Sie sind auf Seite 1von 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Butuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar
dari pada kebutuhan lainnya.Oleh karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum
kebutuhan lainnya.Kebutuhan dasar manusia seperti makan, air, keamanan dan cinta merupakan
hal yang penting bagi manusia.Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat
digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan
ilmu keperawatan di dunia kesehatan.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.Praktik personal hygiene
bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari
pertahanan melawan infeksi. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu
anggota keluarga untuk melakukakn tindakan itu maka akan menambah tingkat kebutuhan pasien.
(Potter & Perry, 2005).

B. Tujuan

Adapun tujuan pembahasan yang terkait di dalam isi makalah ini yaitu :
1. Menjelasakan konsep kebersihan perorangan dan perawatan diri.
2. Menyusun pengkajian keperawan.
3. Merumuskan dignosa keperawatan.
4. Menyusun rencana keperawatan.

1
BAB II
MATERI PEMBAHASAN

A. Defenisi memenuhi kebersihan dan kenyamanan fisik

Perawatan diri (Personal Hygiene) dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan sehari-
hari. Perawatan diri atau kebersihan diri (Personal Hygiene) merupakan perawatan diri sendiri
yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun piskologis.
Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai sosial pada
individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan
diri.

B. Konsep Kebersihan Perorangan dan Perawatan Diri

1. Jenis-jenis Personal Hygiene


Jenis-jenis personal Hygiene di bedakan menjadi :
a. Berdasarkan Waktu
 Perawatan dini hari
Perawatan dini hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun tidur
untuk melakukan tindakan seperti perapian dalam pemeriksaan, mempersiapkan pasien
melakukan sarapan dan lain-lain.
 Perawatan pagi hari
Perawatan pagi hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan pertolongan
dalam memnuhi kebutuhan eliminasi mandi sampai merapikan tempat tidur pasien.
 Perawatan siang hari
Perawatan siang hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan perawatan diri
yang dapat dilakukan antara lain mencuci mukan dan tangan, mebersihkan mulut, merapikan
tempat tidur, serta melakukan pembersihan lingkungan pasien.
 Perawatan menjelang tidur

2
Perawatan menjelang tidur merupakan perawatan yang dilakukan pada saat menjelang tidur
agar pasien dapat tidur beristirahat dengan tenang. Seperti mencuci tangan dan muka
membersihkan mulut, dan memijat dareah punggung

b. Berdasarkan Tempat
 Perwatan diri pada kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari
berbagai kuman atau tarauma sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam
mempertahankan fungsinya.
 Fungsi kulit:
1) Proteksi tubuh
2) Pengaturan temperatur tubuh
3) Pengeluaran pembuangan air
4) Sensasi dari stimulus lingkungan
5) Membantu keseimbangan cairan dan elektrolit
6) Memproduksi dan mengabsorsi vitamin D
 Faktor yang mempengaruhi perubahan dan kebutuhan pada kulit:
1) Umur
2) Jaringan kulit
3) Kondisi atau keadaan lingkungan.

 MandiPerawatan tubuh ( Memandikan).


Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat, dan sel
yang mati serta merangasang sirkulasi darah dan membuat rasa nyaman.
 Perawatan Diri Pada Kaki Dan Kuku
Perawatan kaki dan kuku untuk mencegah infeksi, bau kaki, dan cedera jaringan lunak.
Integritas kaki dan kuku ibu jari penting untuk mempertahankan fungsi normal kaki sehingga
orang dapat berdiri atau berjalan dengan nyaman.

 Perawatan Rambut

3
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi dan pengatur
suhu.Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari rambut.Perawatan ini
bermanfaat mencegah infeksi daerah kepala.

 Perawatan Gigi Dan Mulut


Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya. Sebab
melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.

 Perawatan Perineal Wanita


Perawatan perineal wanita meliputi genitalia eksternal.Prosedur biasanya dilakukan selama
mandi.Perawatan perineal mencegah dan mengontrol penyebaran infeksi, mencegah kerusakan
kulit, meningkatkan kenyamanan dan mempertahankan kebersihan.

 Perawatan Perineal Pria


Klien pria memerlukan perhatian khusus selama perawatn perinel, khususnya bila ia tidak di
sirkumsisi. Foreskin menyebakan sekresi mengumul dengan mudah di sekitar mahkota penis dekat
meatus uretral.Kanker penis terjadi lebih sering pada pria yang tidak disirkumsisi dan diyakini
berkaitan kebersihan.

 Kebutuhan kebersihan lingkungan pasien


Yang dimaksud disini adalah kebersihan pada tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur
diharapakan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa ganguan selama tidur sehingga dapat
membantu proses penyembuhan.

