Sie sind auf Seite 1von 10

EFEKTIVITAS GEL ANTIJERAWAT EKSTRAK METANOL

DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP BAKTERI


Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis SECARA IN VITRO

Septira Murtiningsih, Siti Nani Nurbaeti, Indri Kusharyanti


Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak

ABSTRACT

Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis is an inflamation triggering


bacterias in acne vulgaris. Plants that has been studied for antibacterial effect is Impatiens
balsamina. Gel bases for acnes therapy are hydrophilic bases like HPMC (Hydroxypropyl
methylcellulose) and carbopol. The aim of this study was to know the optimum
combination of Carbopol and HPMC (Hydroxypropyl metylcellulose) in gel formulation
that gives best antibacterial effect and to evaluate physical and chemical properties of gel.
Extraction was performed by soxhlet method with methanol as solvent. The design of
optimum gel formulation was performed using simplex lattice design. Optimum gel
formulation was combination of 21% HPMC and 79% Carbopol. Verification results
showed that optimum gel of inhibition zone of P. acnes and S. epidermidis is 17.61±0.93
mm and 16.01±1.01 mm respectively. Positive control compared to optimum gel showed
inhibition zone toward P.acnes and S.epidermidis of 29.1±1.34 mm and 24.98±1.83 mm
respectively. Analysis results using T-test showed that p-value was lower than 0.05
(p<0.05) hence the effectivity from optimum gel was significantly different from positive
control that has greater activity than optimum gel. Evaluation of optimum gel showed gel
has dark brown color, specific odor from extract, adhesive force of 3.17 minutes,
spreadibility of 32.69 cm2, viscosity of 436.66 cP and as well as the pH of 5.23.
Keywords: Methanolic extracts of Impatiens balsamina leaves, Propionibacterium acnes,
Staphylococcus epidermidis, gel, carbopol, HPMC

ABSTRAK

Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis adalah bakteri pemicu


peradangan pada jerawat. Tanaman yang telah banyak diteliti sebagai antibakteri adalah
pacar air (Impatiens balsamina L.). Bahan dasar gel yang cocok untuk terapi jerawat
adalah bahan dasar hidrofilik seperti HPMC (Hydroxypropyl methylcellulose) dan
karbopol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi optimum HPMC
dan karbopol yang dapat memberikan efek antibakteri yang baik dan mengetahui evaluasi
sediaan gel optimum secara fisik dan kimia. Ekstraksi daun pacar air menggunakan metode
sokletasi dengan pelarut metanol. Perancangan formula optimum gel ekstrak metanol daun
pacar air menggunakan simplex lattice design. Formula gel optimum adalah kombinasi
HPMC 21% dan Karbopol 79%. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa diameter zona
hambat yang dihasilkan gel optimum berada dalam rentang yang diprediksi terhadap
bakteri P.acnes dan S.epidermidis masing-masing sebesar 17,61±0,93 mm dan 16,01±1,01
mm. Kontrol positif setelah dibandingkan dengan gel optimum menghasilkan diameter
zona hambat terhadap P.acnes dan S.epidermidis masing-masing sebesar 29,1±1,34 mm
dan 24,98±1,83 mm. Hasil analisa uji T menunjukkan nilai (p<0,05) maka efektivitas gel
optimum berbeda signifikan dengan kontrol positif dimana efektivitas kontrol positif lebih
besar daripada gel optimum. Hasil evaluasi gel optimum yaitu gel berwarna coklat tua,

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 225


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Gel Antijerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis Secara In Vitro

