Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
ABSTRAK
berbau khas ekstrak dengan nilai daya lekat 3,17 menit, daya sebar 32,69 cm2 dan
viskositas sebesar 426,66 cP serta nilai pH sebesar 5,23 yang memenuhi syarat.
Kata kunci: Ekstrak metanol daun pacar air, Propionibacterium acnes, Staphylococcus
epidermidis, gel, karbopol, HPMC
PENDAHULUAN memiliki aktivitas antibakteri (Adfa M.
Penyakit kulit yang sering timbul dan 2007, dan Lim Young-Hee, dkk., 2007).
mengganggu para remaja adalah jerawat Sediaan dalam bentuk gel banyak
atau acne vulgaris (Knutsen-Larson Siri, digunakan karena mudah mengering,
dkk., 2012). Prevalensi jerawat pada membentuk lapisan film yang mudah
masa remaja cukup tinggi, yaitu berkisar dicuci dan tidak mengandung minyak
antara 47-90%. Penyakit ini tidak sehingga mengurangi resiko timbulnya
mengancam jiwa, namun merugikan peradangan lebih lanjut akibat akumulasi
karena berhubungan dengan menurunnya minyak pada pori-pori. Bentuk sediaan
kepercayaan diri akibat berkurangnya gel cocok untuk terapi topikal pada
keindahan wajah para penderita. Jerawat jerawat terutama penderita dengan tipe
juga dapat mempengaruhi kualitas hidup kulit berminyak (Russel, 2000), sehingga
penderita jerawat dengan memberikan lebih cocok untuk digunakan oleh
efek psikologis yang buruk. Penelitian di masyarakat Indonesia yang beriklim
Yunani melaporkan dari 1531 sampel tropis dan mayoritas memiliki kulit
remaja berusia 11 sampai 19 tahun yang berminyak. Bahan dasar gel yang cocok
menderita jerawat dan yang tidak untuk terapi jerawat adalah bahan dasar
menderita jerawat, secara signifikan yang larut dalam air (hidrofilik) dan
tingkat keparahan jerawat mempengaruhi bersifat memperlambat proses
quality of life (QOL). Pasien dengan pengeringan sehingga mampu bertahan
tingkat keparahan jerawat yang tinggi lama pada permukaan kulit (Bakker,
mengalami gangguan psikososial dan dkk., 1990). Basis gel yang bersifat
emosional yang lebih besar (Tasoula hidrofilik seperti HPMC dan karbopol
Eleni, dkk., 2012). Penyakit jerawat dapat dikombinasikan dalam formulasi
terbatas pada folikel polisebacea kepala gel (Baviskar, dkk., 2013). Kombinasi
dan badan bagian atas karena kelenjar HPMC dan carbopol dapat menghasilkan
sebacea di wilayah ini sangat aktif homogenitas gel yang baik serta mampu
(Webster, 2002). Jerawat dapat terjadi meningkatkan difusi obat (Quinones dan
karena penyumbatan pada pilosebaseus Ghaly, 2008).
dan peradangan yang dipicu oleh bakteri Berdasarkan uraian tersebut, maka
Propionibacterium acnes dan perlu dilakukan pengujian efektivitas
Staphylococcus epidermidis antijerawat dengan kombinasi basis gel
(Wasitaatmadja, 2002). yaitu HPMC dan karbopol dari ekstrak
Salah satu tanaman yang digunakan metanol daun pacar air terhadap bakteri
sebagai antibakteri adalah pacar air penyebab jerawat yaitu
(Impatiens balsamina L.). Secara empiris Propionibacterium acnes dan
tanaman pacar air memiliki banyak Staphylococcus epidermidis.
manfaat dari bagiannya yang dapat
digunakan sebagai obat diantaranya METODE PENELITIAN
untuk mengatasi terlambat haid, radang
kulit bernanah, bisul dan radang pinggir Alat
kuku (Dalimartha, 2003). Selain itu, Alat-alat yang digunakan dalam
tanaman pacar air mengandung senyawa penelitian ini adalah: soxhlet apparatus,
naftakuinon, kaempferol dan kuersetin timbangan analitik (Precisa tipe 320-
yang diisolasi dari daun pacar air 9410-003), waterbath (Memmert tipe
senyawa flavonoid, steroid, kuinon dan membentuk kompleks dengan dinding sel
polifenol. bakteri (Tiwari, dkk., 2011). Turunan
senyawa flavonoid yaitu kaemferol dan
Hasil Uji Aktivitas Antibakteri kuersetin yang terkandung dalam
Ekstrak tanaman pacar air memiliki aktivitas
Uji aktivitas aktibakteri dilakukan antibakteri (Lim Young-Hee, dkk., 2007).
dengan metode disc diffusion. Metode Mekanisme kerja antibakteri kuersetin
disc diffusion adalah metode untuk yaitu dengan menghambat kerja DNA-
menentukan aktivitas suatu agen gyrase dari bakteri (Lim Young-Hee,
antimikroba. Kontrol negatif yang dkk., 2007). Kuersetin juga dapat
digunakan ialah larutan DMSO, karena meningkatkan permeabilitas dari
DMSO digunakan sebagai pelarut ekstrak membran sel bakteri dan menghilangkan
dan tidak memberikan aktivitas potensial membran sel bakteri sehingga
antibakteri (Vats dan Sharma, 2012). sintesis ATP, transpor membran dan
Larutan DMSO yang digunakan yaitu motilitas terganggu. Kaemferol diduga
dengan variasi konsentrasi 10%. memiliki aktivitas yang sama dengan
Hasil pengujian ekstrak (tabel 3), kuersetin karena memiliki struktur yang
menunjukkan bahwa semakin besar hampir sama dan juga memiliki
konsentrasi uji maka diameter zona konsentrasi hambat minimal yang sama
hambat yang dihasilkan semakin besar. dengan kuersetin terhadap bakteri P.
Hal ini diduga karena ekstrak yang acnes (Lim Young-Hee, dkk., 2007).
berdifusi kedalam sel bakteri semakin Sedangkan senyawa naftokuinon yang
meningkat sebanding dengan konsentrasi. memiliki aktivitas antibakteri ialah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa 2-hidroksi 1,4-naftokuinon, 2-
ekstrak metanol daun pacar air memiliki metoksi 1,4-naftokuinon dan metilen
aktivitas antibakteri terhadap bakteri 3,3’-bilawsone. Naftokuinon memiliki
P.acnes dan S.epidermidis sebagai aktivitas antibakteri yaitu dengan
penyebab jerawat. mekanisme mengikat asam amino
nukleofilik dari protein secara
irreversible sehingga menyebabkan
Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Ekstrak ( ±
inaktifasi dari protein dan kehilangan
SD, n=3) fungsi. Selain itu naftokuinon juga
Konsentrasi mengikat adhesin, polipeptida dari
Diameter Zona
Bakteri Uji ekstrak dinding sel dan enzim pada membran
Hambat (mm)
(mg/mL) (Cowan, 1999).
100 8,11± 0,35 Berdasarkan hasil analisa data
150 8,58±0,34 diameter zona hambat dari ketiga
P.acnes
200 11,66±1,08 konsentrasi ekstrak daun pacar air
DMSO - terhadap bakteri P.acnes menunjukkan
100 9,30 ± 0,57 data tidak berbeda signifikan (p<0,05).
S. 150 12,01 ± 1,07 Sedangkan hasil analisa data diameter
epidermidis 200 15,20 ± 0,37 zona hambat dari ketiga konsentrasi
DMSO - ekstrak daun pacar air terhadap bakteri
S.epidermidis menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan (p>0,05). Oleh
Aktivitas antibakteri dari ekstrak
karena itu, digunakan konsentrasi
metanol daun pacar air diduga karena
tertinggi dari ketiga konsentrasi uji yaitu
adanya senyawa polifenol, flavonoid,
200 mg/mL yang digunakan pada
steroid dan kuinon. Senyawa polifenol
formulasi untuk menghasilkan gel yang
memiliki aktivitas antibakteri yaitu
efektif terhadap kedua bakteri tersebut.
dengan menghambat aktivitas enzim,
Hasil Evaluasi Sediaan Gel Optimum Hal ini menunjukkan bahwa nilai pH
Hasil organoleptis gel optimum sediaan gel optimum masih berada pada
yang dibuat berupa gel berwarna coklat rentang yang diperbolehkan.
tua yang memiliki bau khas ekstrak Penelitian ini menunjukkan hasil
dengan bentuk yang kurang kental. Hal bahwa adanya aktivitas antibakteri
ini dikarenakan jumlah ekstrak yang ekstrak metanol daun pacar air dan
digunakan 20% dalam sediaan sehingga efektivitas gel ekstrak metanol daun
mempengaruhi bau, penampilan serta pacar air. Peningkatan daya hambat
bentuk dari sediaan gel tersebut. Hasil terjadi pada ekstrak metanol daun pacar
pemeriksaan homogenitas menunjukkan air dalam bentuk sediaan gel
bahwa sediaan gel memperlihatkan dibandingkan dengan ekstrak sebelum
adanya butir-butir kasar pada saat sediaan diformulasikan kedalam bentuk gel.
dioleskan pada kaca transparan. Hal ini Peningkatan efektivitas tersebut
dikarenakan masih terdapat ekstrak yang dikarenakan adanya bantuan basis gel
tidak tercampur pada basis gel. yaitu HPMC dan karbopol. Kombinasi
Pengukuran viskositas bertujuan dari kedua basis gel dapat meningkatkan
untuk mengetahui seberapa besar difusi zat aktif (Lim Young-Hee, dkk.,
konsistensi dari sediaan gel optimum. 2007). Zat aktif tersebut dapat berdifusi
Viskositas berkaitan dengan kemampuan dari gel ke dalam media agar sehingga
sediaan untuk dapat mengalir yang akan dapat menghambat pertumbuhan bakteri
mempengaruhi daya sebar dan daya lekat, yang berada di media agar tersebut.
serta mempengaruhi difusi obat (Hasyim,
dkk., 2012). Nilai rata-rata viskositas KESIMPULAN
pada gel optimum sebesar 426,66 cP. Hal Komposisi optimum dari
ini menunjukkan bahwa gel optimum Karbopol dan HPMC dalam gel ekstrak
memiliki viskositas yang rendah. metanol daun daun pacar air (Impatiens
Pengukuran daya lekat bertujuan untuk balsamina L.) yang memberikan efek
mengetahui kemampuan suatu sediaan antibakteri terbaik adalah HPMC 21%
untuk bertahan pada permukaan kulit dan carbopol 79%. Hasil evaluasi gel
yang berkaitan dengan difusi obat pada optimum yaitu gel berwarna coklat tua,
permukaan kulit. Nilai rata-rata daya berbau khas ekstrak dengan nilai daya
lekat gel optimum adalah 178,66 detik. lekat 3,17 menit, daya sebar 32,69 cm2,
Hal ini menunjukkan bahwa gel optimum viskositas sebesar 426,66 cP dan pH 5,23.
tidak bertahan lama pada kulit.
Pengukuran daya sebar pada gel optimum
DAFTAR PUSTAKA
bertujuan untuk mengetahui kemampuan
1. Adfa M. Senyawa Antibakteri Dari
menyebar sediaan ketika digunakan. Nilai
Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina
rata-rata daya sebar gel optimum sebesar
L). Jurnal Gradien. Desember 2007;
32,69 cm2. Hal ini menunjukkan bahwa
4(1): 318-322.
gel optimum memiliki daya sebar yang
2. Bakker P, Grooskens Van D,
luas sehingga mudah untuk dioleskan
Wieringa N. Dermatological
pada permukaan kulit. Sedangkan
Preparation for The Tropics. Den
pengukuran pH bertujuan untuk
Haag : Cip Gegeveres koninklijke
mengetahui keamanan sediaan. Nilai pH
Bibliotheek; 1990.
yang terlalu rendah dapat menyebabkan
3. Baviskar DT, Yogeshkumar AB,
iritasi, sedangkan pH terlalu tinggi dapat
Kapil RB, Venkatesh BP, Mangesh
menyebabkan kulit bersisik. Nilai rata-
KS dan Dinesh KJ. In Vitro and In
rata pH gel optimum sebesar 5,23.
Vivo Evaluation of Diclofenac
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia
Sodium Gel Prepared with Cellulose
rentang pH sediaan topikal adalah 4,5-8.
Ether and Carbopol 934P. Trop J 11. Lim Young-Hee, In Hwan Kim, Jung-
Pharm Res. 2013; 12(4): 489-494. ju Seo. In vitro Activity of Kaemferol
4. Clinical and Laboratory Standards Isolated from the Impatiens
Institute. Performance standards for balsamina alone and in combination
antimicrobial disk susceptibility tests. with Erythromycin or Clindamycin
Approved standard M2-A9. CLSI, against Propionibacterium acnes. J
Wayne, PA. 2006. Microbiol. 2007; 45(5);473-477
5. Cowan MM. Plant Products as 12. Michael and Ash I. A Formulary of
Antimicrobial Agents. Clin Microbiol Cosmetic Preparation. Chemical
Rev. 1999; 12 (4): 564-582. Publishing Co., New York. 1977
6. Dalimartha, S. Atlas Tumbuhan Obat 13. Quinones D dan Ghaly E.S.
Indonesia. Jilid 3. Jakarta : Trubus Formulation and Characterization of
Agriwidya; 2003. Hal 85-88. Nystatin Gel. P R Health Sci J. 2008;
7. Hasyim N, Kristian LP, Iradah J, 27(1): 61-67.
Ajeng K. Formulasi dan Uji 14. Russel JJ. Topical Therapy for Acne.
Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Am Fam Physichian. 2000; 15(2) :
Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinata 357-365.
L) pada Kelinci (Oryctolagus 15. Tasoula Eleni, S. Gregoriou, John
cuniculus). Majalah Farmasi dan Chalikias, Dimitris Lazarou, Ifigenia
Farmakologi. Juli 2012. 16(2); 89-94. Danopoulou, Andreas Katsambas,
8. Suardi M, Armenia, Anita Maryawati. dan Dimitris Rigopoulos. The impact
Formulasi dan Uji Klinik Gel Anti of acne vulgaris on quality of life and
Jerawat Benzoil Peroksida-HPMC. psychic health in young adolescents
Jurnal Fakultas Farmasi FMIPA in Greece. Results of a population
UNAND. 2008. survey. An Bras Dermatol. 2012;
9. Knutsen-Larson Siri, Annelise L. 87(6):862-9.
Dawson, Cory A. Dunnick, dan 16. Tiwari P, Kumar B, Kaur M, Kaur G,
Robert P. Dellavalle. Acne Vulgaris: Kaur H. Phytochemical Screening
Pathogenesis, Treatment, and Needs and Extraction : A Review. Int Pharm
Assessment. Dermatol Clin. 2012; Sci. 2011; 1(1): 98-106.
30:99–106. 17. Vats A, Sharma P. Formulation and
10. Kumesan YAN, Yamlean PVY, dan Evaluation of Topical Anti Acne
Supriati. Formulasi dan Uji Aktivitas Formulation of Coriander Oil. Inter.
Gel Antijerawat Ekstrak Umbi J. Pharm. Sci. Res. 2012; 2(3): 61-66.
Bakung (Crinum asiaticum L.) 18. Wasitaatmadja S.M. Penuntun Ilmu
Terhadap Bakteri Staphylococcus Kosmetik Medik. Jakarta: UI-Press;
aureus Secara In Vitro. Pharmacon. 2002. Hal 182-188.
Mei 2013; 2(2): 18-26. 19. Webster G. F. Acne Vulgaris. Brit.
Med. J. 2002; 325(7362):475-479.
ISSN : 0019-5154.