Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
net/publication/320684159
CITATIONS READS
0 7,803
3 authors, including:
Miftahul Mushlih
7 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Miftahul Mushlih on 28 October 2017.
*Program Studi D IV Analis Kesehatan/ Tek. Lab. Medik STIKes Perintis Padang
ᴕ
Alumni Program Studi D IV Analis Kesehatan/ Tek. Lab. Medik STIKes Perintis Padang
Correspondent Author: mif.mushlih@gmail.com
ABSTRAK
Pengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD) / Dengue Shock Syndrome (DSS) masih
bersifat suportif atau simptomatis karena belum adanya terapi spesifik terutama untuk
meningkatkan jumlah trombosit. Sari kurma mengandung protein, serat, glukosa, vitamin dan
zat mineral yang penting untuk metabolisme tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian sari kurma terhadap jumlah trombosit pada pasien
DBD. Sampel pada penelitian ini diperoleh dengan cara purposive sampling. Pemberian doses
sari kurma sebanyak 3 kali sehari. Analisa menggunakan uji Anova one way dan uji T-test.
Hasil menunjukkan sari kurma mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah
trombosit pada penderita DBD dengan p-value < 0,05.
ABSTRACT
The treatment of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) / Dengue shock syndrome (DSS) is
mainly supportive or symptomatic because there is no specific therapy to increase the platelet
count. Palm juice contains protein, fiber, glucose, vitamins and minerals that are important to
metabolism. This study aimed to determine the effect of palm juice to increase the number of
platelets in DHF patients. Samples are obtained by purposive sampling. Giving doses palm
juice 3 times a day. Analysis using one-way ANOVA test and T-test. The results show Palm
juice have significantly influenced the increase of the platelets number in patients with DHF
in which the p-value <0.05.
Key Words: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Platelet count , Palm juice
1. PENDAHULUAN
Di Indonesia kasus demam berdarah DBD merupakan suatu infeksi akut yang
dengue pertama kali terjadi di Surabaya pada disebabkan Arbovirus (arthropodbor virus) dan
tahun 1968. Penyakit demam berdarah dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
pertama kali ditemukan di 200 kota di 27 provinsi dan Aedes albopictus. Tanda dan gejala Penyakit
dan telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) DBD, demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa
akibat demam berdarah dengue. Profil kesehatan penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu
provinsi Jawa Tengah tahun 1999 melaporkan hati disertai tanda perdarahan dikulit berupa
bahwa kelompok tertinggi adalah usia 5-14 tahun bintik perdarahan, lebam/ruam (Hadinegoro,
yang terserang sebanyak 37%. Data tersebut 2001). Keadaan kritis terjadi mimisan, berak
didapat dari data rawat inap rumah sakit. Rata- darah, muntah darah, kesadaran menurun atau
rata insidensi penyakit DBD sebesar 6-27 /100.000 shock. DBD menyebabkan Trombositopeni pada
penduduk (Widoyono, 2011). hari ke-3 sampai ke-7 dan ditemukan penurunan
trombosit hingga 100.000/mm3 dan
25
ISSN 2548-3153
Di sampaikan Diprosiding, 27 November 2016
Seminar Nasional keperawatan: Up Date Keperawatan Bencana, Bukittinggi, Padang
2. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada bulan April -
Mei 2016 di Laboratorium RSUD Petala Bumi
Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental invitro dengan rancangan pre-test
and post-test with control group design melalui
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
pemeriksaan kadar trombosit darah Pre dan Post
trombosit sebelum yang diberikan sari kurma
hari ke-3 pada kelompok perlakuan dan kelompok
jumlah trombosit 36500±10490 dan hasil trombosit
26
ISSN 2548-3153
Di sampaikan Diprosiding, 27 November 2016
Seminar Nasional keperawatan: Up Date Keperawatan Bencana, Bukittinggi, Padang
responden sebelum yang tidak diberikan sari kurma Yang Berbeda Menunjukkan Perbedaan Jumlah
Trombosit Berdasarkan Waktu
jumlah trombositnya adalah 41500±13124, yang
mana hasil uji T-test p-value 0.191 menunjukkan
Pemberian sari kurma memberikan
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan
responden yang diberikan sari kurma dengan
jumlah trombosit pada hari kedua dan ketiga
yang tidak diberikan sari kurma (p-value > 0,05).
dimana jumlah trombosit mengalami
Hari pertama responden yang diberikan
peningkatan yang cepat dibandingkan dengan
sari kurma trombositnya meningkat menjadi
yang tidak diberikan sari kurma (Gambar 2).
