Sie sind auf Seite 1von 10

Humidifikasi

Dosen Pengampu : Ir.R.TD Wisnu Broto ,MT


Mata Kuliah : Neraca Massa dan Energi

Kelompok 12 :
Mei Syfa Nisrina 40040117640047
Nuruddin M. Alfaridzi 40040117640048
Mila Hardiana 40040117640049
Shabrina Berdiansyah 40040117640050
Syaviela Viagul S 40040117640051

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
HUMIDIFIKASI
A. PENGERTIAN
Humidifikasi adalah proses perpindahan air dari fase cair (A) ke dalam campuran gas
yang terdiri dari udara (B) dan uap air (A). Sedangkan dehumidifikasi adalah proses
perpindahan uap air dari campuran uap air (A) dan udara (B) ke dalam air pada fase air (A).
Dengan syarat B tidak melarut pada A.

.
Adanya uap air di dalam gas atau udara sangat penting untuk beberapa proses maupun
penyimpanan bahan-bahan kimia ataupun obat-obatan oleh karena itu kita adakan istilah
tersendiri yaitu :
Humidity (H) = ( berat uap air ) / ( berat gas kering )
Molal humidity (Hm) = ( mol uap air ) / ( mol gas kering )
Relative humidity (RH) = ( P uap air ) / ( p uap air jenuh )
= ( Pv / P s )
% humidity = % saturasi = n uap air / n uap air jenuh x 100%
= nv / ns x 100%
 Dew point. (Titik Embun)
Jika campuran gas dan uap tidak jenuh didinginkan, maka tekanan partiel dari uap akan tetap
sampai pada suatu harga dimana tekanan partiel uap tersebut sama dengan tekanan uap
jenuhnya. Dalam keadaan ini gas tersebut jenuh dengan uap. Bila didinginkan lebih lanjut ,
maka tentu disertai dengan kondensasi uap.
Suhu pada saat terjadi penjenuhan ini disebut dew point dari campuran tersebut.
Kadar uap di dalam campuran gas – uap dapat pula dihitung dari pemeriksaan dew point
ataupun sebaliknya.

Dalam humidity dan saturasi, cara menentukan kadar adalah sbb : mol uap/mol gas kering
atau dapat pula dinyatakan satuan berat uap/satuan berat gas kering.
Hal ini disebabkan di dalam operasi jumlah dan sifat gas pembawa tidak berubah sehingga
dipilih sebagai key komponen; dalam perhitungan dilakukan untuk tekanan-tekanan biasa dan
berlaku hukum gas ideal.
Persamaan gas ideal :
PA . V = nA . R. T (PA + PB + . . . ) . V = (nA + nB + . . . ) . R. T
PB . V = nB . R. T Pt . V = nt . R . T
P A / P t = nA / n t PA / Pt = VA / Vt bila dalam keadaan jenuh (gas A) :
VA / Vt = nA / nt PAs / Pt = VAs / Vt

Partial Saturation (tidak jenuh)


Keadaan ini terjadi bila kadar uap dalam gas lebih kecil daripada kadar uap bila keadaan
jenuh; akibatnya tekanan partiel uap tersebut juga lebih kecil daripada tekanan uap jenuhnya.
Relative saturation (kejenuhan relatip) = PV / PS ; dan biasanya dinyatakan dalam % dan
dengan notasi Yr
Yr = PV / PS x 100%
dimana : PV = tekanan partiel uap
PS = tekanan uap jenuh
Percent saturation (proses kejenuhan) : YP
YP = nV / nS x 100%
dimana : nV = mol uap tiap mol gas bebas uap yang ada
nS = mol uap tiap mol gas bebas uap bila keadaan jenuh
YP = mol uap / mol gas bebas uap yang ada
mol uap / mol gas bebas uap bila jenuh
= berat uap / berat gas bebas uap yang ada
berat uap / berat gas bebas uap bila jenuh
= nA . MA / nG . M G x 100%
nAs . MA / nGs . MG
= nA . nG / M A . M G x 100% = nA / nG x 100%
nAs . nGs / MA . MG nAs / nGs
= nv / ns x 100%
YP = nA / nG x 100 % ................................................................. (1)
nAs / nGs
nA / nG = PA / PG = (PA) / (Pt - PA) ................................................................. (2)
nAs / nGs = PAs / PGs = (PAs) / (Pt - PAs) ................................................................. (3)
Dari persamaan (1) ; (2) dan (3) , didapat :
YP = (PA) / (Pt - PA) x 100%
(PAs) / (Pt - PAs)
YP = Pt / PAs . (Pt - PAs) / (Pt - PA) x 100%
= Yr x (Pt - PAs) / (Pt - PA) x 100%

