Sie sind auf Seite 1von 13

Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah

Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning


(Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Pertama Islam
Baitul ‘Izzah, Nganjuk)

Reza Rindy Antika


rezarindyantika@gmail.com
Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya

Abstract
Student Centered Learning is one approach to teaching in education. This approach gives students the
freedom to have a chance get in depth knowledge (deep learning) and to improve the quality of students
learning. Student Centered Learning (SCL) is applied in Islamic Junior High School Baitul ' Izzah Nganjuk
established for 5 years and has got many achievements. Methods of research in this study using a
qualitative approach. Techniques in data collection through (1) in depth interviews (2) observation. To
analyze the data using constructivism learning theory . The selection of theory is based on the object of
study in Islamic Junior High School Baitul 'Izzah Nganjuk, so it can explain the process of Student
Centered Learning where students are required to take an active role. From these results research,
learning strategies applied by Islamic Junior High School Baitul 'Izzah in Student Centered Learning are
(1) Active Learning, learning oriented student activities (2) Contextual Learning, learning strategies with
real life students. Obstacles that arise in the learning process based on Student Centered Learning comes
from inside and from outside . Inside obstacles that arise from the presence of students who are still
passive and not all subject matter can prioritize involvement of the students, especially the material on
the basic formula. Outside obstacles is the lack of infrastructure available, the attention of governments is
minimal, and the lack of knowledge of the parents of the actual learning process.

Keywords: Student Centered Learning, learning process

ABSTRAK
Student Centered Learning merupakan salah satu pendekatan pengajaran dalam pendidikan. Pendekatan
ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk memiliki kesempatan dan fasilitas menggali sendiri ilmu
pengetahuannya sehingga akan didapat pengetahuan yang mendalam (deep learning) dan mampu
meningkatkan kualitas siswa. Proses pembelajaran berbasis Student Centered Learning (SCL) diterapkan
di SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk yang baru berdiri selama 5 tahun dan memiliki banyak prestasi.
Metode penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tekhnik
dalam pengumpulan data melalui (1) Indepth Interview (2) observasi. Untuk menganalisis data
menggunakan teori pembelajaran konstruksivisme. Pemilihan teori ini didasarkan atas obyek penelitian
yaitu SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk, sehingga dapat memperoleh penjelasan tentang proses
pembelajaran berbasis Student Centered Learning dimana siswa dituntut untuk berperan aktif. Dari hasil
penelitian ini diperoleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh SMP Islam Baitul 'Izzah dalam proses
pembelajaran SCL yaitu (1) Active Learning, pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas murid (2)
Contextual Learning, strategi pembelajaran dengan kehidupan nyata para siswa. Hambatan yang timbul
dalam proses pembelajaran berbasis SCL berasal dari dalam dan dari luar. Hambatan yang muncul dari
dalam adalah masih adanya siswa yang pasif dan tidak semua materi pelajaran bisa mengutamakan
keaktifan siswa terutama materi tentang rumus dasar. Hambatan yang timbul dari luar adalah kurangnya
sarana prasarana yang tersedia, perhatian pemerintah yang minim, serta kurangnya pengetahuan wali
murid terhadap proses pembelajaran yang sebenarnya.

Kata Kunci: Student Centered Learning, Proses Pembelajaran.

