Sie sind auf Seite 1von 20

Serat Acitya – Jurnal Ilmiah

UNTAG Semarang

STUDI EVALUASI KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


DALAM MENGELOLA OBYEK WISATA
TAMAN MARGASATWA MANGKANG
KOTA SEMARANG
Oleh:
Dra.Christine Diah Wahyuningsih,M.Si. (Ketua)
chrisayudia@yahoo.com
Dra.Hj.Susilo Endrawanti,M.Si. (Anggota)
susiloendrawanti@yahoo.co.id

ABSTRACT
Mangkang Zoological Garden in Semarang is one of the pleasure park for the citizen
which lies strategically on the Semarang-Kendal highway at Km post 17. Achievable
ticket price is Rp.5000,-. Riding on elephant, to ride on water tricycle, horse riding,
flying fox are Rp.3000,-. Over this condition, it is hoped that visitor would rise from
year to year. In this website, the organizer offers the most completed recreation for
kids, cheap, clean and tidy. In fact, the number and kind of animal are limited, dirty,
rubbish everywhere, settees are not well maintained, the garden at each pavilion are not
tidy. The visitor decreases from year to year, in 2011 number of visitors are 267.346,
while in 2012 become 243.883.
Based on the above conditions, writers were interested in conducting a research on
evaluation of the performance in managing Mangkang Zoological Garden Semarang as
a tourism’s object. The aims of this research are: 1)to indicate the human resources who
managing this tourism’s object, 2)to indicate why this tourism’s object is not interested
by the people yet. The usefullness: 1)to increase the conception and dan try to help in
problem solving in relation with human resources particularly, 2)giving input and
consideration to the concerned official agency. The type of research is descriptive
qualitative description one. Methods of data collection, observation, in-depth interviews
with 10 informants consisting of Head of UPTD, vet, cleaning service coordinator,
ticketing coordinator, security person, animal tamer, animal keeper, garden coordinator,
medical veterinarinist, paramedical veterinarinist. Writers also hold an interview with
Head of Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Semarang as a key-person. The
interpretation of the results of interviews with informants were used as an analysis of the
data. The results of research and fact findings are: 1)performance of human resources
in managing animal, it is found that number of person in compared with width of
animal’s area is not adequate, since area of 10 Ha should be covered by 47 persons (25
official servant and 22 honorary employee=HorDis); 2)grade of education point of view,
8,51% college degree, dan 91,49% honorary employee are upper secondary school
grade; 3)lack of security effort over all animal area, garden hall and whole garden area
in general; 4) no clear organization chart to support good management effort, since all
people are liable to head of UPTD directly.
keyword: performance, human resources, zoological garden
aneka satwa ciptaan Tuhan bagi
anak- anak, sarana penelitian bagi
1. PENDAHULUAN para peneliti fauna dan flora, serta
sebagai hiburan tatkala penat
1.1. LATAR BELAKANG bekerja sepanjang pekan. Obyek
MASALAH Wisata Taman Margasatwa
Taman margasatwa merupakan Mangkang Semarang, merupakan
salah satu sarana rekreasi bagi salah satu pilihan bagi para
masyarakat. Di saat libur sekolah, wisatawan yang kebetulan sedang
hari raya maupun akhir pekan berkunjung di kota Semarang, atau
masyarakat memadati obyek wisata, warga Semarang dan sekitarnya.
yang tujuannya adalah mengisi Obyek wisata ini terletak di
masa liburan, sarana pengenalan perbatasan Kota Semarang-Kendal.

60
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Kebun Binatang ini dibangun untuk memperhatikan hal ini dan


menggantikan kebun binatang membantu mengembangkan Kebun
Tinjomoyo Semarang yang sudah Binatang Mangkang ini menjadi
tidak layak untuk habitat satwa. arena rekreasi keluarga yang lebih
Maka pada Februari 2007, Kebun bersih dan sehat (Sumber:
Binatang dipindahkan ke Missyoan.wordpress.com.prihatin
Mangkang. Di lokasi yang baru kebun binatang semarang perlu
diharapkan jumlah pengunjung dibenahi, 19 Februari 2014).
taman margasatwa akan mengalami Berdasarkan permasalahan tersebut
peningkatan dari tahun ke tahun, diatas, menarik untuk dilakukan
karena akses menuju lokasi ini penelitian dengan judul STUDI
mudah dijangkau, karena terletak di EVALUASI KINERJA SUMBER
pinggir jalan raya, bisa dijangkau DAYA MANUSIA (SDM)
dengan menggunakan mobil DALAM MENGELOLA OBYEK
pribadi, motor, maupun sarana WISATA TAMAN
angkutan umum. Namun seperti MARGASATWA MANGKANG
terlihat berikut ini, bahwa jumlah KOTA SEMARANG
pengunjung Tamanmarga Satwa
Mangkang Semarang mengalami 1.2. PERUMUSAN MASALAH
penurunan dari tahun ke tahun. Dalam suatu penelitian diperlukan
Pada tahun 2011 jumlah adanya sebuah perumusan masalah
pengunjung 267.346, tahun 2012 yang jelas. Perumusan masalah
jumlah pengunjung mengalami merupakan hal yang penting karena
penurunan menjadi 243.883 mempermudah bagi peneliti untuk
(sumber: melakukan kegiatan, selanjutnya
www.kebunbinatangsemarang. sesuai dengan prosedur ilmiah.
co.id). Menurut Wallen seperti dikutip
Dari komentar pengunjung, merasa Sugiono dalam bukunya
kecewa mengatakan bahwa jumlah Metodologi Penelitian Survey,
dan jenis satwa yang sedikit, bahwa rumusan masalah yang baik
ditambah lingkungan di dalam apabila memenuhi kriteria sebagai
kebun binatang yang kotor, berikut:
sungguh merupakan kondisi yang 1. Masalah harus fleksibel, dalam
miris dan sangat membutuhkan arti masalah tersebut harus
perhatian khusus dari pemerintah dapat dicarikan jawabannya
setempat. Dalam websitenya melalui sumber yang jelas,
mereka mengatakan bahwa mereka tidak banyak menghabiskan
menawarkan sarana rekreasi anak- dana, tenaga dan waktu.
anak terlengkap di Kota Semarang 2. Masalah harus jelas, yaitu
yang hemat, bersih, dan sehat, semua orang memberikan
namun sungguh berbeda dengan persepsi yang sama terhadap
kenyataannya. Kami melihat masalah tersebut
banyak sampah di sungai dan 3. Masalah harus signifikan,
lingkungan di dalam kebun dalam arti jawaban masalah
binatang, juga kondisi binatang- yang diberikan harus
binatang yang kurus. Saya berharap memberikan kontribusi
Pemerintah Kota Semarang dapat terhadap perkembangan ilmu

