Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
The street vendors who occupy the street shoulder at Pasar Simpang Padang Duri
causing traffic disruption. Implementation of the relocation of street vendors by Bengkalis
Government through the Department of Market and Hygiene aims to give a decent place for
the vendors and regularity of the market can be maintained. The location provided was
adjusted by the number of vendors who will be relocated. However, the vendors are still
reluctant to occupy a new location with a variety of reasons. This study aims to investigate
the management of implementation and the factors that affect the implementation of the
relocation of street vendors in Pasar Simpang Padang Duri. The concept of the theory used is
the management theory propounded by G. R. Terrry consisting of planning, organizing,
actuating, and controlling. This study uses descriptive qualitative research. The data collected
through interviews, documentation, and observation. The results showed that the
management in the implementation of the relocation of street vendors in Pasar Simpang
Padang Duri have done pretty well. And the factors that affect the implementation of this
relocation is budget, participation, coordination, and infrastructure. There are still some
shortcomings in the implementation of this relocation, so the relocation of street vendors have
not reached the goals set earlier.
Latar Belakang
Pedagang kaki lima adalah pelaku 2. Tidak memiliki surat izin usaha;
usaha yang melakukan usaha perdagangan 3. Tidak teratur dalam kegiatan usaha,
dengan menggunakan sarana usaha baik ditinjau dari tempat usaha, jenis
bergerak maupun tidak bergerak, usaha maupun jam kerja;
menggunakan prasarana kota, fasilitas 4. Bergerombol di trotoar atau di tepi-
sosial, fasilitas umum, lahan dan bangunan tepi jalan protokol, di pusat-pusat
milik pemerintah dan/atau swasta yang keramaian:
bersifat sementara atau/tidak menetap 5. Menjajakan barang dagangannya
(Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor sambil berteriak, kadang berlari
41 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan mendekati konsumen;
dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima). 6. Teknologi yang dipergunakan sangat
Adapun ciri-ciri pedagang kaki lima sederhana;
sebagai kegiatan sektor informal ini adalah 7. Modal usaha relatif kecil, barang
sebagai berikut: dagangan milik sendiri atau orang
1. Kegiatan usaha tidak terorganisir lain.
dengan baik; (Alma, 2004: 78)
JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 1
Pertumbuhan jumlah penduduk disebabkan adanya perbedaan antara dua
yang semakin melesat tidak sebanding pihak, yaitu pihak pedagang kaki lima dan
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang pemerintah. Saat pedagang kaki lima
tersedia, sehingga banyak penduduk yang belum begitu banyak seperti saat ini,
lebih memilih untuk berdagang sebagai keberadaan pedagang kaki lima tidak
rutinitas untuk memenuhi kebutuhan menjadi masalah yang serius. Namun
hidupnya. Pedagang dengan modal kecil seiring dengan perencanaan pembangunan
dan tanpa lokasi berdagang yang memadai yang diikuti dengan menjamurnya usaha
inilah yang akhirnya menjadi pedagang disektor informal, pedagang kaki lima
kaki lima. menjadi masalah serius dan memerlukan
Keberadaan pedagang kaki lima perhatian dari berbagai pihak, karena
sering kali dipermasalahkan karena pedagang kaki lima tidak hanya sekedar
berbagai alasan, antara lain: menyebabkan masalah, tetapi juga
1. Pemanfaatan ruang publik oleh memiliki potensi positif dalam
pedagang kaki lima yang bukan meningkatkan ekonomi masyarakat dan
peruntukannya dapat mengganggu pemerintah daerah.
aktifitas orang lain Pedagang kaki lima merupakan salah
2. Keberadaan pedagang kaki lima satu contoh usaha di sektor informal yang
menyebabkan kacaunya tata ruang mempunyai kontribusi dalam peningkatan
kota pemasukan Pendapatan Asli Daerah
3. Pedagang kaki lima dapat (PAD), yang memiliki peran untuk
menyebabkan pencemaran mendukung pelaksanaan otonomi daerah.
lingkungan Kontribusi pedagang kaki lima ini tidak
4. Menyebabkan kerawanan tindak bisa dianggap remeh, karena kontribusi
kejahatan yang diberikan oleh pedagang kaki lima
Sektor informal seperti pedagang terbilang cukup besar.
kaki lima merupakan dampak dari Pedagang kaki lima sebagai unit dari
banyaknya masyarakat miskin dan tidak usaha di sektor informal mempunyai
mengenyam pendidikan formal. Pedagang potensi yang cukup besar untuk membuka
kaki lima ini muncul dikarenakan kurang dan memprluas lapangan pekerjaan,
tersedianya lapangan pekerjaan bagi terutama unutk tenaga kerja yang memiliki
masyarakat yang kurang berpendidikan. tingkat pendidikan rendah dan kurang
Dikarenakan kurangnya pendidikan untuk memiliki kemampuan dan keahlian yang
mendapatkan pekerjaan dan tidak memiliki memadai untuk dapat bekerja di sektor
pendapatan ekonomi yang mencukupi, formal. Pedagang kaki lima juga mampu
mereka memilih untuk berdagang di memberikan pelayanan terhadap
pinggiran jalan demi mencukupi kebutuhan masyarakat yang
kebutuhan sehari-hari. Kegiatan pedagang berpenghasilan menengah ke bawah.
