Sie sind auf Seite 1von 11

ARTIKEL ILMIAH

PENGETAHUAN LOKAL NELAYAN MENGENAI IKAN BAWAL DI KELURAHAN


NIPAH PANJANG I KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
PROVINSI JAMBI

OLEH
RAWI ENIYA WATI
RRA1C411030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
JUNI, 2017

Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1


Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 2
Local Knowledge of Fishermen Regarding Pomfret In Nipah Panjang I District East
Tanjung Jabung Regency Jambi Province
Rawi Eniya Wati1), Tedjo Sukmono1), Evita Anggereini1)
Biology Studies Program Faculty of Jambi University, Jl. Jambi Muara Bulian KM 15,
Mendalo Darat, Jambi. E-mail: rawi_enya@yahoo.co.id

ABSTRACT

This study aims to explore the local knowledge of fishermen in general and specific, so to know
the inventory of types of pomfret fish catch fish in Kelurahan Nipah Panjang I. Sampling of
pomfret fish comes from six fish collected area. The study was conducted in Kelurahan Nipah
Panjang I, Tanjung Jabung Timur District, in October 2016. The general knowledge as seasons;
including knowledge of the seasons through changes in sea wave currents (tides and lowers sea
water), knowing the natural phenomena of the activity of the eagle approaching the sea, the color
of the water indicates the presence of fish, and see the change in the color of the cloud to dark
believed to be a storm. Knowledge of the tradition of the sea that is not allowed to bring
tetrapoda animals such as cats, should not threw of chilli water and wash cooking utensils in the
sea waters, can not go to sea on tuesday for fishermen who go to sea more than 10 days. Specific
knowledge can be seen in the season of pomfret fish from April to August. The net used is
Gillnet nets and the economic value of pomfret are sold by type (weight) of each of its recorders
and the heavier the recording fish the selling price will also be higher. Types of pomfret caught
by fishermen Nipah Panjang I amounted to 5 types of Pampus chinensis, Pampus argenteus,
Pampus minor, Pampus punctatissimus belonging to the family Stromatidae and Parastomateus
niger belonging to the family Carangidae. The pomfret to be caught adjusts the mesh size, so the
fish will be selected by net size, this is to prevent scarcity or extinction.

Keywords: Local knowledge of fishermen, pomfret, Nipah Panjang.

Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 3


PENDAHULUAN Panjang (2016), pada tahun 2010, memiliki
Wilayah perairan merupakan wilayah total produksi ikan mencapai 24.101 Ton,
yang dipandang memiliki potensi sumber yang didapatkan dari areal perairan laut
daya yang penting serta bernilai ekonomis seluas 77.575 Ha.
tinggi. Fakta tersebut menunjukkan bahwa Hasil observasi yang dilakukan di
prospek pembangunan perikanan dan kelurahan Nipah Panjang I Kabupaten
kelautan di wilayah Indonesia dinilai Tanjung Jabung timur menunjukkan bahwa
sangat cerah, sehingga dibutuhkan ikan bawal memiliki nilai ekonomis yang
pengetahuan yang tepat dalam pengelolaan paling tinggi dibandingkan dengan jenis
perikanan di wilayah perairan Indonesia. ikan tangkapan nelayan lainnya di
Pengetahuan yang cukup penting dikaji Kabupaten Tanjung Jabung Timur sehingga
dalam pembangunan perikanan dan mereka beranggapan semakin banyak ikan
kelautan diwilayah Indonesia adalah bawal yang didapatkan maka akan semakin
pengetahuan lokal nelayan. tinggi pendapatan yang akan mereka
Pengetahuan lokal sering dikaitkan hasilkan.
dengan kearifan lokal dikonsepkan sebagai Kegiatan melaut seperti ini sudah
kebijakan setempat (local wisdom), dilakukan nelayan Nipah Panjang I cukup
pengetahuan setempat (local knowlegde), lama, dengan menggunakan alat tangkap
atau kecerdasan setempat (local genius). dalam skala besar. Jika kegiatan ini
Kearifan lokal dapat diartikan sebagai dilakukan secara terus-menerus ditakutkan
pandangan hidup dan pengetahuan serta akan terjadi over fishing atau merusak
berbagai strategi kehidupan yang berwujud ekosistem ikan bawal dan keseimbang
aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat perairan. Tingginya kegiatan ini
lokal yang menjawab berbagai masalah menjadikan studi mengenai pengetahuan
dalam pemenuhan kebutuhan mereka, nelayan dalam penangkapan ikan bawal
meliputi seluruh unsur kehidupan. maupun jenis ikan bawal di daerah Nipah
Beberapa nelayan di Indonesia memiliki Panjang I Kabupaten Tanjung Jabung
kearifan lokal sepeti pengetahuan mengenai Timur dinilai penting demi memperoleh
membaca cuaca sebelum melaut, pemanfaatan yang lestari. Berdasarkan
pengetahuan mengenai musim dan penjabaran tersebut, penulis melakukan
pengetahuan melihat gejala alam yang penelitian yang berjudul “Pengetahuan
terjadi (Suparmini dkk, 2013:11). Lokal Nelayan Mengenai Ikan Bawal di
Provinsi Jambi merupakan salah satu Kelurahan Nipah Panjang I Tanjung
provinsi yang memiliki potensi perikanan Jabung Timur Provinsi Jambi”.
yang cukup tinggi, salah satunya di
Kelurahan Nipah Panjang 1 Kabupaten METODE PENELITIAN
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, Jenis penelitian yang dilakukan adalah
serta banyak memberikan peran dalam penelitian deskriptif dengan melakukan
berbagai aspek bagi masyarakat Jambi survey secara langsung dan mengambil
maupun bagi negara Indonesia, meliputi sampel ikan bawal dibangsal ikan, teknik
perikanan, pelabuhan laut, kelautan dan pemilihan narasumber dengan cara
kawasan konservasi serta pengetahuan Snowball Sampling dimana narasumber
mengenai kekayaan ikan yang besar yang kunci akan menunjuk satu sampai dua
terdapat di Kelurahan Nipah Panjang I narasumber hingga informasi yang
Tanjung Jabung Timur (Bappeda Provinsi diinginkan tercapai atau lengkap,
Jambi, 2015). Menurut Sekretariat Nipah sedangkan menggali informasi melalui

Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 4


wawancara terbuka yaitu informasi yang Pengumpulan data jenis ikan bawal
diinginkan seperti pengetahuan lokal Pengumpulan data mengenai jenis
nelayan secara umum dan secara khusus ikan bawal tangkapan nelayan di Kelurahan
mengenai aspek dalam penangkapan di Nipah Panjang I Kabupaten Tanjung
Kelurahan Nipah Panjang I Kabupaten Jabung Timur, yang didapat dari enam
Tanjung Jabung Timur. bangsal meliputi Bangsal Pipek, Bangsal
Edi, Bangsal Alak, Bangsal Q-Eng,
Waktu dan Tempat Penelitian Bangsal SHL, Bangsal Titi Sumanti
Penelitian dilakukan pada bulan kemudian didokumentasikan dengan cara
Oktober 2016 di Kelurahan Nipah Panjang difoto dan diawetkan menggunakan alkohol
I Kabupaten Tanjung Jabung Timur 70 %, pada toples spesimen diberikan label
Provinsi Jambi. Pemilihan lokasi ini berada klasifikasi dan deskripsi. Semua sampel
di Bangsal atas pertimbangan bahwa ikan yang diawetkan, diidentifikasi
Bangsal tersebut melakukan penangkapan menggunakan buku panduan Taksonomi
ikan bawal, jumlah bangsal yang terdapat dan kunci Identifikasi ikan.
di Nipah panjang berjumlah 11 bangsal dan
hanya diambil 6 bangsal meliputi Bangsal Analisis Data
Pipek, Bangsal Edi, Bangsal Alak, Bangsal Data pengetahuan lokal nelayan
Q-Eng, Bangsal SHL, dan Bangsal Titi mengenai ikan bawal di Kelurahan Nipah
Sumanti. Panjang I yang diperoleh dari hasil
wawancara yang dideskripsikan
Alat dan Bahan berdasarkan pengetahuan nelayan secara
Instrumen pengumpulan data umum dan secara khusus. Wawancara yang
mengenai jenis ikan bawal hasil tangkapan dilakukan meliputi 10 pertanyaan
nelayan di Kelurahan Nipah Panjang I pengetahuan lokal nelayan mengenai aspek
meliputi alat dan bahan. Alat yang penangkapan ikan bawal,
digunakan adalah kantung plastik, toples Jenis-jenis ikan yang didapat
spesimen, alat tulis. Bahan yang digunakan dideskripsikan berdasarkan morfometri dan
adalah kertas label dan alkohol 70%. meristik yang disesuaikan dengan buku
identifikasi. Morfometri meliputi Panjang
Instrumen Pengumpulan Data Total (PT), Tinggi Badan (TB) dan Panjang
Pengetahuan Nelayan Kepala (PK), kemudian di bagi dengan
Instrumen pengumpulan data Panjang Standar (PS) sehingga hasil yang
mengenai pengetahuan nelayan dalam didapatkan akan relatif. Meristik meliputi
mencari informasi mengenai ikan bawal di jumlah sirip punggung lunak (D), sirip
Kelurahan Nipah Panjang I menggunakan dada lunak (P), sirip anal lunak (A).
pedoman wawancara. Kisi-kisi wawancara
pengetahuan nelayan mengenai cara HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan alat tangkap, cara mengenai Pengetahuan Lokal Nelayan
musim, mengetahui gejala alam serta Informasi didapatkan setelah
tradisi melaut meliputi kebiasaan yang melakukan wawancara dengan nelayan dari
dilakukan secara turun temurun. Bangsal Q-Eng, Bangsal SHL, Bangsal
Alak, Bangsal Titi Sumanti, Bangsal Edi
dan bangsal Pipek, menggunakan metode
Snowball sampling yang berjumlah 16
narasumber. Narasumber yang

Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 5


diwawancarai berjumlah 16 orang dan membutuhkan waktu 5-7 jam atau sekitar
tidak semua pertanyaan yang diajukan jam 12.00 malam, pengangkatan jaring
dapat terjawab dengan baik. Hal tersebut dapat berlangsung selama 6 jam,
disebabkan oleh beberapa faktor : (1) saat melepaskan ikan yang terperangkap
diwawancarai narasumber sedang berada didalam jaring, memperbaiki jaring yang
dalam kesibukan sehingga jawaban yang rusak, Jaring yang telah diperbaiki,
didapat seadanya, (2) saat mewawancarai dijatuhkan kembali ke perairan, begitu
narasumber tidak dalam keadaan berkenan seterusnya.
untuk diwawancarai, (3) saat melakukan
wawancara tidak datang pada waktu yang Pengetahuan Mengenai Musim Secara
tepat misalnya menjelang maghrib, (4) Umum
narasumber yang diwawancarai sebagian Menurut Hasmah (2014:308),
pendatang atau masih pemula sehingga pengetahuan yang harus dipahami oleh
jawaban yang diinginkan tidak tercapai, (5) pelaut adalah pengetahuan tentang musim,
serta nelayan yang sudah ahli dan karena musim sangat menentukan
mengetahui pengetahuan-pengetahuan gelombang air laut dan perilaku-perilaku
dalam melakukan penangkapan saat itu kelautan lainnya. Pengetahuan mengenai
sedang melaut atau tidak ada dibangsal pergantian musim merupakan suatu hal
sehingga informasi yang didapatkan tidak yang sangat penting dalam melakukan
maksimal. pelayaran.
Tanda-tanda tersebut dapat diketahui
Metode Penggunaan Alat Tangkap melalui perubahan arus gelombang air laut
Penangkapan ikan bawal menggunakan (pasang dan surutnya air laut), arah angin
alat tangkap jaring gillnet, tergolong misalnya angin tetap tidak berubah-ubah,
kedalam driff gillnet (jaring insang melihat kondisi perairan seperti keadaan
hanyut), jaring bergerak bebas mengikuti ombak kuat atau sedang, musim barat
arah arus, metode yang digunakan untuk dapat diketahui dengan melihat keadaan air
menangkap ikan bawal sama dengan yang laut pasang terutama pada sore hari,
digunakan untuk menangkap jenis lainnya. biasanya ditandai keadaan angin tidak tetap
Langkah-langkah yang digunakan yaitu atau berubah-ubah disertai adanya hujan,
Mempersiapkan semua peralatan dan keadaan ini laut menjadi teduh tidak
pembekalan yang diperlukan, menentukan berbahaya, musim angin utara ditandai
lokasi tangkap, menurunkan jaring sekitar keadaan angin tetap disertai dengan hujan
jam 17.00 WIB, jarak jaring dengan terus-menerus sehingga membuat
permukaan laut kurang lebih 15-25 m, gelombang air laut besar, musim tenggara
sedangkan lokasi tangkap berada 2000 km ditandai dengan keadaan angin tetap tidak
dari bibir pantai, menjatuhkan bendera berubah-ubah demikian juga gelombang
dengan posisi menyamping berada didepan yang bagus, dikatakan demikian karena
kapal, menjatuhkan pelampung berwarna pada waktu ini hampir tidak ada hujan dan
orange dan peluntang berwarna putih tidak ada angin kencang.
(pelampung timbul), melempar pemberat
satu persatu yang berfungsi untuk Pengetahuan Mengenai Musim
menenggelamkan jaring, mematikan mesin Penangkapan Ikan bawal
kapal, kapal dibiarkan beranyut mengikuti Penangkapan ikan bawal paling
arah jaring, mengangkat jaring setelah 7 banyak pada musim angin tenggara
jam penyebaran jaring, mengangkat jaring berkisar pada bulan april sampai agustus,
nelayan menyebutnya bulan tersebut
Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 6
tergolong kedalam musim ikan bawal menurunkan jaring. Sedekah setahun sekali
karena biasanya hasil tangkapan nelayan bagi nelayan yang mempunyai kapal
lebih melimpah pada bulan-bulan ini jika sendiri, biasanya kegiatan ini dilakukan
dibandingkan dengan waktu yang lain dengan membaca doa selamat dikapal
sebelum melaut nelayan menunggu air bersama-sama untuk keselamatan.
pasang kurang lebih jam 10 pagi sampai
sore hari. Nelayan tidak boleh melaut pada
tanggal 1 muharam, nelayan mempercayai
Pengetahuan Mengenai Gejala Alam Di akan sial, memperingatinya dengan
Nipah Panjang Secara Umum mengadakan genduri sebagai tanda ucapan
Gejala-gejala alam yang dapat dilihat terima kasih dari hasil melaut yang
oleh nelayan Nipah Panjang I yaitu adanya berlimpah, tidak boleh membuang air cabe
aktifitas burung elang mendekati dan mencuci alat memasak (kuali)
permukaan laut karena perairan yang surut diperairan laut. Air cucian maupun bahan-
lebih banyak tampak biota laut yang dapat bahan tersebut hendaknya ditampung
menjadi mangsa burung elang, apabila kemudian dibuang didaratan. Menurut
keadaan air agak keruh menandakan Ramli (2012:18), air cabe dapat membunuh
adanya aktifitas biota laut yang terdapat biota laut, sedangkan air cucian wajan dan
dilokasi tersebut, keadaan air berwarna alat memasak lainnya mengandung arang
hijau tenang bahkan berlumpur nelayan yang dapat menyebabkan air keruh,
mempercayai daerah tersebut tidak terdapat sehingga dapat mengganggu kehidupan
ikan dan biota laut lainnya, warna awan lamun dan terumbu karang, air keruh
berubah menjadi gelap dari bawah keatas menyebabkan dapat terhalangnya sinar
mereka mempercayai akan segera terjadi matahari yang masuk kedalam laut.
badai.
Tradisi Melaut Penangkapan Ikan
Tradisi Melaut Nelayan Nipah Panjang Nelayan akan menurunkan jaring pada
Secara Umum sore hari sehingga jaring akan berada
Keunikan yang dilakukan oleh diperairan saat malam hari. Nelayan akan
nelayan Nipah Panjang I sebelum menggunakan lampu penerangan karena
melakukan penangkapan, biasanya pada umumnya ikan akan membentuk
dilakukan pada nelayan yang bekerja pada kerumunan pada saat terang dan akan
juragan keturunan Tionghoa seperti menyebar pada saat gelap. Nelayan yang
menjatuhkan 4 telur ayam kampung melaut lebih dari 10 hari misalnya nelayan
kegiatan ini dilakukan secara turun ikan bawal tidak boleh berangkat melaut
temurun dipercayai dapat memperlancar pada hari selasa, sedangkan pulang melaut
rezeki atau dapat menghasilkan tangkapan akan menghindari dihari jumat. Nelayan
yang melimpah, dapat mempertahankan mempercayai apabila berangkat hari selasa
ekosistem yang ada dilaut serta sebagai tidak akan mendapatkan hasil tangkapan
tanda memohon izin kepada sang penguasa yang banyak dan apabila pulang dihari
lautan untuk melakukan penangkapan jumat akan terjadi sial. Nelayan tidak boleh
dilokasi tersebut. Telur ayam kampung dilakukan nelayan selama berada dilaut
dijatuhkan secara pelan dan tidak boleh antara lain membawa binatang berkaki
dilempar (harus menjaga sopan santun), empat misalnya kucing, mereka
kegiatan ini dilakukan oleh kapten kapal mempercayai apabila dilanggar akan
tepatnya disamping kapal sebelum datang puting beliung, gangguan roh jahat
melakukan penangkapan atau sebelum atau bahkan tidak mendapat hasil apa-apa.

Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 7


Menurut Ramli (2012:15), kecerdasan Jenis-Jenis Ikan Bawal Tangkapan
ekologis dalam tradisi lokal adalah adanya Nelayan Nipah Panjang I
larangan membawa binatang berkaki Berdasarkan penelitian terdapat satu
empat, misalnya kucing karena jenis ikan bawal yang tidak tertangkap oleh
mengandung nilai pelestarian satwa guna nelayan Nipah Panjang I yaitu Pampus
mendukung eksistensi ekosistem yang ada echinogaster, menurut Carpenter
di daratan. (2001:3791), ikan tersebut hanya tersebar
di Cina timur dan Laut Kuning hidup di
Peraturan Pemerintah Yang Diterapkan dasar perairan. Berikut jenis-jenis ikan
Larangan yang diterapkan untuk bawal tangkapan nelayan yang terdapat di
nelayan ikan di Nipah Panjang I antara lain Nipah Panjang I Kabupaten Tanjung
bahan peledak adalah suatu tindakan yang Jabung Timur.
sangat merusak dan juga illegal diseluruh
Indonesia. Nelayan hanya mengambil ikan
yang berharga dan meninggalkan biota laut
lainnya dalam keadaan mati, selain itu akan
meninggalkan bongkahan karang, dan tidak
dapat kembali seperti sedia kala.
Menangkap ikan menggunakan bahan
kimia berbahaya atau racun dengan
melarutkan racun tersebut kedalam air, a
Kegiatan tersebut dapat merusak biota
lainnya yang tidak akan ditangkap atau
diperlukan oleh nelayan, selain itu
menyebabkan rusaknya dan pencemaran
bagi lingkungan perairan.
Penggunaan alat tangkap harus
diperhatikan misalnya penggunaan jaring
yang tepat. Jarak jaring yang dibutuhkan
untuk menangkap ikan bawal kurang lebih
b
15-20 m dari dasar laut, apabila jaring
sampai kedasar laut akan merusak biota
laut yang tidak diperlukan, merusak
terumbu karang, dan merusak alat
tangkapnya sendiri. Nelayan juga harus
mempunyai Surat Izin Penangkapan Ikan
(SIPI), Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP),
Surat Layak Operasi (SLO) dan sebelum
turun untuk melaut nelayan Nipah Panjang
I diwajibkan melapor ke POS Perikanan
c
yaitu PPI, seperti kapan kapal pergi dan
kapan kapal pulang melaut, apabila surat-
surat tersebut tidak ada para nelayan tidak
boleh melaut karena dianggap ilegal.

Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 8


(c) Parastomateus niger atau biasa dikenal
dengan nama bawal hitam, satu-satunya
yang tergolong kedalam famili
Carangidae, perbedaan terletak pada
gurat sisi yang dipenuhi sisik duri tebal
sampai pangkal ekor yang berjumlah
110 duri seperti ciri-ciri yang dimiliki
d oleh famili Carangidae, memiliki
panjang total relatif 4:3 dari panjang
standar, panjang kepala relatif 1:2 dari
panjang standar, tinggi badan relatif 2:3
dari panjang standar, D:46, P:23,
A:38,II.
(d) Pampus minor atau biasa dikenal
dengan nama bawal bendera, memiliki
panjang total relatif 2:1 dari panjang
e
standar, panjang kepala relatif 1:2 dari
panjang standar, tinggi badan relatif 1:1
Keterangan : (a) Pampus chinensis dari panjang standar, D:39,IX, P:24,
Euphrasen, 1788, (b) Pampus argenteus A:36,V.
Euphrasen, 1788, (c) Parastomateus niger
(e) Pampus punctatissimus atau biasa
Bloch, 1795, (d) Pampus minor Liu & Li,
dikenal dengan nama bawal cermin,
1998, (e) Pampus punctatissimus
memiliki panjang total relatif 3:2 dari
Temminck & Schlegel, 1845.
panjang standar, panjang kepala relatif
1:2 dari panjang standar, tinggi badan
Deskripsi karakter jenis: relatif 2:3 dari panjang standar,
(a) Pampus chinensis atau biasa dikenal D:40,VIII, P:27, A:38,VII.
dengan nama bawal cepak memiliki
panjang total relatif 4:3 dari panjang Nilai Ekonomi Ikan Bawal
standar, panjang kepala relatif 1:2 dari
Ikan bawal memiliki nilai ekonomi
panjang standar, tinggi badan relatif 1:1
yang penting bagi nelayan ikan di Nipah
dari panjang standar, D:44, P:25, dan Panjang I, berdasarkan hasil wawancara
A:42. yang telah dilakukan ikan bawal memiliki
(b) Pampus argenteus atau biasa dikenal nilai ekonomi yang paling tinggi diantara
dengan nama bawal putih, memiliki ikan hasil tangkapan nelayan lainnya.
panjang total relatif 3:2 dari panjang Harga ikan bawal di bangsal Nipah Panjang
standar, panjang kepala relatif 1:2 dari I dapat dilihat berdasarkan tipe (berat) dari
masing-masing perekornya, semakin berat
panjang standar, tinggi badan relatif 3:2
ikan perekornya harga jual juga akan
dari panjang standar, D:39,VIII, P:27, semakin tinggi. Berikut daftar harga ikan
A:37,V. bawal tahun 2016 di Nipah Panjang I

Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 9


Tabel 1. Daftar Harga Ikan Bawal Tahun 2016 Saran
Tipe Berat Harga ikan bawal
(Kilogram Harga lokal Harga ekspor
Mengingat pengetahuan nelayan
/ ekor) seperti kebiasaan dan pantangan semakin
A 0,5-1 kg Rp 200.000,- Rp 300.000,- sedikit maka diharapkan hasil penelitian ini
B 0,3-0,5 kg Rp 100.000,- Rp 150.000,- dapat dijadikan acuan dan
C 0,1-0,3 kg Rp. 80.000,- Rp 130.000,- mensosialisasikan kepada pemerintah
untuk menjaga pengetahuan-pengetahuan
Ikan bawal di Nipah Panjang I yang lokal yang sudah ada secara turun temurun,
berukuran kecil, khususnya ibu Rumah dan diharapkan dari hasil penelitian ini
Tangga akan memanfaatkan ikan bawal meliputi spesimen dan data pendukung
tersebut untuk diolah menjadi ikan asin, ikan bawal meliputi klasifikasi dan
biasanya yang dijadikan ikan asin memiliki deskripsi dapat digunakan sebagai media
berat dibawah 0,2 Kg, setelah melalui hasil pembelajaran Program Studi Biologi.
pengolahan ikan asin bawal ada yang
Ucapan Terima Kasih
dikonsumsi sendiri dan sebagian ada yang
memilih untuk dijual ke pasar sekitar Penulis mengucapkan terima kasih
dengan harga Rp 6000 /Kg. kepada pihak terkait Dinas Kelautan dan
Perikanan Tanjung Jabung Timur beserta
Simpulan Pelabuhan Pendaratan Ikan Nipah Panjang
yang telah memberikan izin dan membantu
Hasil penelitian pengetahuan lokal
penulis selama melaksanakan penelitian
nelayan mengenai ikan bawal di Kelurahan
baik tenaga, waktu dan arahan sehingga
Nipah Panjang I Kabupaten Tanjung
dapat menyelesaikan penelitian dengan
Jabung Timur dapat disimpulkan bahwa
baik.
pengetahuan lokal yang didapat tidak
hanya untuk ikan bawal saja tetapi untuk
hasil tangkapan lainnya. DAFTAR RUJUKAN
Penangkapan ikan bawal
Anonim, 2016. Sekretariat Daerah.
menggunakan metode yang sama dengan
Kelurahan Nipah Panjang I
jenis ikan lainnya, namun karena yang
Kabupaten Tanjung Jabung Timur :
menjadi tangkapan besar maka yang
Jambi.
digunakan meliputi jaring 7 inci dan 3 inci,
jaring dibuat berdasarkan ukuran ikan yang Bappeda Provinsi Jambi, 2015. Strategis
akan ditangkap untuk jaring 7 inci hanya dan Rencana Pembangunan, Jambi.
akan tertangkap ikan dengan tinggi badan
minimal 10 cm sedangkan untuk jaring 3 Carpenter, E. Kent dan Volker, H. Niem.
inci tertangkap ikan dengan tinggi badan 7 2001. The living Marine Resources
cm. Ikan yang tertangkap diantaranya Of The Western Central Pasific.
Pampus argenteus, Pampus chinensis, FAO Spesies Identification Guide
Pampus minor, Pampus punctatissimus For Fishery Purposes.Volume 6
tergolong family Stromatidae dan Part 4 Hal 338-4067.
Parastomateus niger tergolong famili
Carangidae.

Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 10


Froese, R. and D. Pauly. Editors. 2016.
FishBase. World Wide Web
electronic publication.
www.fishbase.org. Diakses tanggal
19 desember 2016.

Hasmah, 2014. Sistem Pengetahuan Lokal


Nelayan Dalam Pengelolaan
Sumber Daya Laut Di Desa Ujung
Lero Kabupaten Pinrang. Walasuji.
Vol 5(2):302-313.

Ramli, U. 2012. Kecerdasan Ekologis


Dalam Kearifan Lokal Masyarakat
Bajo
Desa Torosiaje Provinsi Gorontalo.
Jurusan Biologi/PSL : Universitas
Negeri Gorontalo. ISBN; 978-602-
18848-0-5.

Suparmini, Sriyadi.S, Dyah. R.S.S. 2013.


Pelestarian lingkungan masyarakat
baduy berbasis kearifan lokal.
Lembaga penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Universitas
Negeri Yogyakarta. Vol 18, No 1.
Hal 8-22.

Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 11

Das könnte Ihnen auch gefallen