Sie sind auf Seite 1von 9

KEJADIAN TUMOR DI DESA GRUJUGAN KABUPATEN BANYUMAS JAWA

TENGAH

Ratih Oemiati dan Anna Maria Sirait*

Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan litbangkes


E-mail : ratihPP@yahoo.co.id

TUMOUR INCIDENCE IN GRUJUGAN’S VILLAGE, BANYUMAS DISTRICT,


CENTRAL JAVA

Abstract
This is a pre survey according to handle of “outbreak” in Grujugan’s village Central
Java, with crossectional study to take quantitative data. Secunder datas were taken from
Health District Office in Banyumas, Central Java. Focus group discussion of qualitative
study was taken from head of village Grujugan dan head of Primary Health Care of
Kemranjen II, and in depth interview to two patients of cancer in Grujugan’s viilage.
The aim of this research is to explore a descriptive data of cancer patient in that village.
Descriptive analysis and tri angulasi was taken in this research.
The design of study was crossectional, carried among 46 tumor cases. It was 46 cancer
cases that spread in 8 RW in Grujugan’s village, majority of cases lived in RW 6, 6
patients among of them was death, but there was not verbal otopsy or otopsy. Although
14 cases had biopsy from pathology anatomi department in Margono Hospital, 12
patients of them was lipoma, and it was 20 patients only clinical examination. Qualitative
study showed that the patients were cared in hospital. In other hand, indepth interview
with head of Grujugan’s village showed that some of that patients had genetic
relationship. We suggest to Health Office of District in Banyumas, it was good, if early
detection and community development should be done to cope with cancer

Key words : Tumour’s Outbreak, Lipoma

Abstrak
Kanker merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.
Penelitian ini merupakan pre survei yang dilakukan untuk menjawab surat permintaan
dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah atas maraknya pemberitaan merebaknya
kasus kanker/tumor di desa Grujugan, yang meresahkan masyarakat. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui data-data kanker secara deskriptif pada pasien yang bermukim di
desa Grujugan.
Penelitian ini merupakan crossectional study untuk data kuantitatif yang dilakukan pada
bulan April 2006. Data sekunder kualitatif diperoleh di Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyumas, selain itu juga dilakukan Focus Group Discussion dan juga dilakukan
wawancara mendalam dengan Kepala Desa Grujugan dan kepala Puskesmas Kemranjen
II, serta wawancara kepada dua orang pasien di desa Grujugan. Analisa data dilakukan
secara deskriptif untuk data kuantitatif dan tri angulasi pada data kualitatif.
Data kuantitatif Kasus tumor di Desa Grujugan sebanyak 46 kasus yang tersebar di 8
RW dimana mayoritas penderita tinggal di RW 6. Dari 46 kasus tersebut 6 diantaranya

Submit : 26-09-2011 Review : 28-09-2011 Review : 21 -10-2011 revisi : 21–11-2011

39 39
Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 40, No. 1, Maret, 2012: 39 - 47

meninggal dunia, namun tidak dilakukan otopsi verbal, sehingga tidak dapat diketahui
penyebab kematiannya. Sebanyak 14 kasus telah didiagnosis di bagian PA RSUD dr
Margono, 12 kasus sedang dalam proses pemeriksaan PA, sementara itu 20 kasus
lainnya hanya didiagnosis secara klinis saja. Hasil PA menunjukkan bahwa mayoritas
penderita didiagnosis menderita Lipoma sebanyak 12 kasus. Sedangkan hasil FGD dan
wawancara dari 33 kasus yang telah ditinjak lanjuti ternyata 17 orang sembuh. Hasil
kualitatif menunjukkan bahwa penatalaksanaan penderita kanker/tumor sudah benar
yaitu dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. hasil indepth
interview dengan kepala Desa Grujugan dikatakan bahwa beberapa penderita memiliki
hubungan darah. Saran agar dinas kesehatan melakukan deteksi dini penyakit kanker
dan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangannya.
Kata Kunci : KLB tumor, lipoma

