Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
Cataract was an eye disease that could induce cloudy eye lens. The lack of motivation within inner
self caused patients to be reluctant to undergo cataract removal surgery which could make
blindness rate keep increasing. Supportive therapy was a form of therapy used on individuals on
patients with difficulties in solving their problems. The purpose of this study was to analyze the
effects of supportive therapy on motivation to undergo cataract removal surgery on patients with
cataract. This study used pre-experimental, one-group pre-test design. Sample-obtaining technique
was purposive sampling with 15 patients. Supportive therapy was given in three meetings. The first
and second session were grouped together as one meeting with the duration of 30-35 minutes for
each session. The third and fourth session were grouped together as one meeting with the duration
of 30-35 minutes for each session. Data were analyzed by using dependent t test and showed a
difference between pre-test and post-test with p value = 0,001 (p value < 0,05). The result showed
that there was an effect of supportive therapy on motivation to undergo cataract removal surgery in
patients with cataract. This study suggests nurses to give supportive therapy to patients with
physical or psychological problem.
Abstrak
Katarak adalah penyakit mata yang dapat mengakibatkan kekeruhan pada lensa mata. Kurangnya
motivasi di dalam diri sendiri mengakibatkan pasien enggan melakukan operasi katarak yang dapat
menimbulkan angka kebutaan terus meningkat. Terapi suportif adalah bentuk terapi yang digunakan
pada individu yang memiliki kesulitan dalam menyelesaikan masalahnya. Tujuan dari penelitian ini
untuk menganalisis pengaruh terapi suportif terhadap motivasi untuk melakukan operasi katarak.
Penelitian ini menggunakan pre-experimental, one-group pre-test design. Teknik pengambilan
sampel adalah purposive sampling dengan menggunakan 15 responden pasien katarak. Terapi
suportif diberikan dalam 3 kali pertemuan. Sesi satu dan dua dijadikan satu pertemuan dengan
durasi 30-35 menit pada masing-masing sesi. Sesi tiga dan empat dibuat satu kali pertemuan
dengan durasi 30-35 menit pada masing-masing sesi. Hasil data dianalisis menggunakan uji t
dependent menunjukan adanya perbedaan antara pretest dan posttest dengan hasil dari p-value
0,001 (p-value<0,05). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian
terapi suportif terhadap motivasi untuk melakukan operasi katarak. Saran dari penelitian kepada
perawat adalah agar dapat menerapkan terapi suportif untuk mengatasi masalah fisik dan psikologis
pada pasien katarak.
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Jenis terapi suportif. Nilai negative pada mean
Kelamin, Pendidikan, dan Pekerjaan different (-5,733) menunjukkan adanya
pada pasien katarak di Kecamatan peningkatan motivasi untuk melakukan operasi
Tempurejo Kabupaten Jember (Mei katarak.
2017; n : 15)
Variabel Frekuensi Persentase % Pembahasan
Jenis Kelamin Karakteristik Responden
Laki-laki 6 40,0 Hasil penelitian menunjukkan usia
Perempuan 9 60,0 responden rata-rata 59,73 tahun dengan usia
Total 15 100 terendah 52 tahun dan usia tertinggi 72 tahun.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
Pendidikan
Tidak Sekolah 5 33,3
bahwa yang mengalami penyakit katarak di
SD 4 26,7 wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo berusia
SMP 2 13,3 55 tahun keatas. Menurut penelitian Erman.
SMA/SMK 4 26,7 Penyebab terjadinya penyakit katarak karena
Total 15 100 bertambahnya usia sekitar 90% penderita
katarak terjadi pada usia di atas 50 tahun [8].
