Sie sind auf Seite 1von 6

PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI KOTA BATU

(Studi tentang Industri Kreatif Sektor Kerajinan di Kota Batu)

Aisyah Nurul Fitriana, Irwan Noor, Ainul Hayat


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: aisyahfitriana94@gmail.com

Abstract: Development of Creative Industries at Batu City (Study of Creative Industries in


Handicraft Sector at Batu City). Development of Creative Industries in Batu City is requiring
more innovative and high creativity from human resource. The innovation and creativity that arise
in the community are what makes the creative industries sector has an important role in the
economic development of a region. The findings in the field of creative industries sector suggest
that the craft able to improve the welfare of Batu society. Creativity of the industry actors can
improve product results which more innovation. Creativity of industry actors can be enhanced by
training, coaching, and also monitoring that is conducted by Dinas Koperindag. Factors that also
support a role of Department of Cooperatives , UKM , Industry and Trade (Diskoperindag) Batu,
the quality of human resources industry it self, and also from potency that available in Batu City.
Then, the obstacle such as lack of access to capital, lack of raw materials and low-quality
marketing infrastructure. The development of Creative Industries in Batu expected to be in
accordance with RENSTRA and be able to provide and improve training and education that
benefit the industry in developing its industrial businesses.

Keyword: creative industries, handicrafts sector, Batu City

Abstrak: Pengembangan Industri Kreatif di Kota Batu (Studi tentang Industri Kreatif
Sektor Kerajinan di Kota Batu). Pengembangan Industri Kreatif di Kota Batu lebih banyak
membutuhkan sumber daya manusia yang inovatif dan mempunyai kreativitas tinggi. Adanya
inovasi dan kreativitas yang timbul pada masyarakat, membuat sektor industri kreatif mempunyai
peran penting dalam pengembangan perekonomian suatu daerah. Hasil temuan di lapangan
menunjukkan bahwa pengembangan industri kreatif sektor kerajinan mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kota Batu. Kreativitas pelaku industri mampu meningkatkan hasil
produk yang lebih berinovasi. Kreativitas pelaku industri dapat ditingkatkan melalui pelatihan,
pembekalan/pembinaan, serta monitoring yang dilakukan oleh Dinas Koperindag Kota Batu.
Faktor pendukung dari pengembangan industri kreatif ini meliputi peran Dinas Koperindag Kota
Batu, kualitas Sumber Daya Manusia, dan potensi Kota Batu. Terdapat beberapa faktor
penghambat juga seperti kurangnya akses permodalan, terbatasnya bahan baku berkualitas dan
rendahnya sarana prasarana pemasaran. Pengembangan Industri Kreatif diharapkan dapat sesuai
dengan RENSTRA dari Dinas Koperindag serta mampu memberikan dan meningkatkan pelatihan
serta penyuluhan yang bermanfaat bagi pelaku industri dalam mengembangkan usaha industrinya.

Kata kunci: industri kreatif, sektor kerajinan, Kota Batu

Pendahuluan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui


Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi perkembangan teknologi yang semakin maju.
dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia, Inilah yang dinamakan era ekonomi baru
pemerintah membuat kebijakan salah satunya yang mengutamakan informasi dan kreativitas
dengan cara mengedepankan sektor industri. yang popular dengan sebutan Industri Kreatif
Tidak hanya mengandalkan bidang industri atau Ekonomi Kreatif yang digerakkan oleh
sebagai sumber ekonomi negara tetapi juga sektor industri yang bersangkutan di bidangnya.
mengandalkan Sumber Daya Manusia yang Industri kreatif sendiri merupakan pengem-
kreatif. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa bangan konsep berdasarkan modal kreativitas
juga tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau yang dapat berpotensi meningkatkan pertum-
sistem produksi, tetapi lebih kepada pemanfaatan buhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2, Hal. 281-286 | 281


