Sie sind auf Seite 1von 17

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Nn. T.C DGN GANGGUAN SUSPEK HEPATITIS A
DI RUANG MARIA 2 KAMAR 7-2

Pengkajian dilakukan tanggal: 22 September 2017

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas Klien
Nama : Nn. T.C
Umur : 22 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Mahasiswi
Suku/Bangsa : WNI
Status Perkawinan : Belum kawin
Tanggal Masuk : 20 september 2017 jam : 18.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 22 september 2017
Diagnosa Medik : Suspek Hepatitis A
Alamat : Jln.Taman Sari No.II Kota Bandung
Dokter : Dr. H, Sp.P.d

Identitas Keluarga/Penanggung jawab:


Nama : Tn. H
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Kristen Protestan
Hubungan dengan klien : Orang tua kandung
Alamat : Jln. Taman Sari No.II Kota Bandung

Keadaan Saat masuk:


Masuk rumah sakit kiriman dari : Klinik Rawat Jalan
Cara masuk : menggunakan Kursi Roda
Pengantar adalah : keluarga
Kondisi : sadar.
2. Riwayat Kesehatan/Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Alasan Masuk Rumah Sakit : klien mengatakan mual tidak mau makan.
 Riwayat penyakit sekarang – kronologis kejadian sampai klien dirawat
di RS & tindakan-tindakan yang telah didapatkan selama di UGD/ di RS
klien mengatakan masuk rumah sakit dengan keluhan perut terasa mual
dan tidak ada nafsu makan sehingga klien sudah periksa Laboratorium,
dan ternyata klien di diagnosa Suspek Hepatitis A.
Keluhan utama saat pengkajian: Pasien mengatakan mual.
 Riwayat keluhan utama – PQRST:
Klien mengatakan perut terasa mual yang disertai dengan tidak ada
nafsu makan, karena klien merasakan tidak enak pada bagian perut
kanan atas, sudah hampir sekitar 1 minggu, skala nyeri: 2
 Keluhan tambahan/ yang menyertai: klien mengatakan badan terasa
lemas.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


 Ganguan kesehatan yang pernah dialami: klien mengatakan sebelumnya
tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.
 Gangguan yang terjadi secara berulang-ulang: klien mengatakan tidak
punya gangguan yang terjadi berulang-ulang.
 Operasi yang pernah dijalani: klien mengatakan belum pernah di
Operasi.
 Perlukaan/ kecelakaan: klien mengatakan belum pernah mengalami
kecelakaan.
 Chemoterapi: klien mengatakan belum pernah melakukan chemoterapi.
 Transfusi: klien mengatakan belum pernah melakukan transfuse darah.
 Riwayat alergi (obat/makanan) reaksinya: klien mengatakan tidak
memiliki riwayat alergi.
 Riwayat pengobatan (nama, frekuensi, alasan): klien mengatakan tidak
memiliki riwayat pengobatan.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Apakah ada salah satu anggota keluarga yang sakit sama seperti yang klien
alami?
klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit sama seperti yang
pasien alami.

Keadaan kesehatan anggota keluarga, yang mungkin mempengaruhi keadaan


sakit klien (faktor risiko terhadap kesehatan) mis: DM, jantung, hipertensi,
asma, TBC, kelainan darah, tumor/kanker, epilepsy, dll.
klien mengatakan sang Ayah mempunyai riwayat penyakit Jantung dan Ibunya
mempunyai riwayat penyakit Hipertensi.
Keadaan kesehatan lingkungan: klien mengatakan tinggal di lingkungan padat
penduduk.
3. Pola fungsi kesehatan/ pola kebutuhan dasar
a. Hal/keadaan yang mempengaruhi kesehatan
Sebelum sakit: klien mengatakan tidak pernah merokok, tidak minum alcohol
dan kopi.
Saat sakit klien: mengatakan tidak pernah merokok, tidak minum alcohol dan
kopi.
b. Pola aktivitas/ mobilitas fisik
Aktivitas:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 

