Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
Memasuki era perdagangan bebas, persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat.
Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan sayap perusahaan perlu
mengembangkan strategi dan taktik yang tepat agar dapat mempertahankan eksistensi dan
memperbaiki kinerjanya, Salah satunya dengan Peralihan saham atau pemindahan hak atas saham
Dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, badan hukum
mempunyai hak dan kewajiban, harta kekayaan dan tanggung jawab yang terpisah dari
perseorangan. Perseroan Terbatas adalah adalah badan hukum yang erupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha tertentu dengan modal dasar yang
Menurut Pasal 7 ayat (1) Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
dapat didirikan minimal oleh dua (2) orang atau lebih. Perahilan sahan dengan cara menjual saham
kepada pihak ketiga (3) juga diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas yang diatur dalam Pasal 56, Pasal 57 dan Pasal 58 UU No. 40 Tahun 2007.
Permasalahan hukum yang sering dihadapai pemegang saham dalam badan hukum adalah
peralihan saham yang tidak sesuai dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007,
atau pihak ketiga memperoleh saham dengan cara itikad yang tidak baik.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peralihan hak atas saham Perseroan kepada pihak ketiga dengan cara tipu muslihat
berdasarkan Kitab Undang Hukum Perdata (KUPerdata) dan Undang-undang No. 40 Tahun 2007?
Berdasarkan pokok permasalahan yang diajukan maka tujuan yang ingin dicapai dalam
1. Untuk mengetahui apakah penjualan saham kepada pihak ketiga sesuai dengan Undang-undang
1. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Akademis/Teoritis
1. Menambah bahan pustaka dalam ilmu hukum, khususnya hukum perdata mengenai
perikatan yang timbul akibat menjual hak atas saham dengan tipu muslihat.
b. Kegunaan Praktis.
1. Memberi masukan bagi Penegak hukum untuk menjamin kepastian hukum dan
perlindungan hukum bagi pemilik saham yang telah menjual saham nya karena cara tipu
muslihat.
2. Memberi gambaran kepada badan hukum atau perusahaan tentang kedudukan menjual
1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri dari Putusan Pengadilan.