Pergeseran dari Era Pertanian ke Era ekonomi di Kota Batu, karena kelompok industri
Industrialisasi, disusul dengan Era Informasi ini tercatat memberikan kontribusi besar
yang disertai dengan banyaknya penemuan baru terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun
di bidang teknologi informasi maupun globalisa- daerah. Untuk pengembangan sektor industri
si ekonomi, telah membawa peradaban baru bagi kreatif ini Pemerintah Kota Batu menetapkan
manusia. beberapa kebijakan salah satunya dengan
Pada tahun 2012, geliat industri kreatif di menolak berdirinya industri besar dan menengah
Indonesia semakin menunjukkan perkembangan yang menyebabkan berdirinya pabrik kelas besar
yang signifikan. Bahkan sekarang ini sebagian dan menengah. Adapun yang diperkenankan
orang mulai memprediksikan pertumbuhan berdiri di Kota Batu hanyalah industri kecil dan
industri kreatif bisa melonjak cukup tinggi yakni menengah yang bersifat padat karya khususnya
hingga mencapai tiga kali lipat dibandingkan pada sektor industri seperti industri kerajinan.
tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini dapat kita Dari penjelasan diatas maka penulis
lihat dari pertumbuhan industri kreatif yang merumuskan masalah sebagai berikut: yang
semakin hari semakin aktif, sehingga penyerapan pertama, bagaimanakah pengembangan industri
tenaga kerja serta kapasitas daya cipta di negara kreatif sektor kerajinan di Kota Batu. Kedua, apa
kita mulai merangkak naik dan memberikan sajakah faktor pendukung dan penghambat
dampak yang cukup positif bagi perkembangan dalam pengembangan industri kreatif sektor
ekonomi di Indonesia. kerajinan di Kota Batu. Tujuan dari penelitian ini
Selanjutnya, banyak daerah di Indonesia adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan
yang berkembang perekonomiannya lewat sektor menganalisis proses pengembangan industri
industri dan pariwisata. Termasuk Kota Batu kreatif sektor kerajinan di Kota Batu. Di samping
yang secara administratif masih tergolong muda itu juga untuk mengetahui, mendeskripsikan dan
ini memiliki potensi yang besar di sektor menganalisis faktor pendukung dan penghambat
pertanian khususnya sayur dan buah-buahan yang muncul dalam pengembangan industri
sedangkan di sektor industri yang potensial kreatif sektor kerajinan di Kota Batu.
adalah industri pariwisata dan industri rumah
tangga. Kota Batu mampu mengangkat image Tinjauan Pustaka
wisata secara lebih profesional dengan 1. Administrasi Publik
memanfaatkan potensi yang dimiliki. Administrasi menurut Siagian (2004, h.2)