Sebanyak 13 laboratorium Patologi Anatomi


PENDAHULUAN
ikut serta dalam pengumpulan data ini.
Kanker merupakan penyebab utama Penerbitan terakhir berupa kumpulan data
morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. kanker tahun 1994 yang didasarkan atas
Dengan meningkatnya umur harapan hidup pemeriksaan histopatologi (3, 4). Setelah itu
penduduk yang menyebabkan kenaikan ada beberapa data penyakit kanker di
jumlah penduduk lansia akan berdampak masyarakat dari Survei Kesehatan Rumah
pada peningkatan insidens dan kematian Tangga sampai tahun 2004, dan satu atau dua
kanker, karena terdapat hubungan yang kuat penelitian kanker berbasis populasi yang
antara peningkatan umur dengan kejadian dilakukan di Semarang dan Makassar.
kanker (1). Diperkirakan terdapat 100 pen- Riskesdas 2007 merupakan satu-satunya
derita baru dari setiap 100.000 penduduk, sumber data kanker pada masyarakat yang
dimana dua per tiga penderita kanker berada mencakup nasional dan menghasilkan
di negara berkembang (2) prevalensi kanker pada masyarakat secara
Berbagai faktor risiko yang ditemu- nasional sebesar 4 ‰ (6). Sedangkan penyakit
kan makin bertambah, baik yang ada di kanker di Indonesia menduduki peringkat ke
daerah perkotaan maupun di daerah pe- enam dari pola penyakit nasional (7)
desaan. Berubahnya gaya hidup masyarakat, Penatalaksanaan penyakit kanker di
komunikasi dan transportasi yang sangat Indonesia saat ini masih belum maksimal.
meningkat kemajuannya ikut bertanggung Metastasis yang banyak ditemukan memberi
jawab pula terhadap perubahan pola ini (3, 4). arahan tersendiri bahwa banyak penderita
WHO memperkirakan lebih dari 85 % dari yang datang terlambat atau memang tumor
semua kanker diakibatkan secara langsung primernya sulit ditemukan karena tidak mem-
oleh paparan dari faktor-faktor lingkungan. berikan tanda dan gejala yang mengarah ke
Pada banyak kasus merupakan merupakan tumor primer. Metastasis ini menunjukkan
faktor penyebab dari prilaku sendiri misalnya bahwa tumor sudah berada pada stadium
makan berlebihan, merokok, minum lanjut (3, 4). Dengan terlambatnya diagnosis
minuman alkohol, paparan matahari yang kanker akan menyebabkan pengobatan pe-
langsung ke kulit (tanpa pelindung), dan nyakit ini menjadi mahal dan menimbulkan
paparan bahan kimia berbahaya (5). tingkat kematian yang tinggi.
Data kanker di Indonesia secara aktif Sedangkan menurut Morton, inves-
dikumpulkan dan diolah oleh Badan tigasi wabah dilakukan ketika secara signi-
Registrasi Ikatan Ahli Patologi Indonesia. fikan terdapat peningkatan jumlah kasus

