Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1
Soerdjono dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, hal 34-36
2
Moh.Mahfud MD, demokrasi dan konstirusi diindonesia, hal 136-138.
“constitutie” (bahasa belanda), “constitutionel” (bahasa perancis), “constitutio”
(bahasa latin). Perkataan “konstitusi” berarti “pembentukan” berasal dari kata kerja
“constituer”(perancis) yang berarti “membentuk”. Sementara itu istilah UUD
merupakan terjemahaan dari kata belanda, selain grondwer.
Dalam bahasa indonesia di jumpai istilah hukum yang lain yaitu hukum dasar.
Dalam perkembangan istilah konstitusi mempunyai 2 pengertian yaitu pengertian
dalam arti sempit dan pengertian dalam ari luas.
Pengertian konstisuti dalam arti smepit tidak menggambarkan seluruh
kumpulan peraturan, baik yang tertulis dan tidak tertulis(legal dan non legal)
maupun yang dituang kan dalam suatu dokumen tertentu seperti berlaku di amerika
serikat.3
Perubahaan konstitusi atau amandemen UUD mempunyai banyak arti.
Amandemen tidak saja berarti menjadi lain isi serta bunyi. Ketentuan dalam UUD
tetapi juga “mengandung sesutu yang merupakan tambahan pada ketentuan –
ketentukan dalam UUD yang sebelum nya tidak terdapat di dalamnya.
Sistem perubahan pada saat ini di kenal dua sistem perubahan UUD.
Pertama,4Perubahan di lakukan langsung terhadap UUD lama. Jika ada pasal UUD
lama yang perlu diubah perubahan akan langsung dilakukan terhadap pasal itu.
Kedua,perubahan tidak dilakukan langsung terhadap UUD lama. Dengan demikian
walau telah di adakan perubahan, tetapi UUD lama tetap berlaku. Perubahan sistem
ini dilakukan melalui amandemen terhadap UUD lama.
2. Konsepsi kekuasaan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia
Pengertian konsepsi adalah suatu paham atau rencana yang belum terlaksanakan.
Pemikiran Negara hukum merupakan sebuah proses dan evolusi sejarah yang
sangat panjang, sehingga untuk mengetahui lebih dalam perlu di kemukakan
terlebih dahulu bagaimana proses dan evolusi itu terjadi. Pada awalnya cita Negara
hukum di kembangkan dari hasil pemikiran plato, dimana pemikiran pemikiran
plato ini terus di kembangkan oleh murid nya ariestoteles.
Pemikiran plato tentang cita Negara hukum adalah hasil keprihatian plato terhadap
Negara nya yang saat itu di pimpin oleh orang orang yang haus akan harta,
kekuasaan, dan gila akan hormat. Cita plato dalam nomoi ini kemudian dilanjutkan
oleh ariestoteles yang lahir dari Macedonia pada tahun 384 SM.
Menurut arietoteles suatu Negara yang baik ialah negara yang di perintah dengan
konstitusi dan kedaulatan hukum. Selanjutnya di kata ka nada 3 unsur dari
pemerintahan berkonstitusi.
Pertama, pemerintahan dilaksanakan untuk kepentingan umum. Kedua, pemerintah
dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan ketentuan ketentuan umum.
3
Elly chaidir, “hukum dan teori konstitusi”, hal 20-22
4
Ibid, hal 59-61
Ketiga, pemerintahan berkonstitusi berarti pemerintahan yang di laksanakan atas
kehendak rakyat, bukan berupa paksaan tekanan seperti yang di laksanakan
pemerintahan despotis.
Menurut jonh locke, tujuan Negara adalah menjaga dan menjamin terlaksana nya
kebebasan dan hak asasi manusia dan penyelenggaraan Negara berdasar atas
hukum. Perkembangan ketatanegaraan selanjutnya, pada abad XIX. Beberapa
Negara mulai memasukkan gagasan gagasan pokok tentang konsepsi Negara
hukum yang di rumuskan di dalam konstitusi, maka timbul lah istilah Negara
hukum atau rechsstaat.
FJ. Stahl mengkonsepsikan Negara hukum sebagai Negara kesejahteraan atau
welvaarstaat (belanda), social service staat (inggris). FJ. Stahl juga menyebutkan
beberapa elemen dari Negara hukum antara lain :
a. Adanya jaminan atau hak dasar manusia
b. Adanya pembagian kekuasaan
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan peraturan hukum
d. Adanya peradilan administrasi Negara.
Di eropa dikenal dua tipe paham Negara hukum, yaitu :
a. Tipe Anglo Saxon (inggris, amerika) yang berintikan rule of law
b. Tipe eropa continental (jerman, belanda, belgia, skandinavia) yang
berdasarkan kedaulatan hukum (rechssouvereinitet).
Istilah rechtsstaat banyak di anut di Negara eropa continental yang bertumpu pada
system civil law, sedang kan the rule of law banyak di kembang kan di Negara
Negara yang bertumpu pada system common law.
