Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Livelines is frequency in visiting upon activity Posyandu in range of time one year.The purpose of this research
was to know the relationship of family support with elderly liveline to come to elderly Posyandu in village of
Plandaan Jombang. This research design used was analitic approach crossectional. The population of this
research were the entire elderly in village of Plandaan as many as 120 people when this research was conducted.
Sample of this research were 30 respondents. Sampling technique used was simple random sampling.
IndependentVariabel was family support and the elderly liveliness was dependent variabel. The Instruments was
a questionare.Statistical test use the Spearman Rho. The result known that the family support is in a good
category is as big as 60% , big enough is 40%, while for elderly liveline is in a high category as long as 53,3%,
and low category is 46,7%. Based on statistical test was obtained ρ value = 0,00, ρ< α, (α: 0,05), it means H1
accepted. The conclusion that there is the relation of family support with elderly livelines to come to elderly
Posyandu in village of Plandaan Jombang.
PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi menunjukkan bahwa proporsi penduduk lanjut usia
lansia, pemerintah telah merumuskan berbagai semakin meningkat. Jumlah lanjut usia di Indonesia
kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan pada tahun 2000 sebesar 7,18%. Sepuluh tahun
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kemudian jumlahnya meningkat menjadi sekitar
kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia 9,77%.
dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat sesuai dengan keberadaannya sebagai Fenomena peningkatan jumlah penduduk lanjut usia
wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada ini menimbulkan permasalahan global, permasalahan
kelompok usia lanjut (Ganda Sigalingging, 2011). ini disebabkan keterbatasan lanjut usia terutama
Maka untuk menangani masalah kesehatan lansia, karena faktor usia dan biologis. Bantuan dan
pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan/ perlindungan bagi lanjut usia diperlukan di berbagai
program yang diterapkan oleh puskesmas. World bidang seperti kesempatan kerja, kesehatan,
Health Organization (WHO) atau Organisasi pendidikan dan pelatihan, kemudahan dalam
Kesehatan Dunia PBB memperingatkan bahwa penggunaan fasilitas dan sarana serta prasarana
lansia yang hidup lebih lama, membutuhkan umum, kemudahan dalam layanan dan bantuan
perawatan kesehatan jangka panjang. hukum, keagamaan, dan lain-lain (Erna Mutiara,
2011).
Masalah yang mungkin terjadi pada lansia meliputi,
perubahan fisik, perubahan sosial yang dialami Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk
antara lain perubahan peran dalam keluarga, masalah meningkatkat kesejahteraan pada lansia yaitu :
ekonomi dan merasa dibuang atau diasingkan. Dari Pelayanan keagamaan dan mental spiritual, seperti
ketiga perubahan tersebut maka timbullah berbagai pembangunan sarana ibadah dengan penyediaan
penyakit yang dapat menyerang lansia (Maryam dkk, aksesibilitas bagi lanjut usia, Pelayanan kesehatan,
2008). melalui peningkatan upaya penyembuhan, Pelayanan
untuk prasarana umum, yaitu mendapatkan
Di Indonesia, pelayanan kesejahteraan sosial bagi kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum,
warga usia lanjut secara umum boleh dikatakan keringanan biaya, kemudahan dalam melakukan
masih merupakan hal yang baru. Hal ini dikarenakan perjalanan, penyediaan fasilitas rekreasi dan olahraga
prioritas yang diberikan pada populasi usia lanjut khusus, Kemudahan dalam penggunaan fasilitas
memang baru saja mulai diperhatikan. Dibanding umum, seperti pelayanan administrasi pemerintahan
Negara maju, misalnya Amerika dan Australia, (Kartu Tanda Penduduk seumur hidup), dan
Indonesia sangat tertinggal dalam hal pemberian pelayanan kesehatan (Erna Mutiara, 2011).
kesejahteraan bagi lansia ini.Data Sensus Penduduk
Populasi penelitian ini adalah 120 orang selama Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
penelitian di Dusun Plandaan Kabupaten pekerjaan Lansia di Dusun Plandaan Kabupaten
Jombang.Dengan sampel 30 orang dalam Jombang Mei 2013
penelitian.Teknik sampling No.dalam penelitian ini Pekerjaan Frekuensi Persentase
adalah simple random sampling.Variabel bebas 1 Tidak bekerja / 16 53,3
IRT
dalam penelitian iniadalah dukungan keluarga 2 Swasta 0 0
sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini 3 Wiraswasta 0 0
adalahkeaktifan lansia.Guna mengetahui hubungan 4 Petani 9 30
antar variabel semua data yang masuk di analisis 5 Buruh tani 5 16,7
Jumlah 30 100,0
dengan uji statistik Spearman Rank. Sumber : Data Primer Yang Diolah Penulis, 2013
Tabel 5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Tabel 9 Hubungan dukungan keluarga dengan
sumber informasi tentang Posyandu di Dusun keaktifan lansia untuk datang ke Posyandu lansia di
Plandaan Kabupaten Jombang Mei 2013 Dusun Plandaan Kabupaten Jombang Mei 2013
No. Sumber Frekuensi Persentase (%) Keaktifan Total
informasi Tinggi Rendah
1 Tidak pernah 0 0 N 16 2 18
2 Media masa 0 0 Dukunga Baik
% 53,3 6,7 60,0
3 Tenaga 25 83,3 n
N 0 12 12
kesehatan Keluarga Cukup
% 0,0 40 40,0
dan kader N 16 14 30
4 Orang lain 5 16,7 Total
% 53,3 46,7 100,0
Jumlah 30 100,0 Sumber : Data Primer Yang Diolah Penulis, 2013
Sumber : Data Primer Yang Diolah Penulis, 2013
Tabel 9dari tabulasi silang antara dukungan keluarga
Berdasarkan tabel 5 para responden hampir dengan keaktifan Posyandu lansia didapatkan bahwa
seluruhnya memperoleh informasi tentang kegiatan dukungan keluarga baik dengan keaktifan tinggi
Posyandu dari tenaga kesehatan dan kader, yaitu yaitu 16 responden (53,3%) dan rendah 2 responden
sebanyak 25 orang (83,3%) (6,7%). Sedangkan dukungan keluarga cukup dengan
keaktifan tinggi 0 dan rendah 12 responden (40%).