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 251


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

P
endidikan saat ini merupakan ke- yang menjadikan siswa sebagai objek bu-
butuhan yang sangat penting da- kan subjek. Model pembelajaran ini meng-
lam masyarakat, karena pendidik- anggap semua siswa sama, padahal setiap
an bermanfaat untuk kelangsung- individu memiliki kemampuan berbeda-
an dan proses kemajuan hidup manusia. beda. Sistem pendidikan yang ada pada
Melalui pendidikan manusia dapat men- umumnya membatasi setiap gerak ruang
transfer ilmu pengetahuan, nilai-nilai, ke- murid. Murid menerima semua ilmu pem-
trampilan, serta teknologi kepada genera- berian guru, karena guru merupakan sum-
si penerusnya. Pendidikan pulalah yang ber pengetahuan (Murwani, 2006). Model
menjamin keberlangsungan kebudayaan pembelajaran seperti ini dalam dunia pen-
dan peradaban manusia di muka bumi ini. didikan dikenal dengan istilah seragami-
Pendidikan memiliki dua arti, yaitu pen- sasi, tanpa memperdulikan potensi serta
didikan yang diartikan secara luas dimak- kebutuhan setiap siswa berbeda. Pende-
nai bahwa pendidikan adalah bagian dari katan pembelajaran yang konvensional di-
kehidupan itu sendiri dan berlangsung se- mana guru sebagai seorang yang ahli me-
panjang hayat. Sedangkan pendidikan da- nyampaikan ilmu pengetahuan kepada
lam arti sempit dimaknai sebagai penga- muridnya seperti ini biasa disebut dengan
jaran yang diselenggarakan di sekolah Techer Centered Learning (Chrosby dalam
(Soyomukti, 2010: 27). O'Neil dan McMahon, 2005)
Proses pendidikan yang terjadi di Dalam perkembangannya pende-
sekolah pada umumnya masih mengguna- katan Teacher Centered Learning (TCL)
kan model pembelajaran konvensional tidak lagi sesuai dengan yang terjadi pada
yaitu guru memegang posisi sentral se- kehidupan nyata. TCL merupakan pende-
bagai sumber belajar yang memberikan katan yang dinilai memandang semua mu-
pengetahuan dan ketrampilan pada siswa. rid sama. Untuk beberapa kondisi kegi-
Guru sebagai subjek pembawa nilai dan atan TCL memang sudah cukup baik, akan
norma budaya menduduki posisi sentral tetapi ketika berhadapan dengan kondisi
dalam proses pendidikan (Bernadib dalam murid yang memiliki beragam karakter
Murtiningsih, 2004:3). yang berbeda-beda maka paradigma ini
Di Indonesia model pembelajaran sudah tidak bijak diterapkan lagi. Proses
yang digunakan bersifat konvensional, pembelajaran yang terjadi seharusnya me-

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 252


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

nggunakan pendekatan konstruksivisme, masalah saat murid mengalami kesulitan


dimana proses belajar menekankan bah- dalam proses pembelajaran. Natawijaya
wa siswa dalam proses pembelajaran dalam Depdiknas (2005:31) menyebutkan
harus bersikap aktif membangun penge- bahwa belajar aktif adalah suatu sistem
tahuan secara individu, bukan hanya me- belajar mengajar yang menekankan keak-
nerima begitu saja pengetahuan yang tifan siswa secara fisik, mental intelektual
didapatkan (Anggriamurti, 2009). Penge- dan emosional guna memperoleh hasil be-
tahuan yang ada dalam diri manusia me- lajar berupa perpaduan antara aspek kog-
rupakan konstruksi (bentukan) dari diri nitif, afektif dan psikomotor.
kita sendiri, dibentuk ketika individu me- Maryam Nur Azizah melakukan pe-
lakukan interaksi dengan lingkungannya. nelitian pada tahun 2011 terhadap "Efek-
Teori pembelajaran konstruksivisme di- tivitas Penggunaan Metode Pembelajaran
dukung oleh Piaget yang melalui teori Student Centered Learning Berbasis Class-
perkembangan kognitif yang berpendapat room Blogging Untuk Meningkatkan Hasil
bahwa pengetahuan tidak boleh diperoleh Belajar Siswa SMA". Penelitian ini mem-
secara pasif akan tetapi harus secara aktif bandingkan antara kelas yang mengguna-
melalui tindakan (Trianto, 2009:29). kan metode pembelajaran Student Center-
Pendekatan pendidikan SCL (Stu- ed Learning berbasis Classroom Blogging
dent Centered Learning) muncul sebagai dan kelas yang menggunakan metode kon-
alternative pendekatan pendidikan untuk vensional. Penelitian yang dilaksanakan
menjawab permasalahan ketidaksesuaian memperoleh kesimpulan bahwa proses
pendekatan TCL. SCL merupakan pende- pembelajaran yang menggunakan metode
katan pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran Student Centered Learning
siswa. Dalam pendekatan pembelajaran memperoleh peningkatan hasil belajar
SCL, guru harus mampu melaksanakan yang lebih tinggi (Azizah, 2011).
perannya dengan baik yaitu tidak hanya Warlan Sugiyo pada tahun pelajar-
sebagai pengajar, tetapi juga sebagai mo- an 2008/2009 melakukan penelitian ter-
tivator, fasilitator, dan inovator. Guru ti- hadap siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1
dak hanya dituntut untuk mengajar saja di Purworejo tentang "Efektivitas Metode
depan kelas melainkan juga berperan Student Centered Learning Yang Berbasis
membantu murid untuk memecahkan Fun Chemistry Untuk Meningkatkan Hasil

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 253


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

Belajar Kimia Siswa". Berdasarkan peneli- yang berbasis pada murid (Student Cen-
tian dan pembahasan yang dilakukan da- tered Learning). Pembelajaran berbasis
pat disimpulkan bahwa pelajaran dengan Student Centered Learning menuntut mu-
menggunakan metode Student Centered rid aktif, serta melakukan diskusi dengan
Learning yang berbasis Fun Chemistry sa- guru sebagai fasilitator jika menemui ke-
ngat efektif untuk meningkatkan hasil be- sulitan. Aktifnya siswa diharapkan mampu
lajar kimia (Sugiyo, 2009). menumbuhkan rasa kreatifitas siswa. Ke-
Dewasa ini semakin banyak seko- majuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
lah yang menerapkan proses pembelajar- memudahkan para murid untuk memper-
an berbasis Sudent Centered Learning. oleh ilmu pengetahuan tidak hanya mela-
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk adalah lui pembelajaran formal saja, akan tetapi
salah satu sekolah swasta Islam yang me- bisa melalui berbagai media dan sumber
nerapkan pembelajaran yang berbasis Stu- belajar. Sumber belajar bisa dari internet,
dent Centered Learning (SCL). SMP swasta lingkungan sekitar, masyarakat, instansi,
ini selama kurang lebih 5 tahun berdiri profesi atau bahkan teman sebaya. Pihak
memiliki prestasi yang luar biasa mem- sekolah juga mengundang anggota, tokoh
banggakan dan mampu bersaing dengan masyarakat, atau orangtua ke dalam kelas
SMP Negeri unggulan di Kabupaten Ngan- untuk berbicara dengan topik yang berhu-
juk. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk bungan dengan pekerjaannya (Parenting
mendeskripsikan bagaimana proses pem- Program). Guru bukan lagi satu-satunya
belajaran yang berbasis Student Centered sumber belajar tetapi mitra pembelajaran.
Learning di SMP Islam Baitul 'Izzah Ngan- Proses pembelajaran berbasis Stu-
juk serta hambatan yang muncul dalam dent Centered Learning memanfaatkan
proses pembelajaran berbasis Student berbagai sumber belajar yang ada di seki-
Centered Learning. tar sekolah. Perpustakaan mini yang ada
di sekolah memiliki buku yang menunjang
Penerapan Pembelajaran Student Cen-
proses pembelajaran, selain itu perpusta-
tered Learning di SMP Islam Baitul
'Izzah Nganjuk kaan ini juga berisi buku-buku yang bersi-
fat rekreatif yang dapat dibaca untuk me-
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk semenjak
ngisi waktu luang siswa. Lingkungan seki-
pertama kali berdiri sekitar 5 tahun yang
tar sekolah selain perpustakaan dapat
lalu sudah melaksanakan pembelajaran
BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 254
Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