Di mana konsep industri kreatif sendiri adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua
merupakan aktivitas berbasis kreativitas yang orang manusia atau lebih yang berdasarkan atas
berpengaruh terhadap perekonomian dan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
kesejahteraan masyarakat, maka industri-industri telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan
kecil seperti kerajinan tangan yang ada di Kota Pasolong (2007, h.6) menjelaskan konsep publik
Batu merupakan salah satunya. Seperti misalnya dalam lima perspektif yaitu (1) Publik sebagai
pada sektor industri kerajinan tangan yang kelompok kepentingan, yaitu publik dilihat
tersebar di berbagai penjuru Kota Batu. Adapun sebagai manifestasi dari interaksi kelompok yang
kerajinan yang terdapat di Kota Batu adalah melahirkan kepentingan masyarakat, (2) Publik
kerajinan batik, kerajinan cobek, kerajinan batu sebagai pemilih yang rasional, yaitu masyarakat
onyx, kerajinan gerabah, kerajinan gong, dan yang terdiri atas individu-individu yang berusaha
masih banyak lainnya. Kerajinan-kerajinan ini memenuhi kebutuhan dan kepentingan sendiri,
mempunyai peranan tersendiri di dalam (3) Publik sebagai perwakilan kepentingan
pengembangan perekonomian daerah. Adanya masyarakat yaitu kepentingan publik diwakili
inovasi dan kreativitas yang timbul pada melalui “suara”, (4) Publik sebagai konsumen,
masyarakat inilah yang membuat sektor industri yaitu konsumen sebenarnya tidak terdiri dari
kreatif di suatu daerah mempunyai peran penting indiviud-individu yang tidak berhubungan satu
dalam pengembangan perekonomian suatu sama lain, namun dalam jumlah yang cukup
daerah. Terlebih lagi pada Kota Batu yang besar mereka menimbulkan tuntutan pelayanan
mempunyai tujuan untuk mewujudkan Kota birokrasi. Karena itu posisinya juga dianggap
Wisata Batu sebagai Sentra Pertanian Organik sebagai publik, dan (5) Publik sebagai warga
Berbasis Kepariwisataan Internasional (BPS, negara, yaitu warga negara dianggap sebagai
2013). publik karena partisipasi masyarakat sebagai
Industri kreatif sektor kerajinan merupakan keikutsertaan warga negara dalam seluruh proses
salah satu dari 14 sektor industri kreatif yang penyelenggaraan pemerintahan dipandang
diidentifikasi sangat potensial untuk terus sebagai suatu yang paling penting.
dikembangkan oleh Pemerintah Daerah. Hal ini Secara sederhana, administrasi publik
dapat dikatakan sebagai pendorong pertumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaima-