Ciri cirri the rule of law :
a. Adanya suprementasi aturan aturan hukum
b. Adanya kesamaan kedudukan di depan hukum
c. Adanya penjaminan perlindungan HAM5
5
Ellydar chaidir, hubungan tata kerja presiden dan wakil presiden prespektif konstitusi,
hal 21-25
Dapat kita ketahui bahwa dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia merdeka, telah
tercatat beberapa upaya :
a. Pembentukan undang undnag dasar
b. Penggantian undang undang dasar
c. Perubahaan dalam arti pembaharuan undang undang dasar.
Pada tahun 1949 ketika bentuk Negara Indonesia di ubah menjadi Negara serikat
(federasi), diadakan penggantian konstitusi dari undang undang dasar 1945 ke
konstitusi republic Indonesia serikat tahun 1949. Demikian pula pada tahun 1950
ketika bentuk Negara indnesia dirubah lagi dari bentuk Negara serikat menjadi
bentuk Negara kesatuan, konstitusi RIS 1949 di ganti dengan undang undang dasar
sementara tahun 1950.6
4. Konsepi demokrasi
System Negara demokrasi yang terdapat di Negara kota (city staat) yunani kuno
abad ke-6 sampai abad ke-3 SM merupakan demokrasi langsung (direct
democracy), yaitu suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk membuat
keputusan keputusan politik dijalankan secara langsung oleh warga Negara yang
bertindak berdasarkan prosedur mayoritas. Dalam Negara modern, demokrasi tidak
lagi bersifat langsung, tetapi sifat demokrasi berdasarkan perwakilan
(representative democracy).
Dilihat dari sudut perkembangan, demokrasi abad pertengahan menghasilkan suatu
dokumen yang penting, yaitu magna charta piagam besar 1215. Sebelum abad
pertengahan berakhir di eropa barat, pada mula abad ke 16 muncul Negara Negara
nasional dalam bentuk yang modern, menyebabkan eropa barat mengalami
beberapa perubahan sosial dan cultural dalam rangka mempersiapkan jalan untuk
memasuki jaman yang lebih modern dengan keyakinan bahwa akal dapat
memerdekakan diri dari pembatas pembatasnya. Dua kejadian ini ialah renaissance.
Renaissance adalah aliran yang menghidupkan kembali minat kepada kesusastraan
dan kebudayaan yunani kuno yang selama abad pertengahan telah disishkan7
Demokrasi yang secara resmi mengkristalkan di dalam UUD 1945 dan yang saat
ini berlaku di Indonesia biasa di sebut “demokrasi pancasila”. Meskipun biasanya
dasar dasar konstitusional bagi demokrasi Indonesia sebagaimana yang berlaku
sekarang ini sudah ada dan berlaku jauh sebelum 1965, tetapi istilah “demokrasi
pancasila” itu baru dipopulerkan sesudah lahir nya orde baru.
Istilah ini lahir sebagai lawan (dilawankan) terhadap istilah “demokrasi terpimpin”
dibawah pemerintahan soekarno. Sejak tahun 1957/1958 soekarno mencetus kan
ide “ demokrasi terpimpin” sebagai usaha pemusatan kekuasaan di tangan nya.
Gagasa ini kemudian berhasil dibakukan secara yuridis dalam bentuk ketetapan
6
jimmy asshiddiqie, konstitusi dan konstitusionalisme Indonesia,
7
Ni’matul Huda, hukum tata Negara Indonesia edisi revisi, hal 261-262
MPRS No. VIII/MPRS/1965 tentang “prinsip prinsip musyawarah untuk mufakat
dalam demokrasi terpimpin sebagai pedoman bagi lembaga lembaga
permusyawaratan/perwakilan”.8
Prof logemannmemberi sumbangan nya dengan menbentang empat macam
demokrasi sebagai berikut :
a. Demokrasi sederhana, yaitu demokrasi yang terdapat di desa-desa mana
berdasarkan gotong royong dan musyawarah
b. Demokrasi barat atau demokrasi liberal adalah demokrasi yang di anut di
Negara eropa eropa barat dan amerika. System demokrasi ini mendasarkan
atas liberalis atau kemerdekaan perseorangan yang besifat individual.
c. Demokrasi timur atau demokrasi rakyat adalah demokrasi yang di anut oleh
Negara Negara komunis seperti rusia, RRC, dan lain-lain
d. Demokrasi tengah atau fanisme dan nazisme yang pernah di anut oleh itali
pada masa Mussolini dan jerman dimasa hitler.9
5. Hukum prismatic
Di Indonesia juga memakai system hukum prismatic law.
8
Moh mahfud, Hukum dan pilar-pilar demokrasi”, hal 47
9
C.S.T. kansil dkk, hukum tata Negara republic Indonesia, hal 93-94
DAFTAR PUSTAKA
Dirdjosisworo soedjono, 2013, pengantar ilmu hukum, hal 34-36, jakarta, rajawali
pers