Data Khusus
Hasil uji spearman rho antara variabel dukungan
Dukungan keluarga terhadap Posyandu keluarga dengankeaktifan Posyandu lansia di Dusun
Plandaan Kabupaten Jombang didapatkan nilai ρ =
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan 0,00. Hasiltersebut lebih kecil dari taraf signifikan
dukungan keluarga terhadap Posyandu di Dusun yang digunakan yaitu α = 0,05, dengan kata lain
Plandaan Kabupaten Jombang Mei 2013 H1 diterima atau ada hubungan antara dukungan
No. Dukungan Frekuensi Persentase
(%)
keluarga dengan keaktifan lansia untuk datang ke
1 Baik 18 60 Posyandu lansia di Dusun Plandaan Kabupaten
2 Cukup 12 40 Jombang.
3 Kurang 0 0
Jumlah 30 100,0 PEMBAHASAN
Sumber : Data Primer Yang Diolah Penulis, 2013
Hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan 3. Ada hubungan dukungan keluarga dengan
lansia untuk datang ke Posyandu lansia keaktifan lansia untuk datang ke Posyandu
lansia.
Tabulasi silang pada tabel 5.9 antara dukungan
keluargadengan keaktifanke Posyandu, didapatkan SARAN
bahwa dukungan keluarga baik dengan keaktifan Bagi Posyandu Lansia. Bisa digunakan sebagai
tinggi yaitu 16 responden (53,3%) dan rendah 2 masukan bagi Posyandu lansia sehingga lebih
responden (6,7%). Sedangkan dukungan keluarga mengefektifkan lansia untuk memanfaatkan
cukup dengan keaktifan tinggi 0 dan rendah 12 Posyandu lansia. Adapun yang berpengaruh dalam
responden (40%). dukungan keluarga, antara lain mau peduli dengan
kegiatan di Posyandu, mengingatkan lansia, tahu
Berdasarkan hasil uji spearman rho antara variabel kejadian yang terjadi dalam keluarga, tanggapan dari
dukungan keluarga dengan keaktifan Posyandu kegiatan di Posyandu, ikut mendampingi, serta
lansia di Dusun Plandaan Kabupaten Jombang memberi perhatian dan memberikan informasi
didapatkan nilai ρ = 0,00. Hasiltersebut lebih kecil kepada lansia.
dari taraf signifikan yang digunakan yaitu α =
0,05, dengan kata lain H1 diterima atau ada Bagi Masyarakat. Bisa memberikan pemahaman
hubungan antara dukungan keluaga dengan lebih kepada masyarakat mengenai hubungan
keaktifan lansia untuk datang ke Posyandu lansia di dukungan keluarga dengan keaktifan lansia untuk
Dusun Plandaan Kabupaten Jombang. datang ke posyandu lansia, sehingga masyarakat
dapat berperan dalam mendukung kegiatan Posyandu
Dukungan keluarga didefinisikan sebagai informasi lansia. Hasil penelitian ini dapat menambah
verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang nyata kesadaran akan arti pentingnya kesehatan, dimana
atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang Posyandu merupakan salah satu tempat pemeriksaan
yang akrab dengan subjek didalam lingkunganya kesehatan yang sangat penting di lingkungan
atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat masyarakat.
memberikan keuntungan emosional dan berpengaruh
pada tingkah laku penerimanya. Bagi Institusi Pendidikan. Bisa dijadikan evidence
based melalui jurnal dalam pengajaran dan bahan
Menurut peneliti, dukungan keluarga berperan sangat perkuliahan serta untuk pengabdian masyarakat.
penting dalam mendorong lansia untuk aktif
mengunjungi Posyandu lansia, karena dengan adanya Bagi Peneliti Selanjutnya. Bisa digunakan sebagai
dukungan keluarga lansia menjadi lebih bersemangat dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut
atau aktif ke Posyandu lansia. terkait dengandukungan keluarga dengan keaktifan
ke Posyandu lansia. Sehingga peneliti selanjutnya
Idealnya frekuensi kunjunganke Posyandu dalam dapat mengembangkan serta referensi terhadap
setahun adalah 12 kali kunjungan, karena Posyandu variabel dukungan keluarga maupun variabel
diselenggarakan setiap satu bulan sekali.Namun, keaktifan ke Posyandu lansia.Dimana dukungan
tidak semua lansia memiliki frekuensi kunjungan keluarga merupakan salah satu faktor yang
yang tinggi, hal ini dipengaruhi oleh faktor berhubungan dengan keaktifan.
pendidikan dan pengatahuan, pekerjaan, jarak rumah
dengan Posyandu serta keaktifan kader. KEPUSTAKAAN