ANALISIS PENILAIAN TINGKAT RISIKO ERGONOMI TERHADAP
KENYAMANAN PEKERJA PADA PT. WAHANA BARAMETAL
PEKANBARU
Oleh : William Wijaya Pembimbing : Samsir dan Anggia Paramitha
Faculty of Economics and Bussines Riau University, Pekanbaru, Indonesia
Email : william.kimihiro@gmail.com
Ergonomics Risk Factor Analysis Towards Worker’s Comfort in PT. Wahana
Barametal Pekanbaru
ABSTRACT
Awkward posture is one of the ergonomic risk contained in the workers,
awkward postures that aren’t normaly done performed by these workers can cause stress on physical conditions of workers who have an impact on the incidence of injury to workers. To prevent injury from happening, it is necessary to conduct evaluation of ergonomic risk level on workers. This research is done through direct observation of all stages of the workers who do welding works. The assesment of ergonomic risk level uses Rapid Entire Body Assessment (REBA) methods, and Ovako Working Analysis System (OWAS). The population of this research include all of the ten workers who did metal welding process who works on PT. Wahana Barametal Pekanbaru. The results of research showed that: 1) metal cutting activities has an average ergonomic risk, 2) carrying iron activities has a high ergonomic risk, 3) welding activities has an average ergonomic risk, 4) grinding activities has a slightly high ergonomic risk, 5) painting activities has a high ergonomic risk. To reduce ergonomic risk level is necessary to change the action and the movement of workers, the provision of working tools and changes in the design of workers.
ergonomi didalamnya yang Manusia merupakan faktor menyebabkan para pekerja tidak terpenting didalam sistem kerja, dapat bekerja secara optimal manusia akan mampu melaksanakan (Lianatika, 2013). kegiatannya dengan maksimal karena Menurut penelitian yang kondisi fisik yang baik (Rachman, dilakukan oleh OSHA (Occupational 2008). Namun, dalam kenyataannya, Safety and Health Administration) banyak perusahaan yang masih pada tahun 2010, sekitar 35,4 persen kurang memperhatikan kondisi fisik dari pekerja Eropa menganggap yang baik pada saat merancang bahwa pekerjaan mereka sistem kerjanya, serta masih kurang mempengaruhi kesehatan mereka. JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 1 Sekitar 24,7 persen dari pekerja didapatkan lebih oleh metode REBA, dilaporkan menderita sakit yaitu metode OWAS. punggung. Bagian sektor pekerjaan Metode REBA (Rapid Entire tersebut tersebar pada pekerja dalam Body Assessment) dibuat untuk konstruksi (36,5 persen); menilai postur tubuh pekerja secara transportasi, penyimpanan dan cepat melalui pengambilan data komunikasi (28,4 persen); diikuti postur pekerja dan selanjutnya oleh pekerja sosial dan kesehatan dilakukan sudut pada batang tubuh, (26,3 persen) dan bidang lainnya (8,8 leher, kaki, lengan atas, lengan persen) (OSHA, 2010). bawah, dan pergelangan tangan Seperti yang terlihat, salah satu (McAtamney dan Hignett, 1995). jenis bahaya yang terdapat Metode OWAS (Ovako Working dilapangan adalah bahaya ergonomi. Analysis System) adalah metode Bahaya ergonomi merupakan sikap analisis sikap kerja yang atau lingkungan kerja yang mendefinisikan pergerakan bagian menyebabkan posisi bagian–bagian tubuh punggung, lengan, kaki, dan tubuh bergerak secara tidak nyaman beban berat yang diangkat. Metode yang dapat menyebabkan berbagai ini digunakan untuk menganalisis masalah dalam pekerjaan, baik sikap kerja yang mendefinisikan masalah kesehatan, maupun masalah pergerakan seluruh bagian tubuh kecelakaan kerja. Karena itu, agar yaitu punggung, lengan, kaki, dan suatu pekerjaan tidak menimbulkan beban berat yang diangkat. Masing – suatu resiko berbahaya, perlu adanya masing anggota tubuh tersebut penilaian terhadap risiko ergonomi. diklasifikasikan menjadi sikap kerja Penilaian risiko ergonomi dapat (Astuti dan Suhardi, 2007). digunakan untuk mengidentifikasi gangguan otot rangka yang dapat TINJAUAN PUSTAKA terjadi pada aktivitas penanganan material secara manual, dengan Definisi Ergonomi