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2, Hal. 281-286 | 282


na pengelolaan suatu organisasi publik. ilmu tentang administrasi pembangunan.
Meskipun sama-sama mengkaji tentang Menurut Siagian (2005, h.5) bahwa administrasi
organisasi, administrasi publik ini berbeda pembangunan adalah seluruh usaha yang
dengan ilmu manajemen: jika manajemen dilakukan oleh suatu negara bangsa untuk
mengkaji tentang pengelolaan organisasi swasta, bertumbuh, berkembang dan berubah secara
maka adminitrasi publik mengkaji tentang sadar dan terencana dalam semua segi kehidupan
organisasi publik/pemerintah, seperti departe- dan penghidupan negara bangsa yang
men-departemen, dan dinas-dinas, mulai dari bersangkutan dalam rangka pencapaian tujuan
tingkat kecamatan sampai tingkat pusat. akhirnya. Dari definisi tersebut Siagian
Administrasi Publik atau yang dulu dikenal mengemukakan bahwa upaya dan kegiatan
dengan Administrasi Negara pada dasarnya pembangunan merupakan “upaya nasional”.
adalah sebuah bentuk kerjasama administratif Artinya, menyelenggarakan kegiatan pem-
yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih demi bangunan bukan hanya tugas dan tanggung
mencapai tujuan bersama. Goal dari administrasi jawab pemerintah dengan segala aparat dan
publik itu sendiri adalah Public Service atau seluruh jajarannya meskipun harus diakui bahwa
Pelayanan Publik. Administrasi Publik memiliki peranan pemerintah cukup dominan. Singkatnya,
kajian ilmu tentang politik, hukum, sosial serta pembangunan merupakan urusan semua pihak
manaje-men. Salah satu tugas dari Administrasi dalam suatu masyarakat bangsa. Dalam
Publik adalah pembuat kebijakan atau Policy penyelenggaraan kegiatan pembangunan, tidak
Maker yang dikenal dengan Kebijakan Publik. ada warga masyarakat bangsa yang hanya
Artinya para administrator ini membuat suatu berperan sebagai “penonton”, melainkan semua
kebijakan dengan tujuan untuk mengatasi harus berperan sebagai “pemain”.
permasalahan-permasalahan yang ada di publik
(masyarakat). 3. Pengembangan Industri
Kata pengembangan yang termuat dalam
2. Administrasi Pembangunan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Daryanto, 1997)
Adapun Administrasi Pembangunan diartikan sebagai proses, cara, pembuatan, dan
merupakan bagian dari disiplin ilmu Adminis- mengembangkan. Pamuji (1985) juga mengemu-
trasi Publik. Bintoro (1974) menyebutkan bahwa kakan bahwa pengembangan adalah sebagai
administrasi pembangunan mempu-nyai ciri-ciri suatu pembangunan, yaitu merubah sesuatu
yang lebih maju dari pada administrasi publik. sehingga menjadi baru dan memiliki nilai yang
Menurut Fakih (2002, h.13), pembangu-nan lebih tinggi. Dengan demikian juga mengandung
merupakan suatu istilah yang dipakai dalam makna sebagai pembaharuan yaitu melakukan
bermacam-macam konteks, dan seringkali usaha-usaha untuk membuat sesuatu menjadi
digunakan dalam konotasi politik dan ideologi lebih sesuai atau cocok dengan kebutuhan,
tertentu. Ada banyak kata yang mempunyai menjadi lebih baik atau bermanfaat. Dalam
persamaan makna dengan kata pembangunan, memudahkan konsep pengembangan maka
misalnya perubahan sosial, pertumbuhan, pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha
progress, dan modernisasi. Dari kata-kata untuk memajukan atau meningkatkan atau
tersebut hanya istilah perubahan sosial yang memperbaiki sesuatu yang sudah ada. Atau dapat
memberi makna perubahan kearah lebih positif. dikatakan juga sebagai proses yang dilakukan
Sebagai sebuah proses, pembangunan dilaksa- dalam meningkatkan sesuatu sehingga memiliki
nakan tidak secara instan. Ada proses yang nilai yang lebih tinggi.
berlaku mulai tahap formulasi sampai kepada Pengertian dari industri menurut Kamus
tahap evaluasi sehingga pembangunan yang Besar Bahasa Indonesia (1997, h.378) adalah
dilaksanakan sesuai dengan apa yang kegiatan memproses atau mengolah barang
direncanakan, memberikan manfaat kepada dengan menggunakan sarana dan peralatan, misal
masyarakat, dievaluasi dimana kelemahan- mesin. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik
kelemahan dari pelaksanaan pembangunan kesimpulan bahwa industri adalah suatu proses
tersebut. Sementara Siagian (2005, h.4) kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
menjelaskan bahwa pembangunan biasanya mengolah suatu bahan menjadi sesuatu yang
didefinisikan sebagai rangkaian usaha mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi.
mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara Adapun pengertian mengenai pengembangan
terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu industri yaitu upaya yang dilakukan oleh
negara bangsa menuju modernitas dalam rangka seseorang atau beberapa orang baik itu berbentuk
pembinaan bangsa (nation building). perseorangan maupun organisasi dengan
Dari uraian diatas mengenai administrasi melakukan pemberian bantuan baik yang berupa
dan pembangunan, berkembanglah satu disiplin materiil maupun non materiil dengan tujuan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2, Hal. 281-286 | 283


untuk menjadikannya lebih baik dari sebelumnya Metode Penelitian
dengan mengolah sesuatu bahan yang Adapun penelitian ini menggunakan
mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi. pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk
4. Industri Kreatif membuat gambaran atau lukisan secara
Menurut Departemen Perdagangan RI sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-
(2009, h.5), Industri Kreatif adalah industri yang fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan mengenai pengembangan Industri Kreatif Sektor
serta bakat individu untuk menciptakan Kerajinan di Kota Batu. Pengolahan data
kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan dilakukan secara rasional dengan mem-
menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi pergunakan pola berfikir tertentu menurut logika
dan daya cipta individu tersebut. Simatupang dan yang diambil tentang penelitian dengan
(2008, h.69) juga menjelaskan bahwa industri menggunakan penggambaran mengenai pengem-
kreatif adalah industri yang mengandalkan bangan industri kerajinan yang dilakukan baik
talenta, ketrampilan, dan kreativitas yang dari Pemerintah Kota maupun Pelaku Industri
merupakan elemen dasar setiap individu. Unsur yang ada di Kota Batu. Kemudian menggali data
utama industri kreatif adalah kreativitas, dan fakta yang ada di lapangan untuk
keahlian, dan talenta yang berpotensi mening- mendapatkan keterangan-keterangan faktual di
katkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi lokasi penelitian yang berkaitan dengan Industri
intelektual. Sementara itu, di kalangan para pakar Kreatif Sektor Kerajinan.
dalam bidang tersebut, nampaknya tidak ada Sehubungan dengan penelitian tentang
perbedaan pengertian yang mendasar antara pengembangan industri kreatif sektor kerajinan
Ekonomi Kreatif dengan Industri Kreatif. di Kota Batu dalam upaya untuk meningkatkan
Ditinjau dari aspek kebutuhan praktis, kesejahteraan masyarakat Kota Batu, maka
sebenarnya bukan merupakan persoalan yang penelitian memberi batasan fokus berdasarkan
serius. Secara umum dapat dikatakan bahwa rumusan masalah yang ditetapkan diatas, sebagai
keduanya mengandung pengertian sebagai berikut:
aktivitas berbasis kreativitas yang berpengaruh 1. Pengembangan Industri Kreatif Sektor
terhadap perekonomian atau kesejahteraan Kerajinan dalam Rangka Meningkatkan
masyarakat. Kesejahteraan Masyarakat di Kota Batu
Lingkup kegiatan dari ekonomi kreatif yang dilakukan oleh:
dapat mencakup banyak aspek. Departemen a) Pemerintah Kota Batu yang diwakili
Perdagangan (2008, h.4) mengidentifikasi oleh Dinas Koperasi, UKM,
setidaknya 14 sektor yang termasuk dalam Perindustrian dan Perdagangan
ekonomi kreatif, yaitu: sebagai instansi teknis yang
1) Periklanan mempunyai tugas pokok dan fungsi
2) Arsitektur dalam bidang perindustrian di Kota
3) Pasar Barang Seni Batu.
4) Kerajinan (handicraft) b) Pemilik Usaha Industri Kreatif di Kota
5) Desain Batu terutama pada Sektor Kerajinan
6) Fashion sebagai pelaku industri yang berkaitan
7) Film, video, dan fotografi langsung dengan masalah penelitian
8) Permainan interaktif mengenai Pengembangan Industri
9) Musik Kreatif.
10) Seni pertunjukan 2. Faktor-faktor yang mendukung dan
11) Penerbitan dan percetakan menghambat dalam proses Pengembangan
12) Layanan komputer dan piranti lunak Industri Kreatif di Kota Batu, yaitu:
13) Radio dan Televisi a) Faktor Pendukung, baik eksternal
14) Riset dan Pengembangan maupun internal, seperti:
Bisa dilihat luasan cakupan ekonomi kreatif - Peran Dinas Koperindag Batu
tersebut, sebagian besar merupakan sektor - Kualitas Sumber Daya Manusia
ekonomi yang tidak membutuhkan skala - Potensi yang ada di Kota Batu
produksi dalam jumlah besar. Tidak seperti b) Faktor Penghambat, baik eksternal
industri manufaktur yang berorientasi pada maupun internal, seperti:
kuantitas produk, industri kreatif lebih bertumpu - Kurangnya Akses Permodalan
pada kualitas sumber daya manusia. Industri - Kurangnya Bahan Baku yang
kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok berkualitas
industri kecil menengah. - Sarana dan prasarana pemasaran

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2, Hal. 281-286 | 284


Lokasi penelitian di Kota Batu dan situs pihak Dinas terutama bidang perindustrian dapat
penelitian pada Dinas Koperasi, UKM, lebih terarah dan tepat sasaran. Adanya
Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) RENSTRA yang selalu disesuaikan dengan
Kota Batu. Sumber data diperoleh dari data kondisi pada saat itu juga menggambarkan
primer dan data sekunder. Pengumpulan data bahwa Dinas Koperindag Kota Batu sangat
dilakukan melalui wawancara, observasi dan kompeten dalam menanggapi dan menyikapi
dokumentasi. Instrumen penelitian ada peneliti masalah yang berkaitan langsung dengan
sendiri, pedoman wawancara serta alat-alat masalah industri, khususnya dalam pengem-
penunjang lainnya. Teknis analisis data dalam bangan industri kreatif ini. Untuk mendukung
penelitian ini menggunakan model analisis Renstra ini dibuatlah program kerja setiap bidang
interaktif Miles dan Huberman yang diterjemah- kerja dalam Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian
kan dalam Sugiyono (2006, h.247). Analisis dan Perdagangan yang dibuat setiap tahunnya.
model interaktif ini melalui 3 tahap, yaitu reduksi Program kerja ini memuat tentang proyek,
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. kegiatan yang dilaksanakan serta laporan
tahunan Dinas Koperindag Kota Batu.
Pembahasan
1. Pengembangan Industri Kreatif yang 2. Pengembangan Industri Kreatif yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi, UKM, dilakukan oleh Pelaku Industri
Perindustrian dan Perdagangan Kota Untuk mengetahui upaya Pengembangan
Batu Industri Kreatif yang dilakukan oleh pelaku
Terkait dengan pengembangan ekonomi industri di Kota Batu maka peneliti
kreatif di Indonesia, Pemerintah mengeluarkan membutuhkan data jumlah pemilik industri kecil
Inpres No. 6 Tahun 2009 tanggal 5 Agustus 2009 yang ada di Kota Batu. Adapun penelitian ini
tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Dalam difokuskan kedalam Industri Kreatif Sektor
rangka mendorong percepatan pengembangan Kerajinan, maka didapatkan data jumlah
ekonomi kreatif di berbagai wilayah, khususnya pengrajin di Kota Batu pada tahun 2013
Kabupaten/Kota sebagai penghasil utama produk berjumlah 30 unit yang tercatat oleh Dinas
unggulan, maka perlu dilakukan percepatan ke Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
arah pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal Kota Batu. Dari 30 unit tersebut peneliti
dan penggunaan produk yang telah memperoleh mengambil beberapa pelaku industri untuk
sentuhan nilai tambahan secara optimal dan dilakukan penelitian seperti wawancara serta
berkelanjutan. Sebagai daerah otonom termuda, observasi.
Kota Batu memiliki potensi industri kreatif yang Dengan dilakukannya wawancara kepada
melimpah untuk dapat dikembangkan. Potensi beberapa pelaku industri tersebut dapat diambil
tersebut pada gilirannya akan berkolerasi dengan kesimpulan bahwa pengembangan industri
pengembangan dan pertumbuhan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh pemilik usaha
maupun terhadap peningkatan kesejahteraan industri sebagian besar untuk meningkatkan
masyarakat di Kota Batu. kualitas produksi dan kualitas Sumber Daya
Dalam upaya pengembangan industri Manusia atau pengrajinnya sendiri. Hal ini
kreatif ini maka Dinas Koperindag Kota Batu bertujuan agar industri yang dijalankan dapat
sebagai instansi teknis yang mempunyai tugas tetap tumbuh, berkembang dan dapat
pokok dan fungsi dalam pengembangan industri diberdayakan, karena selain memberikan
juga berupaya mengajukan usulan-usulan pendapatan terhadap pengindustri itu sendiri juga
kegiatan kepada Pemerintah Daerah dan dapat membantu kesejahteraan para pegawainya
membuat beberapa program atau rencana strategi serta memberikan kontribusi yang nyata terhadap
demi kelancaran proses pengembangan industri perekonomian daerah.
tersebut. Adapun pada bidang perindustrian Terbukti setelah dilakukannya penelitian,
sendiri juga memiliki rencana strategis yang adanya industri kreatif ini cukup membantu
termuat dalam Rencana Strategis (RENSTRA) tingkat kesejateraan masyarakat Kota Batu.
Dinas Koperindag Kota Batu yang ditetapkan Pelaku industri selain berorientasi untuk
setiap tahunnya. Rencana strategis tersebut meningkatkan hasil produksinya juga ikut serta
memuat tentang rencana atau program kegiatan dalam membantu pendapatan para pekerjanya.
yang akan dilaksanakan oleh Dinas dalam jangka Membantu mengurangi jumlah pengangguran
waktu kedepan yang akan disesuaikan dengan dan membantu mensejahterakan para pegawai.
situasi, kondisi, serta permasalahan yang timbul Adanya beberapa kendala yang mempengaruhi
saat ini. selama ini seperti modal untuk pengembangan
Dengan adanya Rencana Strategi ini industri dan susahnya mendapatkan bahan baku
bertujuan agar tindakan yang dilaksanakan oleh yang berkualitas. Kendala pada sarana dan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2, Hal. 281-286 | 285