40
Kejadian Tumor di Desa ………….. (ratih et. al)

penyakit yang sama (bisa menular atau tidak dianalisis. Data kualitatif diambil dari data
menular) dibandingkan dengan jumlah sekunder sekunder dan Focus Group Discus-
sebelumnya yang telah diprediksi untuk sion dengan beberapa stake holder terkait dan
tempat, waktu, dan populasi tertentu. dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten
(Morton et, al, 2008). Banyumas, selain itu juga dilakukan
wawancara mendalam dengan Kepala Desa
Menurut UU no 4 Tahun 1984 Wabah
Grujugan dan kepala Puskesmas Kemranjen
adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit
II, serta wawancara mendalam kepada dua
menular dalam masyarakat yang jumlah pen-
orang pasien di desa Grujugan. Analisa data
deritanya meningkat secara nyata melebihi
dilakukan secara deskriptif untuk data kuanti-
daripada keadaan yang lazim pada waktu ter-
tatif dan tri angulasi pada data kualitatif.
tentu dan daerah tertentu serta dapat me-
nimbulkan mala petaka. Suatu wabah dapat
terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut HASIL PENELITIAN
outbreak, yaitu serangan penyakit) lingkup
Data Tumor/Kanker Penduduk
yang lebih luas (epidemi) atau bahkan ling-
kup global (pandemi) 1. Data Demografi
Penelitian ini merupakan pre survei Berdasarkan hasil Patologi Anatomi
yang dilakukan untuk menjawab surat per- pada penduduk yang diduga menderita
mintaan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa kanker yang dilakukan di RS Margono
Tengah atas maraknya pemberitaan merebak- Purwokerto, dilaporkan bahwa kasus tumor
nya kasus kanker/tumor di desa Grujugan, sebanyak 46 kasus sebagaimana dipaparkan
yang meresahkan masyarakat. Kasus ini pada Tabel 1 berikut ini
mencuat karena adanya berita yang a. Data Kasus Kanker berdasarkan
dimunculkan di media massa oleh salah satu umur dan jenis kelamin.
calon bupati pada pemilihan pilkada di
Banyumas tahun 2006, sehingga lebih ber- Mayoritas kasus kanker secara total
muatan politis. Akibatnya Dinas Kesehatan dan berdasarkan jenis kelamin laki-laki ber-
Kabupaten Banyumas mendapat kecaman usia 40-49 tahun, sedangkan jumlah kasus
dari berbagai pihak. Hal inilah yang men-
dorong langkah Dinas Kesehatan Provinsi Tabel 1. Penderita Kanker berdasarkan umur
dan jenis kelamin
untuk menyurati Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan dalam hal ini Kelompok Laki- Perem F %
diwakili oleh Puslitbang Biomedis dan
Farmasi untuk melakukan assessment. Umur laki puan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui data- 10 – 19 2 - 2 4,3
data kanker secara deskriptif pada pasien
20 – 29 1 3 4 8,7
yang bermukim di desa Grujugan.
30 – 39 2 8 10 21,7
40 – 49 10 5 15 32,6
BAHAN DAN CARA
50 – 59 4 8 12 26,1
Penelitian ini dilakukan karena di-
duga ada kejadian luar biasa (KLB) kanker. 60 – 69 1 - 1 2,3
Penelitian ini merupakan crossectional study 70 + 2 - 2 4,3
dari data kuantitatif yang dilakukan pada
Jumlah 22 24 46 100,0
bulan April 2006. Sebanyak 46 kasus telah

41
Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 40, No. 1, Maret, 2012: 39 - 47

terbanyak pada perempuan pada kelompok Hasil diagnosis PA menunjukkan


umur 30-39 tahun dan 50-59 tahun. bahwa mayoritas penderita kanker menderita
Lipoma. Sedangkan diagnosis klinis dipapar-
b. Data Kasus Kanker berdasarkan
kan pada Tabel 6 di bawah ini.
Tempat Tinggal (RW)
Tabel 4. Diagnosis penderita Kanker
Tabel 2. Penderita Tumor berdasarkan
secara klinis
tempat tinggal

Diagnosis F %
RW F %
Lipoma 17 37,8
1 2 4,4
Ca colon 1 2,2
2 1 2,2
Ca mammae 1 2,2
3 2 4,4
Ca Ovarii 1 2,2
4 4 8,9
Kista ovarii 2 4,5
5 1 2,2
Fibroma adenoma 2 4,5
6 29 62,2
Fibroma adenoma mamae 3 6,7
7 2 4,4
Mioma uteri 1 2,2
8 3 6,7
Dermatitis 1 2,2
Tidak tahu 2 4,4
Ganglion 1 2,2
Total 46 100,00
Scrotum 1 2,2
Tabel 2 memperlihatkan mayoritas penderita
kanker bermukim di RW 6. Secara umum Pengobatan alternatif 3 6,7
keadaan RW 6 dan RW yang lain tidak ada Tidak tahu 12 26,7
perbedaan. Pemukiman mereka sama dengan
Total 46 100,0
wilayah pemukiman penduduk lainnya.
2. Data Penyakit
Secara klinis umumnya penderita kanker ter-
Dari 46 penderita kanker yang ada
diagnosa Lipoma dan Fibroma adenoma.
hasil PA (patologi anatomi) dari RSUD Mar-
Dari kedua tabel di atas terlihat bahwa
gono Purwokerto ada 2 RS lainnya terdapat
umumnya menderita Lipoma yang merupa-
15 hasil PA, hasilnya dipaparkan pada Tabel
kan tumor jinak pada jaringan lemak.
3 berikut ini.
Berdasarkan wawancara dengan
Tabel 3. Diagnosis Penderita Kanker Menurut
Hasil PA
kepala puskesmas Kemranjen II disebutkan
bahwa dari 33 kasus yang telah ditinjak
lanjuti ternyata 17 orang sembuh (berdasar-
Diagnosis Laki-laki Perempuan kan pengakuan pasien/keluarga). Sedangkan
Lipoma 8 5 pengobatan alternatif/ tradisional dilakukan
dengan meminum jamu-jamuan. Menurut
Mioma Uteri - 1
hasil indepth interview dengan kepala Desa
Fibroma - 1 Grujugan dikatakan bahwa beberapa pen-
ovarium derita memiliki hubungan darah.
Total 8 7