dimanfaatkan untuk proses pembelajaran. sampah dikumpulkan, kemudian dipilah,


Contohnya untuk pelajaran PKN, OSIS dan lalu diolah ketika diadakan field study di
kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan pengolahan sampah di daerah Baron. Mu-
laboratorium demokrasi di luar kelas. Se- rid diajak untuk mengunjungi langsung
tiap tahun SMP Islam Baitul 'Izzah Ngan- anggota atau tokoh masyarakat yang ter-
juk mengadakan pemilihan ketua OSIS, hal libat masalah pengolahan sampah di Ba-
ini secara langsung melatih siswa berani ron, dengan cara ini murid belajar untuk
berpendapat dan latihan berorganisasi. berani wawancara untuk menggali infor-
Proses pembelajaran IPA tidak ha- masi. Selain melatih murid berani wawan-
nya berlangsung di laboratorium saja. cara kegiatan ini memberi pengetahuan
Lingkungan sekitar sekolah yang hijau pe- kepada murid bagaimana untuk memilah
nuh dengan tanaman serta sawah bagian sampah sebelum dibuang yaitu sampah
belakang sekolah menjadi tempat pembe- basah dan sampah kering, serta tidak
lajaran IPA. Murid-murid belajar terkait membuang sampah sembarangan demi
dengan tanaman, mulai dari proses pena- kebersihan lingkungan sekitar. Dengan
naman, pembuatan pupuk, sampai pera- mengangkat tema lingkungan sekitar pro-
watan tanaman. Guru memberi langkah- ses pembelajaran akan memiliki keber-
langkah pembuatan pupuk kandang, mu- maknaan bagi siswa karena lingkungan
rid-murid secara berkelompok memprak- yang paling dekat dan diakrabinya dijadi-
tekkan langkah-langkah tersebut. Harapan kan salah satu sumber belajar (Komala-
dari pembelajaran ini murid-murid dapat sari, 2010: 141-142)
mempraktekkannya di rumah serta me- Kegiatan pembelajaran siswa yang
ngurangi penggunaan pupuk kimia yang dialami secara langsung ini dapat tercer-
berbahaya untuk lingkungan. min dalam kegiatan pengamatan (obser-
Lingkungan sebagai sumber belajar vasi), membuktikan sendiri, diskusi, tanya
dimanfaatkan untuk melihat kondisi fisik jawab, dan wawancara. Dengan proses
dengan segala permasalahannya, misal yang dialami siswa ini transfer pengeta-
dari hal kecil saja kenapa bisa terjadi huan bisa berjalan dengan optimal karena
hujan, tentang pencemaran atau tentang siswa mengalami sendiri, sehingga tidak
sampah. Murid-murid mengamati tentang hanya teori saja di dalam kelas. Pembela-
pengolahan sampah, bagaimana proses jaran berbasis Student Centered Learning

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 255


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

di SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk mem- pat agar dalam penerapannya dalam ber-
bina siswa untuk belajar, berpikir dan jalan dengan baik dan tidak menjadi pem-
mencari informasi sehingga dalam proses belajaran yang membosankan bagi para
pembelajaran yang tercipta suasana yang murid.
aktif dan kreatif. SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk
Murid pada pembelajaran berbasis menerapkan dua strategi pembelajaran
Student Centered Learning harus selalu di- dalam praktek penyampaian proses pem-
dorong untuk mempunyai motivasi yang belajaran berbasis Student Centered Le-
tinggi untuk bisa mencapai kompetensi arning, yaitu Active Learning dan Contex-
yang diharapkan. Murid dimotivasi deng- tual Learning. Strategi pembelajaran yang
an cara sering melakukan diskusi sehingga diterapkan mengutamakan keaktifan mu-
murid berani mengemukakan pendapat rid, serta menghargai keunikan yang ada
serta belajar untuk memecahkan masalah. pada diri setiap murid. Strategi pembe-
Murid juga dibiasakan untuk dapat me- lajaran kontekstual mengaitkan pengeta-
nyampaikan atau mempresentasikan pe- huan siswa dengan dunia nyata sehingga
ngetahuan yang dimilikinya. Dalam pem- memudahkan siswa untuk memahami ser-
belajaran berbasis Student Centered Le- ta mengaplikasikan pengetahuan tersebut.
arning murid juga tidak boleh takut de-
Active Learning
ngan guru, jika murid memiliki ketakutan
pada guru tidak bisa melakukan diskusi Active learning adalah salah satu strategi
atau sharing dengan nyaman. pembelajaran yang berbasis pada murid
(Student Centered Learning). Strategi pem-
Praktek Penyampaian Pembelajaran
belajaran active learning merupakan pem-
Berbasis Student Centered Learning
belajaran yang berorientasi pada aktivitas
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk adalah
murid dan menerapkan prinsip learning
sekolah swasta Islam yang sejak awal ber-
by doing. Rasa ingin tahu murid pada hal
diri memiliki tekad untuk menjadikan pro-
yang belum diketahui mendorong keterli-
ses pembelajaran tidak membosankan ba-
batannya secara aktif dalam proses pem-
gi murid. Penerapan proses pembelajaran
belajaran (Pannen, 2001: 42). Hal ini ber-
berbasis Student Centered Learning me-
arti bahwa sistem pembelajaran menem-
merlukan strategi pembelajaran yang te-
patkan murid sebagai subyek pembelajar-

