Sie sind auf Seite 1von 107

Awareness Training

ISO 9001:2015,
ISO 14001:2015 &
OHSAS 18001:2007
Contents
• Apa itu MUTU
• Prinsip Manajemen Mutu
• Siklus PDCA
• ISO 9001:2015
• ISO 14001:2015
• ISO 45000 – OHSAS 18001:2007
• ISO 9001:2015; ISO 14001:2015 & ISO
45000
Apa itu Mutu?
ISO 9000:2015 :
Mutu adalah derajat/ tingkat karakteristik yang melekat
pada produk yang memenuhi persyaratan

Karakteristik berarti hal-hal yang dimiliki produk (barang


atau jasa)
• Karakteristik fisik (elektrikal, mekanikal, biological)  mobil, rumah
• Karakteristik perilaku (kejujuran, kesopanan)  rumah sakit, bank
• Karakteristik sensori (bau, rasa)  minuman, makanan
Apa itu Mutu?

Secara umum, MUTU = kemampuan untuk memenuhi suatu persyaratan


memenuhi
Pemasok / Pelanggan /
Suppliers jasa / Customers
Persyaratan
Produk melebihi

Gap / dibawah
Quality Perception Enrichment

= Quality
= Cost
= Delivery
= Safety – Nature Friendly
= Moral responsibility
Prinsip Manajemen Mutu

7 Prinsip Sistem Manajemen

QMP 1 – primary focus of quality management is to meet


Customer Focus customer requirements and to strive exceed
customer expectations.

QMP 2 – Leaders at all levels establish unity of purpose


Leadership and direction and create conditions in which
people are engaged in achieving the quality
objectives of the organization
QMP 3 – Essential for the organization that all people are
Engagement of competent, empowered and engaged in
People delivering value.
Prinsip Managemen Sistem
7 Prinsip Sistem Manajemen
QMP 4 – Consistent and predictable results are achieved
Process more effectively and efficiently when activities
Approach are understood and managed as interrelated
processes that function as coherent system.
QMP 5 – Successful organizations have an ongoing focus
Improvement on improvement.

QMP 6 – Decisions based on analysis and evaluation of


Evidence-based data and information are more likely to produce
Decision Making desired results.

QMP 7 – For sustain success, organizations manage their


Relationship relationship with interested parties, such as
Management suppliers.
7
Pendekatan Sistem untuk Manajemen
Identifikasi, memahami dan mengelola interaksi proses
untuk sasaran yang telah ditentukan dalam
meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan.

 Menetapkan sistem dengan identifikasi proses yang berpengaruh


terhadap sasaran yang telah ditentukan
 Menyusun sistem untuk mencapai sasaran yang paling efisien
 Memahami ketergantungan antar proses
 Mengukur sistem untuk peningkatan
 Menetapkan hambatan sumber daya sebelum penerapan
Siklus P-D-C-A dari ISO 9001:2015
Organization Quality management System (4)
And
it’s context
Support &
(4) operation Customer
(7,8)
satisfaction

Customer Planning Leadership


Performance Result of
Evaluation
requirement (6) (5)
(9)
the QMS

Products
and services
Needs Improvement
(10)
and
expectations
of
interested parties (4)
Siklus P-D-C-A dari ISO 14001:2015
Contexts of the organization Need and
Internal and Scope of the environment management systems
Expectations of
external issues Interested patties
P
Planning

Support
A Improvement Leadership and
Operation
D

Performance
Evaluation

C
Intended outcome of
environment
management system
Siklus P-D-C-A dari ISO 45001
OHSAS Process Approach

www.swiso.ch/e/OHSAS18001/OHSAS_18001_details.php
ISO Standard Annex SL

Kedepannya semua standard ISO mengadopsi Annex SL (Proposals


for management system standards )
Annex SL
• High-level structure
• Identical core text
• Common terms and core definitions
Annex SL (High-level structure) 4, 5
10
Introduction 6
1. Scope
2. Normative references Action Plan
3. Terms and definitions
4. Context of the organization Check Do
P 5. Leadership
6. Planning 9 7,8
D 7. Support
8. Operation
C 9. Performance evaluation
A 10. Improvement
Appendix
Source: PT TUV Rheinland Indonesia
Bibliography
 Perbaikan Berkelanjutan dengan Sistem Manajemen
KINERJA
Internationally Recognized Company,
International Benchmark Company VISI

A P

C D
MS
A
D
P C

Diadaptasi dari:
PT TUV International Indonesia
ISO 9001 : 2015
Tujuan dari ISO 9001:2015

 Untuk menyediakan kerangka kerja yang konsisten untuk 10 tahun ke


depan

 Untuk menjadi cukup generik, namun masih relevan untuk semua jenis
dan ukuran organisasi, terlepas dari industri atau sektor mereka

 Untuk menerapkan struktur yang seragam, teks inti dan definisi yang
ditetapkan dalam Annex SL dari Petunjuk ISO (Struktur Tingkat Tinggi)
untuk memastikan kompatibilitas dengan sistem manajemen ISO lain
(misalnya ISO 14001)

 Untuk mempermudah implementasi yang efektif dalam organisasi dalam


rangka mencapai hasil yang diinginkan

 Untuk menggunakan istilah –istilah yang lebih sederhana untuk


memastikan pemahaman umum dan interpretasi yang konsisten dari
persyaratan

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


ISO 9001:2015

ISO 9001:2008 ISO 9001:2015


1. Scope 1. Scope
2. Normative references 2. Normative references
3. Terms and definitions 3. Terms and definitions
4. Quality Management System 4. Context of the organization
5. Management Responsibility 5. Leadership
6. Resource management 6. Planning
7. Product Realization 7. Support
8. Measurement, Analysis 8. Operation
and Improvement 9. Performance evaluation
10. Continual improvement
Annex A (informative) Clarification of new structure,
terminology and concepts
Annex B (informative) Other International Standards on
quality management and quality
management systems developed by ISO/TC 176

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Risk / Risiko

3.09
Risk / Risiko
effect of uncertainty on an expected result
(dampak dari ketidakpastian pada hasil yang diharapkan)

Efek/Dampak adalah penyimpangan dari yang diharapkan – bisa positif atau negatif.

Ketidakpastian adalah Kondisi / keadaan dimana kekurangan informasi yang berkaitan dengan
pemahaman atau pengetahuan dari suatu Peristiwa / Event, konsekuensinya, atau kemungkinan.

Risiko sering dicirikan mengacu pada potensial suatu "peristiwa / event" (ISO Guide 73: 209,
3.5.1.3) dan "konsekuensi" (sebagaimana didefinisikan dalam ISO Guide 73: 2009, 3.6.1.3), atau
kombinasinya.

Risiko sering dinyatakan dalam kombinasi antara konsekuensi dari suatu peristiwa (termasuk
perubahan keadaan) dan terkait "kemungkinan" terjadinya (ISO Guide 73: 2009, 3.6.1.1).