42
Kejadian Tumor di Desa ………….. (ratih et. al)

3. Data Kematian Penderita Kanker  RS Emanuel Banyumas : 1 kasus


Dari 46 kasus kanker, 6 diantaranya  RSUD Cilacap : 1 kasus
meninggal dunia yang dipaparkan pada Tabel
7 berikut ini.
Tabel 7. Profil Penderita Kanker yang me - 2. Identifikasi kemungkinan faktor risiko
ninggal di desa Grujugan Berdasarkan wawancara mendalam
pada 24 responden penderita kanker dengan
No Umur Sex Diagnosis RW formulir surveillance faktor risiko penyakit
(th) tidak menular, hasilnya sebagai berikut :
1 17 L Tidak ada 6  Penggunaan jangka waktu lama obat
(pengobatan nyamuk bakar pada 42 % penderita
alternative) Lipoma
2 40 L Ca Scrotum 6  Konsumsi zat adiktif pada makanan
3 22 P Ca Ovarium 6 dan minuman ditemukan pada 30 %
4 38 P Ca Colon 6 pen-derita Lipoma dengan frekuensi
makan/minum 3 kali sehari
5 40 P Ca Ovarium 6
 Konsumsi makanan berlemak
6 45 P Ca Mammae 6
ditemukan pada 33,3 % penderita
Lipoma dengan frekuensi makan 3
Dari data kematian kanker terlihat dua kali sehari
laki-laki yang meninggal dunia dan empat
perempuan yang kesemuanya tinggal di RW  Merokok aktif ditemukan pada 75 %
penderita Lipoma dengan rata-rata
6. Pada laki-laki hanya didiagnosis Ca
jumlah rokok yang dihisap 10 – 20
Scrotum, sedangkan pada perempuan dua
batang/hari
orang didiagnosis Ca Ovarium, satu orang Ca
Colon dan satu orang Ca Mammae. Semua  Riwayat genetic ditemukan pada 100
kasus kematian sayangnya tidak dilakukan % penderita Lipoma.
otopsi forenfik, sehingga penyebab kematian
3. Tindak lanjut yang telah dilakukan
yang pasti tidak diketahui.
 Penyuluhan kesehatan tentang
A. Hasil Kualitatif
penyakit tumor/kanker bagi warga
1. Penatalaksanaan penderita kanker desa grujugan bekerjasama dengan
yang telah dilakukan lintas sektor terkait dan LSM berupa
Menurut keterangan kepala Puskes- penyuluhan faktor risiko penyakit
mas Kemranjen II penanganan pada 11 kasus kanker pada masyarakat
kanker yang telah dilakukan berupa peng-  Penyelidikan epidemiologi dan
obatan di beberapa Rumah Sakit di wilayah pencarian kasus tambahan di
Kabupaten Banyumas dengan rincian sebagai masyarakat (sampai terkumpul 46
berikut kasus dari investigasi awal 22 kasus)
 RSUD Banyumas : 6 kasus  Melakukan rujukan penderita kanker
 RSUD Margono purwokerto: 2 kasus ke Rumah sakit untuk mendapat
pengobatan dan operasi.
 RS Elizabeth Banyumas : 1 kasus

43
Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 40, No. 1, Maret, 2012: 39 - 47

 Mengupayakan kartu Askes Miskin diperlukan adalah pengangkatan tumor (10).