menggunakan metode penilaian Kata “Ergonomi” yang kita risiko ergonomi (Martaleo, 2012). ketahui berasal dari bahasa Yunani, Metode penilaian resiko yang “Ergon” (kerja) dan “Nomos” telah diperkenalkan para ahli dalam (hukum) atau dapat diartikan ilmu mengevaluasi ergonomi untuk yang mempelajari tentang hukum – menilai resiko ergonomi di tempat hukum kerja (Priastika, 2012). kerja ada banyak dengan alat ukur Dengan demikian, ergonomi yang bervariasi. Metode – metode merupakan suatu sistem yang tersebut misalnya seperti REBA dan berorientasi pada disiplin ilmu yang OWAS mempunyai perbedaan dalam sekarang diterapkan pada aspek cara ataupun bagian yang diamati pekerjaan atau kegiatan manusia. oleh metode tersebut. Pada penelitian Selanjutnya untuk lebih ini metode yang akan digunakan memahami pengertian mengenai adalah metode REBA, tetapi metode ergonomi, dijabarkan beberapa REBA masih memiliki kelemahan definisi ergonomi dari beberapa sehingga peneliti menambahkan literatur, antara lain: metode lain untuk menambahkan a.Ergonomi adalah ilmu, seni dan informasi yang tidak dapat penerapan teknologi untuk JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 2 menyerasikan atau metode yang dilakukan untuk menyeimbangkan antara segala mengetahui faktor–faktor risiko fasilitas yang digunakan baik terkait dengan postur pada saat dalam beraktivitas maupun bekerja. REBA dikembangkan untuk istirahat dengan segala mengkaji postur kerja (postur statis kemampuan, kebolehan, dan atau dinamis), berbagai metode keterbatasan manusia baik secara kajian, berdasarkan metode checklist, fisik maupun mental, sehingga manual material handling, dicapai suatu kualitas hidup kombinasi seluruh tubuh dan secara keseluruhan yang akan computer based. lebih baik (Tarwaka, 2011). Metode REBA dapat digunakan b. Ergonomi adalah suatu istilah bila : yang berlaku untuk dasar suatu a) Seluruh tubuh sedang studi dan hubungan antara digunakan manusia dengan mesin untuk b) Postur statis, dinamis, mencegah penyakit dan cidera kecepatan perubahan, atau serta meningkatkan prestasi atau postur yang tidak stabil. performa kerja (ACGIH, 2007). c) Pengankatan yang sedang c.Sedangkan menurut ILO (2013) dilakukan, dan seberapa sering ergonomi didefinisikan sebagai frekuensinya. penerapan ilmu biologi manusia yang sejalan dengan ilmu d) Modifikasi tempat kerja, rekayasa untuk mencapai peralatan, pelatihan atau penyesuaian yang perilaku kerja. menguntungkan antara pekerja dengan pekerjaannya secara Ovako Working Analysis System optimal dengan tujuan agar (OWAS) bermanfaat demi efisiensi dan OWAS merupakan sebuah kesejahteraan. metode yang sederhana dan dapat digunakan untuk menganalisa suatu Penilaian Risiko Postur Kerja pembebanan pada postur tubuh. Ada beberapa cara untuk Penerapan dari metode ini dapat melakukan penilaian ergonomi memberikan suatu hasil yang baik, dengan metode observasi postur yang dapat meningkatkan tubuh pada saat bekerja seperti kenyamanan kerja, sebagai Rapid Entire Body Assesment pengingkatan kualitas produksi, (REBA), dan Ovako Working setelah dilakukannya perbaikan pada Posture Analysis System (OWAS). sikap kerja. Sampai saat ini, metode Beberapa metode penilaian ergonomi ini telah diterapkan secara luas di tersebut dijabarkan seperti di bawah berbagai sektor industri (Tarwaka, ini : 2011). Metode OWAS dalam Rapid Entire Body Assessment melakukan penilaian terhadap postur, (REBA) melakukan identifikasi pada bagian – REBA (Hignett dan Mc bagian tubuh, seperti : Atamney, 2000) adalah sebuah a) Tulang belakang (4 Postur) b) Lengan (3 Postur) JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 3 c) Kaki (7 Postur) sampel diambil masing–masing satu Kerangka Penelitian dari 5 pekerjaan yang ada di Bengkel Las PT. WBM Pekanbaru. Gambar 1 Teknik Pengambilan sample Kerangka Penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah simple random sampling, Penilaian Risiko Ergonomi dimana setiap satu sampel diambil acak dari beberapa pekerja yang REBA OWAS mengerjakan suatu pekerjaan.