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 256


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

an yang aktif. Murid bukan objek pembe- untuk mencari jawaban. Hasil akhir dari
lajaran yang dijejali dengan informasi, te- tugas bisa dalam bentuk presentasi, ber-
tapi murid adalah subyek yang memiliki main peran, mindmap, paper ataupun peta
potensi. Sehingga proses pembelajaran (gambar) sesuai dengan materi serta
harus diarahkan untuk mengembangkan tugas pembelajaran.
seluruh potensi yang dimiliki murid. Ketiga, eksplorasi. Murid bersama
Active Learning diterapkan dalam kelompoknya melakukan diskusi, wawan-
proses pembelajaran di kelas SMP Islam cara pada narasumber, mencari materi tu-
Baitul 'Izzah Nganjuk dengan berbagai al- gas melalui internet untuk menyelesaikan
ternative. Alternative pembelajaran yang tugas, dan murid melakukan praktikum
di aplikasikan di kelas menyesuaikan ma- untuk menemukan sendiri jawaban dari
teri serta kemampuan guru. Hal ini dila- suatu permasalahan.
kukan untuk menghindari rasa bosan mu- Keempat, presentasi. Presentasi di-
rid-murid dengan strategi pembelajaran laksanakan untuk menyampaikan hasil te-
yang monoton. Alternative pembelajaran muan jawaban atau kesimpulan suatu ma-
yang diaplikasikan di SMP Islam Baitul teri pembelajaran, salah satu anggota ke-
'Izzah seperti berikut. lompok maju menjelaskan jawabannya.
Pertama, pembentukan kelompok. Keberhasilan strategi pembelajar-
Guru membagi murid menjadi beberapa an active learning ini didukung penuh de-
kelompok, pembentukan kelompok bisa ngan media serta sumber belajar yang cu-
guru yang menentukan atau murid sendiri kup memadai. Masing-masing kelas di
yang menentukan. Kelompok yang sudah SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk disedia-
terbentuk akan diberi petunjuk atau kisi- kan LCD, laptop, serta jaringan wifi yang
kisi untuk memecahkan masalah kemu- menjangkau tiap kelas. Buku-buku yang
dian menemukan jawaban terkait proses relevan dengan materi pembelajaran ba-
pembelajaran. nyak tersedia di perpustakaan mini SMP
Kedua, pemberian tugas. Guru Islam Baitul 'Izzah Nganjuk.
memberikan kisi-kisi materi dan perta- Pelajaran bahasa Inggris dengan
nyaan (tugas) kepada murid sesuai materi strategi pembelajaran active learning ter-
pembelajaran. Tugas ini bisa didiskusikan lihat sangat menyenangkan bagi murid-
dengan kelompok atau mencari sumber murid di SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk.

