Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Dari hasil penelitian di lapangan, terdapat beragam sebab seseorang untuk memulai usaha.
Ada lima sebab atau cara seseorang untuk mulai merintis usahanyadiantaranya:
1. Faktor keluarga
Pengusaha memulai usaha karena faktor keluarga cukup banyak ditemui. Artinya
seorang memulai usaha karena keluargamereka sudah memiliki usaha sebelumnya. Mulai
dari modal, suplai, dan bahan-bahan, sampai manajemen sang pengusaha pemula tinggal
mengikuti yang sudah ada.
2. Faktor kesengajaan
Sengaja terjun menjadi pengusaha, artinya seorang dengan sengaja mendirikan
usaha. Biasanya mereka beelajar dari kesuksesan orang lain. Mereka mengikuti contoh
dari pengusaha yang ada dengan mencari modal atau bermitra dengan orang lain.
3. Kerja sampingan (iseng).
Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjual atau memproduksi
sesuatu skala kecil untuk mengisi waktu luang. Akan tetapi, usahanya terus mengalami
peningkatan. Kegiatan yang awalnya hanya untuk mengisi waktu senggang, menjadi
kegiatan yang memberikan hasil yang luar biasa.
4. Coba-coba;
Usaha ini dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang
kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka yang baru terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK).
5. Terpaksa.
Membuka usaha karena terpakasa biasanya disebabkan karena sesorang kehilangan
pekerjaan atau sedang menganggur. Sebagai contoh: artis-artis yang mulai tidak laku lagi
di pasaran, banyak yang membuka usaha kecil-kecilan.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha, baik secara
berkelompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Mendirikan usaha baru
Artinya seseorang memulai usaha dengan mendirikan perusahaan baru. Dalam hal ini
yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan
usaha, mulai dari akte notaris sampai ke pengadilan negeri kemudian mengurus izin-izin
yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha. Tugas lainnya adalah mencari lokasi
yang tepat dan menyediakan peralatan atau mesin yang sesuai dengan jenis usahanya.
2. Membeli perusahaan
Usaha ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada atau sudah
beropersasi sebelumnya. Pembelian meliputi saham berikut aset perusahaan yang
dimiliki.
Model ini dikembangkan dengan memakai nama dan manajemen perusahaan lain.
Perusahaan pemilik nama disebut sebagai perusahaan induk (franchisor) dan perusahaan
yang menggunakan disebut franchise. Dukungan manajemen yang diberikan franchisor
berupa, pemilihan lokasi usaha, bentuk bangunan, peralatan yang diperlukan dll.
Pengusaha melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik
pengembangan berupa cabang ataupun penambahan kapsitas yang lebih besar.
Pendirian suatu perusahaan tergantung dari jenis badan usaha yang dipilih. Ada badan
usaha yang memerlukan beberapa dokumen saja, ada pula yang memerlukan dokumen lebih
banyak. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap badan usaha berbeda. Waktu yang
dibutuhkan untuk masing-masing badan usaha pun berbeda-beda. Berikut ini merupakan contoh
pendirian badan usaha berbentuk persekutuan komanditer (CV), perseroan terbatas (PT), dan
yayasan.
Setelah ada kesepakatan untuk mendirikan perusahaan atau badan usaha, kesepakatan
itu dituangkan dalam akte notaris. Di dalam akte pendirian tersebut dicantumkan nma-
nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha, dan tujuan perusahaan didirikan.
Badan usaha yang telah memperoleh legalitas dari departemen kehakiman akan
diberitakan dalam berita negara.
Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai
meskipun telah dilakukan studi dan perhitungan secara benar dan sempurna adalah sebagai
berikut:
1. Data informasi tidak lengkap
Pada saat melakukan perencanaan data dan informasi yang disajikan kurang lengkap
sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian utama tidak ada. Oleh karena itu,
sebelum usaha dijalankan, sebaiknya kumpulkan data dan informasi selengkap mungkin.
2. Salah perhitungan
Kegagalan dapt pula terjadi karena salah dalam melakukan perhitungan. Maka dari itu
perlu disediakan tenaga ahli yang berkompeten di bidang ini.
4. Kondisi lingkungan
5. Unsur sengaja
Artinya, karyawan sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan prosedur
yang sebnarnya dengan berbagai alasan.