Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
Student Centered Learning is one approach to teaching in education. This approach gives students the
freedom to have a chance get in depth knowledge (deep learning) and to improve the quality of students
learning. Student Centered Learning (SCL) is applied in Islamic Junior High School Baitul ' Izzah Nganjuk
established for 5 years and has got many achievements. Methods of research in this study using a
qualitative approach. Techniques in data collection through (1) in depth interviews (2) observation. To
analyze the data using constructivism learning theory . The selection of theory is based on the object of
study in Islamic Junior High School Baitul 'Izzah Nganjuk, so it can explain the process of Student
Centered Learning where students are required to take an active role. From these results research,
learning strategies applied by Islamic Junior High School Baitul 'Izzah in Student Centered Learning are
(1) Active Learning, learning oriented student activities (2) Contextual Learning, learning strategies with
real life students. Obstacles that arise in the learning process based on Student Centered Learning comes
from inside and from outside . Inside obstacles that arise from the presence of students who are still
passive and not all subject matter can prioritize involvement of the students, especially the material on
the basic formula. Outside obstacles is the lack of infrastructure available, the attention of governments is
minimal, and the lack of knowledge of the parents of the actual learning process.
ABSTRAK
Student Centered Learning merupakan salah satu pendekatan pengajaran dalam pendidikan. Pendekatan
ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk memiliki kesempatan dan fasilitas menggali sendiri ilmu
pengetahuannya sehingga akan didapat pengetahuan yang mendalam (deep learning) dan mampu
meningkatkan kualitas siswa. Proses pembelajaran berbasis Student Centered Learning (SCL) diterapkan
di SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk yang baru berdiri selama 5 tahun dan memiliki banyak prestasi.
Metode penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tekhnik
dalam pengumpulan data melalui (1) Indepth Interview (2) observasi. Untuk menganalisis data
menggunakan teori pembelajaran konstruksivisme. Pemilihan teori ini didasarkan atas obyek penelitian
yaitu SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk, sehingga dapat memperoleh penjelasan tentang proses
pembelajaran berbasis Student Centered Learning dimana siswa dituntut untuk berperan aktif. Dari hasil
penelitian ini diperoleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh SMP Islam Baitul 'Izzah dalam proses
pembelajaran SCL yaitu (1) Active Learning, pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas murid (2)
Contextual Learning, strategi pembelajaran dengan kehidupan nyata para siswa. Hambatan yang timbul
dalam proses pembelajaran berbasis SCL berasal dari dalam dan dari luar. Hambatan yang muncul dari
dalam adalah masih adanya siswa yang pasif dan tidak semua materi pelajaran bisa mengutamakan
keaktifan siswa terutama materi tentang rumus dasar. Hambatan yang timbul dari luar adalah kurangnya
sarana prasarana yang tersedia, perhatian pemerintah yang minim, serta kurangnya pengetahuan wali
murid terhadap proses pembelajaran yang sebenarnya.
P
endidikan saat ini merupakan ke- yang menjadikan siswa sebagai objek bu-
butuhan yang sangat penting da- kan subjek. Model pembelajaran ini meng-
lam masyarakat, karena pendidik- anggap semua siswa sama, padahal setiap
an bermanfaat untuk kelangsung- individu memiliki kemampuan berbeda-
an dan proses kemajuan hidup manusia. beda. Sistem pendidikan yang ada pada
Melalui pendidikan manusia dapat men- umumnya membatasi setiap gerak ruang
transfer ilmu pengetahuan, nilai-nilai, ke- murid. Murid menerima semua ilmu pem-
trampilan, serta teknologi kepada genera- berian guru, karena guru merupakan sum-
si penerusnya. Pendidikan pulalah yang ber pengetahuan (Murwani, 2006). Model
menjamin keberlangsungan kebudayaan pembelajaran seperti ini dalam dunia pen-
dan peradaban manusia di muka bumi ini. didikan dikenal dengan istilah seragami-
Pendidikan memiliki dua arti, yaitu pen- sasi, tanpa memperdulikan potensi serta
didikan yang diartikan secara luas dimak- kebutuhan setiap siswa berbeda. Pende-
nai bahwa pendidikan adalah bagian dari katan pembelajaran yang konvensional di-
kehidupan itu sendiri dan berlangsung se- mana guru sebagai seorang yang ahli me-
panjang hayat. Sedangkan pendidikan da- nyampaikan ilmu pengetahuan kepada
lam arti sempit dimaknai sebagai penga- muridnya seperti ini biasa disebut dengan
jaran yang diselenggarakan di sekolah Techer Centered Learning (Chrosby dalam
(Soyomukti, 2010: 27). O'Neil dan McMahon, 2005)
Proses pendidikan yang terjadi di Dalam perkembangannya pende-
sekolah pada umumnya masih mengguna- katan Teacher Centered Learning (TCL)
kan model pembelajaran konvensional tidak lagi sesuai dengan yang terjadi pada
yaitu guru memegang posisi sentral se- kehidupan nyata. TCL merupakan pende-
bagai sumber belajar yang memberikan katan yang dinilai memandang semua mu-
pengetahuan dan ketrampilan pada siswa. rid sama. Untuk beberapa kondisi kegi-
Guru sebagai subjek pembawa nilai dan atan TCL memang sudah cukup baik, akan
norma budaya menduduki posisi sentral tetapi ketika berhadapan dengan kondisi
dalam proses pendidikan (Bernadib dalam murid yang memiliki beragam karakter
Murtiningsih, 2004:3). yang berbeda-beda maka paradigma ini
Di Indonesia model pembelajaran sudah tidak bijak diterapkan lagi. Proses
yang digunakan bersifat konvensional, pembelajaran yang terjadi seharusnya me-
Belajar Kimia Siswa". Berdasarkan peneli- yang berbasis pada murid (Student Cen-
tian dan pembahasan yang dilakukan da- tered Learning). Pembelajaran berbasis
pat disimpulkan bahwa pelajaran dengan Student Centered Learning menuntut mu-
menggunakan metode Student Centered rid aktif, serta melakukan diskusi dengan
Learning yang berbasis Fun Chemistry sa- guru sebagai fasilitator jika menemui ke-
ngat efektif untuk meningkatkan hasil be- sulitan. Aktifnya siswa diharapkan mampu
lajar kimia (Sugiyo, 2009). menumbuhkan rasa kreatifitas siswa. Ke-
Dewasa ini semakin banyak seko- majuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
lah yang menerapkan proses pembelajar- memudahkan para murid untuk memper-
an berbasis Sudent Centered Learning. oleh ilmu pengetahuan tidak hanya mela-
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk adalah lui pembelajaran formal saja, akan tetapi
salah satu sekolah swasta Islam yang me- bisa melalui berbagai media dan sumber
nerapkan pembelajaran yang berbasis Stu- belajar. Sumber belajar bisa dari internet,
dent Centered Learning (SCL). SMP swasta lingkungan sekitar, masyarakat, instansi,
ini selama kurang lebih 5 tahun berdiri profesi atau bahkan teman sebaya. Pihak
memiliki prestasi yang luar biasa mem- sekolah juga mengundang anggota, tokoh
banggakan dan mampu bersaing dengan masyarakat, atau orangtua ke dalam kelas
SMP Negeri unggulan di Kabupaten Ngan- untuk berbicara dengan topik yang berhu-
juk. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk bungan dengan pekerjaannya (Parenting
mendeskripsikan bagaimana proses pem- Program). Guru bukan lagi satu-satunya
belajaran yang berbasis Student Centered sumber belajar tetapi mitra pembelajaran.
Learning di SMP Islam Baitul 'Izzah Ngan- Proses pembelajaran berbasis Stu-
juk serta hambatan yang muncul dalam dent Centered Learning memanfaatkan
proses pembelajaran berbasis Student berbagai sumber belajar yang ada di seki-
Centered Learning. tar sekolah. Perpustakaan mini yang ada
di sekolah memiliki buku yang menunjang
Penerapan Pembelajaran Student Cen-
proses pembelajaran, selain itu perpusta-
tered Learning di SMP Islam Baitul
'Izzah Nganjuk kaan ini juga berisi buku-buku yang bersi-
fat rekreatif yang dapat dibaca untuk me-
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk semenjak
ngisi waktu luang siswa. Lingkungan seki-
pertama kali berdiri sekitar 5 tahun yang
tar sekolah selain perpustakaan dapat
lalu sudah melaksanakan pembelajaran
BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 254
Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263
di SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk mem- pat agar dalam penerapannya dalam ber-
bina siswa untuk belajar, berpikir dan jalan dengan baik dan tidak menjadi pem-
mencari informasi sehingga dalam proses belajaran yang membosankan bagi para
pembelajaran yang tercipta suasana yang murid.
aktif dan kreatif. SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk
Murid pada pembelajaran berbasis menerapkan dua strategi pembelajaran
Student Centered Learning harus selalu di- dalam praktek penyampaian proses pem-
dorong untuk mempunyai motivasi yang belajaran berbasis Student Centered Le-
tinggi untuk bisa mencapai kompetensi arning, yaitu Active Learning dan Contex-
yang diharapkan. Murid dimotivasi deng- tual Learning. Strategi pembelajaran yang
an cara sering melakukan diskusi sehingga diterapkan mengutamakan keaktifan mu-
murid berani mengemukakan pendapat rid, serta menghargai keunikan yang ada
serta belajar untuk memecahkan masalah. pada diri setiap murid. Strategi pembe-
Murid juga dibiasakan untuk dapat me- lajaran kontekstual mengaitkan pengeta-
nyampaikan atau mempresentasikan pe- huan siswa dengan dunia nyata sehingga
ngetahuan yang dimilikinya. Dalam pem- memudahkan siswa untuk memahami ser-
belajaran berbasis Student Centered Le- ta mengaplikasikan pengetahuan tersebut.
arning murid juga tidak boleh takut de-
Active Learning
ngan guru, jika murid memiliki ketakutan
pada guru tidak bisa melakukan diskusi Active learning adalah salah satu strategi
atau sharing dengan nyaman. pembelajaran yang berbasis pada murid
(Student Centered Learning). Strategi pem-
Praktek Penyampaian Pembelajaran
belajaran active learning merupakan pem-
Berbasis Student Centered Learning
belajaran yang berorientasi pada aktivitas
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk adalah
murid dan menerapkan prinsip learning
sekolah swasta Islam yang sejak awal ber-
by doing. Rasa ingin tahu murid pada hal
diri memiliki tekad untuk menjadikan pro-
yang belum diketahui mendorong keterli-
ses pembelajaran tidak membosankan ba-
batannya secara aktif dalam proses pem-
gi murid. Penerapan proses pembelajaran
belajaran (Pannen, 2001: 42). Hal ini ber-
berbasis Student Centered Learning me-
arti bahwa sistem pembelajaran menem-
merlukan strategi pembelajaran yang te-
patkan murid sebagai subyek pembelajar-
an yang aktif. Murid bukan objek pembe- untuk mencari jawaban. Hasil akhir dari
lajaran yang dijejali dengan informasi, te- tugas bisa dalam bentuk presentasi, ber-
tapi murid adalah subyek yang memiliki main peran, mindmap, paper ataupun peta
potensi. Sehingga proses pembelajaran (gambar) sesuai dengan materi serta
harus diarahkan untuk mengembangkan tugas pembelajaran.
seluruh potensi yang dimiliki murid. Ketiga, eksplorasi. Murid bersama
Active Learning diterapkan dalam kelompoknya melakukan diskusi, wawan-
proses pembelajaran di kelas SMP Islam cara pada narasumber, mencari materi tu-
Baitul 'Izzah Nganjuk dengan berbagai al- gas melalui internet untuk menyelesaikan
ternative. Alternative pembelajaran yang tugas, dan murid melakukan praktikum
di aplikasikan di kelas menyesuaikan ma- untuk menemukan sendiri jawaban dari
teri serta kemampuan guru. Hal ini dila- suatu permasalahan.
kukan untuk menghindari rasa bosan mu- Keempat, presentasi. Presentasi di-
rid-murid dengan strategi pembelajaran laksanakan untuk menyampaikan hasil te-
yang monoton. Alternative pembelajaran muan jawaban atau kesimpulan suatu ma-
yang diaplikasikan di SMP Islam Baitul teri pembelajaran, salah satu anggota ke-
'Izzah seperti berikut. lompok maju menjelaskan jawabannya.
Pertama, pembentukan kelompok. Keberhasilan strategi pembelajar-
Guru membagi murid menjadi beberapa an active learning ini didukung penuh de-
kelompok, pembentukan kelompok bisa ngan media serta sumber belajar yang cu-
guru yang menentukan atau murid sendiri kup memadai. Masing-masing kelas di
yang menentukan. Kelompok yang sudah SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk disedia-
terbentuk akan diberi petunjuk atau kisi- kan LCD, laptop, serta jaringan wifi yang
kisi untuk memecahkan masalah kemu- menjangkau tiap kelas. Buku-buku yang
dian menemukan jawaban terkait proses relevan dengan materi pembelajaran ba-
pembelajaran. nyak tersedia di perpustakaan mini SMP
Kedua, pemberian tugas. Guru Islam Baitul 'Izzah Nganjuk.
memberikan kisi-kisi materi dan perta- Pelajaran bahasa Inggris dengan
nyaan (tugas) kepada murid sesuai materi strategi pembelajaran active learning ter-
pembelajaran. Tugas ini bisa didiskusikan lihat sangat menyenangkan bagi murid-
dengan kelompok atau mencari sumber murid di SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk.
kan dugaan (hiphotesis), pengumpulan da- dapat merenung tentang sikapnya yang ti-
ta (data gathering), serta penyimpulan dak suka makan sayur atau buah adalah
(conclusion). sikap yang salah. Seharusnya makan sayur
Ketiga, masyarakat belajar (learn- dan buah untuk kesehatan tubuh.
ing community). Hasil pembelajaran diper- Ketujuh, penilaian yang sebenarnya
oleh melalui kerjasama dengan orang lain. (authentic assessment). Hasil akhir dari
Dalam pembelajaran kontekstual diperlu- pembelajaran bukan segalanya, akan te-
kan komunikasi dengan banyak orang tapi proses yang diiringi kemajuan belajar
tidak hanya guru sebagai pusat informasi. merupakan nilai yang sesungguhnya. Pe-
Murid-murid bekerjasama dalam kelom- nilaian dapat berupa penilaian berdasar-
pok untuk menemukan pengetahuan. kan perbuatan (performance based) dan
Keempat, bertanya (questioning). penilaian tertulis (pencil and paper test).
Bertanya adalah salah satu cara menggali Pembelajaran kontekstual yang di-
informasi, oleh karena itu anak didik da- terapkan di Baitul 'Izzah memperkenalkan
lam proses pembelajaran berbasis kon- materi melalui penemuan, penguatan, ser-
tekstual harus dioptimalkan untuk berta- ta keterhubungan. Murid diajak menye-
nya. Pengetahuan yang dimiliki anak didik lami materi dengan cara anak menemukan
bermula dari bertanya. sendiri jawaban suatu permasalahan, se-
Kelima, pemodelan (modelling). Un- hingga diharapkan murid dapat mema-
tuk memudahkan pembelajaran perlu ada- hami materi tidak hanya menghafal. Mu-
nya model, tidak hanya guru yang bisa rid-murid diajak untuk berkelompok be-
menjadi model dalam pembelajaran. Mu- kerjasama dalam sebuah tim baik di dalam
rid, orangtua atau masyarakat bisa men- kelas, laboratorium, ataupun di luar seko-
jadi model untuk dijadikan contoh. lah ketika melakukan field study.
Keenam, refleksi (reflection). Re- Field study merupakan program
fleksi adalah respon terhadap suatu keja- pembelajaran yang dilaksanakan SMP
dian, aktivitas atau pengetahuan yang Islam Baitul 'Izzah berupa turun lapangan
baru diterima. Misalnya di sekolah menda- untuk praktik langsung di masyarakat.
pat pengetahuan baru bagaimana harus Murid-murid diajak menemui realitas ke-
hidup dengan sehat dan makan sayur hidupan nyata di masyarakat, tidak hanya
serta buah, maka anak didik diharapkan teori di kelas. Dalam proses pembelajaran
Hambatan dari luar yaitu sarana yang Berbasis Fun Chemistry untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia
dan prasarana yang belum memadai me-
Siswa". Jurnal Inovasi Pendidikan
ngingat SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk Kimia- No. 02/Vol.3
baru berdiri selama 5 tahun. Selain itu Soyomukti, Nurani. (2010). Teori-Teori
wali murid yang belum paham akan ha- Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
kikat pembelajaran yang sebenarnya juga
menjadi hambatan dalam proses pembe- Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif Progresif,
lajaran. Sehingga memunculkan protes- Jakarta: Kencana Prenada Media
protes terhadap proses pembelajaran Group
2013, dari
http://www.aishe.org/readings/20
05-1/oneill-mcmahon
Tues_19th_Oct_SCL.html