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 257


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

Memanfaatkan story bird di dunia internet Pembelajaran kontekstual adalah konsep


murid diajak aktif menulis cerita meng- belajar dan mengajar yang membantu gu-
gunakan bahasa Inggris. Story bird adalah ru untuk mengaitkan materi pembelajaran
website yang digunakan untuk proses be- dengan kehidupan nyata para siswa dan
lajar dalam pelajaran bahasa Inggris. Tan- mendorong para siswa untuk menerapkan
pa disadari murid-murid menulis cerita pembelajaran yang diperoleh di sekolah
menggunakan bahasa Inggris di story bird dalam kehidupan nyata siswa di lingkung-
tanpa beban. an keluarga ataupun masyarakat luas de-
Pelajaran Fisika tidak lagi menye- ngan tujuan akhir untuk menemukan
ramkan dan membosankan dengan stra- makna materi tersebut untuk kehidupan-
tegi pembelajaran Active Learning. Murid nya (Komalasari, 2010: 6).
tidak hanya dijejali dengan teori ataupun Pembelajaran kontekstual yang ada
rumus dasar. Dengan menggunakan ke- di SMP Islam Baitul 'Izzah menerapkan
canggihan internet pembelajaran bisa le- tujuh komponen utama dalam pembela-
bih menyenangkan dan tidak membosan- jaran kontekstual, yaitu: Pertama, kons-
kan. Saat materi-materi yang membutuh- truktivisme. Pengetahuan diperoleh para
kan contoh benda yang tidak ada di la- anak didik tidak begitu saja, akan tetapi
boratorium sekolah, guru menggunakan melalui proses sedikit demi sedikit yang
media internet untuk memberi contoh. Vi- kemudian semakin luas. Pengetahuan bu-
deo-video di Youtube yang menarik mem- kan seperangkat konsep, kaidah atau fakta
buat murid lebih mudah memahami ma- yang siap untuk diambil dan diingat. Anak
teri pembelajaran dibandingkan dengan didik mengkonstruksi pengetahuan dan
hanya dijelaskan oleh guru. memberi makna melalui pengalaman yang
nyata.
Contextual Learning
Kedua, menemukan (Inquiry). Da-
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk dalam pe-
lam pembelajaran kontekstual diharapkan
nerapan proses pembelajaran berbasis
anak didik memperolehnya bukan dari
Student Centered Learning selain menggu-
hasil mengingat, melainkan dari menemu-
nakan strategi pembelajaran active learn-
kan sendiri melalui pengalamannya, de-
ing juga menggunakan strategi pembela-
ngan langkah seperti ini: observasi (obser-
jaran kontekstual (contextual learning).
vation), bertanya (questioning), mengaju-

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 258


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

kan dugaan (hiphotesis), pengumpulan da- dapat merenung tentang sikapnya yang ti-
ta (data gathering), serta penyimpulan dak suka makan sayur atau buah adalah
(conclusion). sikap yang salah. Seharusnya makan sayur
Ketiga, masyarakat belajar (learn- dan buah untuk kesehatan tubuh.
ing community). Hasil pembelajaran diper- Ketujuh, penilaian yang sebenarnya
oleh melalui kerjasama dengan orang lain. (authentic assessment). Hasil akhir dari
Dalam pembelajaran kontekstual diperlu- pembelajaran bukan segalanya, akan te-
kan komunikasi dengan banyak orang tapi proses yang diiringi kemajuan belajar
tidak hanya guru sebagai pusat informasi. merupakan nilai yang sesungguhnya. Pe-
Murid-murid bekerjasama dalam kelom- nilaian dapat berupa penilaian berdasar-
pok untuk menemukan pengetahuan. kan perbuatan (performance based) dan
Keempat, bertanya (questioning). penilaian tertulis (pencil and paper test).
Bertanya adalah salah satu cara menggali Pembelajaran kontekstual yang di-
informasi, oleh karena itu anak didik da- terapkan di Baitul 'Izzah memperkenalkan
lam proses pembelajaran berbasis kon- materi melalui penemuan, penguatan, ser-
tekstual harus dioptimalkan untuk berta- ta keterhubungan. Murid diajak menye-
nya. Pengetahuan yang dimiliki anak didik lami materi dengan cara anak menemukan
bermula dari bertanya. sendiri jawaban suatu permasalahan, se-
Kelima, pemodelan (modelling). Un- hingga diharapkan murid dapat mema-
tuk memudahkan pembelajaran perlu ada- hami materi tidak hanya menghafal. Mu-
nya model, tidak hanya guru yang bisa rid-murid diajak untuk berkelompok be-
menjadi model dalam pembelajaran. Mu- kerjasama dalam sebuah tim baik di dalam
rid, orangtua atau masyarakat bisa men- kelas, laboratorium, ataupun di luar seko-
jadi model untuk dijadikan contoh. lah ketika melakukan field study.
Keenam, refleksi (reflection). Re- Field study merupakan program
fleksi adalah respon terhadap suatu keja- pembelajaran yang dilaksanakan SMP
dian, aktivitas atau pengetahuan yang Islam Baitul 'Izzah berupa turun lapangan
baru diterima. Misalnya di sekolah menda- untuk praktik langsung di masyarakat.
pat pengetahuan baru bagaimana harus Murid-murid diajak menemui realitas ke-
hidup dengan sehat dan makan sayur hidupan nyata di masyarakat, tidak hanya
serta buah, maka anak didik diharapkan teori di kelas. Dalam proses pembelajaran