bagi penderita kanker yang tidak Hasil pe-nelitian memperlihatkan bahwa
mampu. kasus lipoma menyerang penduduk dari umur
10 sampai dengan 70 tahun. Dan mayoritas
menyerang kelompok umur 40-49 tahun pada
PEMBAHASAN pria dan pada perempuan pada kelompok
Kanker membutuhkan waktu yang umur 30-39 tahun dan 50-59 tahun. Hal ini
lama dalam pertumbuhannya, diperkirakan sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
waktu yang diperlukan antara 10 sampai lipoma biasanya ditemukan pada orang
dengan 20 tahun sejak kontak pertama dewasa dari umur 40 sampai dengan 60 tahun
(9)
dengan karsinogen. Perubahan yang terjadi .
pada sel sehat untuk berubah menjadi ganas Gold standard pada pemeriksaan
melalui tahapan-tahapan tertentu. Secara kanker adalah pemeriksaan biopsy pada
teoritis terdapat waktu cukup lama untuk laboratorium Patologi Anatomi(PA) dengan
dapat mendeteksi timbulnya perubahan ke- demikian pemeriksaan klinis masih kurang
ganasan dalam tubuh, kesukarannya adalah akurat dalam menegakkan diagnosa
untuk mengetahui adanya perubahan tersebut keganasan tumor/kanker. Pemeriksaan klinis
pada saat dini karena sering belum merupakan pemeriksaan awal atau deteksi
memberikan gejala yang jelas. Kesukaran untuk membantu mendiagnosa kanker namun
lain adalah bila perubahan tersebut terjadi di keputusan bahwa seseorang sakit kanker/
dalam ruang tubuh yang sukar dicapai tidak ditentukan oleh hasil pemeriksaan PA.
dengan alat-alat pemeriksaan umpamanya Dengan demikian pembahasan yang dilaku-
rongga perut, rongga dada, dan tengkorak, kan pada penelitian ini hanya pada diagnosis
maka kanker baru memberikan gejala pada berdasarkan PA saja. Hasil diagnosis PA
stadium lanjut (8) menunjukkan bahwa mayoritas penderita
Sedangkan lipoma adalah tumor jinak kanker/keganasan menderita Lipoma, sekali-
yang tumbuh di bawah kulit dan merupakan pun pada diagnosis klinis Lipoma hanya
endapan lemak. Lipoma adalah tumor jinak diderita pada 4 orang saja. Ternyata hasil PA
dan jarang berubah menjadi ganas. Beberapa menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah
orang hanya memiliki satu lipoma, sedang- Lipoma. Lipoma sendiri secara klinis tampak
kan lainnya memiliki beberapa lipoma. sebagai benjolan berbentuk bulat atau
Lipoma lebih sering tumbuh di lengan, lonjong yang teraba lembut pada lengan,
batang tubuh dan leher bagian belakang juga batang tubuh atau leher bagian belakang.
lebih sering ditemukan pada perempuan Lipoma jarang menimbulkan masalah tetapi
dibandingkan laki-laki (9). Hal ini sesuai kadang menyebabkan nyeri (11).
dengan temuan bahwa mayoritas kasus Kasus kematian yang terjadi terlihat
lipoma berdasarkan jenis kelamin laki-laki dua laki-laki yang meninggal dunia dan
berusia lebih banyak pada perempuan empat perempuan yang kesemuanya tinggal
daripada laki-laki. Berdasarkan data-data di RW 6. Pada laki-laki hanya didiagnosis Ca
penelitian prevalensi lipoma sekitar 1 % pada Scrotum, sedangkan pada perempuan dua
populasi umum dan bisa terjadi pada semua orang didiagnosis Ca Ovarium, satu orang Ca
umur, sedangkan lipoma cutan jarang terjadi Colon dan satu orang Ca Mammae. Semua
pada anak-anak (9). Kejadian Lipoma lebih kasus kematian sayangnya tidak dilakukan
banyak ditemukan pada perempuan karena otopsi verbal, sehingga penyebab kematian
pengaruh hormone estrogen. Tindakan yang yang pasti tidak diketahui. Kasus kematian