Peekerjaan
Pada penelitian ini responden berjenis
Tidak Bekerja 5 33,3
Petani/Buruh 2 13,3 kelamin perempuan yang sebanyak 9
Wiraswasta 3 20,0 orang(60,0%) dibandingkan dengan laki-laki
Lain-lain 5 33,3 sebanyak 6 orang (40,0%). Namun pada
Total 15 15
penelitian ini tidak sejalan dengan Hanok, dkk
yang menyebutkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian katarak
Tabel 3. Motivasi Sebelum diberikan Terapi mengatakan bahwa paling banyak adalah
Suportif pada pasien katarak di responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah
Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo 72 responden (51,4%) dibandingkan dengan
Kabupaten Jember perempuan sebanyak 68 responden (48,6%)
Variabel Mean SD Min-Maks [9]. Namun ada yang berpendapat bahwa
Motivasi 62,80 2757 58-67 pada laki-laki juga banyak yang menderita
sebelum katarak dikarenakan mereka banyak yang
bekerja di luar ruangan yang setiap harinya
Tabel 4 Motivasi Setelah diberikan Terapi sering terpapar dengan sinar ultraviolet (UV)
Suportif pada pasien katarak di tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo yang dapat mengakibatkan tingkat
Kabupaten Jember kematangan kataraknya mengalami
Variabel Mean SD Min-Maks peningkatan. Pada penelitian ini tidak dapat
Motivasi 68,53 2,295 63-71
dijadikan acuan karena jumlah responden
setelah pada penelitian ini sedikit dimana peneliti
hanya menggunakan 15 responden pasien
katarak yang belum melakukan operasi.
Tabel 5 Hasil Uji t dependen Motivasi untuk
Responden berdasarkan pendidikan
Melakukan Operasi Katarak pada pasien
rata-rata pendidikan tertinggi responden
katarak di Wilayah Kerja Puskesmas
katarak di wilayah Kerja Puskesmas
Tempurejo Kabupaten Jember
Tempurejo yaitu tidak sekolah sebesar 5 orang
Variabel Mean t P (33,3%). Menurut penelitian Ulandari [10],
Motivasi: Pretest -5,733 -7.433 0,001 pendidikan rendah dapat meningkatkan
Postets terjadinya katarak sebesar 25 kali
Hasil analisis pada tabel 5 terdapat pengaruh dibandingkan dengan pendidikan tinggi.
pemberian terapi suportif terhadap motivasi untuk Tingkat pendidikannya seseorang akan
melakukan operasi katarak dapat dilihat setelah mempengaruhi pola pikir dan juga pemahaman
dilakukan uji t dependent menunjukkan bahwa t mengenai penyakit katarak dan juga
hitung -7,433 dengan nilai probalitias 0,001 (p< pengobatannya. Tingkat pendidikan yang baik
0,05), maka Ho ditolak yang artinya terdapat dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
perbedaan motivasi untuk melakukan operasi masyarakat dalam memahami suatu informasi
katarak sebelum dan setelah diberikan intervensi tentang katarak. Pendidikan mempengaruhi
proses belajar, semakin tinggi pendidikan yang di timbulkan oleh situasi tersebut agar
seseorang maka semakin mudah seseorang dapat menimbulkan perilaku atau perbuatan
untuk menerima informasi. sesuai dengan tujuan akhir [12]. Motivasi
Menurut data yang diambil rata-rata pasien dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi
katarak pada penelitian menunjukkan tidak yang berasal dari dalam individu dan motivasi
bekerja dan lain-lain mempunyai hasil yang sama ekstrinsik merupakan motivasi yang bersal dari
yaitu sekitar 5 orang (33,3%). Pada pasien yang luar individu (Suarli, 2009).
tidak bekerja rata-rata mereka dulu bekerja
sebagai petani. Berdasarkan data yang diambil Nilai Motivasi Melakukan Operasi Katarak
oleh peneliti di wilayah Kerja Puskesmas Setelah Terapi Suportif
Tempurejo mereka bekerja sebagai kuli Berdasarkan tabel 4 nilai rata-rata
bangunan, bengkel dan juga sebagian mereka setelah diberikan intervensi terapi suportif yaitu
yang tidak bekerja dulunya sebagai petani dan 68,53 dengan nilai maksimum 71 hal ini
buruh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa nilai rata rata setelah
Tana [11], pekerjaan yang memiliki resiko diberikan terapi suportif hampir mendekati nilai
terjadinya katarak seperti kelompok petani, maksimum. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh
nelayan, dan juga buruh resiko terkena katarak tiga indikator motivasi yaitu daya tarik, usaha
2,5 kali (16%) dibandingkan dengan masyarakat dan prestasi , prestasi dan imbalan. Hasil dari
yang pekerjaannya sebagai pegawai. Tingginya uji dependent t-test tet diperoleh nilai p value 0,
katarak yang terjadi pada kelompok pekerja yang 001 (p< 0,05) yang artinya ada pengaruh terapi
berada di luar ruangan yang menyebabkan suportif terhadap motivasi untuk melakukan
adanya pajanan kronis sinar matahari karena operasi katarak pada pasien katarak di wilayah
merupakan salah satu faktor risiko katarak. kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten
Prevalensi katarak pada pekerja di luar ruangan Jember.
lebih tinggi (1,3 kali) dibandingkan dengan Peningkatan terapi suportif yang
didalam ruang. diberikan pada pasien katarak dimana sebelum
Nilai Motivasi Melakukan Operasi Katarak diberikan terapi suportif beberapa pasien
Sebelum Terapi Suportif sudah memiliki motivasi untuk operasi akan
Berdasarkan tabel.3 sebelum diberikan tetapi sebagian dari pasien tersebut terkendala
terapi suportif yaitu 62,80 dari nilai terendah 58 pada faktor internal dan eksternal. Hal itu
dan tertinggi 67. Dari hasil penelitian di atas dikarenakan karena pada saat pemberian
bahwa salah satu penyebab pasien tidak terapi terkendala waktu, harus diulang karena
melakukan operasi katarak karena rasa takut, ada beberapa pasien katarak yang tidak
kurangnya biaya dan kurangnya motivasi internal mengerti. Pada saat diberikan terapi suportif
maupun eksternal yang dapat mengubah pola hampir semua terjadi peningkaatan terhadap
pikir negatif mengenai operasi katarak tersebut. skor nilai motivasi sebelum dan sesudah
Adanya motivasi dapat memicu timbulnya diberikan terapi suportif.
perubahan di dalam individu mengenai penyakit Pemberian terapi suportif ini dapat
katarak yang memungkinkan pasien tersebut meningkatkan kognitif pasien karena
untuk bertindak atau berbuat lebih baik dengan memberikan informasi mengenai katarak dan
cara pasien dapat operasi katarak. Berdasarkan membantu seseorang untuk memberikan
penjelasan di atas peneliti berpendapat menurut arahan kepada pasiem yang tidak dapat
informasi yang didapatkan di lapangan bahwa mengatasi permasalahannya. Hal tersebut
sebagian masyarakat yang di wilayah Kerja dapat meningkatkan daya tarik pasien katarak.
Puskesmas Tempurejo memiliki motivasi yang Daya tarik merupakan nilai yang diberikan
rendah untuk operasi katarak karena kurangnya seseorang terhadap hasil yang diharapkan
dari motivasi di dalam dirinya untuk bisa seseorang tersebut. Usaha untuk berprestasi
beraktivitas lagi tanpa adanya gangguan merupakan hasil yang diharapkan oleh
penglihatan, kurangnya dukungan dari keluarga seseorang yang berkaitan sejauh mana usaha
yang membuat pasien katarak memiliki motivasi seseorang tersebut untuk dapat melakukan
rendah dan juga ekonomi rendah mempengaruhi hasil yang diinginkannya [13].
motivasi pasien katarak, hal tersebut juga akan Terapi Suportif adalah suatu terapi yang
mempengaruhi psikologis pasien dalam dipilih dan langsung digunakan pada individu
menyelesaikan masalah tersebut. maupun kelompok yang mempunyai gejala
Motivasi adalah sesuatu yang psikologis yang rendah untuk menolong
menunjukkan proses perilaku, serta tingkah laku individu bisa mempertahankan psikologis
pasien dalam mengatasi suatu masalah yang penyelesaian masalah [13]. Hal tersebut
sedang dihadapi [7]. Menurut penelitian Swasti sesuai dengan teori behavioristik bahwa
terjadi penurunan ansietas sebelum dan sesudah perilaku terbentuk melalui perkaitan antara
diberikan terapi suportif dengan hasil pengujian stimulus dan respon yang menyebabkan
paired t test pada kelompok intervensi seseorang untuk berubah lebih banyak
membuktikan terjadi penurunan secara bermakna dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sehingga
(p-value 0,000<0,05) sebesar 0,821 dengan dengan begitu ketika pasien diberikan
standar deviasi -0,22 yang tingkat ansietas penjelasan mengenai pentingnya operasi
sedang menjadi tingkat ansietas ringan [14]. katarak, dan dapat membantu untuk
Sejalan dengan penelitian Budiningtyas [15] menyelesaikan permasalahan pasien yang
terhadap intensi hasil uji dependent t-test di belum melakukan operasi katarak pasien dapat
dapatkan nilai (p-value 0,000<0,05) sehingga mempunyai motivasi untuk melakukan operasi.
dapat disimpulkan terdapat intensi setelah Motivasi adalah Adanya pendorong yang
diberikan terapi suportif. Dengan begitu setelah mengakibatkan seseorang mau dan rela untuk
diberikan intervensi terapi suportif terjadi mengerahkan kemampuannya, tenaga, dan
perbedaan sebelum dan sesudah sebesar 12,47 waktunya untuk berbagai kegiatan yang
meningkat menjadi 13,87 pada nilai post tesnya. menjadi tujuannya dan menunaikan
Berdasarkan penelitian berpendapat bahwa terapi kewajibanya, dalam rangka pencapaian tujuan
suportif ini dapat membantu mengatasi masalah yang telah ditentukan sebelumnya [13].
psikologis pasien yang mempunyai motivasi Motivasi tersebut memberikan energi positif
rendah, tidak dapat menyelesaikan permasalahan dalam diri seseorang yang mendorong
yang dimiliki oleh pasien dengan adanya terapi keinginan individu untuk melakukan tindakan
suporti ini menjadi terapi pendukung untuk atau tugas guna memenuhi tujuan yang sudah
membantu mengatasi permasalahan pasien, ditentukan. Jika sesorang memiliki tingkat
dapat menguatkan daya mental yang ada, motivasi yang rendah, maka individu tersebut
dengan membangun hubungan yang bersifat membutuhkan intervensi yang dapat
suportif antara pasien dan terapis. Sehingga meningkatkan motivasi untuk menjalani
pasien memiliki motivasi untuk melakukan berbagai proses dalam hidupnya. Individu yang
operasi katarak. memiliki motivasi intrinsik yang kuat akan
melakukan proses perubahan apabila terjadi
Pengaruh Terapi Suportif Terhadap Motivasi gangguan pada dirinya untuk melakukan
Untuk Melakukan Operasi Katarak pembenahan sehingga sesuai dengan apa
Berdasarkan Tabel 5 didapatkan rata-rata yang diinginkan untuk mendapatkan keadaan
motivasi untuk melakukan operasi katarak yang lebih baik [16].
sebesar -5,733. Hasil uji t dependent diketahui Tujuan dari terapi suportif ini membantu
nilai p-value 0,001 (p<0,05) hal tersebut mengatasi masalah dengan begitu akan
menunjukkan adanya pengaruh pemberian terapi berfokus pada pasien, dan menolong pasien
suportif terhadap motivasi untuk melakukan untuk menentukan arah [7]. Dalam pemberian
operasi katarak pada pasien katarak di Wilayah terapi suportif ini berespon langsung terhadap
Kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember. masalah yang sedang dihadapi pasien saat ini
Terapi suportif ini terdiri dari tiga prinsip yaitu takut , tidak mempunyai biaya, tidak
dasar yaitu ekspresi perasaan, dukungan sosial, mengetahui mengenai katarak untuk
dan keterampilan manajemen kognitif. Dukungan melakukan operasi katarak sehingga pasien
sosial dan juga perasaan dapat memberikan dapat menyelesaikan masalah, meningkatkan
dorongan untuk dapat melakukan sesuatu yang mekanisme koping dalam melakukan suatu
ada pada pasien sehingga dapat tindakan, mencegah adanya komplikasi, dan
mengembangkan sumber pendukung yang baru membantu pasien mengubah pola pikir negatif
pada pasien [13]. sehingga pasien mempunyai pemikiran sehat
Ekspresi dan perasaan pasien katarak mengenai pentingnya operasi katarak.
dapat menceritakan apa yang selama ini menjadi
kendala belum melakukan operasi baik dari Simpulan dan Saran
pengalamanya maupun masalah-masalah yang Terdapat pengaruh terapi suportif
tidak dapat diselesaikan dan juga terapi suportif terhadap motivasi melakukan operasi katarak
dapat meningkatkan kemampuan adaptasi pasien pada pasien katarak. Terapi suportif ini dapat
terhadap situasi kehidupan, membangun meningkatakan motivasi. Perawat dapat
kekuatan ego, dan kemampuan dalam melaksanakan intervensi terapi suportif untuk
melakukan deteksi kendala dan masalah yang Provinsi Sulawesi Utara. Sulawesi Utara.
dialami oleh penderita katarak dan keluarganya [Internet]. 2014 [cited 2017 July 22].
sehingga dapat meningkatkan motivasi pasien Available from
untuk menyelesaikan masalahnya. Pada https://www.scribd.com/document/33709
penelitian selanjutnya diharapkan untuk 1451/JURNAL-MEISYE-pdf
menerapkan penelitian quasi-eksperimen karena [10] Ulandari N. Pengaruh pekerjaan
dapat mengetahui hasil yang maksimal mengenai terhadap terjadinya katarak pada pasien
motivasi seseorang sebelum dan sesudah yang berobat di Balai Kesehatan Mata
diberikan terapi suportif jika ada kelompok Masyarakat Nusa Tenggara Barat.
kontrol. [Internet]. 2014 [cited 2017 June 22].
