Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PERUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2019
Pengertian perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus
menerus, bertindak ke luar untuk mendapatkan penghasilan dengan cara memperdagangkan,
menyerahkan barang, atau pengadaan perjanjian perdagangan (Willem Molengraaff). Dengan
kata lain suatu perusahaan (business) adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input),
seperti bahan baku dan tenaga kerja (SDM) diproses untuk menghasilkan barang dan jasa
(output) bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Laba
(profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang
dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam
menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan dalam bidang fungsional bisnis.
Tidak ada perusahaan yang sama kuat di semua area. Kekuatan dan kelemahan dapat
dikombinasikan dengan peluang dan ancaman, sehingga dapat menciptakan dasar untuk
menetapkan sasaran dan strategi sukses dalam mencapai tujuan.
Setiap perusahaan harus mampu menjalankan strategi yang sesuai dengan keahlian atau
kemampuan utamanya (core competency) sehingga memiliki kemampuan bersaing yang paling
kuat dan pada gilirannya akan mampu menempatkan perusahaan dalam posisi keunggulan
pasar (market advantage). Sementara itu, kelemahan merupakan sesuatu kekurangan yang
mungkin dirasakan dibandingkan dengan pesaing atau yang menimbulkan keterbatasan
sehingga tidak dapat meraih apa yang diharapkan.
Ada cara dengan menggunakan teori teori untuk menentukan kekuatan dan kelemahan
perusahaan, diantaranya adalah :
1. Teori Kompetensi yang Berbeda
Teori Kompetensi yang berbeda adalah kompetensi menonjol dan unik yang dimiliki
perusahaan, dan dapat dimanfaatkan untuk memenangkan persaingan dalam memuaskan
pelanggan. Kompetensi ini meliputi efisiensi, mutu, inovasi, dan respon pada pelanggan.
Dalam buku tersebut dibagi menjadi 2 kategori : yang pertama adalah manajer sebagai
kompetensi yang berbeda, dan tentang atribut orginisasi yang berbeda, yang keduanya dapat
digunakan sebagai media dalam competitive advantage.
a. Manajer yang berbeda
Manajer sebagai alat kompetensi yang unik atau berbeda yaitu seorang manajer harus
memiliki kemampuan yang unik atau berbeda juga sulit ditiru, sehingga dapat memanfaatkan
dan menyeimbangkan dengan baik antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan, sehingga dapat digunakan untuk keunggulan bersaing.
b. Kepemimpinan Organisasi yang berbeda
Barlett (lih. Young, 1956) jenis institusional biasanya otoritas dari pemimpin
didasarkan atas adat kebiasaan atau oleh peraturan-peraturan yang telah disepakati yang
mengakibatkan berbeda dengan organisasi lainnya.
1. Kekuatan
Kekuatan (strength) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh
atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul
dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan
muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan.
2. Kelemahan
Kelemahan (weakness) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih
sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relative terhadap pesaingnya, yang menjadi
hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
Menurut Jay Barney (2011), "Kerangka kerja VRIO disusun dalam serangkaian empat
pertanyaan yang akan ditanyakan tentang kegiatan bisnis di mana perusahaan terlibat:
(1) pertanyaan tentang nilai, (2) pertanyaan tentang kelangkaan, ( 3) pertanyaan tentang
kemampuan meniru, dan (4) pertanyaan tentang organisasi.
Kerangka VRIO adalah suatu alat untuk menganalisa sumber daya internal dari
perusahaan dan kemampuan untuk mengetahui apakah perusahaan dapat menjadi sumber
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dalam analisa VRIO, perusahaan akan
menganalisa dari empat pertanyaan sebagai berikut (Antonio, & Cardael, 2012) :
1. Valuable
Pertanyaan pertama dalam kerangka analisa ini adalah apakah perusahaan memilki sumber
daya yang menambah nilai dalam memanfaatkan peluang dan bertahan dalam menghadapi
ancaman. Jika jawaban dari pertanyaan tersebut adalah iya, maka sumber daya dapat
diasumsikan berharga. Selain hal tersebut, sumber daya juga berharga jika sumber daya mampu
meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan
diferensiasi atau / dan penurunan harga produk. Jika sumber daya perusahaan tidak dapat
memenuhi kondisi ini maka perusahaan memiliki kelemahan dalam keunggulan kompetitif.
Hal ini penting untuk terus ditinjau karena perubahan secara internal dan eskternal yang terjadi
secara terus menerus.
2. Rare
Sumber daya yang hanya bisa diperoleh oleh satu atau sangat sedikit perusahaan
merupakan sumber daya yang dianggap langka. Jika sumber daya dapat dikatakan langka dan
berharga maka peursahaan memiliki keunggulan kompetitif sementara. Di sisi lain, jika
beberapa perusahaan memiliki sumber daya yang sama dan menggunakan kemampuan tersebut
dalam cara yang sama, maka perusahaan dapat dikatakan memilki keunggulan kompetitif
paritas / comptitive parity. Hal ini karena perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang
sama untuk menerapkan strategi yang sama dan tidak ada organisasi dapat mencapai kinerja
yang unggul.
3. Inimitable
Sumber daya yang memiliki biaya tinggi akan sulit ditiru, dibeli, dan digantikan oleh
perusahaan pesaing. Dalam hal imitasi perusahaan pesaing memiliki dua cara yaitu dengan cara
langsung meniru / menduplikasi sumber daya dan menyediakan produk atau jasa sebanding.
Jika perusahaan memiliki sumber daya yang berharga, langka, dan mahal untuk ditiru maka
perusahaan dapat diasumsikan sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Menurut Barney (1991) perusahaan dapat sulit ditiru karena tiga alasan yang
akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Kondisi Sejarah
Perusahaan yang dikembangkan karena peristiwa sejarah atau dalam jangka
waktu lama akan sulit ditiru.
b. Ambiguitas Kausal
Perusahaan pesaing tidak dapat mengidentifikasi sumber daya tertentu yang
menyebabkan keunggulan kompetitif.
c. Kompleksitas Sosial
Sumber daya dan kemampuan yang didasarkan pada budaya perusahaan atau
hubungan interpersonal.
Tabel 5.3 The relationship between the VRIO framework and organizational strenghts and
weakness.
Pandangan berbasis sumber daya perusahaan oleh perusahaan dan kerangka kerja VRIO yang
terpresentasikan pada tabel 5.2, telah memberikan alat yang kuat untuk menganalisis
kemampuan dan kelemahan internal perusahaan. Namun, dalam pendekatan seperti model SCP
yang menganalisis ancaman dan peluang lingkungan, memiliki keterbatasan :
DAFTAR PUSTAKA
Barney, Jay.B. 2007. Gaining and Sustaining Competitive Advantage. The Ohio University:
Pearson Education International.