61000±19550 dan responden yang tidak
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh
diberikan sari kurma jumlah trombositnya rata-
Hartoyo (2008) dan Ahmed dkk. (2008) yang
rata 52800±15171, yang mana hasil uji T-test p-
menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan
value 0,147 menunjukkan tidak terdapat hubungan
kebiasaan nyamuk Aedes aegepty yang aktif
yang signifikan antara responden yang diberikan
menggigit pada siang hari dengan dua puncak
sari kurma dengan yang tidak diberikan sari kurma
aktivitas yaitu pada pukul 08.00-12.00 dan
(p-value > 0,05), dan hari kedua responden yang
15.00-17.00, pada jam tersebut anak
diberikan sari kurma rata-rata jumlah trombosit
kebanyakan bermain diluar rumah terutama laki-
97200±24386 dan responden yang tidak diberikan
laki.
sari kurma jumlah trombositnya rata-rata
66450±12504 (p-value=0,000) menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara
responden yang diberikan sari kurma dengan yang
tidak diberikan sari kurma (p-value <0,05), dan
hari ketiga responden yang diberikan sari kurma
rata-rata jumlah trombosit 174150±32593 dan
responden yang tidak diberikan sari kurma jumlah
trombositnya rata-rata 80200±12344, (p-value
0,000) menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara responden yang diberikan sari
Gambar 2. Perbandingan Kenaikan Trombosit Antara
kurma dengan yang tidak diberikan sari kurma,
Perlakuan Diberikan Sari Kurma Dan Tidak Diberi
dengan nilai p-value < 0,05, (Gambar 1). Hal ini Sari Kurma Sebelum Dan Sesudah Hari Ketiga
diduga karena sari kurma mengandung asam
askorbat yang fungsi dala/m membantu perbaikan Responden terbanyak yang masuk rumah
pembuluh darah (Chao & Krueger, 2007). sakit pada penelitian ini berdasarkan hari
demamnya yaitu responden yang masuk pada hari
demam ke 4 sebanyak 19 responden (47,5%), hal
ini disebabkan karena pada infeksi dengue jumlah
trombosit terus menurun hingga mengalami
trombositopenia mulai hari ke 4 demam dan
mencapai titik terendah pada hari ke 6 demam
(Sutirta-yasa, 2012), tetapi penurunan trombosit
secara drastis dapat dicegah dengan
penatalaksanaan pemberian cairan serta pemberian
Gambar 1 Perbandingan Kenaikan Jumlah sari kurma secara teratur sesuai instruksi dan
Trombosit Antara Perlakuan Diberikan Sari Kurma
mengobservasi dengan ketat keadaan umum
Dan Tidak Diberi Sari Kurma.
Ket. Huruf (ab) Yang Berbeda Menunjukkan Perbedaan
pasien serta tanda-tanda vital.
Nyata Pada Responden Yang Diberikan Sari Kurma Kandungan sari kurma yang dapat secara
Dengan Yang Tidak Diberikan Sari Kurma. Huruf (AB) langsung meningkatkan jumlah trombosit yaitu
27
ISSN 2548-3153
Di sampaikan Diprosiding, 27 November 2016
Seminar Nasional keperawatan: Up Date Keperawatan Bencana, Bukittinggi, Padang
sejumlah polisakarida penting seperti rhamnosa, dibutuhkan dalam pembentukan poliglutamil folat
arabinosa, xilosa, manosa, galaktosa dan glukosa 5, 10-metil-H4 folat yang merupakan kofaktor
karena merupakan bahan pembentukan granula timidilat sintase dan akhirnya untuk sintesis DNA
trombosit pada megakariosit di sumsum tulang (Onuh, 2012).