Metode Analisis Data
Skor A (X) Skor B (Y) Postur Kerja (X) Beban (Y) Analisis Data Primer Analisis data primer mengenai postur kerja dilakukan dengan cara mengobservasi langsung pekerja Skor C (Z) Final Score (Z) yang melakukan pekerjaannya dan didokumentasikan menggunakan kamera digital, lalu menghitung durasi pekerjaan tersebut serta Pengendalian Risiko mengukur besar sudut posisi kerja Sumber: Hignett dan McAtamney (2000). dengan menggunakan mistar dan busur. Total waktu observasi yang dilakukan dalam penelitian ini METODE PENELITIAN berdasarkan pada satu siklus tahapan per pekerjaan. Lalu dilakukan Populasi dan Sampel penilaian dari postur yang telah Objek dari penelitian ini adalah diukur (Tarwaka, 2011). seluruh proses kerja yang dilakukan oleh perusahaan pengelasan PT. Metode Penilaian Risiko REBA Wahana Barametal di bengkel las PT. Pengukuran faktor risiko WBM di Pekanbaru, Riau. menggunakan lembar penilaian Karakteristik pekerja yang diteliti Rapid Entire Body Assesment adalah pekerja yang memiliki tinggi (REBA) yang digunakan oleh badan rata – rata 168 cm dan pekerja Hignett dan McAtamney (2000). yang memiliki tinggi badan jauh di Lembar pengukuran diisi dengan atas rata–rata (outlier). Sehingga memberikan skor pada setiap faktor rata–rata dari pekerja yang diteliti yang dinilai untuk Rapid Entire Body dapat dapat menjadi sampel Assesment (REBA). Penilaian skor penelitian. metode ini dibagi menjadi tiga Penelitian ini dilakukan dengan bagian yaitu skor A (punggung, leher, mengambil 5 sampel (postur kerja) kaki, dan beban), skor B (lengan dari 5 proses kerja yang dilakukan atas, lengan bawah, pergelangan dengan cara mengambil video dan tangan dan pegangan) dan skor C foto pekerja pada saat bekerja. (Skor A + Skor B + Activity Score). Sampel yang diambil peneliti Berikut akan dijabarkan proses berjumlah 5 sampel yang terdiri dari pengukuran dan penilaian metode rata–rata 10 orang pekerja. Semua
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 4
Rapid Entire Body Assesment 2) Beban (REBA) : Penilaian frekuensi relatif 1) Skor A dilakukan setelah merekam gambar a) Posisi punggung selama proses kerja berlangsung, b) Posisi leher setelah dilakukan perekaman, c) Posisi Kaki dilakukan perhitungan terhadap d) Beban jumlah repetitif dari setiap posisi 2) Skor B yang dominan terjadi pada a) Lengan atas punggung, lengan dan kaki dalam b) Posisi lengan bawah kaitannya dengan posisi lainnya c) Pergelangan tangan selama total waktu pengamatan. d) Pegangan Setelah perhitungan ini maka sebagai Kemudian, samakan nilai hasil langkah terakhir dari metode ini, adalah menentukan kategori risiko dari keseluruhan tahap yang telah yang mencakup setiap posisi. dilewati dengan tabel level risiko dan Hasil dari penilaian tabel tindakan. frekuensi relatif adalah sebagai berikut ini: Tabel 1 1) Skor 1 (Normal Posture) Tabel level risiko dan tindakan 2) Skor 2 (Slightly Harmful) perbaikan REBA 3) Skor 3 (Distincly Harmful) Level Actio Skor Level Risiko Tindakan 4) Skor 4 (Extremely Harmful) REBA Perbaikan n Bisa Tidak perlu 0 1 diabaikan HASIL PENELITIAN DAN 1 2–3 Rendah Mungkin perlu PEMBAHASAN 2 4–7 Sedang Perlu
Tinggi Perlu segera
Analisis Postur Kerja Pada Proses 3 8 – 10 Pemotongan Besi Sangat Tinggi Perlu saat ini 4 11 – 15 juga Dibawah ini akan dijabarkan Sumber : Data Olahan, 2018 penilaian risiko ergonomi pada tahapan pemotongan batang besi Metode Penilaian Risiko OWAS berdasarkan metode REBA dan Pengukuran metode penilaian OWAS, sebagai berikut: Ovako Working Analysis System (OWAS) meliputi 2 faktor, yaitu Tabel 2 postur kerja dan beban. Untuk postur Penilaian Risiko Metode REBA No. Variabel Skor Keterangan kerja terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 1 Punggung 3 Fleksi 33° punggung, lengan/bahu dan kaki. 2 Leher 1 Ekstensi 17° 3 Kaki 2 Tertopang dengan Berikut akan dijabarkan proses baik dan fleksi pengukuran dan penilaian metode 30° penilaian risiko OWAS, yaitu: 4 Beban 0 <5 Kg 5 Lengan Atas 2 Fleksi 26° 1) Postur Kerja 6 Lengan Bawah 2 Fleksi 23° Metode OWAS pada pengukuran 7 Pergelangan 1 Ekstensi 14° 8 Pegangan 0 Pegangan Pas dan postur kerja terbagi menjadi tiga Kuat bagian, yaitu: 9 Jenis Aktifitas 2 Pengulangan gerakan dan a) Punggung bagian tubuh b) Kaki statis. c) Lengan/Bahu Skor Akhir REBA 6 Sedang
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 5
Sumber : Data Olahan, 2018 Tabel 5 Tabel 3 Penilaian Risiko Metode OWAS Penilaian Risiko Metode OWAS No Variabel Skor Keterangan No Variabel Skor Keterangan . . 1 Punggung 2 Fleksi 90° 1 Punggung 2 Fleksi 33° 2 Lengan 1 Kedua tangan berada 2 Lengan 1 Kedua tangan berada di bawah bahu di bawah bahu 3 Kaki 4 Membentuk Sudut 3 Kaki 2 Tertopang dengan <150° baik 4 Beban 1 <10 Kg 4 Beban 1 <10 Kg Skor Akhir OWAS 3 Distincly Harmful Skor Akhir OWAS 2 Slightly Harmful Sumber : Data Olahan, 2018 Sumber : Data Olahan, 2018 Hal ini didapatkan tingkat risiko Hal ini didapatkan tingkat risiko dari proses ini termasuk tingkat dari proses ini termasuk tingkat risiko tinggi, tindakan korektif risiko sedang dan perlu dilakukan diperlukan segera dalam proses tindakan perbaikan. Tindakan mengangkat besi. Salah satu hal yang perbaikan yang perlu dilakukan agar dapat dilakukan adalah dengan dapat menurunkan tingkat risiko memperbaiki postur tubuh dari yang terjadi adalah dengan membungkuk untuk mengangkat memberikan kursi/stool yang barang menjadi jongkok terlebih nyaman untuk diduduki oleh pekerja, dahulu lalu mengangkat barang. supaya terhindar dari letih akibat berdiri dan tidak membungkuk dalam Analisis Postur Kerja Pada Proses jangka waktu yang lama. Mengelas Besi Dibawah ini akan dijabarkan Analisis Postur Kerja Pada Proses penilaian risiko ergonomi pada Mengangkat Besi tahapan mengelas besi berdasarkan Dibawah ini akan dijabarkan metode REBA dan OWAS, sebagai penilaian risiko ergonomi pada berikut: tahapan mengangkat batang besi berdasarkan metode REBA dan Tabel 6 OWAS, sebagai berikut: Penilaian Risiko Metode REBA No. Variabel Skor Keterangan 1 Punggung 2 Fleksi 15° Tabel 4 2 Leher 2 Fleksi 44° Penilaian Risiko Metode REBA 3 Kaki 1 Posisi Duduk No. Variabel Skor Keterangan 4 Beban 0 <5 Kg 1 Punggung 4 Fleksi 90° 5 Lengan Atas 3 Fleksi 52° 2 Leher 2 Ekstensi 21° 6 Lengan Bawah 1 Fleksi 67° 3 Kaki 2 Tertopang dengan 7 Pergelangan 1 Ekstensi 13° baik dan fleksi 8 Pegangan 0 Pegangan Pas dan 30° Kuat 4 Beban 1 7 Kg 9 Jenis Aktifitas 1 Satu bagian tubuh 5 Lengan Atas 4 Fleksi 92° statis 6 Lengan Bawah 2 Fleksi 26° Skor Akhir REBA 4 Sedang 7 Pergelangan 1 Sudut Lurus 0° Sumber : Data Olahan, 2018 8 Pegangan 0 Pegangan Pas dan Kuat 9 Jenis Aktifitas 1 Terjadi Tabel 7 pengulangan gerakan Penilaian Risiko Metode OWAS Skor Akhir REBA 9 Tinggi No Variabel Skor Keterangan . Sumber : Data Olahan, 2018 1 Punggung 1 Fleksi 15°
JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 6
2 Lengan 2 Satu tangan berada di Dari hal ini, tingkat risiko atas bahu 3 Kaki 1 Posisi Duduk ergonomi yang didapat adalah 4 Beban 1 <10 Kg tingkat risiko sedang dan tindakan Skor Akhir OWAS 1 Normal Posture Sumber : Data Olahan, 2018 korektif mungkin diperlukan dalam Dari hal ini didapatkan tingkat proses gerinda, yang dapat dilakukan risiko dari proses ini termasuk dengan cara memberikan sandaran tingkat risiko sedang ke normal dan tangan dan meja kecil untuk menaruh mungkin perlu dilakukan tindakan alat kerja. perbaikan, dengan cara memberikan safety gear yang lebih memadai Analisis Postur Kerja Pada Proses supaya percikan api dari besi tidak Pengecatan mengenai mata dan badan. Dibawah ini akan dijabarkan penilaian risiko ergonomi pada Analisis Postur Kerja Pada Proses tahapan pengecatan besi berdasarkan Gerinda metode REBA dan OWAS, sebagai Dibawah ini akan dijabarkan berikut: penilaian risiko ergonomi pada tahapan gerinda besi berdasarkan Tabel 8 metode REBA dan OWAS, sebagai Penilaian Risiko Metode REBA No. Variabel Skor Keterangan berikut: 1 Punggung 4 Fleksi 34° dan memutar ke samping Tabel 8 2 Leher 1 Ekstensi 16° Penilaian Risiko Metode REBA 3 Kaki 3 Posisi jongkok 4 Beban 0 <5 Kg No. Variabel Skor Keterangan 5 Lengan Atas 4 Fleksi 98° 1 Punggung 4 Fleksi 31° dan 6 Lengan Bawah 2 Fleksi 39° memutar ke 7 Pergelangan 2 Fleksi 17° samping 8 Pegangan 1 Pegangan bisa 2 Leher 1 Ekstensi 14° diterima, tetapi 3 Kaki 1 Posisi Duduk tidak ideal 4 Beban 0 <5 Kg 9 Jenis Aktifitas 1 Gerakan 5 Lengan Atas 2 Fleksi 36° menyebabkan 6 Lengan Bawah 1 Fleksi 85° perubahan atau 7 Pergelangan 2 Fleksi 12° pergeseran postur 8 Pegangan 0 Pegangan Pas dan Skor Akhir REBA 10 Tinggi Kuat 9 Jenis Aktifitas 2 Terjadi Sumber : Data Olahan, 2018 pengulangan gerakan dan satu bagian tubuh Tabel 9 statis Penilaian Risiko Metode OWAS Skor Akhir REBA 5 Sedang No Variabel Skor Keterangan Sumber : Data Olahan, 2018 . 1 Punggung 3 Miring ke samping dan Fleksi >20° Tabel 9 2 Lengan 1 Kedua tangan berada Penilaian Risiko Metode OWAS di bawah bahu No Variabel Skor Keterangan 3 Kaki 4 Posisi jongkok . 4 Beban 1 <10 Kg 1 Punggung 2 Fleksi 31° Skor Akhir OWAS 3 Distincly Harmful 2 Lengan 2 Satu tangan berada di Sumber : Data Olahan, 2018 atas bahu 3 Kaki 1 Posisi duduk 4 Beban 1 <10 Kg Dari hal ini, didapatkan tingkat Skor Akhir OWAS 2 Slightly Harmful risiko dari proses ini termasuk Sumber : Data Olahan, 2018 tingkat risiko yang tinggi dan perlu segera dilakukan tindakan perbaikan, JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 7 dengan cara memberikan kursi untuk dilakukan berdasarkan risiko diduduki pekerja, juga dengan termasuk sedang sampai ringan. membuat stasiun kerja untuk proses 4. Gambaran tingkat risiko pengecatan yang berbentuk seperti ergonomi pada tahapan grinding tangga, sehingga pekerja dapat berdasarkan kedua metode REBA melakukan pengecatan pada seluruh dan OWAS yang dilakukan, besi tanpa harus mengarahkan memiliki tingkat risiko yang lengannya lebih jauh untuk mencapai sedang dan mungkin diperlukan seluruh besi yang dicat agar