Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DIFINISI
A. Latar Belakang
Kepatuhan yang baik terhadap kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
merupakan hal yang sangat penting dalam proses penyebaran transmisi infeksi,
Ketidakpatuhan melaksanakan Pencegahan Pengendalian Infeksi dapat menyebabkan
infeksi KLB. Dengan demikian perlu adanya audit untuk menentukan sejauh mana
program PPI dilaksanakan oleh karyawan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menilai keefektifan sistem penerapan PPI, investigasi masalah, sarana
perbaikan sistem mutu yang berhubungan dengan PPI sehingga meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit Umum Kabupaten Nunukan
.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengukur apakah Program PPI RS dan praktek tindakan pencegahan
pengendalian Infeksi, sudah dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai SPO.
b. Untuk meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam melaksanakan
Program PPI .
c. Meningkatkan kualitas Program PPI RS
C. Batasan Operasional
Audit berarti melakukan pengecekan terhadap praktik aktual terhadap standar yang ada,
termasuk tentang membuat laporan ketidakpatuhan atau isu-isu yang dipertimbangkan
oleh tenaga kesehatan lainnya atau oleh Komite PPI. Pemberitahuan hasil audit kepada
staf dapat membantu mereka untuk mengidentifikasi dimana perbaikan yang diperlukan.
Audit internal termasuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektifitas proses
manajemen risiko RS. Manajemen risiko dibuat untuk menciptakan obyektifitas
kemudian mengidentifikasi, melakukan analisis, dan respon terhadap risiko-risiko
tersebut yang secara potensial akan mempengaruhi kemampuan RS untuk menyadari
Page | 1
keobyektifannya. Auditor internal dapat memberikan nasihat dan membantu
mengidentifikasi risiko-risiko yang bersifat darurat.
D. Landasan Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor.27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Page | 2
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Tim Audit
Audit dapat dilakukan oleh Komite PPI atau petugas terpilih lainnya.
B. Metode Audit
Prioritas dilakukan pada area yang sangat penting di fasilitas pelayanan kesehatan,
antara lain area risiko tinggi, yang dievaluasi melalui hasil surveilans atau KLB. Audit
yang efektif terdiri dari suatu gambaran lay out fisik, kajian ulang atau alur traffic,
protocol dan kebijakan, makanan dan peralatan dan observasi dari praktik PPI yang
sesuai.
C. Prinsip-prinsip Dasar
Bundles adalah kumpulan proses yang dibutuhkan untuk perawatan secara efektif
dan aman untuk pasien dengan treatment tertentu dan memiliki risiko tinggi.
Beberapa intervensi di bundle bersama, dan ketika dikombinasikan dapat
memperbaiki kondisi pasien secara signifikan. Bundles sangat berguna dan telah
dikembangkan untuk VAP, ISK dan IADP.
Bundles secara khusus terdiri atas set kritikal kecil dari suatu prosedur (biasanya 3-
5), semuanya ditentukan oleh bukti kuat, dimana ketika dilakukan bersama-sama
menciptakan perbaikan yang bagus. Secara sukses dalam melengkapi setiap
langkah adalah suatu proses langsung dan bisa diaudit.
Jenis audit:
1. Toolkit audit dari “the Community and Hospital Infection Control Association”
Kanada.
Page | 3
2. Toolkit audit WHO.
3. Audit dilaksanakan pada : Kebersihan tangan (kesiapan dan praktik, suplai
seperti sabun, tissue, produk handrub berbasis alkohol).
4. Memakai kewaspadaan standar/praktik rutin.
5. Menggunakan kewaspadaan isolasi.
6. Menggunakan APD.
7. Monitoring peralatan sterilisasi.
8. Pembersihan, disinfeksi, dan sterilisasi peralatan pakai ulang seperti
bronkoskopi, dan instrument bedah.
9. Pembersihan area lingkungan perawatan.
10. Praktik HD, peralatan dan fasilitas.
11. Praktik PPI di OK,aseptik, dan antiseptik pra-bedah, kontrol alur, persiapan kulit
pasien, pencukuran (pada daerah khusus), kebersihan tangan bedah, dan
antibiotika profilaksis.
