Sie sind auf Seite 1von 19

Nama : Muthmainnah Jamaluddin

NIM. : A031171327
RMK. : Akuntansi Keuangan 3
BAB 20
AKUNTANSI PENSIUN DAN IMBALAN PASCAKERJA

SIFAT DASAR PROGRAM PENSIUN

Program pension merupakan perjanjian dimana pemberi kerja memberikan manfaat


(pembayaran) kepada pegawai yang pension atas jasa yang mereka telah berikan selama
bertahun-tahun bekerja. Akuntansi untuk pension ini dibagi secara terpisah menjadi
akuntansi untuk pemberi kerja dan akuntansi untuk dana pension. Perusahaan atau pemberi
kerja merupakan organisasi yang mensponsori program pension. Hal tersebut menyebabkan
munculnya biaya dan membuat kontribusi ke perusahaan dana pension. Sedangkan dana
pensiun merupakan entitas yang menerima kontribusi dari pemberik kerja dan memberikan
keuntungan pembayaran kepada pegawai yang pensiun. Program pensiun didanai ketika
pemberi kerja melakukan pembayaran lembaga pendanaan. Lembaga ini mengakumulasi
aset dari dana pensiun dan melakukan pembayaran kepada penerima sebagai manfaat yang
jatuh tempo.

Beberapa program bersifat iuran, dalam hal ini pegawai menanggung sebagian biaya
dari keuntungan yang tertera ini atau secara sukarela melakukan pembayaran untuk
meningkatkan keuntungannya. Program lainnya bersifat bukan-iuran, dalam program ini
pemberi kerja menanggung keseluruhan biaya. Program yang menawarkan keuntungan
pajak sering disebut program pensiun yang terkualifikasi. Mereka mengijinkan pengurangan
kontribusi pemberi kerja kepada dana pensiun dan status bebas pajak pendapatan dari aset
dana pensiun. Dana pensiun seharusnya merupakan entitas akuntansi legal yang terpisah. 2
tipe program pensiun yang paling umum adalah program iuran pasti dan program manfaat
pasti.

1
Program Iuran Pasti
Dalam program iuran pasti, pemberi kerja setuju untuk membayar iuran ke
perusahaan pensiun pada jumlah tertentu tiap periode berdasarkan formula. Formula ini
mempertimbangkan faktor seperti, umur, lama jasa yang diberikan pegawai, keuntungan
pemberi kerja, dan level kompensasi. Program pensiun ini iurannya ditetapkan dalam
peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada
rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Dari segi pendanaan, PPIP tidak
mempunyai resiko bagi Pemberi Kerja yang mana hal ini sangat berbeda dengan Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dimana Pemberi Kerja sangat dimungkinkan untuk
mempunyai "kekurangan kewajiban pendanaaan" (unfunded liability).

Akuntansi untuk program pensiun ini sangatlah mudah. Pekerja mendapatkan


keuntungan dari aset yang diberikan kepada program pensiun. Pemberi kerja yang
melakukan pembayaran iuran pensiun tiap tahun sesuai dengan formula yang telah
ditetapkan oleh program pensiun. Sebagai hasilnya, perusahaan yang membayar iuran
pensiun tersebut hanya mengakui beban pensiun tiap tahunnya. Jika jumlah yang dibayarkan
oleh perusahaan kurang dari ketentuan yang ditentukan dalam program maka perusahaan
tersebut akan mencatat kewajiban dalam laporan keuangannya sedangkan jumlah yang
disetor lebih dari yang ditentukan dalam program maka perusahaan tersebut mencatat aset
dalam laporan keuangannya.

