Sie sind auf Seite 1von 8

PENGARUH REBUSAN KAYU MANIS (Cinnamomum Burmanii) TERHADAP KADAR

GULA DARAH PUASA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

R. Meida Wanti1, Yesi Hasneli2, Hellena Deli3


Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
Email: wantirully3@gmail.com

Abstract

Cinnamon (Cinnamomum Burmanii) is one of the herbs that contains an activesubstance polyphenol that works by
increasing insulin receptors in cells. This study uses 10 grams of cinnamon boiled with 100 ml of water. The purpose of this
study was to determine the effect of cinnamon decoction on fasting blood sugar levels in type 2 diabetes mellitus patients
with a research design Quasy Experiment. The study sample was 34 respondents taken by purposive sampling technique
which was divided into 2 groups: 17 experimental group respondents who were given cinnamon stew twice a day for 3
consecutive days and 17 control group respondents who were not given cinnamon stew. Both groups continued to take the
medication given by the doctor. The measuring instrument used was the observation sheet and glucometer by measuring
blood sugar pre test on the first day andblood sugar post test for 3 consecutive days after consuming cinnamon stew. The
analysis used is univariate analysis to describe the characteristics of each respondent and bivariate analysis using the
Dependent Sample t Test in the experimental group and the test Wilcoxon in the control group. Homogeneity test results
showed no differences in the characteristics of subjects from the two groups. There were significant differences in the mean
blood sugar levels of the pre test and post test in the experimental group with p value 0.034, whereas in the control group
no differences were found with p value 0.463. The conclusion is the effect of cinnamon stew on decreasing fasting blood
sugar levels of type 2 diabetes mellitus patients in the working area of Harapan Raya Pekanbaru Health Center.

Keywords: cinnamon (cinnamomum burmanii), diabetes mellitus, fasting blood sugar.

PENDAHULUAN peringkat kedua untuk jumlah kunjungan


Menurut Perkumpulan Endokrinologi penderita DM dengan jumlah kunjungan 1744
Indonesia (Perkeni) tahun 2015, Diabetes orang dari 10 penyakit terbesar tahun 2017.
Melitus (DM) merupakan suatu kelompok Penyakit DM dapat dikontrol dengan
penyakit metabolik dengan karakteristik tatalaksana yang tepat guna mencegah
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan komplikasi. Penatalaksanaan DM terdiri dari
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua- pengelolaan farmakologis dan non
duanya. farmakologis. Pengobatan secara farmakologis
International Diabetes Federation (IDF) pada DM bersifat jangka panjang, pemakaian
melaporkan bahwa jumlah DM pada tahun sediaan obat anti glikemik dinilai banyak
2017 meningkat menjadi 425 juta dari tahun menimbulkan efek samping pada pasien.
sebelumnya yaitu 415 juta. Indonesia Sehingga diperlukan adanya sediaan yang lebih
menduduki peringkat ketujuh untuk prevalensi efektif dan aman seperti obat herbal (obat
penderita diabetes tertinggi di dunia dengan tradisional yang berasal dari tumbuh-
jumlah 10 juta kasus pada tahun 2017 (IDF, tumbuhan). Tanaman tradisional dewasa ini
2017). Data dari bidang Pelayanan Kesehatan banyak menjadi salah satu fokus perhatian
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2017 penelitian sebagai regimen pengganti maupun
didapatkan bahwa penyakit DM berada pada suplemen obat-obat sintetik (Firdaus, 2014).
peringkat ke-2 setelah Hipertensi dari 10 besar Govindappa (2015) berhasil mengumpulkan
kunjungan kasus penyakit tidak menular di sejumlah literatur dan me-list 419 spesies dari
Puskesmas se Kota Pekanbaru tahun 2017 133 famili tumbuhan yang memiliki aktifitas
dengan jumlah 13.006 orang dimana antidiabetes salah satunya Cinnamomum
Puskesmas Harapan Raya berada pada Burmanii (kayu manis). Kandungan kimia yang

JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019


terdapat pada kayu manis antara lain yang berobat ke Puskesmas Harapan Raya
sinamaldehide dan Methylhydroxy Chalcone Pekanbaru. Pengambilan sampel menggunakan
Polymer (MHCP) yang merupakan suatu teknik purposive sampling dengan 34
polifenol (flavanoid) yang mempunyai kerja Responden. Kriteria inklusi untuk sampel
seperti insulin (Emilda, 2018). dalam penelitian ini pasien rawat jalan
Berdasarkan studi pendahuluan yang terdiagnosa penyakit DM Tipe 2, berusia 25
dilakukan oleh peneliti dengan melakukan hingga 65 tahun, berdomisili diwilayah kerja
wawancara pada 11 orang penderita diabetes Puskesmas Harapan Raya, bersedia menjadi
yang sedang berobat di Puskesmas Harapan objek penelitian, kadar glukosa darah puasa ≥
Raya pada tanggal 30 Juli – 3 Agustus 2018 126 mg/dl, mengkonsumsi Obat Oral Diabetes
mereka tidak mengetahui bahwa kayu manis Metformin saja atau Glibenclamide dengan
dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula Metformin.
darah. Mereka mengharapkan ada obat herbal Variabel independen pada penelitian ini
yang dapat mereka komsumsi selain obat yang adalah pemberian rebusan kayu manis dalam
selama ini mereka dapatkan dari Puskesmas dosis 10 gram dan variabel dependen adalah
yang dapat mengontrol kadar gula darah kadar gula darah puasa. Penelitian ini terdapat
mereka, berdasarkan latar belakang diatas juga variabel perancu yaitu asupan nutrisi dan
maka peneliti tertarik melakukan penelitian obat, untuk mengontrol faktor perancu asupan
tentang “Pengaruh Rebusan Kayu Manis nutrisi peneliti memberikan pendidikan
(Cinnamomum Burmanii) terhadap Kadar kesehatan kepada responden tentang
Gula Darah Puasa penderita DM Tipe 2 di pengontrolan diet dengan metode DM Disc
Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru”. Hasneli 2016, sedangkan untuk obat DM,
peneliti membuat membatasi dengan hanya
TUJUAN PENELITIAN melakukan penelitian pada responden yang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menkonsumsi obat oral antihiperglikemik
mengetahui pengaruh pemberian rebusan kayu Glibenclamide + Metformin, atau hanya
manis terhadap kadar gula darah puasa pada Metformin saja untuk mengurangi bias. Untuk
penderita DM tipe 2. variabel perancu tidak diteliti oleh peneliti.
Kayu manis 10 gram direbus dengan air
100cc sampai mendidih selama 5 menit,
MANFAAT PENELITIAN
selanjutnya air rebusan kayu manis dikonsumsi
Manfaat dari penelitian ini Hasil penelitian
selagi hangat segera setelah makan pagi dan
ini diharapkan dapat dijadikan sebagi sumber
makan malam. Gula darah puasa responden
informasi dalam pengembangan ilmu
diperiksa setiap pagi pada pukul 06.30-08.30
pengetahuan terutama tentang potensi tanaman
dimana responden sebelumnya diminta puasa
tradisional Indonesia dan kegunaannya dalam
pada malam hari minimal selama 8 jam.
dunia keperawatan terutama manfaat rebusan
Alat pengumpul data dalam penelitian ini
kayu manis terhadap kadar gula darah pada
adalah Glucometer dan lembar observasi. Data
penderita DM tipe 2.
yang dikumpulkan data demografi responden,
lama menderita DM dan obat oral yang
METODOLOGI PENELITIAN
dikonsumsi serta kadar gula darah puasa
Penelitian dilakukan diwilayah kerja
sebelum intervensi dan sesudah intervensi
Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru yang
