Sie sind auf Seite 1von 8

Infanteri Angkatan Laut (Rusia)

Infanteri Angkatan Laut Rusia


Морская пехота
Morskaya Pekhota

Russian Naval Infantry


Dibentuk 16 November 1705; 313 tahun lalu
Negara Rusia
Cabang Templat:Naval
Tipe unit Infanteri Marinir
Spetsnaz Angkatan Laut
Jumlah personel 12.000 personel (2017), termasuk 800 Komando
Bagian dari Pasukan Pertahanan Pesisir
Markas Moskwa
Sevastopol
Sputnik
Kamchatka
Baltiysk
Kaliningrad
Julukan "Kematian Hitam", "Beret Hitam"
Moto Там, где мы, там — победа!
(Dimana kami berada, disana ada kemenangan!)
Ulang tahun 27 November
Peralatan  OTs-14-1A-04 senapan serbu 7,62×39mm dengan
sebuah under-barrel
 GP-30 peluncur granat 40mm, desain bullpup
 DP-64 peluncur granat anti-sabotase
 2S31 Vena mortar 120mm
 PT-76 tank amfibi
 T-80 tank
 T-72 tank
 BMP-2 kendaraan tempur infanteri
 BTR-80 pengangkut personel lapis baja
 BTR-82A pengangkut personel lapis baja
 MT-LB pengangkut personel lapis baja
 GAZ Tigr kendaraan lapis baja

Pertempuran Perang Rusia-Swedia


Peran Rusia–Turki
Peperangan era Napoleon
Perang Rusia-Jepang
Perang Dunia I
Perang Saudara Rusia
Perang Dunia II
Perang Chechnya I
Perang Chechnya II
Perang Ossetia Selatan 2008
Pembajakan MV Universitas Moskwa
Intervensi militer Rusia di Ukraina 2014
Perang Saudara Suriah
Komandan tempur
Komandan Letjen. Alexander Kolpachenko
Tokoh berjasa Mayjen. Vladimir Romanenko
Mayjen. Vladislav Chernomurov

A. Definisi

Infanteri Angkatan Laut Rusia (Marinir, Морская пехота) adalah


sebuah pasukan amfibi dari Angkatan Laut Rusia. Pasukan ini dibentuk
pertama kali pada tahun 1705, dan sejak itu mereka berlaga dalam
Peperangan era Napoleon, Perang Krimea, Perang Rusia-Jepang, dan Perang
Dunia Pertama & Kedua. Dibawah komando Admiral Gorshkov, Angkatan
Laut Rusia melebarkan sayap Infanteri Angkatan Laut Rusia dan
mengirimkan mereka ke berbagai penjuru dunia.

B. Latar belakang

Sesudah Perang Musim Dingin tahun 1939, para perwira tinggi militer
Uni Soviet sadar akan pentingnya operasi amfibi untuk merebut kota-kota
pesisir musuh. Sebelum Invasi Jerman, militer Soviet khususnya Angkatan
Laut Soviet sudah membentuk 1 Brigade Infanteri Angkatan Laut dibawah
Armada Laut Baltik, 2 Kompi yang masing-masing Kompi ditempatkan di
Danube dan Pinsk. Personil Infanteri Angkatan Laut kebanyakan diambil dari
unit pertahanan pantai, para pelaut yang dianggap jumlahnya terlalu banyak,
beberapa sukarelawan dari Angkatan Darat dan para kadet dari Akademi
Angkatan Laut.

Meskipun mendapatkan jumlah personil yang cukup dan dilatih dengan


baik, tetapi unit-unit Infanteri Angkatan Laut banyak yang tidak memiliki
kapal pendarat dan artileri yang memedai. Persoalan yang lain adalah
Infanteri Angkatan Laut hanya memiliki seragam pelaut berwarna hitam dan
jarang endapatkan helm, tidak seperti rekan mereka di Angkatan Darat yang
memiliki seragam lebih lengkap. Karena memakai baju pelaut berwarna
hitam maka pasukan ini dinamai "Infanteri Angkatan Laut", bukan dinamai
"Marinir" seperti pada umumnya.