berbau khas ekstrak dengan nilai daya lekat 3,17 menit, daya sebar 32,69 cm2 dan
viskositas sebesar 426,66 cP serta nilai pH sebesar 5,23 yang memenuhi syarat.
Kata kunci: Ekstrak metanol daun pacar air, Propionibacterium acnes, Staphylococcus
epidermidis, gel, karbopol, HPMC
PENDAHULUAN memiliki aktivitas antibakteri (Adfa M.
Penyakit kulit yang sering timbul dan 2007, dan Lim Young-Hee, dkk., 2007).
mengganggu para remaja adalah jerawat Sediaan dalam bentuk gel banyak
atau acne vulgaris (Knutsen-Larson Siri, digunakan karena mudah mengering,
dkk., 2012). Prevalensi jerawat pada membentuk lapisan film yang mudah
masa remaja cukup tinggi, yaitu berkisar dicuci dan tidak mengandung minyak
antara 47-90%. Penyakit ini tidak sehingga mengurangi resiko timbulnya
mengancam jiwa, namun merugikan peradangan lebih lanjut akibat akumulasi
karena berhubungan dengan menurunnya minyak pada pori-pori. Bentuk sediaan
kepercayaan diri akibat berkurangnya gel cocok untuk terapi topikal pada
keindahan wajah para penderita. Jerawat jerawat terutama penderita dengan tipe
juga dapat mempengaruhi kualitas hidup kulit berminyak (Russel, 2000), sehingga
penderita jerawat dengan memberikan lebih cocok untuk digunakan oleh
efek psikologis yang buruk. Penelitian di masyarakat Indonesia yang beriklim
Yunani melaporkan dari 1531 sampel tropis dan mayoritas memiliki kulit
remaja berusia 11 sampai 19 tahun yang berminyak. Bahan dasar gel yang cocok
menderita jerawat dan yang tidak untuk terapi jerawat adalah bahan dasar
menderita jerawat, secara signifikan yang larut dalam air (hidrofilik) dan
tingkat keparahan jerawat mempengaruhi bersifat memperlambat proses
quality of life (QOL). Pasien dengan pengeringan sehingga mampu bertahan
tingkat keparahan jerawat yang tinggi lama pada permukaan kulit (Bakker,
mengalami gangguan psikososial dan dkk., 1990). Basis gel yang bersifat
emosional yang lebih besar (Tasoula hidrofilik seperti HPMC dan karbopol
Eleni, dkk., 2012). Penyakit jerawat dapat dikombinasikan dalam formulasi
terbatas pada folikel polisebacea kepala gel (Baviskar, dkk., 2013). Kombinasi
dan badan bagian atas karena kelenjar HPMC dan carbopol dapat menghasilkan
sebacea di wilayah ini sangat aktif homogenitas gel yang baik serta mampu
(Webster, 2002). Jerawat dapat terjadi meningkatkan difusi obat (Quinones dan
karena penyumbatan pada pilosebaseus Ghaly, 2008).
dan peradangan yang dipicu oleh bakteri Berdasarkan uraian tersebut, maka
Propionibacterium acnes dan perlu dilakukan pengujian efektivitas
Staphylococcus epidermidis antijerawat dengan kombinasi basis gel
(Wasitaatmadja, 2002). yaitu HPMC dan karbopol dari ekstrak
Salah satu tanaman yang digunakan metanol daun pacar air terhadap bakteri
sebagai antibakteri adalah pacar air penyebab jerawat yaitu
(Impatiens balsamina L.). Secara empiris Propionibacterium acnes dan
tanaman pacar air memiliki banyak Staphylococcus epidermidis.
manfaat dari bagiannya yang dapat
digunakan sebagai obat diantaranya METODE PENELITIAN
untuk mengatasi terlambat haid, radang
kulit bernanah, bisul dan radang pinggir Alat
kuku (Dalimartha, 2003). Selain itu, Alat-alat yang digunakan dalam
tanaman pacar air mengandung senyawa penelitian ini adalah: soxhlet apparatus,
naftakuinon, kaempferol dan kuersetin timbangan analitik (Precisa tipe 320-
yang diisolasi dari daun pacar air 9410-003), waterbath (Memmert tipe

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 226


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Gel Antijerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis Secara In Vitro

