Sie sind auf Seite 1von 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/265000577

MENGENAL METODE ELEKTROFORESIS

Article

CITATIONS READS
0 14,846

1 author:

Rianta Pratiwi Afriadi


Indonesian Institute of Sciences
22 PUBLICATIONS   44 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Crustacean in South Java Sea View project

Crustacean View project

All content following this page was uploaded by Rianta Pratiwi Afriadi on 25 November 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Oseana, Volume XXVI, Nomor 1,2001 : 25 - 31 ISSN 0216 - 1877

MENGENAL METODE ELEKTROFORESIS


Oleh

Rianta Pratiwi 1)

ABSTRACT

TO KNOW THE ELECTROPHORESIS METHOD. Since the advent of starch


gel electrophoresis in 1959, the technique of electrophoresis has been increasingly
used to provide useful information in a wide range of biological and medical situation.
One major area has been its use as a tool for Biology Molecular and Genetic. Such as
generic analysis, using enzymatic proteins as markers of variation in the underlying
genes. The genetic markers are useful for the identification of individuals, population
structure analysis, the delineation of species boundaries and phylogenetic
reconstruction. The electrophoresis methods convenient for all those intending use
electrophoresis as a loo1 lo answer practical questions in population structure
analysis, systematic or specimen identification in Biology. In times of budgeting
restraint, considerations of cost in terms of money and more especially. of time, are of
paramount importance. In electrophoretic work, collecting the samples in the field
may be much more expensive than the electrophoresis itself. This paper includes
separate parts dealing with each of electrophoresis methods and data collection
(handling the samples).
untuk menganalisa berbagai kegiatan penelitian
di bidang Kimia, Biologi (Genetika, Taksonomi
PENDAHULUAN dan Bio-sistematik).
Ringkasnya metode elektroforesis ini
Seiring dengan kemajuan zaman yang mulai berkembang akhir abad ke 19 setelah
semakin pesat di negara-negara berkermbang ditemukan penelitian yang menunjukkan
akan selalu diikuti pula dengan kemajuan ilmu adanya efek dari listrik terhadap partikel-partikel atau
pengetahuan yang semakin marak di bidang molekul-molekul yang bermuatan listrik, dalam
teknologi. Salah satu diantaranya adalah ha1 ini termasuk juga protein (PORNET,
pengembangan di bidang Biologi Molekuler.
Bidang ilmu pengetahuan Biologi Molekuler ini QUINCKE, HARDY. Dalm RICHARDSON
telah dimulai pada akhir abad ke 19, setelah dkk, 1986). Menurut PASSTEUR dkk.
rnetode elektroforesis ditemukan dan dipakai (1988) elektroforesis berasal dari bahasa
Junani yang