12. Praktik dan alat medis yang diproses ulang di klinik dan kantor dokter.
13. Isu-isu keselamatan kerja seperti tertusuk benda tajam/jarum, vaksinasi petugas.
14. Manajemen KLB.
15. Alat audit sendiri untuk Komite PPI.
16. Data audit dapat digunakan sebagai tujuan/target tahunan program PPI. Juga
dapat membantu dalam pengambilan keputusan pemenuhan standar di
fasyankes.
D. Tahapan Audit
1. Perencanaan Audit
2. Pelaksanaan Audit
3. Pelaporan Audit
4. Tindak Lanjut
Page | 4
2. Rincian Kegiatan
a. Menata program audit ( Ruang Lingkup )
Ruang lingkup audit PPI adalah pelaksanaan kewaspadaan isolasi yang
meliputi :
1) Kepatuhan handhigiene ( Kebersihan Tangan )
2) Pembuangan Limbah
3) Penggunaan APD
4) Proses dekontaminasi dan sterilisasi peralatan/linen yang dilakukan di
dalam maupun di luar unit sterilisasi ( CSSD ).
5) Peralatan yang di lakukan re- use
6) Perlakuan peralatan kadaluarsa.
7) Penatalaksanaan linen pasien
8) Pengendalian lingkungan , melakukan Kultur kuman ditempat-tempat
berisiko tinggi, dan sarana pendukung pelayanan, seperti air dan
pendingin udara, dilakukan 2 kali dalam setahun bulan Juni dan
Desember.
Page | 5
e. Mengimplementasikan tools dalam proses audit
Audit dilakukan dengan mengacu pada format audit sesuai dengan
lingkupnya.
Page | 6
BAB III
KEBIJAKAN
Page | 7
BAB IV
TATA LAKSANA
Page | 8
B. Perencanaan Audit
1. Program Audit
Program Audit dapat disusun berdasarkan dua alternatif:
a. Program audit disusun berdasarkan Departemen
- Kelebihan: lebih efisien dari sisi waktu
- Kekurangan: detail aktivitas tidak terlalu terlihat, terutama jika berkaitan
dengan departemen yang berbeda.
Departemen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Unit Bedah - - x x - - - - - - - -
Unit Penyakit Dalam x - - - x x x x - - - -
Unit Gawat Darurat - - x - - - - - - - - -
2. Jadwal Audit
a. Berdasarkan hasil evaluasi program kerja PPI
b. Kebutuhan Rumah Sakit berhubungan dengan “ Quality Improvement”
Page | 9
c. Jangka pendek dibuat dan dilaporkan sesegera mungkin misalnya kejadian Luar
Biasa (KLB)
d. Jangka Panjang berupa rencana audit tahunan.
Page | 10
3. Konfirmasi dengan Auditor dan Auditan
a. Persiapkan auditor dan pilih area yang diaudit
b. Kenalkan diri pada manager /person di area yg di audit
c. Informasikan tanggal audit pada manager /person
d. Atur pertemuan dengan manager/person:
- Lokasi/area
- Staff
- Akses ke dokumen
e. Mengetahui isi instrumen audit
4. Persiapan Audit
a. Pengumpulan Informasi/Dokumentasi
1) Prosedur
- Siapkan dan pilih auditor dan area yang diaudit
- Menetapkan metode Audit
- Pilih kriteria yang diaudit
- Menggunakan praktik terbaik dan standar yang terbaru
- Pelaksanaan audit – observasi prakter prosedur kerja
- Implementasi perubahan prosedur kerja
- Bandingkan dengan praktek terbaik prosedur kerja
- Berikan umpan balik
2) Hasil Audit sebelumnya
3) Jadwal Audit
4) Informasi lain yang diperlukan untuk:
- Menentukan sampel Audit
- Memeriksa perencanaan
- Memverifikasi ketidaksesuaian
b. Persiapan Auditor
1) Tetap : anggota tim PPI
2) Sementara : unit lain yang berhubungan dengan kejadian khusus misalnya
KLB
3) Mendapatkan pelatihan Audit
4) Kepribadian Auditor:
- Sistematis
- Tidak berbelit-belit
- Fleksibel
Page | 11
- Jelih
- Tidak cepat puas
- Objektif
- Ramah
- Percaya diri
- Adil : auditor harus medemonstrasikan penanganan yang adil dengan :
menghindari praktek mencari kesalahan, memasukkan/ mencatat
praktek yang baik, mempercayai penjelasan yang diberikan auditan
biarpun ada sedikit keraguan, jika memungkinkan.
