Sie sind auf Seite 1von 7

Siswoyo, et al. Terapi Suportif Meningkatkan Motivasi untuk Melakukan Operasi Katarak...

Terapi Suportif Meningkatkan Motivasi untuk Melakukan Operasi


Katarak pada Pasien Katarak di Wilayah Kerja Puskesmas
Tempurejo Kabupaten Jember
(Supportive Therapy to Increase Motivation to Undergo Cataract
Surgery on Patients with Cataract in the Area of Public Health
Center of Tempurejo Jember)
Siswoyo, Murtaqib, Tri Buana Ratna Sari
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331) 323450
email: siswoyo.psik@unej.ac.id

Abstract
Cataract was an eye disease that could induce cloudy eye lens. The lack of motivation within inner
self caused patients to be reluctant to undergo cataract removal surgery which could make
blindness rate keep increasing. Supportive therapy was a form of therapy used on individuals on
patients with difficulties in solving their problems. The purpose of this study was to analyze the
effects of supportive therapy on motivation to undergo cataract removal surgery on patients with
cataract. This study used pre-experimental, one-group pre-test design. Sample-obtaining technique
was purposive sampling with 15 patients. Supportive therapy was given in three meetings. The first
and second session were grouped together as one meeting with the duration of 30-35 minutes for
each session. The third and fourth session were grouped together as one meeting with the duration
of 30-35 minutes for each session. Data were analyzed by using dependent t test and showed a
difference between pre-test and post-test with p value = 0,001 (p value < 0,05). The result showed
that there was an effect of supportive therapy on motivation to undergo cataract removal surgery in
patients with cataract. This study suggests nurses to give supportive therapy to patients with
physical or psychological problem.

Keywords: cataract, supportive therapy, motivation

Abstrak
Katarak adalah penyakit mata yang dapat mengakibatkan kekeruhan pada lensa mata. Kurangnya
motivasi di dalam diri sendiri mengakibatkan pasien enggan melakukan operasi katarak yang dapat
menimbulkan angka kebutaan terus meningkat. Terapi suportif adalah bentuk terapi yang digunakan
pada individu yang memiliki kesulitan dalam menyelesaikan masalahnya. Tujuan dari penelitian ini
untuk menganalisis pengaruh terapi suportif terhadap motivasi untuk melakukan operasi katarak.
Penelitian ini menggunakan pre-experimental, one-group pre-test design. Teknik pengambilan
sampel adalah purposive sampling dengan menggunakan 15 responden pasien katarak. Terapi
suportif diberikan dalam 3 kali pertemuan. Sesi satu dan dua dijadikan satu pertemuan dengan
durasi 30-35 menit pada masing-masing sesi. Sesi tiga dan empat dibuat satu kali pertemuan
dengan durasi 30-35 menit pada masing-masing sesi. Hasil data dianalisis menggunakan uji t
dependent menunjukan adanya perbedaan antara pretest dan posttest dengan hasil dari p-value
0,001 (p-value<0,05). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian
terapi suportif terhadap motivasi untuk melakukan operasi katarak. Saran dari penelitian kepada
perawat adalah agar dapat menerapkan terapi suportif untuk mengatasi masalah fisik dan psikologis
pada pasien katarak.

Kata kunci : katarak, terapi suportif, motivasi

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 118


Siswoyo, et al. Terapi Suportif Meningkatkan Motivasi untuk Melakukan Operasi Katarak...