Istilah "risiko" kadang-kadang digunakan ketika hanya ada kemungkinan konsekuensi negatif

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Highlights

Sumber:
http://qms.pom.go.id/sites/default/files/4.%20Standard%20ISO%209001_2015%202%20bahasa.p
df
Persyaratan ISO 9001:2015

1 Scope 6 Planning for the quality management system


2 Normative references 6.1 Actions to address risks and opportunities
3 Terms and definitions 6.2 Quality objectives and planning to achieve them
4 Context of the organization 6.3 Planning of changes
4.1 Understanding the organization and its 7 Support
context 7.1 Resources
4.2 Understanding the needs and expectations 7.1.1 General
of Interested parties 7.1.2 People
4.3 Determining the scope of the quality 7.1.3 Infrastructure
management system 7.1.4 Environment for the operation of
4.4 Quality management system and its processes
processes 7.1.5 Monitoring and measuring resources
5 Leadership 7.1.6 Organizational knowledge
5.1 Leadership Commitment 7.2 Competence
5.1.1 General 7.3 Awareness
5.1.2 Customer Focus 7.4 Communication
5.2 Policy 7.5 Documented information
5.2.1 Establishing the quality policy 7.5.1 General
5.2.2 Communicating the quality policy 7.5.2 Creating and updating
5.3 Organizational roles, responsibilities and 7.5.3 Control of documented information
authorities
Next slide : clause 8,9,10 

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 9001:2015
8 Operation 9 Performance evaluation
8.1 Operational planning and control 9.1 Monitoring, measurement, analysis and evaluation
8.2 Requirements for products and services 9.1.1 General
8.2.1 Customer communication 9.1.2 Customer satisfaction
8.2.2 Determination of requirements for products 9.1.3 Analysis and evaluation
and services 9.2 Internal audit
8.2.3 Review of requirements for products and service 9.3 Management review
8.2.4 Change to requirements for product and service 9.3.1 General
8.3 Design and development of products and services 9.3.2 Management review inputs
8.3.1 General 9.3.3 Management review outputs
8.3.2 Design and development planning 10 Improvement
8.3.3 Design and development Inputs 10.1 General
8.3.4 Design and development controls 10.2 Nonconformity and corrective action
8.3.5 Design and development outputs 10.3 Continual improvement
8.3.6 Design and development changes
8.4 Control of externally provided products and services
8.4.1 General
8.4.2 Type and extent of control of external provision
8.4.3 Information for external providers
8.5 Production and service provision
8.5.1 Control of production and service provision
8.5.2 Identification and traceability
8.5.3 Property belonging to customers or external providers
8.5.4 Preservation
8.5.5 Post-delivery activities
8.5.6 Control of changes
8.6 Release of products and services
8.7 Control of nonconforming process outputs

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 9001:2015

4.1 Understanding the organization and its


context /
Plan Do
Memahami organisasi dan konteknya
4. Context of the
Action organization
Check

4.2 Understanding the needs and


expectations of interested parties /
mamahami kebutuhan dan ekspektasi dari
4. Context of the pihak yang berkepentingan
organization / Kontek
organisasi
4.3 Determining the scope of the quality
management system / menetapkan lingkup
dai sistem manajemen mutu

4.4 Quality management system / Sistem


mamajemen mutu

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 9001:2015

Plan Do 5.1.1 General / Umum

5.1 Leadership and


Action Check
commitment / Kepemimpinan
dan Komitmen
5.1.2 Customer focus / Fokus
Pelanggan

5. Leadership /
Kepemimpinan 5.2.1 Developing the quality
policy / Penyusunan kebijakan
mutu

5.2 Policy / Kebijakan


5.2.2 Communicating the
quality policy /
Mengkomunikasikan kebijakan
mutu
5.3 Organizational roles,
responsibilities and authorities
/ Aturan organisasi,
tanggungjawab dan wewenang

Sumber:PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 9001:2015

Plan Do
6.1.1
6.1 Actions to address risks
Action Check and opportunities / Tindakan
untuk menangani risiko dan
peluang
6.1.2
6. Planning /
Perencanaan
6.2.1
6.2 Quality objectives and
planning to achieve them /
Sasaran mutu dan perencanaan
untuk mencapainya
6.2.2

6.3 Planning of changes


Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia
Persyaratan ISO 9001:2015

7.1.1 General / Umum


Plan Do
7.1 Resources / 7.1.2 People / Manusia
Sumber daya 7.1.3 Infrastructure / Infrastruktur
Action Check
7.1.4 Environment for the operation of
7.2 Competence / processes / Lingkungan untuk
kompetensi proses beroperasi
7.1.5 Monitoring and measuring
7.3 Awareness / resources / pemantauan
kesadaran pengukuran Sumberaya
7 7.1.6 Organizational knowledge /
Support pengetahuan
7.4 Communication
/komunikasi
7.5.1 General /umum
7.5 Documented 7.5.2 Creating and updating / membuat
information / dan memperbaharui
informasi 7.5.3 Control of documented
terdokumentasi information / pengendalian
informasi terdokumentasi

Sumber:PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 9001:2015
8.2.1 Customer communication
8.1 Operational planning and 8.2.2 Determination of requirements related to products
control and services
Plan Do 8.2.3 Review of requirements related to products and
service
8.2 Requirements for products 8.2.4 Change to requirements for product and service
Action Check
and services
8.3.1 General
8.3.2 Design and development planning
8.3 Design and development 8.3.3 Design and development Inputs
of products and services 8.3.4 Design and development controls
8 8.3.5 Design and development outputs
8.3.6 Design and development changes
Operatio
n 8.4 Control of externally
provided products and 8.4.1 General
services 8.4.2 Type and extent of control of external
provision
8.4.3 Information for external providers
8.5 Production and service
provision 8.5.1 Control of production and service provision
8.5.2 Identification and traceability
8.6 Release of products and 8.5.3 Property belonging to customers or external
services providers
8.5.4 Preservation
8.7 Control of nonconforming
8.5.5 Post-delivery activities
process outputs
8.5.6 Control of changes
Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia
Persyaratan ISO 9001:2015

Plan Do

Action Check
9.1.1 General
9.1 Monitoring,
Measurement, analysis and 9.1.2 Customer satisfaction
evaluation
9.1.3 Analysis and evaluation

9 Performance 9.2.1
evaluation 9.2 Internal audit
9.2.2

9.3.1 General

9.3 Management review 9.3.2 Management


review inputs

9.3.3 Management
review outputs

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 9001:2015

Plan Do

Action Check

10.1 Umum

10.2.1
10 10.2 Nonconformity and Corrective
Improvement Action
10.2.2

10.3 Continual Improvement

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


ISO 14001 : 2015
Perlukah EMS
PENCEGAHAN PENCEMARAN
Pengunaan proses, praktek, teknik, material, produk, jasa atau energy untuk
menghindari, mengurangi atau mengendalikan (secara terpisah atau kombinasi)
terciptanya, terpancarnya atau terlepasnya segala macam polutan atau sampah,
untuk mengurangi dampak buruk lingkungan

Pencegahan pencemaran mencakup :


• reduksi atau eliminasi sumberdaya,
• perubahan proses, produk atau jasa,
• penggunaan sumberdaya secara efisien,
• substitusi material dan energi,
• reuse,
• recovery,
• recycle,
• reklamasi, dan treatment.
Tujuan dari ISO 14001:2015

 Meningkatkan hubungan antara lingkungan dan prioritas bisnis.


 Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan
lingkungan.
 Menggarisbawahi kontribusi positif dari standar sistem manajemen
lingkungan.
 Klarifikasi persyaratan untuk peningkatan kinerja lingkungan.
 Penguatan hubungan antara pengelolaan lingkungan dan bisnis inti
pada tingkat strategis.
 Memudahkan Implementasi ISO 14001, terutama di perusahaan-
perusahaan kecil dan menengah.
 Menyoroti konsep Life Cycle Assessments (LCA) dan
mempertimbangkan rantai nilai (Value Chain) pada saat identifikasi
dan penilaian Aspek dampak lingkungan dari produk.
 Menampung persyaratan berkaitan dengan komunikasi eksternal.

Sumber:PT TUV Rheinland Indonesia 32


ISO 14001:2015

ISO 14001:2004 ISO 14001:2015


1. Scope 1. Scope
2. Normative references 2. Normative references
3. Terms and definitions 3. Terms and definitions
4. enviromental Management 4. Context of the organization
System 5. Leadership
4.1 General Requirement 6. Planning
4.2 Environmental Policy 7. Support
4.3 Planning 8. Operation
4.4 Implementation and 9. Performance evaluation
Operation 10. Continual improvement
4.5 Checking Annex A (informative)Guidance on the use of this
4.6 Management Review International Standard
Annex B (informative)Correspondence between ISO
14001:2015 and ISO 14001:2004
Bibliography
Alphabetical index of terms

Sumber:PT TUV Rheinland Indonesia


Risk / Risiko

3.09
Risk / Risiko
effect of uncertainty on an expected result (dampak dari
ketidakpastian pada hasil yang diharapkan)

Efek/Dampak adalah penyimpangan dari yang diharapkan – bisa positif atau negatif.

Ketidakpastian adalah Kondisi / keadaan dimana kekurangan informasi yang berkaitan dengan
pemahaman atau pengetahuan dari suatu Peristiwa / Event, konsekuensinya, atau kemungkinan.

Risiko sering dicirikan mengacu pada potensial suatu "peristiwa / event" (ISO Guide 73: 209,
3.5.1.3) dan "konsekuensi" (sebagaimana didefinisikan dalam ISO Guide 73: 2009, 3.6.1.3), atau
kombinasinya.

Risiko sering dinyatakan dalam kombinasi antara konsekuensi dari suatu peristiwa (termasuk
perubahan keadaan) dan terkait "kemungkinan" terjadinya (ISO Guide 73: 2009, 3.6.1.1).

Istilah "risiko" kadang-kadang digunakan ketika hanya ada kemungkinan konsekuensi negatif

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Risk / Risiko

life cycle
consecutive and interlinked stages of a product (or service) system, from raw
material acquisition or generation from natural resources to final disposal
Note 1 to entry: The life cycle stages include acquisition of raw materials, design,
production, transportation/ delivery, use, end-of-life treatment and final disposal.
[SOURCE: ISO 14044:2006, 3.1, modified ― The words “(or service)” have been
added to the definition and Note 1 to entry has been added.]

tahapan sistem produk (atau jasa) yang berurutan dan saling terkait, dari mulai
perolehan bahan mentah atau pembangkitan dari sumber alam sampai pembuangan
akhir.
CTTN1 Tahapan siklus kehidupan termasuk perolehan bahan mentah, desain,
produksi, transportasi/ pengiriman, penggunaan, perlakuan akhir dan pembuangan
akhir.
[SUMBER: ISO 14044:2006, 3.1, perubahan –kata “(atau jasa)” telah ditambahkan
pada definisi dan CTTN1]

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Life Cycle

http://www.ghd.com/images/iso-14001-article-4.jpg
Persyaratan ISO 14001:2015
1 Scope 7 Support
2 Normative references 7.1 Resources
3 Terms and definitions 7.2 Competence
3.1 Term related to organization and leadership 7.3 Awareness
3.2 Term related to planning 7.4 Communication
3.3 Term related to support and operation 7.4.1 General
3.4 Term related to performance evaluation and improvement 7.4.2 Internal Communication
4 Context of the organization 7.4.3 External Communication
4.1 Understanding the organization and its 7.5 Documented information
context 7.5.1 General
4.2 Understanding the needs and expectations 7.5.2 Creating and updating
of Interested parties 7.5.3 Control of documented information
4.3 Determining the scope of the environmental 8 Operation
management system 8.1 Operational planning and control
4.4 Environment management Systems 8.2 Emergency Preparadness and response
5 Leadership 9 Performance evaluation
5.1 Leadership and Commitment 9.1 Monitoring, measurement, analysis and evaluation
5.2 Environment policy 9.1.1 General
5.3 Organizational roles, responsibilities and 9.1.2 Evaluation of complience
authorities 9.2 Internal audit
6 Planning 9.2.1 General
6.1 Actions to address risks and opportunities 9.2.2 Internal audit programme
6.1.1 General 9.3 Management review
6.1.2 environment aspect 10 Improvement
6.1.1 Compliance obligation 10.1 General
6.1.4 Planning action 10.1 Nonconformity and corrective action
6.2 Environment objectives and planning to achieve them 10.2 Continual improvement
6.2.1 Environment objectives
6.2.2 Planning action to achieve environmental objective

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015
4.1 Understanding the organization and its
context /
Plan Do
Memahami organisasi dan konteknya
4. Context of the
Action organization
Check

4.2 Understanding the needs and


expectations of interested parties /
mamahami kebutuhan dan ekspektasi dari
4. Context of the pihak yang berkepentingan
organization / Kontek
organisasi
4.3 Determining the scope of the
Enrironmental management system /
menetapkan lingkup dai sistem manajemen
lingkungan

4.4 Environment management system /


Sistem mamajemen lingkungan

PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015

Plan Do
5.1 Leadership and commitment / Kepemimpinan
dan Komitmen
Action Check

5. Leadership / Kepemimpinan
5.2 Policy / Kebijakan Lingkungan

5.3 Organizational roles, responsibilities and


authorities / Aturan organisasi, tanggungjawab
dan wewenang

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015

6.1.1 General
Plan Do

Action Check 6.1.2 environmental aspect


6.1 Actions to address risks
and opportunities /
Tindakan untuk menangani
risiko dan peluang
6.1.3 Complience Obligations

6. Planning /
Perencanaan
6.1.4 Planning Action

6.2.1 Environmental
6.2 enviromental objectives Objectives
and planning to achieve
them / Sasaran lingkungan
dan perencanaan untuk 6.2.2 Planning to achieves
mencapainya environmental objectives

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015
Plan Do
7.1 Resources /
Sumberd daya
Action Check

7.2 Competence /
kompetensi
7.4.1 General / Umum
7.4.2 Internal Communications
7.3 Awareness / 7.4.3 External Communications
kesadaran
7
Support 7.4 Communication 7.5.1 General /umum
/komunikasi 7.5.2 Creating and updating / membuat
dan memperbaharui
7.5.3 Control of documented
7.5 Documented information / pengendalian
information / informasi terdokumentasi
informasi
terdokumentasi Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia
Persyaratan ISO 14001:2015
Plan Do

Action Check

8.1 Operational planning and control

8
Operation
8.2 Emergency preparedness and
response

Sumber:PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015
8. Operation
8.1 Perencanaan dan Pengendalian Oprasional
harus menetapkan, menerapkan, mengendalikan dan memelihara proses
yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen lingkungan
dan untuk menerapkan tindakan yang ditetapkan pada 6.1 dan 6.2, dengan:
• Menetapkan kriteria operasional untuk proses;
• Menerapkan kendali proses sesuai dengan kriteria operasi.