Available from
Daftar Pustaka http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_the
[1] Arimbi AT. Faktor-faktor yang berhubungan sis/unud-1070-697482586-tesis.pdf
dengan katarak degeneratif di RSUD Budhi [11] Tana L., Rifa’i L, dan Ghani L. Peranan
Asih. 2011. Jakarta: Universitas Indonesia; pekerjaan terhadap kejadian katarak
2014 [disitasi 25 Februari 2017]. Available pada masyarakat indonesia. Riset
from Kesehatan Dasar 2007; Jakarta.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/a [Internet]. 2009 [cited 2017 June 9].
rticle Available from http://ejournal.
[2] Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Jakarta: Balai litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/artic
Penerbit FKUI; 2007 le/download/2196/1094.Serial online
[3] WHO. Cataract. 2013. [internet] USA. [cited [12] Stauri S. Pengaruh pendidikan
2017 April 27]. Available from: kesehatan metode demonstrasi
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/f terhadap tingkat pengetahuan dan
s213/en motivasi penggunaan Alat Pelindung Diri
[4] Indonesia. KEMENKES RI. Situasi (APD) pada petani desa wringin telu
gangguan penglihatan dan kebutaan. Kecamatan Puger Kabupaten Jember.
Pusat Data dan Informasi (Infodatin) Jember: Universitas Jember. [Internet].
Kementerian Kesehatan RI. 2014. [cited 2015 [cited 2017 March 2]. Available
2017 Februari 27]. Available from from http://repository.unej.ac.id/handle/
https://www.google.co.id/? [13] Siagian SP. Teori motivasi dan
gws_rd=cr,ssl&ei=ToETV9a0NuHEmwX7to aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta; 2004.
zgBg#q=infodatin+2014 [14] Swasti KG. Pengaruh terapi suportif
[5] Kabupaten Jember. Dinas Kesehatan terhadap ansietas siswa kelas XII SMAN
Kabupaten Jember. Angka kesakitan 1 Kutasari dalam menghadapi ujian
katarak Wilayah Kerja Puskesmas Se- nasional. Tesis: Depok. [Internet].
Kabupaten Jember tahun 2016. Jember: 2011[cited 2017 March 18]. Available
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember; from onlinehttp://lib.ui.ac.id/file?
2016. file=digital/20281671T%20keksi
[6] Dewi RM. Contraints and supporting factor %20Girindra% %20Swasti.pdf .
to access free cataract surgery: Universitas [15] Budiningtyas DK. Pengaruh terapi
Airlangga. [Internet]. 2010 [cited 2017 suportif terhadap intensi melakukan
March 2]. Available from journal.unair.ac.id operasi katarak pada pasien katarak di
[7] Tomb DA. Buku saku psikiatri. Jakarta: wilayah kerja Puskesmas Tempurejo
EGC; 2004 Kabupaten Jember. Jember: Universitas
[8] Erman I. Hubungan umur dan jenis kelamin Jember. [Internet]. 2016 [cited 2017
dengan kejadian katarak di Instalasi Rawat March 20]. Available from
Jalan (Poli Mata) Rumah Sakit DR. Sobirin http://repository.unej.ac.id/handle/12345
Kabupaten Musi Rawas; Politeknik 6789/79433 .
Palembang. [Internet]. 2014 [cited 2017 [16] Rahmadani M. Pengaruh terapi
June 9]. Available from psikoedukasi terhadap motivasi untuk
https://www.scribd.com/doc/306966548/jur operasi katarak pada klien katarak di
nal-katarak-pdf wilayah kerja Puskesmas Semboro
[9] Hanok MS, dkk. Faktor-faktor yang Kabupaten Jember. Jember; Universitas
berhubungan dengan kejadian katarak di Jember. [Internet] 2016 [cited 25 March
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) 2017]. Available from