Sie sind auf Seite 1von 10

E-ISSN - 2477-6521

Vol 4(1) Februari 2019 (97-106)

Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan


Avalilable Online http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance

Pengalaman Menjalani Hemodialisa Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis

Lisavina Juwita*, Imelda R Kartika


Program Studi Keperawatan STIKes Fort De Kock Bukittinggi, Jl.Soekarno Hatta, Kel.Manggis
Ganting Kec. Mandiangin Koto Selayan
*
email korespondensi : fdklisa@gmail.com

Submitted :03-10-2018, Reviewed:10-10-2018, Accepted:17-11-2018


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v4i1.3707

ABSTRACT
The number of patients undergoing hemodialysis regularly increases every year. In 2013 as many as
670 thousand people underwent routine HD while 2014 increased to 703 thousand people. Patients
who undergo routine HD as much as 25% of HD patients stop doing hemodialysis without information.
This study aim to explore the experience of patients who undergo hemodialysis in order to continue to
routinely perform hemodialysis. The number of participants in data collection by interviewing as many
as 6 people. Taking participants in this study begins with purposive sampling. The results of the study
found 4 research themes, namely (1) experiences during HD, (2) obstacles during HD, (3) motivation
and (4) expectations. Patients undergoing hemodialysis have several experiences that are different from
the condition before illness. Patients also get obstacles during HD but this can be minimized by the
motivation of the patient in order to stay healthy. The hope of patients, especially to families, is to be
able to always accompany and provide support during HD. Hopefully this study can be a reference
especially for people with CRF and families to increase motivation support for people who undergoing
hemodialysis so that they can achieve a good quality of life.

Keyword : Chronic Kidney Deasease; Hemodialisa; The quality of Life

ABSTRAK
Indonesia Renal Registrasi menyebutkan jumlah penderita yang menjalani hemodialisa secara rutin
meningkat tiap tahun. Tahun 2013 sebanyak 670 ribu orang menjalani HD rutin sedangkan 2014
meningkat menjadi 703 ribu orang. Dari penderita GGK yang menjalani HD rutin sebanyak 25%
pasien HD berhenti melakukan hemodialisa tanpa keterangan. Penelitian ini bertujuan menggali
pengalaman penderita GGK yang menjalani hemodialisa agar dapat terus rutin melakukan
hemodialisa. Jumlah partisipan dalam pengumpulan data dengan wawancara sebanyak 6 orang.
Pengambilan partisipan dalam penelitian ini diawali dengan purposive sampling. Penelitian ini
dilakukan di rumah sakit Achmad Moechtar Bukittinggi pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2018.
Hasil penelitian didapatkan 4 tema penelitian yaitu (1) pengalaman selama HD, (2) hambatan selama
HD, (3) motivasi dan (4) harapan pasien HD. Pasien yang menjalani hemodialisa mempunyai beberapa
pengalaman yang berbeda dari keadaan sebelum sakit. Pasien juga mendapat hambatan selama HD
tetapi ini dapat diminimalkan dengan adanya motivasi dari keluarga dan diri sendiri yang memiliki
keinginan untuk tetap sehat. Harapan pasien terutama kepada keluarga adalah untuk dapat selalu
mendampingi dan memberikan dukungan selama HD. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi
referensi khususnya bagi penderita GGK dan keluarga agar meningkatkan motivasi,dukungan bagi
penderita GGK dalam menjalani hemodialisa sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang baik.

Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronis; Hemodialisa; Kualitas Hidup

LLDIKTI Wilayah X 97
Nina Nisrina Badrin et all | Instrumen Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan :
Literature Review

