Sie sind auf Seite 1von 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320684159

ANALISA KHASIAT SARI KURMA TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT PADA


PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Conference Paper · November 2016

CITATIONS READS

0 7,803

3 authors, including:

Miftahul Mushlih

7 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Selective Breeding for enhanching local chicks View project

molecular identification in javan langur View project

All content following this page was uploaded by Miftahul Mushlih on 28 October 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Di sampaikan Diprosiding, 27 November 2016
Seminar Nasional keperawatan: Up Date Keperawatan Bencana, Bukittinggi, Padang

ANALISA KHASIAT SARI KURMA TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT PADA


PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Miftahul Mushlih*, Suci Fitrawatiᴕ, Lillah*

*Program Studi D IV Analis Kesehatan/ Tek. Lab. Medik STIKes Perintis Padang

Alumni Program Studi D IV Analis Kesehatan/ Tek. Lab. Medik STIKes Perintis Padang
Correspondent Author: mif.mushlih@gmail.com

ABSTRAK
Pengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD) / Dengue Shock Syndrome (DSS) masih
bersifat suportif atau simptomatis karena belum adanya terapi spesifik terutama untuk
meningkatkan jumlah trombosit. Sari kurma mengandung protein, serat, glukosa, vitamin dan
zat mineral yang penting untuk metabolisme tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian sari kurma terhadap jumlah trombosit pada pasien
DBD. Sampel pada penelitian ini diperoleh dengan cara purposive sampling. Pemberian doses
sari kurma sebanyak 3 kali sehari. Analisa menggunakan uji Anova one way dan uji T-test.
Hasil menunjukkan sari kurma mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah
trombosit pada penderita DBD dengan p-value < 0,05.

Key Words: DBD, Jumlah Trombosit, Sari Kurma

ABSTRACT
The treatment of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) / Dengue shock syndrome (DSS) is
mainly supportive or symptomatic because there is no specific therapy to increase the platelet
count. Palm juice contains protein, fiber, glucose, vitamins and minerals that are important to
metabolism. This study aimed to determine the effect of palm juice to increase the number of
platelets in DHF patients. Samples are obtained by purposive sampling. Giving doses palm
juice 3 times a day. Analysis using one-way ANOVA test and T-test. The results show Palm
juice have significantly influenced the increase of the platelets number in patients with DHF
in which the p-value <0.05.
Key Words: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Platelet count , Palm juice

1. PENDAHULUAN
Di Indonesia kasus demam berdarah DBD merupakan suatu infeksi akut yang
dengue pertama kali terjadi di Surabaya pada disebabkan Arbovirus (arthropodbor virus) dan
tahun 1968. Penyakit demam berdarah dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
pertama kali ditemukan di 200 kota di 27 provinsi dan Aedes albopictus. Tanda dan gejala Penyakit
dan telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) DBD, demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa
akibat demam berdarah dengue. Profil kesehatan penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu
provinsi Jawa Tengah tahun 1999 melaporkan hati disertai tanda perdarahan dikulit berupa
bahwa kelompok tertinggi adalah usia 5-14 tahun bintik perdarahan, lebam/ruam (Hadinegoro,
yang terserang sebanyak 37%. Data tersebut 2001). Keadaan kritis terjadi mimisan, berak
didapat dari data rawat inap rumah sakit. Rata- darah, muntah darah, kesadaran menurun atau
rata insidensi penyakit DBD sebesar 6-27 /100.000 shock. DBD menyebabkan Trombositopeni pada
penduduk (Widoyono, 2011). hari ke-3 sampai ke-7 dan ditemukan penurunan
trombosit hingga 100.000/mm3 dan

25
ISSN 2548-3153
Di sampaikan Diprosiding, 27 November 2016
Seminar Nasional keperawatan: Up Date Keperawatan Bencana, Bukittinggi, Padang

hemokonsentrasi meningkatnya hematrokit control setelah pemberian sari kurma. Menilai


sebanyak 20% atau lebih (Widoyono, 2011). seberapa besar kenaikan angka trombosit setelah
Pada pasien trombositopenia terdapat pemberian sari kurma pada hari ke-3 pada
perdarahan baik kulit seperti patekia atau kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (yang
perdarahan mukosa mulut. Hal ini disebabkan tidak diberikan sari kurma) pada pasien DBD di
karena trombosit tidak ataukurang diproduksi di RSUD Petala Bumi Pekanbaru (Notoatmodjo,
sumsum tulang atau karena kerusakan trimbosit 20012), respondent masih mendapatkan
pada sirkulasi darah (Tarwoto dkk., 2008). pengobatan yang dianjurkan oleh rumah sakit,
Banyak penelitian telah dilakukan dengan konfirmasi konsumsi makanan selain sari kurma
memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam untuk dilakukan untuk meminimalisir eror hasil
mengatasi penyakit dengan defisiensi trombosit. penelitian.
Buah jambu biji merah, buah angkak, daun ubi Pengambilan sampel dengan cara
jalar, air kelapa muda dan kurma secara empirik Purposive sampling yang berjumlah 40 orang yang
dapat digunakan pada kasus defisiensi trombosit terdiri dari 20 orang kelompok perlakuan dan 20
(Bermawie, 2006; Sahutu, 2010). orang kelompok kontrol. Analisis dilakukan
Buah kurma (Phoenix dactylifera) kaya menggunakan uji T-test dan uji one way Anova
dengan protein, serat, glukosa dan vitamin windows dengan SPSS versi 16.0 dengan
seperti vitamin A (β-karoten), B1 (tiamin), B2 Significant level 95%
(riboflavin), C (asam askorbat), Biotin, Niasin,
asam folat dan terdapat zat mineral seperti Besi, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kalsium, Sodium dan potassium (Habib & Ibrahim, Penelitian ini dilakukan pada beberada
2011). Kadar protein pada buah kurma sekitar 1,8- responden rentang umur 7-27 tahun sebanyak 37
2%, kadar glukosa sekitar 72-88%, dan kadar serat orang (92,5%) dan umur 51-57 tahun sebanyak
2-4% (Chao & Krueger, 2007). 3 orang (7,5%). Pada penelitian ditemukan
Menurut Linder (2006) terdapat hubungan responden terbanyak adalah responden dengan
yang jelas antara kebutuhan askorbat dan perbaikan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 62,5%.
pembuluh darah seperti pada gejala sariawan, Jenis kelamin laki-laki merupakan responden
perdarahan gusi dan penyembuhan luka. Penelitian dengan jumlah terbanyak (62,5%) sedangkan
yang dilakukan oleh Kusuma (2009) mengenai jenis kelamin perempuan (37,5%). Responden
metabolism sari kurma pada pasien dewasa dengan terbanyak dari segi umur yaitu responden yang
demam berdarah dengue membuktikan bahwa berumur 7 –27 tahun (92,5%). Responden yang
persentase peningkatan jumlah trombosit per hari masuk dengan hari demam ke 4 merupakan
pada pasien DBD dengan pemberian kurma lebih responden dengan jumlah terbanyak 47,5% (Tabel
tinggi bila dibandingkan dengan kontrol. Rata- 1).
rata persentase peningkatan trombosit per hari Tabel 1. Karakteristik Responden
dengan pemberian kurma yaitu sebesar 23,90%.
Rata-rata persentase peningkatan trombosit per hari
kontrol yaitu sebesar 8,09%.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada bulan April -
Mei 2016 di Laboratorium RSUD Petala Bumi
Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental invitro dengan rancangan pre-test
and post-test with control group design melalui
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
pemeriksaan kadar trombosit darah Pre dan Post
trombosit sebelum yang diberikan sari kurma
hari ke-3 pada kelompok perlakuan dan kelompok
jumlah trombosit 36500±10490 dan hasil trombosit

26
ISSN 2548-3153
Di sampaikan Diprosiding, 27 November 2016
Seminar Nasional keperawatan: Up Date Keperawatan Bencana, Bukittinggi, Padang