WNB-14), blender simplisia, vacuum Staphylococcus epidermidis yang


rotary evaporator (Heldolph tipe Basis merupakan koleksi dari unit
Hei-VAP Value), alat-alat gelas, Laboratorium Mikrobiologi, Universitas
mikropipet, hot plate (SCHOTT tipe D- Indonesia.
55122 Mainz), krus porselen, laminar air
flow cabinet, autoklaf (HL tipe 36Ae), Tahapan Penelitian
object glass, cover glass, kaca arloji,
mantel pemanas (Toshniwal tipe HM. Sampel
0500), pH meter (Horiba tipe D-51), oven Sampel yang digunakan pada
(Memmert Beschickung-Loading Model penelitian ini adalah daun pacar air yang
100-800), desikator, cawan penguap, diperoleh di Jl. Nirbaya, Kota Baru,
mortir, stamper, jarum ose, inkubator, Pontianak, Kalimantan Barat. Sampel
lampu Bunsen, cawan petri, dan jangka yang diperoleh dideterminasi di
sorong. Herbarium Bogoriense, Bidang Botani
Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor.
Bahan:
Bahan-bahan yang digunakan Pengolahan Sampel
dalam penelitian ini meliputi bahan Daun pacar air dipisahkan dari
tumbuhan, bahan kimia dan bakteri uji. tangkai. Selanjutnya dibersihkan dari
Bahan tumbuhan yang digunakan adalah sisa-sisa tanah, kotoran dan dicuci
simplisia daun pacar air (Impatiens dengan air mengalir. Sampel kemudian
balsamina L.). Bahan kimia yang dikeringkan di dalam oven granul.
digunakan meliputi bahan kualitas teknis Sampel yang telah kering dihaluskan
dan pro analisis. Bahan kualitas teknis dengan blender simplisia dan diayak
yang digunakan adalah kertas saring, dengan ayakan no. 40 mesh.
kertas saring Whatman no. 1, Verile gel®,
metanol, pereaksi Mayer, pereaksi Ekstraksi Sampel
Dragendorff, Besi (III) klorida (FeCl3) Simplisia ditimbang 10 g dan
5%, ammonia 1%, asam asetat anhidrida, dibungkus dengan kertas saring. Sampel
larutan Kalium hidroksida (KOH) 5%, kemudian dimasukkan kedalam alat
larutan Natrium klorida (NaCl) 0,9%, kelongsong dan diekstraksi dengan
HPMC (Shadong Bio-Technology, Batch pelarut metanol pada suhu 70°C. Proses
226-0028), karbopol 934 (Shadong Bio- sirkulasi secara kontinyu dihentikan
Technology, Batch 1975-77468-688), sampai pelarut berwarna konstan atau
TEA, propilen glikol (Shin-Etsu, Batch J bening. Ekstrak yang didapat dipekatkan
1055/12) dan metil paraben (Ueno Fine menggunakan waterbath.
Chemicals Industry, Lot LA1010)
akuabides dan akuades. Bahan kualitas Skrining Fitokimia
pro analisis yang digunakan antara lain Skrining fitokimia dilakukan
media Mueller-Hilton Agar (MHA), terhadap ekstrak metanol daun pacar air
darah domba steril, Dimetil sulfoksida meliputi pemeriksaan alkaloid, flavonoid,
(DMSO), Magnesium (Mg), asam klorida polifenol, tanin, triterpenoid, steroid,
(HCl) pekat, asam sulfat (H2SO4) pekat, saponin dan kuinon.
kloroform (CHCl3), larutan standar
McFarland no 0,5. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Uji aktivitas antibakteri dari
Bakteri Uji ekstrak metanol daun pacar air terhadap
Bakteri uji yang digunakan pada bakteri P.acnes dan S.epidermidis
penelitian ini adalah kultur murni bakteri dilakukan dengan metode disc diffusion.
Propionibacterium acnes dan Larutan ekstrak terdiri dari tiga variasi

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 227


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Gel Antijerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis Secara In Vitro

konsentrasi: 100 mg/mL; 150 mg/mL; hingga homogen. Akuadest ditambahkan


dan 200 mg/mL. Kontrol negatif yang sedikit demi sedikit dan digerus homogen
digunakan adalah DMSO. Sebanyak 20 hingga diperoleh dasar gel (Suardi, dkk.,
µL larutan ekstrak dan kontrol negatif 2008). Kemudian ditambahkan ekstrak
dipipet ke kertas cakram. Kertas cakram metanol daun pacar air digerus sampai
kemudian diletakkan pada permukaan homogen.
media Mueller-Hilton Agar (MHA)
dengan 5% darah kambing yang telah Uji Efek Antijerawat Gel Formula
diinokulasikan bakteri P. acnes dan Simplex Lattice Design
media MHA yang telah diinokulasikan Uji aktivitas antibakteri dari gel
bakteri S.epidermidis. Petri diinkubasi ekstrak metanol daun pacar air dilakukan
pada suhu 37ºC selama 48 jam untuk dengan metode disc diffusion. Kertas
bakteri P.acnes dan 24 jam untuk bakteri cakram direndam dalam gel F1, F2, F3
S.epidermidis. Pengujian dilakukan 3 kali dan kontrol negatif selama 3 menit.
pengulangan (Wayne, 2006). Kertas cakram kemudian diletakkan pada
permukaan media Mueller-Hinton Agar
(MHA) dengan 5% darah domba pada
Tabel 1. Formula Simplex Lattice Design petri yang telah diinokulasikan bakteri P.
Bahan F1 F2 F3 acnes dan media MHA yang telah
Ekstrak 20 20 20 diinokulasikan bakteri S.epidermidis.
HPMC 3,5 2 2,75 Petri dibiarkan pada suhu ruang selama 1
Karbopol 0,5 2 1,25 jam sebelum diinkubasi pada suhu 37ºC
TEA 0,5 2 1,25 selama 48 jam untuk bakteri P.acnes dan
Propilenglikol 15 15 15 24 jam untuk bakteri S.epidermidis.
Metil Paraben 0,18 0,18 0,18 Pengujian dilakukan 3 kali pengulangan.
Akuades ad 100 100 100 Aktivitas antibakteri ditentukan dengan
Keterangan : mengukur diameter zona hambat (Suardi,
F1: Formula dengan perbandingan basis dkk., 2008).
HPMC:Karbopol (100:0)
F2: Formula dengan perbandingan basis Penentuan Formula Optimum
HPMC:Karbopol (0:100) Setelah dilakukan uji efektivitas
F3: Formula dengan perbandingan basis antibakteri gel formula 1, 2 dan 3,
HPMC:Karbopol (50:50) selanjutnya dilakukan pengolahan data
untuk memperoleh formula optimum.
Formulasi Gel Uji Efektivitas Sediaan Gel Optimum
Sediaan gel yang dibuat terdiri Formula optimum komposisi
dari 3 formula (Tabel 1). HPMC Karbopol dan HPMC yang ditentukan,
dikembangkan ke dalam air panas kemudian diuji efektivitas. Pengujian
sebanyak 20 kali beratnya selama 15 dilakukan untuk membandingkan hasil
menit. Setelah mengembang digerus percobaan dengan hasil prediksi. Gel
sampai transparan. Carbopol pada optimum juga dilakukan uji efektivitas
lumpang yang berbeda dikembangkan antibakteri yang akan dibandingkan
dengan air panas hingga homogen, dengan kontrol positif berupa Verile gel.
kemudian ditambahkan trietanolamin Prosedur pengujian efektivitas pada
(TEA) hingga jernih. HPMC yang telah formula gel optimum, dilakukan seperti
dikembangkan dimasukkan ke dalam pada pengujian aktivitas antibakteri
lumpang yang berisi carbopol dan digerus terhadap gel ekstrak metanol daun pacar
hingga homogen. Metil paraben yang air.
telah dilarutkan dalam propilenglikol
dicampurkan ke dalam basis dan digerus

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 228


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Gel Antijerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis Secara In Vitro

Evaluasi Sediaan Optimum menerus hingga diperoleh diameter yang


Evaluasi sediaan gel yang cukup untuk melihat pengaruh beban
dilakukan meliputi pengamatan terhadap perubahan diameter sebar gel
organoleptis, homogenitas, pengukuran (Michael dan Ash, 1977).
pH, pengukuran viskositas, pengujian
daya sebar dan pengujian daya lekat. Pengujian Daya Lekat
Gel sebanyak 0,25 g diletakkan
Pengamatan Organoleptis pada gelas obyek dan ditekan dengan
Pemeriksaan organoleptis yang beban 1 kg selama 5 menit. Setelah itu
dilakukan meliputi pemeriksaan bentuk, gelas obyek dipasang pada alat tes. Alat
tekstur, warna dan bau yang diamati tes diberi beban 80 g dan kemudian
secara visual (Kumesan, dkk., 2013). dicatat waktu pelepasan gel dari gelas
obyek (Michael dan Ash, 1977).
Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan Analisis Data
dengan cara sampel gel dioleskan pada Analisis data statistik dilakukan
sekeping kaca atau bahan transparan lain menggunakan uji statistik One Way
yang cocok, sediaan harus menunjukkan ANOVA (Analysis of Varians) dan uji T.
susunan yang homogen dan tidak terlihat
adanya butiran kasar (Kumesan, dkk., HASIL DAN PEMBAHASAN
2013).
Determinasi Sampel Tumbuhan
Pengukuran pH Berdasarkan hasil identifikasi tanaman
Pengukuran pH sediaan dilakukan yang dilakukan di Herbarium Bogoriense,
dengan menggunakan pH meter soil Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-
tester. Alat pH meter dicelupkan secara LIPI Bogor menyatakan bahwa tanaman
langsung ke dalam sediaan gel. yang digunakan pada penelitian ini
Kemudian dilihat perbahan skala pada pH adalah tanaman pacar air (Impatiens
meter. Angka yang tertera pada skala pH balsamina Linn.)
meter merupakan nilai pH dari sediaan.
Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia
Pengukuran Viskositas
No. Pemeriksaan Reagen Hasil
Rotor yang digunakan terlebih
dahulu dipasang pada alat. Sampel 1. Alkaloid Mayer, -
dimasukkan ke dalam wadah kemudian Dragendorf
rotor dimasukkan sampai tercelup. Alat 2. Flavonoid Mg + HCl +
dihidupkan dan diukur viskositasnya pekat
dengan cara membaca langsung pada 3. Saponin Akuades -
skala. 4. Tanin Gelatin -
5. Triterpenoid Lieberman -
Pengujian Daya Sebar Burchard
Gel sebanyak 0,5 g diletakkan di 6. Steroid Lieberman +
tengah-tengah kaca bulat, ditutup dengan Burchard
kaca lain yang telah ditimbang beratnya 7. Kuinon KOH 5% +
dan dibiarkan selama 1 menit kemudian 8. Polifenol FeCl3 +
diukur diameter sebar gel. Setelah itu
ditambahkan beban 50 g dan dibiarkan 1
menit kemudian diukur diameter Skrining Fitokimia
sebarnya. Penambahan beban berat Hasil skrining fitokimia terhadap
setelah 1 menit dilakukan secara terus- ekstrak metanol daun pacar air (tabel 2)
menunjukkan ekstrak mengandung

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 229


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Gel Antijerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis Secara In Vitro

senyawa flavonoid, steroid, kuinon dan membentuk kompleks dengan dinding sel
polifenol. bakteri (Tiwari, dkk., 2011). Turunan
senyawa flavonoid yaitu kaemferol dan
Hasil Uji Aktivitas Antibakteri kuersetin yang terkandung dalam
Ekstrak tanaman pacar air memiliki aktivitas
Uji aktivitas aktibakteri dilakukan antibakteri (Lim Young-Hee, dkk., 2007).
dengan metode disc diffusion. Metode Mekanisme kerja antibakteri kuersetin
disc diffusion adalah metode untuk yaitu dengan menghambat kerja DNA-
menentukan aktivitas suatu agen gyrase dari bakteri (Lim Young-Hee,
antimikroba. Kontrol negatif yang dkk., 2007). Kuersetin juga dapat
digunakan ialah larutan DMSO, karena meningkatkan permeabilitas dari
DMSO digunakan sebagai pelarut ekstrak membran sel bakteri dan menghilangkan
dan tidak memberikan aktivitas potensial membran sel bakteri sehingga
antibakteri (Vats dan Sharma, 2012). sintesis ATP, transpor membran dan
Larutan DMSO yang digunakan yaitu motilitas terganggu. Kaemferol diduga
dengan variasi konsentrasi 10%. memiliki aktivitas yang sama dengan
Hasil pengujian ekstrak (tabel 3), kuersetin karena memiliki struktur yang
menunjukkan bahwa semakin besar hampir sama dan juga memiliki
konsentrasi uji maka diameter zona konsentrasi hambat minimal yang sama
hambat yang dihasilkan semakin besar. dengan kuersetin terhadap bakteri P.
Hal ini diduga karena ekstrak yang acnes (Lim Young-Hee, dkk., 2007).
berdifusi kedalam sel bakteri semakin Sedangkan senyawa naftokuinon yang
meningkat sebanding dengan konsentrasi. memiliki aktivitas antibakteri ialah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa 2-hidroksi 1,4-naftokuinon, 2-
ekstrak metanol daun pacar air memiliki metoksi 1,4-naftokuinon dan metilen
aktivitas antibakteri terhadap bakteri 3,3’-bilawsone. Naftokuinon memiliki
P.acnes dan S.epidermidis sebagai aktivitas antibakteri yaitu dengan
penyebab jerawat. mekanisme mengikat asam amino
nukleofilik dari protein secara
irreversible sehingga menyebabkan
Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Ekstrak ( ±
inaktifasi dari protein dan kehilangan
SD, n=3) fungsi. Selain itu naftokuinon juga
Konsentrasi mengikat adhesin, polipeptida dari
Diameter Zona
Bakteri Uji ekstrak dinding sel dan enzim pada membran
Hambat (mm)
(mg/mL) (Cowan, 1999).
100 8,11± 0,35 Berdasarkan hasil analisa data
150 8,58±0,34 diameter zona hambat dari ketiga
P.acnes
200 11,66±1,08 konsentrasi ekstrak daun pacar air
DMSO - terhadap bakteri P.acnes menunjukkan
100 9,30 ± 0,57 data tidak berbeda signifikan (p<0,05).
S. 150 12,01 ± 1,07 Sedangkan hasil analisa data diameter
epidermidis 200 15,20 ± 0,37 zona hambat dari ketiga konsentrasi
DMSO - ekstrak daun pacar air terhadap bakteri
S.epidermidis menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan (p>0,05). Oleh
Aktivitas antibakteri dari ekstrak
karena itu, digunakan konsentrasi
metanol daun pacar air diduga karena
tertinggi dari ketiga konsentrasi uji yaitu
adanya senyawa polifenol, flavonoid,
200 mg/mL yang digunakan pada
steroid dan kuinon. Senyawa polifenol
formulasi untuk menghasilkan gel yang
memiliki aktivitas antibakteri yaitu
efektif terhadap kedua bakteri tersebut.
dengan menghambat aktivitas enzim,

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 230


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Gel Antijerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis Secara In Vitro

Gambar 1. Hasil Uji Efektivitas Gel Formula Simplex Lattice

Hasil Uji Efek Antijerawat Gel Penentuan Formula Optimum


Formula Simplex Lattice Design Optimasi dilakukan pada basis gel
Gel yang dibuat dalam penelitian yang terdiri dari HPMC dan karbopol
ini terdiri dari tiga formula yaitu F1 yang diatur dalam rentang dengan jumlah
(HPMC:karbopol 100:0), F2 masing-masingnya untuk HPMC sebesar
(HPMC:karbopol 0:100) dan F3 0-1% sedangkan karbopol sebesar 0-1%.
(HPMC:karbopol 50:50). Hasil pengujian Respon diameter zona hambat pada
efektivitas gel ekstrak metanol daun bakteri P.acnes dan S.epidermidis dengan
pacar air (Gambar 1) menunjukkan range 6 mm-20 mm dioptimumkan
bahwa gel memiliki efektivitas dengan target maximize dan importance
antibakteri yang ditandai dengan adanya (+++++). Hal ini dikarenakan agar respon
zona hambat berupa zona bening diameter zona hambat yang dihasilkan
disekitar cakram. Diameter zona hambat dapat lebih besar sehingga lebih efektif
yang paling besar terlihat pada F2 dan sebagai antibakteri, sehingga formula
F3. optimum dapat menghasilkan zona
Formula tersebut terdiri dari hambat yang lebih besar.
HPMC dan karbopol masing-masing Formula optimum hasil prediksi
sebesar 0:100 dan 50:50. Karbopol terdiri dari HPMC 21% dan karbopol
memiliki pengaruh lebih besar dalam 79% dengan nilai desirability sebesar
meningkatkan efektivitas antibakteri 0,722. Respon yang paling optimum
dibandingkan HPMC. Hal ini terlihat dari diperoleh jika nilai desirability mendekati
formula dengan komposisi karbopol yang 1. Formula yang diprediksi tersebut dapat
lebih besar menghasilkan diameter zona menghasilkan gel dengan perkiraan
hambat yang lebih besar pula. Karbopol diameter zona hambat pada P.acnes
memberikan interaksi positif terhadap sebesar 17,61±0,93mm dan diameter
efektivitas daya hambat. Jadi, kombinasi zona hambat pada S.epidermidis sebesar
HPMC dan karbopol dengan jumlah 16,01±1,01mm.
komposisi karbopol lebih besar dapat Kurva desirability gel optimum
meningkatkan efektivitas antibakteri, (Gambar 2) menunjukkan kecendrungan
karena kombinasi dari kedua basis gel nilai desirability apabila terdiri dari
tersebut dapat meningkatkan difusi zat komponen HPMC dan karbopol dalam
aktif (Quinones dan Ghaly, 2008). Zat jumlah tertentu. Titik prediksi tersebut
aktif tersebut dapat berdifusi dari matriks menunjukkan kombinasi HPMC 21% dan
gel ke dalam media agar sehingga dapat karbopol 79% menghasilkan nilai
menghambat pertumbuhan bakteri yang desirability yang jauh lebih besar
berada di media agar tersebut. dibandingkan dengan kombinasi
HPMC:karbopol 50:50. Sehingga dapat

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 231


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Gel Antijerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis Secara In Vitro

diprediksikan bahwa kombinasi HPMC Hasil uji efektivitas gel optimum


21% dan karbopol 79% adalah formula terhadap kontrol positif (tabel 5)
optimum. menunjukkan bahwa gel optimum
menghasilkan diameter zona hambat
lebih kecil dibandingkan dengan kontrol
positif yaitu Verile gel.

Tabel 5. Hasil Uji Efektivitas Gel


Optimum Terhadap Kontrol
Positif ( ± SD, n=3)
Diameter
Bakteri Uji Sampel Zona Hambat
(mm)
Gel Optimum 17,61±0,93
P.acnes
Gambar 2. Kurva Desirability Gel Kontrol positif 29,1±1,34
Optimum S. Gel Optimum 16,01±1,01
epidermidis Kontrol Positif 24,98±1,83

Uji Efektivitas Gel Optimum


Berdasarkan hasil uji t
Hasil percobaan (tabel 4) untuk
didapatkan nilai signifikansi p<0,05
respon diameter zona hambat pada
untuk rata-rata diameter zona hambat
P.acnes dan S.epidermidis berada dalam
P.acnes terhadap Verile gel, sedangkan
rentang nilai prediksi berdasarkan metode
rata-rata diameter zona hambat
simplex lattice design. Definisi 95% PI
S.epidermidis terhadap Verile gel didapat
(Prediction Interval) rendah adalah nilai
nilai signifikansi p<0,05. Berdasarkan
terendah dari interval yang diprediksikan,
analisa statistik terdapat perbedaan
dimana memiliki nilai kepercayaan dari
signifikan efektivitas antibakteri antara
pengamatan individual sebesar 95%.
gel optimum dengan kontrol positif. Hal
Sedangkan definisi 95% PI (Prediction
ini menunjukkan bahwa gel optimum
Interval) tinggi adalah nilai tertinggi dari
ekstrak metanol daun pacar air memiliki
interval yang diprediksikan, dimana
potensi untuk pengembangan lebih lanjut
memiliki nilai kepercayaan dari
agar menghasilkan efektivitas antibakteri
pengamatan individual sebesar 95%.
yang lebih baik.

Tabel 4. Hasil Uji Efektivitas Gel


Optimum ( ± SD, n=3)
Hasil Uji 95% PI
Bakteri Uji
(mm) low high
P.acnes 17,61±0,93 17,55 19,98
S.
16,01±1,01 9,53 16,17
epidermidis
Gambar 3. Hasil Uji Efektivitas Gel
Kesimpulan yang diperoleh adalah Optimum Terhadap Kontrol
metode simplex lattice design dapat Positif: (A) Bakteri P.acnes;
digunakan untuk memprediksi formula (B) Bakteri S.epidermidis; 1.
optimum gel ekstrak metanol daun pacar Kontrol Positif; 2. Gel
air (Impatiens balsamina Linn.) terhadap Optimum; 3. Kontrol Negatif
bakteri P.acnes dan S.epidermidis.

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 232


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Gel Antijerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis Secara In Vitro

Hasil Evaluasi Sediaan Gel Optimum Hal ini menunjukkan bahwa nilai pH
Hasil organoleptis gel optimum sediaan gel optimum masih berada pada
yang dibuat berupa gel berwarna coklat rentang yang diperbolehkan.
tua yang memiliki bau khas ekstrak Penelitian ini menunjukkan hasil
dengan bentuk yang kurang kental. Hal bahwa adanya aktivitas antibakteri
ini dikarenakan jumlah ekstrak yang ekstrak metanol daun pacar air dan
digunakan 20% dalam sediaan sehingga efektivitas gel ekstrak metanol daun
mempengaruhi bau, penampilan serta pacar air. Peningkatan daya hambat
bentuk dari sediaan gel tersebut. Hasil terjadi pada ekstrak metanol daun pacar
pemeriksaan homogenitas menunjukkan air dalam bentuk sediaan gel
bahwa sediaan gel memperlihatkan dibandingkan dengan ekstrak sebelum
adanya butir-butir kasar pada saat sediaan diformulasikan kedalam bentuk gel.
dioleskan pada kaca transparan. Hal ini Peningkatan efektivitas tersebut
dikarenakan masih terdapat ekstrak yang dikarenakan adanya bantuan basis gel
tidak tercampur pada basis gel. yaitu HPMC dan karbopol. Kombinasi
Pengukuran viskositas bertujuan dari kedua basis gel dapat meningkatkan
untuk mengetahui seberapa besar difusi zat aktif (Lim Young-Hee, dkk.,
konsistensi dari sediaan gel optimum. 2007). Zat aktif tersebut dapat berdifusi
Viskositas berkaitan dengan kemampuan dari gel ke dalam media agar sehingga
sediaan untuk dapat mengalir yang akan dapat menghambat pertumbuhan bakteri
mempengaruhi daya sebar dan daya lekat, yang berada di media agar tersebut.
serta mempengaruhi difusi obat (Hasyim,
dkk., 2012). Nilai rata-rata viskositas KESIMPULAN
pada gel optimum sebesar 426,66 cP. Hal Komposisi optimum dari
ini menunjukkan bahwa gel optimum Karbopol dan HPMC dalam gel ekstrak
memiliki viskositas yang rendah. metanol daun daun pacar air (Impatiens
Pengukuran daya lekat bertujuan untuk balsamina L.) yang memberikan efek
mengetahui kemampuan suatu sediaan antibakteri terbaik adalah HPMC 21%
untuk bertahan pada permukaan kulit dan carbopol 79%. Hasil evaluasi gel
yang berkaitan dengan difusi obat pada optimum yaitu gel berwarna coklat tua,
permukaan kulit. Nilai rata-rata daya berbau khas ekstrak dengan nilai daya
lekat gel optimum adalah 178,66 detik. lekat 3,17 menit, daya sebar 32,69 cm2,
Hal ini menunjukkan bahwa gel optimum viskositas sebesar 426,66 cP dan pH 5,23.
tidak bertahan lama pada kulit.
Pengukuran daya sebar pada gel optimum
DAFTAR PUSTAKA
bertujuan untuk mengetahui kemampuan
1. Adfa M. Senyawa Antibakteri Dari
menyebar sediaan ketika digunakan. Nilai
Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina
rata-rata daya sebar gel optimum sebesar
L). Jurnal Gradien. Desember 2007;
32,69 cm2. Hal ini menunjukkan bahwa
4(1): 318-322.
gel optimum memiliki daya sebar yang
2. Bakker P, Grooskens Van D,
luas sehingga mudah untuk dioleskan
Wieringa N. Dermatological
pada permukaan kulit. Sedangkan
Preparation for The Tropics. Den
pengukuran pH bertujuan untuk
Haag : Cip Gegeveres koninklijke
mengetahui keamanan sediaan. Nilai pH
Bibliotheek; 1990.
yang terlalu rendah dapat menyebabkan
3. Baviskar DT, Yogeshkumar AB,
iritasi, sedangkan pH terlalu tinggi dapat
Kapil RB, Venkatesh BP, Mangesh
menyebabkan kulit bersisik. Nilai rata-
KS dan Dinesh KJ. In Vitro and In
rata pH gel optimum sebesar 5,23.
Vivo Evaluation of Diclofenac
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia
Sodium Gel Prepared with Cellulose
rentang pH sediaan topikal adalah 4,5-8.

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 233


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Gel Antijerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis Secara In Vitro

Ether and Carbopol 934P. Trop J 11. Lim Young-Hee, In Hwan Kim, Jung-
Pharm Res. 2013; 12(4): 489-494. ju Seo. In vitro Activity of Kaemferol
4. Clinical and Laboratory Standards Isolated from the Impatiens
Institute. Performance standards for balsamina alone and in combination
antimicrobial disk susceptibility tests. with Erythromycin or Clindamycin
Approved standard M2-A9. CLSI, against Propionibacterium acnes. J
Wayne, PA. 2006. Microbiol. 2007; 45(5);473-477
5. Cowan MM. Plant Products as 12. Michael and Ash I. A Formulary of
Antimicrobial Agents. Clin Microbiol Cosmetic Preparation. Chemical
Rev. 1999; 12 (4): 564-582. Publishing Co., New York. 1977
6. Dalimartha, S. Atlas Tumbuhan Obat 13. Quinones D dan Ghaly E.S.
Indonesia. Jilid 3. Jakarta : Trubus Formulation and Characterization of
Agriwidya; 2003. Hal 85-88. Nystatin Gel. P R Health Sci J. 2008;
7. Hasyim N, Kristian LP, Iradah J, 27(1): 61-67.
Ajeng K. Formulasi dan Uji 14. Russel JJ. Topical Therapy for Acne.
Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Am Fam Physichian. 2000; 15(2) :
Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinata 357-365.
L) pada Kelinci (Oryctolagus 15. Tasoula Eleni, S. Gregoriou, John
cuniculus). Majalah Farmasi dan Chalikias, Dimitris Lazarou, Ifigenia
Farmakologi. Juli 2012. 16(2); 89-94. Danopoulou, Andreas Katsambas,
8. Suardi M, Armenia, Anita Maryawati. dan Dimitris Rigopoulos. The impact
Formulasi dan Uji Klinik Gel Anti of acne vulgaris on quality of life and
Jerawat Benzoil Peroksida-HPMC. psychic health in young adolescents
Jurnal Fakultas Farmasi FMIPA in Greece. Results of a population
UNAND. 2008. survey. An Bras Dermatol. 2012;
9. Knutsen-Larson Siri, Annelise L. 87(6):862-9.
Dawson, Cory A. Dunnick, dan 16. Tiwari P, Kumar B, Kaur M, Kaur G,
Robert P. Dellavalle. Acne Vulgaris: Kaur H. Phytochemical Screening
Pathogenesis, Treatment, and Needs and Extraction : A Review. Int Pharm
Assessment. Dermatol Clin. 2012; Sci. 2011; 1(1): 98-106.
30:99–106. 17. Vats A, Sharma P. Formulation and
10. Kumesan YAN, Yamlean PVY, dan Evaluation of Topical Anti Acne
Supriati. Formulasi dan Uji Aktivitas Formulation of Coriander Oil. Inter.
Gel Antijerawat Ekstrak Umbi J. Pharm. Sci. Res. 2012; 2(3): 61-66.
Bakung (Crinum asiaticum L.) 18. Wasitaatmadja S.M. Penuntun Ilmu
Terhadap Bakteri Staphylococcus Kosmetik Medik. Jakarta: UI-Press;
aureus Secara In Vitro. Pharmacon. 2002. Hal 182-188.
Mei 2013; 2(2): 18-26. 19. Webster G. F. Acne Vulgaris. Brit.
Med. J. 2002; 325(7362):475-479.
ISSN : 0019-5154.

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4 234


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090

Das könnte Ihnen auch gefallen