Sie sind auf Seite 1von 10

NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.

1, Maret 2016, (Hal 15-23)

PENGALAMAN PERAWAT DALAM MENERAPKAN TERAPI


COMPLEMENTARY ALTERNATIVE MEDICINEPADA
PASIEN STROKE DI SUMATERA BARAT

Elfira Husnaa, Setiawana, Rosina Tarigana


a
Universitas Sumatera Utara
e-mail: elfirahusna56@gmail.com

Abstract

Complementary alternative medicine therapy is a medical practice group and health which is
considered as part of conventional treatment. Many studies indicate the frequent use of
complementary alternative therapy by patients affected by chronic illness. It is used by neurologic
disorder patients like stroke, compared with non neurologic disorder like hypnosis, yoga, herbal
therapy, and acupunture. In their service to stroke patients, nurses play their role in giving
information and education concerning complementary alternative therapy. Indonesian nurses are
beginning to use this method in their practices so that many of them participate in training about
it. The objective of the research was to explore nurses’ experience in applying complementary
alternative medicine in stroke patients in West Sumatera. The research used descriptive
phenomenological approach with 14 nurses. The data werw gathered by conducting in-depth
interviews, guided interview, and filed records and analyzed by using Collaizzimethode (1978)
through seven stages. The study found there were seven themes as follows: increase capability
take care of patients, assist cope patient complaint, nurse give information about therapy
alternative to patients, nurses give therapy as standard, add finances and relations, feel happiness
and satisfaction, and barrier applying alternative therapy. The themes in in this research were
new themes in qualitative research related to nurses’ experience in applying complementary
alternative therapy in stroke patients.

Keywords : Complementary Alternative Medicine, Stroke Patient, Nurses’Experience

Abstrak

Terapi alternatif komplementer atau complementary alternative medicine merupakan sebuah


kelompok praktek medis dan produk kesehatan yang dianggap tidak menjadi bagian dari
pengobatan konvensional. Banyak studi yang menunjukkan tingginya penggunaan terapi alternatif
komplementer pada kondisi pasien kronis. Penggunaan terapi alternatif komplementer lebih sering
digunakan pada pasien gangguan neurologi seperti stroke dibandingkan gangguan non neurologi
seperti hipnosis, yoga, terapi herbal dan akupuntur. Dalam meningkatkan perannya memberikan
pelayanan pada pasien stroke, perawat mempunyai peran dalam memberikan informasi dan
edukasi terkait terapi alternatif komplementer. Perawat Indonesia mulai banyak mengembangkan
terapi alternatif komplementer dalam praktek mandirinya, sehingga berbagai pelatihan keahlian
terapi alternatif mulai diminati oleh perawat untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam menerapkan terapi complementary alternative
medicine pada pasien stroke di Sumatera Barat. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan
fenomenologi deskriptif dengan jumlah 14 partisipan perawat. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan wawancara mendalam dengan bantuan panduan wawancara dan catatan lapangan.
Analisa penelitian ini menggunakan metode Colaizzi (1978) melalui tujuh tahapan proses analisa.
Hasil penelitian didapatkan 7 tema yaitu, meningkatkan kemampuan merawat pasien, membantu
mengatasi keluhan pasien, perawat memberikan informasi tentang terapi alternative kepada pasien,
perawat memberikan terapi sesuai standar, menambah penghasilan dan relasi, merasakan
kebahagiaan dan kepuasan dan hambatan menerapkan terapi alternatif. Tema-tema dalam
penelitian ini merupakan tema baru dalam penelitian kualitatif terkait pengalaman perawat dalam
menerapkan terapi alternatif komplementer pada pasien stroke.

Kata kunci : Complementary Alternative Medicine, Pasien Stroke, Pengalaman Perawat

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 15


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.1, Maret 2016, (Hal.14-13)

PENDAHULUAN Penanganan pasien dengan


Stroke merupakan penyakit gangguan neurologi seperti stroke,
kronik yang mengalami peningkatan alzeimer, dementia, seizure
signifikan pada masyarakat karena mengalami peningkatan yang
perubahan pola makan, gaya hidup signifikan. Perawatan pasien stroke
dan peningkatan stresor yang cukup tidak hanya terfokus pada
tinggi (Black & Hawks, 2009). pengobatan medis kedokteran atau
Stroke dapat menyebabkan gangguan konvensional, namun sudah
yang komplek pada tubuh dan berkembang pada pengobatan
konsekuensi negatif bagi pasien yang alternatif komplementer/
bertahan hidup. Selain itu, stroke complementary alternative medicine.
juga penyebab utama disability bagi Alasan penderita menggunakan
penderitanya dan biaya pengobatan terapi komplementer ini diperkirakan
yang cukup mahal selama perawatan karena pemulihan yang lama, tidak
berlangsung. Fase pemulihan pasien efektifnya pengobatan, dan karena
stroke membutuhkan proses, waktu tingginya biaya perawatan. Faktor
yang lama dan berkelanjutan untuk lain yang menjadi pertimbangan
mempertahankan kondisi tubuh agar dalam memilih terapi alternatif
dapat menyesuaikan diri dengan komplementer adanya asumsi bahwa
perubahan yang terjadi (Clarke, terapi alternatif lebih murah, alami,
2009). kemudahan akses dan adanya
Prevalensi penderita stroke keyakinan pasien (Wells, Phillip,
tidak hanya di negara maju tetapi Schachter, & McCarthy, 2010).
juga di negara berkembang, termasuk Penelitian yang dilakukan oleh
Indonesia. Secara umum, dapat Wells et al. (2010) menjelaskan
dikatakan angka kejadian stroke bahwa terapi alternatif komplementer
adalah 200 per 100.000 penduduk. lebih sering digunakan pada pasien
Dari jumlah tersebut sepertiganya dengan gangguan neurologi seperti
bisa pulih kembali, sepertiga lainnya stroke, memoryloss, migrain, dan
mengalami gangguan fungsional seizure dibandingkan pasien dengan
ringan sampai sedang dan sepertiga gangguan nonneurologi. Jenis terapi
lainnya mengalami gangguan berat alternatif komplementer yang sering
yang mengharuskan penderita berada digunakan oleh pasien stroke adalah
di atas kasur dan membutuhkan mind body therapies, dilanjutkan
perawatan panjang (Yayasan Stroke dengan biological- based therapy
Indonesia, 2012). Hasil Riskesdas dan alternative medical system.
(2013) menunjukkan prevalensi Jenisterapimind body yang paling
stroke di Indonesia cukup tinggi sering digunakan adalah yoga,
yaitu sekitar 12,1 per 1000 penduduk meditasi, hypnosis, dan deep
dan diramalkan tahun 2020 akan breathing exercise. Sedangkan
meningkat menjadi dua kali lipat. herbal sering digunakan dari jenis
Sebanyak 11 provinsi dari 33 terapi biological based therapy.
provinsi di Indonesia memiliki Chiropractic dan massage
prevalensi di atas prevalensi merupakan jenis terapi yang sering
nasional, termasuk provinsi digunakan untuk tipe manipulative
Sumatera Barat dengan prevalensi and body based , akupuntur dan
6,9% pada posisi ke-10 tertinggi di homeopathy lebih sering digunakan
Indonesia. dari jenis alternative medical system.

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 15


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.1, Maret 2016, (Hal.14-13)

Namun, hampir 50% pasien dengan Sumatera Barat yaitu Rumah sakit
gangguan neurologi yang Stroke National Bukittinggi.
menggunakan terapi alternatif Pengambilan data dilakukan sesuai
komplementer ini tidak dengan kesepakatan antara peneliti
mendiskusikannya dengan tenaga dan partisipan yang telah
kesehatan yang merawat mereka. dilaksanakan pada bulan Juni- Juli
Berkembangnya terapi 2015.
alternatif komplementer pada pasien Partisipan dalam penelitian ini
stroke merupakan wujud pelayanan berjumlah 14 orang perawat yang
kesehatan yang berusaha untuk mempunyai kemampuan, sertifikat
menerapkan konsep holistik, yaitu pelatihan terapi alternatif
suatu pendekatan yang memandang komplementer dan telah diterapkan
manusia secara keseluruhan, dimana pada pasien stroke.
hal ini berkesinambungan dengan Metode pengumpulan data
dunia keperawatan yang memandang dalam penelitian ini menggunakan
klien secara holistik, meliputi aspek wawancara mendalam (in-depth
bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual interview). Dalam menggali
(Snyder, Lindquist & Tracy, 2014). informasi maka peneliti
Menyikapi tingginya minat menggunakan pedoman wawancara
masyarakat terhadap terapi alternatif yang berisi inti pertanyaan terbuka
komplementer, maka perawat yang dikembangkan dengan teknik
sebagai salah satu tenaga profesional probing agar informasi yang didapat
yang keberadaannya paling dekat menjadi lebih luas lagi.
dengan pasien, mempunyai peran
yang besar dalam memberikan HASIL
informasi dan edukasi terkait terapi Partisipan dalam penelitian ini
alternatif komplementer. berjumlah 14 orang perawat yang
menerapkan terapi complementary
Permasalahan alternative mediciene pada pasien
Bagaimana pengalaman stroke di Sumatera Barat.
perawat dalam menerapkan terapi Karakteristik partisipan meliputi
complementary alternative medicine usia, jenis kelamin, pengalaman
pada pasien stroke di Sumatera Barat memberikan terapi alternatif,
pendidikan terakhir, jenis terapi
METODE alternatif yang diberikan, agama dan
Penelitian ini menggunakan suku partisipan.
pendekatan fenomenologi deskriptif.
Tujuan fenomenologi dalam Tabel 1.Karakteristik/Demografi
penelitian ini untuk memahami partisipan
pengalaman hidup dan persepsi yang No Karakteristik Frekuensi
akan diangkat (Polit & Beck, 2012).
Penelitian ini dilakukan di kota 1. Usia 25-30 4
Bukitinggi, Padang, dan sekitarnya 31-35 3
yang masih dalam cakupan area
Sumatera Barat. Data partisipan 36-40 6
dalam penelitian ini didapatkan dari > 41 1
praktek mandiri perawat dan perawat
yang bekerja di rumah sakit

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 16


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.1, Maret 2016, (Hal.14-13)

2. Jenis Laki –laki 11 dengan tiga subtema yaitu


kelamin merawat pasien tanpa obat,
Perempuan 3 merawat pasien dengan terapi
3. Pengalaman 1-2 9 alternatif, dan menunjukkan
memberikan kepedulian kepada pasien.
terapi 3-4 5 a. Merawat pasien tanpa obat
alternatif Subtema pertama
yang peneliti temukan dalam
4. Jenis terapi Hipnosis 9
alternatif tema pertama perawat
Bekam 3 meningkatkan kemampuan
merawat pasien tanpa obat
Herbal 1
dalam penelitian ini adalah
Akupuntur 1 merawat pasien tanpa obat.
Diantara pernyataan
5. Pendidikan Ners 9
partisipan tersebut
D-3 5 diungkapkan sebagai berikut:
“bisa meningkatkan
6. Agama Islam 14
kemampuan kita dalam
7. Suku Minang 12 melayani pasien, tidak hanya
dengan obat dokter” (P1 L
Jawa 2
l11)
b. Merawat pasien dengan terapi
Tema yang peneliti analisa alternatif
dalam penelitian ini mencakup tujuh “Jadi, teknik yang saya
tema, dimana ketujuh tema ini gunakan dalam hipnosis ini
merupakan tema baru yang peneliti namanya teknik rileksasi,
temukan berdasarkan analisa dengan sugesti” ( P1 L 84)
wawancara pada partisipan, meliputi “terapi alternatif yang sudah
1) meningkatkan kemampuan saya berikan pada pasien
merawat pasien, 2) membantu saya itu ya berupa terapi
mengatasi keluhan pasien, 3) perawat bekam atau mungkin
memberikan informasi tentang terapi istilahnya cupping” (P10
alternatif kepada pasien, 4) perawat L10)
memberikan terapi sesuai standar, 5) c. Menunjukkan kepedulian
menambah penghasilan dan relasi, 6) kepada pasien
merasakan kebahagiaan dan “Dengan tindakan yang kita
kepuasan, 7) hambatan menerapkan berikan ini tanpa harus
terapi alternatif. nunggu obat dokter dulu,
sebenarya kita sudah
1. Meningkatkan kemampuan menunjukkan bahwa kita
merawat pasien perhatian, peduli sama
Tema pertama yang peneliti pasien kita”( P4 L 131)
analisa dari hasil penelitian
pengalaman perawat dalam 2. Membantu mengatasi keluhan
menerapkan terapi complementary pasien
alternative medicine pada pasien Tema kedua dari hasil
stroke adalah meningkatkan penelitian ini adalah membantu
kemampuan merawat pasien mengatasi keluhan pasien dengan

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 17


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.1, Maret 2016, (Hal.14-13)

tiga subtema yaitu, keluhan nyeri b. Menjelaskan terapi alternatif


pasien, menurunkan cemas dan tidak mengandung unsur mistis
stres, dan meningkatkan dan agama
pergerakan ekstremitas. Terapi “sesama kita aja perawat atau
altenatif yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain itupun
partisipan kepada pasien bertujuan masih ada juga yang apa
untuk mengatasi berbagai keluhan mengangap ini ada kaitannya
yang masih dirasakan oleh pasien sama agama tertetnu”( P5 L
stroke. 323)
a. Keluhan nyeri pasien
“dihypnotherapi, karna tujuan 4. Perawat Memberikan terapi
untuk terapi biasanya pasien- sesuai standar
pasien stroke ini Tema keempat dari hasil
yangmengalami nyeri” ( P1 penelitian ini adalah perawat
L12) memberikan terapi sesuai standar.
b. Menurunkan Stres dan Cemas Tema ini mempunyai dua subtema
“Kita pendekatan dengan yaitu menjelaskan tentang
pasien agar stres nya tindakan yang akan diberikan dan
berkurang, lebih tenang , tidak mendapatkan persetujuan pasien
sampai depresi”( P8 L 119) a. Menjelaskan tentang tindakan
c. Meningkatkan Pergerakan yang akan diberikan
ekstremitas “Kita tetap harus sesuai
“memang ada perubahan yang dengan prosedur yang sudah
signifikan yang terjadi kita dapatkan saat
terhadap derajat pelatihan”“(P6 L 113)
kekuatanototnya setelah b. Mendapatkan persetujuan
dilakukan terapi”( P4 L 69). pasien
“pasien ini dilakukan yang
3. Perawat memberikan informasi pertama yaitu meminta
tentang terapi alternative ketersediaan pasien ini apakah
kepada pasien diabesedia” (P4 L 17)
Tema ketiga dari hasil
penelitian ini adalah perawat 5. Menambah penghasilan dan
memberikan informasi tentang relasi
terapi alternatif kepada pasien. Tema kelima yang peneliti
Tema ini mempunyai dua subtema analisa dalam pengalaman
yaitu menjelaskan manfaat terapi perawat dalam menerapkan terapi
alternatif untuk pasien dan complementary alternative
menjelaskan terapi alternatif tidak medicine pada pasien stroke yaitu
mengandung unsur mistis dan menambah penghasilan dan relasi.
agama. Tema ini mempunyai dua subtema
a. Menjelaskan manfaat terapi yaitu mendapatkan tambahan
alternatif untuk pasien penghasilan, dan menambah
“kepasien kita biasanya jelasin teman baru dari sesama profesi
dulu apa manfaaatnya terapi dan profesi lain.
ini, jadi gak langsung- a. Mendapatkan tambahan
langsung kita terapi penghasilan
pasiennya” (P1 L145)

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 18


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.1, Maret 2016, (Hal.14-13)

“ya sebenarnya ini bisakan “dan kadang kadang waktu unutk


menambah dari segi finansial melakukan itu terbatas”( P2 L
kita juga kan,walau gak 314)
banyak juga”( P5 l 159)
b. Menambah teman baru dari PEMBAHASAN
sesama profesi dan profesi lain Berdasarkan hasil penelitian ini
“Kan inibagus juga, hubungan jenis terapi alternatif yang diberikan
mitra sama dokter kita jadi bagus, perawat kepada pasien stroke terbagi
bertambah gak dipandang remeh atas beberapa jenis, yaitu hipnosis,
lagi”( P4 l 284) terapi bekam, herbal dan akupuntur.
Hal ini sesuai dengan jenis terapi
6. Merasakan kebahagiaan dan alternatif yang terbagi dalam
kepuasan beberapa kategori yaitu hipnosis
Tema keenam yang peneliti termasuk ke dalam kategori mind
analisa dalam pengalaman body therapies, bekam atau cupping
perawat dalam menerapkan terapi termasuk ke dalam kategori
complementary alternative alternative medical system, terapi
medicine pada pasien stroke yaitu herbal termasuk ke dalam kategori
merasakan kebahagiaan dan biologically based therapies, dan
kepuasaan. Tema ini mempunyai akupuntur termasuk kedalam
dua subtema yaitu perasaan puas kategori alternative medical system
dan bahagia (Snyder, Lindquist & Tracy, 2014).
Beberapa penelitian
“leganya ya merasa puas apa menunjukkan penggunaan hipnosis
yang kita lakukan bisa pada pasien stroke, diantaranya
bermanfaat”( P1 L327) Oakley & Halligan (2013) dalam
penelitiannya menunjukkan hasil
“berhasil kita melakukan terapi bahwa hipnosis efektif dalam
pada pasien rasanya senang, penanganan gangguan neurologi
lebih gitu rasanya”( P3 l 206) seperti pasien stroke. Hipnosis dapat
membantu pemulihan fungsi motorik
7. Hambatan menerapkan terapi dan nyeri pada pasien stroke. WHO
alternatif membuat nomenklatur tentang
Tema ketujuh yang peneliti indikasi penggunaan akupuntur yaitu
analisa dalam pengalaman pada pada pasien gangguan saluran
perawat dalam menerapkan terapi nafas, mata, saluran cerna, saraf otot
complementary alternative dan tulang yang terkait akan nyeri,
medicine pada pasien stroke yaitu kelemahan dan kelumpuhan.
hambatan menerapkan terapi Penelitian yang dilakukan oleh
alternatif. Tema ini mempunyai Zhang, Wang & Liu (2013)
dua subtema yaitu biaya pelatihan menunjukkan bahwa akupuntur dapat
dan rutinitas kerja. digunakan pada pasien stroke seperti
pemulihan dalam gangguan menelan
“Dan apa terkadang karena kita (dysfagia) dan fungsi motorik.
biaya pelatihannya dari sendiri, Berdasarkan penelitian Chao et al.
agak mahal ya agak susah juga (2010) terapi bekam mempunyai
untuk mengembangkannya terus- pengaruh pada pasien yang
terusan gitu”( P 3 L264) mengalami gejala kelemahan

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 19


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.1, Maret 2016, (Hal.14-13)

anggota tubuh seperti diwajah atau keluarga bahwa terapi alternatif


ekstremitas, dan menurunkan nyeri. mempunyai sebuah kelimuan tidak
Penelitian yang dilakukan oleh Bell terkait dengan hal agama maupun
(2013) menunjukkan hasil bahwa yang berbau mistis. Terapi hipnosis
suplemen makanan seperti alpha- dalam dunia kesehatan mulai
lipoic acid; omega-3 fatty acids dan berkembang. Saat ini sudah banyak
herbal asia dapat digunakan sebagai perawat, dan tenaga kesehatan
pencegah penyakit stroke, perawatan lainnya yang menekuni terapi ini
selama masa akut dan mencegah sebagai sebuah keterampilan yang
komplikasi yang lebih luas. bisa langsung diaplikasikan pada
Keikutsertaan perawat dalam berbagai kondisi pasien. Hal ini
mengaplikasikan terapi alternatif dikarenakan hipnosis merupakan
kepada pasien merupakan suatu sebuah cabang keilmuan yang
bentuk sikap perawat dalam memiliki dasar dan dapat diuji
pandangannya terhadap terapi hasilnya dalam dunia kesehatan
alternatif komplementer. Hal ini (Levy, 2009). Secara bertahap
dilakukan untuk menambah wawasan pandangan masyarakat akan bergeser
atau pengetahuan, dan pengalaman dari stigma bahwa terapi alternatif
perawat terkait terapi alternatif yang mengandung unsur mistis dan
diberikan pada pasien. Studi yang sebagainya dengan banyaknya
dilakukan oleh Broom dan praktisi kesehatan yang terlibat
Adams(2006) menunjukkan bahwa dalam terapi alternatif.
sikap dan pengetahuan perawat Memberikan terapi sesuai
dalam memberikan terapi alternatif dengan standar merupakan usaha
pada pasien masih kurang, hal ini perawat untuk memberikan
dibuktikan bahwa pengetahuan dan pelayanan yang memiliki mutu dan
pengalaman perawat terkait terapi berkualitas kepada pasien. Mutu
alternatif komplementer masih pelayanan keperawatan sangat
terbatas, oleh karena itu dibutuhkan mempengaruhi kualitas pelayanan
suatu upaya untuk terus mengikuti kesehatan, hal ini terjadi karena
perkembangan terapi alternatif dan keperawatan merupakan kelompok
mengikuti pelatihan yang resmi, dan profesi dengan jumlah terbanyak,
bersertifikat untuk meningkatkan paling depan dan terdekat dengan
kemampuan perawat dalam pasien. Perawat akan memberikan
memberikan terapi alternatif pada pelayanan yang berkualitas jika
pasiennya baik berupa edukasi, memiliki kemampuan dan keahlian
maupun aplikasi langsung pada dalam mengatasi keluhan pasien
pasien. (Nursalam, 2011). Dengan
Berdasarkan pernyataan yang memberikan terapi alternatif sesuai
didapatkan dari partisipan didapatkan standar yang sudah ditetapkan maka
hasil bahwa perawat dalam akan meminimalisir tingkat
memberikan terapi alternatif pada kesalahan dan kelalaian dari perawat
pasien, perawat berusaha untuk
menjelaskan atau memberikan KESIMPULAN
informasi pada pasien dan keluarga Berdasarkan hasil penelitian
tentang terapi alternatif yang akan pengalaman perawat dalam
diberikan terkait manfaatnya dan menerapkan terapi complementary
memberikan pandangan pada pasien, altenative medicine pada pasien

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 20


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.1, Maret 2016, (Hal.14-13)

stroke di Sumatera Barat didapatkan berhubungan dengan hal mistik


kesimpulan, yaitu partisipan dalam ataupun agama dan bertujuan untuk
penelitian ini merupakan perawat terapi kesehatan.
dengan latar pendidikan Ners dan D3
yang mempunyai kemampuan atau SARAN
keterampilan terapi alternatif Hasil penelitian ini diharapkan
hipnosis, bekam, herbal dan mampu meningkatkan peran perawat
akupuntur dalam merawat pasien dalam mengembangkan keterampilan
stroke. Partisipan mempunyai atau keahlian dibidang terapi
pengalaman memberikan terapi alternatif untuk memberikan
alternatif minimal satu tahun dan pelayanan yang mandiri dan holistik
telah memiliki sertifikat kompetensi bagi pasien stroke, karena dari hasil
untuk terapi alternatif yang diberikan penelitian pengalaman perawat ini
pada pasien stroke. Terapi alternatif didapatkan pernyataan bahwa terapi
yang perawat berikan pada pasien alternatif yang diberikan oleh
stroke ini sesuai dengan teori dan perawat dapat mengatasi berbagai
penelitian yang ada bahwa keluhan pasien stroke seperti keluhan
penggunaan terapi alternatif nyeri pasien, kondisi stres dan
komplementer yang sering cemas, dan meningkatkan
digunakan pada gangguan neurologi pergerakan otot pasien.
stroke diantaranya yaitu terapi Bagi penelitian keperawatan
hipnosis, herbal, akupuntur dan hasil penelitian ini diharapkan dapat
bekam. dijadikan landasan peneliti lainnya
Dalam mengeksplorasi untuk mengembangkan penelitian
pengalaman perawat dalam yang lebih lanjut dalam skala besar,
memberikan terapi alternatif dan diharapkan dapat menjadi
komplementer pada penelitian ini literatur bagi perawat untuk
didapatkan tema bahwa, perawat menerapkan terapi alternatif
dengan keahlian terapi alternatif komplementer pada pasien stroke.
yang dimilikinya ingin menunjukkan Bagi Pendidikan keperawatan
kemampuan merawat pasien secara hasil penelitian ini diharapkan
mandiri dan tanpa pengobatan medis, menjadi pemicu bagi instansi
perawat juga berusaha untuk terus pendidikan di Indonesia, bahwa
mengikuti perkembangan kesehatan konsep terapi Complementary
dan perkembangan terapi alternatif Alternative Medicine saat ini sudah
agar pelayanan yang mereka berikan mulai dikembangkan di dunia
semakin baik, dan menunjukkan pendidikan diluar negeri dan dapat
keahlian yang mereka miliki kepada menjadikannya sebagai salah satu
pasien yang mereka rawat sesuai bagian dari pendidikan keperawatan
prosedur yang ada. Perawat dalam di Indonesia.
memberikan terapi alternatif
berupaya untuk memberikan DAFTAR PUSTAKA
pemahaman kepada pasiennnya Bell, I. (2007).Adjunctive Care with
terkait terapi alternatif yang akan Nutritional, Herbal,and
diberikan, baik dari segi manfaat dan Homeopathic Complementary
mencoba memberikan perubahan and Alternative Medicine
pandanagan bahwa terapi alternatif Modalities in Stroke Treatment
mempunyai keilmuan, tidak and Rehabilitation. Top stroke

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 21


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.1, Maret 2016, (Hal.14-13)

rehabilitation. 4(4):30–39. Occupational Therapy.76(2),


Doi: 10.1310/tsr1404-30. 73-80.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). National Center for Complementary
Medical Surgical Nursing and Alternative Medicine.
Clinical Management for (2009). Health Information.
Positive Outcomes. Diakses dari
eightedition.Volume 2. http://nccam.nih.gov/ pada
Saunders: Elsevier. tanggal 10 Febuari 2015.
Broom, A.,& Adams, J. (2006). Oakley, D. A..&Halligan,
Current issues and future P.W.(2013). Hypnotic
directions in complementary suggestion: opportunities for
and alternative medicine cognitive neuroscience.
(CAM) research. Journal Neuroscience. 4 (7),565-
Complementary Therapies in 576.Doi:10.1038/nrn3538
Medicine 15, 217—220 Pan, S. Y., Gao, S.H., Zhou, S.F.,
Doi:10.1016/j.ctim.2006.08.00 Tang, M. K., Yu, Z. L., Ko, K.
1. M., et al. (2012). New
Clarke, P. (2009). Understanding the Perspectives on
Experience of Stroke:A Mixed- Complementary and
Method Research Agenda. The Alternative Medicine: An
Gerontologist, Vol.49, Overview and Alternative
No.3,293–302 Therapy. Journal of Alternative
Doi:10.1093/geront/gnp047 therapies. 18(2), 20-36.
Diamond, S.G., Davis, O.C., Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006).
Schaechter, J.D., Howe, R.D. Pataofisiologi edisi 6. Jakarta:
(2006). Hypnosis For EGC
Rehabilitation After Stroke: Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012).
Six Case Studies. Contemporer Nursing Research: generating and
Hypnosis Journal. 23 (4). Doi: assesingevidence for Nursing
10.1002/ch.319. practice. Philadelpia: Lippincott
Dossey,B. M. (2008). Theory of Snyder, M., Lindquist, R., & Tracy,
Integral Nursing. 2008. M.F. (2014).Complementary &
advance Nursing alternative therapies in nursing.
Science.31(1).52-73. Wolters New York: Springer.
Kluwer Health. Lippincott Wells, R. E., Phillip, R. S.,
Fowler, S., & Newton, L. (2006). Schachter, S. C., McCarthy, E.
Complementary and P. (2010). Complementary and
Alternative Therapies: The alternative medicine use
Nurse's Role. Journal of among US adults with common
Neuroscience Nursing. 38(4) neurological conditions.
261-264 Journal Neurol. 257:1822–
Levy, G. C., Kendall, M., Young, A., 1831. Doi 10.1007/s00415-
Mead, G. (2009). The 010-5616-2
psychosocial effects of Wells, R. E., Phillip, R. S.,
exercise and relaxation classes Schachter, S. C., McCarthy, E.
for persons surviving a stroke. P. (2010).Patterns of Mind-
Canadian Journal Of Body Therapies in Adults with
Common Neurological

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 22


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.1, Maret 2016, (Hal.14-13)

Conditions.
Neuroepidemiology 36:46–51
Doi: 10.1159/000322949.
Zhang, J. H., Wang, D., Liu, M.
(2013). Overview of Systematic
Reviews and Meta-Analyses of
Acupuncture for Stroke.
Neuroepidemiologi Journal. 42
(4),50–58. Doi:
10.1159/000355435

Elfira Husna, dkk., Pengalaman Perawat dalam Menerapkan .. 23

Das könnte Ihnen auch gefallen