(97-106)
PENDAHULUAN Beberapa komplikasi yang sering
Gagal ginjal kronis merupakan salah dialami oleh pasien dengan hemodialisis
satu penyakit katastropik yang diantaranya hipotensi, emboli udara, nyeri
prevalensinya semakin meningkat setiap dada, pruritus, gangguan keseimbangan
tahun. Penyakit ini bersifat ireversibel selama dialysis, mual dan muntah, kram
artinya tidak bisa menjadi normal kembali, otot yang nyeri, dan peningkatan kadar
sehingga intervensi yang dilakukan pada uremik dalam darah (Smeltzer, 2014).
penderita hanyalah mempertahankan fungsi Komplikasi tersebut dapat mempengaruhi
ginjal yang ada dan melakukan hemodialisa kualitas hidup penderita gagal ginjal kronis
untuk menggantikan fungsi ginjal dalam melakukan aktivitas sehari - hari.
melakukan eliminasi metabolisme tubuh. Oleh karena itu perlu digali
Menurut (IRR, 2014) penderita Gagal pengalaman, harapan dari penderita GGK
Ginjal terbanyak berada pada kelopok usia yang menjalani hemodialisa agar dapat
45 - 54 tahun yaitu sebanyak 31 % dan usia terus rutin melakukan hemodialisa dan
55 - 64 tahun sebanyak 31% dengan jenis dapat meningkatkan kualitas hidupnya
kelamin terbanyak yaitu laki - laki. walaupun hidupnya bergantung kepada
Sedangkan peluang hidup pasien satu bulan hemodialisa. Tujuan penelitian ini adalah
orang hemodialisa adalah 87,3% lebih untuk mengetahui pengalaman penderita
tinggi dibandingkan dengan peluang hidup Gagal Ginjal Kronis dalam Menjalani
1 tahun yaitu sebesar 46,7%. Hemodialisa.
Jumlah penderita yang menjalani
hemodialisa secara rutin meningkat tiap METODE PENELITIAN
tahun (IRR, 2014). Tahun 2013 sebanyak Penelitian ini menggunakan
670 ribu orang menjalani HD rutin pendekatan kualitatif dengan metode studi
sedangkan 2014 meningkat menjadi 703 fenomenologi, yaitu suatu pendekatan
ribu orang. Dari penderita GGK yang ilmiah yang menekankan pada makna dari
menjalani HD rutin sebanyak 49% stop pengalaman seseorang. Pengambilan
melakukan Hemodialisa dikarenakan partisipan dalam penelitian ini diawali
penderita menginggal dunia, diikuti drop dengan purposive sampling dengan kriteria
out yang berarti pasien tidak HD selama 3 bersedia menjadi informan, penderita
bulan berturut-turut tanpa berita yaitu Gagal Ginjal Kronis. Adapun jumlah
sebanyak 23% dan tanpa keterangan partisipan dalam penelitian ini adalah enam
sebanyak 25% yang berarti pasien orang partisipan. Penelitian dilakukan di
mengatakan berhenti HD tanpa alasan yang ruang Hemodialisa Rumah Sakit Achmad
jelas. Pada dasarnya ketiga macam Moechtar Bukittinggi. Pengumpulan data
penyebab kematian itu kemungkinan dimulai pada bulan Mei 2018 sampai
berakhir sebagai kematian karena pasien dengan bulan Agustus 2018. Alat bantu
gagal ginjal terminal atau End Stage Renal dalam penelitian yaitu buku catatan, voice
Disease tidak akan bertahan lama tanpa recorder dan alat tulis lainnya yang
terapi pengganti ginjal (hemodialisa). membantu dalam kelengkapan
Hemodialisis pada penderita GGK pengumpulan data serta pedoman
akan mencegah kematian, memperpanjang wawancara.
umur harapan hidup. Namun demikian Proses pengumpulan data dilakukan
hemodialisis tidak menyembuhkan dan dengan wawancara mendalam yang bersifat
memulihkan penyakit. Pasien tetap akan semi terstruktur dan dilengkapi dengan
mengalami banyak permasalahan dan catatan lapangan. Peneliti memberikan
komplikasi serta adanya berbagai penjelasan kepada partisipan dan meminta
perubahan pada bentuk dan fungsi system persetujuan calon partisipan untuk
dalam tubuh (Smeltzer, 2014) berpartisipasai dalam penelitian. Setelah

LLDIKTI Wilayah X 98
Nina Nisrina Badrin et all | Instrumen Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan :
Literature Review

(97-106)
wawancara selesai, peneliti membuat Respon awal HD
transkrip wawancara dan memvalidasi data Pasien gagal ginjal kronik yang
kepada partisipan dengan menyampaikan menjalani hemodialisa merasa sedih dan
kembali hal yang penting hasil dari takut pada saat awal menjalani hemodialisa.
wawancara. Setelah itu peneliti melakukan Seperti ungkapan beberapa responden
analisa data penelitian dengan metode berikut :
Collaizi. “.…..memang sedih ya, keluarga memang
Pengujian keabsahan dan validasi data mendukung….(P3)”.
metode penelitian ini dengan menggunakan “.…..ya duku waktu itu merasa takut kalau
credibility (derajat kepercayaan), sekarang ndak lagi…..(P4)”.
dependability (kebergantungan), “...pertama dulu itu ya merasa takut, ibuk
confirmability (kriteria kepastian), waktu itu dulu ibuk masih dirawatkan, dari
transferability (keteralihan) (Moleong, dirawat itu di bawa kasiko yo merasa
2017). takuik ibuk dulukan tu lah lamo biaso
selai….(P6)”
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari proses analisa data telah Respon fisiologis
menemukan beberapa tema utama yaitu 1) Selama menjalani hemodialisa pasien
pengalaman selama HD, 2) hambatan gagal ginjal mengalami beberapa respon
selama HD, 3) motivasi pasien HD dan 4) fisiologis yaitu tekanan darah tidak stabil,
Harapan pasien HD. Tema pertama yaitu adanya mual, hb rendah, kaki kram, sulit
pengalaman selama HD terdiri dari respon tidur dan pusing bangun tidur. Beberapa
awal HD, respon fisiologis, pola makan dan ungkapan responden dibawah ini
minum dan pola aktivitas. Tema kedua menjelaskan adanya respon tersebut:
hambatan pasien HD terdiri dari kepatuhan
diet dan cairan dan hambatan psikologis. “.…..gitu buk, kadang - kadang tensi naik,
Tema ketiga motivasi dari pasien HD terdiri mual - mual…..tensi apak ko ndak stabil,
dari motivasi internal dan motivasi kurang darah, tambah darah patang ko 4
eksternal. Tema keempat harapan pasien kantong…..(P1)”.
HD terdiri dari harapan diri sendiri, “.…..itu nyo…kaki kram….(P3)”
keluarga dan lingkungan.
Pola makan dan minum
Tema 1. Pengalaman selama HD Pasien yang menjalani hemodialisa
Hasil penelitian pada tema satu sebaiknya menjaga pola makan dan minum.
didapatkan respon awal pasien HD adalah Pola makan dan minum yang dilakukan
sedih dan takut; respon fisiologis selama pasien yaitu sedikit minum, membatasi
HD yaitu tensi tidak stabil, mual, Hb rendah makanan, frekuensi makan biasa,
(lelah) dan kaki kram; pola makan dan menghindari pantangan. Seperti ungkapan
minum selama menjalani HD yaitu sedikit beberapa responden berikut ini:
minum, membatasi makanan, frekuensi “.….urang HD ko kan minumnyo saketek
makan biasa dan menghindari pantangan; nyo….cuman ndak buliah makan pisang,
sedangkan pola aktivitas selama HD yaitu ndak buliah kantang….tu manjago
aktivitas di ruang HD tidur, aktivitas makannyo….(P1)”.
dirumah dapat beraktivitas seperti biasa, “.…cuman dibatas - batasi, maksudnyo
mengurangi pekerjaan berat dan badan kok ado daging masuan sagiko, kantang
terasa biasa. agak saketek….makan 3 kali sahari, terus
minum apak batasi….(P2)”.

LLDIKTI Wilayah X 99
Nina Nisrina Badrin et all | Instrumen Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan :
Literature Review

(97-106)
“.….minum dibatasi….ndak buliah “.…kadang dimakan pulo….kalau makan
banyak- banyak…kalau banyak badan payah manahannyo…(P1)”.
bangkak….(P6)” “...yang payah manjago makan, kadang
“.….makan lai dibatasi yang pantangan tu yang indak buliah tu dimakan, kadang
dihindari…indak adoh lai dimakan yang yang indak buliah dikicuah sajo…(P3)”.
indak buliah tu…(P4)” “.…yang paling payah itu manjago minum,
kan hauih…kadang - kadang kalau hauih
Pola aktivitas bana labiah minumnyo…tapi indak acok
Pola aktivitas yang dilakukan pada …(P6)
pasien HD terdiri dari kegiatan tidur
selama HD, menjalani aktivitas seperti Psikologis
biasa di luar jadwal HD, mengurangi Beberapa hambatan psikologis yang
pekerjaan yang berat. Beberapa partisipan dialami pasien adalah perasaan bosan,
mengungkapkan hal tersebut berikut ini: lelah dan kadang merasa malas. Seperti
“.….yo salamo ko biasonyo lalok saja di ungkapan dari beberapa partisipan berikut
ruang ko….(P1)” ini:
“.….apak kini ndak ado bana karajo yang
barek lai, sekedar mambarasihan halaman “...ado perasaan
sajo…(P2)” bosan….panek….soalnyo lamo kan kalau
“.…..kalau sekarang aktivitas ibuk seperti cuci darah ko…(P2)”
biasa aja, cuma memang keluarga “.…kadang - kadang maleh pai…tapi dek
melarang ibuk bekerja keras, ndak boleh ibuk disemangati taruih…tu dikawanan
gitu ya, terus tapi ibuk merasa badan ibuk taruih dek ibuk….jadi wak pai juo….(P1)”.
sudah mulai biasa aja…(P3)” “.….kadang pasrah se lai, tapi do dorong
dek keluarga, anak - anak bagantian
Tema 2. Hambatan pasien HD maantaan…(P2)”
Hasil penelitian pada tema kedua
didapatkan hambatan pasien HD terdiri dari Tema 3. Motivasi pasien HD
kepatuhan diet dan cairan, hambatan fisik Hasil penelitian pada tema ketiga
dan hambatan psikologis. Kepatuhan diet didapatkan motivasi pasien HD terdiri dari
dan cairan terdiri dari pasien kadang suka motivasi internal dan motivasi eksternal.
melanggar pantangan, sulit membatasi Motivasi internal yaitu adanya keyakinan
cairan dan sulit membatasi makanan. diri, kesadaran diri, keharusan untuk
Hambatan fisik terdiri dari Hb rendah yang melakukan HD, usaha untuk sembuh,
menyebabkan pasien drop, sering pusing semangat dari diri sendiri, rutin minum obat,
saat bangun tidur dan susah tidur. rutin HD, dan pasrah kepada Allah.
Sedangkan hambatan psikologis terdiri dari Sedangkan motivasi eksternal terdiri dari
adanya perasaan bosan, lelah dan kadang adanya dukungan keluarga, perhatian
malas. keluarga, semangat keluarga, motivasi dari
anak, pengawasan keluarga, didampingi
Kepatuhan diet dan cairan keluarga, dukungan tentangga, dan perawat
Pasien hemodialisa mengalami yang ramah.
hambatan dalam kepatuhan diet dan cairan
yang terdiri dari sulit membatasi cairan, Motivasi internal
kadang melanggar pantangan, sulit Motivasi internal berasal dari diri
membatasi makanan. Seperti ungkapan pasien sendiri. Motivasi internal yang ada
dari beberapa partisipan berikut ini: pada pasien yaitu adanya keyakinan diri,
kesadaran diri, keharusan melakukan HD,
berusaha untuk sembuh, adanya semangat

LLDIKTI Wilayah X 100


Nina Nisrina Badrin et all | Instrumen Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan :
Literature Review

(97-106)
dari diri sendiri, motivasi minum obat kasiko, selalu menemani 2 kali
dengan rutin, dan adanya perasaan pasrah seminggu…(P4)”.
kepada Allah. Seperti ungkapan beberapa “.….disini saya senang…..karena
partisipan berikut ini: perawatnya baik - baik ya…(P4)”.
“...jauhnya memang jauh ya dari
“.…..dek diri ambo, suatu keharusan dek payakumbuh kesini, tetapi karena kondisi
ambo untuk pai cuci darah ko…(P1)” di HD ini perawatnya ramah - ramah
“.….ya gini ibuk pengen membuktikan secara kekeluargaan jadi ngak mau pindah
bahwa bukan sakit yang bikin kita mati, ke payakumbuh…(P3)”.
tapi ajal….sakit kita berusaha untuk
sembuh…..yang penting kita Tema 4. Harapan pasien HD
semangat…..(P3)”. Hasil penelitian pada tema keempat
“.….motivasi hidup menjalani HD ini yo yaitu harapan pasien HD terdiri dari
supayo nak sembuh nyo...supayo bisa tetap harapan pada diri sendiri, kepada keluarga
batahan...(P4)”. dan kepada lingkungan. Harapan kepada
“.….lai semangat menjalani HD konyo, diri sendiri terdiri dari selalu datang HD,
badoa ka Allah untuk diberi selalu semangat, dapat melihat anak besar,
kesembuhan….(P5)”. semoga bisa sembuh, semoga bisa bertahan.
Harapan untuk keluarga adalah keluarga
Motivasi eksternal tidak merasa disusahkan, tidak merasa
Motivasi eksternal berasal dari orang terbebani, keluarga selalu mengawasi,
lain. Adapun motivasi yang didapatkan selalu mendampingi dan memberi
oleh pasien yang menjalani hemodialisa semangat. Harapan untuk lingkungan
adalah dari dukungan keluarga, perhatian adalah saling membantu dalam keadaan
keluarga, semangat dari keluarga, motivasi sulit.
dari anak, adanya pengawasan keluarga,
selalu didampingi oleh keluarga saat Harapan terhadap diri sendiri
menjalani hemodialisa, dan perlakuan Harapan merupakan keinginan yang
perawat yang ramah. memotivasi bagi pasien yang menjalani
“.…apak selalu didampingi hemodialisa. Pasien memiliki keinginan
keluarga….ndak pernah dilapeh surang, untuk dapat terus melakukan hemodialisa,
keluarga ibo jo ambo….(P1)”. selalu memiliki semangat hidup, keinginan
“....untuak mengikuti HD ko didorong dek untuk dapat melihat anak tumbuh besar,
keluarga…keluarga apak yang mensuport, harapan untuk dapat bertahan dan adanya
maantaan taruih ka RS ko…….(P2)”. keinginan dalam hati yang kecil untuk
“.…dikasih motivasi dari keluarga kamu dapat sembuh. Hal ini dapat dilihat dari
harus semangat kalau kamu ngak beberapa ungkapan dari partisipan berikut
semangat ngak akan berhasil…..(P3)”. ini:
“.…anak saya yang kecil bilang ma jangan
nangis ma dia bilang gitu ini takdir yang “.…untuk diri sendiri tetap semangat bisa
harus mama lalui, kok anak kecul bisa tetap beraktivitas….ya ibuk berharap
ngomong kayak gitu….terus keluarga yang bisalah melihat anak sampai selesai
lain bilang gini kamu jangan nangis, ya…itu aja kecapai nantik….(P3)”.
jangan banyak fikiran kalau kamu ngak “.…harapannya ya supayo dapat
kuat nanti anak - anak drop….jadi itu sembuhnyo…supayo bisa tetap
menjadi motivasi saya…(P3)”. bertahan….(P4)”.
“.…ibuk selalu didampingi sama “...supayo tetap semangat menjalani HD
suami…suami mengantar dengan konyo….badoa ka Allah untuk diberi
motor…belum pernah ndak menemani kesembuhan….(P5)”

LLDIKTI Wilayah X 101


Nina Nisrina Badrin et all | Instrumen Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan :
Literature Review

(97-106)

Harapan kepada keluarga PEMBAHASAN


Pasien hemodialisa memiliki harapan Perasaan cemas disertai rasa takut
kepada keluarga yaitu semoga tidak merupakan respon awal yang dirasakan
menyusahkan keluarga, semoga tidak oleh pasien yang menjalani hemodialisa.
membebani keluarga, selalu dapat Kecemasan adalah suatu keadaan patologik
pengawasan dari keluarga, selalu yang ditandai oleh perasaan ketakutan
didampingi keluarga dan keluarga selalu diikuti dan disertai tanda somatik.
memberi semangat. Hal ini dapat dilihat Kecemasan juga respon terhadap suatu
dari beberapa ungkapan partisipan ancaman yang sumbernya tidak diketahui,
dibawah ini : internal, atau konfliktual. Berdasarkan
“.…apak butuh perhatian dari keluarga, penelitian yang dilakukan oleh Musa dkk
surang se manangih awak, yo awak tuo - (2015) didapatkan bahwa 25 % responden
tuo ko butuh perhatian keluarga….semoga mengalami kecemasan sedang dan 75%
ibuk taruih maagiah semangat….(P1)” mengalami kecemasan berat pada pertama
“.….yo mudah - mudahan se mereka tu kali menjalani hemodialisa. Perasaan sedih
mahantaran sampai akhir, jan sampai dan takut juga menunjukan perilaku depresi
manyusahan urang lain lo awak meskipun yang ringan. Berdasarkan penelitian dari
anak sendiri…jan diberi beban berat lah (Kartika & Juwita, 2018) tentang gambaran
menyusahkan orang lain (P2)”. tingkat kualitas hidup pasien HD, didaptkan
“.…yo untuk keluarga samakan untuk faktor psikologis paling dominan
ingin sembuk sejak mulo cuci darah, tetap berdampak pada kualitas hidup.
menemani kasiko, selalu menemani 2 kali Hasil penelitian menunjukan bahwa
seminggu…(P4)”. terdapat respon fisiologis pasien yang
“.…mudah - mudahan keluarga taruih mengalami hemodialisa diantaranya drop
mendampingi salamo HD ko, agiah karena Hb rendah (lelah), mual, tensi tidak
perhatian taruih, maingekan kalau adoh stabil dan kaki kram. ANNA (2013)
yang dipantangan.…dikawanan se kasiko menyatakan bahwa kelemahan dan
lah samangaik ambo dek nyo kelelahan pada pasien hemodialisa
mah….alhamdulillah…(P6)”. diakibatkan karena anemia yang
disebabkan oleh menurunnya produksi
Harapan terhadap lingkungan eritropoetin akibat kerusakan fungsi ginjal.
Lingkungan juga memegang peranan Kartika & Juwita (2018) menguatkan
dalam membantu pasien hemodialisa pendapat diatas bahwa adanya dampak HD
dalam menjaga kesehatan pasien. Selama terhadap fisik yang menjadikan pasien
sakit interaksi pasien dan lingkungan juga lemah dan lelah.
memberikan dampak terhadap kesehatan Komplikasi lain yang dapat terjadi
pasien. Adapun harapan dari pasien selama menjalani prosedur hemodialis
terhadap lingkungan adalah adanya adalah hipotensi, kram, nyeri dada, nyeri
perilaku saling membantu antara tetangga pinggang, gatal, demam, menggigil, adanya
sekitar. Apalagi bagi pasien yang tidak perdarahan, ketidakseimbangan elektrolit
memiliki suami sehingga keluarga terdekat (Barkan, et al, 2006). Penelitian (Aisara,
adalah tetangga pasien. Hal ini nampak Azmi, & Yanni, 2015) tentang gambaran
dari ungkapan partisipan berikut ini : klinis penderita GGK dalam menjalani
“.….harapan untuk lingkungan bisa saling hemodialisa di RSUD M Djamil Padang
membantu aja… saat ibuk sakit orang didapatkan hasil bahwa sebanyak 68,3%
sekitar membantu…..insha Allah tetangga pasien memiliki kadar Hb yang rendah (7-
ibuk itu pernah jam 12 malam ibuk sesak 10g/dl), hipertensi derajat 1 sebanyak
nafas, ibuk telepon langsung antar…(P3)”.

LLDIKTI Wilayah X 102


Nina Nisrina Badrin et all | Instrumen Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan :
Literature Review

(97-106)
32,7%, lemah letih dan lesu sebanyak 30,8% Hasil penelitian pada tema kedua
dan mual 12,5%. didapatkan hambatan pasien HD terdiri dari
Pola diet dan cairan selama kepatuhan diet dan cairan dan hambatan
hemodialisis pada pasien HD sangat psikologis. Kepatuhan diet dan cairan
penting diperhatikan karena asupan cairan terdiri dari pasien kadang suka melanggar
yang berlebihan dapat meningkatkan pantangan, sulit membatasi cairan dan sulit
kenaikan berat badan, edema, bronkhi membatasi makanan. Sedangkan hambatan
basah dalam paru - paru, kelopak mata yang psikologis terdiri dari adanya perasaan
bengkak dan sesak nafas yang diakibatkan bosan, lelah dan kadang malas.
oleh berlebihnya cairan didalam tubuh. Kepatuhan secara umum didefinisikan
Pengalaman pasien selama HD dalam sebagai tingkatan perilaku seseorang yang
mengatur pola makan dan cairan adalah mendapatkan pengobatan, mengikuti diet
dengan membatasi minuman dan makanan dan melakukan gaya hidup yang sesuai
dengan frekuensi yang sama serta dengan rekomendasi pemberi pelayanan
menghindari pantangan. kesehatan Kepatuhan dalam pembatasan
Pengalaman pasien yang menjalani cairan merupakan hambatan terbesar yang
hemodialisa yaitu dapat melakukan dirasakan pasien. Meskipun pasien sudah
aktivitas biasa seperti melakukan kegiatan mengerti bahwa dampak dari kegagalan
rumah tangga, badan terasa seperti biasa dalam membatasi cairan dapat berakibat
saja namun pasien mengurangi pekerjaan fatal, namun sekitar 50% pasien yang
yang berat. Penelitian (Rosiah, Chasani, & menjalani hemodialisa tidak mematuhi
Hidayati, 2017) menyebutkan bahwa pembatasan cairan yang direkomendasikan
terjadi perubahan pemenuhan kebutuhan (Alharbi & Enrione, 2012). Penelitian lain
aktivitas selama menjalani hemodialisis. tentang faktor yang mempengaruhi asupan
Penelitian ini menyebutkan bahwa cairan di RSUD prof. Dr Margono
kemampuan partisipan mengalami Purwokerto didapatkan bahwa 32,7%
perubahan saat sebelum sakit dan setelah penderita tidak patuh dalam menjalani
sakit maupun selama menjalani terapi hemodialisa. Dari 222 pasien
hemodialisis. hemodialisa terdapat 58,7% tidak
Beberapa partisipan mengalami mematuhi pembatasan cairan (Kamaluddin
perubahan dalam beraktivitas karena & Rahayu, 2009).
mengalami beberapa keluhan yang Hambatan lainnya berasal dari adanya
menurunkan kemampuan aktivitas sehari - perasaan bosan, kadang malas dan lelah.
hari. Johansen (2000) dalam (Rosiah et al., Pengobatan yang lama merupakan kondisi
2017) juga menyebutkan tingkat aktivitas yang cukup membuat responden merasa
fisik pada klien yang menjalani bosan dan lelah. Selama 4-6 jam sehari
hemodialisis berada pada rentang 20%-50% pasien menjalani hemodialisa dan rutin
lebih rendah, penurunan aktivitas fisik ini melakukan selama 2 kali dalam seminggu.
dipengaruhi oleh faktor buruknya kondisi Kegiatan ini akan menyita waktu dan
kesehatan klien, kurangnya kesadaran tenaga dari pasien. Penelitian dari (Fahmi
melakukan aktivitas fisik dan faktor & Hidayati, 2016) mendukung penelitian
psikologi yaitu depresi. Pembatasan ini bahwa perasaan bosan menjalani
aktivitas ini juga dilakukan karena adanya hemodialisa terus menerus, perasaan malas
keluhan yang dirasakan pada pasien dalam berkali - kali disuntik, tidak ada saemangat
respon fisiologis yaitu adanya kaki kram, walaupun biaya nya ditanggung asuransi
lelah, Hb yang rendah, sulit tidur. Sulit tidur sekalipun.
dapat menyebabkan kelelahan pasien Hambatan tersebut dapat
meningkat sehingga dapat mengganggu diminimalkan dengan adanya motivasi baik
aktivitas. dari internal maupun eksternal. Motivasi

LLDIKTI Wilayah X 103


Nina Nisrina Badrin et all | Instrumen Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan :
Literature Review

(97-106)
eksternal didapatkan dari dukungan Berdasarkan data dari IRR tahun 2014
keluarga. Keluarga mempunyai pengaruh pasien yang menjalani hemodialisa rutin
utama dalam kesehatan fisik dan mental tidak melakukan HD lagi disebabkan oleh
setiap anggota keluarganya. Dukungan meninggal dan drop out tanpa adanya
keluarga pada pasien GGK yang menjalani keterangan yang jelas. Hasil penelitian
hemodialisa terdiri dari dukungan menemukan empat tema utama yaitu
instrumental, dukungan informasional, pengalaman selama HD, hambatan selama
dukungan emosional, dukungan HD, motivasi pasien HD dan Harapan
pengharapan dan dukungan harga diri. pasien HD. Tema pertama yaitu
Apabila dukungan tersebut tidak ada, maka pengalaman selama HD terdiri dari respon
tingkat keberhasilan awal HD, respon fisiologis, pola makan dan
penyembuhan/pemulihan (rehabilitasi) minum dan pola aktivitas. Tema kedua
sangat berkurang. Penelitian (Mailani & hambatan pasien HD terdiri dari kepatuhan
Andriani, 2017) membuktikan bahwa diet dan cairan dan hambatan psikologis.
adanya hubungan yang bermakna antara Tema ketiga motivasi dari pasien HD terdiri
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet dari motivasi internal dan motivasi
pada pasien gagal ginjal kronik yang eksternal. Tema keempat harapan pasien
menjalani hemodialisa. HD terdiri dari harapan diri sendiri,
Banyaknya pengalaman yang keluarga dan lingkungan.
dirasakan oleh pasien selama menjalani Hasil penelitian ini diharapkan dapat
hemodialisa dan adanya hambatan selama menjadi referensi khususnya bagi penderita
hemodialisa merupakan sesuatu hal yang GGK dan keluarga agar meningkatkan
tidak mudah yang dihadapi oleh pasien. motivasi dan support system bagi penderita
Perubahan status kesehatan membuat GGK dalam menjalani hemodialisa
pasien membutuhkan pendampingan sehingga dapat mencapai kualitas hidup
selama menjalani terapi. Beberapa yang baik. Selain itu, diharapkan perawat
partisipan menjelaskan bahwa pasien mampu berkolaborasi agar dapat selalu
mengharapkan dapat mempertahankan memperhatikan kebutuhan baik fisik
kesehatan dengan terus menjalani maupun psikologis pasien yang rutin
hemodialisa, mengharapkan keluarga dapat menjalani hemodialisa, agar pasien selalu
selalu mendampingi dan memperhatikan nyaman menjalaninya.
pasien serta pasien juga mengharapkan
adanya perhatian dan pertolongan dari UCAPAN TERIMAKASIH
tetangga. Peneliti mengucapkan terimakasih
yang sebesar - besarnya kepada Ditjen
SIMPULAN Penguatan Riset dan Pengembangan
Gagal ginjal kronis merupakan salah (DRPM) dan LLDikti Wilayah X yang
satu penyakit katastropik yang telah memberikan bantuan dana penelitian
prevalensinya semakin meningkat setiap sehingga penelitian ini dapat berjalan
tahun. Penyakit ini bersifat ireversibel dengan baik. Selanjutnya peneliti
artinya tidak bisa menjadi normal kembali, menyadari penelitian ini tidak terlepas dari
sehingga intervensi yang dilakukan pada bantuan oleh beberapa pihak diantaranya
penderita hanyalah mempertahankan fungsi yaitu Ketua STIKes Fort De Kock, Ketua
ginjal yang ada dan melakukan hemodialisa LPPM STIKes Fort De Kock, Direktur
untuk menggantikan fungsi ginjal RSAM Bukittinggi, Kepala Ruang
melakukan eliminasi metabolisme tubuh. Hemodialisa RSAM Bukittinggi, dan
Penderita gagal ginjal kronis tidak dapat seluruh pihak yang terlibat yang tidak dapat
bertahan hidup jika tidak melakukan terapi disebutkan satu persatu. Dengan dukungan
penggantian ginjal (hemodialisa).

LLDIKTI Wilayah X 104


Nina Nisrina Badrin et all | Instrumen Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan :
Literature Review

(97-106)
dari semua pihak sehingga penelitian ini Hemodialisis. Jurnal Endurance, 2(3),
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. 416–423.

DAFTAR PUSTAKA Moleong, L. J. P. D. M. A. (2017).


Afiyanti, Y & Rachmawati, I. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif dalam (Edisi Revisi). In PT. Remaja Rosda
riset keperawatan. Jakarta: Rajawali Karya.
Pers https://doi.org/10.1039/b709107a

Aisara, S., Azmi, S., & Yanni, M. (2015). Rosiah, Chasani, S., & Hidayati, W. (2017).
Artikel Penelitian Gambaran Klinis Studi fenomenologi: pengalaman
Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang. aktivitas fisik klien yang menjalani
Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 42– hemodialisis. Jurnal Keperawatan
50. Komprehensif, 3(1), 1–8.

Alharbi, K., & Enrione, E. B. (2012). Smeltzer, et al. (2014). BRUNNER &
Malnutrition is Prevalent among SUDDARTH’S TEXTBOOK of
Hemodialysis Patients in Jeddah, Medical- Surgical Nursing. Lippincott
Saudi Arabia. Saudi Journal of Kidney Williams & Wilkins.
Diseases and Transplantation, 23(3), https://doi.org/10.1017/CBO9781107
598–608. 415324.004

Fahmi, F. Y., & Hidayati, T. (2016). Sugiyono. (2010). Metode penelitian


Gambaran Self Care Status Cairan kuantitatif kualitatif & RND. Bandung:
Pada Pasien Hemodialisa (Literatur Alfabeta.
Review). Jurnal Care, 4(2), 53–63.
Sullivan, D McCarthy, G. (2009).
IRR. (2014). Program Indonesian Renal Exploring the symptom of fatigue in
Registry. patient with end stage renal disease.
Nephrology Nursing Journal. 36, 38-
Kamaluddin, R., & Rahayu, E. (2009). 40
Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan Asupan Suwitra, K. (2006). Penyakit Ginjal Kronik.
Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi,
Kronik Dengan Hemodialisis di B., Alwi, I., Marcellus, S.K., Setiati,
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo S., Edisi keempat. Buku Ajar Ilmu
Purwokerto. Jurnal Keperawatan Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: Pusat
Soedirman, 4(1), 26–31. Penerbitan Departemen Ilmu
https://doi.org/10.20884/1.jks.2009.4. Penyakit Dalam FKUI, 570-573.
3.240
Tallis, K. (2005). How to Improve The
Kartika, I. R., & Juwita, L. (2018). Quality Quality of Life in Patients Living
of Life on Chronic Renal Patients Who with End Stage Renal Failure. Renal
Running Hemodialysis: A Descriptive Society of Australia Journal. Vol. 1.
Study. Jurnal INJEC, 3(1), 22–27. No 1.

Mailani, F., & Andriani, R. F. (2017). Thomas, N. 2003. Renal Nursing. 2 th


Hubungan Dukungan Keluarga edition. Philadelphia:Elsevier
Dengan Kepatuhan Diet Pada Pasien Science
Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani

LLDIKTI Wilayah X 105


Nina Nisrina Badrin et all | Instrumen Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan :
Literature Review

(97-106)
WHO. (1993). Quality of Life-
BREF.diunduh pada 12 November
2012 dari
http://www.who.int/substance_abuse
/research_tools/whoqolbref/en

WHO. (2013). Adherence to long - term


therapies; evidence for action.
Diunduh pada tanggal 11 November
2018.

LLDIKTI Wilayah X 106

Das könnte Ihnen auch gefallen