Sie sind auf Seite 1von 13

PERAN PEMUDA DALAM MENINGKATKAN KELESTARIAN

KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BANDA ACEH

Zakki Fuad Khalil*, Agus Purwoko** dan Wahyu Ario Pratomo**


*Alumni PWD SPs USU
**Dosen PWD SPs USU

Abstract: Urban green open space is a part of urban management which functions
as urban green garden, urban green forest, urban green recreation site, green
sports activity, and green yard. The important factor for keeping their conservation
in Banda Aceh is by involving youth as dynamists, catalyst, motivators, innovators,
and evaluators. Youth is also related to their own characteristics, based on on
characteristics, age, sex, organization, and occupation. The objective of the
research was 1) to find out the role of youth in improving open green space
conservation in Banda Aceh, 2) to find out the correlation between youth
characteristics and their role in increasing green open space conservation in
Banda Aceh. The method used is a survey research with quantitative descriptive
research type of research. The population in this study were all young people of
Banda Aceh, which have a lifespan of 16-30 years. Sampling was done by
probability sampling using Slovin formula then gained 99.85 total sample of 100
people and rounded to the sample of respondents. The conclusion of the research
was that 1) the youth as dynamits, catalysts, motivators, innovators, and evaluators
had played an important role in improving green open space conservation in
Banda Aceh, and 2) there was the correlation between the role of youth and youth
characteristics in imoproving green open space in Banda Aceh. Based on the result
of crosstab, it was found that there was significant correlation with the role of
youth.

Abstrak: Ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan merupakan bagian dari


penataan ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan kota,
kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan
olahraga dan kawasan hijau pekarangan. dalam menjaga kelestarian kawasan ruang
terbuka hijau di Kota Banda Aceh salah satunya dengan melibatkan peran pemuda
dengan cara berperan sebagai dinamisator, katalisator, motivator, inovator, dan
evaluator. Peran pemuda juga memiliki hubungan dengan karakteristik peranan
pemuda itu sendiri yaitu berdasarkan karakteristik; usia, jenis kelamin, organisasi,
dan pekerjaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengatahui peran
pemuda dalam meningkatkan kelestarian ruang terbuka hijau di Kota Banda Aceh.
(2) untuk mengatahui hubungan karakteristik pemuda terhadap peranan pemuda
dalam meningkatkan kelestarian kawasan ruang terbuka hijau di Kota Banda
Aceh.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan jenis
penelitian penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh masyarakat pemuda Kota Banda Aceh yang memiliki umur 16-30 tahun.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara probability sampling dengan
menggunakan rumus Slovin maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 99,85 orang
dan dibulatkan menjadi 100 orang sampel responden.Kesimpulan dari penelitian ini
adalah (1) Peran pemuda sebagai dinamisator, katalisator, motivator, inovator, dan
evaluator memiliki peranan yang cukup tinggi dalam meningkatkan kelestarian
kawasan ruang terbuka hijau di Kota Banda Aceh. (2) Adanya hubungan peran
pemuda dengan Karakteristik pemuda dalam peningkatan Ruang Terbuka Hijau di
Kota Banda Aceh memiliki hubungan yang signifikan dengan peran pemuda.

Kata kunci: Role of Youth, Green Open Space, Banda Aceh

PENDAHULUAN tsunami di tahun 2004 yang cukup parah,


Kota Banda Aceh merupakan salah geliat perekonomian menjadi lumpuh,
satu Kabupaten/Kota yang terkena dampak infrastruktur jalan terputus, pembangunan

23
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016

dan tempat umum mengalami kerusakan alamiah ataupun budidaya tanaman seperti
yang parah, seperti sekolah, rumah sakit, lahan pertanian, pertamanan, perkebunan
masjid serta rumah penduduk. Musibah dan sebagainya.Penyediaan ruang terbuka
tersebut tidak hanya berdampak pada hijau merupakan amanat dari Undang-
kerusakan fisik, bencana ini juga sangat undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi Penataan Ruang dimana disyaratkan luas
dan sosial masyarakat Kota Banda Aceh, ruang terbuka hijau minimal sebesar 30%
sehingga banyak mengundang berbagai dari luas wilayah kawasan perkotaan yang
pihak baik lembaga internasional, lokal, dibagi menjadi ruang terbuka hijau publik
maupun pemerintah yang bersama-sama minimal 20% dan ruang terbuka privat
berupaya untuk memberikan bantuan dan
minimal 10%, sebagai salah satu alternatif
membangun kembali daerah atau lokasi
upaya meminimalisir dampak kerusakan
yang terimbas oleh bencana. KiniKota
Banda Aceh mengalami kemajuan yang lingkungan dengan cara mengoptimalkan
sangat pesat, diantaranya pembangunan fungsi ekologi Ruang Terbuka Hijau
infrastruktur jalan, rumah sekolah, rumah Kawasan Perkotaan (RTHKP).
sakit, dan tempat umum lainnya semakin Pemerintah Kabupaten/Kota
membaik. Geliat ekonomi serta penataan diperlukan upaya serta dorongan dari
ruang perkotaan dan pembangunan juga masyarakat untuk menunjang penyedian
terasa lebih pesat perkembangannya. ruang terbuka hijau menjadi lebih baik.
Pembangunan Kota Banda Aceh Dalam hal ini Kota Banda Aceh dalam
tidak terlepas dari peran serta partisipasi mengembangkan ruang terbuka hijau sudah
berbagai stakeholder baik pemerintah, LSM tercermin dalam visi pembangunan kota
(Lembaga Swadaya Masyarakat), ORMAS Banda Aceh tahun 2012-2017 : “Banda
(Organisasi Kemasyarakatan), kelompok Aceh Model Kota Madani”, yaitu sebuah
pemuda dan masyarakat umum lainnya. kota yang penduduknya beriman dan
Masyarakat harus dapat berperanaktif berakhlak mulia, menjaga persatuan dan
dalam memberi masukkan terhadap kesatuan, toleran dalam perbedaan, taat
pemerintah berupa kebijakan, perencanaan hukum, dan memiliki ruang publik yang
dan pengganggaran, pelaksanaan serta luas, dan juga sejalan dengan misi ke-5 dari
pengawasan dalam pembangunan termasuk 7 (tujuh) misi pembangunan Kota Banda
pola tata ruang dan pengembangan ruang Aceh yaitu “Melanjutkan Pembangunan
terbuka hijau serta sosial ekonomi Infrastruktur Pariwisata yang Islami, maka
masyarakat Kota Banda Aceh. kondisi lingkungan yang tertata rapi, bersih,
Peran masyarakat, khususnya hijau, indah dan nyaman menjadi hal yang
dalam hal ini ialah Pemuda sangat penting mutlak harus dipenuhi agar tercapainya
dalam mendukung penataan kawasan ruang pengembangan sistem penataan Ruang
terbuka hijau agar terus Terbuka Hijau (RTH) yaitu “Mewujudkan
berkelanjutan.Pemuda sebagai agent of Kota Hijau, Bersih, Indah dan Nyaman
change (agen perubahan), memiliki potensi untuk MendukungBanda Aceh Model Kota
dan peluang yang masih luas untuk mampu Madani”.
berdaya dalam berbagai sektor Sesuai dengan Rencana Tata
pembangunan daerah.Pamuda dengan Ruang Wilayah Kota (RTRWK) Banda
segala kelebihannya diharapkan dapat Aceh Tahun 2009-2029, Pemerintah Kota
menjadi pengerak pengembangan Banda Aceh menargetkan ruang terbuka
pembangunan, terutama dalam hijau publik sebesar 20,52%. Hingga tahun
mengembangkan ruang terbuka hijau agar 2014 ini luas ruang terbuka hijau yang
kelestarian kawasan hijau di daerah dimiliki oleh Pemerintah Kota adalah
perkotaan tetap terjaga dengan baik. sebesar ± 14,15%. Pemerintah Kota terus
Ruang terbuka hijau adalah ruang- berupaya mengimplemetasikan berbagai
ruang dalam kota atau wilayah yang lebih kebijakan dan program perluasan ruang
luas, baik dalam bentuk area/kawasan terbuka hijau. Untuk ruang terbuka hijau
maupun dalam bentuk area privat, kebijakan Pemerintah Kota Banda
memanjang/jalur. Pemanfatan ruang Aceh sudah menerapkan ruang terbuka
terbuka hijau lebih bersifat pengisian hijau hijau seluas 30 – 40% dari setiap persil
tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara bangunan, dimana angka persentase luasan

