Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PERCOBAAN
ATTERBERG LIMIT
A. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan dan memahami konsistensi batas-batas seperti batas
cair (LL) Liquid Limit, batas plastis (PL) Plastic Limit, batas susut (SL)
Shrinkage Limit. Konsistensi Batas Cair (LL) adalah batas kadar air
tanah, pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastic. Konsistensi
Batas Plastis (PL) adalah kadar air tanah pada batas bawah daerah
Plastic. Batas Susust (SL) adalah kadar air tanah, dimana tidak terjadi
perubahan volume massa tanah dari keadaan jenuh ke keadaan tidak
jenuh (padat).
C. Prosedur Percobaan
a. Liquid Limit
1. Tanah kurang lebih 100 gram dicampur dengan aquades, diaduk
hingga rata dengan spatula dan dibentuk seperti pasta atau
adonan.
2. Tanah yang telah berbentuk pasta dimasukan ke dalam
mangkok batas cair (alat casagrande).
3. Diratakan secara melingkar dengan spatula hingga dicapai tebal
maximum lapisan tanah (dalam cawan) lebih kurang ½ inchi
atau 1,27 cm.
4. Dengan grooving tool bergerak secara vertikal pada mangkok
casagrande sesuai dengan kelengkungan.
5. Alat pemutar digerakan hingga terjadi ketukan, alat ini terus
diputar sampai tanah pada tepi-tepi grove menutup lebih kurang
½ inchi.
6. Dicatat jumlah ketukan sampai tanah bertemu kembali.
7. Untuk satu macam kadar air percobaan ini diulangi 3 x sampai
harga n kira-kira sama besar.
8. Masing-masing contoh tanah dimasukan ke dalam konteiner
kemudian ditimbang.
9. Masukan ke dalam oven selama 24 jam dan ditimbang.
b. Plastis Limit
1. Contoh tanah yang telah diayak diambil secukupnya dan
dicampur dengan air sehingga menjadi rata.
2. Contoh tanah diambil dan diletakan diatas lempeng kaca
kemudian digulung sampai diameter gulungan mencapai 0,125
inchi (3mm) dan retak-retak pada keadaan tersebut.
3. Gulungan tanah dikumpulkan hingga mencapai 2 konteiner lalu
ditimbang.
4. Dioven selama 24 jam kemudian ditimbang kembali.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INONESIA MALUKU
Jl. OT Pattimaipauw. Telp (0911) 348521, Ambon - Maluku
15,05
= x100 % = 94,95 %
15,85
W1 W 3
1. Flow Indeks (FI) =
log N 4 log N1
44,60 - 15,05
= 54,88 gr
log 38 log 11
0 ,121
N
2. Liquid Limit ( batas cair) = Wn
25
0 ,121
11
= 94,95 = 99,88 %
25
2,30
= x 100 % = 41,44 %
5,55
7. Plasticity Indeks (PI) = Liquid Limit Plastis Limit
= 99,88 14,66 = 85,22 %
A. Kesimpulan
1. Pada Kedalaman 0,6 m, dengan percobaan batas-batas konsistensi tanah
maka dapat diketahui batas cair, batas plastis dari suatu tanah yan
memberikan suatu gambaran secara garis besar akan sifat tanah yang
bersangkutan.
2. Dari hasil percobaan diperoleh besarnya batas-batas konsistensi sebagai
barikut:
a. Batas Cair : 45,837 %
b. Batas Plastis : 37,684 %
c. Index Plastis : 8.152 %
d. Degree Shrinkage ( Sr ) : 36,246 %
e. Shrinkage Limit ( SL ) : 20,230 %
Dari hasil perhitungan didapat nilai batas cair lebih kecil dari 50
ML = Lanau inorganik dan pasir sangat halus atau pasir halus berlanau
atau berlempung.
CL = Lempung inorganik dengan plastisitas rendah hingga sedang
,lempung berkerikil ,lempung berpasir ,lempung berlanau ,lempung
kurus (clean clays)
CL-ML = Lanau berlempung inorganik ,dengan pasir halus atau sedikit
kerikil.
OL = Lanau organik dan lempung berlanau organik dengan plastisitas
rendah.
B. Hasil Diskusi
Dengan melihat hasil perhitungan, bahwa tanah yang diamati tidak
memenuhi untuk perencanaan suatu konstruksi, dimana LL < 50 %, maka
perlu pengamatan lebih lanjut karena stabilitasnya kurang bagus dan
tanah tersebut daya dukungnya buruk.