Sie sind auf Seite 1von 6

Kelompok 4

Nama:

1. Gunawan Bayu Tirtana


2. Fajri Detry Akbar (1500012316)
3. Muhammad Destyawan (1500012328)

AUDIT PLANNING KEMENTERIAN KESEHATAN

1. UMUM
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) adalah kementerian dalam
Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kesehatan. Kementerian Kesehatan berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian Kesehatan dipimpin oleh
seorang Menteri Kesehatan (Menkes) yang sejak 27 Oktober 2014 dijabat oleh Nila Moeloek.
Kementerian Kesehatan beralamat di Jalan H. R. Rasuna Said Blok X 5 Kav. 4-9, Jakarta
Selatan 12950

VISI DAN MISI

A. NAWACITA
Kementerian Kesehatan berperan serta dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat melalui agenda prioritas Kabinet Kerja atau yang dikenal dengan Nawa Cita,
sebagai berikut:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
B. VISI
Visi misi Kementerian Kesehatan mengikuti visi misi Presiden Republik Indonesia
yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-royong. Visi tersebut diwujudkan dengan 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
2. SUSUNAN ORGANISASI

3. SISTEM AKUNTANSI

Basis Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat untuk LRA dan basis akrual untuk neraca.
Dengan basis kas, pendapatan diakui dan dicatat pada saat kas diterima oleh Kas Umum
Negara (KUN) dan belanja diakui dan dicatat pada saat kas dikeluarkan oleh KUN. Sedangkan
aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada
saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keungan pemerintah.

Sistem pembukuan didasarkan atas persamaan dasar akuntansi yaitu : aset= utang +
ekuitas dana.

4. LAPORAN POSISI KEUANGAN


Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
pada 31 Desember 2015 dan 2014. Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan
sebesar Rp45.221.782.369.253 yang terdiri dari : Aset Lancar sebesar Rp5.853.058.939.701;
Aset Tetap (neto) sebesar Rp38.772.063.438.275; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar
Rp2.708.447.093; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp593.951.544.184.

5. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, dan surplus/defisit-
LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai
dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp9.825.703.886.896, sedangkan jumlah beban
adalah sebesar Rp48.234.413.622.963, sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional
senilai Rp38.408.709.736.067. Surplus Kegiatan Non Operasional sebesar
Rp115.611.682.751, sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp38.293.098.053.316.

URAIAN Tanggal Neraca Kenaikan


(Penurunann)
31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014 (Rp) %
Aset
Aset 5.853.058.939.701,00 5.619.539.386.566,00 233.519.553.135,00 4,16
Lancar
Aset Tetap 38.772.063.438.275,00 36.369.065.361.645,00 2.402.998.076.630,00 6,61
Piutang 2.708.447.093,00 748.643.516,00 1.959.803.577,00 261,78
jangka
Panjang
Aset 593.951.544.184,00 1.303.059.081.802,00 (709.107.537.618,00) (54,42)
lainnya
Jumlah 45.221.782.369.253,00 43.292.412.473.529,00 1.929.369.895.724,00 4,46
Aset
Kewajiba
n
Kewajiban 1.060.072.481.404,00 1.016.936.107.723,00 43.136.373.681,00 4,24
j. Pendek
Ekuitas
dana
Ekuitas 44.161.709.887.849,00 42.275.476.365.806,00 1.886.233.522.043,00 4,46
Jumlah 45.221.782.369.253,00 43.292.412.473.529,00 1.929.369.895.724,00 4,46
ekuitas

6. RENCANA KERJA
Staffing
Partner : Fajri Detri Akbar
Manager : Muhammad Destyawan
Supervisor : Gunawan bayu Tirtana
Senior : Yusron Jaelani
Junior : Eko Susetyo

7. JASA AKUNTAN
Pemeriksaan umum atas laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan

8. BIAYA PEMERIKSAAN
Rp 100.000.000 ( Seratus Juta Rupiah) ditambah PPN 10% dikurangi PPH 23 sebesar 2%

9. WAKTU
Pemeriksaan lapangan dimulai/selesai : 19 Desember 2015 s/d 14 Maret 2016
Pemeriksaan stock fisik/kas : 5 Januari 2016 s/d 12 Januari 2016
Evaluasi Internal Control : 22 Desember 2015 s/d 10 Januari 2016
Penyerahan laporan akuntan : 25 Maret 2016

Pelaksanaan stock opname :


 Muhammad Destyawan
 Gunawan Bayu TIrtana
 Yusron Jaelani

Das könnte Ihnen auch gefallen