- Tegas
Page | 12
d. Pembuatan Instrumen Audit
Acuan isi instrumen audit:
- Referensi, literatur PPI
- SOP PPI
- Kebijakan PPI
- Pedoman PPI
Skoring Formula
1) Kriteria ditandai dengan ya dan tidak
2) Nilai kepatuhan jumlah total ya dibagi jumlah total ya dan tidak dikali 100%
Total jumlah “ ya ”
X 100 %
Total jumlah “ ya dan tidak ”
g. Sasaran
Sasaran dari audit PPI adalah seluruh karyawan yang melakukan kontak langsung
dengan pasien ( dokter, perawat, pos, clining servis ) baik di rawat inap maupun rawat
jalan.
Page | 13
Pelaksanaan audit :
1. Pengamatan harus dilakukan secara periodik selama periode sibuk.
2. Beritahukan kepada Kepala ruangan /unit atau penanggung jawab ruangan
sebelum pelaksanaan di lakukan.
3. Petugas auditor mengamati perilaku petugas kesehatan selama tindakan
perawatan pasien.
4. Observasi dilakukan selama kurang lebih 30 menit
5. Jika aktivitas cukup banyak dapat mengunakan alat bantu rekaman
6. Jika dalam 5 menit tidak ada tindakan segera pindah ke parawatan pasien
berikutnya
7. Lebih mudah untuk mengamati salah satu anggota staf pada suatu waktu,
tetapi pengamatan lebih dari satu anggota staf dapat dilakukan secara
simultan
Page | 14
BAB IV
DOKUMENTASI
A. Format Asuhan
LEMBAR AUDIT
FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN RUANG PERAWATAN
( )
Page | 15
LEMBAR AUDIT
PENANGANAN DARAH DAN KOMPONEN DARAH PEMUSNAHAN
SISA SAMPEL DARAH
RUANG :.........................
TANGGAL :.........................
(..................................)
Page | 16
LEMBAR AUDIT
PENANGANAN DARAH DAN KOMPONEN DARAH PEMUSNAHAN
STOK DARAH YANG KADALUARSA
RUANG :.........................
TANGGAL :.........................
Nunukan,................................ 20
AUDITOR
Cara penghitungan :
Jumlah YA X 100%
Jumlah YA+TIDAK
(.....................................)
Page | 17
LEMBAR AUDIT
PENGELOLAAN KAMAR JENAZAH DAN PEMULASARAN JENAZAH
RUANG :.........................
TANGGAL :.........................
( )
Page | 18
LEMBAR AUDIT
PRAKTEK MENYUNTIK YANG AMAN
RUANG :.........................
TANGGAL :.........................
Berilah tanda √ pada kolom YA atau TIDAK
Page | 19
LEMBAR AUDIT
PENGELOLAAN LINEN KOTOR DI RUANGAN
RUANG :.........................
TANGGAL :.........................
Berilah tanda √ pada kolom YA atau TIDAK
( )
Page | 20
LEMBAR AUDIT
PENGELOLAAN DARAH POST TINDAKAN DI KAMAR BERSALIN
RUANG :.........................
TANGGAL :.........................
Berilah tanda √ pada kolom YA atau TIDAK
( )
Page | 21
LEMBAR AUDIT
PENGELOLAAN DARAH POST TINDAKAN PEMBEDAHAN (IBS)
RUANG :.........................
TANGGAL :.........................
( )
Page | 22
LEMBAR AUDIT
FASILITAS ALAT PERLINDUNGAN DIRI ( APD )
Ruang :.........................
Tanggal :.........................
Nunukan, ……………………….20
Cara penghitungan :
Jumlah YA X 100%
Kepala Ruangan/ IPCLN
Jumlah YA+TIDAK
( )
Page | 23
LEMBAR AUDIT
ANGKA KEPATUHAN HAND HYGIENE PETUGAS
Ruang :.....................