1)
Balitbang Biologi Laut. Puslitbang Oseanologi-LIPI, Jakarta

25

Oseana, Volume XXVI no. 1, 2001


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

mempunyai arti transport atau perpindahan Konformasi tiga demensi sebuah


melalui partikel-partikel listrik. molekul protein ditentukan oleh urutan asam
aminonya. Dalam hal ini struktur pelipatannya
Kedudukan elektroforesis di dalam Ilmu dimantapkan oleh interaksi-interaksi non-
Biologi Molekuler. kovalen antara bagian-bagian yang berbeda
Seperti telah dikatakan dalam dalam rantai polipeptida. Asam-asam amino
pendahuluan bahwa, metode elektroforesis dengan rantai-rantai samping yang hidrofobik
telah digunakan dan dikembangkan di dalam cenderung menggerombol di bagian sebelah
teknik analisa untuk penelitian-penelitian di dalam molekul, dan interaksi-interaksi ikatan
bidang biologi dan genetika. Metode tersebut hidrogen lokal antara ikatan-ikatan peptids
berkembang sangat pesat sekali di zaman yang berdekatan menyebabkan terbentuknya
kemajuan teknologi, disebabkan karena alpha helix dan beta sheet.
pengerjaannya sangat sederhana dan sangat BRUCE dkk. (1994) mengatakan bahwa
mudah. Di bidang ilmu biologi ataupun biologi di dalam istilah komputer, DNA dan mRNA
molekuler, metode elektroforesis banyak dapat disamakan sebagai "perangkat lunak atau
digunakan untuk taksonomi, sistematik dan software" yaitu rangkaian perintah yang
genetik dari hewan ataupun tumbuhan. diterima oleh sebuah sel dari induknya.
Metode elektroforesis baru benar-benar Sedangkan protein dan molekul-molekul RNA
dipakai oleh para peneliti genetik di tahun 1957 yang katalitik dapat dianggap sebagai
setelah HUNTER & MOLLER mempunyai ide "perangkat keras atau hardware", yakni mesin
penelitian dengan menggunakan sifat-sifat pengeksekusi program-program yang
enzim sebagai katalisator untuk memperlihatkan tersimpan dalam memori.
keberadaannya secara Kimia Histologi (Zona DNA dan RNA adalah rantai-rantai
elektroforesis) (PASTEUR dkk. 1988). nukleotida yang secara kimia hampir tidak saling
berbeda, sedangkan sebaliknya protein terbuat
Struktur dan fungsi protein. dari campuran 20 macam asam amino yang
Sebelum melakukan metode sangat berlainan, masing-masing dengan sifat
elektroforesis guna mengetahui suatu populasi kimianya yang khas. Keragaman inilah yang
ataupun sistematik dari suatu jenis hewan memungkinkan sifat kimia yang serba canggih
ataupun tumbuhan, sebaiknya didasari terlebih dimiliki oleh setiap protein, dan ini diduga dapat
dahulu dengan pengetahuan mengenai menjelaskan mengapa evolusi telah memilih
biokimia protein serta pengetahuan tentang protein dari pada molekul RNA sebagai
metode elektroforesis. katalisator yang terbesar reaksinya di dalam sel
Bila dilihat dari struktur protein, hampir (BRUCE dkk 1994 dan RICARDSON dkk.
sebagian besar sel terbentuk dari protein, 1986).
karena di dalam sel bahan ini mencapai lebih Menurut SCHULZ & SCHIRMER(1979)
dari separuh berat kering sel. Protein akan ada 16 asam amino yang berbeda yang
menentukan bentuk dan struktur sebuah sel digunakan oleh hewan, dan masing-masing
serta bertindak sebagai alat utama pengenalan asam amino tersebut mempunyai rantai
antar molekul dan proses katalis. Walaupun samping yang berbeda pula. Rantai-rantai
DNA menyimpan informasi yang dibutuhkan tersebut sangat berbeda dalam ukuran, bentuk,
untuk sebuah sel, peran langsungnya sangat dan perintah. Perintah tersebut dapat positif,
kecil dalam proses-proses di dalam sel (BRUCE negatif atau netral, bervariasi untuk asam amino
dkk 1994). yang berbeda dan juga akan bervariasi dengan
pH untuk setiap asam amino.

26

Oseana, Volume XXVI no. 1, 2001


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Sedangkan fungsi biologi sebuah pro- Difinisi Elektroforesis


