Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
“Bacalah Al Qur’an, karena sesungguhnya Al Qur’an itu akan datang pada hari
kiamat untuk memberi syafa’at bagi shahibul qur’an”. (H.R. Muslim no.804)
3. Memperoleh balasan (pahala) yang sangat besar disisi Allah
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al Qur’an) maka baginya
satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan. Aku
(Nabi Muhammad) tidaklah mengatakan AlifLaamMiim adalah satu huruf, melainkan
alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (H.R. At Tirmidzi no. 2910,
dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)
Apa keutamaan orang yang mahir membaca Al Qur’an?
Dari Aisyah y meriwayatkan hadits dari Rasulullah , bahwa beliau bersabda:
“Orang yang mahir Al Qur’an niscaya akan bersama para malaikat yang mulia dan
sedangkan orang yang terbata-bata membacanya karena mengalami kesulitan, maka
baginya dua pahala.” (H.R. Muslim)
Didalam membaca Al Qur’an pun seharusnya disertai dengan beberapa adab yang
dituntunkan oleh Rasulullah . Berikut ini diantara adab-adab membaca Al Qur’an:
1. Membaca dengan tartil (yaitu sesuai kaidah ilmu tajwid dan makharijul huruf).
Allah berfirman: “Dan bacalah Al Qur’an secara tartil”.(Al Muzammil no. 4)
2. Membaca bacaan Ta’awudz (berlindung dari gangguan syaithan).
Al-Qur’ān (ejaan : Alquran, Arab : )القرآنadalah kitab suci agama Islam. Umat Islam
percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan malaikat Jibril. Dan
sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang
terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.
Al Quran mengandung mukjizat sebagai obat penenang bagi siapa yang ditimpa
kecemasan, gelisah, sukar tidur, dan dibayang-bayangi oleh pikiran buruk. “Syekh Abi
Qasim Al Qusyairi merasa sedih karena putra tersayangnya sakit keras. Ketika sedang
tidur, ia bermimpi ketemu Rasulullah“ Shalallahu Alaihi wa Sallam. Ia mengeluhkan
keadaannya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam. Bagaimana usahamu
dengan ayat-ayat penyembuhan (syifa?),“ tanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa
Sallam. Ketika bangun ia berpikir tentang ayat-ayat penyembuhan itu. Dia menemukan
6 (enam) ayat tersebut dalam kandungan Al Quran yaitu :
Satu pelajaran berharga, kembali dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Saat ini beliau memberikan faedah tentang Al
Qur’an. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
Al Qur’an adalah obat mujarab untuk hati. Al Qur’an menjadi obat bagi hati yang terkena syubhat (racun pemikiran)
dan syahwat (nafsu jelek untuk maksiat). Dalam Al Qur’an terdapat penjelas, di mana kebatilan dienyahkan oleh
kebenaran. Penyakit syubhat yang merusak bisa enyah (pergi) karena adanya ilmu dan keinginan (yang baik), di mana
hakikat sesuatu begitu jelas karenanya. Dalam Al Qur’an terdapat berbagai hikmah yang bisa dipetik, terdapat berbagai
nasehat yang baik untuk memotivasi dalam beramal dan menakut-nakuti dari berbuat kejelekan. Dalam Al Qur’an juga
terdapat kisah-kisah yang bisa diambil ‘ibroh (pelajaran) sehingga hati pun menjadi baik. Al Qur’an begitu memberi
semangat hati pada hal-hal yang bermanfaat dan memperingatkan pula dari hal-hal yang membahayakan. Akhirnya, hati
semakin cinta pada kebenaran dan benci pada kebatilan. Padahal sebelumnya bisa jadi hati sangat ingin berbuat
kebatilan dan benci pada kebenaran.
Al Qur’an sungguh bisa menghilangkan penyakit yang dapat mengantarkan pada keinginan-keinginan jelek (rusak) hingga
baiklah hati. Keinginannya menjadi baik dan ia pun kembali pada fithrahnya yang telah ditabiatkan untuknya
sebagaimana badan kembali pada tabi’atnya.
Hati akan semakin hidup dengan adanya iman dan Al Qur’an. Sebagaimana badan semakin hidup dengan sesuatu yang
dapat menumbuhkan dan menguatkannya. Suburnya hati itulah semisal dengan tumbuhnya badan.