Latihan/ mobilitas fisik


Sebelum sakit: klien mengatakan dapat melakukan aktivitas.
Saat sakit: klien mengatakan beraktivitas menjadi terhambat.
c. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit: klien mengatakan pola istirahat tidur berkurang, tidur sering jam
11 malam.
Saat sakit: klien mengatakan pola istirahat tidur terlalu banyak.
d. Pola nutrisi metabolik
Sebelum sakit: klien mengatakan makan teratur.
Saat sakit: klien mengatakan nafsu makan jadi menurun karena klien merasakan
mual pada bagian perut.
e. Pola eliminasi
BAK Sebelum sakit: klien mengatakan BAK teratur.
Saat sakit: klien mengatakan BAK masih teratur.
BAB Sebelum sakit: klien mengatakan BAB teratur.
Saat sakit: klien mengatakan BAB jadi terganggu.
f. Pola kognitif- persepsi
Status mental: klien tampak sadar
Bicara: klien tampak berbicara normal, bahasa yang digunakan adalah bahasa
Indonesia
Kemampuan membaca/ mengartikan: klien tampak normal dan tidak ada
kesulitan dalam membaca dan mengartikan
Kemampuan interaksi: klien tampak sesuai dalam berinteraksi
Pendengaran: normal, tampaknya klien tidak mempunyai gangguan
pendengaran di kedua telinganya.
Penglihatan: klien tampak ada gangguan penglihatan diantara kedua matanya.
Sehingga klien menggunakan alat bantu kacamata(minus).
Ada vertigo? Klien mengatakan tidak pernah mengalami vertigo

g. Pola seksual – reproduksi


Sebelum sakit: klien mengatakan menstruasi teratur.
Saat sakit: klien mengatakan menstruasi terganggu, jangka waktu haid hampir
2 minggu..

4. Anamnese dan pemeriksaan fisik- head to toe


Keadaan kesehatan umum – status kesehatan: keadaan sakit sedang menggunakan
alat bantu infus di sebelah tangan kiri..
Kesadaran kualitatif: Composmetis
Kesadaran kuantitatif: motorik 6, verbal 5, eye 4 (15)

Data Vital
Tek Drh: 110/70 mmHg ;Suhu 36,8oC
Nadi: 80x/mnt ;Respirasi 18x/mnt
Nyeri: tidak ada skala: 0/10
BB: 47kg TB: 172cm IMT 46,2 Kategori: normal

a. Pemeriksaan kepala
Rambut: hygiene bersih, terawat, tidak bekutu, dan tidak ada lesi.

b. Pemeriksaan wajah: berbentuk simetris, Cyanosis tidak ada, keadaan kulit


sekitar wajah bersih, tidak ada bintik-bintik merah/jerawat disekitar wajah.

c. Pemeriksaan mata: alis mata dan kelopak mata normal, conjungtiva anemis,
sclera tidak ikterus, reaksi pupil isokor, tajam penglihatan normal.

d. Pemeriksaan hidung: septum hidung ada, tidak ada benda asing atau secret/
polip di daerah hidung.

e. Pemeriksaan telinga: daun telinga dan liang telinga simetris, hygiene bersih,
membrane tympani normal, pendengaran normal, dan tidak memakai alat bantu
pendengaran.

f. Pemeriksaan mulut & tenggorokan: tidak ada bau mulut dan radang mukosa,
keadaan gigi lengkap dan caries lidah tampak bersih, lidah dalam keadaan
lembab, kedudukan tonsil normal T, tidak ada nyeri tekan di sekitar mulut.
g. Pemeriksaan leher:
Tidak ada pembesaran KGB disekitar leher, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid(normal), tidak ada kaku kuduk.

h. Pemeriksaan dada
Bentuk thorax: bentuk dada normal
Irama nafas dan frekuensi nafas teratur/normal, tidak ada secret, suara nafas
normal.
Palpasi: Getaran dada/ lapang paru getaran pada kanan dan kiri dada vocal
fremitus kuat dan simetris.
Perkusi: suara perkusi jaringan paru sonor/normal
Auskultasi: suara nafas di seluruh lapang paru normal.