tein menurut BRUCE dkk. (1994) dan Elektroforesis adalah suatu cara analisis
RICHARDSON dkk. (1986) bergantung pada kimiawi yang didasarkan pada pergerakan
sifat-sifat kimia rinci di permukaannya. Tempat- molekul-molekul protein bermuatan di dalam
tempat pengikatan yang berupa rongga-rongga medan listrik (titik isoelektrik). Pergerakan
di permukaan protein dibentuk oleh molekul dalam medan listrik dipengaruhi oleh
penempatan rantai-rantai samping asam amino bentuk, ukuran, besar muatan dan sifat kimia
secara tepat melalui pelipatan protein. Dengan dari molekul (TITRAWANI 1996). Pemisahan
mengikat sangat kencang molekul-molekul dilakukan berdasarkan perbedaan ukuran berat
antara pada reaksi-reaksi yang tidak mantap, molekul dan muatan listrik yang dikandung oleh
enzim-enzim mengkatalis perubahan- makro-molekul tersebut. Bila arus listrik
perubahan kimia pada molekul-molekul substrat dialirkan pada suatu medium penyangga yang
yang terikat, sering kali dengan bantuan telah berisi protein plasma maka komponen-
molekul-molekul ko-enzim yang kecil dan terikat komponen protein tersebut akan mulai
kencang untuk menambah kecanggihan bermigrasi (RICARDSON dkk. 1986).
kimiawinya. Laju-laju rekasi enzim sering Menurut STENESH dalam TITRAWANI
dibatasi oleh difusi namun dapat ditingkatkan (1996) teknik elektroforesis dapat dibedakan
bila enzim dan substratnya dikurung dalam menjadi dua cara, yaitu : elektroforesis larutan
kompartement kecil yang sama. (moving boundary electrophoresis) dan
Protein alosterik dapat berubah-ubah elektroforesis daerah (zone electrophoresis).
bentuk bila ada ligan (sebuah molekul protein Pada teknik elektroforesis larutan, larutan
mengikat sebuah molekul lain, maka molekul penyangga yang mengandung makro-molekul
kedua disebut dengan ligan) yang terikat pada ditempatkan dalam suatu kamar tertutup dan
permukaannya. Perubahan yang ditimbulkan dialiri arus listrik. Kecepatan migrasi dari makro-
oleh sebuah ligan sering berpengaruh terhadap molekul diukur dengan jalan melihat terjadinya
pengikatan ligan yang lain, karena itu pemisahan dari molekul (terlihat seperti pita) di
membentuk suatu mekanisme untuk dalam pelarut. Sedangkan teknik elektroforesis
pengaturan berbagai proses dalam sel. daerah adalah menggunakan suatu bahan padat
Perubahan-perubahan protein seperti itu dapat yang berfungsi sebagai media penunjang yang
dibuat terarah apabila diberi energi kimia berisi (diberi) larutan penyangga.
tambahan. sebagai contoh, apabila ATP, pro- Media penunjang yang biasa dipakai
tein-protein dapat melakukan kerja yang adalah gel agarose, gel pati, gel poliakrilamida
bermanfaat misalnya membangkitkan gaya dan kertas sellulose poliasetat. Adapaun
mekanik atau memompa ion-ion agar dapat menurut SARGENT & GEORGE (1975)
memintas sebuah membran. "Mesin-mesin pro- elektroforesis daerah disebut sebagai
tein" yang sangat efisien dapat dibentuk elektroforesis gel dengan dua buah model yaitu
dengan cara menyertakan protein-protein yang horizontal dan vertikal. Metode yang biasa
selalu bergerak ke dalam kompleks-kompleks digunakan adalah model horizontal, karena
multienzim; kompleks protein semacam ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu
tampaknya berfungsi menyelenggarakan peralatan yang digunakan sangat sederhana,
berbagai reaksi biologi yang utama BRUCE dkk. relatif murah dan pemisahan untuk enzim
(1994) dan RICARDSON dkk. (1986). tertentu dapat menghasilkan pemisahan yang
lebih baik.

27

Oseana, Volume XXVI no. 1, 2001


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Kegunaan Metode Elektroforesis CHELIAK & PITEL (1984) menggunakan


Telah disebutkan di atas bahwa pola Phosphat glukosa isomerase (PGI) dan lain
protein tertentu dari satu spesies hewan sebagainya. Untuk menentukan sistem enzim
berbeda, secara elektroforesis akan tersebut sebelumnya dilakukan uji optimalisasi
memperlihatkan pola protein yang berbeda pula terlebih dahulu terhadap hewan yang akan
pada hewan lainnya. Faktor tersebutlah yang diujikan.
menyebabkan pola protein dapat digunakan Cara kerja terdiri dari beberapa tahap
untuk membedakan spesies hewan. Perbedaan yaitu: 1. ekstraksi enzim, 2. pembuatan gel pati,
pola protein inilah yang seringkali digunakan 3. penempatan sampel, 4. proses elektroforesis,
sebab untuk membedakan populasi secara tepat 5. visualisasi sistem enzim, 6. observasi gel dan
kadangkala tidak dapat dilakukan apabila hanya 7. Metode analisis.
menggunakan pengamatan melalui morfologis
saja. Fenomena ini pula yang menyebabkan 1. Ekstraksi enzim
metode elektroforesis banyak dilakukan untuk Setelah sample dibersihkan ditempatkan
pengamatan taksonomi, sistematik dan genetik di dalam mortar dan diberi larutan pengekstrak
serta untuk mengindentifikasi spesies hewan sebanyak + 200 µ (tergantung dari banyak,
maupun tumbuhan (bio-sistematik). Dapat pula sedikitnya sampel atau besar kecilnya sampel).
digunakan untuk melihat phylogenetic recon- Kemudian sampel digerus hingga halus.
struction (rekonstruksi secara Filogenetik) dari Penggerusan dilakukan pada kondisi dingin
suatu jenis hewan atau tumbuhan. (+4°C) dan dilakukan di dalam meja pendingin,
agar suhu tetap konstan. Hasil gerusan tersebut
Elektroforesis dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf dan
Sebelum dilakukan percobaan sebaiknya kemudian dilakukan sentrifuse dengan
disiapkan dahulu alat dan bahan kimia yang kecepatan 2000 rpm selama 20 menit.
akan digunakan. Alat yang biasa digunakan Supernatan yang didapat dipisahkan dari
adalah tabung Eppendorf, mikropipet, tip, endapan, yang selanjutnya dimasukkan ke
mortat, tabung Erlenmeyer, gelas ukur, dalam tabung Eppendorf dan disimpan dalam
penangas air (dengan suhu 80°C), magnetic stir- lemari pendingin (Freezer) dengan suhu sekitar
rer, magnectic bar, sentrifuga, pinset, timbangan, -70°C.
pompa vacum, cetakan gel 20 x 16 x 1 cm3, timer,
meja pendingin, pembungkus plastik, freezer, 2. Pembuatan gel pati.
kawat halus untuk memotong gel, inkubator, Pembuatan gel pati biasanya bermacam-
power supply, pisau, penggaris, spidol, kantong macam. Ada yang berasal dari pati kentang, dan
plastik tebal untuk menyimpan gel setelah lain sebagainya. Setelah ditentukan banyaknya
pewarnaan, nampan plastik, spons dan alat-alat pati, maka diberikan larutan buffer morfolin sitrat
tulis. dengan pH 6.1 sebanyak 350 ml di dalam labu
Sedangkan untuk bahan kimia yang erlenmeyer 1000 ml. Campuran tersebut
digunakan, tergantung dari hewan atau kemudian dipanaskan dalam penangas air
tumbuhan enzim apa yang akan diuji. Seperti dengan suhu + 80 °C, selama 25 menit. Panaskan
misalnya larutan pengekstra yang digunakan lagi dengan magnetic bar dan diaduk dengan
untuk jenis udang-udangan berdasarkan menggunakan magnetic strirer selama 5 menit
DICKSON dkk, (1983) adalah menggunakan hingga mengental membentuk gel yang bening.
sistem enzim Esterase (EST), dan Malat Setelah gel mendidih, dilakukan
dehidrogenase (MDH). WIKNESWARI (1995) pengisapan gelembung udara dengan cara
menggunakan Malik Enzim (ME), serta diisap dengan "water jet pump" dan setelah

28

Oseana, Volume XXVI no. 1, 2001


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

dingin, gel dituangkan ke dalam cetakan gel sedangkan potongan gel yang menjadi tempat
yang berukuran 20 x 16 x 1 cm3 hingga rata dan migrasi enzim diiris tipis secara horizontal
biarkan mengeras pada suhu kamar lebih kurang dengan menggunakan gergaji yang berkawat
60menit. tipis. Gel diiris menjadi beberapa lembar gel yang
kemudian setiap lembar diletakkan dalam wadah
3. Penempatan sampel plastik, untuk selanjutnya diwarnai sesuai enzim
Gel dilepaskan dari cetakan gel dengan yang akan dianalisis.
cara mengiris keliling tepi gel dengan
menggunakan pisau. Bagian ujung gel diiris kira 5. Visualisasi sistem enzim
2 cm dari salah satu tepinya yaitu dari arah Visualisasi sistem dilakukan dengan
kotada yang dipakai sebagai penyimpan ekstra pewarna biokimia. Dengan komposisi yang telah
enzim. ditentukan sebelumnya.
Ekstrak enzim yang akan diuji
dikeluarkan dari freezer dan biarkan sebentar 6. Metode analisis
hingga mencair. Pengambilan ekstrak enzim Dalam hal ini cara menganalisa hasil pita
dilakukan dengan cara mencelupkan kertas dari elektroforesis tersebut sangat tergantung
saring berukuran 6x15 mm ke ekstrak enzim. dari topik apa yang akan diteliti. Hasil visualisasi
Potongan kertas saring yang telah berisi ekstrak enzin berupa bintik atau noda yang disebut pola
enzim diletakkan dengan posisi tegak lurus ke pita (bandmorp). Macam pola pita dibedakan
celah irisan gel. Jarak antara celah 1-1.5 mm. atas tipe pola pita yang terbentuk. Semua tipe
Sebagai indikator adanya pergerakkan maka pola pita yang berbentuk diinterpretasikan
pada celah irisan gel tersebut diberikan sedikit sebagai lokus isozim dan alel yang kemudian
biru brom fenol. dijadikan dasar dalam pengukuran parameter-
parameter yang ada dalam suatu populasi (NEI
4. Proses elektroforesis 1977; BROWN & WEIR 1983; ROTHE 1995).
Gel yang telah siap kemudian diletakkan Lokus isozim adalah struktur gen yang memiliki
secara horizontal di atas kotak elektroforesis kemampuan menghasilkan enzim pengkatalisis
yang telah berisi larutan penyangga elektroda. reaksi biokimia tertentu, sedangkan alel adalah
Proses ini dilakukan di dalam lemari pendingin salah satu dari dua atau lebih bentuk gen yang
dengan suhu 4 °C. dapat muncul pada satu lokus (SUZUKI dkk.
Kedua sisi gel diberi spons yang telah 1993).
dibasahi dengan larutan penyangga elektroda Metode analisis dapat dilakukan dengan
sebagai jembatan antar larutan penyangga beberapa cara misalnya metode analisis
elektroda dengan gel. Setelah itu gel ditutup ekspresi alel, atau metode analisis fenetik dan
dengan plastik dan di atas gel tersebut diberi lain sebagainya.
gel yang dingin. Proses elektroforesis Sedangkan untuk menangani sampel
dijalankan dengan memberi daya listrik pada dari mulai pengambilan di lapangan hingga
gel. Pemberian daya listrik disesuaikan dengan penyimpangan dapat diterangkan sebagai
sampel yang akan digunakan, misalnya sebesar berikut:
50 - 70 µA, 50-60 µA atau 45-55 µA selama
kurang lebih 3 jam. l.Koleksi Sampel
Setelah terlihat bahwa biru brom fenol Agar proses elektroforesis dapat
mencapai titik yang berjarak + 3 cm dari ujung berhasil dengan baik, tidak lepas dari proses
gel, maka proses elektroforesis dihentikan. pengambilan sampel di lapangan. Untuk
Bagian gel yang tidak terpakai dipotong, pengambilan sampel sangat diperlukan

