Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
3.1 Pengkajian
a. Identitas
Usia : anak 1 S/d 5 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan
b. Keadaan Umum
Pasien tampak pucat, lemah, anoreksia dan sesak nafas
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Bahwa thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik yang diturunkan dari kedua orang
tua kepada anak-anaknya secara resesif.
d. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : - Konjungtiva terlihat anemis
- Pertumbuhan gigi yang buruk
- Sinusitis
Auskultasi : - Sesak nafas
e. Aktivitas / Istirahat
Kelesuan, kelelahan, kelemahan, malaise umum
Hilangnya produktivitas, penurunan toleransi latihan, kebutuhan yang lebih besar untuk tidur dan
istirahat
Mungkin menunjukkan: Kelesuan, kelemahan parah
dan pucatmeningkat (krisis aplastik),kiprah gangguan (nyeri, kyphosis,lordosis), ketidakmampua
n untuk berjalan (nyeri), dan postur tubuh yang
buruk (merosot dari bahu penunjukkan kelelahan)
f. Sirkulasi
Dapat melaporkan: Palpitasi atau nyeri dada angina (penyakit
arterikoroner bersamaan [CAD] iskemia / miokard, sindrom dada akut)
g. Makanan / Cairan
Anorexia, mual / muntah
Mungkin menunjukkan: Tinggi / berat badan biasanya di bawah persentil
Kulit buruk turgor dengan tenting terlihat (krisis, infeksi, dan dehidrasi)
Kulit kering / membran mukosa
h. Pemeriksaan persistem
Respirasi : Frekuensi nafas, bunyi nafas.
Muskuloskeletal : Tonus otot, pergerakan, kekakuan
Neurologi : Tingkat kesadaran, reflek pupil
Kardiovaskuler : Frekuensi, kualitas dan irama denyut jantung, pengisian kapiler,
sirkulasi.
Gastrointestinal : Bising usus, pola defekasi, distensi
Perkemihan : Produksi urine
i. Pemeriksaan penunjang
1. Darah tepi :
Hb rendah dapat sampai 2-3 g%
Gambaran morfologi eritrosit : mikrositik hipokromik, sel target, anisositosis berat dengan
makroovalositosis, mikrosferosit, polikromasi.
Retikulosit meningkat.
2. Sumsum tulang (tidak menentukan diagnosis) :
Hiperplasi sistem eritropoesis dengan normoblas terbanyak dari jenis asidofil.
Granula Fe (dengan pengecatan Prussian biru) meningkat.
j. Pemeriksaan khusus :
Hb F meningkat : 20%-90% Hb total
Elektroforesis Hb : hemoglobinopati lain dan mengukur kadar Hb F.
Pemeriksaan pedigree: kedua orangtua pasien thalassemia mayor merupakan trait (carrier)
dengan Hb A2 meningkat (> 3,5% dari Hb total).
k. Pemeriksaan lain :
Foto Ro tulang kepala : gambaran hair on end, korteks menipis, diploe melebar dengan
trabekula tegak lurus pada korteks.
Foto tulang pipih dan ujung tulang panjang : perluasan sumsum tulang sehingga trabekula
tampak jelas.
5 Berikan dan bantu higiene mulut yang - Meningkatkan nafsu makan dan
baik pemasukan oral, menurunkan
pertumbuhan bakteri meminimalkan
kemungkinan infeksi
3) Intoleransi Aktivitasi b/d tidak seimbangnya kebutuhan pemakaian dan supali oksigen (O2)
Tujuan : Intoleransi terhadap aktivitas akan teratasi
Kriteria hasil : Menujukkan peningkatan toleransi aktivitas
No Intervensi Rasional
1 Kaji kemampuan Px untuk - Mempengaruhi pilihan intervensi
melakukan tugas / bantuan
2 Kaji kehilangan / gangguan - Menunjukkan perubahan
keseimbangan gaya jalan, hemolegi karena defisiensi Vit
kelemahan otot B12 mempengaruhi keamanan Px
/ resiko cidera
3 Monitor TTV - Manifestasi kardiopulmonal dari
upaya jantung dan paru untuk
membawa jumlah O2adekuat ke
jaringan
4 Ubah posisi Px dengan perlahan -Hipotensi postural / hipoksio
dan pantau terhadap pusing serebral dapat menyebabkan
pusing, berdenyut dan
peningkatan resiko cidera
5 Beri bantuan dalam ambulasi -Membantu meningkatkan harga
diri ditingkatkan bila pasien
melakukan sesuatu sendiri
6 Mengajukan Px untuk -Regangan / stress
menghentikan aktivitas bila kardiopulmonal berlebihan /
polipitas nyeri dada, nafas peridek stress dapat menimbulkan
kelemahan atau pusing terjadi dekonsasi / kegagalan.
8) Defisit Pengetahuan b/d ketidaktahuan pasien dan keluarga tentang penyakit yang di derita
Tujuan : keluarga mengerti dan memahami
riteria Hasil : - Memulai perilaku yang diperlukan / perubahan gaya hidupuntuk
mencegah komplikasi.
- Berpartisipasi dalam medis untuk tindak lanjut, genetikkonseling / pelayanan KB
- Orang tua dapat mengetahui tentang penyakit anaknya tanda dan pengobatan
- Orang tua dapat kooperatif dan mampu merawat anak dirumah
No Intervensi Rasional
1 Berikan informasi tentang- Memberikan dasar pengetahuan
penyakit pasien. sehingga pasien dapat membuat
pilihan yang tepat.
a) Eosinofil: Mengandung granula berwarna merah dan berperan pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing)
b) Basofil : Mengandung granula berwarna biru dan berperan pada reaksi alergi
c) Netrofil (Batang dan Segmen) : Disebut juga sel Poly Morpho Nuclear dan berfungsi sebagai fagosit
1. Fungsi defensip yaitu fungsi untuk mempertahankan tubuh terhadap benda-benda asing termasuk mikroorganisme penyebab
infeksi.
2. Fungsi reparatif yaitu fungsi yang memperbaiki / mencegah terjadinya kerusakan terutama kerusakan vaskuler / pembuluh darah.
a) Plasma adalah cairan berwarna kuning muda yang didapat dengan cara memutar sejumlah darah yang sebelumnya ditambah
dengan antikoagulan.
b) Serum adalah cairan berwarna kuning muda yang didapat dengan cara memutar sejumlah darah yang dibiarkan membeku tanpa
penambahan antikoagulan.
1. Serum komposisinya hampir sama dengan plasma. Perbedaannya adalah pada serum :
2. Bagian cairan ini terdiri atas 91 % air dan 9 % bahan padat (organik dan anorganik) dan didalamnya mengandung berbagai
macam zat, yaitu :
Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulan dan nodus limfa. Darah
merupakan medium transport tubuh, volume darah manusia sekitar 7%-10% berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter.
Darah terdiri atas 2 komponen utama, yaitu sebagai berikut :
1. Plasma darah, bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit, dan protein darah.
2. Butir-butir darah ( blood corpuscles), yang terdiri atas komponen sebagai berikut :
a. Eritrosit (sel darah merah)
b. Leukosit (sel darah putih)
c. Trombosit (platelet) butir pembeku darah.
Anemia yang sering terjadi pada anak dapat digolongkan dalam beberapa bagian antara lain:
A. Anemia Aplastik
B. Anemia Defesiensi Zat besi
C. Anemia Sel Sabit
Pengkajian perawatan
Pada pengkajian anak dengan hematologi dapat ditemukan adanya pendarahan kambuhan yang dapat timbul setelah
trauma baik ringan maupun berat. Pada umumnya pendarahan di daerah persendian lutut, siku, pergelangan kaki, bahu, dan
pangkal paha ; sedangkan otot yang paling sering terkena adalah lengan bawah. Khususnya pada bayi dapat terlihat adanya
perdarahan yang berkepanjangan setelah bayi dilakukan sirkumsisi, adanya hematoma setelah terjadinya infeksi , sering
pendarahan pada mukosa oral dan jaringan lunak, sering awalnya disertai dengan nyeri kemudian setelah nyeri akan menjadi
bengkak, hangat, dan menurunnya mobilitas. Pada pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai jumlah trombositnya normal, masa
protombinnya normal, masa tromboplastin parsialnya meningkat.
b. Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas/Istrahat
Gejalah :Keltihan, kelemahan, Malaise umum. Kehilangan produktivitas, penurunan semangat untuk bekerja.
Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak Tanda :Takikardia/takipnea. Letargi,
menarik diri, apatis, lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak
tegak.