44
Kejadian Tumor di Desa ………….. (ratih et. al)

seharusnya adanya otopsi ataupun verbal 1. Perdarahan yang tidak teratur


otopsi karena penyebab kematian yang 2. Pembengkakan pada buah dada atau
sebenarnya bisa diketahui secara benar, tempat lain
namun pada penelitian ini apakah para pen-
derita tersebut meninggal karena kankernya 3. Borok yang tidak sembuh-sembuh
atau karena penyakit lain. Pada kasus 4. Perubahan pada buang air besar dan
Grujugan ini para penderita tersebut dirawat buang air kecil
karena kasus kankernya dan akhirnya
meninggal. 5. Suara parau/batuk yang berkepanjangan
Hasil kualitatif menunjukkan bahwa 6. Kesukaran pada alat
penatalaksanaan penderita kanker/tumor pencernaan/menelan
sudah benar yaitu dirawat dirumah sakit 7. Perubahan pada tahi lalat yang
untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. mendadak membesar.
Pengobatan terbaik pada penyakit kanker
adalah diagnosa yang tepat, cepat dan Pada penelitian ini telah dilakukan peng-
adekuat. Dengan dilakukannya perawatan di galian data untuk menentukan faktor-faktor
rumah sakit maka diharapkan penanganan risiko, sayangnya jumlah penderita hanya
penderita kanker sudah tepat. Hanya sedikit (24 orang) sehingga agak susah untuk
beberapa jenis kanker yang dapat diobati melakukan uji statistik untuk melihat keber-
secara memuaskan, terutama apabila diobati maknaan hasil.
pada stadium dini. Keberhasilan pengobatan Tindak lanjut yang dilakukan juga
sangat dipengaruhi oleh jenis kanker, sudah tepat yaitu penyuluhan karena inter-
stadium, keadaan umum penderita serta vensi primer dalam penyakit kanker adalah
kepekaan terhadap pengobatan (9). penyuluhan. Program pencegahan dalam hal
Sedangkan untuk mencari kaitan ini penyuluhan didasari bahwa sepertiga
faktor-faktor risiko telah dilakukan wawan- jumlah kasus kanker dapat dicegah (misalnya
cara mendalam pada 24 penderita. Kanker kanker hati, dan kanker paru); sepertiga
adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali lainnya dapat disembuhkan dan sisanya dapat
serupa dengan mekanisme parasit dan dikurangi rasa nyerinya. Disamping itu
kondisi ini menimbulkan reaksi imun dan diasumsikan bahwa paling sedikit 80 %
reaksi silang extensive dalam penderita kasus kanker berhubungan dengan kondisi
kanker sendiri (10). Berdasarkan penyebab lingkungan dibandingkan faktor genetik.
kanker antara lain (9). Oleh karena itu cara terbaik untuk deteksi
dini adalah pemeriksaan kesehatan yang
 Kelemahan bawaan atau genetic yang teratur, terutama bagi mereka yang di atas 40
lemah tahun. Anjuran ini sesuai dengan saran
 Penyebab biologi seperti virus Pincharte yang beranggapan bahwa mulai
usia tersebut proses penuaan akan dimulai
 Penyebab hormonal dan reaksi immunologik mengalami per-
 Bahan karsinogen seperti bahan kimia ubahan penurunan kemampuan (9).
dan sinar pengion Secara umum langkah-langkah yang
Sedangkan berdasarkan tanda bahaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten
dikutip dari The American Cancer Society (9). Banyumas sudah tepat yaitu langsung
Terdapat 7 tanda bahaya kanker antara lain : mengambil tindakan perawatan, pemeriksaan
PA dan penyuluhan. Demikian juga tindakan

45
Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 40, No. 1, Maret, 2012: 39 - 47