Jenis-jenis Personal Hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar yang rutin
dilakukan oleh perawat setiap hari dirumah sakit, tindakan tersebut meliputi sebagai berikut :
a. Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh.
b. Perawatan mata.
c. Perawatan hidung.
d. Perawatan telinga.
e. Perawatan genitalia.

4
f. Kesehatan pakaian.

2. Tujuan Personal Hygiene


Memelihara kebersihan diri, menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan
individu sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain. Tujuan
dari Personal Hygiene yaitu :
a. Menghilangkan minyak yang menumpuk, keringat, sel-sel kulit yang mati dan bakteri.
b. Menghilangkan bau badan yang berlebihan.
c. Memelihara integritas permukaan kulit.
d. Menstimulasi sirkulasi/peredaran darah.
e. Memberikan kesempatan perawat untuk mengkaji kondisi kulit.
f. Meningkatkan percaya diri seseorang.
g. Menciptakan keindaha.
h. Meningkatkan derajat kesehatan seorang.

3. Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene


a. Budaya.
Sejumlah mitos yang berkembang dimasyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit ia
tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakit.
b. Status soial ekonomi.
Untuk melakukan personal hygiene yang dibutuhkan sarana yang memadai, seperti kamar
mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (sabun, sikat gigi, sampo dan lain-
lain). Itu semua membutuhkan biaya dengan kata lain sumber keungan individu akan berpengaruh
pada kemampuannya mempertahankan personal hygiene.

c. Agama
Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan sehari-hari.
d. Status kesehatan
Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan perawatan
diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu akan semakin lemah
yang pada akhirnya jatuh sakit.

5
e. Kebiasaan
Kebiasaan individu dalam menggunakan produk-produk tertentu dalam melakukan perawatan
diri misalnya menggunakan showers, sabun padat, dan lain-lain.
f. Cacat jasmani/mental bawaan
Konsisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk melakukan
perawatan diri secara mandir.

4.Dampak yang Timbul pada Masalah Personal Hygiene


Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene (Tarwoto & Wartonah, 2004)
meliputi:

a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan
perorangan dengan baik.Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan
interaksi sosial.

C.Pengkajian Data

Pengkajian dikumpulkan dari klien, keluarga dan orang terdekat, catatan informasi
sebelumnya, dan orang yang terlibat dalam memberi dukungan atau perawatan klien. Pengkajian
menurut Muslim (2001), meliputi beberapa faktor antara lain:
a. Identitas klien dan penanggung
Hal yang perlu dikaji yaitu: nama, umur, jenis kelamin, agama, suku, status, pendidikan,
pekerjaan dan alamat.
b. Alasan masuk rumah sakit
Umumnya klien defisit perawatan diri dibawa kerumah sakit karena keluarganya merasa tidak
mampu merawat, terganggu karena prilaku klien dan hal lain, gejala yang dinampakkan dirumah
sehingga klien dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
6
c. Pemeriksaan fisik
Hal yang dikaji adalah tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah), berat
badan, tinggi badan serta keseluruhan fisik yang dirasakan klien. Status mental Pengkajian status
mental meliputi:
1) Penampilan : tidak rapi, tidak serasi dan berpakaian.
2) Pembicaraan : teroganisir atau berbelit-belit.
3) Aktivitas motorik : meningkat atau menurun.
4) Alam perasaan : suasana hati dan emosi.
5) Afek : sesuai atau maladaptive seperti tumpul,
datar, labil, dan ambivalen.
6) Interaksi selama wawancara : respon verbal dan nonversal.
7) Persepsi : ketidak mampuan menginterpretasikan
stimulus yang ada sesuai dengan informasi.
8) Proses fikir : proses informasi yang diterima tidak
berfungsi dengan baikdan tepat
mempengaruhi proses piker.
9) Isi piker : berisikan keyakinan berdasarkan penilaian
relistis.
10) Tingkat kesadaran : orientasi waktu, tempat dan orang.
11) Memori
a.Memori jangka panjang : mengingat peristiwa setelah lebih setahun
berlalu.
b. Memori jangka pendek : mengingat peristiwa seminggu yang lalu
danpada saat dikaji.
12) Kemampuan konsentrasi dan berhitung: kemampuan menyelesaikan
tugas dan berhitung sederhana.
13) Kemampuan penilaian : apakah terdapat masalah ringan sampai
berat.
14) Daya tarik diri : kemampuan dalam mengambil keputusan
tentang diri.
15) Kebutuhan persiapan pulang : yaitu pola aktifitas sehari-hari termasuk

7
minum, BAB dan BAK, istirahat tidur, perawatan diri, pengobatan dan
kesehatan serta aktifitas dalam dan luar ruangan.

D. Diagnosa keperawatan diri

Menurut Potter & Perry, 2005) diagnosa keperawatan pada ganguan kebutuhan personal
hygiene harus actual dan petensial berdasarkan pengumpulan data yang selama pengkajian dimana
perawat menyusun strategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya atau ngangguan
kebutuhan personal hygiene.

No Masalah Keperawatan Batasan Karakteristik


1. Defisit Perawatan diri : Ketidakmampuan untuk melakukan
Mandi/Hygiene tugastugas berikut:
a) Mengakses kamar mandi.
b) Mengeringkan badan.
c) Mengambil perlengkapan mandi.
d) Mendapatkan sumber air.
e) Mengatur suhu atau aliran air mandi.
f) Membersihkan tubuh atau anggota badan.
Data DS:
- Klien mengatakan malas mandi.
- Klien mengatakan sering gatal-gatal pada
kulitnya, malas untuk gosok gigi dan
gunting kuku.
- Klien mengatakan perlengkapan mandi
seperti sabun,shampoo,handuk, di kamar
mandi ruangan klien tidak ada sehingga
klien malas mandi
- Klien mengatakan tidak ada pakaian ganti
setelah mandi.
Data DO :

8
- Rambut klien kotor, acak- acakan, pakaian
kotor.
- Mulut dan gigi bau,Kulit kusam dan
kotor,Kuku panjang dan tidak terawat.
- Setelah mandi klien masih tampak
kotor,klien tidak membersihkan anggota
badan klien,dan tidak pakai handuk,akibat
dari keterbatasan tersedianya respon keluarga
dan pihak rumah sakit untuk membenahi
kebutuhan pemenuhan kebersihan diri klien.
2 Defisit Perawatan Diri : Hambatan kemampuan untuk :
Berpakaian/Berhias a) Mengancingkan pakaian.
b) Mengambil pakaian.
Mengenakan atau melepas bagian-bagian
pakaian yang penting.
Ketidakmampuanuntuk :
a) Memilih pakaian.
b) Mempertahankan penampilan pada
tingkat yang memuaskan.
c) Mengambil pakaian.
d) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian
bawah.
e) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian
atas.
f) Mengenakan sepatu.
g) Mengenakan kaus kaki.
h) Melepaskan pakaian.
i) Menggunakan alat bantu.
j) Menggunakan resleting.
3. Defisit Perawatan Diri :
Ketidakmampuan untuk :
Makan

9
a) Menyuap makanan dari piring ke mulut.
b) Mengunyah makanan.
c) Menyelesaikan makanan.
d) Meletakkan makanan ke piring.
e) Memegang alat makan.
f) Mengingesti makanan dengan cara yang
dapat diterima oleh masyarakat.
g) Mengingesti makanan secara aman.
h) Mengingesti makanan yang cukup.
i) Memanipulasi makanan di mulut.
j) Membuka wadah makanan.
k) Mengambil cangkir atau gelas.
l) Menyiapkan makanan untuk diingesti.
m) Menelan makanan.
n) Menggunakan alat bantu.
4. Defisit Perawatan Diri : a) Ketidakmampuan melakukan hygiene
Eliminasi eliminasi yang tepat.
b) Ketidakmampuan menyiram kloset atau
kursi buang air.
c) Ketidakmampuan mencapai kloset atau
kursi buang air.
d) Ketidakmampuan memanipulasi pakaian
untuk eliminasi.
e) Ketidakmampuan untuk duduk atau
bangun dari kloset atau kursi buang air.

10
E. Menyusun Rencana Keperawatan

Hari/tanggal No.Dx Perencanaan Keperawatan


Rabu, 01 1. Tujuan dan Kriteria Hasil :
Maret 2017 1.Menunjukkan kemampuan perawatan diri atau
aktivitas sehari-hari secara mandiri dan klien terbebas
dari bau badan.
2. Mampu menunjukkan dalam kebersihan pribadi
terutama mandi dan berpakaian,dandan,toilet dan makan.
3.Mampu menyediakan peralatan mandi pribadi yang
diinginkan.
4.Klien menunjukkan indikator keberhasilan dengan
skala 4 sering menunjukkan keberhasilan.
Rencana Tindakan Rasional
1. Bina hubungan saling 1.Mendekatkan diri
percaya dengan pasien. pada pasien. Rasa saling
2. Pantau kebersihan diri klien percaya adalah fasilitas
dan perawatan diri. untuk ekspresi
3. Fasilitasi klien untuk mandi pikiran/perasaan secara
secara mandiri. terbuka.
4. Bantu klien dalam 2.Data dasar dalam
kebersihan intervensi.
badan,mulut,rambut,dan 3.Memudahkan klien
kuku. untuk melakukan
5. Tingkatkan motivasi aktivitas.
kliendalam kebersihan 4.Mengarahkan klien
badan,mulut,rambut,dan dalam kebersihan diri.
kuku. 5.Meningkatkan
6. Lakukan pendidikan kemauan pasien
kesehatan mengenai beraktivitas.
pentingnya kebersihan 6Meningkatkan

11
diri,pola kebersihan dan cara pengetahuan dan
kebersihan diri membuat klien lebih
kooperatif.
Sabtu, 04 2. Tujuan dan Kriteria hasil :
Maret 2017
1.Menunjukkan keterlibatan sosial,mampu
mengidentifikasi dan menerima karakteristik atau
perilaku pribadi yang berpengaruh pada isolasi sosial.

2.Mampu mengungkapkan penurunan perasaan atau


pengalaman diasingkan 3.Mampu membina hubungan
satu sama lain
3.Mampu berpartisipasi dalam kegiatan
4.Mampu berpartisipasi dalam aktivitas pengalihan
dengan orang lain
5.Mulai membina hubungan dengan orang lain
6.Mampu mengembangkan keterampilan sosial yang
dapat mengurangi isolasi sosial.
Rencana Tindakan Rasional
1.Bina hubungan saling 1.Mendekatkan diri pada
percaya dengan klien. 2.Bantu klien.
klien mengembangkan dan 2.Mengarahkan klien
meningkatkan keterampilan dalam bersosialisasi.
sosial interpersonal. 3.Bantu 3.Memotivasi klien agar
klien membina hubungan dapat berinteraksi.
terapeutik dengan klien yang 4.Memudahkan klien
mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas
berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi.
4.Fasilitasi kemampuan 5.Meningkatkan rasa
individu untuk berinteraksi percaya diri pada klien.
dengan orang lain 6.Agar Klien termotivasi
untuk berinteraksi.

12
5.Buat jadwal kegiatan pada
klien agar berinteraksi dengan
orang lain. 6.Jelaskan makna
manfaat berhubungan dengan
orang lain dan kerugian
menarik diri

F. PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Pelaksanaan keperawatan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah di buat :


Hari/Tanggal No.Dx Pukul Implementasi Evaluasi
Keperawatan (SOAP)
Rabu, 01 1. 09.00 - 1. Membina hubungan S : Klien
Maret 2017 10.00 saling percaya dengan mengatakan
WIB klien. merasa tenang
2. Memantau kebersihan dan akan
diri klien dan perawatan berusaha untuk
diri. melakukan
3. Memfasilitasi dan perawatan diri :
mengarahkan klien untuk mandi.Klien
melakukan aktivitas juga mengatakan
kebersihan diri : mandi, setelah mandi
09.10- secara mandiri. badan terasa
11.00 4. Membantu klien dalam segar.
WIB kebersihan O :a) Klien
badan,mulut,rambut, dan tampak tenang
kuku b) Klien ada
5. Meningkatkan keinginan untuk
motivasi klien dalam melakukan
kebersihan perawatan diri :

13
badan,mulut,rambut dan mandi. c) Klien
kuku. mulai kooperatif
6. Melakukan pendidikan A : Pengkajian
kesehatan mengenai dilanjutkan,
pentingnya kebersihan klien sudah
diri, pola kebersihan. bersedia untuk
mandi, tapi
masih
dengankeinginan
untuk dibantu. P
: Intervensi
Dilanjutkan -
Pantau
kebersihan klien
setiap hari

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pembahasan materi kali ini kita banyak mengetahui bahwa di dalam konsep dan prinsip
kebutuhan kebersihan dan perawatan diri banyaklah yang harus kita perhatikan dan harus kita
mampu dalam melaksanakannya sebagai perawat.

B. Kritik dan Saran

Demikianlah hasil makalah kami ini jika ada kesalahan dan kekurangan dalam bentuk
penulisan maupun tutur bahasa kami dalam pembuatan makalah ini kami minta maaf sedalam-
dalamnya. Jikalau ada kritik dan saran dari teman-teman pembaca yang sifatnya membangun kami
sangat mengharapkan untuk perbaikan makalah kami di masa yang akan datang, Terima kasih.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asuhankeperawatanpebriyantissitorus.blogspot.com/2017/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

16

Das könnte Ihnen auch gefallen