Kelebihan:

· Beban biaya stabil dan mudah diperkirakan

· Nilai hak peserta setiap saat mudah ditetapkan

· Resiko investasi dan mortalitas ditanggung oleh peserta

Kekurangan:

2
· Besar manfaat pensiun tidak mudah ditentukan

· Lebih sulit memperkirakan besar penghargaan untuk masa kerja lampau

Program Manfaat Pasti

Program manfaat pasti menguraikan keuntungan yang pegawai akan dapat ketika
mereka pensiun. Keuntungan ini biasanya fungsi dari tahun jasa pegawai dan level
kompensasi untuk tahun yang mendekati masa-masa pensiun. Rumus manfaat pensiun
sudah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedangkan besar iuran pensiun ditetapkan
berdasarkan perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang ditetapkan dalam Peraturan
Dana Pensiun atau Besar iuran adalah perkiraan kebutuhan dana yang harus disisihkan
sekarang untuk merealisasikan pembayaran manfaat pensiun

Kelebihan:

· Besar manfaat pensiun mudah dihitung

· Lebih memberikan kepastian kepada peserta

· Lebih mudah memberikan penghargaan untuk masa kerja lalu

Kekurangan:

· Beban pensiun mudah berfluktuasi

· Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak mudah ditentukan

AKUNTANSI UNTUK PENSIUN

Pengukuran alternative dari kewajiban


Sebagian besar setuju bahwa kewajiban pensiun pemberi kerja merupakan kewajiban
kompensasi yang ditangguhkan yang akan diberikan kepada pegawainya dalam jangka waktu
program pensiun. Salah satu cara mengukur kewajiban pensiun adalah tergantung dari dasar
yang hanya pada manfaat pribadi karyawan. Manfaat pribadi adalah mereka yang karyawan

3
berhak untuk menerima bahkan jika ia merender tidak ada layanan tambahan kepada
perusahaan. perusahaan menghitung kewajiban manfaat pribadi hanya dengan manfaat
pribadi, pada tingkat gaji terkini.

Cara lain mengukur kewajiban adalah menggunakan kedua-duanya yaitu tahun jasa yang
menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan. Dalam basis ini, perusahaan
menghitung kompensasi yang ditunda dalam keseluruhan tahun baik yang menjadi hak
karyawan dan tidak menjadi hak karyawan menggunakan tingkat gaji. Pengukuran kewajiban
pensiun ini disebut sebagai keuntungan kewajiban yang terakumulasi.

Pengukuran ketiga berbasis kompensasi yang ditunda terhadap jasa yang menjadi hak
karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan menggunakan gaji masa depan. Pengukuran
kewajiban pensiun ini disebut Kewajiban manfaat pasti.

Pemilihan dari cara pengukuran itu sangatlah penting. Pemilihan tersebut berdampak pada
jumlah kewajiban pensiun perusahaan dan beban pensiun tahunan yang dilaporkan. IASB
memilih metode pengukuran kewajiban manfaat pasti.

Komponen Beban Pensiun

Para profesi akuntansi mengakui bahwa akuntasi untuk program pensiun mensyaratkan
pengukuran biaya dan identifikasinya untuk periode waktu yang tepat. Penentuan biaya
pensiun, bagaimanapun, merupakan hal yang kompleks karena fungsinya terdiri dari
beberapa komponen sebagai berikut:

Biaya Jasa. Biaya jasa dibebankan karena peningkatan manfaat utang pensiun kepada
pegawai karena jasanya telah dilaksanakan dalam tahun ini. Para aktuaris menghitung biaya
jasa sebagai nilai sekarang dari manfaat baru yang diperoleh oleh pegawai pada tahun yang
bersangkutan. Perusahaan harus mempertimbangkan tingkat kompensasi masa depan
dalam pengukuran kewajiban sekarang dan beban pensiun periodic jika formula manfaat
program menggabungkan mereka.

4
Bunga atas kewajiban. Karena pensiun merupakan perjanjian kompensasi yang ditunda, ada
faktor nilai waktu dari uang. Sebagai hasil, perusahaan mencatat kewajiban pensiun dalam
basis yang didiskontokan. Beban bunga diakrualkan tiap tahun dari kewajiban manfaat pasti
dalam tingkat bunga diskonto.