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 259


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

murid perlu mendapatkan pengalaman Selain masih ada beberapa siswa


langsung. Saat melakukan Field Study mu- yang pasif proses pembelajaran berbasis
rid-murid melakukan eksplorasi, penemu- Student Centered Learning yang menguta-
an (discovery), serta penelitian. Para guru makan keaktifan siswa tidak bisa dite-
di SMP Islam Baitul 'Izzah yakin apabila rapkan ke dalam semua materi pembela-
murid diberikan pengalaman secara nyata jaran terutama pada saat materi pembela-
murid bisa menerima materi dengan mu- jaran rumus dasar matematika atau fisika.
dah serta bisa mengaplisikan langsung Pada saat materi rumus dasar matematika
pengetahuan yang didapat ke dalam kehi- dan fisika guru harus menerangkan ter-
dupan sehari-hari. lebih dahulu. Berbeda dengan materi yang
tidak ada rumus dasar, murid-murid bisa
Hambatan Pembelajaran Berbasis Stu-
aktif untuk mencari sendiri jawaban suatu
dent Centered Learning
permasalahan terkait pembelajaran.
Saat proses pembelajaran dengan meng-
Hambatan dalam proses pembela-
gunakan pendekatan Student Centered
jaran berbasis Student Centered Learning
Learning (SCL) di SMP Islam Baitul 'Izzah
tidak hanya timbul dari dalam, hambatan
Nganjuk ini tidak dapat dipungkiri mene-
dari luar juga timbul dalam proses pembe-
mui hambatan-hambatan dalam pelaksa-
lajaran. Masyarakat terbiasa akan pembe-
naannya. Hambatan tersebut timbul baik
lajaran yang konvensional atau klasikal
dari dalam (faktor internal) ataupun dari
dimana guru adalah pusat pembelajaran
luar (faktor eksternal).
dengan metode pembelajaran ceramah.
Hambatan yang timbul dari dalam
Beberapa wali murid kurang paham ten-
yaitu beberapa siswa yang masih pasif.
tang pembelajaran yang diterapkan di
Siswa pasif ini akibat dari rasa malu atau
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk karena
kurang percaya diri untuk mengemukakan
berbeda dengan pembelajaran yang ada di
pendapatnya. Murid yang masih pasif da-
sekolah lain. Sehingga muncul komplain
lam proses pembelajaran juga memiliki
dari beberapa wali murid yang menilai
rasa ingin tahu yang kecil, sehingga tidak
proses pembelajaran yang diterapkan ter-
ada semangat untuk mencari tahu jawab-
lalu santai.
an suatu permasalahan.
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk
sebagai sekolah swasta yang baru berdiri

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 260


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

selama 5 tahun sarana prasarana yang nerapkan strategi pembelajaran Active


dimiliki masih sangat sederhana. Alat-alat Learning dan Contextual Learning. Active
praktikum di laboratorium IPA (Ilmu Pe- Learning merupakan strategi pembelajar-
ngetahuan Alam) yang dimiliki juga belum an yang berorientasi pada aktivitas murid.
lengkap serta jumlah alat praktikum sa- Hal ini berarti bahwa sistem pembelajaran
ngat terbatas. Perhatian pemerintah yang menempatkan murid sebagai subyek pem-
masih minim terhadap sekolah ini juga belajaran yang aktif. Sedangkan strategi
menjadi hambatan tersendiri untuk pro- pembelajaran kontekstual (Contextual Le-
ses pembelajaran di SMP Islam Baitul arning) adalah konsep belajar mengajar
'Izzah Nganjuk. Perhatian pemerintah membantu guru untuk mengaitkan materi
yang diharapkan terkait dengan bantuan pembelajaran dengan kehidupan nyata pa-
perbaikan serta penambahan sarana pra- ra siswa dan mendorong para siswa untuk
sarana, mengingat sekolah ini memiliki menerapkan pembelajaran yang diperoleh
prestasi yang membanggakan. di sekolah dalam kehidupan nyata siswa
di lingkungan keluarga ataupun masyara-
Kesimpulan
kat luas dengan tujuan akhir untuk mene-
SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk sejak mukan makna materi tersebut untuk kehi-
pertama berdiri sudah menerapkan pem- dupannya.
belajaran berbasis Student Centered Le- Saat proses pembelajaran berbasis
arning. Para guru SMP Islam Baitul 'Izzah Student Centered Learning tidak dapat di-
Nganjuk yakin bahwa pembelajaran akan pungkiri menemui hambatan-hambatan
berjalan dengan optimal apabila murid dalam pelaksanaannya. Hambatan terse-
terlibat secara aktif dalam proses pem- but timbul dari dalam (faktor internal)
belajaran. Pengetahuan bukan barang jadi ataupun dari luar (faktor eksternal). Ham-
yang siap diambil atau ditransfer dari batan dari dalam yaitu masih ada bebe-
guru ke murid, akan hasil bentukan diri rapa siswa yang pasif karena rasa malu
sendiri yang merupakan hasil interaksi atau kurang percaya diri serta proses
dengan lingkungannya. pembelajaran berbasis Student Centered
Dalam penerapan proses pembela- Learning tidak bisa diaplikasikan pada
jaran berbasis Student Centered Learning semua pelajaran terutama saat belajar ru-
di SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk me- mus dasar (matematika atau fisika).