prasarana pemasaran juga diakui pelaku industri kreatif ini. Namun masih dibutuhkan partisipasi
dapat mempengaruhi lambatnya distribusi hasil dari berbagai pihak agar pengembangan industri
produksi. Mereka berharap agar pihak Dinas kreatif khususnya sektor kerajinan ini dapat
Koperindag dapat lebih tanggap mengenai dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan.
masalah-masalah yang dihadapi oleh pengrajin-
pengrajin kecil seperti mereka. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat ditarik
3. Faktor Pendukung dan Penghambat kesimpulan bahwa pengembangan industri
dalam Pengembangan Industri Kreatif kreatif sektor kerajinan di Kota Batu yang
Pengembangan Industri Kreatif sektor dilakukan dari pihak Dinas Koperindag sudah
kerajinan di Kota Batu ini banyak mengalami sesuai dengan RENSTRA yang ada. Hal ini
dukungan dari berbagai aspek. Seperti adanya mencerminkan bahwa Dinas Koperindag Batu
pengelolaan dari Dinas Koperindag Batu sebagai sebagai instansi teknis yang mempunyai tugas
instansi terkait terhadap pelaku industri dengan pokok dan fungsi dalam bidang perindustrian di
mengadakan berbagai pelatihan, pembekalan/ Kota Batu sangat kompeten dalam menanggapi
pembinaan, serta monitoring kepada para pelaku dan menyikapi masalah yang berkaitan langsung
industri. Kemudian dari kualitas sumber daya dengan masalah industri, khususnya untuk
manusia sendiri membuktikan bahwa kemam- pengembangan industri kreatif ini. Sedangkan
puan dan kreativitas yang dimiliki oleh setiap dari pelaku industri kerajinan sendiri mencoba
individu menjadikan industri kreatif semakin untuk lebih mengembangkan usaha produksinya
diberdayakan. Potensi Kota Batu juga dapat dengan cara meningkatkan kualitas hasil
menjadi faktor pendukung. Dengan mengetahui produknya. Baik dengan menggunakan bahan
intensitas pemanfaatan sumber daya alam yang baku yang berkualitas ataupun dengan cara
ada, maka strategi pengembangan didalam meningkatkan kreativitas Sumber Daya Manusia
industri kreatif harus memperhatikan aspek Pelaku Industri untuk menciptakan produk yang
kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang lebih berinovasi.
dibutuhkan dalam industri tersebut. Faktor yang mendukung pengembangan
Sedangkan faktor penghambat muncul dari industri kreatif sektor kerajinan di Kota Batu
masalah permodalan, kurangnya bahan baku antara lain: Dinas Koperasi, UKM, Perin-
yang berkualitas, dan sarana prasarana pe- dustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kota
masaran. Para pemilik usaha industri mengaku Batu, kualitas sumber daya manusia dari pelaku
untuk masalah pemasaran masih dilakukan industri itu sendiri, kemudian dari potensi yang
sebatas kemampuan mereka dengan be-kerjasama tersedia di Kota Batu. Sedangkan faktor
dengan orang-orang terdekat atau yang mereka penghambatnya antara lain: Kurangnya akses
kenal. Pihak Dinas Perindustrian sendiri permodalan, terbatasnya bahan baku berkualitas
mengaku sudah melakukan berbagai sosialisasi yang digunakan oleh pelaku industri dan
dan pembinaan/pembekalan kepada para pelaku rendahnya sarana prasarana pemasaran yang ada.
industri untuk usaha pengembangan industri

Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Kota Batu dalam Angka. Batu: BPS.
Daryanto. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025:
Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2025. Jakarta: Departemen
Perdagangan.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2009. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2010-
2014. Jakarta: Departemen Perdagangan.
Fakih, Mansour. 2002. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Siagian, Sondang P. 2004. Filsafat Administrasi (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. 2005. Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Simatupang, M.T. 2008. Industri Kreatif untuk Kesejahteraan Bangsa. ITB Bandung: Inkubator
Industri dan Bisnis.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Qualitative And Quantitative
Research Methods). Bandung: Alfabeta.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2, Hal. 281-286 | 286

Das könnte Ihnen auch gefallen