C. Karier

Saat Perang Dunia II dimulai di Front Timur, 4 Brigade Infanteri


Angkatan Laut membuktikan kualitas mereka saat bertempur di pinggiran
kota Moskwa musim dingin tahun 1941. Bahkan Marsekal Georgy Zhukov
mengatakan bahwa pasukan Infanteri Angkatan Laut lebih terampil dari
Infanteri Angkatan Darat. Di Pertempuran Odessa bulan Juni 1941, satu
Kompi Infanteri Angkatan Laut menjadi ujung tombak serangan balik
pasukan Soviet terhadap pasukan Rumania. Dalam aksinya, Kompi tersebut
mampu memukul mundur sebuah Resimen Infanteri dari Divisi Infanteri ke-
25.

Kota Odessa jatuh tanggal 16 Oktober 1941. Meskipun demikian, banyak


pasukan Soviet yang berhasil mundur ke Sevastopol. Sevastopol sendiri
merupakan Markas Besar Armada Laut Baltik yang terletak di Semenanjung
Krimea. Kota pelabuhan tersebut diserang pasukan Blok Axis bulan Oktober
sampai November. Tapi serangan mereka gagal. Sevastopol sendiri
dipertahankan oleh semua personil Angkatan Laut Soviet di Sevastopol
termasuk Unit Infanteri Angkatan Laut.

2 Juni 1942, pasukan Jerman yang dikomandani oleh Erich von


Manstein, melancarkan "serangan maut" terhadap pasukan Angkatan Laut
Soviet. Pesawat pengebom Luftwaffe dari Korps Udara ke-8 melakukan lebih
dari 23.000 sorti dan memuntahkan 20.000 ton bom. Selain pesawat
pengebom, pasukan artileri juga menembakan lebih dari 46.000 ton peluru ke
arah Sevastopol.

Anehnya, Unit Infanteri Angkatan Laut masih bisa melawan dengan


gigih setiap serangan pasukan Jerman. Beberapa sudut kota masih bisa
dipertahankan selama beberapa minggu oleh Infanteri Angkatan Laut.
Pasukan Jerman sendiri memberikan julukan yang menyeramkan untuk Unit
Infanteri Angkatan Laut tersebut, yaitu The Black Death. Tanggal 4 Juli 1942
Sevastopol berhasil direbut Jerman. Para Prajurit Infanteri Angkatan Laut
yang berhasil mundur dan diselamatkan perahu patroli hanya berjumlah 10
sampai 20 prajurit. Ratusan ribu lainnya terbunuh dan tertangkap oleh musuh.

3 Brigade Infanteri Angkatan Laut lainnya juga bertempur di Stalingrad.


Para perwira tinggi di Stalingrad mengatakan bahwa mereka merasa puas
karena Infanteri Angkatan Laut benar-benar bisa diandalkan. Mulai tahun
1943, Infanteri Angkatan Laut memakai seragam yang sama dengan Infanteri
Angkatan Darat, yang membedakan adalah tanda kepangkatannya.

Saat Perang Dunia II tercatat bahwa 30 Brigade Infanteri Angkatan Laut


yang berhasil dibentuk, dengan jumlah personil mencapai 100.000 orang, dan
ada 122 operasi amfibi dari skala kecil hingga besar pernah dilaksanakan oleh
Infanteri Angkatan Laut. 5 Brigade dan 2 Batalyon diberikan gelar Guards
dan 122 anggota Infanteri Angkatan Laut dianugrahi medali Pahlawan Uni
Soviet.

Setelah perang usai, Infanteri Angkatan Laut dibubarkan dan para


personil kembali menjadi pelaut Angkatan Laut Soviet. Akan tetapi, tahun
1961 Infanteri Angkatan Laut dibentuk lagi dan masih bertugas hingga kini.

D. Empat Kapal Selam Paling Dirahasiakan Milik Armada Laut


Rusia

RBTH memilih empat kapal selam tak bersenjata paling dirahasiakan


milik Rusia dan menjelaskan apa saja fungsi dan kegunaan mereka.

