Sie sind auf Seite 1von 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batubara merupakan salah satu sumber daya mineral yang penting di Indonesia dan
termasuk dalam golongan bahan tambang mineral organik yang dieksploitasi untuk kebutuhan
sumber energi dalam negeri dan ekspor (Djajadiningrat, 1999 dalam Mindasari, 2007). Batubara
mengandung berbagai mineral dan unsur anorganik yang berbentuk ion terlarut dalam air
rembesan dan keberadaannya melimpah pada endapan batubara muda. Air rembesan ini
diindikasikan mengandung logam berat yang dapat mencemari badan perairan. Pencemaran
tambang batubara terhadap tanah bersifat tidak langsung. Perombakan mineral dan bahan
anorganik serta racun akan menimbulkan pencemaran air. Dampak penambangan batubara
lainnya berupa terjadinya pemadatan tanah oleh alat–alat pertambangan dan erosi akibat
pembukaan lahan (Keating, 2001).
Salah satu pertambangan batubara yang terdapat di provinsi Riau adalah PT. TBS (Tri Bakti
Sarimas yang berada di daerah Desa Pangkalan Kuansing.Keberadaan industri penambangan ini
menambah daftar penghasil limbah yang tidak baik bagi lingkungan dan kesehatan mahkluk
hidup baik limbah padat, cair maupun gas.Limbah tersebut mengandung bahan kimia yang
beracun dan berbahaya (limbah B3) (Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kuantan
Singingi, 2006).Di Desa Pangkalan terdapat anak Sungai Pendulangan yang bermuara pada
daerah aliran Sungai Tiu. Sungai ini banyak digunakan untuk aktivitas manusia seperti untuk
mandi, cuci dan kakus (MCK).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Ridinata (dalam JOM FMIPA UNRI,2012)
kegiatan pertambangan batubara yang terdapat di Desa Pangkalan Kuansing telah menyebabkan
terjadinya pencemaran di badan perairan Sungai Pendulangan yang dijadikan sebagai tempat
pembuangan akhir limbah. Kadar logam Pb dan Mn di badan perairan sungai Pendulangan yaitu
sebesar 0,0440 mg/L dan 0,1195 mg/L. Kadar logam berat Pb dan Mn tersebut telah melebihi
nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, yaitu 0,0300 mg/L dan 0,1000
mg/L.Hal ini dapat terjadi karena kurang baiknya sistem IPAL yang diterapkan oleh PT. TBS
dalam mengurangi kadar bahan pencemar terutama logam berat dari air limbah hasil pencucian
batubara.
Kandungan Fe dan Pb yang tinggi dalam tanah maupun air akan mengakibatkan
terganggunya keseimbangan ekosistem di lingkungan tersebut dan memiliki potensi cemaran
yang dapat menyebabkan penyakit terhadap manusia yang berada di sekitar daerah cemaran.Oleh
karena itu, Untuk mengetahui keberadaan logam-logam berat seperti Fe dan Pb alam limbah
industri, diperlukan satu metode yang handal dan mampu pada rentang konsentrasi yang rendah.
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode nyala spektrometri atom dengan
beberapa keuntungan yaitu sensitifitas tinggi, sederhana dan murah pengoperasiannya, cepat
serta cuplikan yang diperlukan relatip sedikit.
Metode Spektroskopi atom merupakan metode analisis penentuan komposisi unsur dengan
spektrum elektromagnetik atau massa. Studi tentang spektrum elektromagnetik disebut
Spektroskopi Atom optik. Elektron ada di tingkat energi dalam atom. Tingkat ini telah
didefinisikan dengan baik energi dan elektron yang bergerak antara mereka harus menyerap atau
memancarkan energi sama dengan perbedaan antara mereka.(Wayan,2015)
Spektroskopi atom digunakan untuk penentuan kuantitatif dan kualitatif mungkin 70 unsur.
Sensitivitas atom metode biasanya terletak di bagian-bagian per-juta-per-milyar jangkauan.
Tambahan kebajikan metode ini adalah kecepatan, kenyamanan, selektivitas tinggi luar biasa,
dan moderat biaya. Spektroskopi penentuan jenis atom hanya dapat dilakukan pada suatu media
gas di mana atom individu dengan baik dipisahkan dari satu sama lain. Oleh karena itu, langkah
pertama dalam semua prosedur spektroskopi atom atomisasi, sebuah proses di mana sampel
adalah volatilized dan terurai sedemikian cara menghasilkan gas atom. Efisiensi dan
reproduksibilitas dari langkah atomisasi dalam ukuran besar metode yang menentukan
sensitivitas, presisi, dan akurasi, sehingga atomisasi sejauh ini merupakan langkah yang paling
kritis dalam spektroskopi atom (Wayan 2015)

1.2 Rumusan Masalah :


1. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih alat dan bahan
dalam menentukan kandungan limbah?
2. Jelaskan perbedaan spektroskopi atom dengan molekul!
3. Apakah metode yang paling efektif untuk analisis Fe dan Pb?
1.3 Tujuan
1. Menganalisis hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih alat
dan bahan dalam menentukan kandungan limbah
2. Memahami perbedaan spektroskopi atom dengan molekul
3. Mengetahui metode yang paling efektif dalam menganalisis kandungan Fe dan Pb dalam
sampel limbah

DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, Ashar. 2008. Prosiding Seminar Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir :
Penentuan Unsur Cu, Cd, dan Pb dalam Sampel Limbah (Sludge) Industri Kertas Secara
Spektrofotometri Serapan Atom (AAS). Yogyakarta : Pusat Teknologi Akselerator dan Proses
Bahan.
Kurniawan, Fadhil, dkk. Analisis Logam (Fe,Pb), Nitrat (NO3-), dan Sulfida (S2-) Pada Limbah
Tambang Batubara PT.Tri Bakti Sarimas di Desa Pangkalan Kuansing. 2015. JOM FMIPA
Kampus Binawidya Pekanbaru.
Suarsa, I Wayan. 2015. Spektroskopi. Fakultas MIPA Universitas Udayana.

Das könnte Ihnen auch gefallen