CARA PENGUKURAN HUMIDITY :


1. CARA TIDAK LANGSUNG
Mengukur td dan tw

Dengan bantuan diagram Psikhrometrik didapat Humidity

2. CARA LANGSUNG

Mengukur berat H2O dan berat udara kering 


B. Contoh Soal
Campuran gas yang terdiri dari 60 % metana, 30 % etana, 10 % karbon dioksida, dan sisanya
oksigen dibakar dengan udara dalam suatu reactor. Udara yang digunakan 50 % berlebihan,
sedangkan proses pembakaran 80 % sempurna. Suhu gas masuk reaktor masuk reaktor =
50oC. Udara masuk reaktor pada suhu 80oF dan % H = 50%
Reaktor terisolasi thermis (tidak ada kehilangan panas ke sekelilingnya /proses adiabatis).
Ditanyakan :
a. Susunlah neraca massa pada reaktor.
b. Susunlah neraca panas pada reaktor.
c. Apabila reaktor terisolasi thermis (tidak ada kehilangan panas ke sekelilingnya /proses
adiabatis), hitunglah suhu bahan keluar reaktor

PEMBAHASAN
Diketahui : Komposisi CH4 = 60%
C2H6 = 20%
CO2 = 10%
O2 = 10%
O2 dari udara = 50% berlebihan
% Kesempurnaan = 80%
Suhu gas masuk reaktor = 50oC
Udara masuk reaktor = 80of
%H : 50%
Ditanya :
a. Susunlah neraca massa pada reaktor.
b. Susunlah neraca panas pada reaktor.
c. Apabila reaktor terisolasi thermis (tidak ada kehilangan panas ke sekelilingnya /proses
adiabatis), hitunglah suhu bahan keluar reaktor

Jawab :
a) Basis : 1000kg

Gas udara 50% berlebihan


CH4:60% CO2
C2H6: 20% H2O
REAKTOR O2
CO2: 10% CH4 sisa
50o bereaksi C2H6 sisa

CH4 = 60% . 1000 kg = 600 kg : 16 gr/mol = 37,50 kgmol


C2H6 = 20% . 1000 kg = 200 kg : 30 gr/mol = 6,66 kgmol
CO2 = 10% . 1000 kg = 100 kg : 44 gr/mol = 2,27 kgmol
Derajat kesempurnaan 80%, artinya 80% itu CH4 dan C2H6 menjadi CO2 dan sisanya
itu membentuk CH4, C2H6.

CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O


37,5 kgmol 75kgmol
C2H6 + 3,5 O2 2CO2 + 3H2O
6,66 kgmol 23,31 kgmol

Maka, O2 teoritis 75 + 23,31 = 98,31 kgmol


O2 dari udara = (100% + 50% ) . 110
100%
= 150 x 110
100%
= 165 kgmol
N2 = 79/21 x 165 kgmol = 620,71

CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O


bereaksi 0,6 . 37,5 22,5 . 2
22,5 kgmol 45 kgmol 22,5 kgmol 45 kgmol
sisa 0,4 . 37,5 15. 2
15 kgmol 30 kgmol 15 kgmol 30 kgmol