selama 3 hari berturut-turut.
dimulai bulan juli 2018 sampai bulan desember
Analisa data dilakukan dengan
2018. Penelitian ini menggunakan desain
menggunakan program komputer. Analisa
penelitian Quasy Experiment dengan
univariat menampilkan distribusi frekuensi dan
kelompok eksperimen dan kontrol dengan
persentase dari karakteristik responden meliputi
dilakukan pre-test dan post-test. Populasi
umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
dalam penelitian ini adalah semua pasien DM
suku, lama menderita DM dan obat
JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019
antihiperglikemia oral serta rata-rata kadar gula Responden N % value
darah puasa pre test dan post test pada masing- Lama DM
masing kelompok responden. Analisa bivariat 1-5 tahun 21 61.8 0.060
untuk mengetahui perbandingan kadar gula 6.10 ahun 11 32.4
darah puasa pre test dan post test pada >10 tahun 2 5.9
kelompok eksperimen dengan uji Dependen Obat DM
Glibenclamide 16 47.1 1.000
Sample t test, sedangkan pada kelompok + Metformin
eksperimen dengan menggunakan uji Metformin 18 52.9
Wilcoxon. Perbedaan selisih kadar gula darah
pre test dan post test pada kelompok Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 34
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan responden yang diteliti, distribusi responden
dengan uji Mann Whitney. Derajat kemaknaan menurut umur yang terbanyak adalah 46-55
(α) yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun yaitu berjumlah 15 responden (44,1%),
0,05. menurut jenis kelamin sebagian besar berjenis
HASIL PENELITIAN kelamin perempuan yaitu sebanyak 29
1. Analisa Univariat responden (85,3%), menurut pendidikan
terakhir sebagian besar SMA yaitu sebanyak 15
Analisa univariat berdasarkan karakteristik
responden (44,1%), menurut pekerjaan
responden pada penelitian ini dapat dijelaskan
sebagian besar adalah IRT (Ibu Rumah Tangga)
pada tabel 1 dibawah ini.
yaitu 25 responden (73.5%), menurut suku
sebagian besar adalah suku Minang yaitu
Tabel 1 sebanyak 21 responden (61,8%), menurut
Distribusi Karakteristik Responden dan Uji lamanya menderita sebagian besar adalah 1-5
Homogenitas tahun yaitu 21 responden (61,8%), menurut
Karakteristik Jumlah Persentase p obat oral DM yang dikonsumsi sebagian besar
Responden N % value
adalah Metformin yaitu 18 responden (52,9%).
Umur
Hasil uji Levene Test untuk semua karakteristik
36-45 5 14.7 0.471
responden adalah homogen dengan p value >
46-55 15 44.1
56-65 14 41.2
0,05.
Jenis Kelamin Rata-rata kadar gula darah pada responden
Laki-laki 5 14.7 0.348 dapat dijelaskan dari tabel 2 berikut:
perempuan 29 85.3
Pendidikan Tabel 2
SD 7 20.6 0.730 Rata-rata Kadar Gula Darah Puasa pada
SMP 10 29.4 Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
SMA 15 44.1 Variabel Mean SD Min Max
PT 2 5.9 Kelompok
Pekerjaan Eksperimen
Pensiun PNS 2 5.9 0.844 Pre test 245.94 76.18 137 437
Wiraswata 6 17.6 Post test 220.84 57.23 95 356
Kelompok Kontrol
IRT 25 73.5
Pre test 201.65 31.69 150 254
Tidak bekerja 1 2.9
Post test 216.23 47.85 162 380
Suku
Minang 21 61.8 2.207 Tabel 2 pada kelompok eksperimen nilai
Melayu 6 17.6 rata-rata mean kadar gula darah responden
Batak 5 14.7
sebelum diberikan intervensi yaitu 245,94 mg/dl
Jawa 2 5.9
dengan standar deviasi 76.181 dan setelah
Karakteristik Jumlah Persentase p diberikan intervensi nilai rata-rata mean yaitu

JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019


220,84 mg/dl dengan standar deviasi 57,231, Selisih antara kadar gula darah puasa pretest
nilai selisih mean kadar gula darah puasa pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan
dan post test 25.09 mg/dl dengan standar kelompok kontrol tidak terdistribusi normal
deviasi 44,762. Nilai rata-rata mean kadar gula dengan p value 0,304 > α (0,05) dan 0,000 < α
darah responden pada kelompok kontrol tanpa (0,05), maka uji statistik yang digunakan uji
mendapatkan intervensi yaitu pre test sebesar Mann Whitney. Pengolahan data yang dilakukan
201,65 mg/dl dengan standar deviasi 31,696 dan menggunakan program komputer dan
post test 216,23 mg/dl dengan standar deviasi didapatkan hasil sebagai berikut:
47,857.
Tabel 4
2. Analisa Bivariat Perbedaan Kadar Gula Darah Puasa Pre Test
Analisa bivariat digunakan untuk menilai dan Post Test Pada Kelompok Eksperimen
perbedaan kadar gula darah responden pada setelah Mengkonsumsi Rebusan Kayu Manis
kelompok eksperimen dan kontrol pada pasien Variabel N Mean SD p
diabetes mellitus tipe 2. Hasil penelitian value
Pre test 17 245.94 76.181
dikatakan efektif atau berpengaruh jika p value 0.034
Post test 17 220.84 57.231
< α. Uji normalitas dilakukan sebelum data
dilakukan uji statistik untuk melihat bahwa
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa
data terdistribusi normal dan layak diujikan.
kelompok eksperimen memiliki perbedaan yang
bermakna pada penurunan kadar gula darah
Tabel 3 puasa pre test dan post test dengan hasil yang
Uji Normalitas Data Kadar Gula Darah Pre signifikan yaitu p value 0,034 < α (0,05).
Test dan Post Test pada Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol Tabel 5
Variabel N p value
Kelompok eksperimen
Perbedaan Kadar Gula Darah Puasa Pre Test
Pre test 17 0.294 dan Post Test Pada Kelompok Kontrol tanpa
Post test 17 0.240 Mengkonsumsi Rebusan Kayu Manis
Kelompok kontrol Variabel N Mean SD p
Pre test 17 0.186 value
Post test 17 0.000 Pre test 17 201.65 31.696
0.463
Selisih pretest dan post test Post test 17 216.23 47.857
Eksperimen 17 0.304
Kontrol 17 0.000 Berdasarkan tabel 5 di dapatkan hasil bahwa
kelompok pada kontrol tidak ada perbedaan
Tabel 3 menunjukkan uji normalitas data yang bermakna pada penurunan kadar gula
dari uji Shapiro-Wilk didapatkan hasil kadar darah puasa pre test dan post test dengan hasil
gula darah puasa pada kelompok eksperimen yaitu p value 0,463 > α (0,05).
pre test dan post test data terdistribusi normal
dengan p value 0,294 dan 0,240 > (α=0,05), uji Tabel 6
statistik yang digunakan untuk melihat Pengaruh Pemberian Rebusan Kayu Manis
terhadap kelompok eksperimen sebelum dan Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Pada
setelah pemberian intervensi yaitu Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
menggunakan uji Dependen Sample t Test. Variabel Mean SD p
Pada kelompok kontrol data kadar gula value
darah puasa tidak terdistribusi normal dengan Mean selisih kadar gula 25.09 44.76
nilai pretest dan posttest didapatkan p value darah kelompok
eksperimen
0,186 > α( 0,05) dan 0,000 < α (0,05), maka uji 0,006
Mean selisih kadar gula -14.58 55.69
statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. darah kelompok kontrol

JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019


Tabel 6 menunjukkan Selisih kadar gula pendidikan merupakan salah satu faktor yang
darah pre test dan post test pada kelompok dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang,
eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
perbedaan yang signifikan yaitu p value 0,006 akan semakin mudah pula dalam menerima
< α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang pada akhirnya makin banyak
hipotesi nol (Ho) ditolak bahwa rebusan kayu pula pengetahuan yang mereka miliki.
manis berpengaruh terhadap penurunan kadar d. Pekerjaan
gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2. Karakteristik pekerjaan kelompok responden
eksperimen dan kontrol mayoritasnya adalah
PEMBAHASAN IRT (Ibu Rumah Tangga) yaitu sebanyak 25
1. Analisa Univariat responden (73.5%). Pekerjaan responden akan
a. Umur mempengaruhi kegiatan fisik responden,
Berdasarkan kriteria inklusi peneliti dimana pada penelitian ini rata-rata ibu rumah
menetapkan umur responden dengan rentang tangga hanya melakukan aktifitas fisik yang
25-65 tahun, tetapi pada kenyataan yang ringan seperti memasak, menyapu rumah dan
ditemui dilapangan responden didapatkan mencuci. Sudoyo (2010) mengemukakan pada
berusia 39-65 tahun. Peneliti membagi usia latihan jasmani akan terjadi peningkatan aliran
responden menjadi tiga kelompok berdasarkan darah, menyebabkan lebih banyak jala-jala
pembagian umur menurut Depkes (2009) yaitu kapiler yang terbuka hingga lebih banyak
dewasa akhir (36-45 tahun), lansia awal (46-55 tersedia reseptor insulin dan reseptor tersebut
tahun), dan lansia akhir (56-65 tahun). menjadi lebih aktif.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan e. Suku
karakteristik responden menurut umur yang Distribusi responden menurut suku pada
terbanyak adalah 46-55 tahun yaitu berjumlah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
15 responden (44,1%). Umur merupakan salah didapatkan bahwa sebagian besar adalah suku
satu faktor risiko alami. Faktor umur Minang yaitu sebanyak 21 responden (61,8%).
mempengaruhi kesehatan seseorang. Umur Wawancara yang peneliti lakukan pada
yang semakin bertambah juga akan responden dimana mereka rata-rata bersuku
menyebabkan kemampuan mekanisme kerja minang yang sering makan-makanan yang
bagian-bagian organ tubuh seseorang semakin berlemak seperti gulai, rendang dan goreng-
menurun (Nilawati dkk, 2008). gorengan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
b. Jenis Kelamin dilakukan oleh Hasneli (2009) yang
Hasil penelitian diperoleh sebagian besar menyatakan bahwa peningkatan jumlah
responden berjenis kelamin perempuan yaitu penderita DM disebabkan karena gaya hidup
sebanyak 29 responden (85,3%). Article masyarakat Kota Pekanbaru yang mayoritas
review oleh Fatimah (2015) mengemukakan bersuku Minang dan Melayu yang kurang sehat
bahwa kejadian DM pada wanita lebih tinggi sehingga meningkatkan kolesterol akibat
dibandingkan laki-laki karena secara fisik makanan berminyak, bersantan, dan kurang
wanita memiliki peluang peningkatan IMT mengkonsumsi sayur dan buah.
(Indeks Masa Tubuh) lebih besar. f. Lama Menderita DM
c. Pendidikan Karakteristik lamanya menderita DM pada
Hasil penelitian didapatkan karakteristik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
responden menurut pendidikan mayoritas didapatkan bahwa sebagian besar adalah 1-5
adalah SMA yaitu sebanyak 15 responden tahun yaitu 21 responden (61,8%). Penelitian
(44,1%). Lebih banyaknya pendidikan SMA yang dilakukan oleh Reid & Walker (2009)
yang peneliti temukan di lapangan menunjukkan ada kaitan antara lama menderita
menggambarkan bahwa pendidikan di daerah DM dengan kualitas hidup penderitanya.
wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya sudah g. Obat oral DM yang dikonsumsi
baik. Sutrisno (2011) mengemukakan bahwa
JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019
Karakteristik obat oral DM yang kadar gula darah sebelum dan sesudah pada
dikonsumsi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tanpa mengkonsumsi rebusan
kelompok kontrol didapatkan bahwa sebagian kayu manis. Hal ini dikarenakan pada
besar adalah obat Metformin yaitu sebanyak 18 kelompok kontrol tidak mengkonsumsi rebusan
responden (52,9%). Menurut Nita, Yuda, dan kayu manis untuk membantu menurunkan
Nugraheni (2012) efek utama dari Metformin kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.
adalah menurunkan “Hepatic Glucose Output” c. Perbandingan kadar gula darah sesudah
dan menurunkan kadar glukosa puasa. mengkonsumsi rebusan kayu manis pada
kelompok eksperimen dan kelompok
2. Analisa Bivariat kontrol
a. Perbandingan kadar gula darah sebelum Hasil uji Mann Whitney didapatkan hasil
dan sesudah mengkonsumsi rebusan mean selisih kadar gula darah pre test dan post
kayu manis pada kelompok eksperimen test pada kelompok eksperimen adalah 25,09
Uji T dependent didapatkan mean kadar mg/dl dengan standar deviasi 44,76, sedangkan
gula darah responden sebelum diberikan pada kelompok kontrol nilai mean selisih kadar
intervensi yaitu 245,94 mg/dl dengan standar gula darah pre test dan post test adalah -14,58
deviasi 76,181 dan sesudah diberikan mg/dl dengan standar deviasi 55,69. Hasil uji
intervensi didapatkan mean 220,84 mg/dl statistik diperoleh p value 0,006 < α (0,05),
dengan standar deviasi 57,231. Hasil analisa maka dapat disimpulkan ada perbedaan kadar
data diperoleh p value 0,034 < α (0,05). Jadi gula darah antara kelompok eksperimen yang
dapat disimpulkan ada penurunan mean kadar mengkonsumsi rebusan kayu manis dengan
gula darah yang signifikan pada kelompok kelompok kontrol yang tidak mengkonsumsi
eksperimen. rebusan kayu manis. Maka dapat disimpulkan
Kayu manis merupakan tanaman yang bahwa H0 ditolak yang berarti konsumsi
mempunyai kandungan flavanoid (Ningsih, rebusan kayu manis efektif terhadap penurunan
2015). Cara kerja senyawa flavanoid telah kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.
terbukti memberikan efek menguntungkan Adanya perbedaan yang signifikan atau
dalam melawan penyakit diabetes, baik melalui bermakna kadar gula darah puasa pada
kemampuan mengontrol kadar gula darah serta kelompok eksperimen disebabkan oleh
mengoptimalkan kerja organ pankreas dengan kandungan polifenol yang tinggi pada kayu
meningkatkan sensitifitas sel beta pankreas manis yaitu diantaranya adalah cinnamaldehida
agar dapat menghasilkan hormon insulin yang yang memiliki efek antihiperglikemik dengan
dibutuhkan untuk mengatur kadar glukosa cara kerja utama meningkatkan sensitifitas
darah dalam tubuh (Indrawati, 2013). insulin (Wong, Ahmad, & Nurdiyana, 2014).
b. Perbandingan kadar gula darah sebelum Cinnamaldehida memiliki fungsi reseptor yang
dan sesudah tanpa mengkonsumsi sama dengan obat golongan sulfonilurea,
rebusan kayu manis pada kelompok sehingga akan menyebabkan sel β melepaskan
kontrol. insulin lebih banyak dalam waktu singkat
Uji statistik untuk kelompok kontrol yaitu (Arini & Ardiaria, 2016).
uji Wilcoxon didapatkan mean kadar gula darah Selain itu kelompok eksperimen juga
