Sie sind auf Seite 1von 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era perdagangan bebas, persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat.

Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan sayap perusahaan perlu

mengembangkan strategi dan taktik yang tepat agar dapat mempertahankan eksistensi dan

memperbaiki kinerjanya, Salah satunya dengan Peralihan saham atau pemindahan hak atas saham

dengan cara menjual saham kepada pihak ketiga.

Dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, badan hukum

mempunyai hak dan kewajiban, harta kekayaan dan tanggung jawab yang terpisah dari

perseorangan. Perseroan Terbatas adalah adalah badan hukum yang erupakan persekutuan modal,

didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha tertentu dengan modal dasar yang

seluruhnya terbagi dalam saham.

Menurut Pasal 7 ayat (1) Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

dapat didirikan minimal oleh dua (2) orang atau lebih. Perahilan sahan dengan cara menjual saham

kepada pihak ketiga (3) juga diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan

Terbatas yang diatur dalam Pasal 56, Pasal 57 dan Pasal 58 UU No. 40 Tahun 2007.

Permasalahan hukum yang sering dihadapai pemegang saham dalam badan hukum adalah

peralihan saham yang tidak sesuai dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007,

atau pihak ketiga memperoleh saham dengan cara itikad yang tidak baik.
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peralihan hak atas saham Perseroan kepada pihak ketiga dengan cara tipu muslihat

berdasarkan Kitab Undang Hukum Perdata (KUPerdata) dan Undang-undang No. 40 Tahun 2007?

2. Bagaimana Penerapan hukum Peralihan saham dalam Putusan Perdata No.

175/Pdt.G/III/2017/PN.BKS sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahu 2007 dan KUHPerdata?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang diajukan maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penulisan ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah penjualan saham kepada pihak ketiga sesuai dengan Undang-undang

No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

2. Untuk mengetahui apakah putusan perdata No. 175/Pdt.G/III/2017/PN.BKS sesuai dengan

Undang-undag yang berlaku di Indonesia.

1.4 Metode Penelitian

1. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Akademis/Teoritis

1. Menambah bahan pustaka dalam ilmu hukum, khususnya hukum perdata mengenai

perikatan yang timbul akibat menjual hak atas saham dengan tipu muslihat.

2. Memberikan masukan bagi penelitian selanjutnya.

b. Kegunaan Praktis.
1. Memberi masukan bagi Penegak hukum untuk menjamin kepastian hukum dan

perlindungan hukum bagi pemilik saham yang telah menjual saham nya karena cara tipu

muslihat.

2. Memberi gambaran kepada badan hukum atau perusahaan tentang kedudukan menjual

saham kepada pihak ketiga dengan tipu muslihat.

3. Teknik Pengumpulan Data.

1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri dari Putusan Pengadilan.

Das könnte Ihnen auch gefallen