Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Ginjal memainkan peran-peran kunci dalam fungsi tubuh, tidak hanya
dengan menyaring darah dan mengeluarkan produk-produk sisa, namun juga
dengan menyeimbangkan tingkat-tingkat elektrolit-elektrolit didalam tubuh,
mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi produksi dari sel-sel darah
merah.
Ginjal berlokasi dalam perut ke arah kebelakang, normalnya satu pada
setiap sisi dari spine (tulang belakang). Mereka mendapat penyediaan darah
melalui arteri-arteri renal secara langsung dari aorta dan mengirim darah
kembali ke jantung via vena-vena renal ke vena cava. Istilah “renal” berasal
dari nama Latin untuk ginjal.
Ginjal-ginjal mempunyai kemampuan untuk memonitor jumlah cairan
tubuh, konsentrasi-konsentrasi dari elektrolit-elektrolit seperti sodium dan
potassium, dan keseimbangan asam-basa dari tubuh, juga menyaring produk-
produk sisa dari metabolisme tubuh, seperti urea dari metabolisme protein dan
asam urat dari uraian DNA. Dua produk-produk sisa dalam darah dapat diukur:
blood urea nitrogen (BUN) dan creatinine (Cr).
Gagal Ginjal terjadi karena organ ginjal mengalami penurunan kerja
dan fungsinya, hingga menyebabkan tidak mampu bekerja dalam menyaring
elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh (sodium
dan kalium) dalam darah atau produksi urine.(Anonim:2010).
Saat ini Congestive Hearth Failure (CHF) atau yang biasa disebut gagal
jantung kongestif merupakan satu-satunya penyakit kardiovaskuler yang terus
meningkat insiden dan prevalensinya. Risiko kematian akibat gagal jantung
berkisar antara 5-10% pertahun pada gagal jantung ringan yang akan meningkat
menjadi 30-40% pada gagal jantung berat. Selain itu, gagal jantung merupakan
penyakit yang paling sering memerlukan perawatan ulang di rumah sakit
(readmission) meskipun pengobatan rawat jalan telah diberikan secara optimal
(R. Miftah Suryadipraja).
CHF adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh
tubuh (Ebbersole, Hess, 1998). Risiko CHF akan meningkat pada orang lanjut
usia(lansia) karena penurunan fungsi ventrikel akibat penuaan. CHF ini dapat
menjadi kronik apabila disertai dengan penyakit-penyakit seperti: hipertensi,
penyakit katub jantung, kardiomiopati, dan lain-lain. CHF juga dapat menjadi
kondisi akut dan berkembang secara tiba-tiba pada miokard infark.
2
2. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Nutrition Care Process (NCP) pada pasien gagal ginjal akut dan
CHF?
3. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui bagaimana Nutrition Care Process (NCP) pada pasien
gagal ginjal akut dan CHF berdasarkan contoh kasus.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. GINJAL
2. GAGAL GINJAL
Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali
dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam
darah atau produksi urin.
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang
semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja
sebagaimana fungsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis gagal
ginjal yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis (Anonim, 2010).
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu keadaan menurunnya fungsi ginjal
yang bersifat kronik, progresif dan menetap berlangsung. Beberapa tahun
pada keadaan ini ginjal kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan
volume dan cairan tubuh dalam keadaan asupan diet normal (Rindiastuti,
2006). Penderita yang berada pada stadium akhir untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya diperlukan terapi penganti yaitu hemodialisis (HD),
peritoneal dialysis mandiri berkesinambungan Continuos Ambulatory
Peritoneal dialysis (CAPD) atau transplantasi ginjal ( Wilson & Price;1994
dalam Rindiastuti;2006).
Penyakit ginjal tahap akhir biasanya ditandai dengan test klirens kreatinin
rendah. Penderita dengan test klirens kreatinin <15 ml/menit dianjurkan
untuk menjalani terapi pengganti, salah satunya adalah dengan dialisis.