responden pretest yaitu 201,65 mg/dl dengan menjalankan prosedur penelitian dengan
standar deviasi 31,696 dan post test yaitu disiplin dan dibantu oleh keluarga seperti
216,23 mg/dl dengan standar deviasi 47,857. pasangan hidup dan anak-anaknya. Responden
Hasil analisa data diperoleh p value 0,463 > α juga antusias dalam mengkonsumsi rebusan
(0,05). kayu manis, karna mereka belum pernah tahu
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada bahwa kayu manis dapat digunakan juga untuk
perbedaan antara kadar gula darah pre test dan membantu menurunkan kadar gula darah dan
post test dimana terjadi peningkatan mean itu merupakan hal yang baru bagi mereka.
kadar gula darah yang signifikan antara mean
JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019
PENUTUP dan memberikan masukan kepada peneliti.
Kesimpulan
Didapatkan hasil bahwa mayoritas yang ¹R. Meida Wanti: Mahasiswa Fakultas
menderita DM tipe 2 umur yang terbanyak Keperawatan Universitas Riau, Indonesia
adalah 46-55 tahun 44,1%, jenis kelamin
perempuan 85,3%, pendidikan terakhir SMA ²Yesi Hasneli: Dosen pada Kelompok Jabatan
44,1%, pekerjaan IRT (Ibu Rumah Tangga) Fungsional Dosen (KJFD) Keperawatan
73.5%, suku Minang 61,8%, lamanya
Medikal Bedah Fakultas Keperawatan
menderita DM 1-5 tahun 61,8% dan obat oral
antihiperglikemik yang dikonsumsi adalah Universitas Riau, Indonesia
Metformin sebanyak 52,9%. ³Hellena Deli: Dosen pada Kelompok Jabatan
Terjadi perbedaan kadar gula darah puasa
pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Fungsional Dosen (KJFD) Keperawatan Anak
Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru setelah Maternitas Fakultas Keperawatan Universitas
diberikan intervensi berupa rebusan kayu Riau, Indonesia
manis dalam dosis 10 mg yang diberikan 2 kali
sehari segera setelah makan pagi dan makan
DAFTAR PUSTAKA
malam selama 3 hari berturut-turut dengan
Arini, P. J., & Ardiaria, M. (2016). Pengaruh
hasil yang signifikan dengan p value 0,006 < α
Pemberian Seduhan Bubuk Kayu Manis
(0,05).
terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa dan
2 jam Post Prandial pada Penderita
Saran
Diabetes Melitus tipe 2. Diperoleh tanggal
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
20 Juli 2018 dari: http://ejounal-
dijadikan referensi penelitian lebih dalam lagi
s1.undip.ac.d/index.php/jnc.
untuk peneliti selanjutnya tentang pengobatan
Depkes RI (2009). Profil Kesehatan Indonesia.
alternatif dengan kayu manis pada penderita
Diperoleh tanggal 24 Desember 2018 dari:
DM berdasarkan berat badan penderita dan
www.depkes.go.id/resources/download/.../p
sebaiknya kriteria umur dibatasi karena dalam
rofil-kesehatan-indonesia-2009.pdf
penelitian ini usia terbanyak pada rentang 46-
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2017).
55 tahun agar kelompok responden lebih
Profil Dinas Kesehatan: 10 besar
homogen. Saat melakukan penelitian, untuk
kunjungan kasus penyakit tidak menular di
faktor perancu yaitu obat yang dikonsumsi,
Puskesmas se kota Pekanbaru. Dinas
asupan diet dan aktifitas sehari-hari agar dapat
Kesehatan Kota Pekanbaru
dikontrol dan dibahas di pembahasan apakah
Emilda. (2018). Efek senyawa bioaktif kayu
terdapat perbedaan hasil kadar gula darah dari
manis (Cinnamomum Burmanii) terhadap
masing-masing faktor perancu untuk
diabetes melitus: kajian pustaka. Diperoleh
mengurangi bias.
tanggal 20 Juli 2018 dari:
www.jurnal.farmasi.umi.ac.id/imdex.php/fi
UCAPAN TERIMAKASIH
tofarmakaindonesia
Terima kasih kepada pembimbing yang