responden sebelum yang tidak diberikan sari kurma Yang Berbeda Menunjukkan Perbedaan Jumlah
Trombosit Berdasarkan Waktu
jumlah trombositnya adalah 41500±13124, yang
mana hasil uji T-test p-value 0.191 menunjukkan
Pemberian sari kurma memberikan
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan
responden yang diberikan sari kurma dengan
jumlah trombosit pada hari kedua dan ketiga
yang tidak diberikan sari kurma (p-value > 0,05).
dimana jumlah trombosit mengalami
Hari pertama responden yang diberikan
peningkatan yang cepat dibandingkan dengan
sari kurma trombositnya meningkat menjadi
yang tidak diberikan sari kurma (Gambar 2).
61000±19550 dan responden yang tidak
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh
diberikan sari kurma jumlah trombositnya rata-
Hartoyo (2008) dan Ahmed dkk. (2008) yang
rata 52800±15171, yang mana hasil uji T-test p-
menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan
value 0,147 menunjukkan tidak terdapat hubungan
kebiasaan nyamuk Aedes aegepty yang aktif
yang signifikan antara responden yang diberikan
menggigit pada siang hari dengan dua puncak
sari kurma dengan yang tidak diberikan sari kurma
aktivitas yaitu pada pukul 08.00-12.00 dan
(p-value > 0,05), dan hari kedua responden yang
15.00-17.00, pada jam tersebut anak
diberikan sari kurma rata-rata jumlah trombosit
kebanyakan bermain diluar rumah terutama laki-
97200±24386 dan responden yang tidak diberikan
laki.
sari kurma jumlah trombositnya rata-rata
66450±12504 (p-value=0,000) menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara
responden yang diberikan sari kurma dengan yang
tidak diberikan sari kurma (p-value <0,05), dan
hari ketiga responden yang diberikan sari kurma
rata-rata jumlah trombosit 174150±32593 dan
responden yang tidak diberikan sari kurma jumlah
trombositnya rata-rata 80200±12344, (p-value
0,000) menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara responden yang diberikan sari
Gambar 2. Perbandingan Kenaikan Trombosit Antara
kurma dengan yang tidak diberikan sari kurma,
Perlakuan Diberikan Sari Kurma Dan Tidak Diberi
dengan nilai p-value < 0,05, (Gambar 1). Hal ini Sari Kurma Sebelum Dan Sesudah Hari Ketiga
diduga karena sari kurma mengandung asam
askorbat yang fungsi dala/m membantu perbaikan Responden terbanyak yang masuk rumah
pembuluh darah (Chao & Krueger, 2007). sakit pada penelitian ini berdasarkan hari
demamnya yaitu responden yang masuk pada hari
demam ke 4 sebanyak 19 responden (47,5%), hal
ini disebabkan karena pada infeksi dengue jumlah
trombosit terus menurun hingga mengalami
trombositopenia mulai hari ke 4 demam dan
mencapai titik terendah pada hari ke 6 demam
(Sutirta-yasa, 2012), tetapi penurunan trombosit
secara drastis dapat dicegah dengan
penatalaksanaan pemberian cairan serta pemberian
Gambar 1 Perbandingan Kenaikan Jumlah sari kurma secara teratur sesuai instruksi dan
Trombosit Antara Perlakuan Diberikan Sari Kurma
mengobservasi dengan ketat keadaan umum
Dan Tidak Diberi Sari Kurma.
Ket. Huruf (ab) Yang Berbeda Menunjukkan Perbedaan
pasien serta tanda-tanda vital.
Nyata Pada Responden Yang Diberikan Sari Kurma Kandungan sari kurma yang dapat secara
Dengan Yang Tidak Diberikan Sari Kurma. Huruf (AB) langsung meningkatkan jumlah trombosit yaitu

27
ISSN 2548-3153
Di sampaikan Diprosiding, 27 November 2016
Seminar Nasional keperawatan: Up Date Keperawatan Bencana, Bukittinggi, Padang

sejumlah polisakarida penting seperti rhamnosa, dibutuhkan dalam pembentukan poliglutamil folat
arabinosa, xilosa, manosa, galaktosa dan glukosa 5, 10-metil-H4 folat yang merupakan kofaktor
karena merupakan bahan pembentukan granula timidilat sintase dan akhirnya untuk sintesis DNA
trombosit pada megakariosit di sumsum tulang (Onuh, 2012).
(Onuh, 2012). Kandungan sari kurma yang secara Menurut Marzuki dkk (2012) yang
tidak langsung juga dapat meningkatkan jumlah menggunakan hewan coba mengalami
trombosit yaitu zat mineral seperti zat besi yang peningkatkan jumlah trombosit pada tikus.
essensial bagi pembentukan hemoglobin. Besi yang Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2009)
segera dibutuhkan untuk produksi sel darah merah mengenai metabolism sari kurma pada pasien
diserap ke dalam darah untuk disalurkan ke dewasa dengan demam berdarah dengue
sumsum tulang dan akan digunakan untuk membuktikan bahwa persentase peningkatan
membentuk hemoglobin bagi sel darah merah jumlah trombosit perhari pada pasien DBD dengan
baru yang akan mengikat oksigen untuk kebutuhan pemberian kurma lebih tinggi bila dibandingkan
metabolisme sel terutama ke hati sehingga hati dengan kontrol. Sari kurma diberikan kepada 14
dapat melaksanakan fungsinya dengan baik pasien berjenis kelamin pria dengan umur 15-35
termasuk menghasilkan hormon tahun dengan dosis 30 mL perhari dengan kontrol
Trombopoietin (hormon glikoprotein yang pembanding digunakan data rekam medis
dihasilkan oleh hepatosit). Fungsi hormon ini sebanyak 9 orang. Rata-rata persentase
untuk meningkatkan jumlah megakariosit di peningkatan trombosit perhari dengan pemberian
sumsum tulang dan merangsang masing-masing kurma yaitu sebesar 23,90%. Rata-rata persentase
megakariosit untuk menghasilkan lebih banyak peningkatan trombosit per harikontrol yaitu sebesar
trombosit (Linder, 2006). 8,09%.
Vitamin C yang terkandung dalam sari Persamaan antara penelitian yang
kurma juga dapat meningkatkan penyerapan besi dilakukan oleh Kusuma (2009) dengan penelitian
terutama dengan mereduksi besi feri menjadi ini adalah tetap dilakukannya intervensi
fero (besi fero lebih mudah diserap usus pemberian cairan infus dan obat-obatan terhadap
daripada besi feri sehingga dapat digunakan responden sehingga responden pada kedua
secara langsung untuk membentuk hemoglobin penelitian ini bersifat homogen dan hasil
dalam proses pembentukan sel darah merah). penelitian keduanya tetap menunjukkan hasil yang
Selain itu, vitamin B12 dan asam folat yang sama yaitu terjadi peningkatan jumlah trombosit
terkandung dalam sari kurma juga berfungsi dalam setelah intervensi pemberian sari kurma.
perbaikan fungsi sumsum tulang yang akan
mempengaruhi proses megakariopoiesis dimana 4. KESIMPULAN
bila terjadi defisiensi kedua vitamin ini maka Berdasarkan hasil penelitian, dapat
sumsum tulang akan membentuk megakariosit disimpulkan bahwa sari kurma mempunyai
yang besar dan hiperlobulus. pengaruh signifikan terhadap peningkatan
Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah jumlah trombosit pada penderita DBD.
folat menjadi bentuk aktif dan dalam fungsi
normal semua fungsi sel seperti sumsum tulang. 5. REFERENSI
Vitamin ini merupakan kofaktor dua jenis enzim Ahmed, Rizal, Muntaz, Khan & Tariq M. 2008.
pada manusia yaitu metionin sintetase dan Dengue fever outbreak in karachi 2006-a
metimalonil-KoA mutase. Reaksi metionin study of profile and outcome of children
sintetase melibatkan asam folat. Gugus metil 5- under 15 years of age, J Pak Med Assoc.
metiltetrahidrofolat dipindahkan ke kobalamin Vol.58, No.1
untuk membentuk metilkobalamin yang kemudian Bermawie N. 2006. Mengatasi demam
memberikan gugus metil ke homosistein. Produk berdarah dengan tanaman obat. Warta
akhir adalah metionin, kobalamin, H4 folat yang

28
ISSN 2548-3153
Di sampaikan Diprosiding, 27 November 2016
Seminar Nasional keperawatan: Up Date Keperawatan Bencana, Bukittinggi, Padang

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Tarwoto W. 2008. Keperawatan medical


Vol.28. No. 6, p. 6-8. bedah Gangguan Sistem Hematologi. TIM:
Chao CT & Krueger RR. 2007. The date palm Jakarta.
(Phoenix dactylifera L.): overview of Widoyono. 2011. Penyakit tropis. Erlangga:
biology, uses and cultivation, Hortscience, Jakarta
vol 42 (5)
Habib HM & Ibrahim WH. 2011. Nutritional
quality of 18 date fruitvarieties,
International Journal of Food Sciences
and Nutrition, 62 (5): 544-551
Hadinegoro S, Soegijanto S, Wuryadi S &
Seroso T. 2001. Tatalaksana Demam
Berdarah Dengue di Indonesia. Dep.Kes RI.
Jakarta.
Hartoyo E. 2008. Spektrum klinis demam
berdarah dengue pada anak, Sari Pediatri.
Vol. 10, No. 3.
Kusuma MAN. 2009. Metabolisme sari kurma
pada pasien demam berdarah dengue:
studi hematologis. Disertasi diterbitkan.
Bogor: Program Studi Biokimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor.

Linder M. 2006. Biokimia nutrisi dan


metabolisme. Terjemahan oleh Aminuddin
Parakkasi. UI: Jakarta.
Marzuki A., Ibrahim N., Uslam. 2012.
„Pengaruh pemberian sari buah kurma
(Phoenix Dactylifera L) terhadap
perubahan jumlah trombosit pada tikus
(Rattus norvegicus)‟, Majalah Farmasi
dan farmakologi, Volume 16(2):85-88
Notoatmodjo S. 2012. Metodologi penelitian
kesehatan. Ed. Rev. Jakarta : Rineka cipta
Onuh SN. 2012. Haemopoietic activity and
effect of crude fruit extract of phoenix
dactylifera on peripheral blood parameters,
International Journal Of Biological &
Medical Research. 2012; 3(2):1720-1723.
Satuhu S. 2010. Kurma khasiat & olahannya.
Edisi 1. Jakarta: Penebar Swadaya
Sutirta-yasa IWP, Putra, GA.E.T., Rahmawati,
A. 2012. Trombositopenia pada demam
berdarah dengue, Medicina. Vol. 43, No. 2

29
ISSN 2548-3153

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen