Sie sind auf Seite 1von 9

AKSES DAN PEMANFAATAN PANGKALAN DATA JURNAL ILMIAH

Eka Kusmayadi
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122
ABSTRAK PENDAHULUAN

Sumber informasi digital telah dipahami oleh para peneliti sehingga


berdampak terhadap permintaan informasi mereka yang makin meningkat
Koleksi dan pengguna perpustakaan merupakan
karena dirasakan sangat menunjang tugas serta menghemat waktu dan subsistem dari sebuah perpustakaan. Oleh karena itu,
biaya. Namun untuk mengakses sumber informasi tersebut, sebagian unit koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perlu
kerja/unit pelaksana teknis (UK/UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian direncanakan sejak awal pembangunan perpustakaan.
masih menghadapi kendala tidak tersedianya sarana akses internet, Proses pengadaan dengan memperhatikan kebutuhan
terutama di perpustakaan. Kalaupun tersedia, kecepatan akses penyedia
pengguna menggambarkan betapa pentingnya kesesuaian
jasa internet di lingkungan UK/UPT sangat terbatas, sehingga untuk
memperoleh artikel lengkap diperlukan waktu yang cukup lama. Kondisi
antara kebutuhan dan ketersediaan koleksi perpustakaan.
ini juga menghambat pemanfaatan jurnal elektronis serta komunikasi Namun demikian, kesesuaian subjek belum menjamin
antara pengelola jurnal elektronis di pusat informasi seperti Pusat suatu perpustakaan akan diminati pengguna. Sebagai
Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) dan di contoh, walaupun koleksi Pusat Perpustakaan dan
UK/UPT, sehingga bimbingan untuk meningkatkan kemampuan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) dilihat dari
upaya mengatasi kendala yang dihadapi pustakawan di UK/UPT sulit
segi kelengkapan subjeknya cukup memenuhi kebutuhan
dilakukan. Pengguna jurnal elektronis lebih menyukai mengambil artikel
lengkap dalam bentuk page image atau file PDF daripada hanya para peneliti, kenyataannya peneliti kurang antusias untuk
membaca abstrak dan mengetahui informasi bibliografisnya saja. datang ke PUSTAKA. Rendahnya antusias tersebut antara
Berdasarkan hasil kajian, judul-judul jurnal yang cukup tinggi tingkat lain karena alasan kesibukan di tempat mereka bertugas
pemanfaatannya adalah Crop Science, In Vitro Cellular and sehingga tidak dapat datang ke PUSTAKA, atau karena
Developmental Biology, dan Annual Review of Phytopathology.
lokasi PUSTAKA jauh dari unit kerja peneliti dan budaya
membaca pada umumnya belum mendorong peneliti dan
ABSTRACT pengguna lain untuk datang ke perpustakaan.

Access and use of scientific journal database


Berdasarkan statistik, sejak tahun 2004 pengguna
perpustakaan PUSTAKA yang datang langsung sebagian
Researchers have already known digital information sources so that it has besar adalah mahasiswa, termasuk peneliti yang sedang
an impact on increasing their information needs and requests to support tugas belajar, diikuti petugas dari instansi pemerintah
their job. Nevertheless, the research institutions where the researchers yang ditugasi mencari informasi, peneliti, ilmuwan, dan
work are still facing constraints in accessing information sources because pengguna lain seperti karyawan swasta dan petani.
of unavailability of internet accessing tools, especially in the libraries.
Mahasiswa merupakan pengguna perpustakaan yang
Even if there is any, the accessing speed of internet provider where the
working units located is unsufficient, so it is very time consume to get
paling besar persentasenya, yaitu 63%, diikuti oleh
fulltext articles from e-journal database. The online tools unavailability pengguna lain (22%). Sementara peneliti, petugas
also affected communication flow among ejournal managers in the instansi, dan penyuluh masing-masing hanya 6%, 4%, dan
Indonesian Center for Agricultural Library and Technology 1% (Kusmayadi dan Mansjur 2004).
Dissemination (ICALTD) as the information center and they who work in
the working units, and it caused difficulties in increasing their ability and Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,
effort for overcoming the constraints. E-journal users preferred more koleksi PUSTAKA juga berkembang baik dari segi isi
fulltext articles in page image or PDF file than abstract or bibliographical maupun medianya. Dewasa ini koleksi perpustakaan
information only. The study revealed that the journals which used more
bukan saja berupa materi tercetak, tapi juga dilengkapi
were Crop Science, In Vitro Cellular and Developmental Biology, and
Annual Review of Phytophatology.
dengan kaset audio, kaset video, mikrofis, disket, dan CD-
ROM. Sejak tahun 2000, PUSTAKA mulai mengadakan
Keywords: Scientific journal database, e-jurnal, information use, koleksi pangkalan data artikel lengkap TEEAL dalam
information dissemination, digital information bentuk CD-ROM. Melalui TEEAL, pengguna dapat
menelusur informasi dan mengambil artikel lengkap
dengan cepat tanpa harus mencarinya pada jajaran koleksi
tercetak sehingga efisien dari segi waktu dan tenaga.

Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 17, Nomor 1, 2008 1


Informasi terbaru berupa daftar artikel dari setiap Koleksi informasi digital merupakan salah satu bentuk
jurnal dalam TEEAL secara kontinu juga disampaikan koleksi nontercetak. Koleksi ini memiliki beberapa
kepada peneliti pada unit kerja/unit pelaksana teknis kelebihan dibandingkan dengan koleksi tercetak, antara lain
(UK/UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian melalui pengguna lebih cepat dan mudah dalam memperoleh
kegiatan penyebaran informasi terbaru dan terseleksi. informasi. Tabel 1 menyajikan keuntungan dan persyaratan
Namun, pemanfaatan pangkalan data TEEAL dan dalam menggunakan media digital yang tidak memerlukan
CDROM bibliografi lainnya oleh peneliti belum optimal. banyak tenaga dan ruangan untuk penyimpanan.
Pada tahun 2003, PUSTAKA mulai melanggan Kemudahan memperoleh informasi ilmiah makin
pangkalan data ProQuest yang dapat diakses secara meningkat seiring dengan banyaknya lembaga milik
online melalui internet, ditindaklanjuti dengan sosialisasi pemerintah maupun swasta yang menyelenggarakan
pangkalan data tersebut kepada peneliti dan pustakawan. perpustakaan digital. Manfaat terbesar informasi digital
Namun, pemanfaatan ProQuest juga belum optimal adalah akses yang tidak terbatas terhadap artikel ilmiah.
karena baru sebagian kecil peneliti yang Artikel dalam format elektronis tidak pernah kehabisan
memanfaatkannya untuk mendukung kegiatan penelitian. cetakan (out of print), sedangkan artikel tercetak sering kali
Peneliti yang memanfaatkan ProQuest pada umumnya tirasnya terbatas meskipun sudah dilanggan tetap.
adalah petugas belajar S2 atau S3. Perpustakaan digital yang dapat diakses secara online
memudahkan peneliti dan pengguna lain dalam mengakses
Setelah ProQuest dikenal pengguna perpustakaan,
artikel ilmiah. Dengan bermodalkan komputer yang
frekuensi akses mereka ke pangkalan data tersebut
terhubung ke internet, artikel yang diterbitkan dalam salah
meningkat. Peningkatan akses tersebut hingga kini belum
satu jurnal ilmiah terbaru bidang pertanian di Amerika,
dikaji secara rinci. Pengkajian ini bertujuan mengetahui
misalnya, dapat diperoleh di Indonesia dalam hitungan
detik. Dengan kata lain, informasi online mampu
menghilangkan kendala geografis yang selama ini menjadi
Tabel 1. Keuntungan dan persyaratan media digital. masalah utama dalam mencari sumber informasi ilmiah.
Keuntungan Persyaratan

Pembaca dapat memperoleh dan mencetak teks artikel Harus tersedia komputer dan infrastruktur jaringan
yang dibutuhkan secara langsung karena kemudahan akses melalui internet
Meningkatkan proses publikasi karena informasi dapat
Format dokumen yang bervariasi harus dapat diterima
diperoleh secara cepat
Penerbit dapat menghasilkan isu spesifik dalam jurnal Memenuhi preferensi yang kuat untuk memiliki versi print-out
elektronis setiap waktu dari artikel untuk memudahkan membaca dan memberi keterangan

Dapat menelusur, mengumpulkan, dan menemukan kembali Mengeliminasi kemungkinan plagiarisme