(Onuh, 2012). Kandungan sari kurma yang secara Menurut Marzuki dkk (2012) yang
tidak langsung juga dapat meningkatkan jumlah menggunakan hewan coba mengalami
trombosit yaitu zat mineral seperti zat besi yang peningkatkan jumlah trombosit pada tikus.
essensial bagi pembentukan hemoglobin. Besi yang Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2009)
segera dibutuhkan untuk produksi sel darah merah mengenai metabolism sari kurma pada pasien
diserap ke dalam darah untuk disalurkan ke dewasa dengan demam berdarah dengue
sumsum tulang dan akan digunakan untuk membuktikan bahwa persentase peningkatan
membentuk hemoglobin bagi sel darah merah jumlah trombosit perhari pada pasien DBD dengan
baru yang akan mengikat oksigen untuk kebutuhan pemberian kurma lebih tinggi bila dibandingkan
metabolisme sel terutama ke hati sehingga hati dengan kontrol. Sari kurma diberikan kepada 14
dapat melaksanakan fungsinya dengan baik pasien berjenis kelamin pria dengan umur 15-35
termasuk menghasilkan hormon tahun dengan dosis 30 mL perhari dengan kontrol
Trombopoietin (hormon glikoprotein yang pembanding digunakan data rekam medis
dihasilkan oleh hepatosit). Fungsi hormon ini sebanyak 9 orang. Rata-rata persentase
untuk meningkatkan jumlah megakariosit di peningkatan trombosit perhari dengan pemberian
sumsum tulang dan merangsang masing-masing kurma yaitu sebesar 23,90%. Rata-rata persentase
megakariosit untuk menghasilkan lebih banyak peningkatan trombosit per harikontrol yaitu sebesar
trombosit (Linder, 2006). 8,09%.
Vitamin C yang terkandung dalam sari Persamaan antara penelitian yang
kurma juga dapat meningkatkan penyerapan besi dilakukan oleh Kusuma (2009) dengan penelitian
terutama dengan mereduksi besi feri menjadi ini adalah tetap dilakukannya intervensi
fero (besi fero lebih mudah diserap usus pemberian cairan infus dan obat-obatan terhadap
daripada besi feri sehingga dapat digunakan responden sehingga responden pada kedua
secara langsung untuk membentuk hemoglobin penelitian ini bersifat homogen dan hasil
dalam proses pembentukan sel darah merah). penelitian keduanya tetap menunjukkan hasil yang
Selain itu, vitamin B12 dan asam folat yang sama yaitu terjadi peningkatan jumlah trombosit
terkandung dalam sari kurma juga berfungsi dalam setelah intervensi pemberian sari kurma.
perbaikan fungsi sumsum tulang yang akan
mempengaruhi proses megakariopoiesis dimana 4. KESIMPULAN
bila terjadi defisiensi kedua vitamin ini maka Berdasarkan hasil penelitian, dapat
sumsum tulang akan membentuk megakariosit disimpulkan bahwa sari kurma mempunyai
yang besar dan hiperlobulus. pengaruh signifikan terhadap peningkatan
Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah jumlah trombosit pada penderita DBD.
folat menjadi bentuk aktif dan dalam fungsi
normal semua fungsi sel seperti sumsum tulang. 5. REFERENSI
Vitamin ini merupakan kofaktor dua jenis enzim Ahmed, Rizal, Muntaz, Khan & Tariq M. 2008.
pada manusia yaitu metionin sintetase dan Dengue fever outbreak in karachi 2006-a
metimalonil-KoA mutase. Reaksi metionin study of profile and outcome of children
sintetase melibatkan asam folat. Gugus metil 5- under 15 years of age, J Pak Med Assoc.
metiltetrahidrofolat dipindahkan ke kobalamin Vol.58, No.1
untuk membentuk metilkobalamin yang kemudian Bermawie N. 2006. Mengatasi demam
memberikan gugus metil ke homosistein. Produk berdarah dengan tanaman obat. Warta
akhir adalah metionin, kobalamin, H4 folat yang
28
ISSN 2548-3153
Di sampaikan Diprosiding, 27 November 2016
Seminar Nasional keperawatan: Up Date Keperawatan Bencana, Bukittinggi, Padang
29
ISSN 2548-3153