Tindakan dialisis merupakan salah satu cara untuk mempertahankan
kelangsungan hidup pasien bertujuan menurunkan kadar ureum, kreatinin dan
zat toksik lainnya dalam darah (Anonim, 2010).
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita
penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu
4
sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia
dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal lainnya yang dialami
penderita secara akut antara lain :
1) Nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing
sedikit, kencing merah /darah, sering kencing.
2) Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit,
Bakteri (Anonim, 2010).
Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal
ginjal kronik antara lain :
1) Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak,
kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.
2) Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil
pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin:
protein selalu positif (Anonim, 2010).
6. PENGOBATAN
Terapi nutrisi pada penderita gagal ginjal dapat digunakan sebagai terapi
pendamping (komplementer ) utama dengan tujuan mengatasi racun tubuh,
mencegah terjadinya infeksi dan peradangan, dan memperbaiki jaringan ginjal
yang rusak. Caranya adalah diet ketat rendah protein dengan kalori yang
cukup untuk mencegah infeksi atau berkelanjutannya kerusakan ginjal. Kalori
yang cukup agar tercapai asupan energi yang cukup untuk mendukung
kegiatan sehari– hari, dan berat badan normal tetap terjaga (Anonim,
2010).
Keberhasilan penatalaksanaan pengaturan pola konsumsi pangan pada
penderita gagal ginjal dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang
dimaksud antara lain motivasi atau keyakinan sembuh terhadap program
pengobatan yang diberikan. Sedangkan menurut Mechenbaum (1977) dikutip
dari Rindiastuti (2006),
7
BAB III
PENGKAJIAN GIZI
A. ASSESMENT
1. Anamnesis
a. Indentitas Pasien
2. Antropometri
BB (kg) recall TB (cm) recall Lila (cm) RL (cm)
30 kg 135 cm 20 cm -
Perhitungan status gizi :
IMT : BB/TB2(m)
= 30/1352(m) = 16.48
IMT/U = median 16.8 status gizi baik
Menurut Mentri Kesehatan RI (2013), kategori status gizi berdasarkan
IMT/U sebagai berikut :
Sangat kurus : <-3 SD
Kurus : -3 SD sampai dengan <-2 SD
Normal : -2 SD sampai dengan 1 SD
Gemuk : > 1 SD sampai dengan 2 SD
Obesitas : >2 SD
10
3. Pemeriksaan biokimia
4. Pemeriksaan Fisik
Jenis Hasil Satuan Nilai Keterangan
Pemeriksaan Normal
Tekanan 120/70 mmHg 120/80 Normal
Darah
Suhu 36,8 ‘C 36-37 Normal
Nadi 136 x/menit 60-100 Takikardi
RR 38 x/menit 20-30 Napas cepat
Kesadaran Umum: CM,sesak napas, oedem
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pmeriksaan fisik, diketahui bahwa pasien dalam
keadaan sadar (Compos mentis), dan mengalami sesak napas, oedem
pulmo. Hasil dari vital sign menunjukan tekanan darah dan suhu
normal, nadi dan napas pasien cepat.
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan : Thorax Hasil: Cardiomegali
7. Terapi Medis
Obat yang dikonsumsi
Jenis obat / Fungsi Interaksi dengan zat Solusi
tindakan gizi / efek samping
Captopril Untuk Pusing, mual dan Segera hentikan
mengobati gagal muntah, gangguan pemakaian jika
jantung dan pencernaan, konstipasi mengalami efek
hipertensi, atau diare, sulit tidur samping yang
mengurangi serius seperti
kadar cairan ruam yang
dalam tubuh, parah dan temui
mencegah dokter
penyakit ginjal
akibat DM 1
12
B. DIAGNOSIS GIZI
1. (NI-5.4) Penurunan kebutuhan zat gizi (protein dan kalium dan cairan)
berkaitan dengan gangguan fungsi ginjal ditandai dengan kadar ureum,
kreatinin, asam urat tinggi, kadar Hb, HMT, albumin rendah dan
hiperkalemia oedem.