24
Zakki Fuad Khalil, Agus Purwoko dan Wahyu Ario Pratomo : Peran Pemuda dalam …

RTH ini sudah melebihi target yang penyadaran, pembinaan dan pemberdayaan
ditetapkan dalam Undang- undang Nomor langsung kemasyarakat melalui komunitas-
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang komunitas pemuda terutama di bidang
yaitu 10%. Ruang terbuka hijau yang pengembangan ruang terbuka hijau. Sesuai
dikembangkan di Banda Aceh meliputi dengan fungsi dan peran kepemudaan
sempadan sungai, sempadan pantai, seperti yang diamanatkan dalam Undang-
sepanjang jaringan jalan, pemakaman, undang Nomor 40 Tahun 2009.Peranan ini
taman kota yang tersebar pada setiap harus dapat dilakukan secara sistematis
kecamatan, dan hutan kota. untuk meningkatkan peran serta pemuda
Kebijakan ruang terbuka hijau, dalam seluruh aspek kehidupan manusia
diantaranya melalui Perencanaan dan memperhatikan serta melibatkan
penghijauan perkotaan sangat didukung pemuda ke dalam perencanaan,
oleh peran serta partisipasi masyarakat pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari
untuk memenuhi target 20,52% ruang seluruh kebijakan pengembangan kawasan
terbuka hijau tersebut. Dalam menjaga ruang terbuka hijau di Kota Banda
kawasan ruang terbuka hijau, merupakan Aceh.Maka permasalahan diatas perlu
sebuah tanggung jawab bersama untuk adanya penelitian untuk mengukur
menjaga nilai estetika keindahan dan pentingnya peran pemuda dalam
kenyamanan kota, tanpa adanya peranan meningkatkan kelestarian ruang terbuka
dan tingkat kepedulian masyarakat dalam hijau di Kota Banda Aceh.
menjaga kelestrarian kawasan ruang
terbuka hijau, maka keseimbangan METODE
pengembangan konsep kota green city akan Metode penelitian yang digunakan
menjadi sia-sia, tanpa ada perawatan dan adalah penelitian survey yaitu penelitian
kepedulian dari masyarakat terutama yang datanya dikumpulkan dari sampel atas
dikalangan pemuda. populasi untuk mewakili seluruh populasi.
Pemuda merupakan salah satu Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
faktor pendukung untuk memotivasikan dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi
semua elemen masyarakat agar terus dan menganalisis hubungan beberapa
menjaga kelestarian ruang terbuka hijau, variabel yang telah ditetapkan, maka jenis
yaitu harus diperkuat dengan kebijakan penelitian yang dingunakan adalah Jenis
pemerintah, salah satunya dengan kebijakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
afirmasi pemuda dalam mengerakkan deskriptif kuantitatif bertujuan untuk
kepedulian terhadap lingkungan perkotaan menggambarkan, menjelaskan, atau
agar kelestarian ruang terbuka hijau tetap meringkaskan berbagai kondisi, situasi,
terjaga kelestariannya dan nilai-nilai fenomena menurut kejadian sebagaimana
estetika. Pemuda pada dasarnya memiliki adanya penelitian untuk menguji hipotesis
jiwa dan sikap mental yang bisa yang telah dirumuskan sebelumnya.
menciptakan sebuah iklim perubahan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kearah yang lebih baik, memiliki masyarakat pemuda Kota Banda Aceh yang
kemampuan sosialisasi di tengah kehidupan memiliki umur 16-30 tahun. Berdasarkan
masyarakat, mampu memecahkan polemik data BPS tahun 2013 ada 96.181 orang.
sosial, mampu beradaptasi dengan Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
kehidupan sosial dan mampu meningkatkan probability sampling. Selanjutnya dengan
pembangunan bangsa menjadi lebih baik menggunakan rumus Slovin maka diperoleh
dan terata sesuai dengan nilai-nilai estetika. jumlah sampel sebanyak 99,85 orang dan
Pemerintah dalam hal ini harus dibulatkan menjadi 100 orang sampel
terus memberi dorongan untuk memperkuat responden.
peran serta partisipiasi pemuda melalui

25
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN terakhir pada peran pemuda sebagai