CTTN Kendali dapat termasuk kendali dan procedure teknik. Kendali dapat
diterapkan mengikuti hirarki (e.g. eliminasi, penggantian, administrative) dan
dapat digunakan sendiri ataupun dalam kombinasi.

Sumber : PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015
8. Operation
8.1 Perencanaan dan Pengendalian Oprasional (lanjutan)
 Organisasi harus mengendalikan perubahan yang direncanakan dan meninjau
konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan, mengambil tindakan untuk
mengatasi efek merugikan
 Organisasi harus memastikan proses outsource terkendali atau dipengaruhi.
Tipe dan jangkauan pengendalian aatau pengaruh tersebut ditetapkan
 Konsisten dengan perspektif siklus hidup, orgnisasi harus:
• Menetapkan kendali, yang sesuai, untuk memastikan bahwa persyaratan
lingkungan dibahas pada proses perancangan dan pengembangan (produk
dan jasa) mempertimbangkan setiap tahap life cycle;
• Menentukan persyaratan lingkungannya untuk pembelian produk dan jasa
dengan sewajarnya;
Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia
Persyaratan ISO 14001:2015
8 : Operation
8.1 Perencanaan dan Pengendalian Oprasional (lanjutan)
• Mengkomunikasikan persyaratan lingkungan relevan kepada
penyedia dari luar, termasuk kontraktor;
• Mempertimbangkan kebutuhan untuk menyediakan informasi
mengenai dampak lingkungan signifikan terkait dengan transportasi
atau pengiriman, penggunaan, penanganan akhir dan pembuangan
akhir dari produk dan jasa.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi pada
jangkauan yang diperlukan untuk membuktikan proses dilakukan
sesuai dengan rencana.

Adaptasi: TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015
8 : Operation
8.2 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang diperlukan untuk
mempersiapkan respon terhadap situasi darurat potensial yang diidentifikasi pada
6.1.1.
Organisasi harus:
 Mempersiapkan respon dengan merencanakan tindakan untuk mencegah atau
mengatasi dampak lingkungan merugikan dari situasi darurat;
 Respon terhadap situasi darurat yang sebenarnya;
 Mengambil tindakan untuk mencegah atau mengatasi konsekuensi dari situasi
darurat, sesuai dengan besarnya kedaruratan dan dampak lingkungan
potensial;

Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015
8 : Operation
 Menguji tindakan respon terencana secara periodic, ketika diperlukan;
Peninjauan secara periodic dan pembaharuan proses dan tindakan
respon terencana, terutama setelah timbulnya situasi darurat atau
pengujian;
Menyediakan informasi relevan dan pelatihan terkait dengan kesiapan dan
respon darurat, dengan sewajarnya, untuk pihak berkepentingan terkait,
termasuk orang yang bekerja di bawah kendalinya.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi sejauh yang
diperlukan untuk mendapatkan bukti bahwa proses dilakukan seperti
direncanakan.
PT TUV Rheinland Indonesia
Persyaratan ISO 14001:2015
8 : Operation
8.2 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat (lanjutan)
 Peninjauan secara periodic dan pembaharuan proses dan tindakan
respon terencana, terutama setelah timbulnya situasi darurat atau
pengujian;
 Menyediakan informasi relevan dan pelatihan terkait dengan kesiapan
dan tanggap darurat, yang sesuai, untuk pihak berkepentingan terkait,
termasuk orang yang bekerja di bawah kendalinya.
 Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi sejauh yang
diperlukan untuk mendapatkan bukti bahwa proses dilakukan seperti
direncanakan.

Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015
Plan Do

Action Check

9.1 Monitoring, 9.1.1 General


Measurement, analysis
and evaluation 9.1.2 Evaluation of Compliances
9 Performance
evaluation 9.2.1
9.2 Internal audit
9.2.2

9.3 Management review

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


Persyaratan ISO 14001:2015
Plan Do

Action Check

10.1 Umum

10.2.1

10
Improvement 10.2 Nonconformity and Corrective Action

10.2.2

10.3 Continual Improvement

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


OHSAS: 2007
STANDARD ISO UNTUK K3 ?
Latar Belakang
• UK BSI mengembangkan standar K3: BS 8800 1996
– Bukan sebuah standar untuk register sebagaimana
persyaratan didalamnya mempunyai kata ‘should’ (not
‘shall’)
BS 8800 diajukan sebagai dasar standar ISO untuk:
• Konferensi ISO pertama tahun 1996
– Sebagian besar menentang
• Konferensi ISO kedua tahun 2000
– ILO/BSI NWIP di kalahkan oleh satu veto
• Beberapa negara sekarang adopsi atau modifikasi BS 8800
atau OHSAS 18001
Prinsip-Prinsip OHSAS 18001

Perbaikan
berkelanjuatan

Tinjauan
Tinjauan Status
Manajemen awal

Tindakan
Kebijakan K3
pemeriksaan
dan perbaikan

Penerapan & Perencanaan


Operasional
SPESIFIKASI OHSAS 18001

Tinjauan
Lingkup
manajemen

Publikasi Pemeriksaan &


Referensi tindakan perbaikan
OHSAS 18001
Terminologi & Penerapan &
Specification
Definisi Operasional

Elemen-elemen
Perencanaan
SMK3
Persyaratan Kebijakan
Umum K3
Kecenderungan dan kebutuhan HSE
• Kesesuaian hukum & Peraturan pemerintah
• Tuntutan Pelanggan
• Manfaat bagi pekerja dan masyarakat
• Kewajiban sosial
• Mengurangi potensi biaya dan risiko
• Persyaratan perusahaan asuransi dan perbankan
• Tekanan dari masyarakat umum, Media massa dan pelanggan
• Citra dan Budaya K3 & kinerja lingkungan
Meningkatkan sikap K3LH
 Peraturan K3LH tidak ditegakkan dalam
waktu lama
 Menciptakan kondisi tempat kerja yang
lebih baik
 Kompetensi pekerja kurang
Bagaimana mengubah perilaku K3 dan peduli lingkungan?

Budaya K3 dan peduli lingkungan dibentuk melalui :


• perilaku
• kebiasaan

Untuk :
• penurunan biaya
• perbaikan moral
• efektivitas manajemen

57
Evolusi Manajemen K3
Problem avoidance:
Operate so there is no problem,
or a much reduced problem

Employee protection “PPE”


Peningkatan Sistem

‘Transfer risk’

“look after yourself”;


Employee responsibility

30’s 2000’s
Teori Domino

Loss and Pollution


INCIDENT
IMMEDIATE CAUSE
BASIC CAUSE
LACK OF CONTROL
Teori Domino

• Loss (cedera, cacat,


kerusakan properti dan
lingkungan, hilangnya waktu • Basic Cause (faktor
produksi; energi yang pekerja, faktor pekerjaan;
diterima diatas nilai ambang) pengawasan, teknologi,
standard, dll)
• Incident (kontak tubuh • Lack of Control
manusia dengan energi,
lingkungan dengan pollutant) (Sistem manajemen yang
tidak cukup)
• Immediate Cause
(unsafe act, unsafe
condition)
PERSYARATAN-PERSYARATAN OHSAS 18001

• 4.1 Umum  4.5 Tindakan Pemeriksaan dan


Perbaikan
• 4.2 Kebijakan K3

• 4.3 Perencanaan 4.5.1 Pungukuran kinerja dan pengawasan


4.3.1 Perencanaan identifikasi bahaya, 4.5.2 Evaluasi Pemenuhan
penilaian dan pengendalian risiko
4.5.3 Investigasi kecelakaan, Kejadian
4.3.2 Persyaratan hukum dan lainnya Ketidaksesuaian dan Tindakan
perbaikan dan Pencegahan
4.3.3 Sasaran-sasaran & Program
4.5.4 Catatan dan Pengelolaan Catatan
pengelolaan K3
4.5.5 Audit
 4.4 Penerapan dan operasional
 4.6 Tinjauan Manajemen
4.4.1 Struktur dan Tanggungjawab
4.4.2 Pelatihan, Kesadaran dan Kompetensi
4.4.3 Konsultasi dan Komunikasi
4.4.4 Dokumentasi
4.4.5 Pengendalian dokumen dan data
4.4.6 Pengendalian operasi
4.4.7 Persiapan dan Tanggap Darurat
ISO 45001
ISO 45001
• ISO baru-baru ini mengumumkan bahwa ISO Committee ISO / PC 283 -
Kesehatan & Keselamatan Manajemen Systems, telah dibentuk dengan
tujuan untuk mengembangkan dan menerbitkan sebuah standar
internasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OH & S)
dengan dasar acuan OHSAS 18001.

• Standar baru akan dikenal dengan ISO 45001. publikasi standar ini
masih dalam tahap pengembangan, tapi hasilnya mudah-mudahan
akan menjadi sistem manajemen kesehatan dan keselamatan yang
akan memungkinkan integrasi efektif dan efisien dengan standar seperti
ISO 14001 dan ISO 9001.  menggunakan struktur Annex SL

• Standar ini (ISO 45001) akan menetapkan persyaratan global yang


diterima untuk sertifikasi pihak ketiga dari sistem manajemen OH & S.

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


ISO 45001 – Time line

Pada pertemuan pertama komite ISO / PC 283, pada bulan Oktober 2013

menetapkan sebuah rencana proyek untuk pengembangan dan publikasi

ISO 45001:

- ISO / CD 45.001 (1st working draft) yang akan diterbitkan pada Mei 2014;

- ISO / DIS 45001 (1st ISO Draft) yang akan diterbitkan pada Februari 2015;

- ISO / FDIS 45001 (FDIS) yang akan diterbitkan pada Juli 2016;

- ISO 45001 akan diterbitkan di Oktober 2016  delay sampai dengan 2017

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


OHSAS 18001:2007 vs ISO 45001

PT TUV Rheinland Indonesia


OHSAS 18001:2007 vs ISO/CD 45001
OHSAS 18001:2007 vs ISO 45001
P D C A Cycle OH&S Management Systems
Overview persyaratan dalam ISO ISO/CD 45001
8. Operations
8.1 Operational planning and control
8.2 Management of change
8.3 Outsourcing  Klausul 4.4.1 OHSAS 18001
8.4 Procurement
8.5 Contractors
8.6 Emergency preparedness and response  Klausul 4.4.7 OHSAS 18001

8.1.2 Hirarki kontrol


Organisasi harus memastikan bahwa risiko dan kontrol OH & S
diperhitungkan saat membuat, menerapkan dan memelihara OHSMS.
Proses untuk mencapai pengurangan risiko harus didasarkan pada hirarki
ini:
• mengeliminasi bahaya
• Penggantian dengan material, proses, operasi atau peralatan yang
kurang berbahaya
• kontrol menggunakan rekayasa engineering
• penggunaan tanda-tanda keselamatan, alat-alat peringatan dan kontrol
administrasi
• penggunaan alat pelindung diri.
Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia
Overview persyaratan dalam ISO ISO/CD 45001
8.2 Manajemen perubahan

Organisasi harus merencanakan dan mengelola perubahan pada OHSMS


untuk:
• penyelesaian insiden dan ketidaksesuaian
• produk baru, proses atau jasa di tahap desain atau mendesain ulang
• perubahan pengetahuan atau informasi tentang bahaya
• perubahan proses kerja, prosedur, peralatan, struktur organisasi, produk,
jasa, kontraktor atau pemasok
• perkembangan pengetahuan dan teknologi;
• perubahan persyaratan hukum atau lainnya.

8.3 outsourcing

Organisasi harus menetapkan dan memelihara proses:


• untuk memastikan bahwa persyaratan yang relevan dari OHSMS
organisasi dipenuhi oleh kontraktor dan pekerja mereka.
• untuk mengkoordinasikan bagian yang relevan dari OHSMS dengan
organisasi lain di tempat kerja.
Adaptasi :PT TUV Rheinland Indonesia

70
Overview persyaratan dalam ISO ISO/CD 45001

8.4 Pengadaan
Kontrol pengadaan harus ditetapkan untuk pengadaan :
• produk
• bahan baku
• peralatan
• barang, dan
• jasa terkait
dalam rangka untuk memenuhi persyaratan OHSMS.
8.5 Kontraktor
Organisasi harus menetapkan dan memelihara
proses:
• untuk memastikan bahwa persyaratan yang
relevan dari OHSMS organisasi dipenuhi oleh
kontraktor dan pekerja mereka.
• untuk mengkoordinasikan bagian yang relevan
dari OHSMS dengan organisasi lain di tempat kerja.

Adapttsi: PT TUV Rheinland Indonesia


Overview persyaratan dalam ISO ISO/CD 45001
8.6 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
Organisasi harus:
• menilai risiko OH & S pada situasi darurat
• menetapkan, menerapkan dan memelihara proses untuk mengantisipasi,
mencegah dan meminimalkan risiko dari keadaan darurat
• mengidentifikasi dan merencanakan untuk situasi darurat potensial
• menanggapi situasi darurat
• menguji dan latihan secara berkala.
• mengevaluasi dan merevisi kesiapsiagaan darurat menyusul setelah
terjadinya darurat
• memberikan informasi tentang tugas dan tanggung jawab
• memberikan pelatihan untuk pencegahan darurat, kesiapsiagaan dan
responnya
• berkomunikasi dengan kontraktor, pengunjung, layanan tanggap darurat,
pejabat pemerintah, dan masyarakat setempat.
Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia
ISO 9001 : 2015
ISO 14001:2015
ISO 45001
4. Context of the organization
4.1 Memahami organisasi dan konteknya
ISO 9001- ISO 14001- ISO 45001

• Harus menetapkan isu eksternal dan internal yang


relevan dengan tujuan dan arah strategis dan yang
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk
mencapai hasil yang diinginkan dari sistem
manajemen mutu/lingkungan/OH&S.

• Harus memantau dan meninjau informasi tentang isu-


isu eksternal dan internal tersebut.
4.2 mamahami kebutuhan dan ekspektasi
dari pihak yang berkepentingan
ISO 9001-ISO 14001 – ISO 45001
 pihak yang berkepentingan yang relevan dengan
sistem manajemen mutu/lingkungan/OH&S;
 Persyaratan dari pihak yang berkepentingan yang
relevan dengan sistem manajemen
mutu/lingkungan/OH&S.
Harus memantau dan meninjau informasi tentang
pihak-pihak yang berkepentingan dan persyaratannya
yang relevan
+ ISO 14001:2015
Kebutuhan dan harapan terkait (i.e. persyaratan) dari
pihak berkepentingan tersebut;
yang mana dari kebutuhan dan ekspektasi ini yang
menjadi kewajiban kepatuhannya.
4.2 mamahami kebutuhan dan ekspektasi
dari pihak yang berkepentingan

Sumber: www.nqa.com/getattachment/cb1790e8-0d45-4577-97b0-
cc10ced57bd5/Table.jpg.aspx
4.3 menetapkan lingkup
ISO 9001 – ISO 14001 – ISO 45001
 menetapkan ruang lingkup dengan mempertimbangkan:
• 4.1; 4,2; produk dan jasa organisasi.
 Jika ada persyaratan dari standar ini tidak dapat diterapkan harus
tidak akan mempengaruhi kemampuan dan tanggung jawab
organisasi untuk memastikan kesesuaian produk dan jasa.

 +ISO 14001
• Batasan dari unit organisasinya, fungsinya dan fisiknya;
• Aktifitas, produk dan jasanya;
• Otoritas dan penggunaannya untuk melakukan kendali dan
pengaruh.

 +ISO 45001: Ruang lingkup meliputi semua kegiatan, produk atau


layanan dalam kendali organisasi atau pengaruh yang dapat
berdampak pada organisasi Kinerja OH & S.

 terdokumentasi
4.4 Sistem Manajemen

ISO 9001 – ISO 14001 – ISO 45001


Menetapkan proses yang diperlukan dan
interaksinya
5 Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
ISO 9001 - ISO14001 – ISO 45001

Top manajemen berkomitmen untuk :


• Akuntabilitas & efektifitas sistem manajemen
• Menetapkan kebijakan dan sasaran
• Memastikan integrasi Sistem Manajemen Bisnis
• Memastikan sumber daya yang dibutuhkan
• Mengkomunikasikan pentingnya manajemen
mutu/lingkungan/OH&S yang efektif
• Memastikan bahwa sistem manajemen mutu/lingkungan
mencapai hasil yang diinginkan;
5 Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
ISO 9001 - ISO14001 – ISO 45001
• Mengarahkan dan mendukung personnel untuk
berkontribusi terhadap efektifitas sistem manajemen
mutu/lingkungan/OH&S;
• Mendorong peningkatan berkelanjutan;
• Mendukung peran manajemen yang lain untuk
menunjukkan kepemimpinannya sebagaimana yang
berlaku terhadap area tanggung jawab mereka.
5 Kepemimpinan
5.2 Kebijakan
ISO 9001 - ISO14001 – ISO 45001
Penetapan Kebijakan
 Sesuai dengan tujuan, isu internal/eksternal organisasi, stategi
 Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan
 Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutan
 Menyediakan kerangka kerja untuk sasaran mutu
Mengkomunikasikan Kebijakan
 tersedia,dipelihara,Terdokumentasi
 Dikomunikasikan dan dipahami
 Tersedia untuk pihak-pihak yang berkepentingan, sesuai yang
dibutuhkan
6 Perencanaan
6.1 Tindakan untuk Menangani Risiko dan Peluang
ISO 9001 - ISO14001 – ISO 45001
Ketika merencanakan untuk sistem manajemen,
 mempertimbangkan isu-isu dimaksud dalam 4.1dan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam 4.2
 menentukan risiko dan peluang yang perlu dengan
tujuan untuk :
• memberikan jaminan bahwa sistem manajemen
dapat mencapai hasil yang diinginkan;
• meningkatkan efek (+)  peluang ;
• mencegah, atau mengurangi dampak yang tidak
diinginkan (risiko);
• mencapai peningkatan.
6 Perencanaan
6.2 Sasaran dan Perencanaan untuk Mencapainya
ISO 9001 - ISO14001 – ISO 45001
Sasaran harus:
konsisten dengan kebijakan;
• dapat diukur;
• memperhitungkan persyaratan yang berlaku;
• relevan dan konsisten dengan kebijakan;
• dipantau;
• dikomunikasikan;
• diperbarui jika diperlukan.
• didokumentasikan
6 Perencanaan
6.2 Sasaran dan Perencanaan untuk Mencapainya
ISO 9001 - ISO14001 – ISO 45001
Ketika merencanakan bagaimana mencapai
sasaran, organisasi harus menetapkan:

• apa yang akan dilakukan;


• sumber daya apa yang diperlukan;
• siapa yang akan bertanggung jawab;
• kapan akan selesai;
• bagaimana hasilnya akan dievaluasi.
7. Support
7.1 Sumber Daya
ISO 9001 - ISO14001 – ISO 45001

Organisasi harus menetapkan dan


menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk menetapkan, melaksanakan, memelihara
dan memperbaiki terus menerus dari sistem
manajemen
7. Support
7.2 Kompetensi
ISO 9001 - ISO14001 – ISO 45001

menentukan kompetensi yang diperlukan orang-orang


yang dibawah kendali organisasi
memastikan bahwa orang-orang ini kompeten atas
dasar pendidikan, pelatihan, atau pengalaman;
Dimana berlaku, mengambil tindakan untuk memperoleh
kompetensi yang diperlukan, dan mengevaluasi
efektivitas tindakan yang diambil; contoh: Pelatihan
menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai
sebagai bukti kompetensi.
7. Support
7.3 Kesadaran
ISO 9001 - ISO14001 – ISO 45001
Organisasi harus memastikan bahwa orang-
orang yang melakukan pekerjaan di bawah
kendali organisasi menyadari:
• kebijakan;
• sasaran mutu/lingkunga/OH&S yang relevan;
• kontribusi mereka terhadap efektivitas
sistem manajemen mutu/lingkungan/OH&S,
termasuk manfaat dari peningkatan kinerja;
• implikasi dari ketidaksesuaian dengan
persyaratan sistem manajemen.
7. Support

Organisasi harus menentukan komunikasi


internal dan eksternal yang relevan dengan
sistem manajemen, termasuk:

7.4
 Apa yang akan dikomunikasikan;
Communication /
Komunikasi  Kapan akan dikomunikasikan;
 Siapa yang akan dikomunikasikan;
 bagaimana cara komunikasinya;
 Siapa yang mengkomunikasikan.

Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia


7. Support
7.5.1 Umum

Sistem manajemen mutu organisasi harus meliputi:


 mendokumentasikan informasi yang diperlukan
oleh Standar Internasional ini;
7.5 Documented
information /  mendokumentasikan informasi yang ditentukan
informasi oleh organisasi yang diperlukan untuk efektivitas
terdokumentasi
sistem manajemen mutu.

CATATAN
Luasnya informasi terdokumentasi untuk sistem manajemen mutu
dapat berbeda dari satu organisasi dengan yang lain dikarenakan:
• Ukuran organisasi dan jenisnya kegiatan, proses, produk dan jasa;
• Kompleksitas proses dan interaksinya;
• Kompetensi orang.

Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia


7. Support

7.5.2 Membuat dan memperbarui


Ketika membuat dan memperbarui informasi
didokumentasikan, organisasi harus
memastikan kesesuaian untuk :
7.5 Documented
information / identifikasi dan deskripsi (misalnya judul,
informasi tanggal, penulis, atau nomor referensi);
terdokumentasi Format (misalnya bahasa, versi perangkat
lunak, grafis) dan media (misalnya kertas,
elektronik);
Peninjauan dan persetujuan untuk melihat
kesesuaian dan kecukupan.

Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia


7. Support
7.5.3 Pengendalian informasi
terdokumentasi

7.5.3.1 informasi terdokumentasi yang


diperlukan oleh sistem manajemen mutu
7.5 Documented harus dikendalikan untuk memastikan :
information /
informasi
tersedia dan sesuai untuk digunakan,
terdokumentasi
tersedia dimana dan kapanpun diperlukan;
terlindungi (misalnya dari hilangnya
kerahasiaan, penggunaan yang tidak
benar, atau kehilangan integritas).

Sumber: PT TUV Rheinland Indonesia


7. Support

7.5.3.2 :
Pengendalian untuk :
 distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan;
 penyimpanan dan pemeliharaan, termasuk dapat
dibaca;
7.5  pengendalian perubahan (misalnya kontrol versi);
Documented  retensi dan disposisi.
information /  Penendalian dokumen external.
informasi
terdokumentasi Informasi terdokumentasi (Rekaman) yang
digunakan sebagai bukti kesesuaian harus
dilindungi dari perubahan yang tidak diinginkan.
CATATAN :
Access bisa berupa keputusan untuk hanya melihat
atau melihat dan merubah dokumen

Adaptasi : PT TUV Rheinland Indonesia


9. Evaluasi Kinerja

9.1.1 Umum
9.1 Organisasi harus menentukan:
Monitoring,
apa yang perlu dipantau dan diukur;
measurement,
analysis and metode untuk pemantauan, pengukuran,
evaluation analisis dan evaluasi
/ kapan pemantauan dan pengukuran harus
Pemantauan, dilakukan;
Pengukuran,
kapan hasil dari pemantauan dan pengukuran
Analisa dan
Evaluasi harus dianalisa dan dievaluasi.
harus mengevaluasi kinerja dan efektivitas
sistem manajemen mutu.
Organisasi harus menyimpan informasi
terdokumentasi sebagai bukti hasil.
Adaptasi : PT TUV Rheinland Indonesia
9. Evaluasi Kinerja

9.1.1 Umum
9.1 Organisasi harus menentukan:
Monitoring, apa yang perlu dipantau dan diukur;
measurement, metode untuk pemantauan, pengukuran,
analysis and analisis dan evaluasi
evaluation
/
kapan pemantauan dan pengukuran harus
Pemantauan, dilakukan;
Pengukuran, kapan hasil dari pemantauan dan pengukuran
Analisa dan harus dianalisa dan dievaluasi.
Evaluasi harus mengevaluasi kinerja dan efektivitas
sistem manajemen.
Organisasi harus menyimpan informasi
terdokumentasi sebagai bukti hasil.
PT TUV Rheinland Indonesia
9. Evaluasi Kinerja
9.1.3 Analisis dan evaluasi

9.1 harus menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi


Monitoring, yang didapat dari pemantauan dan pengukuran.
measurement, Hasil analisis digunakan untuk mengevaluasi:
analysis and
evaluation a) kesesuaian produk dan jasa;
/ b) tingkat kepuasan pelanggan;
Pemantauan, c) kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu;
Pengukuran, d) perencanaan telah dilaksanakan secara efektif;
Analisa dan e) efektivitas tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko
Evaluasi dan peluang;
f) kinerja penyedia eksternal;
g) kebutuhan untuk perbaikan sistem manajemen mutu.
Catatan Metode untuk menganalisis data dapat mencakup
teknik statistik.

Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia


9. Evaluasi Kinerja
9.2.2 Organisasi harus:
 merencanakan, menetapkan, menerapkan dan
memelihara program audit termasuk frekuensi, metode,
tanggung jawab, persyaratan perencanaan dan
pelaporan, yang mempertimbangkan pentingnya proses
yang bersangkutan, perubahan yang mempengaruhi
organisasi, dan hasil sebelumnya audit;
9.2  menentukan kriteria audit dan lingkup untuk setiap
audit;
Internal pemilihan auditor dan pelaksanaan audit untuk
audit memastikan objektivitas dan ketidakberpihakan pada
proses audit;
 memastikan bahwa hasil audit tersebut dilaporkan
kepada manajemen yang relevan;
 mengambil koreksi yang tepat dan tindakan korektif
tanpa ditunda;
 menyimpan informasi terokumentasikan sebagai bukti
pelaksanaan program audit dan hasil audit.
Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia
9. Evaluasi Kinerja

9.3.1 Umum
Manajemen puncak harus meninjau
9.3
sistem manajemen mutu organisasi,
Manageme
nt review pada selang waktu terencana, untuk
memastikan kesesuaian, kecukupan,
efektivitas dan keterpaduan dengan arah
strategis organisasi.

Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia


9. Evaluasi Kinerja
9.3.2 Manajement review input

Tinjauan manajemen harus direncanakan dan dilaksanakan


dengan memperhatikan:
 status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya;
 perubahan masalah eksternal dan internal yang relevan
dengan sistem manajemen mutu;
 informasi tentang kinerja dan efektivitas sistem
9.3 manajemen mutu, termasuk tren dalam hal:
 kepuasan pelanggan dan umpan balik dari pihak yang
Management
berkepentingan;
review  sejauh mana sasaran mutu telah dipenuhi;
 kinerja proses dan kesesuaian produk dan jasa;
 ketidaksesuaian dan tindakan korektif;
 pemantauan dan pengukuran dari output;
 hasil audit;
 kinerja penyedia eksternal;
 kecukupan sumber daya;
 efektivitas tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko
dan peluang (lihat 6.1); Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia
 kesempatan untuk perbaikan.
9. Evaluasi Kinerja

9.3.3 Manajemen review output

Output dari tinjauan manajemen harus


9.3 mencakup keputusan dan tindakan yang
Management berkaitan dengan:
review  peluang untuk perbaikan;
 kebutuhan untuk perubahan pada sistem
manajemen mutu;
 sumber daya kebutuhan.
Organisasi harus menyimpan informasi
terdokumentasikan sebagai bukti hasil
tinjauan manajemen.
Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia
10. Peningkatan

Organisasi harus menentukan dan memilih peluang


untuk perbaikan dan mengimplementasikan tindakan
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Tindakan ini harus mencakup:


 meningkatkan produk dan jasa untuk memenuhi
10.1 persyaratan serta untuk memenuhi kebutuhan dan
Umum ekspektasi yang akan datang;
 mengoreksi, mencegah atau mengurangi efek yang
tidak diinginkan;
 meningkatkan kinerja dan efektivitas sistem
manajemen mutu.

CATATAN Contoh perbaikan dapat mencakup


koreksi, tindakan korektif, perbaikan terus-menerus,
terobosan baru, inovasi dan re-organisasi.
Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia
10. Peningkatan
10.2.1 Ketika ketidaksesuaian terjadi, termasuk dari keluhan
pealnggan, organisasi harus:

 bereaksi terhadap ketidaksesuaian :


 mengambil tindakan untuk mengontrol dan memperbaikinya;
 menangani dampaknya;
10.2  mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan
Nonconformity penyebab dari ketidaksesuaian, agar hal itu tidak terjadi
and corrective kembali atau terjadi di tempat lain, dengan:
action  meninjau dan menganalisis ketidaksesuaian;
/  menentukan penyebab ketidaksesuaian
Ketidaksesuaia  menentukan apakah ketidaksesuaian serupa ada, atau
n dan Tindakan berpotensi terjadi;
Korektif  melaksanakan tindakan apapun yang diperlukan;
 meninjau efektivitas tindakan korektif yang diambil;
 jika diperlukan meng-update risiko dan peluang yang sudah
ditentukan selama perencanaan,
 membuat perubahan pada sistem manajemen mutu, jika perlu.
 Tindakan perbaikan harus sesuai dengan efek dari
ketidaksesuaian yang ditemui.
Adaptasi:PT TUV Rheinland Indonesia
10.2.2 Terdokumentasi
10. Peningkatan

 Organisasi harus terus meningkatkan


kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem
manajemen mutu.
10.3
Continual
 Organisasi harus mempertimbangkan hasil
Improvement
analisis dan evaluasi, dan output dari tinjauan
manajemen, untuk menentukan apakah ada
kebutuhan atau peluang yang harus ditangani
sebagai bagian dari perbaikan terus-menerus.

Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia


10. Peningkatan

 Organisasi harus terus meningkatkan


kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem
manajemen mutu.
10.3  Organisasi harus mempertimbangkan hasil
Continual
Improvement analisis dan evaluasi, dan output dari tinjauan
manajemen, untuk menentukan apakah ada
kebutuhan atau peluang yang harus ditangani
sebagai bagian dari perbaikan terus-menerus.

Adaptasi: PT TUV Rheinland Indonesia


Correlation between ISO 9001:2015, ISO 14001:2015 and ISO 45001
Sumber:
www.linkedin.com/pulse/comparison-new-management-system-standards-iso-90012015-wasim-shakoor

ISO 9001:2015 ISO 14001:2015 ISO 45001:2016 (CD)


1 Scope 1 Scope 1 Scope
2 Normative references 2 Normative references 2 Normative references
3 Terms and definitions 3 Terms and definitions 3 Terms and definitions
4 Context of the organization 4 Context of the organization 4 Context of the organization
4.1 Understanding the organization and 4.1 Understanding the organization and 4.1 Understanding the organization and
its context its context its context
4.2 Understanding the needs and 4.2 Understanding the needs and 4.2 Understanding the needs and
expectations of Interested parties expectations of Interested parties expectations of Interested parties
of Interested parties of Interested parties
4.3 Determining the scope of the quality 4.3 Determining the scope of the quality 4.3 Determining the scope of the OH&S
management system management system management system
4.4 Quality management system and its 4.4 Environment management Systems 4.4 OH&S management system and its
processes processes
5 Leadership 5 Leadership 5 Leadership
5.1 Leadership Commitment 5.1 Leadership Commitment 5.1 Leadership Commitment
5.2 Quality policy 5.2 Environment policy 5.2 policy
5.3 Organizational roles, responsibilities 5.3 Organizational roles, responsibilities 5.3 Organizational roles, responsibilities
and authorities and authorities and authorities
Correlation between ISO 9001:2015, ISO 14001:2015 and ISO 45001
ISO 9001:2015 ISO 14001:2015 ISO 45001:2016 (CD)
6 Planning for the quality management system 6 Planning 6 Planning for the quality management system
6.1 Actions to address risks and 6.1 Actions to address risks assosiate with threats
6.1 Actions to address risks and opportunities
opportunities and opportunities
6.1.1 General 6.1.1 Overview
6.1.2 Significant environment aspect 6.1.2 Hazard Identification
6.1.1 Complience obligatory 6.1.1 Complience obligatory
6.1.4 risks assosiate with threats and
6.1.4 OH&S Risk Assessement
opportunities
6.1.5 Planning to take action 6.1.5 Planning Changes
6.1.6 Planning Measures
6.2 Quality objectives and planning to 6.2 Environment objectives and planning to achieve 6.2 OH&S objectives and planning to achieve t
achieve them them hem
6.2.1 Environment objectives 6.2.1 OH&S objectives
6.2.2 Planning action to achieve environmental 6.2.2 Planning action to achieve OH&S
objective objective
6.3 Planning of changes
7 Support 7 Support 7 Support
7.1 Resources 7.1 Resources 7.1 Resources
7.1.1 General
7.1.2 People
7.1.3 Infrastructure
7.1.4 Environment for the operation of
processes
7.1.5 Monitoring and measuring
resources
7.1.6 Organizational knowledge
7.2 Competence 7.2 Competence 7.2 Competence
7.3 Awareness 7.3 Awareness 7.3 Awareness
7.4 Information, Communication, Participation
7.4 Communication 7.4 Communication
and consultation
7.4.1 Internal Communication 7.4.1 Information and Communication
7.4.2 External Communication 7.4.2 Participation and consultation
7.5 Documented information 7.5 Documented information 7.5 Documented information
7.5.1 General 7.5.1 General 7.5.1 General
7.5.2 Creating and updating 7.5.2 Creating and updating 7.5.2 Creating and updating
105 7.5.3 9/13/2016
Control of documented PT TUV Rheinland Indonesia
7.5.3 Control of documented information 7.5.3 Control of documented information
information
Correlation between ISO 9001:2015, ISO 14001:2015 and ISO 45001
ISO 9001:2015 ISO 14001:2015 ISO 45001:2016 (CD)
8 Operation 8 Operation 8 Operation
8.1 Operational planning and control 8.1 Operational planning and control 8.1 Operational planning and control
8.2 Determination of requirements for products and
8.2 Emergency Preparadness and response 8.2 Management of Change
services
8.2.1 Customer communication 8.3 Outsourcing
8.2.2 Determination of requirements related to
8.4 Procurement
products and services
8.5 Contractor
8.2.3 Review of requirements related to products
8.4 Procurement
and service
8.3 Design and development of products and services 8.6 Emergency preparadness and response
8.3.1 General
8.3.2 Design and development planning
8.3.3 Design and development Inputs
8.3.4 Design and development controls
8.3.5 Design and development outputs
8.3.6 Design and development changes
8.4 Control of externally provided products and
services
8.4.1 General
8.4.2 Type and extent of control of external
provision
8.4.3 Information for external providers
8.5 Production and service provision
8.5.1 Control of production and service provision
8.5.2 Identification and traceability
8.5.3 Property belonging to customers or external
providers
8.5.4 Preservation
8.5.5 Post-delivery activities
8.5.6 Control of changes
8.6 Release of products and services
8.7 Control of nonconforming process outputs,
products and services
Correlation between ISO 9001:2015, ISO 14001:2015 and ISO 45001

ISO 9001:2015 ISO 14001:2015 ISO 45001:2016 (CD)


9 Performance evaluation 9 Performance evaluation 9 Performance evaluation
9.1 Monitoring, measurement, analysis 9.1 Monitoring, measurement, analysis and 9.1 Monitoring, measurement, analysis
and evaluation evaluation and evaluation
9.1.1 General 9.1.1 General 9.1.1 General
9.1.2 Customer satisfaction 9.1.2 Evaluation of complience 9.1.2 Evaluation of compliance
9.1.3 Analysis and evaluation
9.2 Internal audit 9.2 Internal audit 9.2 Internal audit
9.3 Management review 9.3 Management review 9.3 Management review
10 Improvement 10 Improvement 10 Improvement

10.1 general 10.1 general 10.1 general

10.2 Nonconformity and corrective


10.2 Nonconformity and corrective action 10.2 Nonconformity and corrective action
action
10.3 Continual improvement 10.3 Continual improvement 10.3 Continual improvement

Das könnte Ihnen auch gefallen