Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Efek
Populasi
Efek Individu
Efek Herd Immunity
Perlu memperhatikan umur saat imunisasi, frequensi pemberian imunisasi dan dosis
ulangan untuk mempertahankan herd immunity
UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI
Permenkes No 12/2017
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Conceptual Framwork5 Vaccine
• Storage
• Carrier
• Maintenance
2 Vaccine
• Use
• Effectivity
Predisposing Factors • Safety Resources and Management
Tingkat
- age
Kota
- Resources (human,
- education
- Occupation
budget, etc)
- Planning
Nasional
- Sosial economic - Implementation
Clients
- KAP - Supervision and Monev
Enabling Factors
- Vaccines avaibility Providers
Tingkat
Immunization Quality of
- Access Services
Provinsi
- Quality of - Place of Services
imm.services
4 - Skill of HP
- Logistic, etc
- etc
Reinforcing Factors
- Family support Immunization Program
- Community - Policy on Practices
support
Tinkat
- MR Imunization
- HP support - Obstacles and
Challenges
- etc Kabupaten
Desa Threat
- Side Effects
- Norms
- Religions values
1 3
Immunization Status
(coverage)
Tingkat
Puskesmas
Konsep Cakupan dan Mutu pelayanan Imunisasi
Pelaksanaan
Cakupan dan Tingkat
Surveilans
Imunitas
• PD3I
• Faktor Risiko
Pemantauan
Tingkat Morbiditas dan /Evaluasi
Mortalitas PD3I
1. Kondisi Cakupan Saat ini
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
IDL 82,9 77 84,7 86,9 88,9 88,9 86,9 90 87,2 86,5 91,6 92
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap, Indonesia, 2015-2017
12
Nasional
92,04%
2017
Tidak Lapor
Cakupan <80%
Cakupan 80% - <92%
Cakupan ≥92%
Nasional
91,6%
2016
Tidak Lapor
Cakupan <80%
Cakupan 80% - <91,5%
Nasional
86,5%
2015
Belum lapor
<80%
Source : Ditjen P2P 80%- <91%
>=91%
Mempertahankan herd immunity Secara
berkesinambungan
Drop Out Rate Cakupan Immunisasi Anak sekolah
DTP1-DTP3 DTP1-measles
19,5
17
14,3
13
10,8
8,4
Campak I Campak II
a. Masalah Cakupan (Laporan Vs Survey)
90
80
70
% coverage
60
50
40
30
20
10
0
BCG DPT3 OPV3 MCV1
2016 reported 93 93 93 93
evaluated 91 77 83 87
LaporanVs Survey (Survei 6 kabupaten 2013)
Imunisasi Pesisir Selatan Padang Lombok Timur Mataram Hulu Sungai Tengah Banja
Survey 95%CI Reporte Survey 95% CI Laporan Survey 95% CI Laporan Survey 95% CI Laporan Surveyed95% CI Reported Survey
Coverag
N=560 d Data n=560
BCG 85 81.9 -- 87.8 93 89,5 87.61 - 91.11 89,4 98,9 97.7 - 99.6 104,9 99,8 99 - 99.9 92 95 92.9-96.6 86,4 87,9
HB0 57,1 63.2 – 67.9 73,9 77,5 77.11 - 81.66 76,4 98,9 97.7 - 99.6 105,9 99,6 98.9 - 99.9 84,4 84,3 81.1-87.1 57,6 88,9
DTP/HB1 85,9 82.8 – 88.6 92..2 82,5 81.57 - 85.75 88,5 97,3 95.6 - 98.5 111,7 99,6 98.9 - 99.9 94,6 94,8 92.7-96.5 84 86,3
DTP/HB2 87,1 84.2 – 89.7 90..2 76,4 75.81 - 80.46 87,2 95,4 93.3 - 96.9 112,1 99,3 98.4 - 99.7 95,5 92,1 89.7-94.2 88,8 80
DTP/HB3 83,9 80.7 – 86.8 86,6 74,1 73.42 - 78.23 81,5 93,6 91.2 - 95.5 110 99,8 99 - 99.9 96,6 90,5 87.9-92.8 84 75,5
Polio1 79,5 75.9 – 82.7 95,8 85,7 83.63 - 87.60 91,1 95,9 93.9 - 97.4 114 97,1 95.7 - 98.2 99,3 95,2 93.1-96.8 84,4 84,6
Polio2 85,5 82.4 – 88.3 92,8 80,2 80.08 - 84.39 88,1 99,1 97.9 - 99.7 111,8 99,8 99 - 99.9 95,3 93,9 91.7-95.7 85,2 81,4
Polio 3 83 79.8 – 85.9 90,9 76,3 75.63 - 80.29 86,3 97 95.2 - 98.2 112,7 99,8 99 - 99.9 95,9 92,3 89.9-94.3 91,2 78,8
Polio4 81,6 78.2 – 84.7 86,3 72,9 71.95 - 76.85 81,7 94,8 92.7 - 96.5 103,4 99,5 98.6 - 99.8 95,2 81,6 78.2-84.7 84 75
Measles 72,9 69.1 – 76.4 86,7 63,0 61.75 - 67.11 82,8 94,6 92.4 - 96.4 110,6 98,2 97 - 99 99 80,5 77.2-83.6 74,4 69,3
a. Problem Cakupan (Valid Coverage)
Crude and Valid Coverage BCG Crude and Valid Coverage DPT3
Kemungkinan
• Perlu dosis kedua utk Difteri, pertusis dan Tetanus serta HBv
• Ada penyakit atau kondisi balita yg berhubungan dgn
Imune respons (gizi, minum obat2an, dll)
UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI
Permenkes No 12/2017
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Jumlah Anak yang Tidak Diimunisasi/Tidak Lengkap Imunisasi vs Jumlah Kasus Difteri per Provinsi
Indonesia, 2014-2016
Total:
1.716.659
Korelasi :rho
Countries with highest number of un
vaccinated children's
2. Faktor Yang Berhubungan Dgn Imunisasi Lengkap
Tempat pelayanan imunisasi, Pengetahuan ibu ttg TBC, Tetanus, Polio, Campak dan
Sumber informasi campak berhubungan dgn imunisasi lengkap pada anak
2. Faktor Yang Berhubungan Dengan Cakupan DPT 3
Faktor Yang Berhubungan dengan DPT3
Faktor Yang 95% C.I.for
Berhubungan B Signifikan Besar Hubungan (OR) EXP(B)
Lower Upper
Pendidikan ayah 1,006 ,000 2,735 1,654 4,523
Pendidikan ibu ,490 ,031 1,633 1,046 2,550
Tempat pelayanan -19,776 ,992 ,000 0,000
imunisasi
Pendidikan ayah, pendidik ibu, Tempat pelayanan imunisasi, ibu nyaman anak diimunisasi,
sumber informasi dari kader dan TV berhubungan dgn imunisasi DPT3 pada anak
2. Alasan Anak Tidak Diimunisasi
1. Kurang menyadari kebutuhan untuk imunisasi 29,6 14,6 15,6 4,1 57,3 42,7 26,4
2. Kurang menyadari kebutuhan kembali untuk
diimunisasi 1,0 9,4 10,4 0,0 22,2 16,3 8,7
3. Tidak tahu tempat dan atau waktu imunisasi 9,6 11,2 7,8 0,0 2,6 2,8 6,8
4. Takut efek samping 13,1 39,5 14,1 1,7 27,4 38,2 22,7
5. Anggapan salah tentang kontra indikasi 2,5 9,4 6,3 2,5 12,0 9,6 6,6
6. Lainnya 13,4 24,9 10,4 1,7 12,0 5,1 12,6
Kurang Motivasi
1. Menunda dilain waktu 4,1 27,5 24,0 5,0 23,9 37,6 19,4
2. Tidak percaya imunisasi 2,2 20,2 7,8 0,0 17,1 10,7 9,4
3. Desas-desus tentang imunisasi 17,2 27,9 9,9 1,7 6,8 15,7 15,2
4. Lainnya 3,5 21,0 10,4 1,7 10,3 5,1 8,9
Hambatan
1. Tempat imunisasi terlalu jauh 1,3 2,1 2,1 0,0 11,1 6,7 3,3
2. Waktu imunisasi tidak sesuai 3,2 4,7 8,9 0,0 21,4 7,9 6,7
3. Petugas vaksin tidakm hadir 1,6 1,3 1,6 0,0 0,9 0,0 1,0
4. Vaksin tidak teredia 5,1 0,0 1,6 0,0 2,6 1,1 2,1