yang diambil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa  Dari 46 kasus, 6 diantaranya meninggal
Tengah yang meminta saran kepada Badan dunia tanpa dilakukan otopsi sehingga
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan penyebab kematian tidak diketahui
(dalam hal ini diwakili oleh Puslitbang
 Sebanyak 14 kasus telah didiagnosis di
Biomedis dan Farmasi) agar evidence based
bagian patologi anatomi (PA) RSUD dr
secara ilmiah dapat ditegakkan. Namun
Margono, 12 kasus sedang dalam proses
untuk memasukan kasus kanker desa
pemeriksaan PA, sementara itu 20 kasus
Grujugan sebagai kejadian luar biasa(KLB)
lainnya hanya didiagnosis secara klinis
pada kluster kanker belumlah tepat sebagian
saja.
kriteria KLB (11) pada kluster kanker antara
lain :  Hasil PA menunjukkan bahwa 12 orang
menderita Lipoma (tumor jinak pada
 Terdiri dari satu jenis kanker saja, bukan
jaringan lunak)
campuran dari berbagai jenis kanker
 Sebanyak 17 kasus dinyatakan sembuh
 Biasanya berupa jenis kanker yang
oleh penderita/ keluarga.
jarang atau masa tunasnya pendek
seperti kanker tiroid, leukemia pada anak  Hasil pemeriksaan logam pada sumur
atau kanker kanker otak penduduk di tiga rumah menunjukkan
hasil yang masih dalam batas-batas yang
 Jumlah kasus yang ditemukan melebihi
normal.
ekspektasi, atau untuk mudahnya me-
lebihi tiga kasus per tahun  Berdasarkan kriteria KLB kluster
kanker, maka kasus kanker di desa
 Tidak ada hubungan keluarga antar pen-
Grujugan belum dapat dimasukkan
derita
sebagai KLB.
Sedangkan pada kasus tumor di Grujugan
hasilnya adalah :
SARAN
 Jumlah kasus kanker ovarium dan
scrotum masing-masing hanya satu Perlu dilakukan upaya pencegahan
penyakit kanker di masyarakat secara me-
 Struktur umur penduduk telah mem- nyeluruh dan terintegrasi. Selain melakukan
perlihatkan pergeseran kea rah kelompok penyuluhan sebaiknya juga dilakukan deteksi
umur lanjut artinya mereka telah dini untuk penyakit kanker dengan cara
mendekati umur harapan hidupnya melakukan screening sesuai dengan jenis
 Angka kematian yang disebabkan kanker penyakit kanker yang ada. Disamping itu
di RW 06 dalam 10 tahun kurang dari 8 perlu juga dilakukan pemberdayaan masya-
penduduk rakat dalam penanggulangan penyakit kanker
tersebut.
Dengan demikian kasus kanker Grujugan
belum dapat dimasukan pada kriteria KLB
kluster kanker. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih
KESIMPULAN yang sebesar-besarnya kepada :
 Kasus tumor sebanyak 46 kasus tersebar 1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
di 8 RW dan mayoritas penderita tinggal khususnya bagian penyakit tidak
di RW 6 menular

46
Kejadian Tumor di Desa ………….. (ratih et. al)

2. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 4. Sarjadi, dan Padmi Tri Hartini, Mapping Kanker di
Semarang dan Sekitarnya, Media Medika
3. Kepala Desa Kemranjen Indonesia, vol 36 no 2 tahun 2001
4. Pasien kanker di desa Kemranjen I dan II 5. WHO, Diet, Nutrition and Cancer, 1980
6. Departemen Kesehatan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Laporan Riskesdas
DAFTAR RUJUKAN Nasional 2007, Jakarta 2008
1. Oliveria SA, Christos PJ, and Berwick M, The 7. Departemen Kesehatan, Badan Penelitian dan
Role of Epidemiology in Cancer Prevention, Pengembangan Kesehatan, Survei Kesehatan
Proc.Soc.Exp.Biol.Med, 1997 Nov; 216(2):142- Nasional, Laporan Studi Mortalitas 2001, Jakarta
150 2002
2. Karyono, Farida Hidayat, Astried EF, Hubungan 8. I Wayan Giri, Pengaruh Faktor-faktor Lingkungan
Kontrol Pribadi dengan Kecederungan Depresi terhadap Karsinogenik, UNAIR; Pidato
pada Penderita Kanker Payudara Ditinjau dari Pengukuhan, Surabaya, 1986
Keikutsertaan Reach to Recovery, Media Medika
9. www.mediascore.com, Lipoma, diunduh tanggal
Indonesia, vol 38 no 1 tahun 2003
31 Maret 2010
3. Sarjadi, dan Padmi Tri Hartini, Insidens Kanker
10. Junaedi P Soemasto, Atiek S, dan Amelz H, Kapita
Penduduk di Semarang, Media Medika Indonesia,
Selekta Kedokteran edisi kedua Media Aesculapia
vol 36 no 2 tahun 2001
FKUI, 1982
11. www.wikipedia.com, Lipoma, diunduh 31 Maret
2010

47

Das könnte Ihnen auch gefallen