Fatimah, R.N. (2015). Diabetes Melitus tipe 2.
telah membimbing mulai dari proposal hingga
Vol. 4. Lampung. J Majoriti. Diperoleh
hasil. Terima kasih kepada penguji yang telah
tanggal 24 Desember 2018 dari
memberikan saran dan kritik. Terima kasih
juke.kedokteran.unila.ac.idindex.phpmajori
kepada seluruh responden, kepada Kepala
tyarticledownload615619
Puskesmas Harapan Raya yang telah
Firdaus, E. A. (2014). Efek Ekstrak kayu manis
memberikan izin penelitian. Terima kasih
terhadap kadar glukosa darah, berat
penguji yang tealh memberikan
Badan dan trigleserida pada tikus jantan
masukankeluarga, rekan peneliti, dan asisten
strain yang diinduksi aloksan. Diperoleh
yang telah bersedia meluangkan waktu mereka
JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019
tanggal 20 Juli 2018 dari: melitus tipe 2 di Indonesia, diperoleh
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstre tanggal 20 Juli 2018 dari
am/123456789/25705/1/Elza%20Amelia http://pbperkeni.or.id/newperkeni/wp-
%20Firdaus-FKIK.pdf. content/plugins/downloadattachments/sc
Govindappa, M. (2015). A Review on Role of hedules/download.php?id=109.
Plant (s) Extracts and its Phytochemicals Reid, M.K.T & Walker, S.P. (2009). Quality of
for the management of Diabetes. life in Caribbean Youth with diabetes.
Diperoleh tanggal 20 Oktober 2018 dari: West Indian Med J, 58 (3): 250-256.
https://www.researchgate.net/publicatio Diperoleh tanggal 24 Desember 2018 dari:
n/281148608_Diabetes_Metabolism_A_ http://caribbean.scielo.org/scielo.php?
Review_on_Role_of_Plants_Extracts_a pid=S0043-
nd_its_Phytochemicals_for_the_Manag 31442009000300011&script=sci_arttext
ement_of_Diabetes &tlng=en
Hasneli, Y. N. (2009). The effect of health Sudoyo, Aru W. dkk. (2010). Buku Ajar Ilmu
belief model based educational program Penyakit Dalam: Diabetes Mellitus di
to prevent diabetes complication on Indonesia. Edisi ke-V (jilid 2). Jakarta:
dietary behavior of Indonesia adults with Departemen Ilmu Penyakit dalam FK UI.
type 2 diabetes mellitus. Jurnal Sutrisno, E.S. (2011). Manajemen Sumber
keperawatan professional Indonesia. Vol. Daya Manusia. Jakarta. Kencana
1. Pekanbaru: ISSN Wong, Y.C. (2014). Extraction of Essential
Hasneli, Y.N. (2016). Penerapan Model DM- Oil from Cinnamon. Oriental Jurnal of
Disc terhadap kepatuhan Diet Pasien Chemistry. Diperoleh tanggal 25
Diabetes Melitus tipe 2 Desember 2018 dari:
IDF (International Diabetes Federation). http://www.orientjchem.org/vol30no1/ex
(2017). Diabetes atlas. (8th ed). Diperoleh traction-of-essential-oil-from-cinnamon-
tanggal 1 Januari 2018 dari cinnamomum-zeylanicum/
www.diabetesatlas.org
Indrawati, N.L. & Razimin. (2013). Bawang
Dayak Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka
Penyakit. Jakarta. PT Agromedia Pustaka
Nilawati, dkk. (2008). Care Your Self,
Kolesterol. Jakarta. Niaga Swadaya
Ningsih, I.Y. (2015). Peran Studi Etnofarmasi
dalam Pencarian Tumbuhan Obat yang
Berpotensi Dikembangkan sebagai Anti
Diabetes. Jurnal Pharmacy. Diperoleh
tanggal 25 Desember 2018 dari:
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/
PHARMACY/article/view/815/755
Nita, Y. Yuda, A., & Nugraheni. (2012).
Gambaran Pengetahuan Pasien tentang
Diabetes Mellitus dan Obat Anti Diabetes
Oral. Diperoleh tanggal 25 Desember
2018 dari:
http://jfionline.org/index.php/jurnal/article
/view/97
Perkeni (Perkumpulan Endokrionologi
Indonesia). (2015). Konsensus:
Pengelolaaan dan pencegahan diabetes
JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019

Das könnte Ihnen auch gefallen