Pengembalian actual atas program aset. Perusahaan seharusnya menyesuaikan beban


pensiun tahunan atas bunga dan dividen yang diakumulasikan atas dana, sebagai
peningkatan atau penurunan dalam nilai wajar aset dana. Persamaan untuk menghitung
pengembalian actual atas program aset adalah sebagai berikut:

Pengembalian actual = (Saldo akhir aset program – saldo awal aset program)-(Iuran-manfaat
yang dibayarkan)

Amortisasi biaya jasa masa lalu. Perubahan program pensiun sering memasukkan provisi
untuk meningkatkan manfaat atau mengurangi manfaat untuk jasa pegawai yang disediakan
pada tahun-tahun sebelumnya.

Keuntungan atau Kerugian. Ketidakstabilan dari biaya pensiun dapat terjadi secara tiba-tiba
karena perubahan nilai wajar dari aset program dan perubahan kewajiban manfaat pasti.
Dua hal tersebut menyebabkan muculnya keuntungan dan kerugian.

MENGGUNAKAN KERTAS KERJA UNTUK PENSIUN

Kertas Kerja 2011 dan Jurnalnya

Untuk mengilustrasikan penggunaan kertas kerja untuk menghitung program pensiun


asumsikan pada tanggal 1 January 2011, perusahaan Zarle menyediakan informasi berikut
untuk tahun 2011:

Aset program, 1 January 2011 adalah 100.000

Kewajiban manfaat pasti, 1 January 2011 adalah 100.000

Biaya jasa tahunan 9000

5
Tingkat diskonto 10%

Pengembalian actual dari aset program adalah 10.000

Iuran pendanaan adalah 8.000

Manfaat yang dibayarkan ke pensiunan selama tahun tersebut 7.000

Berdasarkan data diatas kertas kerja yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut:

Jurnal Umum Catatan Memo


Beban Aset/Kew Kewajiban
Item
Pensiun ajiban Manfaat Aset
Tahunan Kas pensiun Pasti Program
Saldo, Jan 1 2011 100000 cr 100000 dr
a. Biaya Jasa 9000 dr 9000 cr
b. Biaya Bunga 10000 dr 10000cr
c. Pengembalian
aktual 10000cr 10000 dr
8000c
d. Iuran r 9000 dr
e. Manfaat 7000 dr 7000 cr

Jurnal tahun 8000c


2011 9000 dr r 1000 cr *
1000cr ** 112000 cr 111000 dr

* 9000-8000
**112000-
111000

Jurnal yang dibuat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Beban Pensiun 9.000

Kas 8.000

Aset/Kewajiban Pensiun 1.000

6
Akun kredit Aset/Kewajiban pensiun diperoleh dari selisih antara beban pensiun dengan
jumlah yang dibayarkan atau selisih dari kewajiban manfaat pasti dan aset program pada
catatan memo.

Jurnal a pada kertas kerja tersebut mencatat komponen biaya jasa, dimana meningkatkan
beban pensiun 9000 dan meningkatkan kewajiban sebesar 9000.

Jurnal b pada kertas kerja tersebut mencatat komponen biaya bunga dimana meningkatkan
kewajiban dan biaya pensiun sebesar 10.000.

Jurnal c pada kertas kerja tersebut mencatat pengembalian actual terhadap program aset
dimana meningkatkan program aset dan mengurangi beban pensiun.

Jurnal d pada kertas kerja tersebut mencatat iuran yang diberikan kepada dana pensiun,
mengurangi kas dan meningkatkan program aset.

Jurnal e pada kertas kerja tersebut mencatat manfaat yang dibayarkan kepada pensiunan
dimana mengurangi aset program dan kewajiban manfaat pasti.

Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu

Untuk mengilustrasikan asumsikan perusahaan hithook mengubah program pensiun


manfaat pastinya pada January 1, 2011 yang menghasilkan biaya jasa masa lalu sebesar
300.000. Perusahaan memiliki 300 pekerja aktif dimana 60 menginginkan haknya sesegera
mungkin dan 240 menginginkan haknya pada 4 tahun lagi. Biaya jasa masa lalu yang
diterapkan pada pegawai yang menginginkan haknya adalah 60.000 dan diberikan haknya
sesegera mungkin. Biaya jasa masa lalu yang tidak diakui terkait dengan pegawai yang tidak
menginginkan haknya adalah sebesar 240.000 dan diamortisasi selama 4 tahun.

Kertas Kerja 2012 dan Jurnalnya

Biaya jasa tahunan adalah sebesar 9.500

Tingkat diskonto adalah sebesar 10%

Pengembalian actual dari aset program adalah sebesar 11.100

7
Iuran pembiayaan tahunan 20.000

Manfaat yang dibayarkan kepada pensiunan 8.000

Biaya jasa masa lalu tidak diberikan haknya dan periode rata-rata untuk hak ini adalah
sebesar 3 tahun. Amortisasi untuk biaya jasa masa lalu ini tiap tahunnya adalah sebesar
27.000 (81.600/3)

Berdasarkan data diatas kertas kerja yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut:

Jurnal Umum Catatan Memo


Biaya Jasa
Item Beban Aset/Kew Kewajiban masa lalu
Pensiun ajiban Manfaat Aset yang tidak
Tahunan Kas pensiun Pasti Program diakui
Saldo,
Desember 31
2011 1000 cr 112000 cr 111000 dr
f. Biaya jasa
masa lalu 81600 cr 81600 dr
Saldo, Jan 1
2012 1000 cr 193600 cr 111000 dr 81600 dr
g. Biaya Jasa 9500 dr 9500 cr
h. Biaya 19360 dr
Bunga * 19360 cr
i.
Pengembalian
aktual 11100 cr 11100 dr
j. Amortisasi
biaya masa
lalu 27200 dr 27200 cr
2000
d. Iuran 0 cr 20000 dr
e. Manfaat 8000 dr 8000 cr

Jurnal tahun 2000


2011 44960 dr 0 cr 24960 cr
25960 cr 214460 cr 134100 dr 54400 dr

* 193600 x
10%

8
Jurnal yang dibuat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Beban Pensiun 44.960

Kas 20.000

Aset/Kewajiban Pensiun 24.960

Keuntungan dan Kerugian

Perhatian yang besar ditujukan bagi perusahaan yang memiliki program pensiun yang
mengalami perubahan yang tidak terkendali dan diharapkan. Perubahan tersebut
disebabkan karena adanya perubahan nilai wajar yang tiba-tiba dan sangat besar terhadap
aset program dan perubahan asumsi aktuaris yang berefek pada kewajiban manfaat pasti.
Jika keuntungan dan kerugian ini berdampak secara penuh terhadap laporan keuangan pada
periode terjadinya maka beban pensiun yang berfluktuasi tinggi akan terjadi.

Memuluskan keuntungan dan kerugian dari program aset

Salah satu komponen beban pensiun, pengembalian actual dari aset program, mengurangi
beban pensiun. Perubahan yang besar dalam pengembalian actual akan menyebabkan
beban pensiun yang sangat substansial untuk tahun tersebut.

Aktuaris mengindahkan fluktuasi terkini ketika mereka mengembangkan pola pembiayaan


untuk membayar manfaat yang diharapkan untuk masa depan. Mereka mengembangkan
tingkat pengembalian yang diharapkan dan mengalikan itu dengan nilai tertimbang dari aset
selama periode yang masuk akal untuk mendapatkan pengembalian yang diharapkan dari
aset program. Mereka kemudian menggunakan pengembalian ini untuk menentukan pola
pembiayaan perusahaan.

9
IASB mengadopsi pendekatan aktuaris tersebut untuk mengurangi perubahan yang
signifikan dari pengembalian actual. Yaitu perusahaan memasukkan tingkat pengembalian
dari aset program yang diharapkan sebagai komponen beban pensiun bukan sebagai
pengembalian actual dalam tahun yang diberikan.

Memuluskan keuntungan dan kerugian dari kewajiban pensiun

Dalam mengestimasi kewajiban manfaat pasti, aktuaris membuat asumsi tentang item
seperti tingkat mortalitas, tingkat pensiun, tingkat turnover, tingkat cacat, dan jumlah gaji.
Beberapa perubahan dari asumsi aktuaris tersebtu berdampak pada jumlah kewajiban
manfaat pasti. Kerugian dan keuntungan dari perubahan yang tidak diharapkan ini dalam
kewajiban manfaat pasti ini disebut keuntungan dan kerugian kewajiban. Perusahaan
menangguhkan keuntungan kewajiban dan kerugian kewajiban. Perusahaan mengkombinasi
keuntungan dan kerugian kewajiban ini dalam akun kerugian dan keuntungan yang tidak
diakui bersih.

Kertas Kerja 2013 dan Jurnalnya

Biaya jasa tahunan adalah 13.000

Tingkat diskonto 10%, tingkat pengembalian yang diharapkan 10%

Pengembalian actual dari aset program 12.000

Amortisasi Biaya jasa masa lalu adalah 27.200

Iuran pembiayaan tahunan adalah 24.000

Manfaat yang dibayarkan kepada pensiunan selama tahun yang bersangkutan adalah 10.500

Perubahan asumsi aktuaris menyebabkan kewajiban manfaat pasti menjadi 265.000

Berdasarkan data diatas kertas kerja yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut:

10
Jurnal Umum Catatan Memo
Biaya Kerugian
Jasa dan
Beban masa keuntung
Item
Pensi Kewajib lalu an bersih
un an Aset yang yang
Tahun Aset/Kewaji Manfaat Progra tidak tidak
an Kas ban pensiun Pasti m diakui diakui
Saldo,
Desember 214460 13410 54400
31 2012 25960 cr cr 0 dr dr
m. Biaya 13000 13000
jasa dr cr
n. Biaya 21446 21446
Bunga dr cr
o.
Pengembali 12000 12000
an aktual cr dr
p. Kerugian
tdk 1410
diharapkan cr 1410 dr
q.
Amortisasi
biaya masa 27200 27200
lalu 2 dr cr
2400 24000
r. Iuran 0 cr dr
10500 10500
s. Manfaat dr cr
t.
peningkatan 26594
Kewajiban cr 26594 cr
Jurnal tahun 48236 2400
2011 dr 0 cr 24236 cr
265000 15960 27200
50196 cr cr 0 dr dr 28004 dr

11
Jurnal yang dibuat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Beban Pensiun 48.236

Kas 24.000

Aset/Kewajiban Pensiun 24.236

PELAPORAN PROGRAM PENSIUN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Dalam laporan keuangan

Perusahaan melaporkan aset dan kewajiban pensiun sebagai aset atau kewajiban dalam
laporan keuangan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan. Jika aset atau kewajiban
pensiun saldonya debit maka dilaporkan sebagai aset pensiun. Jika aset atau kewajiban
pensiun saldonya kredit maka dilaporkan sebagai kewajiban pensiun. Klasifikasi menjadi
lancar dan tidak lancar mengikuti pedoman umum klasifikasi yang digunakan untuk aset dan
kewajiban.

Dalam laporan laba rugi, perusahaan melaporkan jumlah beban pensiun untuk periode.
Sebagai tambahan, beberapa keuntungan dan kerugian aktuaris dibebankan atau
dikreditkan ke pendapatan komprehensif lainnya yang seharusnya dilaporkan dalam laporan
pendapatan komprehensif.

Dalam catatan atas laporan keuangan

Program pensiun sangat penting untuk memahami posisi keuangan dari perusahaan, hasil
dari operasi, dan arus kas. Pada umumnya, perusahaan mengungkapkan informasi berikut, di
dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan:

1. Penjelasan program dan kebijakan akuntansi yang mengakui keuntungan dan kerugian
dari aktuaris
2. Skedul yang menunjukkan komponen major dari beban pensiun

12
3. Rekonsiliasi yang menunjukkan bagaimana kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari
program aset diganti dari awal sampai ke akhir periode.
4. Status didanai dalam program (perbedaan antara kewajiban manfaat pasti dan nilai
wajar dari aset program) dan jumlah yang diakui dan tidak diakui dalam laporan
keuangan.
5. Pengungkapan tingkat yang digunakan dalam mengukur jumlah manfaat (tingkat
diskonto, pengembalian yang diharapkan dari aset program, tingkat kompensasi)
6. Estimasi terbaik perusahaan dari kontribusi yang diharapkan yang dibuat untuk program
dalam tahun berikutnya. Sebuah table yang mengindikasikan alokasi dari aset program
pensiun berdasarkan kategori (sekuritas ekuitas, sekuritas utang, real estate dan aset
lainnya) dan menunjukkan persentase atau jumlah terkait nilai wajar dari total aset
program. Sebagai tambahan, pengembalian actual dari program diungkapkan, sebagai
informasi tentang bagaimana tingkat pengembalian yang diharapkan ditentukan.

RINGKASAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Membedakan antara akuntansi untuk program pensiun pemberi kerja dan akuntansi
dana pensiun. Perusahaan atau pemberi kerja merupakan organisasi yang mensponsori
program pension. Hal tersebut menyebabkan munculnya biaya dan membuat kontribusi
ke perusahaan dana pension. Sedangkan dana pensiun merupakan entitas yang
menerima kontribusi dari pemberik kerja dan memberikan keuntungan pembayaran
kepada pegawai yang pensiun. Program pensiun didanai ketika pemberi kerja melakukan
pembayaran lembaga pendanaan. Lembaga ini mengakumulasi aset dari dana pensiun
dan melakukan pembayaran kepada penerima sebagai manfaat yang jatuh tempo. Dana
pensiun seharusnya merupakan entitas akuntansi legal yang terpisah.
2. Mengidentifikasi tipe program pensiun dan karakteristiknya. Program pensiun dibagi
menjadi program manfaat pasti dan program iuran pasti. (1) Program Manfaat Pasti:
Program manfaat pasti menguraikan keuntungan yang pegawai akan dapat ketika
mereka pensiun. Keuntungan ini biasanya fungsi dari tahun jasa pegawai dan level
kompensasi untuk tahun yang mendekati masa-masa pensiun. Rumus manfaat pensiun

13
sudah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedangkan besar iuran pensiun
ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang ditetapkan
dalam Peraturan Dana Pensiun atau Besar iuran adalah perkiraan kebutuhan dana yang
harus disisihkan sekarang untuk merealisasikan pembayaran manfaat pensiun. (2)
Program Iuran Pasti: Dalam program iuran pasti, pemberi kerja setuju untuk membayar
iuran ke perusahaan pensiun pada jumlah tertentu tiap periode berdasarkan formula.
Formula ini mempertimbangkan faktor seperti, umur, lama jasa yang diberikan pegawai,
keuntungan pemberi kerja, dan level kompensasi. Program pensiun ini iurannya
ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil
pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat
pensiun. Dari segi pendanaan, PPIP tidak mempunyai resiko bagi Pemberi Kerja yang
mana hal ini sangat berbeda dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dimana
Pemberi Kerja sangat dimungkinkan untuk mempunyai "kekurangan kewajiban
pendanaaan" (unfunded liability).
3. Menjelaskan alternative pengukuran dalam menilai kewajiban obligasi. Salah satu cara
mengukur kewajiban pensiun adalah tergantung dari dasar yang hanya pada manfaat
pribadi karyawan. Manfaat pribadi adalah mereka yang karyawan berhak untuk
menerima bahkan jika ia merender tidak ada layanan tambahan kepada perusahaan.
Perusahaan menghitung kewajiban manfaat pribadi hanya dengan manfaat pribadi, pada
tingkat gaji terkini. Cara lain mengukur kewajiban adalah menggunakan kedua-duanya
yaitu tahun jasa yang menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan.
Dalam basis ini, perusahaan menghitung kompensasi yang ditunda dalam keseluruhan
tahun baik yang menjadi hak karyawan dan tidak menjadi hak karyawan menggunakan
tingkat gaji. Pengukuran kewajiban pensiun ini disebut sebagai keuntungan kewajiban
yang terakumulasi. Pengukuran ketiga berbasis kompensasi yang ditunda terhadap jasa
yang menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan menggunakan gaji
masa depan. Pengukuran kewajiban pensiun ini disebut Kewajiban manfaat pasti.

14
4. Mendaftarkan komponen beban pensiun. Biaya pensiun merupakan fungsi dari
komponen sebagai berikut: biaya jasa, bunga dalam kewajiban, pengembalian aset
program, amortisasi biaya jasa masa lalu, dan keuntungan dan kerugian
5. Menggunakan kertas kerja untuk jurnal program pensiun pemberi kerja. Perusahaan
mungkin menggunakan kertas kerja yang unik dalam akuntansi pensiun. Kertas kerja ini
mencatat jurnal formal dan jurnal memo.
6. Menjelaskan amortisasi biaya jasa masa lalu. Seorang aktuaris umumnya menghitung
jumlah biaya jasa masa lalu. Perusahaan mencatat beban untuk biaya jasa masa lalu
menggunakan metode amortisasi. Jika manfaat dari perubahan program pensiun secara
tiba-tiba, kemudian perusahaan seharusnya mengakui beban dan kewajiban terkait pada
tanggal perubahan. Jika manfaat dari perubahan yang tidak secara tiba-tiba, biaya jasa
masa lalu seharusnya diakui beban dalam basis garis lurus selamar periode rata-rata
sampai manfaat tersebut diambil haknya.

7. Menjelaskan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian yang tidak diharapkan.


Perhatian yang besar ditujukan bagi perusahaan yang memiliki program pensiun yang
mengalami perubahan yang tidak terkendali dan diharapkan. Perubahan tersebut
disebabkan karena adanya perubahan nilai wajar yang tiba-tiba dan sangat besar
terhadap aset program dan perubahan asumsi aktuaris yang berefek pada kewajiban
manfaat pasti. Jika keuntungan dan kerugian ini berdampak secara penuh terhadap
laporan keuangan pada periode terjadinya maka beban pensiun yang berfluktuasi tinggi
akan terjadi.

8. Menjelaskan persyaratan pelaporan program pensiun dalam laporan keuangan.


Pelaporan program pensiun dalam laporan keuangan dibagi menjadi 2, yaitu dalam
laporan keuangan dan dalam CALK. (1) dalam laporan keuangan: Perusahaan melaporkan
aset dan kewajiban pensiun sebagai aset atau kewajiban dalam laporan keuangan posisi
keuangan pada akhir periode pelaporan. Jika aset atau kewajiban pensiun saldonya debit
maka dilaporkan sebagai aset pensiun. Jika aset atau kewajiban pensiun saldonya kredit

15
maka dilaporkan sebagai kewajiban pensiun. Klasifikasi menjadi lancar dan tidak lancar
mengikuti pedoman umum klasifikasi yang digunakan untuk aset dan kewajiban. (2)
dalam catatan laporan keuangan: Pada umumnya, perusahaan mengungkapkan
informasi berikut, di dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan:
Penjelasan program dan kebijakan akuntansi yang mengakui keuntungan dan kerugian
dari aktuaris, Skedul yang menunjukkan komponen major dari beban pensiun,
Rekonsiliasi yang menunjukkan bagaimana kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari
program aset diganti dari awal sampai ke akhir periode, Status didanai dalam program
(perbedaan antara kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari aset program) dan
jumlah yang diakui dan tidak diakui dalam laporan keuangan, Pengungkapan tingkat yang
digunakan dalam mengukur jumlah manfaat (tingkat diskonto, pengembalian yang
diharapkan dari aset program, tingkat kompensasi), Estimasi terbaik perusahaan dari
kontribusi yang diharapkan yang dibuat untuk program dalam tahun berikutnya.
Accounting Standard Resume (PSAK 24 bagian 1)
IMBALAN KERJA
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan
kerja. Mensyaratkan entitas untuk mengakui:
a. Liabilitas ketika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh
imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan

b. Beban ketika entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa yang
diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja. Pernyataan ini
diterpakan untuk seluruh imbalan kerja, termasuk yang diberikan:

a. Berdasarkan program formal atau perjanjian formal lain

b. Berdasarkan peraturan perundang-undangan atau peraturan industry


c. Praktik informal yang menimbulakan kewajiban konstruktif
Imbalan kerja mencakup:

16
a. Imbalan kerja jangka pendek, jika diharapkan akan diselesaikan seluruhnya
sebelum dua belas tahun setelah akhir periode pelaporan tahunan dimana pekerja
memberikan jasa terkait”
i. Upah, gaji, dan iuran jaminan sosial
ii. Cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar
iii. Bagi laba dan bonus
iv. Imbalan nonmoneter (fasilitas pelayanan kesehatan, rumah, mobil, dan barang atau
jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi
b. Imbalan pascakerja:
i. Imbalan purnakarya
ii. Imbalan pascakerja lain (asuransi jiwa dan fasilitas pelayan kesehatan)
c. Imbalan kerja jangka panjang lain:
i. Cuti berbayar jangka panjang
ii. Penghargaan masa kerja

iii. Imbalan cacat permanen

d. Pesangon, merupakan akibat dari:

i. Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia purnakarya normal


atau
ii. Keputusan pekerja menerima tawaran imbalan sebagai pertukaran atas terminasi
perjanjian kerja
Imbalan kerja meliputi imbalan yang diberikan kepada pekerja atau tanggungannya
atau penerima manfaat dan dapat diselesaikan dengan pembayaran (atau dengan
penyediaan barang atau jasa), baik secara langsung kepada pekerja, pasangan hidup
mereka, anak-anak atau tanggungan lain, atau kepada pihak lain seperti perusahaan
asuransi
Pekerja dapat memberikan jasanya kepda entitas secara penuh waktu, paruh
waktu, permanen, atau sistem kontrak. Untuk memenuhi tujuan pernyataan ini yang

17
dimaksud dengan pekerja adalah seluruh pekerja, termasuk direktur dan personil
manajemen lain.
Definisi Terkait dengan Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti Neto
Aset program terdiri atas:
a. Asset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang
b. Polis asuransi yang memenuhi syarat
Asset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang adalah asset (selain
instrumen keuangan yang diterbitkan entitas pelapor yang tidak dapat dialihkan) yang:
a. Dimiliki oleh entitas (dana) yang terpisah secara hukum dari entitas pelapor dan
didirikan semata-mata untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dan
b. Tersedia digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan kerja, tidak dapat
digunakan untuk membayar utang entitas pelaor (walaupun dalam keadaan bangkrut)
dan tidak dapat dikembalikan kepada entitas pelapor, kecuali dalam keadaan
i. Asset dana telah mencukupi untuk memenuhi seluruh kewajiban imbalan kerja terkait
program atau entitas pelapor atau
ii. Asset dikembalikan kepada entitas pelapor untuk mengganti imbalan kerja yang telah
dibayarkan oleh entitas
Batas atas asset adalah nilai kini dari manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk
pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan untuk program
tersebut
Defisit atau surplus adalah:
a. Nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dikurangi
b. Nilai wajar dari asset program (jika ada)
Definisi Terkait dengan Biaya Imbalan Pasti
Biaya jasa terdiri atas:
a. Biaya jasa kini
b. Biaya jasa lalu
c. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian

18
Imbalan hasil asset program adalah bunga, dividen, dan penghasilan lain yang berasal
dari asset program, termasuk keuntungan atau kerugian asset program yang telah atau
belum direalisasi dikurangi:

a. Biaya pengelolaan asset program

b. Pajak terutang dari program tersebut

Keuntungan atau kerugian aktuarial adalah perubahan atas nilai kini dari kewajiban
imbalan pasti sebagai akibat dari:
a. Penyesuaian pengalaman dan
b. Pengaruh perubahan asumsi aktuarial
Pengukuran kembali liabilitas (asset) imbalan pasti neto terdiri atas:
a. Keuntungan dan kerugian aktuarial
b. Imbal hasil atas asset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga
neto atas liabilitas (asset) imbalan pasti neto
c. Setiap perubahan atas dampak batas atas asset, tidak termasuk jumlah yang
dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (asset) imbalan pasti neto.

19

Das könnte Ihnen auch gefallen