Sie sind auf Seite 1von 19

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA PEKERJA INFORMAL PEMBUAT TEMPE


DI KELURAHAN CILACAP
UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTEK KOMUNITAS
Yang dibina oleh Bapak Ahmad Kusnaeni, M.Kep

Disusun Oleh :

1. Keke Kartika (108116025)


2. Rizal Dwi Iryanto (108116027)
3. Riniyanti (108116044)
4. Tria Oktaviana Rahajeng (108116045)
5. Putri Septiasari (108116046)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 3


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2019
KASUS

Sekelompok mahasiswa keperawatan melakukan kegiatan praktik keperawatan komunitas untuk


kesehatan kerja ditempat produksi tempe di Kelurahan Tegalkamulyan, Cilacap Selatan. Kami
melakukan kegiatan pengkajian selama 3 hari kepada pemilik usaha sekaligus para pekerja
pembuat tempe. Didapatkan masalah kesehatan para pekerja yaitu mengeluhkan pegal pada
daerah pinggang dan kaki, selain itu juga para pekerja tidak memperhatikan postur tubuhnya
seperti pada saat mengangkat beban berat dengan tidak mempertahankan posisi tubuh dan
menyepelekannya karena dikhawatirkan dapat mengakibatkan cidera pada punggung. Untuk
masalah kebersihan diri para pekerja seperti mencuci tangan pada saat sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaaan belum dapat dilakukan sepenuhnya oleh pekerja.

A. PENGKAJIAN
1. Data inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Produksi tempe rumahan yang berada di Jalan Penyu Cilacap Selatan, Jawa Tengah.
Usaha ini sudah lama berdiri selama 7 tahun. Produksi ini berada didalam gang. Terdiri
dari beberapa ruangan sektor yang didalamnya terdapat berbagai macam pekerjaan
meliputi: bagian pencucian kedelai, perendaman kedelai, pemisahan kacang kedelai dan
kulit ari, perebusan kedelai, peragian, dan pembungkusan. Untuk jumlah pekerjanya ada
6 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
b. Status kesehatan komunitas
1) Keluhan yang dirasakan saat ini
Untuk keluhan yang sering dirasakan para pekerja yaitu badan terasa pegal terutama
bagian pinggang terasa nyeri dan kaku yang disebabkan karena kesalahan postur
tubuh pada saat bekerja. Dan juga ada yang mengeluhkan kakinya terasa gatal pada
saat mencuci kedelainya. 6 pekerja mengelukan pegal-pegal dan 2 pekerja
mengeluhkan gatal-gatal.
No Nama Keluhan pegal-pegal Keluhan gatal-gatal
1. Tn M √ -
2. Tn L √ √
3. Tn S √ -
4. Ny E √ -
5. Ny R √ √
6. Ny Y √ -

2) Tanda-tanda vital
No Nama TD Nadi RR
1. Tn M 110/80 mmHg 80 kali/menit 16 kali/menit
2. Tn L 120/80 mmHg 85 kali/menit 18 kali/menit
3. Tn S 110/70 mmHg 83 kali/menit 24 kali/menit
4. Ny E 120/70 mmHg 90 kali/menit 20 kali/menit
5. Ny R 120/80 mmHg 70 kali/menit 18 kali/menit
6. Ny Y 110/80 mmHg 78 kali/menit 22 kali/menit

c. Kejadian penyakit
Dalam satu tahun terakhir ini tidak terdapat penyakit pada para pekerja.
d. Riwayat penyakit komunitas
Para pekerja mempunyai riwayat merokok, terpajan langsung dengan produk, dan juga
pernah mengalami batuk.
e. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas
Para pekerja mendapat istirahat makan siang pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00
f. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit.
Selama bekerja kebutuhan cairan pekerja terpenuhi karena sudah disediakan air minum
oleh pemilik produksi tempe tersebut.
g. Pola istirahat tidur
Untuk waktu istirahat tidur para pekerja biasanya hanya malam hari kalau siang tidak
pernah tidur karena waktunya digunakan untuk bekerja.
h. Pola aktivitas gerak
Saat dilakukan pengkajian kepada para pekerja mengeluhkan sering merasa pegal
dibagian pinggangnya. Saat dilakukan observasi secara langsung ternyata pekerja
jongkok dengan posisi yang terlalu membungkuk dengan waktu yang lama dan tidak
pernah menggerak-gerakan badannya untuk merelaksasi tubuhnya .
i. Pola pemenuhan kebersihan diri
Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 6 orqng selalu mencuci tangannya
sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan karena memang benar-benar dijaga
kebersihannya.
j. Status psikososial
Antar kelompok pekerja tidak pernah mengalami pertengkaran atau perselisihan karena
mereka menganggap bahwa semua pekerja bersaudara sebab sudah bekerja bersama
dalam waktu yang lama, dan antar pekerja saling membantu serta memberikan
dukungan jika ada suatu masalah.
k. Status pertumbuhan dan perkembangan
1) Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
Berdasarkan data di produksi tempe pekerja tidak mendapatkan asuransi kesehatan
baik dari pemilik usaha maupun pemerintah. Jika terdapat masalah kesehatan para
pekerja memeriksa secara mandiri di fasilitas pelayanan kesehatan.
2) Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
Setelah dilakukan pengkajian melalui observasi langsung kepada 6 pekerja
didapatkan hasil bahwa pekerja dalam bekerja tidak menggunakan alat pelindung diri
seperti masker, sarung tangan dan sepatu booth.

2. Data lingkungan fisik


Pada produksi tempe yang terbagi atas beberapa tempat yang meliputi : pencucian,
perebusan, peragian, perataan, dan pembungkusan. Jenis bangunannya permanen dengan
atap bangunan berupa asbes dengan dinding terbuat dari tembok dengan lantai dari semen
atau plesteran, ventilasi diruangan berasal dari jendela kecil diatas tembok yang berjumlah
masing-masing 4 penerangan ruangan berasal dari pintu ruangan besar yang dibuka pada
saat jam kerja dan juga terdapat lampu neon yang memberikan pencahayaan di ruangan
ini. Kebersihan didalam ruangan cukup rapi dan cukup bersih. Kondisi kamar mandi bersih
tetapi jumlahnya sangat terbatas dan jaraknya pun juga tidak jauh. Pembuangan limbah
produksi tempe dan limbah pencucian kedelai dialirkan langsung ke sungai.
3. Pelayanan kesehatan dan social
Pada produksi tempe tidak terdapat pelayanan kesehatan dan social jadi jika pekerja
mengalami masalah kesehatan mereka berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
4. Ekonomi
Rata-rata penghasilan para pekerja di tempat produksi tempe yaitu ± Rp 100.000 per
hari yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. Keamanan dan transportasi
Tempat produksi tempe dijaga sendiri oleh pemilik usaha tersebut dan juga tidak
terdapat transportasi keamanan.
6. Politik dan keamanan
Produksi tempe merupakan milik perorangan yang sudah memiliki izin usaha
makanan
7. Sistem komunikasi
Sistem komunikasi yang digunakan oleh para pekerja yaitu telepon genggam sebagai
alat komunikasi dengan keluarga, teman dan saudara
8. Pendidikan
Para pekerja di produksi tempe rata-rata lulusan SD-SMP yang tidak bisa
melanjutkan jenjang pendidikannya lebih tinggi dan lebih memilih untuk bekerja.
No Nama Pendidikan
1. Tn M SMP
2. Tn L SMP
3. Tn S SD
4. Ny E SD
5. Ny R SMP
6. Ny Y SMP

9. Rekreasi
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa para pekerja tidak mempunyai
hari untuk rekreasi kecuali hari besar
ANALISA DATA

No Data Problem Etiologi


1. Ds : Defisiensi kesehatan Ketidakcukupan akses pada
a. Pekerja mengatakan mengeluhkan komunitas pemberi layanan kesehatan
nyeri, pegal pada area pinggang dan
kaki
b. Pekerja mengatakan tidak terlalu
memperhatikan pentingnya
penggunaan alat perlindungan diri
(APD)
c. Pekerja mengatakan sudah biasa
mengalami hal seperti itu dan
dianggap hal biasa
Do :
a. Pekerja terlihat tidak menggunakan
alat perlindungan diri (APD) pada saat
bekerja
b. Pekerja terlihat tidak mengetahui
pentingnya K3 bagi kesehatan dan
keselamatan mereka

2. Ds : Perilaku kesehatan Kurang pemahaman (ketidak


a. Pekerja mengatakan jarang melakukan cenderung beresiko adekuatan hygine perorangan
cuci tangan setelah melakukan pada pekerja)
pekerjaannya
b. Pekerja mengatakan tidak pernah
menggunakan alat perlindungan diri
(APD) pada saat bekerja
Do :
a. Pekerja terlihat tidak mencuci tangan
setelah bekerja
b. Pekerja terlihat menganggap masalah
kesehatan itu hal yang sudah biasa

3. Ds : Resiko cidera Gangguan sensai (posisi


a. Pekerja mengatakan sering mengalami tubuh saat bekerja yang salah
pegal pada area pinggang dan kaki pada pekerja)
b. Pekerja mengatakan sering
mengatakan lelah saat bekerja
Do :
a. Pekerja terlihat tidak memperhatikan
postur tubuh ketika bekerja
b. Pekerja terlihat jarang menggerakan
badan untuk merilekskan tubuh nya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidakcukupan akses pada pemberi layanan kesehatan
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman (ketidak adekuatan hygine
perorangan pada pekerja)
3. Resiko cidera b.d gangguan sensai (posisi tubuh saat bekerja yang salah pada pekerja)
INTERVENSI

No Data Diagnosa NOC NIC


Kode Diagnosa Kode Hasil Kode Intervensi
1. Ds: 00215 Defisiensi Setelah dilakukan 0140 Peningkatan
a. Pekerja tindakan keperawatan
kesehatan mekanik tubuh
mengatakan selama 3x24 jam
komunitas diharapkan pekerja 1. Kaji komitmen
mengeluhkan
mampu mengubah
nyeri, pegal b.d pasien untuk
perilaku kesehatannya
pada area ketidakcukup belajar dan
pinggang dan 1827 Pengetahuan mekanik
an akses pada menggunakan
kaki tubuh :
b. Pekerja pemberi Indikator IR ER postur tubuh
mengatakan layanan Postur 2 4 yang benar
tidak terlalu tubuh
kesehatan 2. Informasikan
memperhatika berdiri
n pentingnya yang tepat pada pasien
penggunaan Postur 2 4 tentang struktur
alat tubuh
dan fungsi
perlindungan duduk
diri (APD) yang tepat tulang belakang
c. Pekerja Teknik 2 4 dan postur yang
mengatakan mengangk optimal untuk
sudah biasa at yang
bergerak dan
mengalami hal tepat
seperti itu dan Latihan 2 4 menggunakan
dianggap hal untuk tubuh
biasa memperbai
3. Edukasi pasien
Do: ki postur
a. Pekerja tubuh tentang
terlihat tidak Gejala 2 4 pentingnya
menggunakan umum dari postur tubuh
alat cedera
perlindungan punggung yang benar
diri (APD) untuk
pada saat 1823 Pengetahuan promosi menccegah
bekerja kesehatan :
Indikator IR ER kelelahan,
b. Pekerja
terlihat tidak Perilaku 2 4 ketegangan atau
mengetahui yang
injury
pentingnya K3 meningkat
bagi kesehatan kan 6486 Manajemen
dan kesehatan ligkungan :
keselamatan Pemeriksa 2 4
keselamatan
mereka an
kesehatan 1. Gunakan
yang peralatan
direkomen
perlindungan
dasikan
Perilaku 2 4 untuk
untuk membatasi
melindung mobilitas fisik
i kulit dari
paparan atau akses pada
sinar situasi yang
matahari membahayakan
Strategi 2 4
2. Modifikasi
untuk
menghinda lingkungan
ri paparan untuk
bahaya
meminimalkan
lingkungan
bahan
berbahaya dan
beresiko
3. Edukasi
individu dan
kelompok yang
beresiko tinggi
terhadap bahan
berbahaya yang
ada di
lingkungan
4. Monitor
lingkungan
terhadap
terjadinya
perubaha status
keselamatan.

2. Ds: 00188 Perilaku Setelah dilakukan 5510 Pendidikan


a. Pekerja tindakan keperawatan
kesehatan kesehatan
mengatakan selama 3x24 jam
cenderung diharapkan pekerja 1. Identifikasi
jarang
mampu mengubah
melakukan beresiko b.d faktor internal
perilaku kesehatannya
cuci tangan kurang 1602 Perilaku promosi atau eksternal
setelah kesehatan
pemahaman yang dapat
melakukan Indikator IR ER
pekerjaannya (ketidak Mengguna 2 4 meningkatkan
b. Pekerja adekuatan kan atau
mengatakan perilaku
hygine mengurangi
tidak pernah yang
motivasi untuk
menggunakan perorangan menghinda berperilaku
alat pada pekerja) ri resiko sehat.
perlindungan Melakukan 2 4
2. Tentukan
diri (APD) perilaku
pada saat kesehatan pengetahuan
bekerja yang rutin kesehatan dan
Do: Mendapatk 2 4
gaya hidup
a. Pekerja an
terlihat tidak skrinning perilaku saat ini
mencuci kesehatan pada individu,
tangan setelah yang keluarga, atau
bekerja direkomen
b. Pekerja dasikan kelompok
terlihat sasaran
menganggap 1902 Kontrol resiko 3. Rumuskan
masalah Indikator IR ER
kesehatan itu Mencari 2 4 tujuan dalam
hal yang sudah informasi program
biasa tentang pendidikan
resiko
kesehatan kesehatan
Mengident 2 4 tersebut
ifikasi
faktor Modifikasi
4360
resiko
perilaku
Memonitor 2 4
faktor 1. Dukung pasien
resiko untuk
dilingkung memeriksa
an
perilakunya
sendiri
2. Bantu pasien
dalam
mengidentifikas
i meskipun
hanya
keberhasilan
kecil
3. Identifikasi
masalah pasien
terkait dengan
istilah perilaku

3. Ds: 00035 Resiko cidera Setelah dilakukan 6610 Identifikasi resiko


a. Pekerja tindakan keperawatan
b.d 1. Identifikasi
mengatakan selama 3x24 jam
gangguan diharapkan pekerja resiko biologis,
sering
mampu mengubah
mengalami sensai (posisi lingkungan dan
perilaku kesehatannya
pegal pada tubuh saat perilaku serta
area pinggang 1827 Pengetahuan mekanika
bekerja yang hubungan
dan kaki tubuh
b. Pekerja salah pada Indikator IR ER timbal balik.
mengatakan pekerja) Kurva 2 4 2. Identifikasi
sering tulang
strategi koping
mengatakan belakang
lelah saat normal yang
bekerja Latihan 2 4 digunakan/khas.
Do: untuk
3. Pertimbangkan
a. Pekerja meningkat
terlihat tidak kan status
memperhatika mobilitas pemenuhan
n postur tubuh sendi kebutuhan
ketika bekerja Latihan 2 4
sehari-hari.
b. Pekerja untuk
terlihat jarang meningkat
menggerakan kan 6490 Pencegahan jatuh
badan untuk kekuatan 1. Indentifikasi
merilekskan otot
perilaku dan
tubuh nya.
Pengetahuan keamanan faktor yang
1809
pribadi mempengaruhi
Indikator IR ER
resiko jatuh.
Resiko
keamanan 2. Identifikasi
berdasarka karakteristik
n usia
dari lingkungan
Perilaku yang mungkin
personal meningkatkan
yang bisa
potensi jatuh
meningkat
kan resiko (misalnya,
cidera lantai licin dan
Kondisi
tangga terbuka).
kesehatan
yang 3. Monitor gaya
meningkat berjalan
kan resiko (terutama
Resiko
keselamata kecepatan,
n kerja keseimbangan
dan tingkat
kelelahan
dengan
ambulasi).
IMPLEMENTASI
No Tanggal dan Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon
Keperawatan
1. Selasa, 29 Januari 1 1. Pengkajian dan wawancara Ds; Pekerja mengatakan bahwa
2019 pukul 14.00 mengeluhkan pegal pada
area pinggang dan kaki dan
juga mengeluhkan lelah
bekerja
Do: Pekerja terlihat agak
bingung ketika ditanya
terkait masalah
kesehatannya dan
penanganannya
2. Rabu, 30 Januari 2019 1 1. Pengukuran tanda-tanda vital Ds: Pekerja mengatakan baru
pukul 11.00 pertama kali dilakukan
pengukuran tanda-tanda
vital. Dan juga baru
mengetahui hasil dari
pengukurannya
Do: Pekerja terlihat tegang dan
takut ketika dilakukan
pengukuran tanda-tanda
vital
Rabu, 30 Januari 2019 2 2. Penilaian postur tubuh Ds: Pekerja mengatakan bahwa
pukul 11.30 agak merasa aneh pada
bagian bahunya karena
sering memikul beban yang
berat pada satu bahu dan
tidak bergantian
Do: Bahu para pekerja terlihat
rendah sebelah pada saat
dilakukan pemeriksaan

3. Rabu, 30 Januari 2019 2 1. Penyuluhan hand hygiene dan Ds: Pekerja mengatakan
pukul 14.00 penggunaan APD sekarang menjadi tahu
bagaimana cuci tangan yang
benar dan penggunaan APD
ketika bekerja betapa
pentingnya
Do: Pekerja terlihat
memperhatikan ketika
diberi penyuluhan
Rabu, 30 Januari 2019 3 2. Penyuluhan body mekanik Ds: Pekerja mengatakan
pukul 14.30 sekarang menjadi tahu
bagaimana cara
mengangkat beban dengan
benar agar tetap
mempetahankan posisi
tubuh terutama area
punggung. Dan juga
menjadi tahu bagaimana
memikul beban secara
bergantian tidak hanya pada
satu bahu saja
Do: Pekerja terlihat antusias
dan memperhatikan ketika
diberi penyuluhan
EVALUASI
No Tanggal dan Jam Diagnosa Evaluasi Respon Paraf
Keperawatan
1. Selasa, 29 Januari 1 S: Pekerja mengatakan sekarang menjadi tahu hasilnya setelah
2019 Pukul 12.00 dilakukan pengukuran tanda-tanda vital
O: Pekerja terlihat menerima hasilnya setelah dilakukan
pengukuran tanda-tanda vital
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2. Rabu, 30 Januari 2 S: Pekerja mengatakan menjadi tahu postur tubuhnya dan
2019 Pukul 12.30 berusaha akan merubah pola perilaku jika mengangkat
beban berat
O: Pekerja terlihat rileks dan memperhatikan ketika dinilai
postur tubuhnya
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
3. Rabu, 30 Januari 2 S: Pekerja mengatakan menjadi tahu cara mencuci tangan
2019 Pukul 15.00 yang benar dan akan melakukannya setelah selesai
melakukan pekerjaannya
O: Pekerja terlihat antusias setelah dijelaskan cara mencuci
tangan yang benar
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
4. Rabu, 30 Januari 3 S: Pekerja mengatakan akan berusaha untuk tetap
2019 Pukul 15.30 mempertahankan postur tubuhnya ketika bekerja
O: Pekerja terlihat senang dan antusias pada saat dijelaskan
cara mengangkat beban dengan mempertahankan postur
tubuh dengan benar
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
DOKUMENTASI

Das könnte Ihnen auch gefallen