Sie sind auf Seite 1von 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PM.

A DENGAN

MASALAH GANGGUAN MOBILISASI FISIK DI WISMA YUDISTIRA

PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA “BISMA UPAKARA” PEMALANG

I. Proses Keperawatan
A. Pengkajian
1. Biodata Pasien
a. Data Demografi
Pengakajian pada Tn A dilakukan pada tanggal 16 November 2018 di Wisma
Pandu. PM.A adalah laki-laki usia 61 th beragama islam lahir di Muntilan
Magelang, pendidikan terakhir belum tamat SD. PM.A mengatakan status
perkawinan menikah tetapi istrinya meninggalkannya. PM.A dipindahkan dan
dibawa ke panti Bisma Upakara Pemalang oleh petugas panti di Kuripan
Pekalongan. Tn. A mengatakan tidak ada keluarga yang dapat dihubungi baik
istri maupun anak-anaknya.

b. Faktor sosial ekonomi dan budaya


PM.A mengatakan dulu bekerja sebagai pedagang dan sekarang PM.A tidak
bekerja, hanya melakukan aktifitas seperti biasa (mandi, makan, tidur,
menonton tv, olahraga, sholat). PM.A mengatakan mendapat uang dari pihak
panti dan tabungannya. Alasan PM.A tinggal di panti karena PM.A
mengatakan bahwa dirinya menjual tanah milik pribadi dan tinggal di Panti
karena tidak ada yang mengurusinya, PM.A mengatakan pernah tinggal di
Panti Kuripan Pekalongan dan dipindahkan ke Panti Bisma Upakara Pemalang.

c. Faktor lingkungan
PM.A tinggal di wisma tipe permanen dengan jumlah kamar tidur 5, terdapat
ruang tamu, ruang makan, kamar mandi 3 dengan jumlah PM 8 dengan drajat
privasi baik karena PM.A tinggal satu kamar hanya satu orang , terdapat
fasilitas TV, almari, meja dan kursi makan, meja dan kursi tamu, serta rice
cooker. Kamar mandi terlihat lumayan kotor dan keamanan wisma baik.

d. Kebiasaan rekreasi/ penggunaan waktu luang


PM.A mengatakan mempunyai berdzikir saat waktu luangpun PM.A suka
berdzikir. Aktitifitas kelompok panti yang biasa dilakukan seperti pengjian,
membuat kerajanin,dan TAK oleh petugas panti dan mahasiswa praktek
lapangan.

e. Sumber/system pendukung :
Sistem pendukung PM.A adalah Allah SWT dan Support PM.A biasanya dari
teman-temannya di panti.
f. Disability / ketidakmamuan ( Indeks KATZ )
Kesimpulan Index KATZ lansia Skore A : semua aktifitas dilakukan secara
mandiri seperti makan, mandi, berpindah tempat, ke kamar kecil dan
berpakaian.

2. Riwayat kesehatan
Tn S mengatakan keluhan utamanya sesak nafas saat melakukan aktivitas. PM.A
mengatakan sesak nafas saat melakukan aktivitas dan berdiri, jika duduk sesak
berkurang. PM.A mengatakan ada riwayat penyakit sesak nafas. RR : X/mnt.
PM.A mengatakan tidak mengetahui riwayat penyakit keluarganya. Tn S
mengatakan jika sesak nafas muncul maka PM.A nafas dalam. PM.A mengatakan
sehat jika bisa melakukan aktifitas sehari-hari. PM.A tidak mempunyai riwayat
alergi

Genogram

61 Ket :

: peremuan

` ` : laki – laki

: meninggal

: pasien

3. Tinjauan system

a. Keadaan umum : Composmentis


b. Tingkat kesadaran : Sadar penuh
c. Tanda-tanda vital : TD 150/90 mmHg, RR 19x/mnt, N 60x/mnt
d. System kardiovaskuler :
 Inspeksi : tidak ada lesi, tidak tampak icitus cordis di ics 5
e. System pernafasan :

f. System integument :
g. System musculoskeletal:
h. System endokrin :
i. System gastrointestinal:
j. System persyarafan :
k. System perkemihan :
l. System persepsi sensori:
m. System reproduksi :
n. System imunologi dan hematologi :

4. Pengkajian status psikososial (dengan menggunakan SPMSQ)


Penilaian fungsi intelektual lansia dengan menggunakan Short Portable Mental
Status Questionaire (SPMSQ)
Nama Lansia : Tn S
Tanggal pemeriksaan : 10 November 2018
Pemeriksa : Nabila Ayu Astika
Hasil pemeriksaan SPMSQ: Jawaban benar 5 (kerusakan fungsi intelektual sedang)

5. SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE (YESAVAGE dan BRINK, 1983)


Hasil pemeriksaan YESAVAGE : Derpesi sedang dengan nilai 18

6. Data penunjang
Autocheck (uritacid) : 12,7 mg/dl (terlampir)

B. Analisa Data
Data Masalah keperawatan
Ds : pm mengatakan nyeri pegal-pegal di Nyeri
kakinya. Pm mengatakan kadang
pusing nyut-nyutan dikepala.
Do : TD 150/90 mmHg, RR 19x/mnt, N
60x/mnt, Autocheck (uritacid) : 12,7
mg/dl. Pm tampak memijat-mijat
kakinya
Ds : pm mengatakan ingin mati saja Ketidakefektifan koping individu
karena tidak mempunyai siapa-siapa
lagi.
Do : pm menangis

Ds : pm mengatakan tidak nafsu makan, Resiko ketidakseimbangan nutrisi


dan malas makan, sehari makan 1/2x
saja dengan 3-5 suapan
Do : pm tampak lemas

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri kronis
2. Ketidakefektifan koping individu
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi

D. Perencanaan
Data Dx. Kep Penjelasan Tujuan Intervensi Rasional
Keilmuan Keperawatan
Jangka
Pendek :
Jangka
Panjang :

E. Implementasi

Tgl/Hari/jam No. Dx. Kep Tindakan Respon Paraf


Keperawatan Klien
S, O

F. Evaluasi
Evaluasi Keperawatan

Tgl/Hari/jam No. Dx. Kep Catatan Perkembangan Klien Paraf


S, O, A, P

Das könnte Ihnen auch gefallen