tidak sedikit tindakan korektif untuk mengalami kelelahan. memperbaiki level resiko dari proses pekerjaan tersebut. SIMPULAN DAN SARAN 5. Gambaran tingkat risiko ergonomi pada proses pengecatan Simpulan memiliki risiko yang tinggi pada Berdasarkan hasil penelitian penilaian risiko dengan metode yang telah dilakukan oleh penulis REBA, dan pada penilaian pada uraian bab-bab sebelumnya metode OWAS proses pekerjaan mengenai analisis penilaian tingkat ini memiliki tingkat risiko yang risiko ergonomi pada PT. Wahana tinggi dan berbahaya bagi otot Barametal Pekanbaru, maka berikut (Distincly Harmful). Dari kedua ini penulis dapat mengambil metode tersebut, disimpulkan kesimpulan yaitu : bahwa tindakan korektif perlu 1. Gambaran tingkat risiko dilakukan dengan segera untuk ergonomi berdasarkan dua mencegah terjadinya cidera otot metode yang dilakukan pada akibat bekerja dengan proses tahapan pemotongan besi kerja yang tidak nyaman bagi memiliki tingkat risiko yang otot. Pada tahapan ini, intervensi sedang. yang dilakukan berdasarkan 2. Gambaran tingkat risiko risiko sangat tinggi. ergonomi berdasarkan kedua metode yang dilakukan pada Saran tahapan mengangkat besi yang Berdasarkan kesimpulan di atas, telah dipotong memiliki tingkat maka dapat diberikan beberapa saran risiko yang tinggi, dan antara lain sebagai berikut : dibutuhkan tindakan korektif 1. Manajemen segera untuk menghindari a. Menyediakan kursi/stool untuk terjadinya cidera otot. memudahkan pekerja 3. Gambaran tingkat risiko pemotongan besi dalam bekerja ergonomi yang dilakukan pada sehingga pekerja tidak selalu tahapan proses pengelasan besi bekerja pada posisi berdiri. berdasarkan metode REBA b. Merubah desain stasiun kerja, memiliki tingkat risiko yang dengan membuat workbench, sedang, berdasarkan metode yaitu meninggikan landasan OWAS diklasifikasikan sebagai kerja dengan menggunakan postur yang normal dan memiliki meja yang tingginya 10-15cm tingkat risiko yang rendah. Pada di bawah tinggi siku pada saat tahapan ini, intervensi yang JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 8 berdiri sehingga terhindar dari postur janggal. Accident Facts, National Safety c. Menyediakan trolley untuk Council. 1990, National Safety pekerja agar dapat Council. Chicago, IL. memindahkan besi dengan mudah dan cepat sehingga Anggraini, W. 2012. Analisis Postur pekerja terhindar dari Kerja Dengan Menggunakan membawa objek yang berat. Metode Ovako Working d. Memberikan alat safety gear Analysis System (OWAS) Pada (seperti masker, sarung tangan, Stasiun Pengepakan Bandela baju kerja anti panas) yang Karet. Jurnal Sains, Teknologi memadai untuk para pekerja, Industri Vol. 1 No. 10. terlihat dari observasi yang dilakukan bahwa para pekerja Astuti, R.D dan Suhardi, B. 2007. mengenakan safety gear yang Analisis Postur Kerja Manual kurang memadai dan kurang Material Handling aman dalam melakukan proses Menggunakan Metode OWAS pekerjaannya. (Ovako Work Postur Analysis e. Menyeimbangkan pengaturan System). Jurnal Gema Teknik. waktu kerja dan istirahat yang 10(01): 67-75. seimbang karena dapat mencegah paparan yang Andersson dkk. 2007. berlebihan terhadap sumber Musculoskeletal Disorders In bahaya. The Workplace: Principles And 2. Pekerja Practice. Epidemiology of the a. Merubah tindakan dan Lower Extremity. Chapter 7a. pergerakan pekerja, salah satu ISBN-13: 978-0-323-02622-2. contohnya yaitu cara mengambil besi yang Bridger, R.S. 2003. Introduction to sebelumnya diambil dalam Ergonomics 2nd Edition. posisi membungkuk London and New York : menggunakan tulang belakang Taylor&Francis. sebagai tumpuan menjadi berjongkok menggunakan Enggaela, D. dkk. 2013. Analisis tumpuan pada kaki. Postur Kerja Tenaga Kerja b. Tidak melakukan postur Pengangkutan Gula di janggal seperti membungkuk Gundang Penyimpanan dalam jangka waktu yang lama. Dengan Metode Ovako Work Merubah tindakan atau Posture Analysis System. Jurnal pergerakan yang tadinya Teknik. melakukan pekerjaan sampai membungkuk dirubah sehingga Lawson, G. and Co. 2014. Mapping menjadi tidak membungkuk. Ergonomics Application to Karena sikap tubuh yang tidak Improve SMEs Working alami seharusnya dihindarkan. Condition in Industrially Developing Countries. A DAFTAR PUSTAKA JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 9 Critical Review of Ergonomics, Universitas Indonesia. Depok. ISSN: 0014-0139. Fakultas Kesehatan Masyarakat. HSE, Health Safety Executive. 2007. Understanding ergonomics at Hignett, S. and L. McAtamney, 2000. work – Reduce accidents and Rapid Entire Body Assessment ill health and increase (REBA). Applied Ergonomics, productivity by fitting the task 31: 201-205. DOI: to the worker – Health And 10.1016/S0003- Safety Executtive. 6870(99)00039-3
ILO. 2013. The Prevention of Nurliah, Aah. 2012. Analisis Risiko
Occupational Diseases. Musculoskeletal Disorders Available: (MSDS) Pada Operator www.ilo.org/wcmsp5/groups/p Forklift di PT. LLI Tahun 2012. ublic/wcms_204755.pdf Universitas Indonesia. Depok. Fakultas Kesehatan Komang, N. S. 2011. Sikap Kerja Masyarakat. yang Menimbulkan Keluhan Muskuloskeletal dan NIOSH, National Institute For Meningkatkan Beban Kerja Occupational Safety and Pada Tukang Bentuk Keramik. Health. 2007. Ergonomic Jurnal Teknik Industri Vol. 10 Guidelines for Manual No 1. Material Handling. 4676 Columbia Parkway Cincinnati. Lianatika. 2007. Analisis Dan Evaluasi Kerja Manual Priastika, A.T. 2012. Analisis Tingkat Dengan Menggunakan Metode Risiko Ergonomi Pada NIOSH 1991 dan REBA (Studi Aktivitas Manual Handling di Kasus di Bagian Produksi PT. PT. Ceva Logistik Indonesia Progressio Indonesia). Teknik Site Michelin Pondok Ungu Industri. JBPTUNPASPP / Bekasi Tahun 2012. Universitas 2015-02-23. Indonesia. Depok.
Martaleo, M. 2012. Perbandingan Pujadi, Tri, Harisno dan Erik S.
Penilaian Risiko Ergonomi 2009. Aplikasi Sistem Dengan Metode REBA dan Informasi K3 dengan Metode QEC (Studi Kasus Pada Kuli RULA NIOSH. Seminar Angkut Terigu). Simposium Nasional Aplikasi Teknologi Nasional RAPI XI UMS. ISSN : Informasi 2009, ISSN: 1907- 1412–9612 5022.
Maria, S. 2012. Evaluasi Pekerjaan Rachman. 2008. Analisis
Manual Handling Pada Kuli Perbandingan Keluhan Panggul di Toko X dan Pengayuh Becak Menggunakan Pedagang Roti Pikul di Agen Kuesioner Nordic. Universitas Roti Y Kelapa Dua Tahun 2012. Gundarma. Depok. JOM FEB, Volume 1 Edisi 1 (Januari – Juni 2018) 10 Santoso, G. 2004. Ergonomi : Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
Dasar – Dasar Pengetahuan Solutions for More Effective Ergonomi dan Aplikasi di Safety and Health Tempat Kerja Ed 1, Cet. 2. Management. Surakarta : Harapan Press.