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 261


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

Hambatan dari luar yaitu sarana yang Berbasis Fun Chemistry untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia
dan prasarana yang belum memadai me-
Siswa". Jurnal Inovasi Pendidikan
ngingat SMP Islam Baitul 'Izzah Nganjuk Kimia- No. 02/Vol.3
baru berdiri selama 5 tahun. Selain itu Soyomukti, Nurani. (2010). Teori-Teori
wali murid yang belum paham akan ha- Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
kikat pembelajaran yang sebenarnya juga
menjadi hambatan dalam proses pembe- Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif Progresif,
lajaran. Sehingga memunculkan protes- Jakarta: Kencana Prenada Media
protes terhadap proses pembelajaran Group

yang terjadi, wali murid terbiasa dengan Internet


pembelajaran konvensional dimana guru Anggriamurti, Ranty Aditya. (2003).
selalu ceramah di depan kelas. "Pembelajaran Transformasi
Geometri Dengan Pendekatan
Konstruktivis Untuk Meningkatkan
Daftar Pustaka Penalaran Logis Siswa Kelas XII
SMA BPI 2 Bandung", diambil 17
Depdiknas. (2003). Pendekatan Oktober, dari
Kontekstual (Contextual Teaching ditiahttp://matematika.upi.edu/ind
and Learning), Jakarta: Ditjen ex.php/penerapan pendekatan-
Dikdasmen matematika-realistik-untuk-
meningkatkan-pemahaman-siswa-
Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran
terhadap-konsep-bilangan-bulat-
Kontekstual Konsep dan Aplikasi,
penelitian-tindakan-kelas-terhadap-
Bandung: PT Refika Aditama
siswa-kelas-vii-e-smp-2-banjaran-
Murtiningsih, Siti. (2004). Pendidikan Alat kab-bandung/
Perlawanan, Teori Pendidikan
Azizah, Maryam Nur. (2011).
Radikal Paulo Freire, Yogyakarta:
"Efektivitas Penggunaan
Resist Book
Metode Pembelajaran Student
Murwani, Elika Dwi. (2006). "Peran Guru Centered Learning Berbasis
dalam Membangun Kesadaran Classroom Blogging Untuk
Kritis Siswa". Jurnal Pendidikan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Penabur-No. 06/Th. V/Juni SMA", diambil 17 Oktober 2013,
dari
Pannen, Paulina dkk. (2001). http://cs.upi.edu/uploads/paper_sk
Konstruktivisme Dalam ripsi_dik
Pembelajaran, Jakarta: PAU-PPAI
Universitas Terbuka O'Neil, G n McMahon, T. (2005).
"Student Centered Learning:
Sugiyo, Warlan dkk. (2009). "Efektivitas What does it mean for students and
Metode Student Centered Learning lecture", diambil 15 September

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 262


Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah
Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” hal.251-263

2013, dari
http://www.aishe.org/readings/20
05-1/oneill-mcmahon
Tues_19th_Oct_SCL.html

BioKultur, Vol.III/No.1/Januari-Juni 2014, hal. 263

Das könnte Ihnen auch gefallen