5. Ibu sangat sibuk 6,4 23,2 19,8 2,5 19,7 29,8 16,5
6. Masalah keluarga 0,0 0,9 0,0 0,0 4,3 5,1 1,4
7. Anak sakit tidak dibawa 21,3 37,8 9,4 1,7 20,5 30,9 22,0
8. Anak sakit dibawa tapi tidak diminusasi 4,5 9,4 8,9 0,8 16,2 14,0 8,5
10. Alasan biaya pelayanan imunisasi 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11. Lainnya 6,7 27,9 9,9 3,3 6,0 11,2 11,8
Pengalaman Efek Samping (2013)
Anak Pernah Mengalami Efek Samping
76.3
80.0
70.0
60.7 62.5
58.9
60.0 54.6
52.7 52.0
47.3
50.0 44.6
41.6
37.4
40.0 33.0 34.1
30.0
18.6
20.0
Pessel Padang Lotim Mataram HST Banjarmasin Total Pessel Padang Lotim Mataram HST Banjarmasin Total
Umur saat Mendapatkan Imunisasi Campak Pertama Petugas Nyaman Memberi Suntikan imunisasi 2 kali sekaligus
90.0
90.0 100.0
81.8 91.7
90.0
87.5
80.0 75.0 90.0
72.0
68.8 78.7
70.0 66.7 80.0
73.3
70.0
60.0 63.6 63.6
54.5
60.0
50.0 45.5 45.5
50.0
40.0
40.0 36.4 36.4
30.0
18.8 26.7
21.3 30.0
18.8 20.0 21.3
18.2
20.0 16.7
8.3 13.3
13.3 13.3 20.0
10.0 12.5
9.1 9.1 10.0
10.0 6.3 8.3
4.04.0 10.0
0.00.0 0.0 0.00.0 0.00.00.0 0.0 0.0
0.0 0.0
Pessel Padang Lotim Mataram HST Banjarmasin Total Pessel Padang Lotim Mataram HST Banjarmasin Total
Maximum age 12 m.o Maximum age 24 m.o Maximum age 59 m.o No age limit Others Yes No
5. Manajemen Efektivitas Vaksin
Provinsi (n=17)
NATIONAL STORAGE
Manajemen Efektivitas Vaksin di tingkat Nasional hampir sempurna di tingkat provinsi masih
kurang
5. Manajemen Efektivitas Vaksin
Cakupan
Imunisasi dan Kasus/Outbreak Respons
Faktor Risiko lain
Respons
Prevent Detect • ORI: desa-kab?
• Surveilans PD3I • Pelaksanaan Surveilans • Profilaksis ?
• Surveilans Faktor Risiko PD3I • Kapasitas SDM
• Program Pencegahan • Definisi kasus ? Kab/Kota
PD3I. • Definisi Wabah? • Logistik (vaksin)
• Program Gizi dan KL • Kapasitas Dokter Anak
• Logistik ADS
• Koordinasi
• APBD
IV. Kesimpulan
1. Cakupan Imunisasi
Imunisasi memiliki efek Individu dan Herd Immunity
Dengan adanya efek herd immunity diharapkan dapat menurunkan
tingkat morbiditas dan mortalitas PD3I.
Cakupan dari laporan lebih tinggi dibandingan Cakupan Survey
Crude Coverage lebih tinggi dibandingkan Valid Coverage (imunitas)
Cakupan imunisasi perlu memperhatikan tingkat imunitas/cakupan secara
berkelanjutan, sehingga perlu memperhatikan jadwal dan frekuensi
pemberian imunisasi (baik drop out, second dose dan imunisasi anak
sekolah)
2. Pelayanan Imunisasi
Masih banyak ibu yang anaknya mengalami efek samping setelah
diimunisasi yg dapat mempengaruhi cakupan imunisasi
Tempat pelayanan imunisasi di Posyandu dan Puskesmas terbatas pada
pelayanan tradisional (routine)
Pelayanan imunisasi di swasta masih rendah tetapi tidak dapat di abaikan
IV. Kesimpulan
3. Faktor Masyarakat
Faktor yang berhubungan dengan Imunisasi Lengkap adalah: Tempat
pelayanan imunisasi, pengetahuan ibu ttg TB, Polio, Campak dan sumber
imnformasi dari tokoh masyarakat.
Faktor yang berhubungan dengan DPT3 adalah: Pendidikan ayah, ibu, ibu
merasa nyaman anak diimunisasi, informasi dari tokoh masyarakat dan
informasi dari TV.
Peran tokoh masyarakat dan kader kesehatan diperlukan dalam program
imunisasi
Faktor Predisposing (pendidikan , pengetahuan masyarakat)dan reinforcing
(anjuran/figur tokoh masyarakat) pada masyarakat memegang alasan
penting dalam imunisasi
4. Manajemen Program Imunisasi
Peran PKM pada pelayanan, Kab/kota/provinsi, dan pusat melakukan
koordinasi dan managemen di wilayah masing2.
Petugas (SDM) pengetahuan (termasuk ttg jadwal imunisasi) dan skill utk
imunisasi masih kurang.
IV. Kesimpulan
Puskesmas sebagai pemberi pelayanan memerlukan update pengetahuan dan skill
Perlu sinergitas/koordinasi antar program (Farmakes, KIA, pemda,dll)
Variasi kapasitas kabupaten/kota memerlukan kajian khusus.
Telah terjaadi KLB difteri dan campak yang memerlukan evaluasi khusus (baik pada
fungsi prevensi, deteksi dan respons).
5. Kualitas Vaksin
Manajemen Efektivitas Vaksin di tingkat nasional cukup baik
Manajemen efekvitas Vaksin di tingkat Provinsi, kabupaten/kota dan Puskesmas
masih kurang
Monitoring Efektivitas dan keamanan (safety) vaksin belum dilakukan secara reguler
6. Surveilans
Surveilans PD3I untuk melihat tingkat morbiditas dan mortalitas PD3I
Surveilans Faktor Risiko (Cakupan, Gizi, Immunization Gap, dll) menentukan risiko thd
PD3I
Saran
1. Peningkatan Cakupan dan kualitas imunisasi harus memperbaiki sisi
provider dengan cara:
Meningkatkan kemampuan SDM dalam hal:
Melakukan imunisasi yg benar sesuai SOP dan tahu program imunisasi
Memperbaiki motivasi dan dedikasi petugas
Melakukan pelayanan secara profesional
Menstandarisasi tempat pelayanan di posyandu dengan pelayanan yg modern.
2. Sisi masyarakat
Meningkatkan pengetahuan ibu ttg imunisasi dan PD3I dengan
Bekerja sama dengan sektor lain untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan
ayah ttg imunisasi
Melaksanakan mother class di posyandu oleh kader
Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan kader kesehatan
Melakukan pelatihan atau memberikan informasi ttg imunisasi kepada kader
kesehatan.
Saran
3. Untuk mencapai cakupan herd imunity semua petugas kesehatan dan
masyarakat harus punya motivasi yang sama utk mencegah penyakit,
yaitu dgn
Health Promotion ttg imunisasi
Law inforcement dengan peraturan seperti saat cacar, semua anak di
wajibkan atau melalui pendekatan kekinian (med sos, dll)
Perlu dilakukan surveilans morbiditas dan kematian PD3I utk memonitor
efek herd imunnity dari program imunisasi
Meningkatkan Pelayanan kesehatan dengan cara
Meningkatkan motivasi petugas kesehatan dengan pemilihan petugas
imunisasi teladan nasional.
4. Manajemen Program Imunisasi
Buat perencanaan dan pemantauan EPI yang baik
Standarisasi pelayanan di Posyandu dan Puskesmas
Saran
5. Efektivitas Vaksin
Peningkatan managemen efektivitas Vaksin di Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Puskesmas (Koordinasi dgn Farmamin di daerah
Perlu evaluasi effectivity, and safety regularly
6. Surveilans
Perlu penguatas sistem surveilans PD3I yang telah ada (difteri, hepatisi B0
Perlu pengembangan sistem surveilans (Pertusis, Hep B, Hib, dll)
Perlu penguatan PWS imunisasi
7. Koordinasi (sinerrgitas)
Perlu kerjasana dengan subdit Gizi, KIA, Farmamin/Farmakes