Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Suatu usaha dan cara atau studi untuk mengamati, menyelidiki, menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan atau pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. (dr. Budiman
Chandra, Metodologi Penelitian Kesehatan, 2008, jakarta, EGC)
Cara ilmiah:
o Rasional
o Empiris
Dapat diamati indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yg
digunakan.
o Sistematis
Data:
o Valid
o Reliable
o Objective
Tujuan
Kegunaan
o Memahami masalah
o Memecahkan masalah
o Mengantisipasi masalah
a. Memahami masalah
b. Memecahkan masalah
c. Mengantisipasi masalah
o Metode survey mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah ( bukan buatan ) tetapi
peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data ( misalnya kuesioner, test, dsb.)
o Penelitian naturalistik , meneliti pada tempat yang alamiah dan tidak ada perlakuan,
karena dalam mengumpulkan data bersifat emic , yaitu berdasarkan pandangan dari sumber
data , bukan pandangan peneliti.
1. Judul
2. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Hipotesis
4. Tujuan
5. Manfaat
3. Tinjauan Pustaka
4. Kerangka Konsep
5. Metodologi
1. Desain
5. Besar Sampel
6. Cara Kerja
7. Identifikasi Variabel
9. Definisi Operasional
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran
- Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian
(Suchman, 1967: 307), dalam pengertian yang lebih sempit,
desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.
- Namun demikian desain penelitian juga bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi dalam dua
kelompok yaiut : (1) Prencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan
serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang
ada. (2) Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. (Moh Nazir, 1983: 84-85)
-
Cross Sectional
o Keunggulan :
o Keterbatasan :
Tidak valid untuk meramalkan suatu tren / kasus yang sangat jarang.
Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan efek paling lemah dibandingkan rancangan
lain.
Case Control
o Keunggulan :
Adanya kesamaan kurun waktu antara kasus dan kontrol dan adanya pembatasan
atau pengendalian faktor resiko.
o Keterbatasan :
Subjek yang diteliti dipilih berdasarkan adanya efek / masalah kesehatan , sehingga
tidak dapat dihitung insidens rate baik pada kelompok yang mempunyai faktor resiko
maupun tidak, sehingga resiko relatif yg digunakan Odds Ratio.
Kadang sulit memilih kelompok kontrol yang benar-benar setara dalam hal faktor luar
Cohort
o Keunggulan :
Dapat mempelajari sejumlah efek secara serentak dari sebuah faktor resiko.
o Keterbatasan :
Mahal dilihat dari segi waktu, biaya dan tenaga untuk dapat melakukannya dengan
baik.
Adanya subjek yang drop out karena berbagai sebab, sehingga menganggu analisis
dan validitas hasil.
Tidak efisien dan tidak praktis untuk mempelajari efek yang langka, butuh sampel
yang besar.
Uji Klinis
o Keuntungan :
Uji statistik akan lebih efektif krn : jumlah kelompok perlakuan dan kontrol
sebanding , power statistik tinggi
Sangat baik, karena banyak metose stastistik berdasarkan pemilihan subyek secara
random.
o Kerugian :
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun desain penelitian dan apa saja kelebihan dan
kekurangan masing-masing desain penelitian?
Menyesuaikan dengan tujuan penelitian. Jika ingin menelusuri sebab akibat timbulnya penyakit rancangan yang
paling sesuai adalah kombinasi case control – eksploratif. Jika ingin mengetahui prevalensi dan uraian ciri-ciri
penderita suatu penyakit dapat menggunakan desain cross sectional. Jika bertujuan untuk menelusuri faktor-
faktor penyebab penyakit menggunakan klasifikasi yang sudah ada dapat memakai kombinasi desain eksploratif-
deskriptif, dll. (Dr. Eko Budiarto, SKM. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar. 2004. Jakarta. EGC)
Cross Sectional
o Menghitung besarnya risiko tiap kelompok, risiko relatif, dan risiko atribut.
Case Control
o Untuk mencari hubungan sebab akibat melalui perbedaan dalam pengalaman terpajan
oleh faktor risiko antara kelompok penderita (kasus) dan kelompok bukan penderita
(kontrol).
Cohort
Uji Klinis
o Pencegahan
o Pengobatan
o Penjelasan
o Metodologis
(Dr. Eko Budiarto, SKM. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar. 2004. Jakarta. EGC)
1. Penelitian klinis
2. Lapangan
3. Laboratoris
2. Berdasarkan waktu :
1. Peneltian transversal
2. Penelitian longitudinal
3. Berdasarkan substansi :
1. Penelitian dasar
2. Penelitian terapan
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian analitik
5. Desain khusus :
1. Uji Diagnostik
3. Meta Analisis
2. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah – berisi alasan
dilakukannya penelitian,
yaitu ketidakpuasan yang dirasakan oleh
peneliti, kemudian adanya dorongan untuk
melakukan penelitian.
B. Identifikasi Masalah, berisi hal-hal yang
diperkirakan menjadi penyebab timbulnya
situasi ketidakpuasan.
C. Rumusan Masalah, berisi informasi apa saja
yang diinginkan oleh peneliti untuk diketahui
melalui pengumpulan data.
D. Tujuan Penelitian, berisi gambaran tentang hasil
yang diperoleh dari penelitian. Kesalahan umum
yang diperbuat peneliti adalah bahwa tujuan
penelitian sudah menyebut untuk memecahkan
masalah atau ketidakpuasan. Uraian seperti ini
salah.
E. Manfaat Hasil Penelitian, yaitu pihak-pihak yang
akan beruntung karena dapat memanfaatkan
hasil penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini peneliti menuliskan teori-teori yang
diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan
penelitian. Kebanyakan pengawas merasa bahwa
kajian pustaka untuk mencari dukungan teori ini sulit sekali dan bahkan tidak terbayang dapat melakukan
penelitian karena takut harus mencari dukungan
teori.
Teori yang dibutuhkan tidak sulit. Selama kita
bekerja dengan dan dalam lingkungan manusia,
teori yang diambil harus yang terkait dengan sifat-
sifat alami manusia. Seperti contoh kita, karena alas
an yang menjadi penyebab timbulnya ketidakpuasan
ada dalam diri manusia, dicarilah teori yang terkait
6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tidak harus disajikan secara
panjang lebar. Yang penting ada sajian data, hasil
analisis dan hasil analisis, kemudian ada
pembahasan atau ulasan yang menjelaskan hasil
pemikiran peneliti tentang data yang diperoleh.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V atau bab terakhir ini pengawas
menyampaikan hasil yang diperoleh di bab IV secara
singkat, terutama harus diusahakan agar kalimat-
kalimat dalam kesimpulan ini merupakan jawaban
dari kalimat-kalimat dalam rumuan masalah bab I
nomer C.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2114716-sistematika-laporan-penelitian/#ixzz1fQGODsqS
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN (termasuk instrumen penelitian, hasil-hasil
http://lpp.uad.ac.id/08/wp-content/sistematika-laporan-penelitian-dosen-2009.pdf