C2H6 + 3,5O2 2CO2 + 3H2O


bereaksi 0,2 . 6,66 1,33 . 3,5
1,33 kgmol 4,65 kgmol 2,66 kgmol 3,99 kgmol
sisa 0,8 . 6,66 5,32 . 3,5
5,32 kgmol 18,62 kgmol 10,64 kgmol 15,69 kgmol

maka, O2 sesungguhnya = 45 + 4,65 = 49,65 kgmol


CO2 yang terbentuk = 22,5 + 2,66 = 25,16 kgmol
H2O yang terbentuk = 45 + 3,99 = 48,99 kgmol

Hm = 0,02 lbmol H2O uap/lbmol udara kering


= 0,02 lbmol H2O uap/lbmol udara kering dari psychometry chart

H2O dalam udara masuk = 0,02 x ( 165 + 620,71 )


= 15,7142
NERACA MASSA PADA REAKTOR

Input Komponen Kgmol BM Kg


Gas CH4 22,5 16 360
C2H6 1,33 30 39,9
CO2 2,27 44 99,88
Udara O2 165 32 5280
N2 620,714 28 17379,99
Jumlah 23159,77

Output Komponen Kgmol BM Kg


Gas CH4 sisa 15 16 240
C2H6 sisa 5,32 30 159,6
CO2 produk 27,43 44 1206,92
O2 sisa 115,35 32 3691,2
N2 620,714 28 17379,99
H2O 15,7142 18 282,8556
Jumlah 22960,5656

b) Neraca Panas
NERACA PANAS PADA REAKTOR
 Panas yang dibawa oleh bahan masuk / reaktan

Input Komponen Kgmol Cp ΔT (C) nCpΔT


Gas CH4 22,5 9,46 (50-25) 5321,25
C2H6 1,33 14,98 (50-25) 498,085
CO2 2,27 9,64 (50-25) 547,07
Udara O2 165 7,15 (50-25) 29493,75
N2 620,714 6,98 (50-25) 108314,593
Jumlah ∑ HR = 144174,748
 Panas yang dibawa oleh bahan keluar / produk

Output Komponen Kgmol Cp ΔT (C) nCpΔT


Gas CH4 sisa 15 9,46 (50-25) 3547,5
C2H6 sisa 5,32 14,98 (50-25) 1992,34
CO2 produk 27,43 9,64 (50-25) 6610,63
O2 sisa 115,35 7,15 (50-25) 20618,8125
N2 620,714 6,98 (50-25) 108314,593
H2O 15,7142 8,04 (50-25) 3158,5542
Jumlah ∑ Hp= 144242,4297

Reaksi I

H25o = n ( Hfp - HfR )


= (n CO2 X Hf CO2 + n H2O X HfH2O) – (n CH4 X HfCH4 + n O2 X HfO2)
= ( 15 X (-94,0518) + 30 X (-57,7979) ) – ( 15 X 212,798 + 30 X 0)
= -3144,714 – 3191,97
= -6336,684

Reaksi II

H25o = n ( Hfp - HfR )


= (n CO2 X Hf CO2 + n H2O X HfH2O) – (n C2H6 X HfC2H6 + n O2 X

HfO2)

= ( 10,64 X (-94,0518) + 15,69 X (-57,7979) ) – ( 5,32 X 372,820 + 18,62 X 0

= - 3890,962603

H25o =( -6336,684) + (- 3890,962603)

= - 10227,6466

HT = ∑ Hp + H25 - ∑ HR

HT = 144242,4297 + (- 10227,6466) - 144174,748

HT = - 10159,9656
Disusun neraca panas pada converter :

Hr = 144174,748 Hp = 144242,4297

H25 = - 10227,6466 HT = - 10159,96456

Input kcal Output kcal

Hr 144174,748 Hp 144242,4297

H25 - 10227,6466 HT - 10159,9656

Total 133947,1014 Total 134082,4641

Das könnte Ihnen auch gefallen