Bagi penggemar dan pemerhati militer Rusia, tentu berbagai jenis kapal
selam perang milik Rusia tidaklah asing di telinga Anda. Akan tetapi, ternyata
ada pula kapal selam tanpa senjata dalam armada laut Rusia yang
keberadaannya dirahasiakan. RBTH memilih empat kapal selam tak
bersenjata paling dirahasiakan milik Rusia dan menjelaskan apa saja fungsi
dan kegunaan mereka.
Kapal selam dengan fungsi khusus ini berada dalam tanggung jawab
Direktorat Utama Penelitian Laut Dalam Rusia (CDDR) yang berada di
bawah Kementerian Pertahanan. Dalam direktorat tersebut terdapat dua jenis
kapal selam, yaitu kapal selam pengangkut stasiun (BS) dan stasiun nuklir
perairan dalam (ADS) itu sendiri. Awak kapal untuk kapal selam ini secara
khusus dipilih dengan pengalaman tak kurang dari lima tahun. Selain itu, para
awak yang diterima juga telah melewati pemeriksaan kesehatan dengan
standar yang sama dengan pemeriksaan astronot.

1. Proyek 1910 Kashalot (Paus Sperma)


Kapal selam tipe 1910 merupakan generasi pertama stasiun
penelitian nuklir yang dirancang untuk pekerjaan jangka panjang di
samudra-samudra paling dalam di dunia. Kapal selam ini dilengkapi
dengan instrumen robotik, manipulator, dan berbagai kompleks teknologi
canggih lainnya. Kapal ini tidak hanya digunakan untuk pekerjaan sains
dan intelijen saja, tetapi juga sebagai alat pengangkut pasukan.

Pada saat peristiwa kecelakaan kapal selam K-141 Kursk terjadi,


salah satu stasiun tipe 1910 ini turut digunakan dalam operasi pencarian
dan pertolongan pada korban kecelakaan tersebut.

2. Proyek 1851 Paltus (Halibut)


Proyek 1851 adalah tipe pengembangan lanjutan dari proyek 1910.
Fungsi penggunaan kapal selam ini adalah pelaksanaan operasi intelijen
khusus, menghalangi bagi musuh pada jalur-jalur patroli kapal selam
tenaga nuklir Angkatan Laut Rusia, pengangkatan objek dari dasar laut—
termasuk dari kapal tenggelam, serta misi penelitian ilmiah dan teknis.

Berkat ukurannya yang kecil, kapal selam ini juga dapat digunakan
untuk operasi sabotase di berbagai samudra di dunia.
3. Proyek 10831 Losharik
Proyek 10831 merupakan pengembangan lanjutan dari kapal selam
laut dalam proyek 1851 dan 1910. Hanya ada satu unit kapal selam saja
dari proyek 10831 yang dibuat, yaitu AS-12. Kapal selam ini dinilai
sebagai salah satu kapal selam paling unik dan rahasia yang dimiliki
Angkatan Laut Rusia. Sebutan "Losharik" didapat karena konstruksi
kapal yang unik. Kapal selam ini dibuat dari bola-bola titanium yang
disusun satu sama lain sehingga terlihat layaknya tokoh kartun Soviet
Losharik. Berkat karya artistik perancangnya, kapal selam ini pun
mendapatkan julukan yang menggemaskan.

Spesifikasi dan kemampuan kapal ini masih dirahasiakan, tapi ada


data tepercaya yang menunjukkan bahwa kapal selam ini dilengkapi
dengan peralatan untuk beroperasi di laut dalam. Kapal selam ini juga
dikatakan mampu "menembus" garis komunikasi musuh di laut dalam
atau memutuskan kabel laut dalam untuk memutus komunikasi musuh.
Kapal ini pun memiliki kekuatan yang besar untuk mengangkat objek-
objek rahasia dari dasar laut.

Pada musim gugur 2012 silam, ADS bersama dengan kapal selam
tenaga nuklir pengangkutnya, Orenburg, ikut serta dalam ekspedisi
Arktik-2012. Dalam ekspedisi ini, Losharik mampu mengebor hingga
kedalaman 2.500–3.500 meter dan mengambil sampel tanah.

