Sie sind auf Seite 1von 9

JIEP-Vol.

18, No 1, Maret 2018

ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

STUDI ARUS INVESTASI LANGSUNG DAN TIDAK


LANGSUNG DI ASEAN 4 DALAM PERSPEKTIF MARGIN
INTENSIF DAN EKSTENSIF
Diah Retno Yuniasih1, Siswoyo Hari Santosa2, Agus Luthfi3

1,2,3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember, Indonesia

E-mail: diahretnoyuniasih@gmail.com, siswoyohari68@gmail.com,


aluthfi_fe@yahoo.co.id

Abstract
Globalization in economic has an impact on the massive movement of foreign
direct (FDI) and indirect (Foriegn Private Investment / FPI) investments in
developing countries in the world. By intensive margin government and authority
in each country utilizes these conditions as development capital and technology
transfer, while for extensive margin foreign investment are used to maintain a
conducive relationship between investors and investment destination countries.
Foreign investment is an important part of development especially for developing
countries. For ASEAN 4 countries investment is very useful as a driver of the
national economy, so the consideration of a stable investment climate and
macroeconomic environment is important in policy formulation. The method
used to analyze the relationship to the intensive and extensive margins of FDI
and FPI in ASEAN 4 is the Panel Least Square (PLS) with annual panel data from
Indonesia, Malaysia, Philippines and Thailand from 2003 to 2015. The estimation
results show that on extensive margins GDP show a positive and significant effect
on FDI. While on the FPI model estimation, the three proxy variables (Index
Perception Corruption (IPK), Inflation Rate (TI), and lending rate) used indicate a
positive direction towards FPI on intensive and extensive margins, but only IPK
variable that have positive and significant influence. This is indicated by
probalitity value less than 5% (0.05) that is equal to (0.005).

Keywords: Extensive Margin, Foreign Direct Investment, Foreign Private


Investment, Intensive Margin, Panel Least Square.
JEL Classification: F21, F47

1. PENDAHULUAN komprehensif pada faktor-faktor yang


Arus modal masuk juga menentukan arus dan volatilitas pada
memberikan efek yang saling meleng- arus modal internasional dapat me-
kapi dengan modal manusia (human ngurangi ketidakstabilan pada pasar
capital) terkait kontribusinya terhadap modal internasional (Bhagwati, 1998;
pertumbuhan ekonomi melalui inte- Rodrik, 1998; Krugman, 1998; Al-
raksi keduanya dalam melakukan faro, et al., 2004). Pasca terjadinya
transfer pengetahuan dan teknologi krisis arus modal asing ke negara
bagi negara penerima (Okada, 2013; yang memiliki tingkat pendapatan
Borenzstein, et al.,1998). Bagi negara rendah (Low Income Countries/LICs)
berkembang liberalisasi keuangan in- mengalami peningkatan terutama pada
ternasional dapat mendatangkan resiko jenis arus modal langsung (Foreign
krisis sehingga harus menggunakan Direct Investment / FDI) dan tidak
kontrol pada penggunaan modal ka- langsung (Non-FDI/FPI) yang menye-
rena dengan pemahaman yang babkan rasio GDP pada LICs lebih