29

Oseana, Volume XXVI no. 1, 2001


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

pengertian dan pengetahuan yang benar CHELIAK, W. M dan J. A. PITEL 1984. Tech-
terhadap metode serta sampling yang niques for Starch Gel Electrophoresis of
digunakan. Disamping juga pengetahuan Enzymes from Forest Tree Species. In-
mengenai dasar bio-kimia dari protein. Karena formation Report PI - X - Y2. Petawawa
proses elektroforesis sangat berpengaruh National Forestry Institute. Canadian
dengan jaringan-jaringan dan protein yang Forestry Service Agriculture Canada :
terdapat pada hewan koleksi. 127 pp.
Sampel yang akan diambil sedapat
mungkin harus segar atau untuk hewan DICKSON, R, SIEGMUND., S. SCHNEIDER,
diusahakan agar tetap hidup dan tidak boleh H. J. LINZEN, B. GIELENS, C.
diawetkan dengan menggunakan bahan PREAUX., G. LONTIE., R. KELLER-
pengawet alkohol ataupun formalin. Atau MANN dan J. F. LOTTSPEICH 1983.
apabila hewan tersebut mati, maka sebaiknya Complete Amino Acid sequence of a
disimpan dalam bentuk dingin atau membeku Functional Unit from a Molluscan
(masukkan dalam ice box yang diberi dry es Hemocyanin (Helix pomatia). Biol.
atau masukkan ke dalam larutan nitrogen cair). Chem. Hoppe-Seyler 368 : 617 pp.
2. Penanganan dan Penyimpanan Sampel
NEI, M. 1977. F-Statistic and Analysis of Gen
Apabila telah diperoleh sampel yang
Diversity in Subdivided Populations.
diinginkan, maka sampel segera dibawa ke
laboratorium untuk disimpan ke dalam freezer Ann. Hum. Genet, 41:255.
dengan suhu -50°C. Sampel-sampel tersebut
dapat disimpan dalam jangka waktu panjang, PASTEUR, N, G. PASTEUR., F. BONHOMME.,
hingga proses elektroforesis siap dilakukan. J. CATALAN., J. BRITTON. dan
Sebelum dimasukkan ke dalam freezer, sampel DAVIDIAN., 1988. Practical Isozyme
disimpan dalam kotak plastik atau bila dalam Genetics. Laboratory of Ecological Ge-
bentuk jaringan atau supernatan dapat netics, University of Montpellier 2.
dimasuukan ke dalam tabung Eppendorf. France: 54 pp.

RICHARDSON, B. J, P. R. BAVERSTOCK and


DAFTAR PUSTAKA M. ADAMS 1986. Allozyme Electro-
phoresis. A Handbook for Animal Sys-
BROWN, A.H.D dan B.S. WEIR 1983. Measur- tematics and Population Studies. Aca-
ing Variability in Plant Population. In : demic Press, Inc. San Diego : 410 pp.
S.D. TANKSLEY and T. J. ORTON (eds.),
Isozymes in plant Genetics and Breed-
ing. Part A. Elsevier Science Publisers, ROTHE, G. M. 1995. Electrophoresis of
Amsterdam: 219 pp. Enzymes. Springer - Verlag. Berlin
Heidelberg: 278 pp.
BRUCE, A., D. BRAY., J. LEWIS, M. RAFF.,
ROBERTS dan J.D. WATSON 1994. SARGENT, J. R. dan S. G. GEORGE 1975.
Biologi Molekuler Sel Mengenai Sel. Methods in Zone Electrophoresis BDH
Edisi kedua PT. Gramedia Pustaka Chemical LTD. Poole England: 219 pp.
Utama, Jakarta: 346 hal.

30

Oseana, Volume XXVI no. 1, 2001


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

SCHULZ, G. E dan R.H. SCHIRMER 1979. Prin- TITRAWANI 1996. Biodiversiti Kodok Genus
ciples of Protein Structure. New York. Rana Ditinjau dari Morfologi, Kariotip
Springer: 23. dan Pola Protein di Kodya Sawahlunto.
Program Pasca Sarjana. Institute
SUZUKI, D.T.J., A.I GRIFFITHS., J.H. MILLER Pertanian Bogor: 76 hal.
dan R.C. LEWOTIN 1993. An Introduc-
tion to Genetic Analysis. W.H. Freeman WIKNESWARI, R., 1995. Development of
and Co, New York: 11. Biochemical Genetic Marker for
Tropical
B Rainforest Species. Proc.
Malaysia.
i Biochem. Soc. Cont. 16:6.

31

Oseana, Volume XXVI no. 1, 2001

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen