Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Comment:
Terdapat pada halaman pertama pada bagian judul dan pada bagian abstrak
Jurnal berjudul “Clinical Outcome of Acute Epidural Hematoma in Korea: Preliminary
Report of 285 Cases Registered in the Korean Trauma Data Bank System” dengan tujuan
yang dipaparkan dengan jelas pada bagian abstrak pada bagian objective yaitu ”to assess
the clinical characteristics, management, and outcome of epidural hematoma (EDH)
based on the data collected and registered in the Korean Trauma Data Bank System
(KTDBS)” Dengan desain dan setting penelitian yang juga dijelaskan bahwa jurnal berupa
analisis dengan mengkategorisasikan pasien menjadi dua kelompok yaitu kelompok poor
outcomes dan good outcomes dan membandingkan berbagai karakteristik dan waktu
interval dengan regimen penatalaksanaan untuk menentukan hubungan antar
parameter tersebut dengan hasilnya.
Comment:
Terdapat pada halaman 2 bagian METHODS
Dijelaskan bahwa data didapatkan dari 23 trauma center dari Korean Trauma Data Bank
System (KTDBS) pada semua tingkatan di Korea dan didapatkan sebanyak 392 items yang
mencakup informasi mengenai karakteristik dan etiologi dari injury, diagnosis,
tatalaksana, dan komplikasi pada pasien. Didapatkan 2698 pasien dari keseluruhan data
tersebut, kemudian didapatkan 377 kasus EDH yang memenuhi kriteria inklusi. Pada
jurnal ini tidak dijelaskan mengenai penelitian lainnya yang relevant dikarenakan studi ini
merupakan studi pertama yang menggunakan database dari KTDBS.
A - Were the criteria used to select articles for inclusion appropriate?
What is best? Where do I find the information?
The inclusion or exclusion of studies in a systematic The Methods section should describe in detail the
review should be clearly defined a priori. The inclusion and exclusion criteria. Normally, this will
eligibility criteria used should specify the patients, include the study design.
interventions or exposures and outcomes of
interest. In many cases the type of study design
will also be a key component of the eligibility
criteria.
This paper: Yes No Unclear
Comment:
Pada halaman 2 bagian METHODS dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian pada
sub-bagian Patient Population
Dijelaskan bahwa dari 2698 kasus Traumatic Brain Injury, 377 kasus merupakan kasus
EDH yang terdapat pada database. Pasien dengan usia lebih muda dari 26 tahun dan
pasien dengan field cardiac arrest dieksklusi dari penelitian ini. Sehingga didapatkan
pada akhirnya sejumlah 285 pasien EDH yang dievaluasi dan dianalisa dalam penelitian
ini.
A - Were the included studies sufficiently valid for the type of question asked?
What is best? Where do I find the information?
The article should describe how the quality of each The Methods section should describe the
study was assessed using predetermined quality assessment of quality and the criteria used. The
criteria appropriate to the type of clinical question Results section should provide information on the
(e.g., randomization, blinding and completeness of quality of the individual studies.
follow-up)
This paper: Yes No Unclear
Comment:
Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan menggunakan database dari
KTDBS sehingga belum ada penelitian sebelumnya yang relevan dan valid untuk penelitian ini.
Meskipun demikian, pada penelitian ini dijabarkan mengenai metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini. Penelitian ini berbentuk analisis statistik menggunakan database dari KTDBS
sebagai sumber datanya.
Variabel yang diteliti merupakan parameter klinik yang dibandingkan dengan hasil akhir dari
pasien, yaitu: usia, gender, adanya fraktur tengkorak, rencana tatalaksana, derajat brain injury,
waktu interval trauma ke RS, tipe dari mekanisme injury, waktu interval dari trauma ke initial CT,
rencana tatalaksana setelah initial CT, waktu interval dari initial CT ke follow-up CT, alasan
dilakukan follow-up CT, penggunaan mannitol, penggunaan antikonvulsan profilaksis, waktu yang
dibutuhkan untuk menentukan pembedahan, dan jenis pembedahan.
Dari semua data yang didapatkan, variabel yang kontinyu akan dijabarkan sebagai frekuensi
dan persentase. Kemudian untuk membandingkan kedua kelompok dalam penelitian ini,
dilakukan two-sample t-test atau chi-square test (Fisher’s exact test) yang sesuai. Analisis regresi
logistik juga digunakan untuk mengidentifikasi faktor untuk memprediksi poor outcome dan
hasilnya dijabarkan sebagai odds ratio (OR) dengan 95% confidence interval (CI). P-value <0,05
dianggap signifikan secara statistik. Seluruh analisis statistik dilakukan menggunakan SAS 9.4.
T - Were the results similar from study to study?
What is best? Where do I find the information?
Ideally, the results of the different studies should The Results section should state whether the results
be similar or homogeneous. If heterogeneity exists are heterogeneous and discuss possible reasons.
the authors may estimate whether the differences The forest plot should show the results of the chi-
are significant (chi-square test). Possible reasons square test for heterogeneity and if discuss reasons
for the heterogeneity should be explored. for heterogeneity, if present.
This paper: Yes No Unclear
Comment:
Pada halaman 2 sub-bagian Statistical Analysis dan halaman 3 tabel dari sub-bagian
Results
Dijelaskan bahwa dari semua data yang didapatkan, variabel yang kontinyu akan
dijabarkan sebagai frekuensi dan persentase. Kemudian untuk membandingkan kedua
kelompok dalam penelitian ini, dilakukan two-sample t-test atau chi-square test
(Fisher’s exact test) yang sesuai. Analisis regresi logistik juga digunakan untuk
mengidentifikasi faktor untuk memprediksi poor outcome dan hasilnya dijabarkan
sebagai odds ratio (OR) dengan 95% confidence interval (CI). P-value <0,05 dianggap
signifikan secara statistik. Seluruh analisis statistik dilakukan menggunakan SAS 9.4.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diambil bersifat homogen.
What were the results?
How are the results presented?
Berdasarkan statistik demografik usia tua (p=0,0003), derajat brain injury yang lebih
berat (p<0,0001), kasus surgical EDH dengan craniectomy (p<0,0001), waktu interval
yang lebih singkat dari trauma ke RS <6 jam, waktu interval lebih singkat dari trauma ke
inisial CT (p=0,0078) dan pola penurunan GCS antara inisial dan final GCS (p=0,0374)
merupakan prediktor kuat dari poor outcome.
Mekanisme injury dengan terjatuh lebih umum didapatkan pada pasien dengan good
outcome (121/232, 52,16%) namun tidak signifikan secara statistik (p=0,0537).
Penggunaan mannitol dalam mengatasi peningkatan TIK pada saat datang di IGD lebih
tinggi pada pasien dengan poor outcome (10/14, 71,43%) Dalam sisi lain, pasien dengan
good outcome tidak mendapatkan tatalaksana mannitol untuk EDHnya (29/60, 48,33%)
namun tidak signifikan secara statistik (p=0,0504).
Derajat brain injury (OR 9,36 pada moderate injury; 95% CI, 1,68-52,23; dan OR 55,56
pada severe injury; 95% CI, 7,49-412,35; p=0,0004) dan perbedaan GCS awal dan akhir
(OR 1,39; 95% CI, 1,06-1,81; p=0,0180)Menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik
sebagai faktor penentu yang kuat yang berhubungan dengan poor outcome. Catatan lain,
penggunaan antikonvulsan profilaksis tidak mempengaruhi hasil fungsionalnya. Hasil
tersebut dirangkum dalam bentuk tabel.
Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan bahwa Ini merupakan penelitian pertama
yang melaporkan faktor yang berhubungan dengan poor dan good outcomes pada
pasien EDH. Strategi baru mungkin dibutuhkan untuk mencegah pasien mengalami
disabilitas jangka panjang yang dapat berhubungan dengan masalah sosio-ekonomi
negara. Epidemiologi EDH berubah, sehingga pre-hospital care, instrumen diagnostik,
critical care monitoring, dan penatalaksanaan juga harus diubah dan divalidasi secara
kontinyu untuk hasil yang lebih baik. Derajat brain injury dan perbedaan GCS merupakan
faktor yang penting dan signifikan dalam menentukan outcome fungsional dari EDH.
Data dari KTDBS dapat menjadi dasar dalam mendesain standar yang optimal dalam
penanganan EDH akut dan pada TBI lainnya.