Pemeriksaan Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat didada
Palpasi: HR normal, teratur setiap urutan denyut.
Perkusi: tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi: bunyi jantung murmur.
Capillary Refill time: 2-3 detik, Ekstremitas: hangat

i. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi: bentuk datar, umbilical tidak menonjol, tidak ada pelebaran vena
Palpasi: ada nyeri tekan di daerah perut kanan atas.
Kwadran kanan atas: hepar teraba dan ada nyeri tekan.
Kiri atas: klien tidak teraba, ada nyeri
Kanan bawah: titik Mc burney tidak ada nyeri tekan
Auskultasi: bising usus ± 10 x/menit
Perkusi: pada semua kwadran tidak ada acites/ suara pekak
Pemeriksaan ginjal: secara perkusi normal, tidak ada nyeri tekan

j. Pemeriksaan genetalia
Tidak ada tanda-tanda infeksi, jamur dan lesi
Tidak ada secret yang keluar
Tidak ada pembesaran pada kelenjar limphe inguinal
Tidak ada massa
Tidak ada phimosis, hypospadie
Anus: tidak terdapat hemorroid

k. Pemeriksaan punggung
Inspeksi: bentuk punggung normal, tidak ada nyeri tekan.
l. Pemeriksaan ekstremitas atas – bawah
Edema: bagian kedua kaki bawah klien tampak tidak ada edema.
Rentang gerak simetris: gerak tampak simetris
Kekuatan otot: normal
Tanda khusus: tidak tampak clubbing pada kuku dan tidak tampak spider naevi

m. Pemeriksaan punggung
Inspeksi: tidak ada kelainan pada klien, punggung klien normal.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan.

5. Data Psikologis
a. Status emosi: klien tampak terkendali
Mood yang paling dominan: ketika klien sedang mengalami masalah.
Ekspresi kesedihan/kegembiraan: klien tampak sedih akan sakit yang dialami
b. Pandangan klien mengenai dirinya : sebagai seorang Mahasiswi.
keadaan sakit saat ini: menahan sakit sedang.
Pengobatan adalah upaya klien untuk mencari kesembuhan.
c. Gaya komunikasi:
Klien tampak rileks saat berkomunikasi
Verbal klien tampak sesuai dan normal.
Klien berbicara dengan jelas.
d. Pola interaksi: klien mengatakan hubungan yang paling dekat dengan anak
kandungnya.
e. Pola mengatasi masalah: cara mengatasi masalah dengan mendekatkan diri pada
Tuhan.
Masalah utama selama masuk RS:
Klien mengatakan masalah utama selama masuk rumah sakit adalah perawatan
diri.
Pernah mengalami kekerasan, takut terjadi kekerasan kembali? Pada siapa
takut? Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan
Pernah merasa kehilangan atau perubahan diri? Klien mengatakan tidak pernah
merasa kehilangan/perubahan diri.
Pandangan terhadap masa depan: klien mengatakan masa depan adalah masa
yang akan dilalui selama hidupnya.

6. Data sosial
a. Pendidikan dan pekerjaan: Klien merupakan lulusan SMA
Keterampilan yang dimiliki: tidak ada
Lama klien bekerja dalam 1 hari: klien belum bekerja dan klien masih
Mahasiswi.
b. Hubungan social:
Klien dengan siapa tinggal: klien mengatakan tinggal bersama dengan orangtua
kandungnya.
Orang/ teman dekat: Klien mengatakan dekat dengan teman dikampusnya.
Organisasi/ kelompok yang diikuti: tidak ada
Pengaruh perawatan terhadap keluarga/ fungsi peran/ pekerjaan & keuangan?
Klien mengatakan pengaruh perawatan berdampak pada keluarga yang
menganggu aktivitasnya karena harus menunggu.
c. Sosial & kultur, kultur budaya yang diikuti: tidak ada.
d. Gaya hidup, hobby: Jalan-jalan.

