Sie sind auf Seite 1von 3

DAFTAR PUSTAKA

Adamidis D, Giannikou, Karamolegou K, Tselalidou E, Constantopoulos. 2000.


Fiber Intake And Childhood Appendicitis. Int J Food Sel Nutr. Greece:
Departement of Paediatrics of Athens University; 20(2), hal 224- 239

Agrawal, C.S. 2008. Role of Serum C Reactive Protein and Leukocyte Count in
the Diagnosis of Acute Appendicitis in Nepalese Population. Med Coll J
Nepal : Departemen of surgery

Cairg, S. 2010. Acute Appendicitis.Med Coll J. [Diakses Tanggal : 21 September


2015]; tersedia dari: Http://Emedicine.Medcape.Com/Article/773895-
Overview

Departemen Bedah Universitas Gadjah Mada. 2010, Apendik. Sama ka[Diakses


Tanggal 20 September 2015. Tersedia Dari:
Http://Www.Badahugm.Net/Tag/Appendix.

Departemen Kesehatan RI, 2005, Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM),


Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Jakarta.

Djojoningrat D. 2006. Dispepsia Fungsional. Dalam Sudoyo Aw. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid I Edisi IV. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

Fitriana S, Yusran H, Darwis, 2013. Faktor Risiko Kejadian Apendisitis di Rumah


Sakit Umum Daerah Kab. Pangkep. STIKESNH. Makassar : STIKES Nani
Hasanuddin; 2(1), hal. 2302-1721.

Grace P dan Borley N. 2006. At A Glance, Ilmu Bedah. Edisi Ketiga. Jakarta :
Penerbit Erlangga.

Herminingsih A. 2010. Manfaat Serat Dalam Menumakanan. Jakarta : Universitas


Mercu Busana.

Jamil M. 2009. Sensitivitas Antibiotik Pada Kuman Penderita Peritonotis di


Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. The Indonesian Journal Of Medical
Science. Makassar : Medical Faculty Hassanuddin University. [Diunduh
Tanggal 5 September 2015]; Tersedia Dari :
Http://www.Med.Unhes.Ac.Id/Jurnal
Julian R. 2013. Apendisitis Akut Epidemiologi Pravalesi Di Indonesia. Bandar
Lampung : Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati [Skripsi].
Kusharto C. 2006. Serat Makanan Dan Peranannya Bagi Kesehatan. Jurnal Gizi
Dan Pangan. 1(2), hal. 45-54.

Kusnandar F. 2010. Mengenal Serat Pangan. [diakses tanggal : 2 September 2015]


tersedia dari : http://Itp.Faleta.Ipb.Ac.Id

Masjoer A. 2010. Kepita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media


Aesculapius.

Mekay R dan Shepherd J. 2007. The Use Of The Clinical Scoring System By
Alvarado I The Decision To Perform Computed Tomography For Acute
Appencitis In The Wd. Am J Emerg Med. USA : Saint Vincent Health
Center.

Moore K1 dan Agur A. 2006. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta : Hipokrates

Muchtadi D. 2001. Sayuran Sebagai Sumber Serat Pangan Untuk Mencegah


Timbulnya Penyakit Degeneratif. Teknologi dan Industri Pangan. Bogor :
Institut Pertanian Bogor; 6(1), hal 61-71.

Notoadmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Cetakan VI. Jakarta :


PT. Rineka Cipta.

Nainggolan O dan Adimuca C. 2005. Diet Sehat Dengan Serat. Jakarta :


Departemen Kesehatan RI.

Oswari E. 2000. Bedah Dan Keperawatannya. Jakarta : PT Gramedia.

Penfold, Deena J, Benedict C dan Kelly J. 2008. Geographic Disparities In The


Risk Of Perforated Appendicitis Among Children In Ohio. International
Journal Of Health Geographics. Columbus: Biomed Central,56(7),
Http://Www.Ik-Healtgeograhics.com

Price SA, Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit Edisi 6. Jakarta : EGC.

Putz R dan Pabst R. 2010. Atlas Anatomi Manusia Sobotta, Jilid 2, Edisi 22.
Jakarta : EGC.

Rukmono. 2008. Kumpulan Kuliah Patologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia.

Shahril D. 2008. Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire For


Assessment Of Energy, Total Fat, Fatty Acids, And Vitamin A, C And E
Intake Among Malaysian Women : Comparison With Three Days 24 –
Hour Diet Recalls. Jurnal Sains Kesihatan Malaysia. Malaysia : The
National University Of Malaysia;6(2), hal. 75-91.
Sastroasmoro S. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : CV.
Sagung Seto.

Schwartz. 2010. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC.

Silalahi J dan Hutagalung N. 2010. Komponen-Komponen Bioaktif Dalam


Makanan dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Medan : Jurusan Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara [Skripsi].

Silent W. Acute Appendicitis And Peritonitis, In: Kasper D1, Fauci As, Longo
D1, Braunwald E, Hauser S1, Jameson Jl, 2005. Harrison’s Prinsiple Of
Internal Medicine. 16th Ed. New York : The Mc Graw-Hill Companies.

Sjamsuhidayat R dan Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3 Jakarta : EGC.

Smeltzer, Suzzane C, Brenda GB. 2005. Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8.


Jakarta : EGC.

Supariasa dan I Nyoman. 2001. Penelitian Status Gizi. Jakarta : EGC.

Triatmodjo. 2008. Kesehatan Anak Di Daerah Tropis. Jakarta : Bumi Aksara.

Ummualya. 2008. Angka Kejadian Appendisitis. [Diakses dari : Pada Tanggal 2


September 2015]; tersedia dari :
http://www.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-trimuflikh-
6753-1-babi.pdf

Widyakarya Nasional Pangan Dan Gizi Viii Jakarta 17-19 Mei 2004. Ketahanan
Pangan Dan Gizi Di Era Otonomi Daerah Dan Globalisasi. Jakarta : Lipi.

Willet, W. 1998. Nutrition Through The Life Cycle. Kota : The Mcgraw Hill Book
Companies.

Das könnte Ihnen auch gefallen