2. Sirkulasi
4. Eliminasi
Gejalah : Riwayat pilonefritis, gagal ginjal, Flatulen, sindrom, malabsorbsi, hematemesis, Diare atau konstipasi, penurunan
haluaran urine
Tanda : Distensi abdomen
Gejalah : Penurunan masukan diet, nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan, mual dan muntah, dyspepsia, anoreksia
Tanda :Lidah tampak merah daging/halus, membrane mukosa kering, pucat,
Turgor kulit : buruk, kering tampak kisut, stomatitis dan glositis, Bibir : selitis
6. Higiene
7. Neurosensori
8. Nyeri/Kenyamanan
9. Pernafasan
Gejalah : Riwayat TB. Abses paru, nafas pendek pada istirahat dan aktivitas
Tanda : Takipnea, ortopnea, dan dispnea.
10. Keamanan
Gejalah : Riwayat terpajan terhadap bahan kimia, Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
Tanda : Demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadeuopati umum, peteki dan ekimosis.
11. Penyuluhan dan pembelajaran
1. Perubahan perfusi jaringan berbanding penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman O2/nutrient ke sel
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan keletihan
3. Gangguan pertukaran gas berbanding Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berbanding gangguan membran mukosa oral
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berbanding adanya peradangan perubahan sirkulasi
6. Nyeri berbanding adanya kulit yang pecah, licin dan meradang
7. Diare berbanding perubahan proses pencernaan
8. Ansietas berbanding perubahan situasi kesehatan
9. Kurang pengetahuan berbanding salah interpretasi informasi.
1. Perubahan perfusi jaringan berbanding penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman O 2/nutrient ke jaringan
tubuh
a. Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/membran mukosa, dasar kuku.
Rasional→ Memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan ferfusi jaringan dan membantu kebutuhan intervensi
b. Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi
Rasional→Vasokontriksi menurunkan sirkulasi perifer
c. Berikan O2 tambahan sesuai indikasi
Rasional→Memaksimalkan transport O2 kejaringan
a. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan tugas/aktivitas normal, catat laporan keleahan keletihan dan kesulitan menyelesaikan
tugas
Rasional→Mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan
b. Kaji kehilangan/gangguan keseimbangan gaya jalan kelemahan otot
Rasional→Menunjukkan perubahan neurology karena defesiensi vit B12, mempengaruhi keamanan pasien/resiko cedera
c. Awasi TD, nadi, pernafasan selama dan sesudah aktivitas
Rasional→Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah O2 adekuat
d. Anjurkan vasien untuk menghentikan aktivitas palpitasi, nyeri dada, kelemahan dan pusing terjadi
Asional→Regangan/stress kardiopulmonal lebih bannyak dapat menimbulkan dekompensasi.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berbanding gangguan membran mukosa oral
Mandiri :
a. Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai
Rasional→Mengidentifikasi defisiensi menduga kemungkinan intervensi
b. Observasi dan catat masukan makanan pasien
Rasional→Mengawasi masukan kalori atau kualitas konsumsi makanan
c. Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik sebelum dan sesudah makan
Rasional→Meningkatkan nafsu makan
Kolaborasi :
a. Konsul pada ahli gizi
Rasional→Membantu dalam membuat rencana diet untuk kebutuhan
individual
b. Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suolemen mineral
Rasional→Kebutuhan pergantian tergantung pada tipe anemia
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berbanding adanya peradangan perubahan sirkulasi
a. Kaji integritas kulit, perubahan turgor kulit, gangguan warna, hangat lokal, eritema, eskoriasi.
Rasional→Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi
b. Bantu untuk latihan rentang gerak pasif dan aktif
Rasional→Meningkatkan sirkulasi jaringan, mencegah statis
a. Kaji tingkat rasa takut pada klien dan orang terdekat perhatikan tanda pengingkaran
Rasional→Membantu menetukan jenis intervensi yang diperlukan
b. Akui kenormalan perasaan pada situasi saat ini
Rasional→mengetahui perasaan normal dapat menghilangkan takut bahwa klien kehilangan kontrol
c. Dorong orang terdekat berpartisipasi dalam asuhan keperawatan sesuai indikasi
Rasional→Keterlibatan meningkatkan perasaan berbagi, menguatkan perasaan berguna dan memperkecil rasa takut.
2.5. Evaluasi
1. Tanda vital stabil, membran mukosa warna mera mudah, pengisian kapiler baik. haluaran urine adekuat.
2. Melaporkan peningkatan toleransi aktivitas
3. Mempertahankan integritas kulit
4. Mendemonstrasikan ventilasi dan ogsigenasi adekuat pada jaringan ditunjukkan oleh GDA/Oksimetri dalam
rentang normal