(retriev) dengan cepat dan mudah
Lebih murah dibanding jurnal tercetak dan tidak pernah out of print, Harus sudah bebas dari masalah copyright
juga tidak diperlukan klaim
kondisi koleksi jurnal elektronis online yang dimiliki Menurut Setiarso (2004), di negara maju seperti
PUSTAKA dan pemanfaatannya oleh pengguna. Jepang, informasi online merupakan sumber informasi
penting bagi peneliti. Perpustakaan pada perguruan tinggi
dan lembaga penelitian biasanya melanggan jurnal
KOLEKSI DIGITAL elektronis seperti Nature dan Science. Selain itu, informasi
tentang literatur yang terdapat pada berbagai perpustakaan
Informasi ilmiah sangat diperlukan oleh peneliti untuk di Jepang dapat diketahui melalui layanan NACSIS
mendukung tugas pokok mereka, terutama dalam Webcat, suatu sistem berbasis web yang dapat mencari
menyusun rencana penelitian dan pembahasan hasilnya. pangkalan data katalog buku, majalah, jurnal ilmiah, dan
Sumber-sumber informasi ilmiah tersedia dalam bentuk materi lain yang disimpan di perpustakaan. Dengan
tercetak dan nontercetak, seperti CD-ROM, internet, dan memanfaatkan NACSIS Webcat, peneliti dapat
disket. menemukan lokasi artikel ilmiah yang diperlukan. Jika
artikel yang diinginkan tidak terdapat pada institusinya,

2 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 17, Nomor 1, 2008


artikel tersebut dapat dipesan atau dimintakan dari Jumlah artikel yang relevan (sesuai)
perpustakaan lain yang memilikinya, sehingga peneliti di Ketepatan = x 100%
Jepang mempunyai kesempatan yang luas dalam Jumlah artikel yang terpanggil
mengakses literatur ilmiah.
2. Ketepatan sistem untuk menampilkan semua
hasilpencarian yang benar-benar sesuai dengan
Pengertian Pangkalan Data kebutuhan. Nilai ketepatan diperoleh dengan rumus
sebagai berikut:
Pangkalan data dalam arti luas merupakan suatu sistem
pengelolaan rekod dokumen yang berisi informasi Jumlah artikel yang terpanggil
bibliografis, abstrak maupun artikel lengkap, baik secara Perolehan = x 100%
manual maupun otomasi dengan menggunakan komputer. Jumlah artikel dalam koleksi
Pangkalan data berfungsi menghimpun data dan
memelihara informasi. Definisi lain dari pangkalan data Ketepatan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
adalah suatu koleksi data yang terorganisir yang disimpan bahasa pengindeksan, formulasi query yang dibuat,
dan saling berelasi sedemikian rupa sehingga dapat diakses dan strategi penelusuran.
dengan mudah oleh lebih dari seorang pengguna (user- 3. Waktu tanggap (time lag), yakni waktu yang
friendly) (Chowdurry 1999). dibutuhkan sistem untuk menjawab query setelah
Pangkalan data didesain untuk menghindari duplikasi pengguna memasukkan query ke dalam sistem. Waktu
data sehingga memudahkan pengguna dalam menelusur tanggap dipengaruhi oleh pengorganisasian dokumen
informasi yang dibutuhkan. Sifat utama pangkalan data yang disimpan, jenis query yang digunakan, lokasinya
antara lain adalah: (1) terintegrasi dengan aplikasi yang pada pusat informasi, ukuran koleksi, dan frekuensi
berbeda, (2) menghilangkan atau mengurangi duplikasi penerimaan query.
data, (3) meningkatkan independensi data, (4) 4. Upaya (effort), yakni kegiatan pengguna dalam
memungkinkan terjadinya pembagian akses, dan (5) memperoleh jawaban atas pencarian yang diminta.
menyediakan fasilitas pengendalian terpusat dalam Upaya dipengaruhi oleh aksesibilitas sistem,
pengawasan akses dan keamanan pemanfaatan informasi. ketersediaan panduan sistem, volume rekod yang
Evaluasi terhadap Pangkalan Data dicari, dan fasilitas interaksi dengan sistem.
5. Bentuk yang diinginkan pengguna (form of
Evaluasi bertujuan untuk menilai sejauh mana sistem presentation), baik jenis alat untuk menampilkan,
dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Empat tujuan apakah ke monitor, file atau kepada kertas, maupun
evaluasi sistem adalah: (1) membandingkan dua sistem hasil yang diinginkan, apakah dalam bentuk
atau lebih, (2) mengidentifikasi keberhasilan atau bibliografi, abstrak atau artikel lengkap.
kegagalan suatu sistem, (3) mengeksplorasi teknik 6. Cakupan koleksi (coverage of collection). Cakupan ini
peningkatan efektivitas kegiatan, dan (4) memperbaiki dipengaruhi oleh jenis alat input serta jenis dan ukuran
sistem berdasarkan temuan yang diperoleh. alat penyimpan data, kedalaman analisis subjek,
permintaan pengguna, wilayah subjek inti, dan bentuk
Evaluasi dapat dilakukan melalui dua pendekatan
fisik dokumen.
yang berbeda, yaitu pendekatan manajemen dan
pendekatan pengguna. Berdasarkan pendekatan
Peran Perpustakaan Digital
manajemen, identifikasi dilakukan berdasarkan performa
(kinerja) dan biaya, sedangkan pendekatan pengguna
Jurnal elektronis merupakan bentuk nyata dari suatu
didasarkan pada besarnya upaya pengguna dalam
perpustakaan digital. Keberadaan perpustakaan digital
memperoleh informasi dan waktu yang digunakan.
makin penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi
Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengguna. Di Indonesia, terutama di lingkungan
mengevaluasi sistem (Chowdurry 1999) adalah: perguruan tinggi, ketersediaan jurnal elektronis makin
dirasakan manfaatnya oleh civitas academica yang
1. Perolehan (recall), yaitu kemampuan sistem untuk
sebelumnya kurang memiliki akses terhadap publikasi
menampilkan semua hasil pencarian yang sesuai. Nilai
mutakhir yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
perolehan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 17, Nomor 1, 2008 3


Perpustakaan digital secara ekonomis lebih menyadari bahwa peran mereka telah berubah sehingga
menguntungkan dibanding perpustakaan tradisional, perlu upaya untuk menyiasatinya, bahkan memahami
karena institusi dapat berbagi koleksi digital, yang bahwa sebutan ”pustakawan” pun akan berubah, antara lain
sekaligus dapat mengurangi kebutuhan informasi menjadi information officer information manager atau
tercetak. Penggunaannya akan meningkatkan akses information gate keeper.
informasi elektronis, dan nilai jangka panjang koleksi
Pengguna dapat menelusur sendiri atau memesan
digital akan mengurangi biaya pemeliharaan dan
informasi yang diperlukan kepada pustakawan. Dalam hal
penyimpanan.
ini, pengetahuan dan pengalaman pustakawan dalam
penelusuran sangat penting karena dapat meningkatkan
Pengaruh Internet terhadap Perpustakaan Digital efisiensi waktu dan tenaga. Pustakawan dapat bertindak
sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru,
Perpustakaan digital tidak selalu harus berbentuk konsultan seperti layaknya pustakawan referens, pengawas
jaringan. Namun keberadaan internet sebagai jaringan untuk penggunaan yang tidak produktif, penelusur
wide area network (WAN) sangat berperan dalam berdasarkan pesanan pengguna, diseminator untuk
perpustakaan digital. Internet sebagai media tempat penyebarluasan informasi, dan organisator untuk
materi digital tersedia, standar dan teknologinya akan mengorganisasikan bahan-bahan web.
terus tumbuh dan berkembang. Palmer (1997)
Penerbitan publikasi elektronis merupakan kegiatan
menyebutkan empat hal yang akan terjadi sehubungan
untuk menyebarkan berbagai informasi tentang dan oleh
dengan makin dominannya internet sebagai platform
perpustakaan. Perpustakaan memiliki dan memelihara
bisnis. Pertama, infrastruktur internet akan terus menguat
sendiri suatu situsweb. Kegiatan ini pada dasarnya sama
dan menjadi tulang punggung berkapasitas tinggi dan
dengan penerbitan berbagai selebaran, brosur, leaflet,
aman. Kedua, internet akan menghubungkan dan
pamflet panduan perpustakaan, daftar perolehan baru, dan
mengintegrasikan sistem noninternet seperti pertukaran
berbagai jenis katalog, yang biasanya dilakukan oleh
data elektronis dan pemrosesan transaksi. Ketiga, internet
perpustakaan. Dalam kaitan ini, perpustakaan bertindak
memungkinkan pengguna mengakses informasi dan
sebagai penerbit.
pelayanan dapat dilakukan dari mana saja pada waktu
kapan saja dengan menggunakan peralatan pilihan Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi
mereka. Keempat, meskipun terjadi ledakan informasi, pustakawan untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya
internet mampu menyediakan berbagai pendekatan baru tergolong sulit untuk dilakukan. Peluang tersebut di
untuk menemukan dan mengindeks informasi. antaranya adalah mempublikasikan karya khas yang tidak
diterbitkan tetapi didokumentasikan di perpustakaan
Fenomena tersebut telah dan akan terus
sebagai deposit. Karya tersebut antara lain adalah laporan
mempengaruhi profesi perpustakaan. Pengguna
penelitian, karya tulis, makalah seminar, simposium,
perpustakaan akan makin bergantung pada sumber
bahan-bahan kuliah, dan publikasi lain. Kegiatan lain yang
informasi digital karena alasan biaya serta ketersediaan dan
dapat dilakukan dengan bantuan internet adalah pelayanan
kecepatan memperoleh informasi. Pada tingkat tertentu,
perpanjangan pinjaman sebagai alternatif perpanjangan
ketergantungan tersebut lebih tinggi dibanding terhadap
melalui telepon, konsultasi antara pengguna dengan
bahan tercetak. Paradigma bahwa koleksi perpustakaan
pustakawan referens, penyediaan hubungan ke sumber daya
adalah buku dan majalah tercetak harus diubah, karena
web lain, serta penerbitan buletin.
perpustakaan juga mampu menyediakan informasi digital
termasuk yang tersedia di pusat informasi lain dan dapat Di Indonesia, penyediaan jasa internet terus meningkat
diakses dari mana saja. Dengan demikian, pelayanan dari tahun ke tahun, walaupun penyebarannya belum
perpustakaan saat ini menjadi hibrida, yaitu mencakup merata di setiap provinsi (Tabel 2 dan 3). Kondisi ini akan
kedua cara pelayanan dan jenis sumber daya informasi berdampak terhadap perkembangan paradigma penyediaan
tersebut. informasi dan pelayanan perpustakaan.
Berkaitan dengan perubahan dan perkembangan
tersebut, pustakawan harus tanggap, proaktif, dan ProQuest
seharusnya menerima dan berusaha menemukan cara untuk ProQuest bidang pertanian dilanggan PUSTAKA sejak
meresponsnya secara efektif dan inovatif dalam rangka tahun 2003. Pangkalan data ProQuest pada awalnya
memenuhi harapan pengguna. Pustakawan harus
Tabel 3. Sebaran provider berdasarkan wilayah hingga tahun 2008.