Pendahuluan dan langsung digunakan pada individu maupun


kelompok yang mempunyai gejala psikologis
Kebutaan dan gangguan penglihatan yang rendah. Terapi suportif mampu menolong
merupakan masalah yang harus segera ditangani individu untuk bisa mempertahankan kondisi
karena mempengaruhi rendahnya kualitas sumber psikologis pasien dalam mengatasi suatu
daya manusia sehingga meningkatkan biaya masalah yang sedang dihadapi [7].
kesehatan [1]. Katarak adalah suatu penyakit Melihat fenomena yang terdapat di
mata dimana terjadi kekeruhan pada lensa mata. Puskesmas Tempurejo setelah dilakukannya
Lensa mata normalnya transparan, jernih dan studi pendahuluan tersebut membuat peneliti
dilalui cahaya menuju retina. Kekeruhan pada ingin melakukan penelitian mengenai terapi
lensa mata dapat mengakibatkan lensa tidak suportif agar pasien katarak yang berada di
transparan, sehingga pupil berwarna putih dan Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo memiliki
abu-abu [2]. motivasi didalam dirinya untuk mengubah pola
Sekitar 45 juta dari 180 juta orang pikir negatif mengenai pentingnya operasi
penduduk di dunia mengalami kebutaan. katarak. Terapi suportif menekankan pada
Indonesia sendiri menjadi peringkat kedua individu daripada kelompok karena ketika
dengan kejadian kebutaan tertinggi di dunia melakukan komunikasi akan lebih mudah dan
setelah Ethiopia [3]. Jenis kebutaan yang banyak berfokus terhadap masalah yang dimiliki oleh
dialami penduduk di dunia adalah katarak 51%, pasien terutama yang motivasinya rendah atau
glaucoma 8%, Age related Macular Degeneration kesulitan dalam menyelesaikan masalahnya
(AMD) 5%, kekeruhan kornea 4%, gangguan
refraksi 3%,trachoma 3%, Retinopati diabetic 1%.
Sebesar 21% tidak dapat ditentukan Metode Penelitian
penyebabnya dan 4% adalah gangguan Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-
penglihatan sejak masa kanak-kanak [4]. Data eksperimental dengan menggunakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember didapatkan pendekatan one-group pretest posttest design.
data prevalensi katarak tertingi di Kabupaten Teknik pengambilan sampel menggunakan
Jember yang menduduki peringkat pertama yaitu purposive sampling. Jumlah sampel pada
puskesmas Tempurejo dengan jumlah 2010 penelitian ini sebanyak 15 pasien katarak yang
pasien katarak, urutan kedua yaitu Sukorejo belum melakukan operasi katarak. Penelitian
dengan jumlah 1905 pasien katarak, dan urutan ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
ketiga di Gumukmas dengan jumlah 400 pasien Tempurejo Kabupaten Jember. Waktu
katarak [5]. Masih banyak penderita katarak yang penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017
belum operasi di karenakan tidak mengetahui sampai dengan Juli 2017.
menderita katarak 51,6%, karena tidak mampu Pemberian terapi suportif dilakukan
membiayai 11,6%, karena takut operasi 8,1% [3]. dalam 3 kali pertemuan. Terapi suportif
Berdasarkan data dari penelitian, diberikan sebanyak 4 sesi masing-masing sesi
penyebab pasien tidak mau operasi antara lain diberikan sebanyak 35 menit per sesi. Teknik
biaya operasi mahal, takut untuk operasi, dan pengumpulan data dalam penelitian ini
karena usianya sudah tua pasien tidak perlu menggunakan nilai motivasi untuk melakukan
untuk operasi katarak. Berdasarkan data operasi yang diukur dengan kuisioner. Data
Puskesmas Tempurejo pada Bulan April 2017 dianalisis dengan menggunakan uji t
terdapat 45 pasien katarak yang belum operasi. dependent.
Faktor pendukung untuk melakukan
operasi katarak antara lain motivasi 18 %, biaya Hasil Penelitian
operasi gratis 18 %, dukungan keluarga 15%, dan Karakteristik Responden
dukungan masyarakat 14% [6]. Penelitian yang Tabel 1. Responden Menurut Usia pada
dilakukan oleh Rahmadani dengan adanya pasien Katarak di Kecamatan
motivasi dapat mempengaruhi pasien untuk Tempurejo Kabupaten Jember pada
operasi katarak menunjukkan 68,27%. Semakin bulan Mei 2017 (n=15)
baik dorongan yang diberikan akan memberikan Variabel Mean SD Min-Mak
motivasi pasien untuk operasi katarak. Usia (Tahun) 59.73 5.824 52-72
Terdapat beberapa intervensi yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan motivasi di dalam
dirinya salah satunya intervensi terapi suportif.
Terapi suportif adalah suatu terapi yang dipilih

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 119


Siswoyo, et al. Terapi Suportif Meningkatkan Motivasi untuk Melakukan Operasi Katarak...

Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Jenis terapi suportif. Nilai negative pada mean
Kelamin, Pendidikan, dan Pekerjaan different (-5,733) menunjukkan adanya
pada pasien katarak di Kecamatan peningkatan motivasi untuk melakukan operasi
Tempurejo Kabupaten Jember (Mei katarak.
2017; n : 15)
Variabel Frekuensi Persentase % Pembahasan
Jenis Kelamin Karakteristik Responden
Laki-laki 6 40,0 Hasil penelitian menunjukkan usia
Perempuan 9 60,0 responden rata-rata 59,73 tahun dengan usia
Total 15 100 terendah 52 tahun dan usia tertinggi 72 tahun.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
Pendidikan
Tidak Sekolah 5 33,3
bahwa yang mengalami penyakit katarak di
SD 4 26,7 wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo berusia
SMP 2 13,3 55 tahun keatas. Menurut penelitian Erman.
SMA/SMK 4 26,7 Penyebab terjadinya penyakit katarak karena
Total 15 100 bertambahnya usia sekitar 90% penderita
katarak terjadi pada usia di atas 50 tahun [8].
Peekerjaan
Pada penelitian ini responden berjenis
Tidak Bekerja 5 33,3
Petani/Buruh 2 13,3 kelamin perempuan yang sebanyak 9
Wiraswasta 3 20,0 orang(60,0%) dibandingkan dengan laki-laki
Lain-lain 5 33,3 sebanyak 6 orang (40,0%). Namun pada
Total 15 15
penelitian ini tidak sejalan dengan Hanok, dkk
yang menyebutkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian katarak
Tabel 3. Motivasi Sebelum diberikan Terapi mengatakan bahwa paling banyak adalah
Suportif pada pasien katarak di responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah
Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo 72 responden (51,4%) dibandingkan dengan
Kabupaten Jember perempuan sebanyak 68 responden (48,6%)
Variabel Mean SD Min-Maks [9]. Namun ada yang berpendapat bahwa
Motivasi 62,80 2757 58-67 pada laki-laki juga banyak yang menderita
sebelum katarak dikarenakan mereka banyak yang
bekerja di luar ruangan yang setiap harinya
Tabel 4 Motivasi Setelah diberikan Terapi sering terpapar dengan sinar ultraviolet (UV)
Suportif pada pasien katarak di tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo yang dapat mengakibatkan tingkat
Kabupaten Jember kematangan kataraknya mengalami
Variabel Mean SD Min-Maks peningkatan. Pada penelitian ini tidak dapat
Motivasi 68,53 2,295 63-71
dijadikan acuan karena jumlah responden
setelah pada penelitian ini sedikit dimana peneliti
hanya menggunakan 15 responden pasien
katarak yang belum melakukan operasi.
Tabel 5 Hasil Uji t dependen Motivasi untuk
Responden berdasarkan pendidikan
Melakukan Operasi Katarak pada pasien
rata-rata pendidikan tertinggi responden
katarak di Wilayah Kerja Puskesmas
katarak di wilayah Kerja Puskesmas
Tempurejo Kabupaten Jember
Tempurejo yaitu tidak sekolah sebesar 5 orang
Variabel Mean t P (33,3%). Menurut penelitian Ulandari [10],
Motivasi: Pretest -5,733 -7.433 0,001 pendidikan rendah dapat meningkatkan
Postets terjadinya katarak sebesar 25 kali
Hasil analisis pada tabel 5 terdapat pengaruh dibandingkan dengan pendidikan tinggi.
pemberian terapi suportif terhadap motivasi untuk Tingkat pendidikannya seseorang akan
melakukan operasi katarak dapat dilihat setelah mempengaruhi pola pikir dan juga pemahaman
dilakukan uji t dependent menunjukkan bahwa t mengenai penyakit katarak dan juga
hitung -7,433 dengan nilai probalitias 0,001 (p< pengobatannya. Tingkat pendidikan yang baik
0,05), maka Ho ditolak yang artinya terdapat dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
perbedaan motivasi untuk melakukan operasi masyarakat dalam memahami suatu informasi
katarak sebelum dan setelah diberikan intervensi tentang katarak. Pendidikan mempengaruhi