kaki lima ini dipilih karena pekerjaan ini Kegiatan relokasi pedagang kaki
sesuai dengan kemampuan yang mereka lima yang dicanangkan oleh Pemerintah
miliki, yaitu tidak membutuhkan Daerah Kabupaten Bengkalis merupakan
pendidikan yang tinggi untuk solusi dari pelaksanaan ketertiban umum
menjalankannya, tidak membutuhkan yang dijalankan oleh Satuan Polisi
modal yang begitu besar, dan mudah untuk Pamong Praja yang dulunya para pedagang
mengerjakannya. kaki lima hanya ditertibkan tanpa diberi
Seperti masalah sektor informal pada solusi agar pedagang kaki lima tersebut
umumnya, pedagang kaki lima juga tidak kembali menempati lokasi yang
menyebabkan sejumlah permasalahan. bukan peruntukannya. Oleh karena itu,
Awal permasalahan pedagang kaki lima Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis
JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 2
memberi solusi dengan memberi tempat Inpres, serta pedagang buah dan makanan
baru yang sesuai peruntukannya bagi ke Pujasera.
pedagang kaki lima tersebut melalui Dinas Tidak seperti yang diharapkan,
Pasar dan Kebersihan Kabupaten beberapa hari setelah relokasi dilaksanakan
Bengkalis. ternyata para pedagang kaki lima kembali
Dinas Pasar dan Kebersihan membanjiri bahu jalan Pasar Simpang
Kabupaten Bengkalis selaku pelaksana Padang Duri. Mereka enggan menempati
kegiatan relokasi pedagang kaki lima di lokasi yang baru dikarenakan berbagai
Pasar Simpang Padang Duri mempunyai macam alasan. Pemerintah Kecamatan
tugas pokok melaksanakan urusan Mandau tidak tinggal diam dengan
Pemerintah Daerah berdasarkan asas keadaan ini. Para pedagang kaki lima
otonomi dan tugas pembantuan di bidang akhirnya dipindahkan secara paksa atau
Pasar dan Kebersihan serta tugas-tugas yang dikenal dengan istilah penertiban.
lain yang diserahkan Kepala Daerah Penertiban ini dilakukan oleh tim
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. gabungan yang beranggotakan Satuan
Bidang pasar dalam dinas ini juga Polisi Pamong Praja 40 orang, Koramil 06
mempunyai tugas pokok melaksanaakan Mandau 5 orang, Polsek Mandau 6 orang,
pengkoordinasian di bidang pasar yang UPT Dishubkominfo 10 orang dan UPT
meliputi sarana dan prasarana pasar, Dinas Pasar dan Kebersihan 10 orang.
pengelolaan pasar dan ketertiban pasar. Dengan berbagai pertimbangan,
Sehingga Dinas Pasar dan Kebersihan seperti menjamurnya pedagang kaki lima
Kabupaten Bengkalis inilah yang dijadikan di Pasar Simpang Padang Duri, relokasi
pelaksana dari kegiatan relokasi pedagang yang telah dilakukan oleh instansi terkait,
kaki lima di Pasar Simpang Padang Duri. hingga kembalinya para pedagang kaki
Selain itu, tugas Satuan Polisi lima ke bahu jalan Pasar Simpang Padang
Pamong Praja seperti yang tertulis dalam Duri dan menggunakan bahu jalan sebagai
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis tempat berdagang yang akhirnya
Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi menyebabkan kemacetan. Maka peneliti
dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja merasa perlu untuk meneliti tentang
Kabupaten Bengkalis Pasal 3 yang analisis pelaksanaan relokasi pedagang
berbunyi “Satuan Polisi Pamong Praja kaki lima di Pasar Simpang Padang Duri
mempunyai tugas menegakkan Peraturan Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan
Bupati, menyelenggarakan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat serta Rumusan Masalah
perlindungan masyarakat”. Oleh karena 1. Bagaimana pelaksanaan relokasi
itu, Satuan Polisi Pamong Praja pedagang kaki lima di Pasar
merupakan pelaksana ketertiban umum di Simpang Padang Duri Kecamatan
daerah termasuk penertiban pedagang kaki Mandau Kabupaten Bengkalis ?
lima. 2. Apa saja faktor-faktor yang
Relokasi pedagang kaki lima mempengaruhi pelaksanaan relokasi
sebanyak 393 orang di Pasar Simpang pedagang kaki lima di Pasar
Padang Duri tersebut telah dilaksanakan Simpang Padang Duri Kecamatan
pada 26-27 Februari 2015. Para pedagang Mandau Kabupaten Bengkalis ?
kaki lima tersebut dipindahkan ke Pasar
Mandau Raya, Pasar Inpres, dan Pujasera. Konsep Teori
Dengan pembagian pedagang pakaian dan Menurut (Terry, 1992: 1)
aksesoris ke Pasar Mandau Raya, manajemen adalah suatu proses atau
pedagang sayur dan rempah ke Pasar kerangka kerja, yang melibatkan