Auditor
( )
Page | 24
LEMBAR AUDIT PENGGUNAAN ALAT CPAP
( )
Page | 25
LEMBAR AUDIT PENGGUNAAN ALAT BREATHING SIRKUIT VENTILATOR
( )
Page | 26
LEMBAR AUDIT PENGGUNAAN ALAT LAPARASKOPI
Jumlah YA X 100%
Jumlah YA+TIDAK
( )
Page | 27
LEMBAR AUDIT ETIKA BATUK
RUANG :
BULAN :
Tutup Mulut Tutup Mulut Batuk sering Kebersihan
Status dengan dengan menggunakan Tangan
Tanggal No. Nama (Petugas:pasien, Tissue Lengan Masker Keterangan
Pengunjung) bagian Dalam
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
Nunukan, 20
Cara penghitungan :
Jumlah YA X 100% IPCLN
Jumlah YA+TIDAK
( )
Page | 28
AUDIT KEPATUHAN PETUGAS MENGGUNAKAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD )
Ruang :........................ Bulan :....................
NO TGL JENIS KEGIATAN MASKER SARUNG TANGAN SEPATU KACA MATA TUTUP
PELINDUNG APRON GAUN KEPALA
ON STERIL
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
JUMLAH TOTAL
SKOR AKHIR : YA X 100%
YA+TIDAK
Petugas :....................
Page | 29
AUDIT INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA ) DAMPAK RENOVASI DAN
KONTRUKSI BANGUNAN
Instalasi : ..............................
Tanggal : …………………….
No Tindakan umum YA TIDAK N/A
1 Ada tanda penunjuk/peringatan yang jelas
2 Prosedur keluar masuk yang jelas bagi pekerja
3 Lift yang di gunakan dan waktu penggunaan harus jelas
4 Terdapat ante room
5 Jalur keluar / masuk bebas dari punig
6 Alat angkut puing harus terttutup
7 Prosedur dan waktu pembuangan punig di tentukan
8 Terdapat prosedur pembersihan
(pembersihan,penghisapan,penyikatan,Mop)
9 Pintu keluar masuk selalu tertutup
Page | 30
udara dari area kontruksi dengan memperhatikan :
● system udara yang langsung keluar dari gedung
● Analisa tehnik di perlukan untyuk memastikan sistem pembuangan
berfungsi sesuai yang di harapkan dan sistem HVAC
(heating,ventilation, and air condition) tidak membahayakan
● Penggunaan kipas pembuangan udara selalu di monitor
IPCN
(............................)
Page | 31
LEMBAR AUDIT FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN
RUANG :......................... TANGGAL :................
NO JENIS KEGIATAN YA TIDAK KETERANGAN
1. Ada kebijakan dan SOP tentang hand hygiene di RS
2. Tersedia hand rub di koridor ruang perawatan
3. Tersedia hand rub di nurse station
4. Tersedia hand rub di tempat tidur pasien
5. Tersedia hand rub di setiap trolli tindakan
6. Tersedia wastafel di setiap ruangan dengan kondisi
baik
7. Tersedia sabun antiseptik di setiap ruangan
8. Tersedia tempat sampah non medis untuk tissu
9. Tersedia tissu di setiap ruangan
10. Tersedia poster hand rub dan hand hygiene
11. Wastafel dalam kondisi bersih
JUMLAH
Nunukan,...............20
(Petugas IPCLN)
Page | 32
FORMULIR AUDIT KEPATUHAN
PENANGANAN LIMBAH BENDA TAJAM
( )
Page | 33
FORMULIR AUDIT KEPATUHAN
PEMBUANGAN LIMBAH RUMAH SAKIT
Cara penghitungan :
Nunukan,………………….20
Jumlah YA X 100%
Jumlah YA+TIDAK IPCN
( )
Page | 34
B. Analisa Hasil Audit
1. Hasil audit dibutuhkan untuk memahami bagaimana melakukan intervensi yang
lebih tepat sehingga perubahan perilaku dapat dicapai.
2. Manual atau menggunakan program sistem Epi Info
C. Laporan Audit
1. Tertulis jelas dan lengkap dan di review oleh manajemen dan staff kunci di area
yang diaudit sebelum hasil akhir dan distribusikan
2. Laporan harus berisi jelas: alasan audit dilakukan, metode yang digunakan, hasil
temuan dan rekomendasi
3. Laporan hasil audit dibuat perbulan.
4. Laporan perenam bulan: kesimpulan dari pelaksanaan bulanan untuk dilihat tren
sehubungan dengan rencana kerja PPI.
5. Laporan tahunan: suatu ringkasan audit yang dilaksanakan selama setahun dan
menghasilkan perubahan atau perbaikan, biasanya diilustrasikan dengan grafik.
Page | 35
Page | 36