4 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 17, Nomor 1, 2008


Lokasi Jumlah Malang 2
Jember 1
Medan 1 Surabaya 9
Riau 2 Bali 13
Batam 1 Pontianak 2
Palembang 4 Banjarmasin 2
Jakarta 134 Balikpapan 1
Bandung 13 Manado 1
Yogyakarta 12 Gorontalo 1
Solo 1 Makassar 2
Salatiga 1 Jumlah 211
Semarang 6
Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2008).
Surakarta 2
berisi 231 judul jurnal dan dapat diakses melalui internet. Science Direct
Untuk dapat mengaksesnya, pengguna perlu memiliki
identitas pengguna (user ID) dan kata pengenal (password) Science Direct atau juga dikenal dengan Science Direct
yang dapat diperoleh dari agen yang menanganinya. Kata OnLine (SDOL) bidang pertanian dilanggan PUSTAKA
pengenal diberikan atau dikirimkan melalui e-mail kepada sejak tahun 2007. Pangkalan data ini berisi 156 jurnal dan
pengelola jurnal elektronis. Pada PUSTAKA, identitas dapat diakses melalui internet dengan menggunakan
pengguna dan password tersebut dibagikan kepada identitas pengguna dan password yang diberikan provider
seseorang yang ditunjuk secara resmi pada setiap UK/UPT di Singapura. Seperti halnya ProQuest, iden-
lingkup Badan Litbang Pertanian.
Tabel 2. Jumlah provider internet di Indonesia berdasarkan tahun HASIL DAN PEMBAHASAN
registrasi, 1996-2008.
Tahun Jumlah
Prosedur Memperoleh Identitas Pengguna dan
1996-1999 34
Password
2000 28
2001 27 Dalam sistem pengelolaan informasi, mekanisme atau
2002 15 prosedur merupakan bagian yang penting. Oleh karena
2003 13 itu, dalam pemanfaatan jurnal elektronis yang dilanggan
2004 16
PUSTAKA (ProQuest dan Science Direct) dibuatkan
2005 26
2006 15
panduan cara memperoleh identitas pengguna dan
2007 34 password yang diperlukan pada saat akan memasuki
2008 3 gerbang situs ProQuest atau mengambil artikel lengkap
211 dari Science Direct. Selain untuk memantau
Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2008). pemanfaatannya, prosedur juga bermanfaat sebagai alat
titas pengguna dan password tersebut akan dibagikan/ pengelolaan pangkalan data offline, yakni pangkalan data
dikirimkan oleh pengelola SDOL di PUSTAKA kepada yang berisi artikel lengkap jurnal elektronis yang diambil
seseorang yang ditunjuk secara resmi di setiap UK/UPT pengguna yang didokumentasikan dan dikelola
lingkup Badan Litbang Pertanian. pustakawan atau pengelola perpustakaan untuk keperluan
akses lokal (LAN). Pangkalan data offline ini bermanfaat
bagi pengguna yang membutuhkan informasi jurnal
METODE elektronis tanpa harus mengaksesnya melalui internet,
tetapi cukup menelusurinya melalui jaringan lokal
Data diperoleh dari laporan bulanan provider jurnal
sehingga menghemat waktu dan biaya.
elektronis, laporan tahunan kegiatan Peningkatan Akses
Layanan Iptek Pertanian pada PUSTAKA, dan laporan Mekanisme pengelolaan user ID dan password
lainnya. Data yang terkumpul diolah dengan kedua jurnal elektronis tersebut berbeda (Gambar 1).
menggunakan statistik deskriptif untuk menjelaskan dan Penggantian password ProQuest dilakukan setiap bulan
menganalisis pemanfaatan jurnal elektronis yang diakses oleh agen yang berkedudukan di Jakarta, sedangkan untuk
melalui internet. Science Direct dilakukan oleh pengelola pangkalan data
di PUSTAKA. Penggantian password dilakukan dengan
menggunakan menu yang disediakan oleh penerbit pada

Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 17, Nomor 1, 2008 5


situs. Kode identitas pengguna dan password diberikan Gambar 2. Perkembangan jumlah akses ke ProQuest tahun 2005-2007
dan Science Direct tahun 2007.
pada saat pendaftaran pertama.
Pengelola Jurnal Elektronis

Di lingkup Badan Litbang Pertanian, sampai awal tahun


2008 sebanyak 47 UK/UPT telah memberikan nama
pengelola jurnal elektronis. Surat pemberitahuan untuk mengetahui identitas pengguna dan password maka
mendaftar menjadi pengelola jurnal elektronis disebarkan pengguna tidak dapat melakukan pencarian informasi, baik
PUSTAKA sejak Desember 2006, namun baru 72% UK/ sitasi, abstrak maupun artikel lengkap. Pada Science Direct,
UPT yang memberikan nama. Dari jumlah tersebut, belum walaupun pengguna tidak mengetahui identitas pengguna
seluruhnya dapat memanfaatkan jurnal elektronis karena dan password, mereka masih dapat melakukan penelusuran
belum tersedianya infrastruktur, provider yang handal, dan informasi sebatas sitasi dan abstrak. Judul jurnal yang
kemampuan akses yang rendah. banyak diakses adalah Crop Science, In Vitro Cellular and
Developmental Biology, dan Annual Review of
Phytopathology (Gambar 3).
Perkembangan Pemanfaatan Jurnal Elektronis
Pemanfaatan ProQuest dan Science Direct sejak Januari
sampai November 2007 bervariasi. Sejak bulan April 2007, Bentuk Informasi yang Diakses
pemanfaatan ProQuest cenderung menurun karena
PUSTAKA mulai melanggan Science Direct, sehingga Bentuk informasi yang tersedia pada ProQuest adalah:
pemanfaatan pangkalan data tersebut meningkat.
a. Sitasi (citation), berisi informasi bibliografis mengenai
Pemanfaatan ProQuest pada tahun 2007 lebih tinggi dokumen tersebut seperti pengarang dan tanggal terbit
dibandingkan tahun 2005 dan 2006 (Gambar 2). Jumlah artikel.
akses terhadap ProQuest pada tahun 2007 rata-rata b. Abstrak (abstract), berisi ringkasan artikel terutama
mencapai 653,33 judul, lebih tinggi dibandingkan tahun untuk sebagian artikel yang tidak tersedia secara
2005 dan 2006 yang rata-ratanya masing-masing hanya lengkap (full text), sehingga pengguna dapat
261,50 dan 182,55 judul. Hal tersebut mungkin disebabkan mengetahui bahwa artikel yang dicari tersedia, hanya
pada tahun 2005 dan 2006 keberadaan ProQuest belum tidak terdapat pada PQ.
disosialisasikan dengan baik kepada pengguna. c. Teks (text), berisi semua teks artikel yang bersangkutan
dan tidak terdapat gambar di dalamnya sehingga mudah
Jurnal yang Banyak Diakses Cara memasuki dan cepat diambil.
pangkalan data ProQuest dan Science Direct berbeda. Pada d. Teks dan grafik (text + graphics), berisi artikel lengkap,
namun di dalamnya terdapat grafik, gambar, atau foto
ProQuest, jika pengguna tidak Judul
yang ditampilkan dalam bentuk thumbnail.
2000 2005 2006 2007 SDOL2007 e. Page image (PDF), merupakan tampilan seperti
halaman jurnal aslinya, paling disukai pengguna,
1800
namun membutuhkan waktu lama untuk
1600
1400 1200 mengambilnya.
1000 800
Poultry. Sci. Bio. Sci. 2005
600
400 3% 2%
200
Agron. J. Phytopathol.
0
8% 2%
Trop. Anim.
Health. and Kew Bull.

Pengelola pangkalan data Pengelola pangkalan data


di tingkat agen (Indonesia) di tingkat penerbit (Belanda)

Pemberian ID user dan


Email password saat awal daftar
Penggantian
Pengelola pangkalan data Pengelola pangkalan data
ID user dan password
di PUSTAKA di PUSTAKA
setiap bulan

Email Email

6 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 17, Nomor 1, 2008


Pengelola pangkalan data di Pengelola pangkalan data di
UK/UPT UK/UPT

Gambar 1. Mekanisme memperoleh identitas pengguna (user ID) dan password pada ProQuest (kiri) dan Science Direct Online (kanan).
Prod. 2% g. Preview, tampilan sebagian dari isi disertasi (biasanya
9% 24 halaman pertama). PUSTAKA tidak melanggan
Crop Sci. disertasi sehingga nilainya akan selalu nol (0).
18% h. Art map, tampilan peta yang juga dapat diambil dari
bentuk teks + grafik.
Bentuk informasi pada ProQuest yang paling banyak
Can. J. Bot. 2006
4%
diakses pengguna adalah page image dengan nilai rata-
rata 75%, sedangkan bentuk lainnya hanya berkisar 4-7%
Pest Control Dairy Field (Gambar 4). Dengan demikian, pengguna lebih
4% 4% menginginkan ketersediaan artikel lengkap dibandingkan
J. Air Waste informasi bibliografis saja. Hal ini penting diketahui dan
Mgmt. Assoc. Hort. Week dipertimbangkan dalam menilai keinginan pengguna
4% 4% perpustakaan, terutama dalam pengembang-
Genome J. Anim. Sci.
4% 20%
Sitasi
Appropriate Crop. Sci.
4%
Technol. 12% Abstrak
5% Art-Image 5%
4% Teks
Annu. Rev. In Vitro Cellular 5%
Entomol. Dev. Biol.
Page-Image Teks+gambar
5% 11%
75 % 7%
Ann. Bot. Agric. Res.
5% 6%
Farmer Ann. Rev.
Guardian Phytophatol. Gambar 4. Bentuk informasi dalam pangkalan data ProQuest dan
6% 6% Science Direct yang diakses pengguna.
an perpustakaan digital versi dalam negeri (Indonesiana).

2007
J. Air Waste Can. J. Microbiol. Sosialisasi Jurnal Elektronis
Mgmt. Assoc 8%
10% Sosialisasi bertujuan memperkenalkan keberadaan jurnal
Agric. Res. Crop. Sci. elektronis kepada pengguna, yaitu peneliti, pengkaji,
30% 30% penyuluh, serta pengelola perpustakaan dan pustakawan.
Sejak ProQuest dilanggan pada tahun 2003, belum pernah
Plant Dis.
30% Ann. Rev. dilakukan sosialisasi kepada pengguna. Pada tahun 2004
Phytopathol. dan 2005 sosialisasi dilakukan secara terbatas kepada
In Vitro Cellular 16% pengelola perpustakaan dan pustakawan melalui pelatihan
Dev. Biol. atau kunjungan ke UK/UPT lingkup Badan Litbang
13%
Pertanian. Pada tahun 2006 dan 2007, sosialisasi dilakukan
kepada para peneliti, penyuluh dan pengkaji, termasuk
Gambar 3. Sebaran akses judul jurnal pada ProQuest, 2005-2007.
pimpinan UK/UPT (Tabel 5).

f. Art image, merupakan tampilan gambar, grafik dan


lainnya dalam bentuk jpg dan dapat diambil tersendiri
dari bentuk teks + grafik.

Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 17, Nomor 1, 2008 7


Berdasarkan hasil sosialisasi dan dampaknya terhadap Cellular and Developmental Biology dan Annual Review
pemanfaatan jurnal elektronis dapat disimpulkan bahwa of Phytopathology.
sosialisasi kepada peneliti lebih efektif dibandingkan
Untuk meningkatkan pemanfaatan jurnal elektronis,
kepada pengelola perpustakaan atau pustakawan. Pada
peran dan keaktifan para pengelola perpustakaan atau
tahun 2006, sosialisasi kepada peneliti sering dilakukan
pustakawan sangat diharapkan. Keterlibatan mereka dapat
sehingga pemanfaatan ProQuest pada tahun 2007
diwujudkan dalam bentuk sosialisasi yang lebih intensif
meningkat (Gambar 2). Dengan demikian dapat dinyatakan
dan penyediaan informasi terbaru dari jurnaljurnal yang ada
bahwa peran pustakawan dalam membantu peneliti untuk
dalam pangkalan data ProQuest dan Science Direct kepada
memanfaatkan jurnal elektronis di UK/UPT belum optimal.
para pengguna. Untuk meningkatkan kemampuan,
KESIMPULAN DAN SARAN wawasan berpikir, keterampilan, dan memecahkan masalah
yang dihadapi di perpustakaan UK/UPT, pengelola
Jurnal elektronis online diharapkan oleh peneliti karena perpustakaan dan pustakawan dapat memanfaatkan forum
Tabel 5. Sosialisasi pemanfaatan jurnal elektronis yang dilanggan PUSTAKA, 2006 dan 2007.
Unit kerja/unit pelaksana teknis Peserta

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor Peneliti


Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi Peneliti
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor Peneliti dan pustakawan
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor Peneliti
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor Peneliti
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Bogor Peneliti
Balai Penelitian Ternak, Bogor Peneliti
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Indutsri, Parungkuda Peneliti
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Penyuluh dan pengkaji
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Pati Peneliti dan pengelola perpustakaan
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta Penyuluh dan pengkaji
Loka Penelitian Sapi Potong, Grati Peneliti
Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang Peneliti
Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang Peneliti dan pustakawan
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Penyuluh dan pengkaji
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat Penyuluh dan pengkaji
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara Penyuluh dan pengkaji
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Penyuluh dan pengkaji
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Penyuluh dan pengkaji
Balai Penelitian Ternak, Ciawi Pustakawan
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Malang Pustakawan
mudah diakses dari tempat mereka bekerja tanpa harus ke komunikasi pustakawan lingkup Departemen Pertanian
PUSTAKA. Namun, akses ke jurnal tersebut menghadapi (www.groups.yahoo.com/group/ pustakawan deptan).
berbagai kendala, antara lain belum tersedianya sarana Sosialiasi jurnal elektronis perlu lebih ditingkatkan,
akses melalui internet di perpustakaan. Kalaupun tersedia, terutama melalui seminar disertai demonstrasi penelusuran.
kecepatan akses sangat terbatas sehingga untuk mengambil
artikel lengkap diperlukan waktu yang lama. Sarana akses
internet yang belum tersedia akan menghambat DAFTAR PUSTAKA
pemanfaatan jurnal elektronis serta komunikasi antara
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2008.
pengelola jurnal elektronis yang berada di PUSTAKA dan
Keanggotaan asosiasi penyelenggara jasa internet
yang ada di UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian Indonesia dari tahun 1999 sampai dengan 2008. http:/
dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan /www.apjji.or.id/layanan/index.php?lang=ind. [20 Juli
mengelola jurnal elektronis. 2008].
Chowdurry, G. G. 1999. Introduction to Modern Information
Pengguna jurnal elektronis lebih menyukai mengambil Retrieval. London: Library Association Publishing.
artikel lengkap dalam bentuk page image atau file PDF Kusmayadi, E. dan S. Mansjur. 2004. Laporan Akhir Kegiatan
daripada hanya membaca abstrak dan mengetahui Kesiagaan Jasa Informasi. Bogor: Pusat Perpustakaan dan
informasi bibliografisnya saja. Judul-judul jurnal yang Penyebaran Teknologi Pertanian.
cukup tinggi pemanfaatannya adalah Crop Science, In Vitro

8 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 17, Nomor 1, 2008


Palmer, R.B. 1997. The Internet: Technology and trends. Speech
delivered to the Spring Internet World ’97, Los Angeles,
California, 12 March 1997.
Setiarso, B. 2004. Road Map Perpustakaan Digital dalam
Conference paper- ICDL2004. [11 Februari 2005].

Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 17, Nomor 1, 2008 9

Das könnte Ihnen auch gefallen