Pada bulan Januari 2015 lalu, Losharik telah menjadi pahlawan


Rusia dalam dunia maya. Foto-foto kapal selam ini ditemukan oleh para
blogger dalam Top Gear versi Rusia. Para wartawan media otomotif—
tanpa mencurigai adanya kerahasiaan Losharik—yang saat itu sedang
melakukan uji coba berkendara sebuah modal mobil terbaru, berhasil
mengambil gambar Losharik yang sedang merapat ke pinggir pantai
secara perlahan. Meski foto tersebut diambil pada 2007 lalu, fakta
mengenai kapal tersebut baru diketahui baru-baru ini saja.

4. BS-136 Orenburg

Kapal selam tenaga nuklir BS-136 Orenburg dirancang sebagai


transportasi stasiun laut dalam ke zona-zona operasi misi. Kapal selam
yang berukuran lebih kecil akan bergerak "berenang" menuju Orenburg
dan kemudian diantar ke stasiun tempat dilaksanakannya operasi khusus.
BS-136 dibuat berdasarkan proyek kapal selam 667BDR (Delta-III).
Pada tahun 2002, kapal tersebut dikonversi ke proyek 09786. Pada saat
proses konversi, ruang misil dari kapal selam tersebut dihilangkan dan
diganti dengan ruangan untuk mengangkut stasiun nuklir laut dalam.
Pada tahun 2012, kapal selam ini telah menjalankan perannya
sebagai pengangkut ADS proyek 10831 dalam ekspedisi sains Arktik-
2012.

E. Rusia Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Laut


Mediterania

MOSKOW - Rusia telah melakukan latihan militer besar-besaran di Laut


Mediterania dekat Suriah, yang melibatkan Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Latihan dilakukan di tengah eskalasi yang sedang berlangsung di sekitar Idlib dan
ancaman Amerika Serikat (AS) untuk menyerang Suriah.

Rekaman yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan pasukan


khusus Marinir yang dilengkapi dengan peralatan canggih mendarat di pantai
provinsi Latakia Suriah. Marinir menggunakan helikopter, kapal cepat dan
kendaraan lapis baja saat mendarat dari kapal amfibi besar di bawah lindungan
puluhan pesawat tempur Rusia.

Pertunjukan spektakuler hanyalah bagian dari latihan selama seminggu, yang


dikatakan sebagai yang pertama dari jenisnya di bagian Mediterania.

Dikutip dari Russia Today, Minggu (9/9/2018), lebih dari dua lusin kapal perang,
termasuk kapal Marshal Ustinov dan tiga frigat terbaru Rusia, meluncurkan rudal
anti-kapal dan menembakkan senjata berkaliber tinggi. Latihan itu juga
melibatkan pembom strategis Tu-160 Blackjack Rusia dan pemburu kapal selam
Tu-142 Bear untuk melatih simulasi peluncuran misil.

Diadakan antara 1 September dan 8 September lalu, latihan juga melibatkan


pembentukan basis di wilayah yang dikendalikan oleh musuh. Secara total, 26
kapal dari semua armada Rusia, termasuk dua kapal selam, serta 34 pesawat
mengambil bagian dalam latihan perang ini.

Sebelumnya, juru bicara Kremlin menjelaskan bahwa latihan itu sebagian terkait
dengan situasi di provinsi Idlib Suriah.

"Idlib adalah sarang terorisme dan tidak ada yang baik yang dapat datang dari itu,
kecuali tindakan diambil," kata Dmitry Peskov pada akhir Agustus menjelang
latihan, menambahkan bahwa beberapa langkah-langkah keamanan tambahan
dibenarkan.

Latihan itu dilakukan di tengah ketegangan yang tinggi di wilayah itu karena
Moskow mengatakan bahwa AS mengerahkan aset militer tambahan terhadap
Suriah untuk serangan rudal potensial terhadap pasukan pemerintah Suriah.

Lebih dari seminggu yang lalu, kapal perusak rudal USS Ross dikerahkan ke Laut
Tengah, membawa 28 rudal jelajah Tomahawk. Itu terjadi setelah manuver serupa
dari USS Sullivan ke Teluk Persia dan relokasi pembom strategis B-1B Lancer ke
pangkalan udara di Qatar.

Das könnte Ihnen auch gefallen