 26
I= = = 5,2 (dibulatkan menjadi 5)
K 5
Tabel 4.11 Kerja Distribusi Frekuansi kelas III-B SDN 04 Madiun Lor
Kota Madiun Menggunakan Pembelajaran Konvensional
dengan media visual video teks gerak.
Kelas Freku Nilai f i . xi xi−¿ xi−¿ xi−¿
Interval ensi Tengah ¿ ¿
f ( xi ) ¿ f .¿
¿ ) ¿ ¿
¿
¿
65- 69 2 77 154 -12 144 288
75- 79 4 82 328 -7 49 196
80 - 84 3 87 261 -2 4 12
85 - 89 6 92 552 3 9 54
90 - 94 5 97 485 8 64 320
Jumlah 20 1780 870
rata-rata yakni
85
X = ∑ f i . xi = 1780
= 89
∑f i 20
Sehingga nilai rata-rata (mean) pada siswa siswa kelas III-B SDN
distribusi data dalam dua bagian yang sama besar. Sehingga dapat
diperoleh median atau nilai tengah pada data tes siswa kelas III-B
1
Me = b + p
( ) 2
n−F
f
1
= 89,5 + 5
( )
2
2∗−9
6
= 89,5 + 0,8 = 90,3
Sehingga diperoleh nilai tengah (median) dari siswa siswa kelas III-
c) Modus
86
Modus dari data tes siswa siswa kelas III-B SDN 04 Madiun Lor
Mo = b + p ( b 1+b 1b 2 )
= 89,5 + 5 ( 3+13 ) = 89,5 + 3,75 = 93,3
Sehingga nilai yang paling banyak muncul (modus) dari data tes
adalah 93,3.
d) Varians
Varians dari data tes siswa kelas III-B SDN 04 Madiun Lor Kota
¿ x−¿
¿ 870
f .¿ = = 43,5
20
∑¿
¿
87
Sehingga varians dari data tes siswa kelas III-B SDN 04 Madiun
e) Standar Deviasi
Standar deviasi dari data tes siswa kelas III-B SDN 04 Madiun Lor
¿ x−¿
¿
f .¿
Ϭ=
∑¿
¿
√¿
=
√
870
20
= √ 43,5 = 6,6
Sehingga varians dari data tes siswa kelas III-B SDN 04 Madiun
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi dan Presentase Data siswa kelas III-
B SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun Menggunakan
Pembelajaran Konvensional dengan media visual.
Kelas Interval Frekuensi Prosentase
f (%)
¿ )
¿
¿
65- 69 2 10%
75- 79 4 20%
80 - 84 3 15%
85 - 89 6 30%
90 - 94 5 25%
88
Jumlah 20 100%
6
5
4
3
2
1
0
65- 69 75- 79 80 - 84 85 - 89 90 - 94
gerak dengan materi dongeng pada mata pelajaran bahasa indonesia siswa
KKM membaca cepat sisa kelas rendah, dan di akhiri dengan tes tulis
dengan memateri sesuai video. Siswa yang dapat mengerjakan soal diatas
ketinggalan cerita, hal ini secara tidak langsung akan melatih kemampuan
pembelajaran konvensional.
interval tersebut berada di atas nilai KKM yang ditentukan sekolah untuk
atau 18 dari 20 siswa mampu memperoleh nilai diatas 75. Hal ini dapat
durasi teks gerak lebih tinggi dibanding dengan tanpa adanya media
visual.
D. Pembahasan
Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun pada tahun
pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas III-A dan III-B
dengan jumlah siswa keseluruhan 40 siswa. Kelas III-A dengan jumlah 20 siswa
Konvensional tanpa media visual teks gerak pada perlakuan pertama dan
perlakuan kedua.
pembelajaran. Soal post-test yang diberikan kepada siswa ini berupa soal pilihan
ganda dengan 4 alternatif jawaban. Jumlah soal keseluruhan dalam post-test ini
ini dilakukan dengan memberikan skor 1 untuk setiap soal yang dijawab dengan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan segala sesuatu yang
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa untuk mencapai tujuan
membaca cepat, dimana media ini akan menampilkan teks gerak dengan dongeng
kemampuan membaca cepat siswa diukur dengan media visual berdurasi yang
akan disesuaikan dengan standart kecepatan membaca pada usia dini yang akan
ditentukan dengan nilai tes materi dongeng pada mata pelajaran bahasa indonesia
dimuat pada media yang digunakan. Apabila dalam mengerjakan tes siswa
mampu mengerjakan soal diatas 80% maka media visual dianggap berHubungan
pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasnya siswa dalam kegiatan
materi pembelajaran yang sesuai akan menjadikan siswa berfokus kepada proses
pembelajaran sepenuhnya.
Pada penelitian di kelas III-A dan III-B SDN 04 Madiun Lor Kota
pembelajaran siswa terlihat kurang antusias dari awal pembelajaran hingga akhir
baik. Ketika kegiatan tanya jawab berlangsung, kurang adanya interaksi yang
diakhir kegiatan pembelajaran, hasil belajar siswa pun tergolong rendah. Hal
tersebut dapat diketahui melalui hasil belajar siswa kelas III-A dengan nilai rata-
rata kelas 74,5 dan hanya sekitar 15 % atau 3 siswa saja yang mendapatkan nilai
diatas 75. Sedangkan pada kelas III-B dengan nilai rata-rata kelas 87 dan hanya
sebanyak 20% atau 4 siswa III-B yang mampu mendapatkan nilai diatas 75.
kemampuan membaca dan memahami teks yang ditentukan oleh peneliti dalam
menggunakan media visual teks gerak. Baik siswa kelas III-A maupun kelas III-
dengan gambar-gambar yang ditampilkan guru melalui media visual teks gerak
ini. Dengan menggunakan mmedia ini siswa terlihat lebih termotivasi untuk
siswa lebih fokus terhadap media dan konsentrasi dalam membaca, sehingga
93
kepala, tidak menunjuk mata, mebaca bait per bait secara tidak langsung
dilakukan sendirinya oleh peserta didik.. Begitu juga ketika guru memberikan
baik. Dengan menggunakan media ini materi pembelajaran lebih dapat diserap
siswa dengan waktu membaca yang amat singkat, siswa dituntut untuk
oleh peneleiti, Sehingga media ini mampu membantu daya ingat siswa terhadap
belajar siswa pun tergolong tinggi. Hal tersebut dapat diketahui melalui hasil tes
belajar siswa kelas III-A dengan nilai rata-rata kelas 88 dan sebesar 60 % atau
12 siswa mampu memperoleh nilai diatas 85. Sedangkan pada kelas III-B
dengan nilai rata-rata kelas 88 dan 55 % atau 11 siswa mampu memperoleh nilai
diatas 85. Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil saja siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM dan sisanya memperoleh nilai di atas
KKM yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
yakni 85.
Dari penjabaran di atas maka dapat diambil kesimpuan pada penelitian ini
siswa kelas III SDN 04 Madiun Lor Kota Madiun pada mata pelajaran Bahasa
PENUTUP
A. Simpulan
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 SDN 04Madiun Lor Kota Madiun.
lebih maksimal. Hal ini akan melatih kebiasaan siswa dalam membaca
2. Nilai rata – rata kelas pada saat menggunakan media visual teks gerak dapat
diketahui melalui hasil belajar siswa kelas III-A dengan nilai rata-rata kelas
Sedangkan pada kelas III-B dengan nilai rata-rata kelas 88 dan 55 % atau 11
bahwa hanya sbagian kecil saja siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM
dan sisanya memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan oleh sekolah
pembelajaran.
lebih mudah dan sederhana. Hal ini akan memuadahkan siswa dalam
memahami kata per kata tanpa harus memikirkan artinya secara mendalam
B. Saran
informasi pembelajaran.
96
konkrit, hal ini sangat sesuai dengan karakter siswa kelas rendah yang
yang sama mengingat banyaknya bidang ilmu dalam bahasa indonesia yang
masih harus digali secara mendalam agar guru dapat mengajar secara
DAFTAR PUSTAKA
Merdekasari, A., Pengajar, S., Islamiyah, S., Pembangunan, K., & Ngawi, P.
(2015). Pengaruh Pelatihan Membaca Efektif Terhadap Peningkatan Kecepatan
Membaca Dan Pemahaman Bacaan. Januari-Juni, 01(02), 2406–2775.
Nurhadi. (2010). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo.