Sie sind auf Seite 1von 7

e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA


PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO

Patricia Kasenda
Herlina Wungouw
Jill Lolong

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
lissypatricia@yahoo.com

Abstract: The relationship of stress with incidence of insomnia in pregnant mother in Puskesmas
(Society Health Service Center) Bahu, city of Manado. Stress is a dynamic condition with a sense
of tension and anxiety in individuals due to the imbalance between demand and response
capabilities are faced with opportunities and desired barrier marked by emotional tension that
affect the mental and physical condition. Insomnia is the inability to meet the needs sleep, both in
quality and quantity. The reason could be due to a physical disorder or due to mental factors such
as depressed or anxious because of stress. The purpose of this study to analyze the relationship of
stress with the incidence of insomnia in pregnant women at health service centers at Bahu city of
Manado. The research method using purposive sampling design with cross sectional design.
Sampling technique that is non probability sampling with 68 samples. Data is collected using a
questionnaire. The results showed based on the statistical test Chi-Square test with a significance
level of 95% (a = 0.05) are presented in the table 2x3 obtained by value p = 0.036 which is smaller
than a (0.05) with Ho rejected and Ha accepted. The Conclusion there is a relationship between
stress and the incidence of insomnia in pregnant women at health centers Manado Bahu. The
Suggestions that a pregnant woman can understand the conditions that passed during pregnancy so
that a better mother during pregnancy and regulate sleep patterns for the health of mothers and
babies.
Keywords: stress, insomnia

Abstrak: Hubungan Stres Dengan Kejadian Insomnia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Bahu Kota Manado. Stress adalah kondisi dinamis dengan rasa tegang dan cemas pada individu
dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan respon yang dihadapkan
dengan kesempatan dan pembatas yang diinginkan ditandai oleh ketegangan emosional yang
berpengaruh terhadap kondisi mental dan fisik. Insomnia adalah keridakmampuan memenuhi
kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik
atau karena faktor mental seperti gundah atau gelisah karena stres. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisa hubungan stres dengan kejadian insomnia pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Kota
Manado. Metode penelitian menggunakaan desain purposive sampling dengan rancangan cross
sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu non probability sampling dengan jumlah 68 sampel.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik
Pearson Chi-Square test Berdasarkan uji statistik Chi-Square test dengan tingkat kemaknaan 95%
(α = 0,05) disajikan dalam tabel 2x3 diperoleh nilai p = 0,036 yakni lebih kecil dibandingkan α
(0,05) dengan H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan terdapat hubungan antara stres dengan
kejadian insomnia pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Kota Manado. Saran agar ibu hamil dapat
memahami kondisi yang dilalui selama masa kehamilan sehingga ibu lebih baik selama proses
kehamilan dan mengatur pola tidur untuk kesehatan ibu dan bayi.
Kata kunci: Kata kunci : stres, insomnia.

1
e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
PENDAHULUAN Seseorang dapat mengalami insomnia transien
Kehamilan merupakan suatu kondisi (cepat berlalu) akibat stres situasional seperti
perubahan fisik, psikis dan sosial. Seorang masalah keluarga, kerja atau sekolah, jet lag,
wanita dewasa yang sedang mengalami penyakit atau kehilangan orang yang dicintai.
kehamilan dituntut harus siap secara fisik, Insomnia temporer akibat situasi stres dapat
tetapi juga harus siap secara mental menyebabkan kesulitan kronik untuk
(Psikologis). Hal inilah yang perlu mendapatkan tidur yang cukup, mungkin
diperhatikan ibu hamil yang umumnya terjadi disebabkan oleh kekhawatiran, stres, dan
pada setiap kehamilan, seperti perubahan kecemasan.
bentuk tubuh dengan badan yang semakin Berdasarkan hasil observasi peneliti
membesar. Perubahan tersebut dapat jumlah ibu yang memeriksakan kehamilan di
mempengaruhi mental (Psikologis) ibu hamil Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang
sehingga perubahan ini pula yang dapat Kota Manado berjumlah 228 orang. Dari hasil
dengan mudah mempengaruhi stabilitas emosi observasi dan hasil wawancara informal yang
ibu yang dapat berujung pada stres dilakukan peneliti terhadap 10 ibu hamil,
(Musbikin, 2006) didapatkan bahwa 8 ibu hamil mengalami
Penelitian yang dilakukan oleh Rina stres dan insomnia, 1 ibu mengalami stres dan
Rahmatika (2014) tentang, Hubungan Antara tidak mengalami insomnia, 1 ibu hamil tidak
Emotion-Focused Coping dan Stres mengalami stres dan tidak mengalami
Kehamilan, dengan hipotesis penelitian yang insomnia. Berdasarkan Dari fenomena di atas,
menyatakan bahwa ada hubungan negatif maka peneliti tertarik untuk melakukan
antara emotion-focused coping dan stres penelitian dengan judul “Hubungan Stres
kehamilan pada ibu hamil diterima. Hal ini dengan Kejadian Insomnia pada Ibu Hamil di
menunjukkan semakin tinggi tingkat emotion- Puskesmas Bahu Kota Manado”.
focused coping yang digunakan oleh para
wanita hamil maka semain rendah stres yang METODE PENELITIAN
dialami, begitu pula sebaliknya. Desain yang digunakan dalam
Hasil penelitian Field, dkk (2007) penelitian ini adalah observasional analitik,
mengatakan ibu hamil yang mengalami stres untuk mengetahui hubungan antara variabel
yang tinggi sehingga mengakibatkan bebas dan variabel terikat (Nursalam, 2008).
insomnia dapat meningkatkan tekanan darah Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ibu, dapat meningkatkan resiko kehamilan ini adalah pendekatan potong lintang (Cross
bayi prematur bahkan keguguran. Ibu yang Sectional), dimana variabel sebab yaitu stress
mengalami stress mungkin mengalami dan variabel akibat yaitu insomnia pada ibu
tekanan yang sangat berat saat melahiran, hamil diukur dalam waktu yang bersamaan
fakor lainnya yaitu karena proses persalinan dan sesaat (Notoatmodjo, 2012).
yang membuat trauma, kurangnya dukungan Populasi dalam penelitian ini adalah
pada saat kehamilan dan persalinan, perasaan seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan
belum siap menjadi ibu misalnya karena usia diri di Puskesmas Bahu Kota Manado. Jumlah
terlalu muda. sampel pada penelitian ini diambil dari 30%
Insomnia merupakan gangguan tidur dari 228 yaitu sebesar 68 orang ibu hamil.
yang paling sering dikeluhkan. Gangguan Dalam penelitian ini, teknik pengambilan
tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan, sampel yang digunakan yaitu non probability
aktifitas sosial dan status kesehatan sampling dengan metode purpsive sampling
penderitanya. Nurmiati Amir, dokter spesialis .
kejiwaan dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, mengatakan bahwa
insomnia menyerang 10% dari total penduduk
di Indonesia atau sekitar 28 juta orang, dari
total angka kejadian insomnia tersebut, 10-15
persennya merupakan gejala insomnia kronis.
2
e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
HASIL DAN PEMBAHASAN Insomnia Insomnia Tidak
Stres p
Tabel 1. Distribusi karakteristik responden
Berat Ringan Insomnia Total
n n n n
berdasarkan umur ibu hamil % % % %

Umur n % Stres 12
63,2
25
78, 1
7
41,2
44
64,7 0.036
17-25 Tahun 20 29,4 Tidak 7 7 10 24
26-35 Tahun 36 52,9 stres 36,8 21, 9 58,8 35,3
36-45 Tahun 12 17,6 Jumlah 19 32 17 68
Jumlah 68 100
27, 9 47, 1 25,0 100
%
Sumber : data primer(diolah tahun 2016) Sumber: Data Primer (diolah tahun 2016)

Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan Berdasarkan hasil uji statistik lebih


usia kehamilan lanjut dapat disimpulkan bahwa terdapat
Usia kehamilan n % hubungan yang signifikan antara stres dengan
kejadian insomnia di wilayah kerja
1-3 bulan 17 25,0%
Puskesmas Bahu Kota Manado (p = 0,036).
4-6 bulan 20 29,4%
7-9 bulan 31 45,6%
A. Karakteristik Responden
Total 68 100
Berdasarkan tabel di atas, terlihat
Sumber: Data Primer (diolah tahun 2016)
bahwa kategori umur yang paling banyak
terdapat pada umur 26-35, tahun yaitu
Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan
berjumlah 36 responden (52.9%), dan
jenis paritas kehamilan
kategori umur paling sedikit berjumlah 12
Paritas kehamilan n % responden (17.6%) berumur 36-45 tahun.
Primigravida 21 30,9 Berdasarkan usia kehamilan terlihat
Multigravida 47 69,1 bahwa kategori usia kehamilan terbanyak
Jumlah 68 100 terdapat pada ibu hamil usia kehamilan 7-9
Sumber: Data Primer (diolah tahun 2016) bulan, yaitu berjumlah 31 responden (45,6%)
dan paling sedikit berjumlah 17 ibu hamil
Tabel 4 Distribusi responden menurut stres (25.0%) usia kehamilan 1-3 bulan
Berdasarkan paritas kehamilan,
Stres n % distribusi karakteristik berdasarkan paritas
Stres 44 64,7 kehamilan terbanyak berjumlah 47 (69.1%)
Tidak stres 24 35,30 yaitu paritas kehamilan multigravida dan yang
Jumlah 68 100% paling sedikit berjumlah 21 (30.9%) yaitu
Sumber: Data Primer (diolah tahun 2016) paritas kehamilan primigravida
Berdasarkan stres terlihat bahwa
Tabel 5 Distribusi responden menurut distribusi berdasarkan stres terbanyak adalah
kejadian insomnia responden dengan stres yaitu berjumlah 44
responden (64,7%) dan tidak stres berjumlah
Kejadian Insomnia n % 24 responden (35,30%).
Insomnia berat 19 27, 9 Berdasarkan kejadian insomnia terlihat
Insomnia ringan 32 47,1 bahwa distribusi berdasarkan kejadian
Tidak insomnia 17 25,0 insomnia terbanyak terdapat pada kejadian
Jumlah 68 100% insomnia ringan, yaitu berjumlah 32
Sumber: Data Primer (diolah 2016) responden (47, 1).

Tabel 11 Hubungan stres dengan kejadian B. Gambaran Stres Pada Ibu Hamil
insomnia di wilayah kerja Puskesmas Bahu Dari hasil penelitian ini didapatkan
Kota Manado bahwa jumlah ibu hamil yang memeriksakan
Kejadian insomnia diri di Puskesmas Bahu Kota Manado lebih
bangyak mengalami stres dibandingkan tidak
3
e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
mengalami stres. Berdasarkan hasil penelitian seseorang sulit masuk tidur, atau kesulitan
yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas mempertahankan tidur dalam kurun waktu
Bahu Kota Manado dengan jumlah 68 tertentu, sehingga menimbulkan penderitaan
responden, menunjukkan bahwa kejadian atau gangguan dalam berbagai fungsi sosial,
stres sebanyak 44 responden (64,7%), dan pekerjaan ataupun fungsi-fungsi kehidupan
yang tidak stres sebanyak 24 responden lainnya. Berdasarkan penelitian Field, dkk
(35,3%). (2007), diperkirakan 78 persen wanita
Stres adalah tanggapan atau reaksi mengalami kesulitan tidur saar hamil.
tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban Perubahan hormon yang menimbulkan
atasnya yang bersifat non spesifik, stres ketidaknyamanan menjadi penyebab
membutuhkan koping dan adaptasi (Yosep, berkurangnya jam tidur. Meningkatnya
2007). Stress adalah kondisi dinamis dengan progesteron membuat ibu hamil lebih
rasa tegang dan cemas pada individu atau mengantuk pada siang hari terutama pada
kumpulan individu dikarenakan adanya trimester pertama. Hal ini akan bergantung
ketidakseimbangan antara tuntutan dan pada usia saat ibu menjalani kehamilan. Tidur
kemampuan respon yang dihadapkan dengan cukup akan menjamin ibu selama hamil serta
kesempatan dan pembatas yang diinginkan memberikan cukup energi saat persalinan.
dengan ditandai oleh ketegangan emosional Penelitian yang dilakukan University of
yang berpengaruh terhadap kondisi mental California di San Francisco menemukan
dan fisik. Stres adalah suatu kondisi yang fakta, wanita yang tidur kurang dari 6 jam per
disebabkan oleh transaksi antara individu malam memiliki kemungkinan menjalani
dengan lingkungan yang menibulkan pesepsi operasi caesar 4,5 kali lebih besar.
jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi Berdasarkan penelitian, peneliti
dan sumber daya sistem biologi, psikologis mendapatkan keluhan insomnia yang
dan sosial dari seseorang (Suliswati, Payopo, beragam, yakni kesulitan untuk memulai tidur
Maruhawa, dkk (2005). ataupun kesulitan untuk mempertahankan
Hal tersebut sesuai dengan tidur yang artinya klien mengungkapkan
keadaan pada saat peneliti melakukan sering terbangun pada dini hari dan sulit
penelitian terlihat mimik wajah begitu tegang untuk memulai tidur kembali. Hal ini selaras
pada saat peneliti ingin membagikan dengan apa yang diakatakn oleh Musbikin
kuesioner penelitian. Menurut pendapat (2005), istirahat yang cukup merupakan
peneliti keadaan stres seseorang dalam hal ini kebutuhan ibu hamil, tidak jarang ibu hamil
ibu hamil dapat dilihat dari bagaimana reaksi terserang insomnia atau gangguan tidur yang
terhadap hal-hal yang dianggap menganggu disebabkan oleh masalah emosional selama
atau memberatkan. Peneliti berpendapat salah hamil. Bentuk insomnia pun berfariasi, yaitu
satu dampak penting terjadinya stres adalah mulai dari tidur yang tidak tenang, kurang
diproduksinya adrenalin dan nonadrenalin tidur atau sama sekali tidak bisa tidur.
yang memberi dampak pada bayi berupa
abortus, kelahiran bayi prematur sampai pada D. Hubungan Stres Dengan Kejadian
kematian janin dan ibu saat melahirkan Insomnia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Bahu Kota Manado
C. Gambaran Insomnia Pada Ibu Hamil Dari hasil analisa data diketahui
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa 68 responden dengan stres dan
bahwa kategori insomnia ringan lebih banyak mengalami kejadian insomnia berat sebanyak
dari kategori insomnia berat dan tidak 12 responden (63,2%), yang mengalami
insomnia. insomnia ringan sebanyak 25 responden
Erry, (2000) mengatakan insomnia (78,1%) dan kejadian stres dan tidak
adalah ketidakmampuan penderita untuk menderita insomnia berjumlah 7 responden
memperoleh jumlah tidur yang diperlukan (41,2%). Sedangkan untuk kejadian tidak
agar dapat menjalankan fungsi pada siang hari stres dengan menderita insomnia berat
secara efisien. Insomnia pada dasarnya hanya sebanyak 7 responden (36,8%), yang
mempunyai dua keluhan utama, yaitu mengaami insomnia ringan sebanyak (21,9%)
4
e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
dan tidak mengalami insomnia sebanyak 24 tuntutan yang ditanggung oleh ibu seperti
responden (58,8%). Dari hasil analisa data bertambahnya anak maka akan bertambahnya
juga diketahui p-value (0.036) < taraf jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi
kekeliruan (α = 0,05). Dari hasil berhubungan dengan jumlah pendapatan
perbandingan dalam analisis data, apabila keluarga yang tidak dapat memenuhi
nilai p-value < α = 0,05 maka Ho ditolak atau kebutuhan keluarga, berbagai faktor stres juga
Ha diterima, sehingga dengan demikian diakibatkan oleh ibu hamil yang bekerja di
terdapat nilai yang berarti/bermakna antar siang hari, tuntutan pekerjaan yang
stres dengan kejadian insomnia pada ibu menumpuk dan jadwal yang padat sehingga
hamil di Puskesmas Bahu Kota Manado. mengakibatkan ibu menjadi stres sehingga
Stres merupakan realitas kehidupan menimbulkan insomnia, dan berbagai faktor
sehari-hari yang selalu ada dalam tiap tumbuh pencutus lainnya yang peneliti dapatkan di
kembang manusia sejak bayi, anak-anak, tempat penelitian. Hal ini berkaitan dengan
dewasa dan lanjut usia. Berdasarkan usianya hasil penelitian Ridha (2013), menyatakan
masing-masing individu mengalami tingkat bahwa faktor yang mempengaruhi stres pada
stres yang berbeda-beda (Hidayat, 2004). ibu hamil, yaitu riwayat resiko kehamilan,
Berat ringannya stres yang dihadapi tidaklah nilai religiusitas dan dukungan keluarga.
selalu sama, hal ini disebabkan oleh beberapa Hasil penelitian tentang stres ibu yang
faktor antara lain: faktor lingkungan misalnya mengalami kehamilan, yang memberikan
suara bising, sisik misalnya perubahan suhu kontribusi stres kategori ringan 6,3% dan
terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan kategori berat 37,0%. Dalam Suliswati,
psikologis misalnya penyesuaian diri dalam Payopo, Maruhawa, dkk (2005) mengatakan
hubungan interpersonal, sosial budaya atau stress adalah kondisi dinamis dengan rasa
keagamaan (Alimul, 2004). Reaksi seseorang tegang dan cemas pada individu atau
terhadap peristiwa stres sangat berbeda, kumpulan individu dikarenakan adanya
sebagian orang yang menghadapi peristiwa ketidakseimbangan antara tuntutan dan
stres mengalami masalah psikologis atau fisik kemampuan respon yang dihadapkan dengan
serius, sedangkan oranglain yang berhadapan kesempatan dan pembatas yang diinginkan
dengan peristiwa stres yang sama, tidak dengan ditandai oleh ketegangan emosional
mengalami masalah apa-apa dan bahkan yang berpengaruh terhadap kondisi mental
mungkin merasa peristiwa itu sebagai sesuatu dan fisik. Stres adalah suatu kondisi yang
yang menantang dan menarik (Liluk & disebabkan oleh transaksi antara individu
Bandiyah, 2008) dengan lingkungan yang menibulkan pesepsi
Field, dkk (2007) juga berpendapat jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi
ibu yang mengalami stres akibat gangguan dan sumber daya sistem biologi, psikologis
tidur memiliki sedikit waktu tidur yang dalam dan sosial dari seseorang.
yang berpengaruh pada janin yang Stres pada wanita hamil tidak hanya
dikandugnya. Stres ringan menyebabkan janin dimiliki oleh para wanita hamil resiko tinggi,
mengalami peningkatan denyut jantung, tetapi namun juga pada wanita hamil resiko normal.
stres yang tergolong berat dan lama akan Huizink, dkk (2002) mengemukakan bahwa
membuat janin menjadi hiperaktif. para wanita dengan kehamilan resiko normal
Peneliti berpendapat dalam penelitian diketahui memiliki tingkat stres psikososial
ini, ibu yang mengalami stres juga dalam taraf rata-rata, dan mayoritas wanita
mengalami insomnia. Stres yang dialami ibu hamil masuk dalam kategori tersebut. Oleh
hamil berhubungan dengan faktor fisiologis karena itu mereka harus melakukan
seperti nyeri punggung saat kehamilan penyesuaian diri yang dibutuhkan terhadap
semakin membesar, peningkatan urinari yang perubahan kondisi kehidupan selama hamil
mengakibatkan ibu sering BAK, proses dan keinginan menjadi sosok orang tua yang
kelahiran yang semakin dekat serta berbagai diinginkan. Setiap individu memiliki caranya
faktor lain yang mengakibatkan ibu menjadi sendiri-sendiri untuk mengatasi
stres sehingga mengalami insomnia. Stres permasalahan, dalam hal ini adalah kondisi
yang dialami ibu juga dipengaruhi oleh stres saat hamil. Dalam ilmu psikologi cara
5
e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
tersebut disebut dengan perilaku coping. intervensi asuhan keperawatan untuk
Telah disebutkan diatas bahwa stres dapat stres yaitu menciptakan lingkungan
mempengaruhi kondisi kesehatan ibu hamil yang nyaman dan tenang untuk klien,
saat kehamilan maupun saat proses persalinan membantu manajemen stres latihan
nantinya. Oleh karena itu sangat penting napas dalam, dan relaksasi. Intervensi
untuk memahami bagaimana wanita keperawatan untuk insomnia pada ibu
melakukan coping untuk stres selama hamil yaitu tidak menyarankan ibu
kehamilan berlangsung. Hal tersebut untuk meminum air berlebihan pada
diperlukan karena stres dan perilaku coping malam hari, menyarankan agar ibu lebih
memiliki hubungan satu sama lain, ketika rileks dan menentukan posisi yang
coping tidak efektif maka tingkat stres akan nyaman agar dapat tertidur. Dan dapat
meningkat, begitu juga sebaliknya. melakukan penyuluhan berhubungan
Peneliti berpendapat ibu yang tidak dengan stres dan insomnia pada ibu
mengalami stres tetapi mengalami insomnia, hamil.
adalah ibu yang baik dalam pemenuhan 2. Pendidikan Keperawatan
coping terhadap stres sehingga dapat Diharapkan adanya penelitian
menangani faktor-faktor yang dapat lanjut yang lebih mendalam tentang
menimbulkan terjadinya stres selama masa variabel insomnia dan stres pada ibu
kehamilan. Perubahan fisik tentunya dialami hamil.
oleh semua ibu hamil, tetapi dalam hal ini 3. Ibu Hamil
perubahan fisik tersebut tidak membuat ibu Dalam penelitian ini agar ibu
menjadi stres karena strategi pemenuhan hamil dapat memahami kondisi yang
coping stres ibu baik, sebaliknya perubahan dilalui selama masa kehamilan sehingga
tersebut menimbulkan kesulitan ibu dalam ibu lebih baik dalam menjalani proses
memulai tidur atau mempertahankan tidur. kehamilan dan mengatur pola tidur
untuk kesehatan ibu dan bayi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dapat ditarik kesimpulan :
1. Responden terbanyak dengan
karakterisitik umur ibu hamil yaitu DAFTAR PUSTAKA
umur 26-35, responden terbanyak Erry. (2000). Pengaruh Insomnia Dalam
dengan usia kehamilan ibu hamil yaitu Aktivitas Sehari-hari. Jakarta: Dexa Medika.
usia 7-9 bulan, dan reponden terbanyak
dengan paritas kehamilan yaitu ibu Field, T. dkk. (2007). Sleep Disturbances in
dengan paritas kehamilan multigravida. Depressed Pregnant Woman and
2. Responden yang memiliki stres dengan Their Newborns.
kejadian insomnia ringan lebih banyak (www.sciencedirect.com)
dari responden yang memiliki stres
dengan kejadian insomnia berat dan Imam Musbikin (2010). Panduan Bagi Ibu
tidak mengalami insomnia. Hamil & Melahirkan. Jakarta : Mitra
3. Terdapat hubungan antara stres dengan Pustaka
kejadian insomnia di Puskesmas Bahu
Kota Manado Ridha Wahyuni. (2013). Tingkat Stres Pada
Ibu Primigravida dan Multigravida Selama
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat Kehamilan di Rumah Sakit Umum
diberikan saran sebagai berikut: Daerah dr.H Yuliddin Away. Diakses pada 25
Okt 2016
1. Praktik Keperawatan
Untuk praktik keperawatan Notoadmodjo (2012). Metodologi Penelitian
diharapkan dengan penelitian ini agar Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta :
dapat lebih tepat dalam pemberian Rineka Cipta.
6
e-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Nursalam. (2008). Manajemen Keperawatan :


Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Edisi 2. Jakarta: Selemba medika.

Rina Rahmatika (2014). Hubungan Antara


Emotion-Focused Coping Stres
Kehamilan. Diakses pada 25 Nov
2016.

Suliswati, Payapo, T.A., Maruhawa, J.,


Sianturi, Y., Sumijatun. (2005).
Konsep Dasar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: ECG.

Yosep. I, S.Kp., M.Si. (2007). Keperawatan


Jiwa Edisi Revisi. Bandung : PT. Revika
Aditama.

Das könnte Ihnen auch gefallen