Sie sind auf Seite 1von 17

MAKALAH BOTANI FARMASI

AKAR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
1. AULIA HENIKEN PUTRI 1804175
2. LISTANIA 1804176
3. MELINA HASNORA PUTRI 1804174
4. SILVIA MALINI 1804172
5. SISKA SYAFRI ANANDA 1804173

NAMA DOSEN PEMBIMBING : MIFTAHUR RAHMI, M. Pd


JURUSAN : S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA


YAYASAN PERINTIS
PADANG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................. i


DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Perbedaan Struktur Morfologi Dan Anatomi Akar
Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil ................................................... 4
2.2 Perbedaan Akar Tunggang dan Akar Serabut Berdasarkan Struktur
Anatominya ........................................................................................ 7
2.3 Perbedaan Tipe Sel Pada Ujung Akar Tumbuhan Petridophyta,
Gymnospermae, Dikotil, dan Monokotil ......................................... 8
2.4 Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil ...... 10
2.5 Struktur Sekunder Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil .. 13
BAB 3 PENUTUP
3.1.Simpulan ....................................................................................... 16
3.2.Saran ............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya
berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang
tumbuh di atas tanah.Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Pada
Spermatophyta,xilem primer pada akar bersifat eksark,sedangkan pada batang
bersifat endark.Berkas xilem dan floem pada akar tersusun berselang-
seling,sedangkan pada batang berkas pengangkutnya kolateral,bikolateral, atau
amfivasal.Akar tidak mempunyai alat tambahan yang dapat dibandingkan dengan
daun pada batang.Akar tidak mempunyai stomata,tetapi mempunyai tudung akar
yang tidak ada kesejajarannya pada batang.
Kondisi lingkungan sering kali memengaruhi pertumbuhan akar. Sistem
perakaran tumbuhan yang hidup di tanah kering biasanya berkembang lebih
baik.Pada tumbuhan yang hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya
dangkal, mendatar, dan akar lateral menyebar dekat di permukaan tanah. Struktur
akar banyak ragamnya. Berdasarkan fungsinya, dikenal akar penyimpan,akar
udara, akar sukulen, akar panjat,akar penunjang,akar napas (pneumatofor), dan
akar yang bersimbiosis dengan jamur (mikorhiza). Berdasarkan asal usulnya,
terdapat dua tipe akar,yaitu akar primer dan akar serabut (adventitious). Akar
primer berkembang dari ujung embrio yang terbatas, sedangkan akar serabut
berkembang dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan
seperti batang dan daun. Sistem akar sebagian besar Dicotyledoneae dan
Gymnospermae terdiri atas akar tunggang yang membentuk cabang pada sisinya.
Bagian dewasa dari akar, yang biasanya mengalami penebalan sekunder, hanya
berfungsi sebagai alat pemegang pada tanah dan untuk menyimpan bahan
cadangan.Pengambilan air dan garam dilakukan terutama oleh sistem akar yang
masih dalam pertumbuhan primer. Akar Monocotyledoneae dewasa biasanya
berupa akar serabut dan berkembang dari batang. Umumnya akar ini tidak
mengalami penebalan sekunder.
Tipe paling umum akar pada Monocotyledoneae adalah sistem akar serabut.
Radikula yang terdapat dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada
perkecambahan biji.Akar Gymnospermae dan Dicotyledoneae berkembang
menjadi akar tunggang dengan percabagannya. Pada Monocotyledoneae, akar
biasanya mati pada aal pertumbuhan dan sistem akar dari tumbuhan dewasa terdiri
atas sejumlah akar serabut.

2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.Bagaimana Perbedaan Struktur Morfologi dan Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil
dan Monokotil?
2.Bagaimana Perbedaan Akar Tunggang dan Akar Serabut Berdasarkan Struktur
Anatominya?
3.Bagaimana Perbedaan Tipe Sel Pada Ujung Akar Tumbuhan Petridhophyta,
Gymnospermae, Dikotil, dan Monokotil?
4.BagaimanaStruktur Primer Pada Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil?
5.Bagaimana Struktur Sekunder Pada AkarTumbuhan Dikotil dan Monokotil?

3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.Untuk Mengetahui Perbedaan Struktur Morfologi dan Anatomi Akar Tumbuhan
Dikotil dan Monokotil.
2.Untuk Mengetahui Perbedaan Akar Tunggang dan Akar Serabut Berdasarkan
Struktur Anatominya.
3.Untuk Mengetahui Perbedaan Tipe Sel Pada Ujung Akar Tumbuhan
Petridhophyta, Gymnospermae, Dikotil, dan Monokotil.
4.Untuk Mengetahui Gambar Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil dan
Monokotil Serta Keterangannya.
5.Untuk Mengetahui Gambar Struktur Sekunder Akar dan Penjelasannya.
4.Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui Perbedaan Struktur Morfologi dan Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil
dan Monokotil. Untuk Mengetahui Perbedaan Akar Tunggang dan Akar Serabut
Berdasarkan Struktur Anatominya. Untuk Mengetahui Perbedaan Tipe Sel Pada
Ujung Akar Tumbuhan Petridhophyta, Gymnospermae, Dikotil, dan Monokotil,
Untuk Mengetahui Gambar Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil dan
Monokotil Serta Keterangannya. Untuk Mengetahui Gambar Struktur Sekunder
Akar dan Penjelasannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Perbedaan Struktur Morfologi Dan Anatomi Akar


Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil
Tumbuhan berbiji (spermatophyta) meliputi semua tumbuhan yang dapat
menghasilkan biji.Dalam klasifikasi lama, berdasarkan letak bakal biji atau
bijinya, spermatophyta dapat dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji
terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).
Klasifikasi sekarang menurut Cronquist (1981), spermatophyte dibagi menjadi
dua divisi, yaitu divisi Pinophyta (gymnospermae) dan divisi Magnoliophyta
(angiospermae).
Hal ini berarti hanya berganti namanya saja.Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan
dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae.Hal ini
dikarenakan tumbuhan subdivisi angiospermae memiliki bunga yang
sesungguhnya.
Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) dibagi menjadi dua kelas, yaitu
Liliopsida (tumbuhan berkeping satu/monokotil) dan Magnoliopsida (tumbuhan
berkeping dua/dikotil).Pembagian ini didasarkan pada sejumlah perbedaan, yaitu
perbedaan struktur vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif (bunga dan
biji).Masing-masing jenis tumbuhan berkeping biji tersebut mempunyai ciri
karakteristik yang berbeda-beda, baik secara morfologi maupun anatomi.

1. Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil morfologi :


1. Bentuk akar
 Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
 Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
 Monokotil : Melengkung atau sejajar
 Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen/tudung akar
 Monokotil : Ada tudung akar/kaliptra
 Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
 Monokotil : Satu buah keping biji saja
 Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
 Monokotil : Tidak terdapat cambium
 Dikotil : Ada cambium
6. Jumlah kelopak bunga
 Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
 Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
 Monokotil : Ditemukan batang lembaga/koleoptil dan akar lembaga /
keleorhiza
 Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
 Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
 Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
9. Tipe berkas pengangkut
 Monokotil : Kolateral tertutup
 Dikotil : Kolateral terbuka

2. Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil secara anatomi :


1. Monokotil
Tidak mempunyai kambium veskuler, pembuluh angkutnya tersebar, berkas
pengangkut dibungkus oleh sarung berkas pengangkut , memiliki epidermis yang
tebal, mempunyai maristem interkalar,tidak mempunyai jari-jari empelur.
2. Dikotil
mempunyai kambium veskuler, pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran
atau berseling radial, tidak memiliki epidermis, tidak mempunyai meristem
interkalar, jari-jari empelur berupa derekan parenkim diantara berkas pengangkut
di batang.Batang Dikotil EpidermisTerdiri atas selaput sel yang tersusun rapat,
tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di
bawahnya.Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis
digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
3. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang
dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam
tersusun atas jaringan parenkim.
4. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan stele.Endodermis tumbuhan
Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis
tumbuhan Gymnospermae.Stele/ Silinder Pusat Merupakan lapisan terdalam dari
batang.Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.lkatan
pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak
saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan
selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut
juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler.Keduanya
dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah
besarnya diameter batang.Batang MonokotilPada batang Monokotil, epidermis
terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas.
Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang
Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi
pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat
mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang
(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
3. Perbedaan Akar Tunggang dan Akar Serabut Berdasarkan Struktur
Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari
tiupan angin atau arus air.Oleh karena itu, akar mampu mendukung bagian
tumbuhan lainnya.Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat
dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotropi positif).Akar memiliki
fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tempat tumbuhnya atau tanah,
menyerap air dan garam-garam mineral terlarut dalam tanah, serta membantu
menegakkan batang.Pada beberapa tumbuhan akar juga berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan, misalnyakarbohidrat atau zat tepung.
1. Pada tumbuhan berbiji, kita mengenal dua tipe akar:
a. Tipe akar serabut (dimiliki oleh anggota Monocotyledoneae).
b. Tipe akar tunggang (dimiliki oleh anggota Dicotyledoneae).
2. Berikut ini rincian perbedaan akar serabut dan akar tunggang:
a) Akar Serabut (adventitious root system)
 Terjadi karena akar primer mereduksi dan akar tumbuh dari buku-buku
batang di daerah epicotyls
 Bagian-bagian: serabut akar, rambut akar, tudung akar.
 Dibedakan menjadi:
a. Akar tombak/pena (fusiform)
b. Akar gasing (napiform)
c. Akar benang (filiform)
b) Akar Tunggang (fibrous root system)
 Tumbuh dan berkembang dari bagian lembaga yaitu calon akar (radicle)
yang berada di ujung hypocotyl kecambah
 Bagian-bagian: leher akar, batang akar, serabut akar, rambut akar, tudung
akar.
 Dibedakan menjadi:
a. Akar serabut kecil
b. Akar serabut sedang
c. Akar serabut besar

3.Perbedaan Tipe Sel Pada Ujung Akar Tumbuhan Petridophyta,


Gymnospermae, Dikotil, dan Monokotil

1.Akar Tumbuhan Petridophyta


Akar bersifat seperti akar serabut, ujung-ujungnya dapat dibedakan dengan
sel-sel akarnya sendiri. Sel-sel akarakan membentuk epidermis (kulit luar),
Korteks (kulit dalam), dan selindir pusat. Pada selindris pusat terdapat pembuluh
angkut (floem dan xilem) yang bertipe konsentris, yaitu xilem berbeda di tengah
dikelilingi oleh floem.
2. Akar Tumbuhan Gymnospermae
Pada akar tumbuhan berbiji terbuka ialah akar tunggang. Akar Gymnospermae
juga mempunyai cambium, sehingga akan terbentuk akar-akar lateral yang
mempunyai diameter besar untuk menunjang tegaknya tumbuhan
Gymnospermae.Pada ujung-ujung aka terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan
sel-sel kaliptra ke arah luar dan sel-sel akar ke arah dalam, tetapi tidak jelas
batang kaliptra dengan ujung akar.

3. Akar Tumbuhan monokotil


Monokotil mempunyai Akar serabut, karakter akar yang berbentuk serabut
tidak beraturan tetapi memiliki rongga untuk berinteraksi dengan oksigen diudara.
yang berukuran kecil sama dengan ukuran batang tumbuhannya. Akar serabut
yang hanya dimiliki oleh tumbuhan monokotil, yang fungsinya Memperkokoh
dan menjadi pondasi berdirinya batang pohon.serabut akar adalah gerombolan
akar yang ada pada bonggol tumbuhan yang besar dan bagian ujung akar serabut
berbentuk meruncing tajam.Pada akar monokotil batas ujung akarnya bisa terlihat
jelas.

4. Akar Tumbuhan dikotil


Dikotil mempunyai akar tunggang, Akar dikotil mempunyai persikel dengan
lapisan satu sel saja dan bercabang dengan ruas yang banyak.akar dikotil tidak
memiliki empulur dan Akar dikotil memiliki xilem yang berada didaalam floem.
Pada akar dikotil batas ujung akar tidak terlihat.

B. Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan dasar pertumbuhan dasar yang
dapat terjadi akibat adanya aktivitas pembelahan selpada jaringan meristem
primer. Jaringan meristem primer ini berada pada daerah titik tumbuhprimer yaitu
ujung akar dan ujung batang.
a. Struktur primer akar tumbuhan monokotil
Pada ujung akar terdapat daerah tudung akar (kaliptra) yang berfungsi untuk
mensekresikan cairan polisakarida untuk melumasi tanah disekitar titik
pertumbuhan dan melindungi daerah sistem akar.
b. Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil
Pertumbuhan primer pada akar dikotil menyebabkan akar tersebut tumbuh
memanjang masuk kedalam tanah.Sedangkan pertumbuhan sekunder pada akar
dikotil terdapat cambium yang menyebabkan pembesaran diameter.Pertumbuhan
primer pada akar tergantung pada akar bagian ujung dimana bagian itu dikelilingi
oleh sel yang berbentuk tudung dan dinamakan tudung akar. Pada waktu akar
menembus partikel-partikel yang ada didalam tanah.
Ujung akar dilindungi oleh tudung akar terhadap kerusakan mekanis. Pada
kebanyakan tumbuhan dikotil, baik epidermis akar maupun tudung akar berasal
dari lapisan paling luar sel-sel meristem ujung. Pada jaringan muda tumbuhan
dikotil perkembangan akar melibatkan perkembangan sel-sel yang khusus dan
tidak terdiferensiasi menjadi sel-sel matang serta sel-sel khusus yang memainkan
berbagai peranan dalam kegiatan-kegiatan akar.

1. Bagian – bagian Akar Primer


a. Tudung Akar
Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta
membantu penembusan tanah oleh akar, terdiri atas sel hidup yang sering
mengandung pati. Tudung akar berkembang terus menerus. Sel paling luar mati,
terpisah dari yang lain dan hancur, lalu digantikan oleh sel baru yang dibentuk
oleh pemula.
b. Epidermis
Sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa kutikula. Namun, kadang-
kadang dinding sel paling luar berkutikula. Ciri khas akar adalah adanya rambut
akar yang teradaptasi untuk menyerap airdan garam tanah. Rambut akar adalah sel
epidermis yang memanjang ke luar, tegak lurus permukaan akar, dan berbentuk
tabung.
c. Korteks akar
Pada umunya korteks terdiri dari sel parenkim. Pada sejumlah besar monokotil
yang tidak melepaskan korteksnya semasa akar masih hidup, banyak sklerenkim
dibentuk. Sel korteks biasanya besar dan bervakuola besar. Plastid didalamnya
menghimpun pati. Lapisan paling dalam berkembang menjadi endodermis dan
satu atau beberapa lapisan korteks paling luar dapat berkembang menjadi
eksodermis.
d. Eksodermis
Pada sejumlah besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks akan
membentuk gabus, sehingga terjadi jaringan pelindung baru, yakni eksodermis
yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel eksodermis
mirip sel endodermis. Dinding primer dilapisi oleh suberin dan lapisan itu dilapisi
lagi oleh selulosa. Lignin juga dapat ditemukan. Sel eksodermis mengandung
protoplas hidup ketika dewasa.
e. Endodermis
Di daerah akar yang digunakan untuk penyerapan, dinding sel endodermis
mengandung selapis suberin di dinding antiklinalnya, yakni pada dinding radial
dan melintang. Rampingnya lapisan itu menyebabkannya diberi nama pita, dan
dibubuhi nama caspary. Pita tersebut merupakan kesatuan antara lamella tengah
dan dinding primer, tempat suberin dan lignin tersimpan. Jika sel terplasmolisis,
maka protoplas melepaskan diri dari dinding, namun tetap melekat pada
pitacaspary.
f. Silinder Pembuluh
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu atau beberapa
lapisan sel di sebelah luarnya, yaitu perisikel. Jika bagian tengah tidak ditempati
jaringan pembuluh, maka bagian itu diisi oleh parenkim empulur di bagian dalam,
perisikel langsung berbatasan dengan protofloem dan protoxilem. Perisikel dapat
mempertahankan sifat meristematiknya di dalamnya terbentuk akar lateral,
felogen, dan sebagian dari cambium pembuluh.

C. Struktur Sekunder Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


Akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau bisa disebut akar
cabang.Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif
membelah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada
batang dan akar yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian,
fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh
kambium yang aktif membelah.
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah
dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar.
Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut
pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium
disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.
Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas
kambium yang dipengaruhi oleh musim.
Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas kambium
menjadi rendah sehingga xilem dan floem sekunder yang dihasilkan sedikit.
Namun sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas kambium ini akan meningkat.
Perbedaan aktivitas kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut
lingkaran tahun.
a. Struktur Sekunder Akar Tumbuhan Monokotil
Pada akar tumbuhan Monokotil Tidak mengalami adanya pertumbuhan sekunder.
Yang terjadi Hanya pertumbuhan memanjang.

b. Struktur Sekunder Akar Tumbuhan Dikotil


Pada akar tumbuhan Dikotil Biasanya terdapat pertumbuhan sekunder sehingga
dapat tumbuh membesar. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil
menyebabkan terbentuknya kayu dan kulit pada pohon serta menambah diameter
pohon. Pertumbuhan ini tidak terjadi pada tumbuhan monokotil.