61
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

dan pemecahan masalah dengan sumber daya manusia


kehidupan manusia. (SDM).
4. Masalah berpikir etis, yaitu 2. Kegunaan Praktis
tidak berkenaan dengan hal- Dari hasil penelitian ini
hal yang bersifat etika, moral, diharapkan dapat bermanfaat
nilai-nilai keyakinan dan sebagai masukan,
organisasi. (Sugiono : 36) pertimbangan dan bahan acuan
Perumusan masalah dimaksudkan serta rujukan, untuk bahan
supaya apa yang dikemukakan lebih evaluasi terutama yang
jelas, sehingga orang lain akan berkaitan dengan sumber daya
memahami juga. manusia dan manajemennya,
Adapun perumusan masalah dalam khususnya Pemerintah Kota
penelitian ini adalah sebagai Semarang, serta agar lebih
berikut : melibatkan stakeholder untuk
1. Bagaimana Sumber Daya berperan aktif.
Manusia (SDM) dalam
mengelola obyek wisata
Taman Margasatwa Mangkang 2. KERANGKA TEORI
Semarang? Kota Semarang merupakan salah satu
2. Faktor-fakttor apa yang daerah yang kaya akan objek wisata,
mempengaruhi semakin baik wisata alamnya yang sangat
rendahnya minat masyarakat menarik, wisata budaya, peninggalan
untuk mengunjungi Taman sejarah dan wisata taman marga satwa
Margasatwa Mangkang sebagai salah satu potensi yang dimiliki
Semarang? Kota Semarang. Taman Margasatwa
Semarang berada di bawah naungan
1.3. TUJUAN PENELITIAN Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
1. Untuk mengetahui Sumber Semarang. Didirikan pada tahun 2004,
Daya Manusia (SDM) dalam di atas tanah seluas 10 hektar. Obyek
mengelola obyek Taman wisata Taman Margasatwa terletak di
Wisata Margasatwa Mangkang jalur yang sangat strategis yang berada
Kota Semarang di Jalan Walisongo KM 16 Kelurahan
2. Untuk mengetahui obyek Wonosari Mangkang. Selain
wisata Taman Margasatwa masyarakat pengunjung dapat
Mangkang Kota Semarang menikmati koleksi satwa, juga sebagai
kurang diminati masyarakat. arena edukasi bagi anak-anak di alam
terbuka, untuk mengenal jenis satwa
1.4. KEGUNAAN langka, serta dapat menikmati arena
PENELITIAN permainan anak- anak, kolam renang
1. Kegunaan Teoritis dan waterboom. Sesuai dengan konsep
Dari hasil penelitian ini yang ditawarkan permainan anak-
diharapkan dapat bermanfaat anank, kolam renang dan waterboom.
bagi peneliti untuk menambah Sesuai dengan konsep yang ditawarkan
pengetahuan, memberikan adalah konservasi, edukasi dan rekreasi.
wawasan serta mencari dan Berbicara masalah pariwisata, James
mencoba menyelesaikan J.Spillane (1987) mengemukakan jenis
masalah terutama kaitannya pariwisata sebagai berikut:

62
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

a. Pariwisata untuk menikmati Semarang. Di sisi lain bahwa ada 6 hal


perjalanan (Pleasure Tourism) menarik dari kebun binatang ini adalah:
b. Pariwisata untuk rekreasi a. Adanya hewan langka (Harimau
(Recreation Tourism) Sumatera, Burung Merak, Orang
c. Pariwisata untuk kebudayaan Utan, Rusa, Penyu, Kijang,
(Culture Tourism) Komodo)
d. Pariwisata untuk olah raga (Sport b. Wahana Permainan air
Tourism) c. Fasilitas bisa foto bersama binatang
e. Pariwisata untuk urusan dagang d. Fasilitas naik gajah dan kereta kuda
(Bussiness Tourism) e. Warung makan
f. Pariwisata untuk berkonvensi f. Mesjid
(Convention Tourism) Banyaknya fasilitas yang ditawarkan
Dari jenis pariwisata tersebut, maka Taman Margasatwa Mangkang
Taman Margasatwa Mangkang Semarang, harus diikuti dengan
Semarang termasuk jenis pariwisata pengelolaan yang profesional. Adapun
rekreasi, yang mana pengunjung selain pengelolaan yang profesional ini tidak
dapat menikmati rekreasi bersama lepas dari kemampuan Sumber Daya
keluarga, kerabat, dan handai taulan Manusia (Human Resources), yang
untuk melepas kepenatan kegiatan memiliki kualitas. Ada 2 (dua) aspek
rutin, di tempat inilah pengunjung dapat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
sebagai sarana edukasi mengenai yaitu:
kekayaan flora dan fauna yang indah di a. Aspek Fisik (kualitas fisik)
negeri kita tercinta ini. b. Aspek Non Fisik (kualitas non
Dari data kunjungan Wisatawan fisik) misalnya: kemampuan
Nusantara ke wisata kota Semarang, bekerja, berpikir,dan keterampilan-
pada tahun 2011 jumlah wisatawan keterampilan lain yang dapat
yang berkunjung ke Taman Margasatwa diperoleh dari pendidikan dan
Semarang sebanyak 289.94, pada tahun latihan. Pendidikan dan Latihan
2012, jumlah wisatawan yang (Diklat), bertujuan untuk
berkunjung 250.001 (sumber: Dinas mengembangkan aspek kemampuan
Kebudayaan Dan Pariwisata Kota intelektual, dan kepribadian
Semarang, 2013). Melihat data manusia.
kunjungan di atas, mengalami Pendidikan lebih dikaitkan dengan
penurunan jumlah pengunjung sebesar waktu mempersiapkan calon tenaga
39.093. Dari keterangan yang yang akan diperlukan bagi sebuah
dikemukakan oleh kepala UPTD Taman organisasi/instansi, yang terkait dengan
Margasatwa Mangkang, bahwa target pengembangan keterampilan umum.
tahun 2013 masih belum mencapai Sementara Pelatihan berkaitan dengan
target, yang semestinya Rp.2,8milliar, kemampuan/keterampilan SDM setelah
masih kurang Rp.150juta. Namun tahun menjadi pegawai yang telah menduduki
2014 optimis dapat memenuhi target pekerjaan tertentu, yang menekankan
Rp.3,1milliar. Hal ini disebabkan pada psikomotorik. (Kognitif, Afektif,
penambahan wahana permainan anak- Psikomotor). Pelatihan menekankan
anak dan dibukanya museum satwa pada tugas-tugas yang harus
yang diharapkan akan meningkatkan dilaksanakan (Soekidjo Notoatmodjo:
income Taman Margasatwa Mangkang 1992). Dari pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa Pendidikan dan

63
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Latihan (Diklat), mutlak dipentingkan kegiatan pengadaan, pengembangan,


dalam mengelola Sumber Daya pemberian kompensasi, pengintegrasian
Manusia (SDM). Hal ini disebabkan dan pemeliharaan SDM. Seperti yang
bahwa SDM adalah merupakan unsur dikemukakan Ir.Kusyanto selaku
yang paling urgen dalam organisasi, Kepala UPTD Taman Margasatwa,
yang mana sebenarnya Pendidikan dan bahwa mengelola kebun binatang agar
Latihan itu dapat dikatakan sebagai menjadi tujuan wisata yang menarik
investasi. Oleh karena itu Pendidikan memerlukan ekstra energi dan waktu
dan Latihan menjadi sangat penting dan yang sangat besar. Untuk mewujudkan
harus menjadi perhatian dari pihak lahan seluas 9 Ha sebagai salah satu
pengelola organisasi, bila organisasi itu obyek wisata unggulan di Jawa Tengah
ingin berkembang. Pendidikan dan tidaklah mudah, terutama dalam
Latihan semata- mata tidak hanya untuk pengadaan koleksi satwa langka dan
kepentingan pegawai saja, namun juga pengelolaan Sumber Daya Manusia.
untuk kepentingan organisasi. Hal ini Selanjutnya Bambang Hadi P.,SE
merupakan timbal balik antara selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha
keberadaan manusia sebagai pendukung UPTD mengemukakan bahwa SDM
organisasi dan pencapaian efektivitas pengelola taman margasatwa jumlahnya
dan efisiensi organisasi. Sebuah kurang dari 50 orang yang latar
lingkaran simbiosis mutualistis bahwa belakang pendidikannya rata-rata bukan
Pendidikan dan Latihan akan dari pariwisata, kehutanan dan
meningkatkan kemampuan dan kehewanan. Disamping itu minimnya
ketrampilan pegawai, meningkatkan pengadaan pelatihan-pelatihan untuk
produktivitas kerja. Produktivitas kerja meningkatkan pelayanan pariwisata
akan meningkat berarti organisasi juga bagi pegawai dan para pedagang. Dari
akan mengalami keuntungan. pendapat tersebut, memperkuat
Untuk meningkatkan efektivitas dan pentingnya Manajemen Sumber Daya
efisiensi kerja pegawai pelatihan Manusia (MSDM), dalam pengelolaan
mencakup: Taman Margasatwa Mangkang
a. Pelatihan untuk pelaksanaan Semarang, sebagai tempat rekreasi yang
program- program baru memiliki koleksi flora dan fauna, serta
b. Pelatihan untuk para pegawai yang arena bermain air, yang harus tetap
akan menduduki job atau tugas- diminati sebagai daya tarik unggulan
tugas baru kota Semarang. Harapan tersebut dapat
c. Pelatihan untuk pengenalan proses/ tercapai apabila dilakukan evaluasi
prosedur kerja yang baru kinerja SDM, mulai dari perekrutan
d. Pelatihan untuk pegawai baru. pegawai, tingkat pendidikan dan
Dari pendekatan Sumber Daya disiplin ilmu yang dibutuhkan sesuai
Manusia, dalam kajian penelitian ini formasi, dilakukannya pendidikan dan
bahwa manusia sebagai pendukung latihan (DIKLAT) sesuai kapasitas dan
penting dalam pengelolaan taman kepentingan pengembangan skil
margasatwa mangkang Semarang, harus pegawai, keterampilan mengurus
manage dengan cara yang professional. koleksi fauna dan flora, agar tetap dapat
Melalui Manajemen Sumber Daya sebagai sarana edukasi bagi anak-anak
Manusia (MSDM), yaitu bagaimana sekolah maupun masyarakat umum,
perencanaan, pengorganisasian, maka pentingnya kemampuan petugas
pengarahan, dan pengawasan kegiatan- dalam memberikan keterangan yang

64
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

berkaitan dengan job diskripsi masing- Ketiga, evaluasi prestasi dapat


masing petugas di Taman Margasatwa memberikan umpan balik. kepada
tersebut. Pentingnya Pendidikan dan pegawai.Umpan balik tersebut
Latihan (DIKLAT) bagi SDM adalah : bermanfaat untuk mengembangkan
1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang perencanaan di masa datang.
menduduki suatu jabatan tertentu
dalam organisasi/ instansi perlu 2.2. MANFAAT EVALUASI
penambahan kemampuan KINERJA
2. Dalam kemajuan IPTEK, sangat 1. Meningkatkan prestasi karyawan
diperlukan peningkatan Dari hasil kerja atau pekerjaan
kemampuan dan ketrampilan karyawan, dapat diketahui
dalam rangkat menunjang tugas- masalah dan produktivitas mereka
tugas yang dijalankan dalam bekerja. Dengan
3. Untuk kepentingan promosi bagi demikian,karyawan dapat
pegawai, maka pentingnya memperbaiki atau meningkatkan
peningkatan produktivitas kerja prestasi setelah mengetahui hasil
bagi pegawai, kemampuan pegawai atau umpan balik dari adanya
untuk menduduki jabatan tertentu. evaluasi tersebut.
4. Agar efektivitas dan efisiensi kerja 2. Standar kompensasi yang layak
tercapai. Dari hasil evaluasi prestasi,
pemimpin dapat mengetahui
2.1. EVALUASI KINERJA berapa kompensasi yang layak.
Evaluasi kinerja merupakan evaluasi Hal ini penting karena evaluasi
formal terhadap prestasi pegawai, prestasi dapat membantu dalam
dapat dilakukan secara informal, pengambilan keputusan pemimpin
misal pemimpin menegur kesalahan apakah pemberian upah, bonus,
atau memuji pegawai apabila insentif, dan bentuk kompensasi
berhasil menyelesaikan suatu lain sudah layak dan adil bagi
pekerjaan dengan baik. Informasi pegawai
informal seperti ini mempunyai 3. Penempatan individu
keuntungan karena seseorang dapat Pada periode tertentu, pegawai
memperoleh umpan balik dengan akan mengalami promosi, mutasi.
tepat, langsung setelah melakukan transfer, dan demosi. Oleh karena
kesalahan atau berhasil menjalankan itu, sebelum keputusan ini
tugas. Evaluasi prestasi ini secara diambil, pemimpin dapat melihat
formal mempunyai beberapa hasil prestasi pegawai dalam
fungsi.yaitu: sebuah evaluasi yang sudah
Pertama, evaluasi prestasi dapat dilakukan sehingga dapat
digunakan untuk ménilai efektivitas meminimalisasi risiko kesalahan
pegawai..Apabila setelah pelatihan dalam penempatan pegawai
atau pengembangan menunjukkan 4. Pelatihan dan Pengembangan
kemajuan prestasi maka pelatihan Hasil evaluasi dapat diketahui
menunjukkan tanda- tanda efektif. oleh pemimpin, apakah program
Kedua, evaluasi prestasi sering pelatihan dan pengembangan
dipakai sebagai dasar penggajian, diperlukan atau tidak. Apabila
promosi, atau pelatihan yang hasil evaluasi menunjukkan
diperlukan. banyak kekurangan atau hasil

65
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

yang negatif maka sudah saatnya manajer melihat basil evaluasi dan
diperlukan program pelatihan dan mempertimbangkan kesempatan
pengembangan, baik untuk pekerjaan yang layak dan
pegawai baru maupun senior. menantang bagi pegawai yang
Namun, hasil yang baik atau menunjukkan prestasi bagus.
positif hendaknya pengembangan 10. Tantangan ekstemal
untuk penyegaran pegawai. Penilaian prestasi juga tergantung
5. Jenjang karier dari faktor lain, seperti
Dari hasil evaluasi prestasi, kepentingan pribadi, kondisi
manajer dapat menyusun jalur finansial, kondisi kerja, keluarga,
karier karyawan sesuai dengan kesehatan individu, dan
prestasi yang telah ditunj ukkan sebagainya.
karyawan. Dari pendekatan tentang manfaat
6. Penataan staf evaluasi kinerja tersebut, sebenarnya
Hasil prestasi yang baik atau sebagai umpan balik bagi pimpinan
buruk, meneerrninkan bagaimana untuk melangkah mencari solusi
manajemen mengatur pernbagian bagaimana langkah yang tepat bagi
sumber daya manusia di dalam peningkatan produktivitas kerja
organisasi. pegawai. Terkait dengan kinerja SDM
7. Minimnya data informasi pengelola taman margasatwa, perlu
Informasi yang akurat sangat dilakukan evaluasi kinerja, yang
dibutuhkan organisasi untuk mungkin selama ini belum dilakukan
mengambil keputusan guna baik pendidikan dan latihan. Terkait
menempatkan karyawan, promosi, dengan latihan sesuai bidang tugas
mutasi,transfer, mutasi, demosi, masing- masing pegawai baik yang
kebutuhan program pelatihan dan telah menduduki jabatan, SDM yang
pengebangan, jenjang karier langsung berhubungan dengan
karyawan, dan komponen- penanganan satwa, SDM yang
komponen lain dalam sistem ditempatkan dengan bidang tugas
informasi manajemen sumber pelayanan dengan masyarakat
daya manusia. Informasi ini pengunjung. Adanya beban tugas
begitu pentingnya sehingga rangkap yang dikarenakan tenaga kerja
mampu mengurangi kesalahan yang sangat minim namun beban kerja
pengambilan keputusan yang yang banyak, menyebabkan tidak
tidak tepat. efektifnya hasil kerja itu sendiri.
8. Kesalahan desain pekerjaan Mengelola taman margasatwa harus
Adanya indikasi basil evaluasi didukung dengan SDM yang terlatih,
prestasi yang buruk merupakan dan yang memiliki spesifikasi dalam
tanda adanya kesalahan dalam tugasnya.
deskripsi desain pekerjaan yang Gambar : Konsep Sumber Daya Manusia
tidak atau kurang cocok .. Untuk PRESTASI KERJA
itu pemimpin perlu memikirkan
bagaimana mengatasi
permasalahan tersebut. PERILAKU
KEINGINTAHUAN SDM & SIFAT
9. Peluang kerja yang adil
Peluang kerja yang sama dan adil
bagi pegawai bisa didapat apabila DAYA PIKIR DAYA
FISIK

66
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Dari data Tabel1 menunjukan bahwa h. Mensinergikan semua


SDM Taman Margasatwa memiliki pemegang saham sedemikian
masa kerja minimal 1 tahun bekerja, rupa sehingga memungkinkan
dan maksimal 26 tahun. Namun belum mencapai kemajuan bersama-
ada perincian yang jelas tentang status sama.
pendidikan mereka. Kurangnya tenaga Multi peran yang harus dijalankan
yang memiliki spesifikasi yang oleh seorang pemimpin, merupakan
ditunjang dengan pendidikan, untuk aktivitas fungsi- fungsi manajemen
mengelola taman margasatwa seluas 10 yang sehat yaitu Perencanaan,
hektar. Dengan demikian kurang efektif Pengorganisasian, Penggerakan dan
dalam menjalankan tugas-tgugasnya. Monitoring dan Evaluasi. Dalam
Akibatnya pelayanan pada pengunjung memimpin Taman Margasatwa,
kurang memuaskan, tenaga medis dan diperlukan adanya perencanaan
tenaga kasar yang terkait langsung Sumber Daya Manusia (SDM),
dengan hewan serta penangkaran satwa yang disesuaikan antara pendidikan
secara kuantitas kurang, dan secara dan formasi bidang pekerjaan, rasio
kualitas belum memuaskan. jumlah personil yang melaksanakan
pekerjaan dengan beban tugas
2.3. KEPEMIMPINAN pekerjaan, kemampuan dan
Salah satu komponen penting yang ketrampilan personil di bidang
menentukan keberhasilan suatu kerjanya. Pengorganisasian adalah
organisasi adalah pemimpin. bagaimana menempatkan orang-
Pemimpin harus perhatian kepada orang secara tepat sesuai dengan
mereka yang dipimpinnya. bidang pekerjaan. Untuk fungsi
Perhatian itu terwujud dalam penggerakan, bagaimana seorang
bentuk kepedulian dan mau pemimpin dapat mengatur orang-
mendengar setiap kebutuhan, orang dalam pelaksanaan tugas,
kepentingan, impian dan harapan memotivasi orang dalam
dari mereka yang dipimpinnya. pelaksanaan tugas. Untuk
Menurut Wadsworth (2008) para menjalankan fungsi monitoring dan
pemimpin kerja harus menguasai evaluasi bagaimana mengevaluasi
atau memiliki delapan peran yaitu: mulai dari melihat naik turunnya
a. Mengetahui cara untuk animo jumlah pengunjung,
memilih orang yang tepat. memantau keberadaan mainan dan
b. Menghubungkan mereka fasilitas lainnya apakah masih layak
dengan penyebab yang tepat. dipergunakan atau tidak agar tidak
c. Mengatasi masalah-masalah menimbulkan kecelakaan bagi
yang muncul. pengguna fasilitas permainan yang
d. Mengevaluasi kemajuan untuk ada. Hal ini penting dilakukan
mencapai tujuan. karena pernah terjadi sebuah
e. Melakukan negoisasi resolusi kecelakaan di wahana permainan
terhadap konflik. Wonderia Semarang yang
f. Menyembuhkan luka yang menyebabkan pengunjung
ditimbulkan oleh perubahan. mengalami cidera saat
g. Melindungi kultur mereka dari menggunakan fasilitas permainan.
bahaya krisis. Kejadian yang sama di obyek
wisata Baturaden Purwokerto,

67
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

dimana jembatan yang ada di dalam pengertian yang besar nilainya


obyek tersebut runtuh saat banyak dan dapat pula membantu
pengunjung yang melintas. Dari pelaksanaan kebijakan dan
pengalaman ini, maka pentingnya pengembangannya.
memantau semua fasilitas taman 2. Kinerja sumber daya manusia
margasatwa guna menjaga yang peneliti maksudkan adalah
keamanan fasilitas permainan yang kemampuan organisasi baik
mana sebagian besar banyak kinerja individu maupun kinerja
digemari oleh anak- anak dan kelompok dalam menysun
keluarga. Selain itu pentingnya agenda dan prioritas pelayanan
dilakukan evaluasi SDM yang untuk mengembangkan
berhubungan langsung dengan program-program public sesuai
pengunjung, mulai dari tutur kata dengan kebutuhan dan aspirasi
dan perilaku petugas saat masyarakat.
berhadapan dengan pengunjung.
Semua ini harus berjalan sebagai 3.2. FOKUS PENELITIAN
sebuah sinergi apabila pengelolaan Adapun fokus penelitian adalah
organisasi tersebut dapat dikatakan sebagai berikut:
sehat. Prof. Dr. Mr Pradjudi 1. Kinerja SDM dalam mengelola
Armosudiro dalam Havid Ardi satwa.
(2011), mengatakan bahwa 2. Kinerja SDM dalam mengelola
organisasi merupakan struktur permainan yang meliputi
pembagian kerja dan struktur tata permainan air, permainan
hubungan kerja antara sekelompok kereta mini, perahu dayung,
orang pemegang posisi yang delman, naik gajah dan flying
bekerjasama secara tertentu untuk fox.
bersama-sama mencapai tujuan 3. Kinerja SDM dalam mengelola
tertentu. Maka pembagian kerja tiket.
dalam kelompok dalam mencapai 4. Kinerja SDM dalam mengelola
tujuan mutlak sangat diperlukan. keamanan.
5. Kinerja SDM dalam mengelola
pertamanan.
3. METODE PENELITIAN 6. Kinerja SDM dalam mengelola
kebersihan.
3.1. DEFINISI KONSEP DAN
OPERASIONAL 3.3. PENETAPAN
Pada prinsipnya, konsep merupakan INFORMAN
unsur penelitian yang sangat Penetapan Informan dalam
penting dan merupakan definisi penelitian ini meenggunakan teknik
yang dipakai oleh peneliti untuk purposive sampling. Dimana
menggambarkan secara abstrak dari peneliti menetapkan responden
suatu fenomena sosial atau alam. berdasarkan anggapan bahwa
Adapun definisi konsep dalam responden yang dipilih dapat
penelitian ini adalah sebagai memberikan informasi yang
berikut: diinginkan peneliti, yang relevan
1. Evaluasi adalah kegiatan yang dengan permasalahan penelitan.
dapat menyumbangkan Sampel yang diambil didasarkan

68
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

pada pertimbangan tertentu dari peraturan perundang-undangan


peneliti atas alasan dan tujuan dan studi kepustakaan yaitu
tertentu yang bisa mengumpulkan data yang
dipertanggungjawabkan secara berasal dari buku-buku, jurnal ,
ilmiah (Eriyanto, 2007:250). media cetak, serta tulisan-
Informan yang dimaksud dalam tulisan dan referensi lain yang
penelitian ini adalah orang yang relevan dengan penelitian ini.
dapat dijadikan narasumber. 3. Dokumentasi. Yaitu berupa
data yang diperoleh dari
3.4. TEKNIK dokumen-dokumen aktual
PENGUMPULAN DATA yang berkaitan dengan objek
Dalam penelitian ini, peneliti penelitian ini.
menggunakan teknik pengumpulan Untuk menetapkan keabsahan data
data berupa: digunakan teknik melalui metode
1. Wawancara Mendalam triangulasi yang merupakan cara
(indepth interview). Teknik terbaik untuk menghilangkan
ini digunakan peneliti untuk perbedaan-perbedaan konstruksi
dapat mendapatkan informasi, kenyataan yang ada dalam konteks
serta memahami makna yang suatu studi sewaktu mengumpulkan
lebih dalam dari hasil analisa data tentang berbagai kejadian dan
observasi maupun data yang hubungan dari berbagai pandangan.
telah diperoleh melalui Melalui teknik ini pula peneliti
informan yang telah membandingkan temuan dengan
ditentukan. Melalui wawancara berbagai sumber, maupun teori.
mendalam tersebut akan dapat
mengemukakan segala hal 3.5. TEKNIK ANALISA DAN
yang berhubungan dengan INTERPRETASI DATA
persoalan dalam penelitian ini. 1. Analisa Data
Wawancara ini dapat Analisa data merupakan proses
berkembang di lapangan sesuai pengolahan data dengan
dengan kebutuhan peneliti mengorganisasikan dan
untuk menggali informasi lebih mengurutkan dalam pola
dalam. Wawancara dilakukan tertentu sehingga lebih mudah
dengan informan yang dimengerti dan dipahami.
berjumlah 10 orang. Terdiri Dalam penelitian ini peneliti
dari Kepala UPTD, Dokter menggunakan metode
Hewan, koordinator kualitatif deskriptif analitis,
kebersihan, koordinator yaitu informasi yang diperoleh
ticketing, keamanan, bagian baik secara lisan maupun
administrasi, koordinator tertulis diteliti dan dipelajari
kebun raya, penghijauan dan sebagai satu rangkaian utuh.
taman,perawat margasatwa, Hal ini dilakukan pada kajian
Medik Veteriner regulasi dan pola kerjasama,
2. Studi Kepustakaan. Salah satu kajian tekhnis dan kajian
teknik pengumpulan data peruntukan terbaik property
dalam penelitian ini adalah (HBU).
dengan melakukan kajian

69
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Langkah-langkah yang diambil 4. HASIL PENELITIAN DAN


dalam melakukan analisa data
dalam penelitian ini adalah
INTERPRETASI
sebagai berikut;
4.1.ORGANISASI DAN TATA
a. Menelaah seluruh data
yang terkumpul, diawali KERJA DINAS
dengan telaah yang KEBUDAYAAN DAN
seluruh data yang tersedia PARIWISATA KOTA
dari berbagai sumber SEMARANG
yaitu hasil wawancara, Organisasi dan Tata Kerja Dinas
dokumen berupa laporan, Kebudayaan dan Kebudayaan Kota
artikel, buku-buku, Semarang ditetapkan dengan Peraturan
maupun dari sumber lain. Daerah Kota Semarang Nomor 12
b. Reduksi data, sebagai Tahun 2008 tentang Organisasi dan
proses pemusatan Tata Kerja Dinas Daerah Kota
perhatian dengan Semarang (Lembaran Daerah Kota
melakukan pemilihan dan Semarang Tahun 2008 Nomor 15
penyederhanaan. Tambahan Lembaran Daerah Kota
Melakukan abstraksi dan Semarang Nomor 22).
transformasi data kasar Selanjutnya Peraturan Walikota
yang telah terkumpul. Semarang Nomor 30 Tahun 2008
Abstraksi sebagai usaha Tentang Penjabaran Tugas Dan Fungsi
membuat rangkuman inti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
dari pernyataan- Semarang bisa kita uraikan sebagai
pernyataan yang perlu berikut.
dijaga sehingga tetap Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan
berada didalamnya. dan Pariwisata terdiri dari:
Dengan melakukan a. Kepala Dinas
reduksi data, peneliti b. Sekretariat, terdiri dari:
dapat menggolongkan, 1) Sub Bagian Perencanaan
mengarahkan, dan dan Evaluasi
mengorganisasi-kan data 2) Sub Bagian Keuangan
sehingga dapat diambil. 3) Sub Bagian Umum dan
2. Interpretasi Data Kepegawaian
Langkah ini dilakukan untuk c. Bidang Kebudayaan, terdiri
menjelaskan hubungan- dari:
hubungan yang muncul dari 1) Seksi Sejarah Nilai Tradisi
data yang terkumpul, dan Kepurbakalaan;
berdasarkan kategori-kategori 2) Seksi Perlindungan
yang telah dilakukan. Budaya;
Interpretasi data dilakukan 3) Seksi Atraksi Budaya.
secara terpadu, beriringan d. Bidang Kesenian, terdiri dari :
dengan dilakukannya analisa 1) Seksi Potensi Seni;
data. Tujuan dari langkah ini 2) Seksi Pembinaan Kesenian;
adalah untuk melakukan 3) Seksi Pagelaran Kesenian.
deskriptif analitis. e. Bidang Pembinaan Industri
Pariwisata, terdiri dari :

70
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

1) Seksi Sarana Pariwisata; 1) UPTD Agro Wisata


2) Seksi Jasa Pariwisata; Sodong;
3) Seksi Rekreasi dan 2) UPTD Taman Margasatwa
Hiburan. Semarang;
f. Bidang Pemasaran, terdiri dari : 3) UPTD Kampoeng Wisata
1) Seksi Informasi dan Taman Lele;
Dokumentasi; 4) UPTD Taman Budaya
2) Seksi Bimbingan Raden Saleh;
Masyarakat; 5) UPTD Goa Kreo;
3) Seksi Promosi. 6) UPTD Hutan Wisata
g. UPTD, terdiri dari : Tinjomoyo.
h. Kelompok Jabatan Fungsional. 2008 Tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
4.2.ORGANISASI DAN TATA Taman Margasatwa Kota Semarang.
KERJA UNIT PELAKSANA Susunan Organisasi UPTD Taman
TEKNIS DINAS (UPTD) Margasatwa terdiri dari:
a. Kepala
TAMAN MARGASATWA
b. Sub Bagian Tata Usaha
Organisasi dan tata kerja UPTD Taman
c. Kelompok Jabatan
Margasatwa Mangkang Semarang
Fungsional
sebagai salah satu UPTD pada Dinas
Hal tersebut di atas dapat digambarkan
Kebudayaan dan Pariwisata Kota
struktur organisasinya.(lampiran)
Semarang, ditetapkan dalam Peraturan
Walikota Semarang Nomor 68 Tahun
UPTD Taman Margasatwa mempunyai Dinas di bidang pengelolaan dan
tugas melaksanakan sebagian kegiatan memberikan pelayanan obyek
teknis operasional Dinas Kebudayaan Taman Margasatwa
dan Pariwisata di bidang pengelolaan c. Pengkoordinasian pelaksanaan
dan memberikan pelayanan obyek tugas di bidang pengelolaan dan
Taman Margasatwa. memberikan pelayanan obyek
Untuk melaksanakan tugas di atas, Taman Margasatwa
UPTD Taman Margasatwa mempunyai d. Pelaksanaan pengelolaan usaha
fungsi: rekreasi dan hiburan Taman
a. Perumusan kebijakan teknis di Marga Satwa
bidang pengelolaan dan e. Pelaksanaan pengembangan,
memberikan pelayanan obyek pemeliharaan, perawatan dan
Taman Margasatwa kesehatan seluruh satwa yang
b. Penyusunan rencana program menjadi koleksi Unit Pengelola
dan rencana kerja anggaran Taman Margasatwa
f. Pelaksanaan pelayanan i. Pelaksanaan ketertiban dan
informasi dan promosi keamanan lokasi rekreasi dan
kepariwisataan Taman hiburan yang diselenggarakan
Margasatwa Taman Margasatwa
g. Pelaksanaan perawatan dan j. Pengelolaan ketatausahaan
pemeliharaan sarana dan UPTD Taman Margasatwa
prasarana Taman Margasatwa k. Penyajian data dan informasi di
h. Pelaksanaan kebersihan dan bidang pengelolaan dan
keindahan Taman Margasatwa

71
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

memberikan pelayanan obyek pengendalian kegiatan di bidang


Taman Margasatwa. pengelolaan dan memberikan
l. Pelaksanaan pembinaan, pelayanan obyek Taman
pemantauan pengawasan dan Margasatwa.
m. Pelaksanaan monitoring evaluasi o. Penyusunan laporan kinerja
dan pelaporan di bidang program UPTD Taman
pengelolaan dan memberikan Margasatwa
pelayanan obyek Taman p. Pelaksanaan tugas lain yang
Margasatwa. diberikan oleh Kepala Dinas
n. Penyusunan laporan realisasi sesuai dengan bidang tugasnya.
anggaran UPTD Taman
Margasatwa
Sub Bagian Tata Usaha yang terbagi dalam
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai beberapa kelompok sesuai
tugas merencanakan, melaksanakan, dengan bidang keahliannya.
mengawasi dan mengendalikan serta b. Setiap Kelompok Jabatan
mengevaluasi di bidang ketatausahaan, Fungsional dipimpin oleh
yang untuk itu mempunyai fungsi: seorang tenaga fungsional
a. Penyusunan rencana senior yang ditunjuk dan
program kerja anggaran di bertanggungjawab kepada
bidang ketatausahaan. Kepala UPTD.
b. Pengelolaan urusan surat c. Jumlah Jabatan Fungsional
menyurat, kearsipan, ditentukan berdasarkan
ekspedisi, perjalanan dinas, kebutuhan dan beban kerja.
kehumasan, dokumentasi d. Jenis dan jenjang Jabatan
dan pelaporan. Fungsional diatur
c. Pengelolaan urusan rumah berdasarkan peraturan
tangga dan perlengkapan. perundang-undangan.
d. Pelaksanaan urusan e. Kelompok Jabatan
administrasi kepegawaian. Fungsional mempunyai
e. Pelaksanaan urusan tugas melaksanakan
administrasi keuangan yang sebagian tugas teknis
meliputi perhitungan, UPTD Taman Margasatwa
pembukuan dan pelaporan di bidang keahlian masing-
keuangan nasing.
f. Pelaksanaan pengawasan,
pengendalian, monitoring 4.3.HASIL PENELITIAN DAN
dan evaluasi serta pelaporan INTERPRETASI
di bidang ketatausahaan. 1. Kinerja SDM dalam mengelola
g. Pelaksanaan tugas lain yang satwa.
diberikan oleh Kepala Dari hasil wawancara dengan
UPTD sesuai dengan Bapak Toeloes Budi, yang sehari-
bidang tugasnya harinya bertugas sebagai Pawang
Kelompok Jabatan Fungsional atau sering disebut sebagai
a. Kelompok Jabatan Koordinator Satwa, dibantu oleh
Fungsional terdiri dari 10 (sepuluh) staf perawat satwa
sejumlah tenaga fungsional dan 6 (enam) orang tenaga

72
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

sukarelawan mulai bekerja Setelah puas mengunjungi museum


mengontrol satwa sejak pukul 6 satwa, di taman margasatwa kita
pagi. Dengan pembagian dapat rekreasi melepas lelah dengan
pekerjaan sebagai berikut: bercengkrama dengan sanak
keluarga sekedar duduk-duduk
Penanggung
No Satwa
Jawab sambil menikmati bekal yang telah
1 Singa, 3 Pawang dipersiapkan dari rumah, sehingga
Beruang, di arena taman kita dapat
Harimau menikmati bekal dengan suasana
2 Ular dan 2 Pawang
santai, menggelar tikar .dan
Buaya
3 Burung 2 Pawang
menikmati hiburan atau lalu
lalangnya orang yang akan
Sumbe:Hasil wawancara Selasa, menambah suasana menjadi penuh
27 Januari 2015 pukul 10 di kegembiraan. Salah satu ikon
Taman Margasatwa. Taman Margasatwa Mangkang
Taman Margasatwa merupakan Kota Semarang adalah para
obyek wisata yang memiliki fungsi pengunjung yang berminat berfoto
sebagai sarana rekreasi, dan edukasi dengan satwa, bisa dilakukan di
bagi masyarakat umum. Di hari anjungan foto. Pengunjung dapat
libur dan hari-hari besar banyak berfoto dengan satwa seperti
pengunjung dari berbagai kalangan burung beo, ular dan satwa lain.
yang ingin menikmati kebersamaan Foto tersebut dapat dipakai sebagai
mereka dengan keluarga atau kenang-kenangan dengan
dengan kerabat, sambil kontribusi Rp.20.000,- (dua puluh
mengenalkan jenis dan nama satwa. ribu rupiah) untuk sekali foto. Dari
Di hari-hari kerja, taman hasil wawancara dengan Bapak
margasatwa banyak dikunjungi oleh Toeloes Budi seorang koordinator
siswa-siswa PAUD, siswa Sekolah satwa, mengatakan bahwa
Dasar, untuk belajar pengenalan pemasukan keuangan untuk taman
lingkungan dan satwa ciptaan margasatwa, fselain dari penjualan
Tuhan. Edukasi tidak selalu harus tiket masuk juga dari sumber lain
diberikan di dalam kelas, namun ,seperti dari kontribusi foto,
ada kalanya guru mengajak siswa- Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) masuk
siswanya untuk belajar di luar kas taman margasatwa, yang
kelas, untuk belajar kepedulian Rp.18.000,- (delapan belas ribu
lingkungan, misalnya tidak rupiah) menjadi milik jasa foto
membuang sampah sembarangan, yang telah bekerjasama dengan
karena akan mengotori lingkungan, pihak taman margasatwa. Selain itu
belajar mengenal satwa dan pemasukan bisa diperoleh dari
jenisnya. Untuk kepentingan kotak toilet, sewa lahan yang
edukasi, di taman margasatwa digunakan untuk warung dan kios.
Mangkang Kota Semarang Demikian seperti yang
disediakan Museum Satwa, disini dikemukakan bapak Toeloes Budi
mereka akan mendapat informasi kepada penulis, Selasa 27 Januari
dari petugas yang jaga di Museum 2015 pukul 10.00.
Satwa tersebut. Dari pengamatan penulis sewaktu
berkunjung mengelilingi taman

73
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

margasatwa Mangkang Kota Dari hasil wawancara dengan


Semarang, jenis satwanya masih Bapak Idham Kurnia Hadi, yang
kurang, terutama untuk jenis satwa berdomisili di Jatisari RT.
langka. Hal ini dikemukakan juga 04/RW.06 Kecamatan Pringapus
oleh Bapak Toeloes Budi bahwa Kabupaten Semarang. Seorang PNS
perlunya ijin lembaga konservasi yang telah bekerja selama 13 tahun,
tentang satwa langka yang setiap 2 hari sekali dia menempuh
dilindungi serta pengelolaan taman perjalanan dari rumah sampai
margasatwa berbentuk Badan ditempat kerja yang berjarak 50 km,
Usaha yang bekerjasama dengan mengatakan bahwa dia selalu
pihak swasta. Demikian yang menghimbau melalui informasi
menjadi harapannya. Tidak bisa kepada pengunjung untuk berhati-
dipungkiri bahwa memang sudah hati agar pengunjung terutama yang
saatnya Pemerintah Kota Semarang mengajak putra-putrinya agar tidak
melakukan jaringan kemitraan mengganggu satwa, juga
dengan pihak swasta dalam pentingnya waspada terhadap
pengelolaan taman margasatwa, barang-barang berharga seperti
sehingga dapat terbentuk sebuah ponsel, dompet, perhiasan yang
Badan Usaha. Dengan demikian dipakainya. Himbauan yang
dapat seperti tempat rekreasi seperti disampaikan melalui pengeras suara
yang ada di Jawa Timur dan Jawa kepada pengunjung sebenarnya
Barat, Daerah Istimewa bukan satu-satunya cara untuk
Yogyakarta, dari segi pengelolaan, menyelesaikan permasalahan
kebersihan, beraneka ragamnya keamanan ini. Keamanan meliputi
wahana permainan, taman yang keamanan pengunjung saat berada
indah, rasio jumlah sumber daya di setiap anjungan satwa, keamanan
manusia (SDM) pengelola di arena permainan dan keamanan
sebanding dengan bidang di seputar lingkungan taman
pekerjaannya, dan insentif sebagai margasatwa dari gangguan orang-
penghargaan atas hasil kerja yang orang yang tidak bertanggung
diterima sebanding dengan jawab (copet, pemalak) dan
tanggung jawabnya. antisipasi terhadap perilaku tidak
Berikut ini gambaran Sumber Daya terpuji seperti perilaaku seks di
Manusia (SDM) di taman kalangan remaja, transaksi obat-
margasatwa Mangkang Kota obatan terlarang dan sebagainya.
Semarang saat ini berjumlah 22 Dari pengaamatan peneliti, tidak
orang yang semuanya PNS adanya petugas keamanan yang siap
(Pegawai Negeri Sipil) kecuali 6 berjaga-jaga di area seluas 10
orang yang berstatus sebagai tenaga hektar tersebut yang setiap saat
sukarelawan. Mereka setiap bulan dapat bertugas patroli keliling area
mendapat honorarium sebesar taman margastwa. Lemahnya
Rp.500.000,- (lima ratus ribu keamanan ini disebabkan
rupiah) yang diberikan oleh pihak kurangnya sumber daya manusia
pengelola taman. yang terlatih di bidang keamanan
2. Kinerja SDM dalam mengelola seperti hansip. Fungsi keamanan
keamanan. yang terorganisir dengan baik,
membawa dampak positif bagi

74
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

pengunjung yang tidak merasa was- dengan kemampuan masyarakat


was untuk mengunjungi taman yaitu sebesar Rp.5.000,- Apabila
margasatwa untuk berekreasi hari raya dan hari minggu loket
bersama keluarga. dibuka 6 loket. Sumber daya
3. Kinerja SDM dalam mengelola manusia yang bertugas di bagian
Kebersihan. tiketing ada 4 orang. Bila jumlah
Dari hasil wawancara dengan pengunjung banyak, maka dibantu
Bapak Sucipto dan rekannya, yang oleh petugas dari bagian lain.
diperbantukan di arena permainan Duplikasi pekerjaan menunjukkan
air, kebetulan waktu itu sedang lemahnya tanggung jawab sumber
melayani pengunjung. Dia daya manusia terhadap bidang
mengatakan bahwa jenis permainan tugasnya. Dari pengamatan peneliti
air di taman margasatwa ada Becak terhadap perilaku pengunjung saat
air, Perahu mesin, Perahu Dayung, itu, mereka sudah menerapkan
Kereta mini, Delman, Naik Gajah, perilaku budaya antri, karena
Flying Fox. Dia dibantu oleh 5 mereka yang akan membeli tiket
orang rekannya dalam melayani masuk taman, sudah tertib,
pengunjung. Adapun tiket sewa sehingga menjadi lancar dan
perahu Rp.3.000,- (tiga ribu rupiah) pelayanan yang diberikan petugas
per orang. Becak air sewanya tiketing menjadi cepat dan lancar
Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) yang pula. Harga tiket masuk sebesar
bisa dikendarai 2 orang sekali naik Rp5.000,- (lima ribu rupiah) untuk
sekali putaran di arena kolam segala umur. Sarana rekreasi taman
sedalam 1,5 meter panjangnya 1 margasatwa menjadi diminati
km. Becak air ada 7 buah. Dari masyarakat karena dengan
hasil pengamatan penulis, terjadi kontribusi tersebut masyarakat
pekerjaan rangkap (duplikasi dapat menikmati rekreasi dengan
pekerjaan). Sehingga akan nyaman dan aman.
berakibat pada tanggung jawab.
Andaikata ada kasus di permainan
air, seharusnya ada petunjuk untuk 5. PENUTUP
masuk ke area bermain dan harus
dilengkapi dengan pengamanan 5.1.Kesimpulan
yang baik, bagi petugas di sekitar Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
area harus dilengkapi dengan tanda hal-hal sebagai berikut:
pengenal, pakaian seragam 1. Tanggal 28 Februari 2007 Kebun
sehingga pengunjung memahami Binatang Semarang resmi
bahwa itu adalah petugas. menempati areal baru di daerah
Diharapkan apabila terjadi sesuatu Mangkang, tepatnya di Jalan Raya
pada pengunjung, dapat segera Semarang-Kendal KM.17. Taman
member pertolongan. Demikian Margasatwa Wonosari Mangkang
juga di area permainan yang lain. merupakan relokasi dari Kebun
4. Kinerja SDM dalam mengelola Binatang Tinjomoyo. Sebagian
tiketing besar satwa yang sebelumnya
Dari hasil wawancara dengan Ibu berada di Tinjomoyo, telah
Sri Pujiati mengatakan bahwa dipindah ke tempat ini. Harga tiket
harga tiket masuk sudah sesuai tanda masuk cukup terjangkau, hari
biasa Rp5000,- sedangkan hari

75
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Minggu dan hari besar Rp7500,-. Hal ini disebabkan kurangnya


Untuk naik gajah, naik becak air, personil pengelola, mengingat area
naik kuda, flying fox Rp5000,-. taman seluas 10 hektar hanya
Naik perahu, naik kereta mini, dikelola oleh 47 personil yang tidak
nonton film Rp3000,-. Tiket water memiliki job diskripsi yang jelas,
boom Rp10000,- sehingga akan terjadi duplikasi
2. Adapun koleksi taman margasatwa pekerjaan, dan lemahnya tanggung
antara lain nilgay sapi dari India, jawab petugas. Dengan melihat
sitatungga sejenis rusa dari Afrika, kondisi seperti ini menunjukkan
aneka macam ular, burung nuri, tidak sebanding luas area dengan
kakatua, bruang madu, orang utan, tenaga pengelola, sehingga akan
owa-owa, buaya muara, buaya menemui kendala misalnya adanya
sapit, rusa bawean, serta harimau petugas yang hanya duduk-duduk
sumatera dan gajah. Fasilitas lain sambil mengobrol.
yang dimiliki Taman Margasatwa 6. Tidak ada struktur organisasi yang
Mangkang berupa becak air, perahu jelas untuk menunjang pelaksanaan
dayung, kereta mini, perahu mesin, pengelolaan yang baik. Karena
delman/kuda, naik gajah, flying semua pengelolaan menjadi
fox, tempat untuk memutar film tanggung jawab Kepala UPTD.
dan pertunjukan, water boom dan
kolam renang. 5.2. Saran
3. Taman Margasatwa Mangkang 1. Perlu adanya penambahan personil
.kota Semarang, dikelola oleh 47 dan peningkatan pendidikan dan
orang personil yang terdiri dari 25 ketrampilan dalam pengelolaan
PNS dan 22 orang Honor Dinas taman margasatwa Mangkang Kota
(HorDis). Semarang, sehingga pengelolaan
Apabila di lihat dari tingkat lebih professional dan tidak terjadi
pendidikan boleh dikatakan 8,51% duplikasi pekerjaan, karena masing-
berpendidikan Sarjana (yang masing personil sudah memahami
memiliki kualifikasi sebagai Kepala bidang tugasnya dan tanggung
UPTD, Kepala Sub Bagian, tenaga jawabnya.
Paramedik Veteriner. Selebihnya 2. Perlunya performance personal
91,49% sebagai tenaga harian dengan seragam lengkap dengan
masih berpendidikan setingkat atributnya, sehingga masyarakat
SLTA. Apabila dilihat dari masa akan paham bahwa mereka adalah
kerja, rata-rata di atas 20 tahun. petugas taman margasatwa
4. Berdasarkan pengamatan peneliti, 3. Pentingnya struktur organisasi yang
bahwa perbandingan antara jumlah jelas, sehingga wewenang dan
tenaga pengelola dengan area tanggung jawab setiap SDM jelas
margasatwa tidak seimbang karena pula. Dengan demikian tidak ada
luas area 10 hektar dengan tenaga lagi duplikasi pekerjaan.
47 orang. Oleh karena itu masih ada 4. Untuk pengamanan di seluruh
atau terjadi duplikasi pekerjaan. wahana permainan dan anjungan
5. Dari hasil temuan di lapangan, satwa perlu pengamanan (personal
lemahnya faktor pengamanan di safety) bagi pengunjung.
semua anjungan satwa dan arena 5. Untuk peningkatan kebersihan dan
permainan serta lingkungan taman keindahan taman, perlu sarana tong

76
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

sampah, dan untuk menambah asri Program Evaluation, An Introduction,


lingkungan perlu pengaturan taman Fourth Edition, Belmont USA :
dan sarana tempat duduk untuk Thomson Brooks/Cole.
bersantai. Sondang P.Siagian,
Prof,Dr,MPA.,Manajemen Sumber
Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta,
Daftar Pustaka Cetakan Kelima, 1996.
Creswell, John.W., 1994, Research
Design, Qualitative & Quantitative Sugiono, Metodologi Penelitian Survey,
Approaches, California USA: Sage Rajawali Press, 2002.
Publication. Suharsimi Arikunto, Prosedur
Lijan Poltak Sinambela, Prof.,Dr., dkk, Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek,
Reformasi Pelayanan Publik, Teori Rineka Cipta, Jakarta, 2002.
Kebijakan, dan Implementasi, Bumi Winardi,SE,Prof. Dr., Teori Organisasi
Aksara Jakarta,Cetakan Keempat, 2008. Dan Pengorganisasian, PT. Roja
Faustine Cardaso Gomes,Drs., Grafindo Persada, Jakarta, Cetakan
Manajemen Sumber Daya Manusia, Keenam, 2011.
Andi Offset, Yogyakarta, 2001. Bacaan Lain:
Fandy Tjiptono, Service Manajemen, Undang-undang Republik Indonesia
Mewujudkan Pelayanan Prima, Andi Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Offset, Yogyakarta,2008 Pelayanan Publik.
Farida Yusuf Tayibnafis,Dr.,M.Pd., Peraturan Menteri Dalam Negeri
Evaluasi Program, Rineka Cipta, Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Jakarta, Cetakan Pertama, 2000. Teknis Peraturan Dan Penetapan
Lexy J. Maleong, Dr.,MA., Metodologi Standar Pelayanan Minimnal.
Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Peraturan Daerah Kota Semarang
Remaja Rosdakarya, Bandung, Cetakan Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Ketiga, 1991. Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Maman Rachman,Prof.,Dr.,MSc., Daerah Kota Semarang (Lembaran
Metode Penelitian Pendidikan Moral Daerah Kota Semarang Tahun 2008
Dalam Pendekatan Kuantitatif, Nomor 15 Tambahan Lembaran Daerah
Kualitatif, Campuran Tindakan Dan Kota Semarang Nomor 22).
Pengembangan, Cetakan Pertama, Peraturan Walikota Semarang Nomor
UNNES Press. 30 Tahun 2008 Tentang Penjabaran
Malayu SP.Hasibuan,Drs., Manajemen Tugas Dan Fungsi Dinas Kebudayaan
Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, dan Pariwisata Kota Semarang
Jakarta, Edisi Revisi, 2001 Peraturan Walikota Semarang Nomor
Moeheriono, Prof.,Dr,M.Si., 68 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan
Pengukuran Kinerja Berbasis Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kompetensi. Taman Margasatwa Kota Semarang

Royse, David., Thyer, Bruce A.,


Padgett, Deborah.K., Logan, TK., 2006,

77
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Lampiran
Tabel1: Profil SDM Taman Margasatwa Mangkang Semarang:
TEMPAT/TANGGAL TUGAS LAMA
NO NAMA JABAT-AN
LAHIR HARIAN BEKERJA

1 Ir. Kusyanto Semarang, 12 Maret 1963 Ka.UPTD 23 Tahun


2 Bambang Hadi.P, Surakarta, 01 Januari 1962 Ka.Subag 24 Tahun
SE
3 Sunarto Sragen, 17 Februari 1966 Staf Koordinator 24 Tahun
Kebunraya
(Penghijauan &
Taman)
4 Sucipto Sidoarjo, 08 April 1963 Staf Koordinator 24 Tahun
Kebersihan
5 Sri Pujiati Grobogan, 10 Februari 1965 Staf Koordinator 24 Tahun
Pendapatan
6 M.M. Kustini Semarang, 02 November Staf Loket Ticketing 27 Tahun
1962
7 Toeloes Budi Semarang, 18 Maret 1967 Staf Koordinator 23 Tahun
Margasatwa
(reptilia)
8 Wasita hadi Yogya, 16 Maret 1967 Staf Keamanan 22 Tahun
9 Marsudi Klaten, 11 Maret 1961 Staf Perawat 22 Tahun
Margasatwa
(Avest)
10 Shohirin Pemalang, 25 Januari 1962 Staf Perawat 26 Tahun
Margasatwa
(Harimau)
11 Y. Andriansyah Semarang, 14 Mei 1961 Staf Portir 26 Tahun
12 Idham K Semarang, 13 Desember 1975 Staf Keamanan 17 Tahun
13 Sutris Mulyono Yogya, 12 Juni 1966 Staf Administrasi 26 Tahun
14 Setiyono Yogya, 10 Agustus 1969 Staf Perawat 22 Tahun
Margasatwa
(Orangutan)
15 Lasidiyanta Yogya, 22 Oktober 1972 Staf Perawat 22 Tahun
Margasatwa
(Komodo/Buaya)
16 Wagimin Semarang, 18 April 1962 Staf Perawat 26 Tahun
Margasatwa
(Rusa )
17 Cahyono Semarang, 20 Juli 1962 Staf Perawat 25 Tahun
Kebunraya
(Taman)
18 Sudarti Semarang, 07 Juli 1965 Staf Kebersihan 23 Tahun
19 Jumiyati Semarang, 11 Februari 1965 Staf Kebersihan 23 Tahun
20 Usman Semarang, 16 Maret 1962 Staf Perawat 23 Tahun
Margasatwa
(Gajah)
21 Surateman Semarang, 02 Juli 1964 Staf Perawat 23 Tahun
Margasatwa
(Gajah)
22 Yuniargo Heru P., Temanggung, 09 Juni 1976 Staf Paramedik 06 Tahun
A.Md. Veteriner
23 Mirawan Dheny Semarang, 22 September Staf Paramedik 06 Tahun
R.D., A.Md 1979 Veteriner
24 drh. Aniek SH Klaten, 15 April 1983 Staf Medik Veteriner 04 Tahun
26 drh. Hendrik TS Wonogiri, 09 Mei 1984 Staf Medik Veteriner 04 Tahun
27 Suryawati Ambar Kab. Semarang, 10 November Staf 01 Tahun
S., A.Md. 1981

78
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Struktur Organisasi

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Margasatwa Semarang

KEPALA

SUB BAGIAN

TATA USAHA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

79

Das könnte Ihnen auch gefallen