Sie sind auf Seite 1von 6

DIVERTIKULITIS

Definisi Divertikulitis
Divertikulitis sebagai keadaan di mana terdapat banyak penonjolan mukosa
yang menyerupai kantong (divertikula) yang tumbuh dalam usus besar,
khususnya kolon sigmoid dan penonjolan tersebut mengalami peradangan
akut.

Etiologi Divertikulitis
Beberapa faktor yang diyakini meningkatkan resiko penyakit
divertikulum, meliputi hal-hal berikut ini:
1. Diet rendah serat. Faktor ini merupakan penyebab utama yang
memberikan risiko penyakit divertikulum. Makanan siap saji yang dikemas
industri dengan rendah serat membuat feses menjadi keras dan akan
meningkatkan tekanan segmen kolon pada saat melakukan propulsi
(pendorongan material feses) sehingga memberikan manifestasi peningkatan
intraluminal dan akan terbentuk formasi divertikulum. Faktor genetik. Orang
asia mempunyai jumlah lebih tinggi mengalami penyakit divertikulum pada
sisi kanan, sedangkan pada orang barat lebih sering terjadi pada sisi kiri.
2. Proses penuaan. Peningkatan usia akan menyebabkan perubahan struktur
kolagen dan meningkatkan risiko penyakit divertikulum.
Patofisiologi Divertikulitis
Divertikulum sebagai tempat awal divertikulitis dapat muncul karena
berawal dari tekanan pada lumen usus tertuju pada area yang lemah, seperti
titik tempat pembuluh darah masuk ke usus, yang menyebabkan kerusakan
pada otot dinding saluran cerna yang terus-menerus, sehingga menciptakan
divertikulum. Dan divertikulitis terjadi saat sisa makanan yang tidak dicerna
bercampur dengan bakteri terakumulasi di divertikulum, sehingga
membentuk massa keras (fekalit). Zat ini menghentikan suplai darah ke
dinding tipis divertikulum, meningkatkan kerentanan untuk menyerang
bakteri kolon.

Penyakit diverticulum dapat terjadi pada sepanjang saluran


gastroinstestinal, dapat berupa kongetinal, seperti Meckel’s Diverticulum (walau
kondisi ini sangat jarang). Kolon sigmoid merupakan segmen yang paling sering
terjadi pada penyakit ini, (95-98%), walaupun segmen lainnya seperti descending,
transversal, jejenum, ileum, dan duodenum juga dapat terjadi.
Pathway

Kelemahan/menurunnya
tegangan otot dinding Divertikulum/divertikular
kolon
Herniasi mukosa dan submukosa
Peningkatan tekanan
dalam lumen kolom
Tinja terperangkap dalam divertikel

Nekrosis diventrikeldan terinfeksi kuman kolon

Divertikulitis
Divertikulitis
Lesi/iritasi sampai ke otot Penyempitan
kolon (muskulus propria) Pembengkakan mukosa
lumen
(peradangan)

Pembuluh darah pecah Penekanan mendesak Obstruksi


jaringan
Perdarahan
Cairan tertahan di
Nyeri lumen
Penurunan cairan plasma
Pengeluaran cairan
dan intravaskular Feses encer
dan elektrolit

Hipovolemia Frekuensi BAB


Risiko tinggi penurunan
meningkat
volume cairan
Risiko tinggi penurunan
perfusi jaringan Gangguan keseimbangan
asam basa (asidosis)

Gangguan eliminasi
Mual muntah
BAB, diare
Manifestasi Klinis Divertikulitis
divertikel yang meradang menyebabkan diverticulitis disertai :
1. Nyeri, rasa tidak nyaman, dan nyeri tekan di fosailiaka kanan (mungkin
terdapat massa akibat abses perikolik) – ‘apendisitis di sisi kiri’;
2. Perubahan kebiasaan buang air besar disertai konstipasi dan/atau diare
kadang-kadang bergantiaan (NB singkirkan karsinoma);
3. Perdarahan rektal, yang mungkin akut dan kadang-kadang masif dan
merupakan gejala pertama;
4. Obstruksi subakut;
5. Frekuensi miksi dan sistitis, akibat fistulavesikokolik; dan
6. Perforasi disertai peritonitis atau fistula
7. Sebagian besar asimtomatik
8. Divertikulitis akut: malaise, demam, nyeri, dan nyeri tekan pada fosailiaka
kiri dengan atau tanpa massa yang teraba dan distensi dan disertai abdomen

Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
Pengkajian pemeriksaan diagnostik terdiri atas pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan radiografik, dan pemeriksaan endoskopik.
Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan darah rutin. Untuk mengidentifikasi kadar hematokrit sebagai
pemeriksaan waktu perdarahan dan waktu pembekuan untuk mengeliminasi
adanya gangguan dari faktor pembekuan darah. Pada pasien dengan divertikulitis
kadar Hb dan HcT kemungkinan akan menunjukkan penurunan hal ini
mengindikasi dehidrasi karena adanya perdarahan pada pasien.
Hasil:
 Hb normal  Hematrokit
Wanita : 12-16 gr/dL Anak : 33-38%
Pria :14-18 gr/dL Pria Dewasa : 40-48%
Anak : 10-16 gr/dL Wanita Dewasa : 37-43%
Bayi baru Lahir : 12-24 gr/dL
Catatan :Waktu pembekuan normal 4-8 menit, waktu perdarahan ±3-5 jam

Pemeriksaan serum elektrolit


Berikut adalah data pemeriksaan serum elektrolit normal
N RENDA KEMUNGKINAN KEMUNGKINA
UJI TINGGI
O H FISIK N FISIK
1 Natrium <120 Dehidrasiberat, >160 Dehidrasiberat,
serum mEq/L kolapsvaskular, atau mEq/L kolapsvaskular,
edema, hipervolemia, atau edema,
gagaljantung hipervolemia,
gagaljantung
2 Kalium <2,5
Kelemahanotot, >6,5 Kardiotoksisitasd
serum mEq/L
paralisis, mEq/L enganaritmia
aritmiajantung
3 Bikarbon <10mEq/ Pola-polaasidosis, <40mEq/ Pola-
at serum L alkalosis L polaasidosis,
dananoksemia yang alkalosis
kait- dananoksemia
mengaitdankompleks yang kait-
mengaitdankompl
eks
4 Serum <6 mg/dl Tetanidankejang >13 mg/dl koma
kalsium
5 Fosfat <1 mg/dl Serangankejangdanko Tidakada -
serum ma
6 Salisifat Tidakada - >700g/ml Keracunantaktero
serum bati yang terus-
menerus
Pada pasien dengan divertikulitis hasil serum elektrolit Na kemungkinan akan
menunjukkan nilai < 120 mEq/L hal ini mengindikasi hipovolemi pada pasien.
b. Pemeriksaan fungsi ginjal (BUN/kreatinin) dan hati (SGOT/PT).
Peningkatan kreatinin dalam darah menunjukkan adanya penurunan fungsi
ginjal dan penyusutan massa otot rangka. Nilai normal dalam darah:
Pria : 0,6 – 1,3 mg/dl
Wanita : 0,5 – 0,9 mg/dl
Anak : 0,4 - 1,2 mg/dl
Bayi : 0,7- 1,7 mg/dl
Bayibarulahir : 0,8- 1,4 mg/dl
c. Pemeriksaan urine
Keberadaan walau hanya sedikit eritrosit di dalam urine (hematuria) adalah
abnormal dan perlu dilakukan investigasi lebih lanjut. Penyebab-penyebab
yang terbilang jarang yang dapat menyebabkan hematuria antara lain: long-
distance running, vaginal bleeding, dan inflamasi dari organ yang berada
dekat dengan urinary tract , sebagai contoh diverticulitis ataupun appendisitis.
Pemeriksaan radiografi
a. Pemeriksaan rontgen abdomen
Pemeriksaan plain abdominal radiograph dilakukan untuk mengidentifikasi
adanya iritasi ileus, perforasi visceral, dan obstruksi intestinal Pemeriksaan sinar-
X terhadap abdomen dapat menunjukkan adanya udara bebas dibawah diafragma
bila perforasi terjadi akibat diverticulitis.
b. Pemeriksaan barium enema
Pada pemeriksaan dengan barium enema, diverticulitis dapat didiagnosis untuk
melihat adanya perforasi diverticulum. Cairan barium akan melalui bagian
perforasi diverticulum menuju adanya fistula atau abses.
c. Pemeriksaan CT-Scan
CT-Scan dilakukan untuk mendeteksi adanya abses, fistula dan inflamasi.
d. Pemeriksaan endoskopi
Pemeriksaan kolonoskopi sebagai visualisasi langsung untuk mendeteksi
adanya kantung diverticulum dan adanya diverticulitis.

Penatalaksanaan Divertikulitis
Penatalaksanaan medicaldivertikulitis:
1. Usus diistirahatkan dengan menunda asupan oral, Memberikan cairan
intravena, dan melakukan pengisapan nasogastrik bila ada muntah atau
distensi.
2. Antibiotika spektrum luas diberikan selama 7 sampai 10 hari Pemeridin
(Demerol) diberikan untuk menghilangkan nyeri.
3. Antispasmodik seperti propantelinbromide(Pro-Banthine) dan
oksifensiklimin(daricon)dapat diberikan.
4. Menggunakan pelunak feces(colace)/supositoria.

Penatalaksanaan bedah, Ada dua tipe pembedahan:


1. Reseksi derajat-satu pada bagian sigmoid yang terkena untuk serangan
berulang
2. Prosedur derajat-multipel untuk komplikasi, seperti obstruksi, perforasi dan
fistula.

Prognosis Divertikulitis
Divertikulitis - Sekitar 85 persen orang dengan divertikulitis tidak rumit akan
merespons perawatan medis, sementara sekitar 15 persen pasien memerlukan
operasi. Setelah pengobatan yang berhasil untuk serangan divertikulitis pertama,
sepertiga pasien akan tetap tanpa gejala, sepertiga akan mengalami kram episodik
tanpa divertikulitis, dan sepertiga akan mengalami serangan divertikulitis kedua.
Prognosisnya cenderung tetap sama setelah serangan divertikulitis kedua.
Hanya 10 persen orang yang tetap bebas dari gejala setelah serangan kedua.
Serangan selanjutnya cenderung memiliki tingkat keparahan yang sama, tidak
meningkat dalam tingkat keparahan seperti yang diyakini sebelumnya.

Das könnte Ihnen auch gefallen