7. Data spiritual
Apa agama klien: Kristen Protestan
Kegiatan agama yang diikuti: Berdoa
Pandangan pasien tentang:
Peran tuhan dalam kehidupannya: segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-
Nya.
Peran doa dalam kehidupannya: sumber kekuatan dan menyatukan dirinya dengan
Tuhan.
Sakit/ penderitaan: Sakit adalah cobaan dari Tuhan
Kematian: Awal kehidupan baru.
Agama: hormat dan percaya akan iman yang diyakini.

8. Data Penunjang
Tanggal: 15/9/2017 Jam: 13:34 WIB
Hasil Laboratorium:

 Kesimpulan:
 MCV : Hasil L77 nilai rujukan : 80-96
 MCHC : Hasil H37 nilai rujukan : 33-36
 Eosinofil Low : Hasil 1,0% nilai rujukan : 2-4
 Lymfosit High : Hasil 41% nilai rujukan : 20-40

Tanggal: 20/9/2017 Jam: 18:29 WIB


Pemeriksaan Kimia Klinik:
 Bilirubin total Hasil: H 11,40 nilai rujukan : <1,1
 Bilirubin Direk Hasil: H 9,96 nilai rujukan : 0,00-0,20
 Bilirubin Indirek Hasil: H 1,94 nilai rujukan : <0,6
 SGOT (AST) Hasil: H 1573 nilai rujukan : <31
 SGPT (ALT) Hasil: H 2737 nilai rujukan : <34
 Gamma GT Hasil: H 410 nilai rujukan : 5-39
 Alkali Fosfatase Hasil: H 221 nilai rujukan : 35-104
Pemeriksaan Hepatitis Marker:
 Hbs Ag Kualitatif Hasil: Non Reaktif nilai rujukan : Non reaktif
 Anti HAV Ig M Hasil: H 9,37 nilai rujukan : Non reaktive: <0,80
Reaktif Grayzone: 0,80-1,20
 Anti HCV Hasil: 0,12 nilai rujukan : Non reaktif: COI<1,00
Hasil: non reaktif nilai rujukan : Reaktif: COI> = 1,00
Hasil Laboratorium:
Tanggal: 03/10/2017
 Pemeriksaan Hematologi
- Neutrofil Segmen hasilnya: H. 72,0% nilai rujukan: 50,0-70,0
- Limfosit hasilnya: L. 18,0% nilai rujukan: 20,0-40,0

Terapi/obat yang didapat saat ini: obat oral dan obat Injeksi.

B. PENGELOMPOKAN / PENGORGANISASIAN DATA


Data Subyektif Data Obyektif
 Pasien mengeluh mual dan  Tanda-tanda Vital:
muntah. Tek Darah: 110/70 mmHg
 Pasien mengatakan sudah Suhu: 36,8oC
hampir 1 minggu sakit perut pada Nadi: 80x/menit
bagian kanan atas. Respirasi: 18x/menit
 Pasien mengeluh lemas dan  Kesadaran: Composmentis
pusing.  Terpasang Infus NaCL 0,9%
 Pasien mengatakan nafsu makan  BB = 47 kg
berkurang.  TB = 172 cm
C. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


(patoflow/pohon
masalah)
DS Gangguan Keletihan
Pasien mengatakan lemas. metabolisme lemak,
Pasien mengatakan pusing protein dan
karbohidrat.
DO
1. Penurunan turgor kulit.
2. Mukosa mulutkering. Glukoneogenesis
3. Kulit kering menurun.

Glikogen dalam hepar


berkurang.

Glikogenelisis
menurun.

Glukosa dalam darah


berkurang.

Cepat lelah

Keletihan
DS Peradangan pada sel- Ketdakseimbangan
sel hati nutrisi kurang dari
-Pasien mengeluh nafsu kebututuhan.
makannya menurun

-Pasien mengeluh jika makan Peradangan meluas,


nyeri di ulu hati. nekrosis dan
regenerasi sel-sel hati

DO
Kegagalan hati
-Makanan yang diberikan untuk melakukan
pada pasien tampaknya masih detoksifikasi
banyak yang tersisa banyak. dangangguan
-Pasien tampak lemas metabolism Zat gizi

-Pasien tampak terlihat mual


ketika diberikan makanan Pelepasan toksin oleh
hati yang rusak.

Anoreksia, mual dan


muntah.

Ketdakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebututuhan.
DS Hati Nyeri Akut.
membesar,mendesak
-Pasien mengeluh nyeri di dan terjadi demam
bagian perut kanan atas.

Perut kuadran kanan


P:pasien mengeluh nyeri atas terasa nyeri,
timbul jika perut tidak nyaman
kuadran atas di sentuh.

Q:seperti tertusuk-tusuk.
Peradangan pada sel-
R:terjadi di perut bagian atas. sel hati
S:dengan skala 7 dari10

T:setiap saat

DO

1.Pasien tampak meringis

2.Nadi meningkat.

3.Respirasi meningka

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap
hepatitis.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perasaan t i d a k n y a m a n d i k u a d r a n k a n a n a t a s .
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan
hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.

Terapi (Oral dan Injeksi)

Terapi Oral:

1. Nama obat : Hepamax


Golongan : obat liver
Dosis (gram/mgr) : 150mg 3x1 kapsul
Indikasi : untuk memelihara dan memperbaiki fungsi hati (liver), dan mencegah
danmemperbaiki fungsi hati.
Efek Samping : tidak memiliki efek samping
III. INTERVENSI
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1. Keletihan berhubungan Tujuan : Emergency Observasi adanya Mewaspadai adanya
dengan proses inflamasi conservation Self pembatasan klien ketidakseimbangan
kronis sekunder terhadap Care dalam melakukan cairan nutrisi dengan
hepatitis dan aktivitas. aktivitas. frekuensi aktivitas
Kriteria Hasil ; yang dilakukan.
- Kaji adanya
- Berpartisipasi faktor yang
dalam aktivitas fisik menyebabkan
tanpa disertai keletihan.
peningkatan tekanan
darah, nadi dan RR. - Monitor nutrisi
dan sumber energi
- Mampu melakukan yang adekuat.
aktivitas sehari-
hari(ADLs) secara - Monitor pasien
mandiri akan adanya
kelelahan fisik dan
emosi secara
berlebihan.

- Monitor respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas.

- Monitor pola
tidur dan lamanya
tidur / istirahat
pasien.

2 Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan 1. Kaji riwayat 1. Untuk mengetahui


dari kebutuhan tubuh Askep selama Intake makanan status nutrisi klien.
berhubungan dengan ......x20 menit klien 2. Kaji perubahan
2. Untuk mengetahui
perasaan menunjukkan nafsu makan dan
penyebab penurunan
tidak nyaman dikuadran keseimbangan akibatnya
nafsu makan.
kanan atas. nutrisi. 3. Kaji berat badan
Kriteria Hasil: ,tinggi badan dan 3. Untuk mengetahui
1.Intake nutrisi ( bandingkan dengan berat badan ideal
Karohidrat, lemak nilai normalnya. klien.
dan protein) 4. Atur pola makan.
4. Untuk
2.Klien melaporkan 5.Kolaborasi
menyeimbangkan
adanya nafsu makan. dengan ahli gizi
untuk jumlah kalori
3. Makanan yang dan tipe nutrisi Intake nutrisi yang
diberikan dihabiskan yang dibutuhkan adekuat.
oleh klien. dalam pemenuhan
5. Agar nutrisi klien
4. Kenaikan berat nutrisi.
tetap terjaga.
badan yang normal. 6. Monitor Intake
nutrisi klien. 6. Perlu bantuan
7. Anjurkan klien dalam perencanaan
untuk makan diet yang memenuhi
sedikit tapi sering. kebutuhan nutrisi
klien.

3. Gangguan rasa nyaman Setelah diberikan 1. Catat keluhan 1. Nyeri tidak selalu
(nyeri) berhubungan Askep selama nyeri, lokasi, ada tapi bila da harus
dengan pembengkakan .....x24 menit lamanya, intensitas dibandingkan
hepar yang mengalami diharapkan pasien dan karakteristik dengan gejala nyeri
inflamasi hati dan dapat mentoleransi nyeri. pasien sebelumnya.
bendungan vena porta. nyerinya. 2. Kaji ulang faktor
2. Membantu dalam
Kriteria Hasil: yang meningkatkan
membuat diagnosa
1.Pasien melaporkan atau menurunkan
dan kebutuhan
nyerinya berkurang. nyeri.
terapi.
2.Pasien tampak 3. Diskusikan dan
rileks dan tenang. ajarkan tindakan 3. Dapat
alternatif menurunkan nyeri
penghilang rasa yang dirasakan
nyeri tanpa pasien.
menggunakan obat.
IV. IMPLEMENTASI

Nama : Nn. T.C


Umur : 22 tahun
Jenus Kelamin : perempuan
Ruang : Maria 2
Tanggal : 22 September 2017

Diagnosa Keperawatan Jam Tindakan Evaluasi/Respon

1.Perubahan nutrisi kurang dari kebut 07.40 - Mengatur posisi klien S: Ibu klien mengatakan
uhan tubuh berhubungan dengan semi fowler anaknya sudah ada selera
perasaan tidak nyaman dikuadran makan dan perut tidak
kanan atas. 08.00 - Memberi makanan mual lagi
pada klien dengan porsi
sedikit tapi sering. O: Porsi diet yang
disediakan habis
- Memberikan setengah porsi
08.15 perawatan mulut sebelum
makan. A: Masalah sebagian
teratasi
- Memberi diet ekstra
pada klien. P: Rencana tindakan
dilanjutkan.
- Memberi minum air
09.00
putih hangat kepada klien - Beri diet dalam porsi
sedikit tapi sering
-Kolaborasi dengan Tim
Medis dalam pemberian - Beri obat antasida
09.15 Obat oral. sebelum makan

- Beri posisi yang


nyaman saat klien
makan.
10.00 - Mengukur tanda S : Ibu Klien mengatakan
2.Gangguan rasa nyaman (nyeri) vital nyeri klien perut kanan anaknya atas
berhubungan dengan masih terasa nyeri.
pembengkakan hepar yang - Mengkaji tingkat
mengalami inflamasi hati dan 10.25 nyeri dan karakteristik O : Wajah klien masih
bendungan vena porta. nyeri yang dialami klien. tampak meringis jika
nyeri timbul.
- Memberi posisi
nyaman dengan - Skala nyeri 4
meninggikan ekstremitas
yang sakit A : Masalah sebagian
10.50 teratasi
- Menganjurkan klien
teknik relaksasi nafas P : Rencana tindakan di
dalam tahan 2 detik lanjutkan
kemudian keluarkan - Awasi pola tidur
11.05 secara perlahan-lahan klien
dari mulut
- Atur posisi tidur
- Menciptakan klien senyaman mungkin,
lingkungan yang nyaman seperti posisi seni fowler
dengan membatasi
jumlah pengunjung dan - Membatasi waktu
menutup sebagian untuk keluarga yang
gorden/tirai agar klien datang
dapat beristirahat

11.20

3. Keletihan berhubungan dengan 11.40 - Menganjurkan klien S: Ibu klien mengatakan


proses inflamasi kronis sekunder agar mengubah posisi anaknya tidak mampu
terhadap hepatitis. sesering mungkin. melakukan personal
hygiene
- Membantu klien
menggerakkan sandi- O: Klien tampak kurang
11.45 sandi agar tidak terkaku- bersih dan kurang rapih
kaku.
A: Masalah belum
- Menganjurkan klien teratasi
tidur atau istirahat di
12.25 tempat tidur. P: Rencana tindakan
di lanjutkan
- Memberikan diet
pada klien
- Ubah posisi baik dan
12.35 sering

- Tingkatkan aktivitas
sesuai toleransi, bantu
- Membantu klien melakukan latihan
dalam melakukan BAK rentang gerak
dan BAB - Beri aktivitas hiburan,
seperti menonton TV,
13.30 dengar radio, dan
membaca
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8 Volume


3.Jakarta:EGC.

Alimul,Aziz.2009.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia,Buku 1. Jakarta:Salemba Medika.

Das könnte Ihnen auch gefallen