Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan karya ilmiah adalah salah satu faktor penting yang harus di
ajukan, dalam penulisan laporan karya ilmiah di butuhkan metode-metode
yang baik dan benar agar dalam penulisan laporan karya ilmiah terlihat rapi
dan runtut dan dapat di terima, namun banyak orang yang dalam penulisan
laporan karya ilmiah tidak memperhatikan keruntutan dan kerapian dalam
penulisan.
Dalam penulisan laporan karya ilmiah juga perlu di perhatikan
tentang kode etik penulisannya, jadi dalam penulisannya tidak sembarangan
harus di lakukan dengan adanya bukti atau acuan yang dapat di per tanggung
jawabkan. Ada tiga hal pokok yang juga sangat penting untuk di
perhatikan, yaitu : cara pengutipan dan perujukan, cara perizinan, dan juga
cara penyebutan data informan.
Ada banyak ragam dari karya ilmiah dan juga sistematika
penulisannya yang berbeda yang perlu di ketahui pula seperti halnya antara
lain : artikel, makalah, laporan penelitian, dan skripsi. Artikel di susun untuk
laporan sebagai bahan ajaran yang mendidik tentang suatu hal secara
lengkap seperti seni budaya pariwisata dll. Makalah di susun sebagai
rangkuman dari suatu bahan ajaran untuk menjelaskan secara ringkas.
Laporan penelitian adalah laporan yang di susun untuk menginformasikan
suatu hal yang telah di teliti dan di buktikan kebenarannya. Sedangkan
skripsi di susun sebagai laporan hasil penelitian lapangan atau studi
kepustakaan yang di susun mahasiswa sesusai bidang studynya sebagai
tugas akhir.
Jadi ada beberapa ragam karya ilmiah yang perlu di ketahui dan juga
perlu di perhatikan sistematika penulisannya sebagai laporan dalam study
kepustakaan yang juga akan bermanfaat bagi orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja manfaat dari teori bagi penelitian ?
2. Apa yang dimksud dari Sistematika Penulisan Tinjauan Pustaka ?
3. Apa saja jenis-jenis dari sumber pustaka ?
4. Apa yang dimaksud dari teknik mencari sumber pustaka secara
cepat?
5. Apa yang dimaksud dari peta konsep dari kerangka teori penelitian?
6. Apa yang dimaksud dari kerangka konsep dalam penelitian ?
7. Apa yang dimaksud dari hipotesis ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui manfaat teori penelitian.
2. Untuk mengetahui sistematika penulisan tinjauan pustaka.
3. Untuk mengetahui jenis sumber daftar pustaka.
4. Untuk mengetahui teknik mencari sumber pustaka secara cepat.
5. Untuk mengetahui peta konsep kerangka teori penelitian.
6. Untuk mengetahui kerangka konsep dalam penelitian.
7. Untuk mengetahui tentang hipotesis.
D. Manfaat
Manfaat disusun makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan tentang pembelajaran dalam metodelogi
penelitian
b. Mampu melakukan penulisan tentang sistematika tinjauan pustaka
c. Agar mampu mengetahui jenis-jenis sumber daftar pustaka
d. Mampu menyusun teknik mencari sumber pustaka secara cepat
e. Mampu membuat kerangka peta konsep dari teori penelitian
f. Mampu mengetahui cara penulisan hipotesis secara benar
2. Untuk Institusi Stikes Zainul Hasan Genggong
a. Makalah ini dapat menjadi audit internal kualitas pengajar
b. Sebagai tambahan informasi dan bahan kepustakaan dalam
pembelajaran mata kuliah metodelogi penelitian
3. Untuk pembaca
Pembaca dapat mengetahui, memahami dan menguasai tentang
sumber pustaka,kerangka konsep penelitiaan dan hipotesis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Tidak ada salahnya Anda juga mencari “article review” yang juga
telah dibuat oleh orang lain sebelumnya. Bisa saja apa yang Anda
cari banyak terdapat dalam artikel ini sehingga Anda dapat
melihatnya dari sudut yang lain. Ingat, pembuatan “Article Review”
bisa berbeda dari setiap penulis pada topik yang sama. Ini bisa terjadi
bila kedua penulis menyorotinya dari sudut yang berbeda.
a. Pendahuluan:
b. Isi
1. Media cetak
Sumber pustaka yang berupa media cetak terdiri atas buku
acuan, sumber pustaka primer dan sumber pustaka sekunder.
a. Buku acuan (general reference)
1) Buku acuan yang memberikan informasi langsung
meliputi kamus ensiklopedia, direktori,biografi, atlas
dan buku statistic. Jenis acuan ini diperlukan,
misalnya untuk mengetahui arti suatu kata (dengan
melihat kamus), untuk mencari penjelasan mengenai
suatu topik (dengan menggunakan ensiklopedia).
2) Buku acuan yang memberikan petunjukmenenai
sumber informasi jenis buku acuan ini digunakan
dalam kegiatan mencari sumber pustaka untuk
keperluan penelitian. Jenis buku acuan ini meliputi
bilbiografi, indekkks dan buku abstrak.
a) Bilbiografi memuat tentang data publikasi dari
buku-buku ataupun artikel riset dalam suatu topic
tertentu. Sebagai contoh, bila anda tertarik untuk
melakukan penelitian tentang kepuasan keja,
makaanda dapat terlebih dahulu mempelajari
sebuah bilbiografi tentang kepuasan kerja.
b) Buku indeks memuat daftar pengarang, judul dan
nama penerbit. Seperti halnya buku indeks, buku
abstrak juga memuat informasi nama pengarang,
judul dan nama penerbit, tetapi juga memuat
ringkasan dan artikel atau makalahnya.
b. Sumber pustaka primer
Pustaka yang merupakan penjelasan langsung dari
seorang peneliti mengenai kegiatan penelitian yang telah
dilakukannya.sumber pustaka primer biasanya berupa
artikel atau laporan penelitian yang ditulis langsung oleh
peneliti yang bersangkutan dan biasanya dimuat dalam
sebuah jurnal ilmiah. Jurnal adalah sebuah media cetak
yang diterbitkan secra berkala, misalnya sebulan sekali,
atau setiap kuartal (empat bulan sekali), atau enam bulan
sekali.
c. Sumber pustaka sekunder
Adalah setiap publikasi yang disusun oleh seorang
penulis yang bukan pengamat langsung atau partisipan
dalam kegiatan yang digambarkan dalam pustaka
tesebut. Misalnya, sebuah buku teks dalam bidang
pendidikan memuat tulisan dari beberapa penulis yang
membahas mengenai pendidikan. Pengarng bahan
pustaka hanya menyunting kembali tulisan-tulisan orang
lain mengenai pendidikan mengenai sebuah buku teks.
Pustaka sekunder merupakan pustaka yang di peroleh
dari berbagai sumber, seperti buku teks, indeks,
ensiklopedia dll (Aziz Alimul, 2017).
Macam-Macam Sumber Tinjauan Pustaka
1. Jurnal Penelitian
2. Buku Ajar
5. Majalah Kesehatan
1. Media cetak
a. Menemukan masalah penelitian setepat mungkin
b. Mencari dan mempelajari sumber pustaka sekunder
c. Memilih buku acuan yang tepat, buku yang berisikan infurmasi
(keterangan) yang di pakai sebagai panduan dalam melaksankan
sesuatu (penelitian dsb)
d. Menentukan kata kunci yang relevan
e. Mencari sumber pustaka primer yang relevan
f. Mendapatkan sumber pustaka yang tidak tersedia di perpustakaan
universitas anda
2. Media elektronik
Media elektronik seperti halnya televise dan jaringan computer telah
banyak di gunakan sebagai media komunikasi, termasuk untuk
mempublikasikan karya ilmiah. Jaringan computer yang paling popular
saat ini adalah internet atau bias di sebut google. Internet menghubungkan
jaringan-jaringan computer di seluruh dunia, sehingga atar pengguna
jaringam dapat saling berkomunikasi informasi yang dapat di manfaatkan
dari internet meliputu segala topic mulai dari resep makanan, berita
terhangat, sampai hasil penelitian. Dalam mecari informasi melalui
internet dapat melalui beberapa mesin pencari informasi antra lain adalah
google, yaooh, altavista, wabcrauler, metacrauler. Hal yang paling penting
adalah kita harus tahu informasi apa yang akan kita cari dan menggunkan
kata kunci yang tepat dalam mencari informasi melalui internet.
E. Cara menyusun daftar pustaka
1. Buku
Nama : Siti Azizah
Azizah, Siti.
Tahun : 2018
Judul : Metodelogi Penelitian Vol.2
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : EGC
Jadi penulisan
Azizah, Siti. 2018. Metodelogi Penelitian Vol.2. Jakarta : EGC
a. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu
menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian
dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama
depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut
merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama
yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada
setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku
tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar
pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu
dituliskan.
b. Tahun penerbit
Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-
teman gunakan sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun
cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai merupakan
cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
c. Judul buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa,
penulisan judul dibuat dengan italic (miring).
d. Kota dan nama penerbit
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku
adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang
mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru
diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua
(:).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan.
Pastikan menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama,
tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.
2. Jurnal
a. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu
menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian
dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama
depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut
merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama
yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada
setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku
tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar
pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu
dituliskan.
b. Tahun
Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang
gunakan sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun
cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai merupakan
cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
c. Judul
Tuliskan judul jurnal secara lengkap. Jangan lupa, penulisan
judul dibuat dengan italic (miring).
d. Link Doi jurnal
Berisi nomor doi dan penerbit jurnal, penerbit jurnal bisa
berisi tentang universitas yang membuat.
Contoh :
Eric, D.Schadler.2018. Biologics For the primary care physician:
Review And treatment of psoriasis.
https://doi.org/10.1016/j.disamonth : Elsevier.
Pendidikan Perilaku
H. Hipotesis
1. Definisi Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua buah suku kata Hypo dan Thesis. Hipo
berarti lemah sedangkan Thesis berarti pernyataan atau pendapat. Jadi
hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu di ungkapkan belum
di ketahui kebenarannya. Tetapi mengungkapkan untuk di uji dalam
pernyataan empiris. Pada umumnya hipotesis terdiri atas pernyataan
terhadap ada atau tidak adanya hubungan antar dua variabel, yakni
variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent
variable). Variabel bebas merupakan variabel penyebab atau variabel
pengaruh, sedangkan variabel terikat merupakan variabel akibat atau
variableh terpengaruh. Jadi, hipotesis itu merupakan suatu kesimpulan
sementara atau jawaban sementara dari suatu penelitian. ((Hidayat, A.
Aziz Alimul, 2018)
Generalisasi
Cuplikan Populasi
Inferensisal
1. Hipotesis Nihil
Hipotesis nihil tidak lain adalah merupakan hipotesis
yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan
antara variabel yang menjadi interes si peneliti. Hipotesis ini
merupakan hipotesis dasar penelitian kuantatif yang pada intinya
adalah merupakan pernyataan teoritis yang perlu diuji. Hipotesis
ini juga dapat dikatakan sebagai hipotesis deduktif karena
diperoleh setelah peneliti mempelajari dari bermacam-macam
sumber yang kemudian disusun dalam bentuk landasan teori.
Karena diturunkan dari sumber pustaka maka kebenarannya
perlu diuji dengan menggunakan data yang dieksplorasi atau
diambil dari lapangan. Secara simbolis, hipotesis nihil
dinyatakan dengan H_o. Penggunaannya dalam tekhnik
statistika dapat dilihat sebagai berikut:
H_0:U_1=U_2
H_r: U_1=U_2
2. Hipotesis Riset
Hipotesis ini sering muncul untuk mendampingi
hipotesis nihil. Hipotesis ini tidak diuji mereka ditampilkan
sebagai pendamping atau tandingan terhadap hipotesis pertama.
Peranan hipotesis riset adalah menakomodasi substansi ide dari
kajian teoritis. Hipotesis ini tidak diuji, mereka ditampilkan
sebagai pendamping atau tandingan terhadap hipotesis pertama.
Peranan hipotesis riset adalah mengakomodasi substansi ide dari
kajian teoritis, jika hipotesis pertama atau hipotesis nihil gagal,
maka hipotesis riset akan tidak ditolak. Kemungkinan kedua
adalaah jika hipotesis nihil diterima, maka secara otomatis
hipotesis pendamping atau hipotesis riset ditulak.
3. Hipotesis Alternatif
Hipotesis alternatif diposisikan sebagai bentuk batasan
ilmu pengetahuan setelah diperoleh dari hasil kajian teoritis.
Mereka dapat digunakan untuk menempatkan bentuk pernyataan
lain selain hipotesis nihil. Secara simbolis hipotesis alternatif
sering dinyatakan dengan H_a.
Contoh penggunaannya dalam perhitungan statistik dan
hipotesis alternatif dapat dilihat sebagai berikut:
H_a:U_1<U_2
H_r:U_1>U_2
Jika suatu ketika peneliti menggunakan dua atau lebih
hipotesis alternatif, maka digunakan indeks dibelakang sebagai
penunjuknya. Sebagai contoh, H_((a)2) ini berarti bahwa
peneliti menggunakan hipotesis alternatif nomor dua.
4. Hipotesis Penyerah
Hipotesis penelitian pada prinsipnya dapat berbentu
hipotesis yang menunjukkan arah yang pasti dan arah yang
belum pasti atau masih dalam dua arah. Dalam statistika,
hipotesis dengan arah yang pasti berarti, peneliti ketika
melakukan testing hipotesis akan menggunakan analisis satu
ekor dimana tingkat kesalahan testing hipotesis akan
menggunakan analisis satu ekor dimana tingkat kesalahan yang
besarnya=0,1 atau =0,5 mengumpul pada satu sisi kurva.
Sedangkan untuk hipotesis yang belum menunjukkan arah.
Maka peneliti dalam melakukan testing biasanya akan
menggunakan analisis dua ekor.
Berdasarkan lingkupnya, Arikunto (1990:62) membagi
hipotesis atas 2 bagian, yaitu:
1. Hipotesis mayor, artinya hipotesis yang menunjukkan sesuatu
yang besar atau hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan
seluruh subjek penelitian. Contoh: bakat menjadi guru
berpengarh terhadap kualitas profesional guru
2. Hipotesis minor, artinya hipotesis yang menunjukkan sesuatu
yang kecil atau hipotesis mengenai kaitan dari variabel
ataudengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor. Contoh:
bakat menjadi guru berpengaruh terhadap kualitas mengajarnya,
kualitas mendidiknya, dan kualitas melatihnya. Disini untuk
merumuskan hipotesis minor yang dijabarkan adalah variabel
terikatnya, yaitu kualitas profesioonal guru. Artinya kualitas
profesional guru dapat dilihat dari aspek mengajar, mendidik,
dan melatih. Penjabarn hipotesis minor ini tidak terbatas dari
variabel terikat saja, mungkin juga bisa dari variabel bebas.
5. Perumusan Hipotesa
Merumuskan hipotesis bukan pekerjaan mudah bagi peneliti.
Oleh karena itu seorang peneliti dituntut untuk dapat menggali sumber-
sumber hipotesis. Untuk itu dipersyaratkan bagi peneliti harus:
1. Memiliki banyak informasi tentang masalah yang akan dipecahkan
dengan cara banyak membaca literatur yang ada hubungannya
dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
2. Memiliki kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang
tempat, objek, dan hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam
fenomena yang sedang diselidiki.
3. Memiliki kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan
dengan keadaan yang lain yang sesuai dengan kerangka teori dan
bidang ilmu yang bersangkutan.
Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa
penggalian sumber-sumber hipotesis dapat berasal dari:
1. Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam yang
berkaitan dengan fenomena.
2. Wawasan dan pengertian yang mendalam tentang suatu
fenomena.
3. Materi bacaan dan literatur yang valid.
4. Pengalaman individu sebagai suatu reaksi terhadap fenomena
5. Data empiris yang tersedia.
6. Analogi atau kesamaan dan adakalanya menggunakan
imajinasi yang berdasar pada fenomena.
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Manfaat teori bagi penelian adalah sebagai Sebagai pendorong
untuk menyusun hipotesis. Dan dengan hipotesis membimbing peneliti
mencari jawaban-jawaban serta membuat ramalan-ramalan atas dasar
penemuan. Sistematika penyusunan tinjauan pustaka juga harus
berdasarkan dengan referensi yang jelas.
Macam-macam sumber pustaka dapat diperoleh dari jurnal, buku,
narasumber, majalah kesehatan, dan artikel. hipotesis adalah suatu
pernyataan yang pada waktu di ungkapkan belum di ketahui kebenarannya.
Tetapi mengungkapkan untuk di uji dalam pernyataan empiris.
B. Saran
Setelah kita bahas bagaimana membahas sumber pustaka, kerangka
konsep dan hipotesisi. Maka penulis berharap agar kita semua mampu
mengerti tentang cara dan langkah pembuatan tinjauan pustaka, cara
merumuskan hipotesis dan jenis sumber pustaka. Dan juga mengajukan
pertanyaan semoga makalah ini bisa menjadi pedoman yang disetujui dan
dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa serta membaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Martono, Nanang. 2011. Metode penelitian kuantitatif. Jakarta : PT. Raja grafindo
prasada.