2. (NI.2.1) Tidak adekuat intake makanan berkaitan dengan sesak napas dan
ditandai dengan asupan yang kurang dari 80%
C. Intervensi
1. Planning
a. Tujuan diet :
1) Memerikan makanan secukupnya yang tidak memperberat fungsi
ginjal
2) Menurunkan kadar ureum, kreatinin dan asam urat, kalium
b. Syarat/Prinsip Diet
1) Energi sesuai dengan kebutuhan pasien
2) Protein 1.5 g/kgBB
3) Lemak sedang (30% TEE)
4) Karbohidrat sisa TEE
5) Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui urin, +500 ml.
6) Hindari bahan makanan yang mengandung kalium tinggi, kalium
dibatasi 1 mEq/kgBB/hari 1170 mg
7) Membatasi makanan yang tinggi purin
c. Perhitungan kebutuhan (Seashore)
1) BMR : (55 – 2 x U(10.75)) x 30 = 1005kcal
Maintanance : 20% x 1005kcal = 201 kcal
Activity : 10% x 1005 kcal = 100.5 kcal
Simple trauma : 20% x 1005 kcal = 201 kcal
Pertumbuhan : 80% x 1005 kcal = 804 kcal
Total energi : 1005 + 201 + 100.5+ 201 + 804 = 2110.5kcal
Protein : 1.5 g/kgBB x 30 kg = 45 g 180 kkal (8,6%)
Lemak : 30% x TEE = 30% x 2110.5 = 633.15 kcal
70.35 g
Karbohidrat : TEE – (TP +TL)
13
2) Cairan
Input /Output + 500ml
= 400ml/m2 + 500
= 900 ml
d. Terapi diet, bentuk makanan dan cara pemberian
1) Terapi diet : Diet RP 40g, Rendah purin, rendah kalium
2) Bentuk makanan : Makanan biasa, lauk cincang
3) Cara pemberian : Oral
e. Rencana Monitoring dan Evaluasi
2. Implementasi
a. Kajian terapi : diet Rumah sakit
b. Rekomendasi diet
STANDAR DIET RS REKOMENDASI DIET
Pukul 06.00 Teh manis : 200 cc Teh manis : 200 cc
Makan pagi Nasi/penukar : 150 g Nasi/penukar : 150 g
LH : 25 g LH : 25 g
Sayuran : 50 g Sayuran : 50 g
Minyak : 5 g Minyak : 5 g
Pukul 10.00 Biskuit : 30 g Biskuit : 30 g
Makan siang Nasi/penukar : 150 g Nasi/penukar : 150 g
LH : 50 g LH : 50 g
Sayuran : 75 g Sayuran : 75 g
Minyak : 10 g Minyak : 10 g
Buah : 100 g Buah : 100 g]
Pukul 16.00 Teh manis : 200 cc Teh manis : 200 cc
Snack : 1 potong Snack : 1 potong
Makan sore Nasi/penukar : 150 g Nasi/penukar : 150 g
LH : 50 g LH : 50 g
Sayuran 75 g Sayuran 75 g
Minyak : 10 g Minyak : 10g
Buah : 100 g Buah : 100 g
Nilai Gizi Energi : 1953 kcal Energi : 1953 kcal
Protein : 43.4 g Protein : 43.4 g
Lemak : 70 g Lemak : 70 g
Karbohidrat : 315 g Karbohidrat : 315 g
Kalium : 1627.1 mg Kalium : 1627.1 mg
%pemenuhan Energi : 92.5% Energi : 92.5%
Protein : 96.4% Protein : 96.4%
Lemak : 99% Lemak : 99%
Karbohidrat : 98% Karbohidrat : 98%
Kalium : 139% Kalium : 139%
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Monitoring dan Evaluasi
RDW-CV
13.4(N)
Asam urat
8.0(T)
Albumin
2.7(R)
Ureum 99(T)
Creatinin
2.62(T)
Kalium 5.4(T)
Clorida 111(T)
SGOT 2.77(N)
SGPT 11(N)
LDL
cholesterol
129(N)
Cholesterol
185(N)
HDL
cholesterol
30(L)
Trigliserid
183(H)
24 Mei GGA, Tidak Hb : 10.3 (R) KU : Compos Energi : 1011,5 1. ASSESMENT
2016 CHF, dilakukan HMT : 31(R) Mentis, sesak kcal (41.7%) A=-
oedem pengukuran Trombosit : napas Protein : 28 g B : nilai kreatinin, ureum, asam urat, kalium
pulmo 471(T) TD = 110/70 (60%) tinggi, Hb, HMT rendah.
MCV : 2.62(R) mmHg (L) Lemak : 28,6g C =kesadaran pasien compos mentis, sesak
Asam urat : Suhu : 36.2’C (40%) napas, napas nadi tidak teratur dan hipotensi.
7.5(T) Nadi = 126x/mnt Karbohidrat: D = % asupan energi, protein, lemak dan
Kreatinin : Napas = 32x/mnt 132,9 g (31%) karbohidrat kurang, daya terima pasien kurang
1.70(T) Cairan : 2. Diagnosis :
18
mmHg) Pi
ringan
-Arcus Ao
dikiri, tidak
tampak CoA &
POA
LN :50g LN :50g
Sayuran : 50 g Sayuran : 50 g
Minyak : 10 g Minyak : 10 g
Buah : 100 g Buah : 100 g
Pukul Teh manis : 200 Teh manis : 200
16.00 cc cc
Snack : 1 Snack : 1
potong potong
Putih telur 2
butir
Makan Nasi/penukar : Nasi/penukar :
sore 200 g 200 g
LH : 50 g LH : 50 g
LN : 50g LN : 50g
Sayuran 50 g Sayuran 50 g
Minyak : 7.5 Minyak : 7.5
Buah : 100 Buah : 100
Nilai Gizi Energi : 1992.5 Energi : 2022,5
kcal kcal
Protein : 70.2 g Protein : 76,5 g
Lemak : 65.6 g Lemak : 65.6 g
Karbohidrat : Karbohidrat :
286.6g 287,2 g
% Energi : 94.4% Energi : 96,2%
pemenuha Protein : 89,1% Protein : 99,5%
n Lemak : 93% Lemak : 93%
Karbohidrat : Karbohidrat :
99,8% 98,8%
23
Dari hasil pengamatan perkembangan fisik klinis pasien selama 3 hari untuk
hasil pemeriksaan keadaan umum dan vital sign pasien sudah memenuhi
normal. Keadaan umum pasien tidak sesak, dan TD, suhu, dan RR pasien
sudah normal.
4. Analisa Perkembangan Asupan Makan Pasien
Hasil
Monev 1 Monev 2 Monev 3
(24/05/16) (25/05/16) (26/05/2016)
Energi (kcal) 1011,5 (41,7%) 1958,8 (91,3%) 1900 (90%)
(<80%) (80-110%) (80-110%)
Protein (g) 28 (60%) 50,7 (111%) 49 (93%)
(<80%) (80-110%) (80-110%)
Lemak (g) 28,6 (40%) 40 (89%) 50,1 (85%)
(<80%) (80-110%) (80-110%)
Karbohidrat 132,9 (31%) 53,8 (87%) 353,8 ( 87%)
(g) (<80%) (80-110%) (80-110%)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Diagnosa medis pada awal kasus untuk pasien An. Afif Yudha yaitu
Gagal Ginjal Akut, CHF, Oedem pulmo.
2. Status gizi pasien berdasarkan IMT/U yaitu status gizi baik.
3. Hasil pemantauan pemeriksaan biokimia selama 3 hari terhadap pasien,
dapat diketahui bahwa untuk kadar ureum, asam urat, kalium sudah
mencapai target, sedangkan kadar kreatinin, Hb, HMT dan albumin
masih rendah dan belum mencapai nilai normal
4. Hasil pemeriksaan TD, suhu, dan RR pasien sudah normal, sedangkan
keadaan fisik pasien sudah tidak ada sesak dan tidak ada oedem.
5. Klasifikasi asupan makan pasien di rumah sakit berdasarkan hasil recall
3 hari selama studi kasus dibandingkan dengan kebutuhan pasien sudah
memenuhi asupan 80-110% dan daya terima pasien sudah membaik.
6. Terapi diet pada awal kasus tanggal 23 Mei sampai tanggal 26 Mei yang
diberikan yaitu diet RP 40g, rendah purin, rendah kalium, sedangkan
tanggal 27 Mei pasien diberikan diet biasa.
7. Konseling gizi dilakukan pada tanggal 26 Mei 2016 selama ± 30 menit
mengguakan media leaflet Rendah Protein, rendah kalum, sedangkan
pada tanggal 27 Mei 2016 diberikan konseling mengenai gizi seimbang
(makanan biasa) karena keadaan pasien yang sudah membaik.
Konseling tersebut mendapat respon atau timbal balik dari pasien dan
keluarga yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
B. Saran
Pasien harus mematuhi diet dan mengatur pola makan yang diberikan
agar mempercepat proses penyembuhan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Sri. 2013. “Anatomi dan Fisiologi”. Universitas Ibn Khaldun. Bogor.
Warianto, Chaidar. 2011. Gagal Ginjal. Unair. Ac. Id
Dewanto, Rudi. 2009. Gagal Ginjal. Teknomobi
28
Lampiran FFQ
Analysis of the diet plan
Food Amount energy carbohydr.
____________________________________________________________________
__________
Result
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
____________________________________________________________________
__________
energy 2198.3 kcal 2036.3 kcal 108 %
water 362.6 g - -
protein 54.0 g(10%) 60.1 g(12 %) 90 %
fat 53.2 g(21%) 69.1 g(< 30 %) 77 %
carbohydr. 383.0 g(69%) 290.7 g(> 55 %) 132 %
dietary fiber 18.3 g - -
alcohol 0.0 g(0%) - -
PUFA 11.3 g - -
cholesterol 280.3 mg - -
Vit. A 1453.6 µg 800.0 µg 182 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.7 mg 1.1 mg 66 %
Vit. B2 0.9 mg 1.3 mg 69 %
Vit. B6 1.1 mg 1.6 mg 71 %
folic acid eq. 0.0 µg 180.0 µg 0%
Vit. C 159.2 mg 60.0 mg 265 %
sodium 200.5 mg - -
potassium 1918.1 mg - -
calcium 495.2 mg 1200.0 mg 41 %
magnesium 218.3 mg 280.0 mg 78 %
29
Meal analysis: energy 614.7 kcal (100 %), carbohydrate 85.9 g (100 %)
Result
============================================================
=========
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
____________________________________________________________________
__________
energy 614.7 kcal 2036.3 kcal 30 %
water 139.9 g - -
protein 21.0 g(14%) 60.1 g(12 %) 35 %
fat 20.3 g(29%) 69.1 g(< 30 %) 29 %
carbohydr. 85.9 g(57%) 290.7 g(> 55 %) 30 %
dietary fiber 3.2 g - -
alcohol 0.0 g(0%) - -
PUFA 2.7 g - -
cholesterol 39.5 mg - -
Vit. A 543.5 µg 800.0 µg 68 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.2 mg 1.1 mg 14 %
Vit. B2 0.2 mg 1.3 mg 17 %
Vit. B6 0.4 mg 1.6 mg 23 %
folic acid eq. 0.0 µg 180.0 µg 0%
Vit. C 34.0 mg 60.0 mg 57 %
sodium 61.5 mg - -
potassium 474.0 mg - -
calcium 66.1 mg 1200.0 mg 6%
magnesium 63.0 mg 280.0 mg 23 %
phosphorus 212.7 mg 1200.0 mg 18 %
iron 1.9 mg 15.0 mg 13 %