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 120


Siswoyo, et al. Terapi Suportif Meningkatkan Motivasi untuk Melakukan Operasi Katarak...

proses belajar, semakin tinggi pendidikan yang di timbulkan oleh situasi tersebut agar
seseorang maka semakin mudah seseorang dapat menimbulkan perilaku atau perbuatan
untuk menerima informasi. sesuai dengan tujuan akhir [12]. Motivasi
Menurut data yang diambil rata-rata pasien dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi
katarak pada penelitian menunjukkan tidak yang berasal dari dalam individu dan motivasi
bekerja dan lain-lain mempunyai hasil yang sama ekstrinsik merupakan motivasi yang bersal dari
yaitu sekitar 5 orang (33,3%). Pada pasien yang luar individu (Suarli, 2009).
tidak bekerja rata-rata mereka dulu bekerja
sebagai petani. Berdasarkan data yang diambil Nilai Motivasi Melakukan Operasi Katarak
oleh peneliti di wilayah Kerja Puskesmas Setelah Terapi Suportif
Tempurejo mereka bekerja sebagai kuli Berdasarkan tabel 4 nilai rata-rata
bangunan, bengkel dan juga sebagian mereka setelah diberikan intervensi terapi suportif yaitu
yang tidak bekerja dulunya sebagai petani dan 68,53 dengan nilai maksimum 71 hal ini
buruh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa nilai rata rata setelah
Tana [11], pekerjaan yang memiliki resiko diberikan terapi suportif hampir mendekati nilai
terjadinya katarak seperti kelompok petani, maksimum. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh
nelayan, dan juga buruh resiko terkena katarak tiga indikator motivasi yaitu daya tarik, usaha
2,5 kali (16%) dibandingkan dengan masyarakat dan prestasi , prestasi dan imbalan. Hasil dari
yang pekerjaannya sebagai pegawai. Tingginya uji dependent t-test tet diperoleh nilai p value 0,
katarak yang terjadi pada kelompok pekerja yang 001 (p< 0,05) yang artinya ada pengaruh terapi
berada di luar ruangan yang menyebabkan suportif terhadap motivasi untuk melakukan
adanya pajanan kronis sinar matahari karena operasi katarak pada pasien katarak di wilayah
merupakan salah satu faktor risiko katarak. kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten
Prevalensi katarak pada pekerja di luar ruangan Jember.
lebih tinggi (1,3 kali) dibandingkan dengan Peningkatan terapi suportif yang
didalam ruang. diberikan pada pasien katarak dimana sebelum
Nilai Motivasi Melakukan Operasi Katarak diberikan terapi suportif beberapa pasien
Sebelum Terapi Suportif sudah memiliki motivasi untuk operasi akan
Berdasarkan tabel.3 sebelum diberikan tetapi sebagian dari pasien tersebut terkendala
terapi suportif yaitu 62,80 dari nilai terendah 58 pada faktor internal dan eksternal. Hal itu
dan tertinggi 67. Dari hasil penelitian di atas dikarenakan karena pada saat pemberian
bahwa salah satu penyebab pasien tidak terapi terkendala waktu, harus diulang karena
melakukan operasi katarak karena rasa takut, ada beberapa pasien katarak yang tidak
kurangnya biaya dan kurangnya motivasi internal mengerti. Pada saat diberikan terapi suportif
maupun eksternal yang dapat mengubah pola hampir semua terjadi peningkaatan terhadap
pikir negatif mengenai operasi katarak tersebut. skor nilai motivasi sebelum dan sesudah
Adanya motivasi dapat memicu timbulnya diberikan terapi suportif.
perubahan di dalam individu mengenai penyakit Pemberian terapi suportif ini dapat
katarak yang memungkinkan pasien tersebut meningkatkan kognitif pasien karena
untuk bertindak atau berbuat lebih baik dengan memberikan informasi mengenai katarak dan
cara pasien dapat operasi katarak. Berdasarkan membantu seseorang untuk memberikan
penjelasan di atas peneliti berpendapat menurut arahan kepada pasiem yang tidak dapat
informasi yang didapatkan di lapangan bahwa mengatasi permasalahannya. Hal tersebut
sebagian masyarakat yang di wilayah Kerja dapat meningkatkan daya tarik pasien katarak.
Puskesmas Tempurejo memiliki motivasi yang Daya tarik merupakan nilai yang diberikan
rendah untuk operasi katarak karena kurangnya seseorang terhadap hasil yang diharapkan
dari motivasi di dalam dirinya untuk bisa seseorang tersebut. Usaha untuk berprestasi
beraktivitas lagi tanpa adanya gangguan merupakan hasil yang diharapkan oleh
penglihatan, kurangnya dukungan dari keluarga seseorang yang berkaitan sejauh mana usaha
yang membuat pasien katarak memiliki motivasi seseorang tersebut untuk dapat melakukan
rendah dan juga ekonomi rendah mempengaruhi hasil yang diinginkannya [13].
motivasi pasien katarak, hal tersebut juga akan Terapi Suportif adalah suatu terapi yang
mempengaruhi psikologis pasien dalam dipilih dan langsung digunakan pada individu
menyelesaikan masalah tersebut. maupun kelompok yang mempunyai gejala
Motivasi adalah sesuatu yang psikologis yang rendah untuk menolong
menunjukkan proses perilaku, serta tingkah laku individu bisa mempertahankan psikologis

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 121


Siswoyo, et al. Terapi Suportif Meningkatkan Motivasi untuk Melakukan Operasi Katarak...

pasien dalam mengatasi suatu masalah yang penyelesaian masalah [13]. Hal tersebut
sedang dihadapi [7]. Menurut penelitian Swasti sesuai dengan teori behavioristik bahwa
terjadi penurunan ansietas sebelum dan sesudah perilaku terbentuk melalui perkaitan antara
diberikan terapi suportif dengan hasil pengujian stimulus dan respon yang menyebabkan
paired t test pada kelompok intervensi seseorang untuk berubah lebih banyak
membuktikan terjadi penurunan secara bermakna dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sehingga
(p-value 0,000<0,05) sebesar 0,821 dengan dengan begitu ketika pasien diberikan
standar deviasi -0,22 yang tingkat ansietas penjelasan mengenai pentingnya operasi
sedang menjadi tingkat ansietas ringan [14]. katarak, dan dapat membantu untuk
Sejalan dengan penelitian Budiningtyas [15] menyelesaikan permasalahan pasien yang
terhadap intensi hasil uji dependent t-test di belum melakukan operasi katarak pasien dapat
dapatkan nilai (p-value 0,000<0,05) sehingga mempunyai motivasi untuk melakukan operasi.
dapat disimpulkan terdapat intensi setelah Motivasi adalah Adanya pendorong yang
diberikan terapi suportif. Dengan begitu setelah mengakibatkan seseorang mau dan rela untuk
diberikan intervensi terapi suportif terjadi mengerahkan kemampuannya, tenaga, dan
perbedaan sebelum dan sesudah sebesar 12,47 waktunya untuk berbagai kegiatan yang
meningkat menjadi 13,87 pada nilai post tesnya. menjadi tujuannya dan menunaikan
Berdasarkan penelitian berpendapat bahwa terapi kewajibanya, dalam rangka pencapaian tujuan
suportif ini dapat membantu mengatasi masalah yang telah ditentukan sebelumnya [13].
psikologis pasien yang mempunyai motivasi Motivasi tersebut memberikan energi positif
rendah, tidak dapat menyelesaikan permasalahan dalam diri seseorang yang mendorong
yang dimiliki oleh pasien dengan adanya terapi keinginan individu untuk melakukan tindakan
suporti ini menjadi terapi pendukung untuk atau tugas guna memenuhi tujuan yang sudah
membantu mengatasi permasalahan pasien, ditentukan. Jika sesorang memiliki tingkat
dapat menguatkan daya mental yang ada, motivasi yang rendah, maka individu tersebut
dengan membangun hubungan yang bersifat membutuhkan intervensi yang dapat
suportif antara pasien dan terapis. Sehingga meningkatkan motivasi untuk menjalani
pasien memiliki motivasi untuk melakukan berbagai proses dalam hidupnya. Individu yang
operasi katarak. memiliki motivasi intrinsik yang kuat akan
melakukan proses perubahan apabila terjadi
Pengaruh Terapi Suportif Terhadap Motivasi gangguan pada dirinya untuk melakukan
Untuk Melakukan Operasi Katarak pembenahan sehingga sesuai dengan apa
Berdasarkan Tabel 5 didapatkan rata-rata yang diinginkan untuk mendapatkan keadaan
motivasi untuk melakukan operasi katarak yang lebih baik [16].
sebesar -5,733. Hasil uji t dependent diketahui Tujuan dari terapi suportif ini membantu
nilai p-value 0,001 (p<0,05) hal tersebut mengatasi masalah dengan begitu akan
menunjukkan adanya pengaruh pemberian terapi berfokus pada pasien, dan menolong pasien
suportif terhadap motivasi untuk melakukan untuk menentukan arah [7]. Dalam pemberian
operasi katarak pada pasien katarak di Wilayah terapi suportif ini berespon langsung terhadap
Kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember. masalah yang sedang dihadapi pasien saat ini
Terapi suportif ini terdiri dari tiga prinsip yaitu takut , tidak mempunyai biaya, tidak
dasar yaitu ekspresi perasaan, dukungan sosial, mengetahui mengenai katarak untuk
dan keterampilan manajemen kognitif. Dukungan melakukan operasi katarak sehingga pasien
sosial dan juga perasaan dapat memberikan dapat menyelesaikan masalah, meningkatkan
dorongan untuk dapat melakukan sesuatu yang mekanisme koping dalam melakukan suatu
ada pada pasien sehingga dapat tindakan, mencegah adanya komplikasi, dan
mengembangkan sumber pendukung yang baru membantu pasien mengubah pola pikir negatif
pada pasien [13]. sehingga pasien mempunyai pemikiran sehat
Ekspresi dan perasaan pasien katarak mengenai pentingnya operasi katarak.
dapat menceritakan apa yang selama ini menjadi
kendala belum melakukan operasi baik dari Simpulan dan Saran
pengalamanya maupun masalah-masalah yang Terdapat pengaruh terapi suportif
tidak dapat diselesaikan dan juga terapi suportif terhadap motivasi melakukan operasi katarak
dapat meningkatkan kemampuan adaptasi pasien pada pasien katarak. Terapi suportif ini dapat
terhadap situasi kehidupan, membangun meningkatakan motivasi. Perawat dapat
kekuatan ego, dan kemampuan dalam melaksanakan intervensi terapi suportif untuk

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 122


Siswoyo, et al. Terapi Suportif Meningkatkan Motivasi untuk Melakukan Operasi Katarak...

melakukan deteksi kendala dan masalah yang Provinsi Sulawesi Utara. Sulawesi Utara.
dialami oleh penderita katarak dan keluarganya [Internet]. 2014 [cited 2017 July 22].
sehingga dapat meningkatkan motivasi pasien Available from
untuk menyelesaikan masalahnya. Pada https://www.scribd.com/document/33709
penelitian selanjutnya diharapkan untuk 1451/JURNAL-MEISYE-pdf
menerapkan penelitian quasi-eksperimen karena [10] Ulandari N. Pengaruh pekerjaan
dapat mengetahui hasil yang maksimal mengenai terhadap terjadinya katarak pada pasien
motivasi seseorang sebelum dan sesudah yang berobat di Balai Kesehatan Mata
diberikan terapi suportif jika ada kelompok Masyarakat Nusa Tenggara Barat.
kontrol. [Internet]. 2014 [cited 2017 June 22].
Available from
Daftar Pustaka http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_the
[1] Arimbi AT. Faktor-faktor yang berhubungan sis/unud-1070-697482586-tesis.pdf
dengan katarak degeneratif di RSUD Budhi [11] Tana L., Rifa’i L, dan Ghani L. Peranan
Asih. 2011. Jakarta: Universitas Indonesia; pekerjaan terhadap kejadian katarak
2014 [disitasi 25 Februari 2017]. Available pada masyarakat indonesia. Riset
from Kesehatan Dasar 2007; Jakarta.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/a [Internet]. 2009 [cited 2017 June 9].
rticle Available from http://ejournal.
[2] Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Jakarta: Balai litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/artic
Penerbit FKUI; 2007 le/download/2196/1094.Serial online
[3] WHO. Cataract. 2013. [internet] USA. [cited [12] Stauri S. Pengaruh pendidikan
2017 April 27]. Available from: kesehatan metode demonstrasi
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/f terhadap tingkat pengetahuan dan
s213/en motivasi penggunaan Alat Pelindung Diri
[4] Indonesia. KEMENKES RI. Situasi (APD) pada petani desa wringin telu
gangguan penglihatan dan kebutaan. Kecamatan Puger Kabupaten Jember.
Pusat Data dan Informasi (Infodatin) Jember: Universitas Jember. [Internet].
Kementerian Kesehatan RI. 2014. [cited 2015 [cited 2017 March 2]. Available
2017 Februari 27]. Available from from http://repository.unej.ac.id/handle/
https://www.google.co.id/? [13] Siagian SP. Teori motivasi dan
gws_rd=cr,ssl&ei=ToETV9a0NuHEmwX7to aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta; 2004.
zgBg#q=infodatin+2014 [14] Swasti KG. Pengaruh terapi suportif
[5] Kabupaten Jember. Dinas Kesehatan terhadap ansietas siswa kelas XII SMAN
Kabupaten Jember. Angka kesakitan 1 Kutasari dalam menghadapi ujian
katarak Wilayah Kerja Puskesmas Se- nasional. Tesis: Depok. [Internet].
Kabupaten Jember tahun 2016. Jember: 2011[cited 2017 March 18]. Available
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember; from onlinehttp://lib.ui.ac.id/file?
2016. file=digital/20281671T%20keksi
[6] Dewi RM. Contraints and supporting factor %20Girindra% %20Swasti.pdf .
to access free cataract surgery: Universitas [15] Budiningtyas DK. Pengaruh terapi
Airlangga. [Internet]. 2010 [cited 2017 suportif terhadap intensi melakukan
March 2]. Available from journal.unair.ac.id operasi katarak pada pasien katarak di
[7] Tomb DA. Buku saku psikiatri. Jakarta: wilayah kerja Puskesmas Tempurejo
EGC; 2004 Kabupaten Jember. Jember: Universitas
[8] Erman I. Hubungan umur dan jenis kelamin Jember. [Internet]. 2016 [cited 2017
dengan kejadian katarak di Instalasi Rawat March 20]. Available from
Jalan (Poli Mata) Rumah Sakit DR. Sobirin http://repository.unej.ac.id/handle/12345
Kabupaten Musi Rawas; Politeknik 6789/79433 .
Palembang. [Internet]. 2014 [cited 2017 [16] Rahmadani M. Pengaruh terapi
June 9]. Available from psikoedukasi terhadap motivasi untuk
https://www.scribd.com/doc/306966548/jur operasi katarak pada klien katarak di
nal-katarak-pdf wilayah kerja Puskesmas Semboro
[9] Hanok MS, dkk. Faktor-faktor yang Kabupaten Jember. Jember; Universitas
berhubungan dengan kejadian katarak di Jember. [Internet] 2016 [cited 25 March
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) 2017]. Available from

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 123


Siswoyo, et al. Terapi Suportif Meningkatkan Motivasi untuk Melakukan Operasi Katarak...

http://repository.unej.ac.id/handle/1234567 EGC; 2005.


89/75746 [20] Sunarti N. Tipe kepribadian, tingkat
[17] Smeltzer SC & Bare BG. Buku ajar pendidikan, status sosial ekonomi dan
keperawatan medikal bedah brunner & ide bunuh diri [internet]. 2012 [diambil
suddarth. Jakarta: EGC; 2002. tanggal 1 Juni 2016]. dari:
[18] Suarli SB. Manajemen keperawatan dengan http://eprints.ums.ac.id/18965/29/Naska
pendekatan praktik. Jakarta: Erlangga; hPublikasi.pdf
2009.
[19] Potter PA, Perry AG. Buku ajar
fundamental keperawatan: konsep, proses,
dan praktik. Volume 1 edisi 4. Jakarta:

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.1), Januari, 2018 124

Das könnte Ihnen auch gefallen