Peran Pemuda dalam Meningkatkan innovator sebanyak 56% dalam
Kelestarian Ruang Terbuka Hijau Kota meningkatkan kelestarian RTH di Kota
Banda Aceh Banda Aceh. Pada kateogori rendah yang
berada pada urutan pertama pada peran
Tabel 1. Peran Pemuda dalam pemuda sebagai motivator yaitu sebanyak
Meningkatkan Kelestarian 14% sedangkan yang paling terakhir pada
Ruang Terbuka Hijau Kota peran pemuda sebagai dinamisator
Banda Aceh sebanyak 3% dalam meningkatkan
No Peran Skala Tanggapan Responden kelestarian RTH. Pada kategori rendah
Pemuda
Dinamisator Range Persentase Frekuensi Persentase yang berada pada urutan pertama pada
(%) (%) peran pemuda sebagai inovator sebanyak
1 Tinggi 4-5 68-100 70 70 36% sedangkan yang paling terakhir pada
2 Sedang 2-3 34-67 3 3
3 Rendah 0-1 0-33 27 27 peran pemuda sebagai motivator sebanyak
Jumlah 5 100 100 100 23% dalam meningkatkan kelestarian
Katalisator RTH. Hasil ini menunjukkan bahwa peran
1 Tinggi 4-5 68-100 61 61
2 Sedang 2-3 34-67 12 12
pemuda sebagai dinamisator, katalisatir,
3 Rendah 0-1 0-33 27 27 motivator, inovator dan evaluator masih
Jumlah 5 100 100 100 baik dalam meningkatkan kelestarian RTH
Motivator
1 Tinggi 4-5 68-100 63 63
karena tingkat karegori tinggi masih di atas
2 Sedang 2-3 34-67 14 14 50 %.
3 Rendah 0-1 0-33 23 23
Jumlah 5 100 100 100
Inovator Hubungan karakteristik Pemuda dengan
1 Tinggi 4-5 68-100 56 56 Peranan Pemudadalam Peningkatan
2 Sedang 2-3 34-67 8 8 Ruang Terbuka Hijau di Kota Banda
3 Rendah 0-1 0-33 36 36
Jumlah 5 100 100 100 Aceh
Evaluator Untuk mengetahui ada tidaknya
1 Tinggi 4-5 68-100 61 61 hubungan antara karakteristik pemuda
2 Sedang 2-3 34-67 9 9
3 Rendah 0-1 0-33 30 30 yakni usia, jenis kelamin, pendidikan,
Jumlah 5 100 100 100 pekerjaan, dan organisasi dengan peran
Sumber : Data Primer Diolah (2015) pemuda dalam meningkatkan kelestarian
RTH dapat dilakukan dengan mentabulasi
Tabel 1. Menunjukkan bahwa peran silang/crosstab antara kedua variabel
pemuda adalah sebagai berikut : tersebut yakni karakteristik pemuda dengan
Peran Pemuda sebagai dinamisator peranan pemuda dalam meningkatkan
dalam meningkatkan kelestarian RTH di kelestarian RTH. Untuk mengetahui
Kota Banda Aceh dalam kategori tinggi hubungan dapat dilakukan pengujian
sebanyak 70 %. Peran pemuda sebagai hipotesis sebagai berikut :
katalisator dalam meningkatkan kelestarian Ho: Tidak ada hubungan antara
RTH di Kota Banda Aceh dalam kategori karakteristik pemuda dengan peranan
tinggi sebanyak 61 %.Peran pemuda pemuda dalam meningkatkan
sebagai motivator dalam meningkatkan kelestarian RTH di Kota Banda
kelestarian RTH di Kota Banda Aceh dalam Aceh.
kategori tinggi sebanyak 63 %.Peran Ha: Ada hubungan antara karakteristik
pemuda sebagai inovator dalam pemuda dengan peranan pemuda
meningkatkan kelestarian RTH di Kota dalam meningkatkan kelestarian
Banda Aceh dalam kategori tinggi sebanyak RTH di Kota Banda Aceh.
56 %. Peran pemuda sebagai evaluator Dengan ketentuan pengambilan keputusan
dalam meningkatkan kelestarian RTH di dapat dilakukan dengan :
Kota Banda Aceh dalam kategori tinggi Berdasarkan perbandingan Chi-Square (χ2 )
sebanyak 61 Uji dan Tabel. (Tingkat Kepercayaan 95%;
Hasil tersebut menunjukkan bahwa α= 5 %)
peran pemuda sebagai dinamisator dalam Jika Chi-Square Hitung < Chi-Square
kategori tinggi berada pada urutan pertama Tabel, maka Ho diterima.
yaitu sebanyak 70% sedangkan yang

26
Zakki Fuad Khalil, Agus Purwoko dan Wahyu Ario Pratomo : Peran Pemuda dalam …

Jika Chi-Square Hitung > Chi-Square Kota Banda Aceh,akan tetapi hubungan
Tabel, maka Ho ditolak. tersebut tidak menunjukkan adanya
2. Berdasarkan probabilitas. perbedaan secara statistic, hal ini didukung
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho oleh hasil pengukuran uji Chi Square-nya
diterima. sebagaimana tampak pada Tabel 2.
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho
ditolak. Tabel 3. Nilai Chi Square Hubungan
antara Usia dengan Peran
1. Analisis Hubungan antara Usia dengan Pemuda
Peran Pemuda Asymp. Sig. (2-
Hubungan antara usia dengan peran Value Df sided)
pemuda dalam meningkatkan kelestarian Pearson Chi- 2.302a 2 .316
RTH di Kota Banda Aceh dapat dilihat Square
pada tabel berikut ini. Likelihood Ratio 2.368 2 .306
N of Valid Cases 100
Tabel 2. Cross Tabulation antara Usia a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5.
dengan Peran Pemuda The minimum expected count is 3.90.
Peran Pemuda Sumber : Data Primer Diolah (2015)
Rend Seda Ting
ah ng gi Total Berdasarkan hasil perhitungan
Usia 16-23 Count 8 4 27 39 crosstabs didapatkan bahwa nilai
Expected 11.3 3.9 23.8 39.0 probabilitas Asymp Sig. Chi Square sebesar
Count
0,316, yang berarti lebih besar dari 0.05,
% within 20.5 10.3 69.2 100.0%
Usia % % %
maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada
% within 27.6 40.0 44.3 39.0%
hubungan antara usia dengan peran pemuda
Peran % % % dalam meningkatkatkan kelestarian
Pemuda kawasan ruang terbuka hijau di Kota Banda
24-30 Count 21 6 34 61 Aceh.Dengan demikian, tidak terdapat
Expected 17.7 6.1 37.2 61.0 perbedaan antarausia 16-23 tahundanusia
Count
antara 24-30 tahun dalam meningkatkan
% within 34.4 9.8% 55.7 100.0%
Usia % %
kelestarian RTH Kota Banda Aceh.
% within 72.4 60.0 55.7 61.0%
Peran % % % 2. Analisis Hubungan antara Jenis
Pemuda Kelamin dengan Peran Pemuda
Total Count 29 10 61 100 Hubungan antara jenis kelamin
Expected 29.0 10.0 61.0 100.0 dengan peran pemuda dalam meningkatkan
Count
kelestarian RTH di Kota Banda Aceh dapat
% within 29.0 10.0 61.0 100.0%
Usia % % % dilihat pada tabel berikut ini.
% within 100. 100. 100. 100.0%
Peran 0% 0% 0% Tabel 4. Cross Tabulation antara Jenis
Pemuda Kelamin dengan Peran Pemuda
Sumber : Data Primer Diolah (2015) Peran Pemuda
Rendah Sedang Tinggi Total
Hasil cross tabulation ditemukan Jenis Laki-laki Count 11 4 44 59
Kelamin
bahwa 44,3% responden berusia antara 16- Expected 17.1 5.9 36.0 59.0
Count
23 tahunmemiliki peran pemuda dalam
% within 18.6% 6.8% 74.6% 100.0%
kategori tinggi dalam meningkatkan Jenis
kelestarian RTH, sedangkan responden Kelamin
% within 37.9% 40.0% 72.1% 59.0%
berusia antara 24-30 tahun yang memiliki Peran
peran pemuda dalam kategori tinggi sebesar Pemuda
55,7% dalam meningkatkan kelestarian Perempuan Count 18 6 17 41
RTH. Hasil ini menunjukkan bahwa peran Expected 11.9 4.1 25.0 41.0
Count
pemuda berusia antara 24-30 tahun lebih % within 43.9% 14.6% 41.5% 100.0%
besar dibanding berusia antara 16-23 tahun Jenis
Kelamin
dalam meningkatkan kelestarian RTH di

27
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016

% within 62.1% 60.0% 27.9% 41.0% 3. Analisis Hubungan antara Pendidikan


Peran
Pemuda dengan Peran Pemuda
Total Count 29 10 61 100 Hubungan antara pendidikan
Expected 29.0 10.0 61.0 100.0 dengan peran pemuda dalam meningkatkan
Count
kelestarian RTH di Kota Banda Aceh dapat
% within 29.0% 10.0% 61.0% 100.0%
Jenis dilihat pada tabel berikut ini.
Kelamin
% within 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Peran
Tabel 6. Cross Tabulation antara
Pemuda Pendidikan dengan Peran
Sumber : Data Primer Diolah (2015) Pemuda
Peran Pemuda
Hasil cross tabulation ditemukan Rendah Sedang Tinggi Total
bahwa 72,1% responden berjenis kelamin Pendidikan PT Count 14 8 49 71

laki-lakimemiliki peran pemuda dalam Expected 20.6 7.1 43.3 71.0


Count
kategori tinggi dalam meningkatkan % within 19.7% 11.3% 69.0% 100.0%
kelestarian RTH,sedangkan responden Pendidikan
perempuan yang memiliki peran pemuda % within 48.3% 80.0% 80.3% 71.0%
Peran
dalam kategori tinggi sebesar 27,9% dalam Pemuda
meningkatkan kelestarian RTH. Hasil ini SMA Count 15 2 12 29
menunjukkan bahwa peran pemuda dengan Expected 8.4 2.9 17.7 29.0
Count
jenis kelamin laki-laki memiliki peran yang
% within 51.7% 6.9% 41.4% 100.0%
lebih tinggi dibanding dengan jenis kelamin Pendidikan
perempuan dalammeningkatkan kelestarian % within 51.7% 20.0% 19.7% 29.0%
Peran
RTH di Kota Banda Aceh.Hubungan Pemuda
tersebut didukung oleh hasil pengukuran uji Total Count 29 10 61 100
Chi Square-nya sebagaimana tampak pada Expected 29.0 10.0 61.0 100.0
Tabel 4. Count
% within 29.0% 10.0% 61.0% 100.0%
Pendidikan
Tabel 5. Nilai ChiSquare Hubungan % within 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
antara Jenis Kelamin dengan Peran
Pemuda
PeranPemuda
Sumber : Data Primer Diolah (2015)
Value Df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi- 11.162a 2 .004 Hasil cross tabulation ditemukan
Square
bahwa 80,32% responden dengan tingkat
Likelihood 11.227 2 .004
Ratio
pendidikan Perguruan Tinggi (PT) memiliki
peran pemuda dalam kategori tinggi dalam
N of Valid 100
Cases meningkatkan kelestarian RTH,sedangkan
Chi-Square Tests a. 1 cells (16.7%) have expected
responden dengan tingkat pendidikan SMA
count less than 5. The minimum expected count is memiliki peran pemuda dalam kategori
4.10. tinggi sebesar 19,7% dalam meningkatkan
Sumber : Data Primer Diolah (2015) kelestarian RTH. Hasil ini menunjukkan
bahwa peran pemuda dengan tingkat
Berdasarkan hasil perhitungan pendidikan PT lebih tinggi dibanding
crosstabs didapatkan bahwa nilai tingkat pendidikan SMA dalam
probabilitas Asymp Sig. Chi Square sebesar meningkatkan kelestarian RTH di Kota
0,004, yang berarti lebih kecil dari 0.05, Banda Aceh.Hubungan tersebut didukung
maka Ho diolak.Hal ini berarti ada oleh hasil pengukuran uji Chi Square-nya
hubungan antara jenis kelamin dengan sebagaimana tampak pada Tabel 6.
peran pemuda.Dengan demikian, terdapat
perbedaan antara laki-laki dan perempuan
dalam meningkatkan kelestarian RTH Kota
Banda Aceh.

28
Zakki Fuad Khalil, Agus Purwoko dan Wahyu Ario Pratomo : Peran Pemuda dalam …

Tabel 7. Nilai Chi Square Hubungan Mahasiswa Count 7 6 34 47

antara Pendidikan dengan Expected 13.6 4.7 28.7 47.0


Count
Peran Pemuda % within 14.9% 12.8% 72.3% 100.0%
Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pekerjaan

Pearson Chi- 10.244a 2 .006 % within 24.1% 60.0% 55.7% 47.0%


Peran
Square Pemuda
Likelihood 9.764 2 .008 Total Count 29 10 61 100
Ratio Expected 29.0 10.0 61.0 100.0
Count
N of Valid 100
Cases % within 29.0% 10.0% 61.0% 100.0%
Pekerjaan
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. % within 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
The minimum expected count is 2.90. Peran
Pemuda
Sumber : Data Primer Diolah (2015)
Sumber : Data Primer Diolah (2015)
Hasil perhitungan crosstabs
didapatkan bahwa nilai probabilitas Asymp Hubungan tersebut didukung oleh
Sig. Chi Square sebesar 0,006, yang berarti hasil pengukuran uji Chi Square-nya
lebih kecil dari 0.05, maka Hoditolak. Hal sebagaimana tampak pada Tabel 8.
ini berarti ada hubungan antara pendidikan
dengan peran pemuda.Dengan demikian, Tabel 9. Nilai Chi Square Hubungan
terdapat perbedaan antara pendidikan PT antara Pekerjaan dengan Peran
dan SMA dalam meningkatkan kelestarian Pemuda
Chi-Square Tests
RTH Kota Banda Aceh.
Value Df Asymp. Sig. (2-sided)
a
4. Analisis Hubungan antara Pekerjaan Pearson Chi- 8.633 2 .013
Square
dengan Peran Pemuda
Hubungan antara pekerjaan dengan Likelihood 8.996 2 .011
Ratio
peran pemuda dalam meningkatkan
kelestarian RTH di Kota Banda Aceh dapat N of Valid 100
Cases
dilihat pada Tabel 4.16.Hasil cross
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5.
tabulation ditemukan bahwa 55,7% The minimum expected count is 4.70.
responden dengan pekerjaan mahasiswa Sumber : Data Primer Diolah (2015)
memiliki peran pemuda dalam kategori
tinggi dalam meningkatkan kelestarian Hasil perhitungan crosstabs
RTH,sedangkan responden dengan didapatkan bahwa nilai probabilitas Asymp
pekerjaan non mahasiswa memiliki peran Sig. Chi Square sebesar 0,013, yang berarti
pemuda dalam kategori tinggi sebesar lebih kecil dari 0.05, maka Ho diolak.Hal
44,3% dalam meningkatkan kelestarian ini berarti ada hubungan antara pekerjaan
RTH. Hasil ini menunjukkan bahwa peran dengan peran pemuda.Dengan demikian,
pemuda dengan pekerjaan mahasiswa lebih terdapat perbedaan antarapekerjaan
tinggi dibanding pekerjaan non mahasiswa mahasiswadannon mahasiswa dalam
dalam meningkatkan kelestarian RTH di meningkatkan kelestarian RTH Kota Banda
Kota Banda Aceh. Aceh.

Tabel 8. Cross Tabulation antara 5. Analisis Hubungan antara Organisasi


Pekerjaan dengan Peran dengan Peran Pemuda
Pemuda Hubungan antara organisasi dengan
Peran Pemuda
peran pemuda dalam meningkatkan
Rendah Sedang Tinggi Total
Pekerjaan Non Count 22 4 27 53
kelestarian RTH di Kota Banda Aceh dapat
Mahasiswa
Expected 15.4 5.3 32.3 53.0
dilihat pada tabel berikut ini.
Count
% within 41.5% 7.5% 50.9% 100.0%
Pekerjaan
% within 75.9% 40.0% 44.3% 53.0%
Peran
Pemuda

29
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016

Tabel 10. Cross Tabulation antara Hasil perhitungan crosstabs


Organisasi dengan Peran didapatkan bahwa nilai probabilitas Asymp
Pemuda Sig. Chi Square sebesar 0,000, yang berarti
Peran Pemuda lebih rendah dari 0.05, maka Ho ditolak.Hal
Rendah Sedang Tinggi Total
ini berarti ada hubungan antara organisasi
Organisasi Aktif Count 12 10 47 69
dengan peran pemuda.Dengan demikian,
Expected 20.0 6.9 42.1 69.0
Count terdapat perbedaan antaraorganisasi aktif
% within 17.4% 14.5% 68.1% 100.0% danorganisasi tidak aktif dalam
Organisasi
meningkatkan kelestarian RTH Kota Banda
% within 41.4% 100.0% 77.0% 69.0%
Peran Aceh.
Pemuda
Tidak Count 17 0 14 31
Aktif
PEMBAHASAN
Expected 9.0 3.1 18.9 31.0
Count Peran Pemuda dalam Meningkatkan
% within 54.8% .0% 45.2% 100.0% Kelestarian Ruang Terbuka Hijau Kota
Organisasi
Banda Aceh
% within 58.6% .0% 23.0% 31.0%
Peran Peran pemuda dalam meningkatkan
Pemuda kelestarian ruang terbuka hijau (RTH) di
Total Count 29 10 61 100 Kota Banda Aceh cukup tinggi yaitu
Expected 29.0 10.0 61.0 100.0
Count
sebanyak 61 %, sedangkan 29 % peran
% within 29.0% 10.0% 61.0% 100.0% pemuda masih rendah. Peran pemuda
Organisasi sebagai dinamisator dalam meningkatkan
% within 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% kelestarian RTH di Kota Banda Aceh
Peran
Pemuda berada di urutan teratas karena memiliki
Sumber : Data Primer Diolah (2015) kategori tinggi yang lebih baik dibanding
peran pemuda sebagai motivator,
Hasil cross tabulation ditemukan
katalisatir, inovator dan evaluator dalam
bahwa 77% responden aktif dalam
meningkatkan kelestarian RTH yaitu
organisasi memiliki peran pemuda dalam
sebesar 70 %, sedangkan urutan terbawah
kategori tinggi dalam meningkatkan
peran pemuda sebagai inovator dalam
kelestarian RTH,sedangkan responden
meningkatkan kelestarian RTH yaitu
dengan tidak aktif dalam organisasi
memiliki peran pemuda dalam kategori sebesar 56 %. Hasil ini menunjukkan
tinggi sebesar 23% dalam meningkatkan bahwa peran pemuda sebagai dinamisator,
kelestarian RTH. Hasil ini menunjukkan katalisatir, motivator, inovator dan
bahwa peran pemuda dengan organisasi evaluator masih baik dalam meningkatkan
aktif lebih tinggi dibanding organisasi tidak kelestarian RTH karena tingkat karegori
aktif dalammeningkatkan kelestarian RTH tinggi masih di atas 50 %.Taufiq (2013)
di Kota Banda Aceh.Hubungan tersebut mengemukakan dinamisator merupakan
didukung oleh hasil pengukuran uji Chi penggerak. Pemuda diartikan sebagai
Square-nya sebagaimana tampak pada komunitas penduduk yang mempunyai
Tabel 10. pikiran-pikiran muda seperti kreatif,
inovatif dan desduktrif, maka pemuda akan
Tabel 11. Nilai Chi Square Hubungan senantiasa mempunyai kemauan dan
antara Organisasi dengan kemampuan. Ketika kemauan dan
Peran Pemuda kemampuan itu bersatu maka pemuda akan
Value Df Asymp. Sig. (2-sided) menjadi penggerak.Pemuda dengan jiwanya
Pearson Chi- 16.684 a
2 .000 yang selalu kreatif, kreatif, dan desduktrif
Square bisa menempatkan diri sebagaikatalisator
Likelihood 18.765 2 .000 (penghubung yang mempercepat)
Ratio kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan
N of Valid 100 serta ketepatan waktu antara perencanaan
Cases dan pelaksanaan.Pembangunan merupakan
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. tanggung jawab semua elemen masyarakat,
The minimum expected count is 3.10. tidak boleh membebankan pelaksanaan
Sumber : Data Primer Diolah (2015)
pembangunan hanya kepada pemerintah.
Dalam kontek ini pemuda harus

30
Zakki Fuad Khalil, Agus Purwoko dan Wahyu Ario Pratomo : Peran Pemuda dalam …

memerankan diri sebagai motivator dalam aspek pengelolaan Terbuka Hijau


(pendorong) kepada semua elemen (RTH). Breuste dalam Hakim, et al (2008)
masyarakat untuk mau bersama-sama bahu- mengemukakan perencanaan akan menjadi
membahu melaksanakan dan mensukseskan efisien bila melibatkan masyarakat secara
pembangunan.Selanjutnya dalam kajian bersama-sama. Branch dalam Hakim, et al,
psikologi pemuda mempunyai karakteristik (2008) menekankan bahwa pengelolaan
selalu berpikir rasional dan ideal, karena harus dievaluasi terus menerus dan fleksibel
karakteristik itulah, pembaharuan- dalam pengelolaan ruang terbuka hijau
pembaharuan sering muncul dari kota. Pemerintah memiliki kewenangan
pemuda.Karakteristik yang akhirnya untuk merencanakan Ruang Terbuka Hijau
melahirkan semangat inovasi harus juga (RTH) tetapi keterlibatan masyarakat
merambah ke sektor pelaksanaan khusunya generasi muda merupakan hal
pembangunan. Pemuda dengan jiwa yang yang penting dalam pengelolan serta
tidak pernah puas terhadap satu perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
keberhasilan akan selalu mencari agar sesuai dengan kebutuhan
keberhasilan kedua, ketiga dan seterusnya. pembangunan dan pertumbuhan Kota
Selain itu derap langkah proses Banda Aceh.Hasil penelitian Wahyudi
pembangunan yang dilakukan semua pihak (2009) menemukan bahwa permasalahan
tentu tidak boleh lepas dari kontrol kaum yang dihadapi Kabupaten Kudus adalah
intelektual muda (pemuda) yang secara belum adanya peraturan formal yang
kapabilitas mereka lebih mengetahui mengatur tentang ketentuan alokasi ruang
indikator-indikator penyimpangan, terbuka hijau sehingga kurang mendapat
penyelewengan, kegagalan, dan manipulasi perhatian dari para stakeholder. Dasar
lainnya dalam kegiatan pembangunan. hukum yang mengatur tentang ruang
Bentuk kontrol sebagai bagian dari wujud terbuka hijau di Ordo Kota Kudus belum
evaluasi hendaknya dilakukan secara ditetapkan sehingga lembaga-lembaga
efektif, efisien dan tidak berdampak negatif pengelola ruang terbuka hijau belum
terhadap laju pembangunan.Hasil ini memiliki dasar kewenangan yang kuat
sejalan dengan penelitian Hapsari dan untuk pengimplementasian ruang terbuka
Suwandono (2013) yang membuktikan hijau. Kondisi ini menyebabkan peran serta
bahwa masyarakat merupakan unsur utama masyarakat khususnya pemuda belum
dalam mengelola dan menjaga kualitas berjalan secara optimal dalam pelestarian
RTH.Selanjutnya hasil penelitian Rahmania RTH.
et al (2011) membuktikan bahwa Peran generasi muda sangat
kegagalan/kurang berhasilnya pengelolaan diperlukan untuk kelanjutan penataan ruang
Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan ditahun-tahun mendatang. Tidak selamanya
Bantaeng khususnya di 6 (enam) kelurahan seorang penata ruang akan hidup selamanya
contoh disebabkan oleh sistem yang tidak untuk menata ruang kota yang sangat luas
melibatkan peran aktif masyarakat. di Indonesia. Untuk itu, generasi muda
Alternatif kebijakan yang perlu dilakukan harus mempunyai dasar-dasar ilmu
dalam meningkatkan pengelolaan RTH pengetahuan yang luas tentang pengelolaan
adalah melaui konsep identifikasi persoalan atau pembangunan perkotaan tentang
RTH, konsep partisipasi dan konsep Ruang Tata Hijau.Masyarakat juga
kebijakan institusi. termasuk generasi muda. Dalam hal ini
Peran serta generasi muda masyarakat tentunya harus menyadari apa
merupakan salah satu unsur penting dalam yang dibutuhkan untuk menjadikan kota
pengelolaan serta perencanaan Ruang yang indah dilihat, dapat dimulai dari yang
Terbuka Hijau (RTH).Hakim, et al (2008) hal terkecil yaitu menjaga lingkungan
mengemukakan aspek pengelolaan Ruang sekitar agar tetap bersih dan indah.
Terbuka Hijau (RTH) saat ini masih kurang Kepedulian terhadap lingkungan adalah
di sosialisasikan oleh pemerintah kepada salah satu cara yang paling mudah untuk
masyarakat khususnya generasi muda menjadikan generasi penerus agar dapat
penerus bangsa.Kurangnya sosialisasi ini melanjutkan penataan serta pengelolaan
mengakibatkan presepsi masyarakat tentang ruang hijau.
kurang jelasnya peran serta generasi muda

31
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016

Untuk lebih meningkatkan generasi jumlah tersebut bergerak lurus dengan cepat
muda dalam pengelolaan ruang terbuka atau lambatnya laju pembangunan, artinya
hijau pemerintah bersama dengan pihak apabila pemuda mengoptimalkan peran
terkait membuat suatu program antara lain : dalam pembangunan, maka laju
a. Penyuluhan tentang peran generasi pembangunan akan cepat, begitu juga
muda dalam pengelolaan lingkungan sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan
sejak dini diperlukan untuk membentuk dengan Yunizar (2001) bahwa faktor umur
sikap yang baik, serta terampil dalam masyarakat tidak memberikan pengaruh
pengelolaan lingkungan; yang nyata dalam pengelolaan sampah.
b. Mengoptimalkan fungsi RTH melalui Jenis kelamin menunjukkan adanya
ilmu dan teknologi yang memadai, serta hubungan dengan peran pemuda.Pemuda
penyediaan tenaga ahli yang yang berjenis kelamin laki-laki cenderung
menyertakan generasi muda dalam lebih pro aktif dalam pelestarian RTH
prosesnya; disebabkan komunitas laki-laki lebih
c. Peningkatan kelembagaan pengelolaan memiliki kemauan untuk bertindak lebih
RTH melalui Peraturan penyusunan cepat dalam melaksanakan pembangunan.
perundangan dukungan dari pembuat Pendidikan menunjukkan adanya hubungan
kebijakan tentang peran generasi muda; dengan peran pemuda. Pemuda yang
d. Pencanangan Gerakan Bangun, memiliki pendidikan Perguruan Tinggi (PT)
Pelihara, dan Kelola RTH untuk cenderung memiliki pengetahuan yang
generasi muda (contoh : Gerakan Sejuta lebih luas dalam pelestarian RTH
Pohon, Satu pohon satu jiwa, Rumah dibanding pendidikan SMA. Hasil
dan Pohonku, Sekolah Hijau, Koridor penelitian ini sejalan dengan Yunizar
Hijau dan Sehat, dll) sehingga gerakan (2001) bahwa faktor pendidikan masyarakat
tersebut dapat terlaksana dengan baik tidak memberikan pengaruh yang nyata
dan tepat sasaran; dalam pengelolaan sampah. Selanjutnya
e. Membangun komunitas hijau (green penelitian Subaeb (2013) menemukan
community) dan kemudian melakukan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh
kegiatan kampanye kegiatan ramah terhadap partisipasi masyarakat kawasan
lingkungan (green campaign) yang kumuh dalam pengelolaan lingkungan di
menarik seperti pembersihan RTH, Kota Makassar. Modal pendidikan dapat
pengelolaannya, serta penataannya mengubah tingkat kesadaran manusia
sehingga generasi muda tertarik untuk terhadap ekologinya, dapat mendorong
ikut dalam komunitas tersebut (Tamara, keinginan untuk maju dan merubah
dkk, 2014). kehidupannya untuk lebih baik. Tentu hal
tersebut akan berpengaruh terhadap cara
Karakteristik Pemuda terhadap pengelolaan pemuda dalam pengelolaan
Kaitannya dengan Peranan RTH. Berdasarkan hasil penelitian
Pemudadalam Peningkatan Ruang responden pemuda menujukan bahwa rata-
Terbuka Hijau di Kota Banda Aceh rata pendidikan pemuda menyelesaikan
Karakteristik pemuda terhadap pendidikannya di tingkat perguruan tinggi
kaitannya dengan peranan pemudadalam dan ini menunjukan tingkat pendidikan
peningkatan Ruang Terbuka Hijau di Kota yang baik.
Banda Aceh berdasarkan hasil crosstab Pekerjaan menunjukkan adanya
menunjukkan jenis kelamin, pendidikan, hubungan dengan peran pemuda. Pemuda
pekerjaan dan organisasi memiliki yang memiliki pekerjaan sebagai
hubungan yang signifikan dengan peran mahasiswa cenderung memiliki waktu yang
pemuda, sedangkan usia dengan peran lebih banyak dalam pelestarian RTH
pemuda tidak memiliki hubungan yang dibanding pekerjaan non mahasiswa.Hal ini
signifikan. Tidak ada hubungannnya usia berarti bahwa variabel pekerjaan
dengan peran pemuda disebabkan pada berpengaruh terhadap cara pengelolaan
penelitian ini pemuda didefiniskan sebagai RTH, sehingga dapat dikatakan bahwa
komunitas penduduk yang mempunyai usia bahwa pemuda yang memiliki pekerjaan
17 sampai 40 tahun usia tersebut berada sebagai mahasiswa lebih memiliki
pada kategori usia produktif. Dominasi ketrampilan terhadap pengelolaan RTH

32
Zakki Fuad Khalil, Agus Purwoko dan Wahyu Ario Pratomo : Peran Pemuda dalam …

cukup baik. Diduga pemuda yang memiliki SARAN


pekerjaan sebagai mahasiswa memiliki Berdasarkan hasil penelitian di atas,
waktu cukup banyak di kampus dan maka penulis merumuskan beberapa saran
lingkungan masyarakat serta memiliki yang ditujukan kepada pemerintah,
penalaran, pemahaman dan penghayatan masyarakat, dan pemuda :
tentang pengelolaan RTH yang lebih baik 1. Peran pemuda sebagai
dan memperoleh informasi yang lebih inovatormemiliki hasil yang lebih
banyak tentang cara-cara pengelolaan RTH, rendah dibanding peran pemuda
sehingga dapat menginformasikan kepada sebagai dinamisator, katalisator,
keluarga dan masyarakat.Hasil penelitian motivator dan evaluator sehingga perlu
ini tidak sejalan dengan Yunizar (2001) ada upaya-upaya dari pemuda untuk
bahwa faktor pekerjaanmasyarakat tidak meningkatkan inovasi dalam
memberikan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan kelestarian RTH di Kota
pengelolaan sampah. Banda Aceh yang dilakukan oleh
Organisasi menunjukkan adanya pemerintah dengan cara ikut serta
hubungan dengan peran pemuda. Pemuda dalam semua kebijakan yang dijalan
yang aktif dalam organisasi cenderung oleh pemerintah dalam pelestarian RTH
memiliki sifat yang tanggap dalam Kota Banda Aceh.
pelestarian RTH dibanding pemuda yang 2. Karakteristik usia dengan pemuda tidak
tidak aktif dalam organisasi. Organisasi memiliki hubungan yang signifikan
kemasyarakatan biasanya merupakan sehingga perlu upaya-upaya pemuda
wadah yang paling mudah dimanfaatkan dan pemerintah untuk meningkatkan
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan kemampuannya dalam melestarikan
yang tinggi nilai sosialnya atau sebagai ruang terbuka hijau di Kota Banda
ajang untuk mengekspresikan kepedulian Aceh
seseorang atau kelompok mengenai
sesuatu.Oleh sebab itu, organisasi DAFTAR RUJUKAN
kemasyarakatan yang disukai dan segani Attayaya, 2009. Ruang Terbuka Hijau.
masyarakat bila ditunjang dengan informasi Artikel.http://www.attayaya.net/2009
yang tepat dapat dimanfaatkan untuk /07/ruang-terbukahijau-rth.html.di
mengajak masyarakat umum berperan serta akases 23 Maret 2015
secara aktif dalam menciptakan kehidupan Aprianto, W. 2013.Peran Pemuda dalam
berkelanjutan yang mantap. Pembangunan
Bangsa.WHITEBOARD contoh
KESIMPULAN makalah peran pemuda dalam
Berdasarkan hasil dan pembahasan pembangunan bangsa.htm
dalam tesis ini, maka dapat dirumuskan Asif Ariasti Rias. 2009.Pemanfaatan Ruang
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Terbuka Hijau Publik di Kelurahan
1. Peran pemuda dalam meningkatkan Wawombalata Kecamatan
kelestarian ruang terbuka hijau (RTH) Mandonga Kota
di Kota Banda Aceh cukup tinggi Kendari.http://core.ac.uk
dalam perannya sebagai dinamisator, /download/pdf/18605978.pdf
katalisator, motivator, inovator dan Budiharsono S. 2001. Teknik Analisis
evaluator. Pembangunan Wilayah Pesisir dan
2. Karakteristik pemuda terhadap Lautan. PT Pradnya Paramita:
kaitannya dengan peranan Jakarta.
pemudadalam peningkatan Ruang Budihardjo, E., Sujarto, D. 2005. Kota
Terbuka Hijau di Kota Banda Aceh Berkelanjutan, PT Alumi: Bandung.
berdasarkan hasil crosstab Darmawan E. 2006. Teori dan Kajian
menunjukkan jenis kelamin, Ruang Publik Kota. Badan Penerbit
pendidikan, pekerjaan dan organisasi Universitas Diponegoro. Semarang
memiliki hubungan yang signifikan Fabos, J.G. dan Ryan, R.L. 2006.An
dengan peran pemuda, sedangkan usia Introduction to Greenway Planning
dengan peran pemuda tidak memiliki Around The World. Landscape and
hubungan yang signifikan. Urban Planning. Vol. 76

33
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 1, Januari 2016

Gallion. 1959. Melalui Edition. NewYork: Harper & Row


http://itja.wordpress.com/2009/02/19/ Publishers.
ruang-terbuka-hijau/, diakses tanggal https://sacafirmansyah.wordpress.co
16 Maret 2015 m/2009/06/05/partisipasi-
Green. 1962. Melalui masyarakat/
http://itja.wordpress.com/2009/02/19 Sobirin. 2001. Distribusi Permukiman dan
/ruang-terbuka-hijau/, diakses Prasarana Kota :Studi Kasus
tanggal 16 Maret 2015 Dinamika Pembangunan Kota di
Hakim, R., M.S.A. Bakar dan F. Indonesia, dalam Dimensi
Johar.2008. Persepsi Masyarakat Keruangan Kota Teori dan Kasus. UI
Terhadap Aspek Perencanaan RTH Press: Jakarta
Kota Jakarta.FALTL Universitas Sugiyono. 2003. Statistik Nonparametris
Trisakti. Jakarta Untuk Peneltian. Alfabeta: Bandung
Hapsari, R dan D. Suwandono.2013. Peran Suhaeb, S.2013. Partisipasi Masyarakat
Serta Masyarakat dalam Kawasan Kumuh dan Pengelolaan
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di Lingkungan di Kota Makassar. LPM
Kelurahan Lamper penalaran Volo. 13 (1):
Kidul.Ruang.Jurnal Perencanaan 702.http://penalaran-
Wilayah dan Kota, Vol.1.:11-20 unm.org/perpustakaan/jurnal-
H.R. Mulyanto. 2008. Prinsip-Prinsip nalar/127-volume-13-no-1-tahun-
Pengembangan Wilayah. PT. Graha 2013.html
Ilmu: Semarang Sunaryo, R.G. dkk. 2010. Perubahan
Joga Nirwano dan Ismaun Iwan. 2011. RTH Setting Ruang dan Pola Aktivitas
30%! Resolusi (kota) hijau. PT Publikdi Ruang Terbuka Kampus
Gramedia Pustaka utama: Jakarta UGM. Paper Kumpulan Makalah
Mico, R. 2012. Peran Pemuda Dalam pada Seminar Nasional Riset
Pembangunan Masyarakat. Tugas Arsitektur & Perencanaan 1, IAP
Peranan Pemuda Dalam DIY – APRF – JUTAP UGM:
Pembangunan Masyarakat. Htm Yogyakarta
Nasdian Tonny Fredian.2014. Theresia, A dkk. 2014. Pembangunan
Pengembangan masyarakat. berbasis masyarakat. Cv. Alfabeta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Bandung
Jakarta Taufiq, M. 2013. PeranPemuda dalam
Nurul Fatanah, 2008. Analisis Kebutuhan Pembangunan.Peran Pemuda dalam
Ruang Terbuka Hijau Kota Pembangunan Universitas Mathla'ul
Makassar.Tesis.Program Pasca Anwar Bante: htm
Sarjana Universitas Hasanuddin Tamara, A.P., D. Grahitami dan D.D.
Makassar. Pradani. 2014. Upaya Peningkatan
Rustiadi, E., S. Dkk. 2002.Perencanaan Peran Generasi Muda dalam
Pengembangan Wilayah. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Laboratorium Perencanaan (RTH) (Studi Kasus di Kota
Pengembangan Sumber Daya Lahan. Semarang).http://anindyapt.blogspot.
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian com/2014/06/upaya-peningkatan-
IPB: Bogor peran-generasi-muda_9401.html
Rahmania, A., D. Rukhmana dan A.R. Tinambunan dan Stepanus, Riswandi.2006.
Mapangaja. 2011. Analisis Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka
Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang Hijau Di Kota
Terbuka Hijau Kecamatan Bantaeng Pekanbaru.http://repository.ipb.ac.id/
Kabupaten Bantaeng. handle /123456789/10009
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9 Widjanarko, B. S., dkk. 2006. Aspek
0b98f3ee2b47d624452743 Pertanahan Dalam Pengendalian
3f56cbddb.pdf, Alih Fungsi Lahan Pertanian
Ross, Murray G., and B.W. Lappin.1967. (Sawah). Pusat Penelitian dan
Community Organization: theory, Pengembangan BPN: Jakarta
principles and practice.Second

34
Zakki Fuad Khalil, Agus Purwoko dan Wahyu Ario Pratomo : Peran Pemuda dalam …

Wahyudi.2009. Ketersediaan Alokasi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009


Ruang Terbuka Hijau pada Ordo Tentang Kepemudaan
Kota I Kabupaten Kudus. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
http://eprints.undip.ac.id/17639/ Sistem Perencanaan Pemabngunan
Yunus, Hadi Sabari. 2000. Struktur Tata Nasional
Ruang Kota. Pustaka Pelajar: Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Yogyakarta Tentang Pemerintahan Daerah
Yunizar. 2001. Partisipasi Masyarakat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Dalam Pelaksanaan Pengelolaan Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Sampah di Kota Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Binjai.Tesis.Program Pascasarjana Pengendalian dan Evaluasi
Universitas Sumatera Medan.Tidak Pelaksanaan Rencana Pembangunan
dipublikasikan. Daerah.
Undang- Undang Nomor 24 Tahun 1992
Tentang Penataan Ruang
Intruksi Kementerian Dalam Negeri
Nomor 14 Tahun 1988 Tentang
Ruang Terbuka Hijau

35

Das könnte Ihnen auch gefallen