1.Bagian-Bagian Akar Sekunder


1.Pembentukan jaringan pembuluh sekunder oleh kambium
Awal mula perkembangan kambium pembuluh adalah dengan pembelahan sel
prokambium di antara floem primer dan xilem primer yang belum terdiferensiasi.
Kambium berupa silinder dengan tepi luar yang bergelombang ini mempunyai
aktivitas yang berbeda; di bagian dalam floem, cambium menghasilkan xylem
lebih cepat dibandingkan dengan di tempat lain. Di tempat tersebut, cambium
lebih cepat terdorong ke luar dan akhirnya diperoleh silinder yang bertepi rata.
Kambium akan membentuk sel xylem kea rah dalam dan sel floem ke arah luar,
namun pada umumnya frekuensi pembentukan xylem lebih besar dibandingkan
dengan sel floem Hal itulah yang menyebabakan xylem sekunder lebih tebal dari
pada floem sekunder.

2.Pembentukan periderm oleh felogen.


Pembentukan periderm mengikuti aktivitas kambium pembuluh dan biasanya
mulai dibentuk pertama kali dalam perisikel.Pada tumbuhan perenial, keaktifan
cambium akar akan diiringi keaktifan peridem dalam waktu yang lama. Periderm
yang telah dibentuk tidak akan bertahan lama karena volume dari sel baru yang
ada disebelah dalam makin besar, dan akhirnya periderm baru dibentuk
dibawahnya. Hal itu dapat belangsung berulang kali hinggadi peroleh ritidom.
BAB III
PENUTUP

1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang didapat dapat ditarik suatu kesimpulan,
yaitu :
1. Perbedaan anatara Monokotil dan dikotil, monokotil yaitu Tidak mempunyai
kambium veskuler, pembuluh angkutnya tersebar, berkas pengangkut dibungkus
oleh sarung berkas pengangkut , memiliki epidermis yang tebal, mempunyai
maristem interkalar,tidak mempunyai jari-jari empelur. Sedangkan
Dikotilmempunyai kambium veskuler, pembuluh angkut teratur dalam susunan
lingkaran atau berseling radial, tidak memiliki epidermis, tidak mempunyai
meristem interkalar, jari-jari empelur berupa derekan parenkim diantara berkas
pengangkut di batang.
2. Perbedaan antara akar tunggang dengan akar serabut, yaitu Akar Serabut
Terjadi karena akar primer mereduksi dan akar tumbuh dari buku-buku batang di
daerah epicotyls. sedangkan Akar Tunggang Tumbuh dan berkembang dari bagian
lembaga yaitu calon akar yang berada di ujung hypocotyl kecambah.
3. Perbedaan tipe sel pada Akar Tumbuhan Petridophyta, gymnospermae,
monokotil dan dikotil.akar pteridophyta yaitu Akar bersifat seperti akar serabut,
ujung-ujungnya dapat dibedakan dengan sel-sel akarnya sendiri. Akar Tumbuhan
Gymnospermae yaitu Pada akar tumbuhan berbiji terbuka ialah akar tunggang.
Akar Gymnospermae juga mempunyai cambium, sehingga akan terbentuk akar-
akar lateral yang mempunyai diameter besar untuk menunjang tegaknya tumbuhan
Gymnospermae. Akar Tumbuhan monokotilyaitu Monokotil mempunyai Akar
serabut, karakter akar yang berbentuk serabut tidak beraturan tetapi memiliki
rongga untuk berinteraksi dengan oksigen diudara. Dan dikotil Dikotilmempunyai
akar tunggang, Akar dikotil mempunyai persikel dengan lapisan satu sel saja dan
bercabang dengan ruas yang banyak.
4. Kami dapat menegetahui lebih jelas akar primer pada dikotil dan monokotil
berdasarkan gambar dan penjelasannya.
5. Kami dapat menegetahui lebih jelas akar sekunder pada dikotil dan monokotil
berdasarkan gambar dan penjelasannya

2. Saran
Menurut kami, masih banyak Akar-akar pada tumbuhan yang bermanfaat pada
tumbuhan dan berpengaruh pada tumbuhan.Namun kami hanya membahas
tentang bagian struktur akarnya.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

Das könnte Ihnen auch gefallen