80
JIEP-Vol. 18, No 1, Maret 2018

ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

besar dibandingkan dengan negara de- 2004). Di antara negara ASEAN-4


ngan pendapatan menengah (Middle Malaysia memiliki tingkat pertumbu-
Income Countries / MICs) (Araujo et han GDP terbesar yaitu sebesar
al., 2016). Untuk itu, guna mendukung 10.878,4 miliar USD dan Filipina
pertumbuhan arus modal internasional sebagai negara dengan tingkat GDP
dalam jangka panjang diperlukan ke- terendah yaitu 2.639,87 USD (World-
bijakan-kebijakan yang menunjang bank, 2016).
iklim investasi negara yang bersang- Turunnya nilai FDI pada tahun
kutan seperti kebijakan makroekonomi 2009 menandakan bahwa sistem pe-
yang tepat melalui kebijakan makro rekonomian di negara berkembang
dan mikroprudensialnya, pajak dan cenderung rentan terhadap efek gun-
kontrol pada modal langsung yang di cangan eksternal, dalam hal ini krisis
mana beberapa kebijakan akan efektif keuangan di Amerika Serikat. Keti-
jika diterapkan dalam jangka pendek dakstabilan sistem ekonomi me-
serta memiliki resikonya masing-ma- nyebabkan dampak pada pembalikan
sing (OECD, 2011). arus modal internasional. Sehingga
Meningkatnya penyebaran dari menjaga volatilitas arus modal agar
dana investasi langsung di negara- tetap stabil menjadi dasar pertim-
negara intra ASEAN yang cukup besar bangan adanya kontrol terhadap arus
mengindikasikan adanya konektivitas FDI di negara berkembang (Krugman,
secara regional sejalan dengan per- 1998). Perkembangan investasi porto-
tumbuhan Merger dan Aquisitions pe- folio di atas terlihat bahwa pada ne-
rusahaan yang turut berkontribusi in- gara Indonesia, Filipina dan Thailand
vestasi antar perusahaan-perusahaan mengalami fluktuasi yang bergerak
secara intra regional (ASEAN Se- mendekati nol pada tahun 2008. Se-
cretariat, 2016). Asia tenggara men- dangkan pada negara Malaysia in-
jadi tuan rumah investasi dari Amerika vestasi portofolio pada fenomena kri-
dengan jumlah perusahaan di Asia le- sis 2008 justru mengalami peningkatan
bih 1.500 perusahaan dan beroperasi hal ini dikarenakan Malaysia memiliki
di ASEAN sebesar 70 persen dari kondisi fundamental makro ekonomi
11130 perusahaan multinasional pada yang lebih baik dalam menghadapi
tahun 2015. Penanaman modal FDI gejolak eksternal jika dibandingkan
dari Amerika Serikat di ASEAN me- dengan negara lain di kawasan
ningkat tajam dalam beberapa tahun ASEAN 4. Kecenderungan arus modal
terakhir, dengan total investasi sebesar investasi antar negara pada dasarnya
50 miliar USD pada tahun 2000 men- lebih tidak stabil jika dibandingkan
jadi 226 miliar USD pada tahun 2014. dengan arus modal FDI. Hal ini
Membaiknya lingkungan in- dikarenakan kepemilikan jenis in-
vestasi di ASEAN mendorong negara- vestasi portofolio tidak tergantung
negara anggota untuk menerapkan dan pada biaya investasi yang tinggi dan
memperkenalkan langkah-langkah le- biaya irreversibilitas pasar yang pada
bih lanjut untuk memperlancar, mem- umumnya mempengaruhi investasi
fasilitasi, mempromosikan dan men- langsung (FDI) sehingga perilaku por-
dukung FDI sebagai bagian dari inte- tofolio cenderung tidak menentu ( Se-
grasi. Selain itu kekuasaan dan kete- abra et al. (tanpa tahun)).
rbukaan pemerintah juga turut me- Berdasarkan latar belakang
ngambil peran penting dalam me- yang telah dijelaskan sebelumnya
nentukan arus masuk (inward) FDI da- maka permasalahan yang dapat di-
ri negara OECD ke negara berkem- ambil sebagai landasan dari penelitian
bang (Edward, 1991; Alfaro et al., ini adalah:
81
JIEP-Vol. 18, No 1, Maret 2018

ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

1) Bagaimana pengaruh variabel asi penjualan asing dengan tiga mo-


GDP, Upah dan Business Cost del, yaitu: kemunculan secara ho-
terhadap arus modal FDI di ne- risontal perusahaan-perusahaan mul-
gara kawasan ASEAN 4 ( In- tinasional dengan perusahaan yang
donesia, Malaysia, Philipina dan sejajar dan heterogenitasnya, dan ke-
Thailand) secara Intensif dan munculan secara vertikal perusahaan-
Ekstensif? perusahaan multinasional dengan
2) Bagaimana pengaruh variabel menggunakan factor-proportions ap-
Lending Rate, Inflasi dan Ko- proach. Penggunaan logika model
rupsi terhadap arus modal FPI gravitasi pada berbagai literatur yang
(Portofolio) di negara kawasan membahas mengenai arus modal
ASEAN 4 (Indonesia, Malaysia, banyak ditemui namun tidak banyak
Philipina dan Thailand) secara yang menggunakan dasar pemikiran
Intensif dan Ekstensif? secara teoritis terkait penjelasan
model gravitasi dengan arus modal
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN maupun perdagangan internasional.
HIPOTESIS Pada analisis perdagangan obligasi,
Dalam teori arus modal in- ekuitas dan aset-aset perbankan, Co-
ternasional arus modal diartikan se- eurdacier dan Martin (2009) me-
bagai perpindahan dan dari suatu ne- nemukan bahwa pada persamaan
gara ke negara lainnya dalam bentuk gravitasi yang yang diterapkan pada
investasi dengan harapan bahwa dana versi keuangan dengan mengguna-
tersebut digunakan sebagai modal o- kan GDP sebagai ukuran dalam me-
leh negara penerima (host country) megang asset, jumlah asset yang ter-
untuk pembangunan. Arus dana in- sedia pada negara asal (source co-
vestasi yang masuk ke suatu negara untry) dan kemajuan pada sistem ke-
bisa disebut sebagai arus dana masuk uangan, biaya transaksi antar kedua
(capital inflow) sedangkan keluarnya negara, pengembalian hasil yang di-
dana modal dalam bentuk investasi ekspektasikan dan indeks harga pa-
oleh suatu negara dinamakan arus da pasar keuangan (financial price
modal keluar (capital outflow). Ke- index), merupakan faktor-faktor yang
dua jenis arus dana tersebut dapat spesifik menentukan arus modal
digolongkan menjadi dua jenis in- portofolio pada masing-masing ne-
vestasi asing yaitu investasi por- gara. Sehingga pada tingkat pengem-
tofolio dan investasi asing langsung balian hasil asset nantinya tidak ha-
(foreign direct investment atau FDI). nya akan dipengaruhi oleh spesifikasi
Penjelasan dari kedua jenis investasi negara tujuan investasi tetapi juga
tersebut pertama, investasi portofolio pada komponen investasi yang mem-
yang dapat diterjemahkan sebagai pengaruhi secara global (Okawa dan
investasi yang dituangkan ke dalam van Wincoop, 2012; Araujo et al.,
bentuk aset- aset keuangan seperti, 2016).
obligasi, saham serta surat hutang Hingga saat ini teori yang
yang dinyatakan dalam mata uang dicetuskan oleh Markowitz pada
nasional. Sedangkan FDI merupakan tahun 1952 tersebut telah membe-
bentuk investasi asing yang diwu- rikan dampak yang besar dalam hal
judkan ke dalam bentuk barang mo- implementasinya didunia keuangan.
dal, tanah, dan persediaan. Penekanan pada teori ini adalah pada
Kleinert dan Toubal (2010) meminimalisir resiko yang kemung-
menggunakan ketergantungan gravi- kinan dihadapi oleh investor dengan
tasi (gravity-type) pada bentuk afili- melakukan diversifikasi resiko me-
82
JIEP-Vol. 18, No 1, Maret 2018

ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

lalui jenis investasi yang ditanamkan. The Federal Reserve (The Fed) de-
ngan rentang data digunakan dari
3. METODE PENELITIAN tahun 2003-2015.
Determinan arus modal inter-
nasional menyebabkan adanya per- Metode Analisis Data
bedaan volume arus modal yang di- Penelitian ini menggunakan
terima oleh negara-negara didunia. Se- analisis data regresi linier berganda
lain itu faktor-faktor lain seperti ting- data panel dengan menggunakan uji
kat produktivitas tenaga kerja hingga chow dan uji langrange multipllier.
resiko politik yang dapat mempe- Model ekonometrika yang digunakan
ngaruhi sentimen investor telah dalam penelitian ini diformulasikan
menjadi perdebatan dalam mempenga- sebagai berikut:
ruhi arus modal ke negara- negara
berkembang. Sehingga untuk mempe- Net FDI = β0 + β1logGDPit +
roleh gambaran yang jelas dari fe- β2logWageit +
nomena tersebut maka dilakukan pe- β3logB_Costit + εit
ngujian empiris guna mengetahui
Log FPIit = β0 + β1INFit + β2lend_rateit
solusi dari masalah adanya fenomena + β3 IPKit + εit
terkait dengan menggunakan metode
yang akan dipaparkan pada bagian ini. Keterangan:
FDIit = variabel FDI untuk cross section
Rancangan Penelitian ke-i tahun ke-t
Skema yang digunakan untuk β0 = konstanta
β1, β2, β3 = parameter yang ditaksir
menjelaskan proses penelitian yang
GDPit = variabel GDP negara untuk croos
dilakukan adalah pada pengukuran vo- section ke-i tahun ke-t
lume (intensive margin) dan hubungan Wageit = variabel upah tenaga kerja untuk
investasi (extensive margin) suatu ne- croos section ke-i tahun ke-t
gara digambarkan melalui persamaan B_Cost = variabel biaya untuk memulai
model gravitasi yang menganggap bisnis untuk croos section ke-i tahun ke-t
jarak sebagai faktor penentu besarnya FPIit = variabel net portofolio untuk
investasi di suatu negara. Perma- croos section ke-i tahun ke-t
INFit = variabel tingkat inflasi untuk
salahan yang menjadi fokus dalam pe- croos section ke-i tahun ke-t
nelitian ini adalah bagaimana upaya Lend_rateit = variabel tingkat bunga
untuk meningkatkan volume dan pinjaman untuk croos section ke-i tahun
membaca arah investasi yang terjadi di ke-t
Indonesia, Malaysia, Thailand dan Fi- IPKit = variabel indeks persepsi korupsi
lipina karena pada dasarnya investasi untuk croos section ke-i tahun ke-t
memiliki peran yang vital dalam pem- Εit = unsur gangguan error
bangunan ekonomi sebagai modal.
Selanjutnya dilakukan pemili-
Jenis dan Sumber Data han model estimasi terbaik dari regresi
Jenis data yang digunakan da- data panel dan beberapa uji statistik
lam penelitian ini adalah sekunder dan uji asumsi klasik di antaranya:
yang bersifat kuantitatif yaitu data 1) Uji Chow merupakan uji yang
yang diperoleh dari Bank Dunia digunakan untuk mengetahui pi-
(World Development Indicator), IMF lihan model terbaik antara Fixed
(International Monetary Fund), ASE- Effect Model (FEM) dengan
AN Secretariat, ILO (Internasional Common Effect Model (CE-
Labor Organisation), Transparancy- M/PLS) pada regresi data panel.
international.org, Geobytes.com dan 2) Uji Breusch-Pagan, digunakan
83
JIEP-Vol. 18, No 1, Maret 2018

ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

untuk menguji apakah terdapat tersebut menunjukkan jarak interval


efek waktu, individu maupun ke- yang cukup besar antara nilai mak-
duanya pada model yang digu- simum dan minimumnya sehingga
nakan. menunjukkan bahwa fluktuasi net FDI
3) Uji t yaitu bertujuan untuk me- yang sangat besar di negara Indonesia,
nguji pengaruh masing- masing Malaysia, Thailand dan Filipina, jika
variabel bebas dengan variabel dibandingkan dengan fluktuasi varia-
terikat secara parsial. bel-variabel independen FDI. Seperti
4) Koefisien Determinasi Berganda yang ditunjukkan oleh nilai maksi-
2
(R ) yaitu bertujuan untuk me- mum dan minimum dari variabel log
ngetahui tingkat keeratan hubu- GDP. Berikut statistik deskriptif dari
ngan antara variabel independen variabel-variabel yang digunakan
dengan variabel dependen. dalam penelitian ini:
Terdapat beberapa uji asumsi klasik
Tabel 1. Nilai Mean, Median, Maximum,
diantaranya:
Minimum, Standart Deviasi dari Masing-
1) Uji Heterokedastisitas. Masing Variabel pada Model FPI
2) Uji Normalitas. FDI GDP W BC
Mean 2,33 3,60 3,74 1,31
3. ANALISIS DATA DAN Med. 2,30 3,59 3,65 1,29
PEMBAHASAN Max. 5,07 4,03 4,21 2,13
Hasil dari analisis deskriptif ini Min. -0,25 3,22 3,43 0,81
merupakan data-data statistik yang St. Dv. 1,30 0,24 0,26 0,31
Obs. 52 52 52 52
menjelaskan perkembangan investasi
Sumber: Data Sekunder diolah 2017
FDI dan FPI di ASEAN 4. Untuk
model FDI variabel dependen yang Tabel 2. Nilai Mean, Median, Maximum,
digunakan adalah net FDI dengan Minimum, Standart Deviasi dari Masing-
variabel independen antara lain GDP Masing Variabel pada Model FPI:
per kapita yang menggunakan FPI Corr. Inf. LR
perhitungan harga konstan tahun Mean 9,55 3,50 4,05 8,37
2010, labor productivity yang Med. 9,62 3,45 3,70 6,93
Max. 10,41 5,20 13,11 16,94
diproyeksi berdasarkan hasil estimasi Min. 7,94 1,90 -0,90 4,59
ILO dengan tingkat output per tenaga St. Dv. 0,53 0,97 2,65 3,43
kerja yang ditetapkan berdasarkan Obs. 52 52 52 52
GDP konstan pada tahun 2005, Sumber: Data Sekunder diolah 2017
business cost yang diproksi berda-
sarkan persentase biaya bisnis yang Pada tabel 2. terlihat bahwa
dikeluarkan dengan GNI per kapita, fluktuasi varibel inflasi memiliki ren-
dan Distance yang diproksi ber- tang jarak yang relatif besar jika di-
dasarkan jarak ibukota negara tujuan bandingkan dengan varibel lainnya,
investasi dengan kota New York di yaitu dengan nilai maksimum
Amerika Serikat sebagai kota bisnis. 13,11000 dan nilai minimum -
Jarak kilometer tersebut kemudian 0,900000 menunjukkan tingkat inflasi
dikali dengan data dari harga minyak dengan fluktuasi yang tinggi di
dunia dari tahun 2003 hingga tahun kawasan di ASEAN 4. Hal sama juga
2015. terjadi pada varibel lending rate di
Berdasarkan tabel 1 memapar- mana dengan nilai maksimum
kan bahwa nilai maksimum yang di- 16,94000 dan nilai minimum
miliki oleh Net FDI sebesar 5,074433 4,590000 jelas menunjukkan perbeda-
dan nilai minimum -0,254256. Nilai an nilai yang signifikan untuk justi-
fikasi varibel lending rate memiliki
84
JIEP-Vol. 18, No 1, Maret 2018

ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

tingkat fluktuasi yang besar. t-stat -1,466 14,094


(0,149) (0,000)
Tabel 3. Hasil Estimasi Regresi Data Panel Log gdp 4,474 -
pada Model FDI dan FPI secara Intensive t-stat 2,342
Margin (0,023)
Variabel Hasil Hasil Log wage -1,082 -
Independen Estimasi Estimas t-stat -0,610
model i model (0,545)
FDI FPI Korupsi - 0,298
C -9,386 7,852 t-stat 2,933
t-stat -1,466 14,094 (0,005)
(0,149) (0,000) Lending rate - 0,073
Log business -0,159 - t-stat 2,027
t-stat -0,303 (0,048)
(0,763) *)signifikan α=5%
Inflasi - 0,012 Sumber: Data Sekunder diolah 2017
t-stat 0,303
(0,763) Paparan hasil PLS pada mo-
*)signifikan α=5% del FDI menunjukkan nilai koefisien
Sumber: Data Sekunder diolah 2017 variabel upah tenaga kerja adalah
sebesar -1,082 yang berarti bahwa jika
Berdasarkan hasil analisis ter- terjadi kenaikan upah tenaga kerja
sebut, dapat disimpulkan bahwa va- sebesar 1 persen maka akan terjadi
riabel inflasi mampu menjelaskan penurunan FDI sebesar 108,2 persen.
variabel FPI secara intensif namun Berdasarkan nilai probabilitas (0,545)
tidak signifikan. Hal ini sesuai dengan berarti bahwa variabel tersebut me-
penelitian yang dilakukan oleh Waqas miliki pengaruh yang tidak signifikan
et. al. (2015) yang menemukan dalam terhadap pertumbuhan FDI sehingga
penelitiannya dilakukan di 4 negara secara ekstensif variabel upah tenaga
Asia ( Tiongkok, India, Pakistan dan kerja tidak dapat dijadikan
Sri Lanka) dengan menggunakan data pertimbangan untuk menanamkan
bulanan dari tahun 2000 hingga tahun investasi di ASEAN 4.
2012, bahwa volatilitas arus investasi
porfolio yang rendah di 4 negara ter- Pembahasan
sebut diikuti oleh tingkat inflasi yang Beberapa pengujian yang telah
rendah pula. Penemuan tersebut juga dilakukan sebelumnya ternyata me-
diperkuat oleh pendapat Broner dan nunjukan bahwa model regresi yang
Rigobon (2004) yang menyatakan digunakan sudah baik karena terbebas
bahwa tingkat inflasi hanya dapat dari Asumsi Klasik. Interpretasi eko-
menjelaskan volatilitas FPI secara ti- nomi dari hasil penelitian yang di-
dak signifikan. Dapat disimpulkan peroleh adalah sebagai berikut:
bahwa pembangunan ekonomi dan ASEAN memiliki sekumpulan
stabilitas lingkungan makroekonomi negara anggota yang berada di Asia
menjadi estimator dan faktor terbaik tenggara dengan tujuan untuk men-
yang tidak signifikan dan kurang dari jalin kerjasama. Berdasarkan hasil
50%. analisis tersebut, dapat disimpulkan
Tabel 4. Hasil Estimasi Regresi Data Panel
bahwa variabel inflasi mampu men-
pada Model FDI dan FPI secara Ekstensif jelaskan variabel FPI secara intensif
Variabel Hasil Hasil namun tidak signifikan. Hal ini sesuai
Independen Estimasi Estimasi dengan penelitian yang dilakukan oleh
model model Waqas et. al. (2015) yang menemukan
FDI FPI
C -9,386 7,852
dalam penelitiannya dilakukan di 4

85
JIEP-Vol. 18, No 1, Maret 2018

ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

negara Asia (Tiongkok, India, Pa- berkembang yang kian mengalami


kistan dan Sri Lanka) dengan meng- tren peningkatan, tak terkecuali untuk
gunakan data bulanan dari tahun 2000 kawasan ASEAN. Berdasarkan jangka
hingga tahun 2012, bahwa volatilitas waktunya investasi tersebut dapat
arus investasi porfolio yang rendah di dibedakan menjadi dua, yaitu jangka
4 negara tersebut diikuti oleh tingkat panjang dan jangka pendek. Bentuk
inflasi yang kerjasama antar negara investasi jangka panjang dapat di-
untuk meningkatkan kesejahteraan wujudkan melalui pembangunan pa-
negara-negara anggotanya. Integrasi brik-pabrik oleh perusahaan multina-
ekonomi menyebabkan pengaruh yang sional yang melakukan ekspansi ma-
besar pada keterbukaan ekonomi bagi upun pencarian efisiensi ekonomi. Se-
suatu negara sehingga menyebabkan dangkan bentuk investasi asing jangka
arus modal dan barang menjadi masif pendek dapat diwujudkan melalui
dari satu negara ke negara lainnya. pembelian aset oleh asing berupa por-
Adanya kebutuhan membuat hubu- tofolio pada suatu negara yang tercatat
ngan kerjasama antar negara menjadi dalam neraca pembayaran.
sebuah keharusan dalam sistem pe- Gejolak krisis tahun 2008 juga
rekonomian sehingga muncul arus menyebabkan guncangan pada pasar
perdagangan dan arus investasi. domestik di Indonesia, Malaysia,
Dampak dari keterbukaan sis- Thailand dan Filipina sehingga me-
tem tersebut akan berdampak pada nyebabkan investasi asing di masing-
rentannya pengaruh guncangan eks- masing negara tersebut mengalami
ternal terhadap kondisi perekonomian fluktuasi dan cenderung mengalami
terutama untuk negara berkembang. penurunan pada tahun menjelang dan
Dampak terburuk dari efek guncangan setelah krisis berakhir, terutama pada
tersebut adalah pada menurunnya arus arus modal portofolio selama periode
modal, barang dan jasa di negara 2003-2015. Terlihat dari pergerakan
tersebut sehingga akan menghambat data investasi asing di ASEAN 4 me-
proses pembangunan. Dalam kaitanya miliki perilaku yang berbeda, meski
investasi mengambil peran penting keempatnya menganut sistem pere-
dalam proses pembangunan suatu ne- konomian yang terbuka tidak mem-
gara karena memiliki beberapa efek buat keempat negara tersebut memiliki
positif sebagai penggerak roda pe- respon yang sama terhadap setiap gun-
rekonomian. Namun, seringkali dite- cangan eksternal. Hal ini dibuktikan
mukan negara terlalu memberikan dengan persentase arus masuk FDI
proteksi terhadap hasil dan kegiatan terhadap GDP yang berbeda-beda
domestiknya sehingga memunculkan pada tahun 2008 antara lain Indonesia
restriksi yang dapat memperlambat a- sebesar 1,83 persen, Malaysia 3,28
rus investasi asing. persen, Thailand sebesar 2,44 persen
Fenomena krisis tahun 2008 dan Filipina sebesar 0,77 persen. Hal
yang terjadi di Amerika Serikat telah yang sama dengan tingkat perbedaan
menjadi pelopor bagi negara-negara yang jauh sekali terjadi pada jumlah
berkembang untuk lebih menguatkan arus investasi portofolio yang masuk
sistem keuangan mereka dengan cara maupun keluar di negara ASEAN 4,
membebaskan arus modal asing untuk yakni pada jumlah arus modal keluar
masuk ke negaranya untuk mem- terjadi pada negara Indonesia dan
perkuat perekonomian domestik dari Thailand yakni untuk Indonesia se-
dampak guncangan eksternal. Hal ter- besar 1,76 milyar USD dan Thailand
sebut dapat di jelaskan melalui arus sebesar 159 juta USD. Berbanding
modal masuk asing ke negara-negara terbalik dengan negara Malaysia dan
86
JIEP-Vol. 18, No 1, Maret 2018

ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

Filipina yang justru menerima arus & Papageorgiou, Chris. (2016).


masuk investasi portofolio sebesar 23 Evolution of Bilateral Capital
milyar USD untuk negara Malaysia Flows to Developing Countries
dan 1,5 milyar USD untuk negara at Intensive and Extensive
Filipina. Margins. Working Paper Series
No 37/2016.
5. KESIMPULAN,IMPLIKASI, Asean Investment Report. (2016).
SARAN, DAN BATASAN Foreign Direct Investment and
Secara umum, pada hasil es- MSME Linkage. Jakarta:
timasi PLS menunjukkan bahwa se- ASEAN Secretariat.
cara intensive variabel independen Bhagwati, Jagdish. (1998). The Capital
yang digunakan sebagai proksi yakni Myth. Foreign Affairs 77 (3):
variabel business cost dan jarak untuk 7–12.
FDI, serta variabel inflasi untuk mo- Borensztein, E., De Gregorio, J., dan
del FPI menunjukkan pengaruh yang Lee, J-W. (1998). How Does
tidak signifikan terhadap masing-ma- Foreign Direct Investment
sing variabel dependennya untuk ne- Affect Economic Growth?.
gara di kawasan ASEAN 4 (Indonesia, Journal of International
Malaysia, Thailand dan Filipina). Se- Economics 45: 115-135.
hingga dapat disimpulkan bahwa se- Coeurdacier, N., dan P. Martin.
cara intensive biaya bisnis, jarak dan (2009). The geography of asset
inflasi tidak memiliki pengaruh yang trade and the euro: Insiders and
signifikan terhadap volume FDI dan outsiders. Journal of the
FPI di ASEAN 4. Hasil estimasi Japanese and International
secara extensive margin dengan Economies, 23(2): 90 – 113
menggunakan variabel proksi GDP Edwards, Sebastian. (1991). Capital
per kapita dan labor productivity flows, foreign direct
untuk FDI menunjukkan bahwa GDP investment, and debt-equity
per kapita memiliki pengaruh yang swaps in developing countries.
signifikan terhadap FDI dan labor In Capital flows in the world
productivity memiliki pengaruh yang economy, ed. Horst Siebert.
negatif tidak signifikan terhadap FDI Tubingen, Germany: J. C. B.
di ASEAN 4. Sedangkan untuk Mohr.
variabel lending rate dan institusi Kleinert, J., dan F. Toubal (2010).
mempengaruhi FPI secara signifikan Gravity for FDI. Review of
di ASEAN 4. Dibuktikan dengan International Economics 18(1):
nilai probabilitas dari kedua variabel 1–13.
tersebut adalah masing-masing len- Krugman, Paul R. (1988). Market-
ding rate (0,048) dan institusi (0,005). Based Debt-Reduction
Schemes. NBER Working
DAFTAR PUSTAKA Papers 2587, National Bureau
of Economic Research, Inc.
Alfaro, Laura., Kalemli-Ozcan, Markowitz, Harry. ( 1952). Portfolio
Sebnem., Volosovych, Vadym. Selection. The Journal of
(2004). Capital Controls and Finance 7 (1): 77-91.
Capital Flows in Emerging OECD. (2011). International Capital
Economies: Policies, Practies Flows: Structural Reforms And
and Cinsequences. National Experience With The OECD
Bureau of Economics Research Code Of Liberalisation Of
Araujo, Juliana., Lastauskas, Povilas., Capital Movements. Report
87
JIEP-Vol. 18, No 1, Maret 2018

ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

from the OECD to the G20


Sub-Group on Capital Flow
Management.
Okada, Keisuke. (2013). The
Interaction Effects of Financial
Opennes and Institution on
International Capital Flows.
Journal of Macroeconomics
(35): 131-143.
Okawa, Y., dan E. van Wincoop.
(2012). Gravity in International
Finance. Journal of
International Economics. 87
(2): 205-215.
Rodrik, Dani. (1998). Who Needs
Capital-Account
Convertibility?. Harvard
University.
Seabra, Fernando., Flach, Lisandra.,
dan Santos, Tatiana. (tanpa
tahun). Foreign Portfolio
Investment, The European
Monetary Union and
Exchange Rate Uncertainty.

88

Das könnte Ihnen auch gefallen